Anda di halaman 1dari 22

Nama :Yohanes Tedi Sarito

Nim :PO.62.20.1.16.167

LOGBOOK 4

ASUHAN KEPERAWATAN DIABETES MELITUS TIPE II TANPA


KOMPLIKASI

Tujuan :
Pertemuan sesi 1
Setelah menyelesaikan logbook ini, peserta didik diharapkan mampu :
1. Mengidentifikasi kata kunci pada kasus diabetes melitus tipe II tanpa komplikasi secara
mandiri
2. Mengidentifikasi masalah keperawatan pada kasus diabetes melitus tipe II tanpa
komplikasi secara mandiri berdasarkan data subyektif dan data obyektif.
3. Mendiskusikan masalah keperawatan pada kasus diabetes melitus tipe II tanpa komplikasi
yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai kesepakatan kelompok
4. Mengidentifikasi faktor penyebab masalah pada kasus diabetes melitus tipe II tanpa
komplikasi
5. Mendiskusikan faktor penyebab masalah pada kasus diabetes melitus tipe II tanpa
komplikasi yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai
kesepakatan kelompok
6. Mengidentifikasi materi belajar pada kasus diabetes melitus tipe II tanpa komplikasi
secara mandiri
7. Menyusun diagnosa keperawatan pada kasus diabetes melitus tipe II tanpa komplikasi
secara mandiri
8. Mendiskusikan diagnosa keperawatan pada kasus diabetes melitus tipe II tanpa
komplikasi yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai
kesepakatan kelompok
9. Mengidentifikasi materi belajar pada kasus diabetes melitus tipe II tanpa komplikasi
secara mandiri
1. Menyusun rencana keperawatan pada kasus diabetes melitus tipe II tanpa komplikasi
secara mandiri, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Membuat tujuan/kriteria hasil perencanaan sesuai dengan diagnosa yang muncul.
b. Mengidentifikasi kebutuhan pengkajian fokus terhadap masalah tersebut
c. Mengidentifikasi kebutuhan pendidikan kesehatan untuk pasien/keluarga terhadap
masalah tersebut
d. Mengidentifikasi kebutuhan kolaborasi terhadap masalah tersebut
e. Mengidentifikasi kebutuhan aktifitas lain yang menunjang pemecahan masalah
tersebut
2. Berdiskusi kelompok tentang rencana keperawatan pada kasus diabetes melitus tipe II
tanpa komplikasi yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri
3. Menyusun catatan perkembangan pada kasus diabetes melitus tipe II tanpa komplikasi
secara mandiri
4. Mendiskusikan tentang catatan perkembangan pada kasus diabetes melitus tipe I tanpa
komplikasi yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai
kesepakatan kelompok.
5. Membuat dokumentasi keperawatan pada kasus diabetes melitus tipe II tanpa komplikasi
secara mandiri
Kasus 2

Tn. S 60 tahun menderita DM sejak 3 tahun yang lalu pada saat melakukan pemeriksaan
kesehatan untuk keperluan berangkat haji. Saat ini pasien selalu kontrol rutin di Poli
Diabetes untuk mengevaluasi kadar glukosa darah. Pasien mengatakan tidak memiliki
komplikasi, tidak terdapat luka pada kaki. Kadar glukosa darah saat ini 150 mg/dl pasien
selalu mengkonsumsi glibenklamid. Pasien hanya merasa kadang-kadang kurang enak
badan dan cepat lelah.

Aktifitas 1
Review modul patofisiologi Diabetes Mellitus tipe I tanpa komplikasi (belajar mandiri)

Aktifitas 2
Identifikasi kata kunci dan data tambahan yang diperlukan pada kasus diabetes melitus tipe II
tanpa komplikasi secara mandiri

Kata Kunci :
 Tn. S 60 tahun menderita DM sejak 3 tahun yang lalu
 Pasien selalu kontrol rutin di Poli Diabet
 Pasien mengatak tidak memiliki komplikasi
 Tidak terdapat luka pada kaki
 Pasien selalu mengkonsumsi glibenklamid
 Pasien hanya merasa kadang kurang enak badan dan cepat lelah

Data Tambahan :
 Kadar glukosa darah saat ini 150 mg/dl
 Pasien selalu mengkonsumsi glibenklamid

Aktifitas 3
Diskusikan kata kunci dan data tambahan yang diperlukan untuk merumuskan masalah
bersama kelompok.(diisi saat diskusi bersama kelompok dan dosen)
Aktiftas 4
Identifikasi masalah keperawatan pada kasus diabetes melitus tipe II tanpa komplikasi secara
mandiri berdasarkan data subyektif dan obyektif.

Masalah keperawatan :
 Intoleransi aktivitas
Data subjektif :
o Pasien mengatakan kadang kadang tidak enak badan dan cepat lelah
o Pasien mengatakan tidak memiliki komplikasi, dan tidak terdapat luika pada
kaki
o Pasien mengatakan rutin mengontrol kadar gula darah di Poli diabet

Data objektif :
o Pasien tampak lemah dan mudah lelah
o Kadar gula darah saat ini 150 mg/dl
o Tidak terdapat luka pada kaki pasien

 Resiko Cidera
Data subjektif :
o Pasien mengatakan kadang kurang enak badan dan mudah lelah
o Pasien mengatakan sudah 3 tahun menderita Diabetes mellitus

Aktifitas 5
Diskusikan masalah keperawatan pada kasus diabetes melitus tipe II tanpa komplikasi yang
sudah diidentifikasi oleh individu/mandiri untuk mencapai kesepakatan kelompok.(diisi saat
diskusi bersama kelompok dan dosen)

Aktifitas 6
Identifikasi faktor penyebab masalah pada kasus diabetes melitus tipe II tanpa komplikasi

 Faktor penyebab masalah intoleransi aktivitas fisik


Pada masalah intoleransi aktivitas yang di alami oleh pasien seperti pada kasus
dikarenakan akibat penurunan produksi energi, dimana pada pasien Diabetes
Mellitus Tipe 2 terjadi resistensi insulin akibat terjadi penurunan fungsi pankreas
dalam memproduksi insulin, dimana hal ini akan mempengaruhi transportasi
karbohidrat menuju sel. Pada keadaan ini sel akan mengalami starvasi (kelaparan)
akibat asupan karbohidrat ke dalam sel menurun, dan memyebabkan berkurangnya
aktivitas metabolisme karbohidrat sebagai sumber energi, dan pasien akan
mengalami kelemahan dan mudah lelah.
 Resiko cidera
Pada masalah resiko cidera yang mungkin akan dialami oleh pasien dengan DM tipe
2 diakibatkan karena jumlah energi dalam tubuh berkurang akibat penurunan
aktivitas metabolisme dalam sel menurun akibat cadangan glukosa dalam sel
menurun yang dikarenakan terjadinya resistensi insulin.

Aktifitas 7
Identifikasi faktor penyebab masalah dan faktor risiko pada kasus diabetes melitus tipe II
tanpa komplikasi secara mandiri dengan menggunakan pohon masalah
 Intoleransi aktivitas

RESISTENSI INSULIN

DM TIPE 2

KARBOHIDRAT DALAM
SEL MENURUN

SEL STARFASI
(KELAPARAN)

METABOLISME
KARBOHIDRAT
MENURUN

ENERGI MENURUN
RESISTENSI INSULIN

KELEMAHAN FISIK

INTOLERANSI AKTIFITAS
 Resiko cidera

DM TIPE 2

RESISTENSI INSULIN

KARBOHIDRAT DALAM
SEL MENURUN

SEL STARFASI
(KELAPARAN)

METABOLISME
KARBOHIDRAT
MENURUN

ENERGI MENURUN
RESISTENSI INSULIN

KELEMAHAN FISIK

INTOLERANSI AKTIFITAS
RESIKO CIDERA
Aktifitas 8
Diskusikan faktor penyebab masalah pada kasus diabetes melitus tipe II tanpa komplikasi
yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai kesepakatan kelompok
dengan menggunakan pohon masalah .(diisi saat diskusi bersama kelompok dan dosen)

Aktifitas 9
Identifikasi hal-hal yang perlu dipelajari pada kasus diabetes melitus tipe II tanpa komplikasi
secara mandiri

Faktor Resiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tanpa Komplikasi

Diabetes melitustipe 2 disebabkan kegagalan relativesel β danresistensi insulin.


Resistensi insulin adalah turunnya kemampuan insulin untuk merangsang pengambilan
glukosa oleh jaringan perifer dan untuk menghambat produksi glukosa oleh hati. Sel β tidak
mampu mengimbangi resistensi insulin ini sepenuhnya, artinya terjadi defisiensi relatif
insulin. Ketidakmampuan ini terlihat dari berkurangnya sekresi insulin pada rangsangan
glukosa, maupun pada rangsangan glukosa bersama bahan perangsang sekrasi insulin lain.

Jika seseorang mempunyai kecenderungan genetic kearah diabetes, kegemukan dapat


menjadi factor penyebabnya terutama kegemukan yang terjadi di sekitar perut
(obesitassentral). Kegemukan dapat menghentikan kerja insulin dalam menurunkan
kadar gula darah dan hal ini disebut resistansi insulin yang dapat menyebabkan
diabetes tipe 2. Oleh sebab adanya kenaikan jumlah penderita obesitas, diabetes jenis
ini pun mulai banyak ditemukan.

Mulanya, diabetes jenis ini terjadi pada orang paruh baya, tetapi kini, banyak terjadi pada
remaja bahkan anak-anak terutama yang memiliki obesitas.Pada beberapa kasus, diabetes
dapat diatasi dengan diet dan penurunan berat badan. Banyak orang yang mengalami
obesitas sangat sulit untuk menurunkan berat badannya. Beberapa dari mereka pun
menerapkan pola diet yang ketat, tetapi kadar gula darah dalam tubuh tetap tinggi. Untuk
itu, mereka tetap memerlukan suntikan insulin.

Aktifitas 10
Susunlah diagnosa keperawatan pada kasus diabetes melitus tipe II tanpa komplikasi secara
mandiri

1. Intoleransi aktivitas
2. Resiko cedera

Aktifitas 11
Diskusikan diagnosa keperawatan pada kasus diabetes melitus tipe II tanpa komplikasi yang
sudah diidentifikasi oleh individu/mandiri untuk mencapai kesepakatan kelompok.(diisi saat
diskusi bersama kelompok dan dosen)

Aktifitas 12
Identifikasi materi belajar pada kasus diabetes melitus tipe II tanpa komplikasi secara mandiri

Faktor Resiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tanpa Komplikasi

Diabetes melitustipe 2 disebabkan kegagalan relativesel β danresistensi insulin.


Resistensi insulin adalah turunnya kemampuan insulin untuk merangsang pengambilan
glukosa oleh jaringan perifer dan untuk menghambat produksi glukosa oleh hati. Sel β tidak
mampu mengimbangi resistensi insulin ini sepenuhnya, artinya terjadi defisiensi relatif
insulin. Ketidakmampuan ini terlihat dari berkurangnya sekresi insulin pada rangsangan
glukosa, maupun pada rangsangan glukosa bersama bahan perangsang sekrasi insulin lain.
Jika seseorang mempunyai kecenderungan genetic kearah diabetes, kegemukan dapat
menjadi factor penyebabnya terutama kegemukan yang terjadi di sekitar perut
(obesitassentral). Kegemukan dapat menghentikan kerja insulin dalam menurunkan
kadar gula darah dan hal ini disebut resistansi insulin yang dapat menyebabkan
diabetes tipe 2. Oleh sebab adanya kenaikan jumlah penderita obesitas, diabetes jenis
ini pun mulai banyak ditemukan.

Mulanya, diabetes jenis ini terjadi pada orang paruh baya, tetapi kini, banyak terjadi pada
remaja bahkan anak-anak terutama yang memiliki obesitas.Pada beberapa kasus, diabetes
dapat diatasi dengan diet dan penurunan berat badan. Banyak orang yang mengalami
obesitas sangat sulit untuk menurunkan berat badannya. Beberapa dari mereka pun
menerapkan pola diet yang ketat, tetapi kadar gula darah dalam tubuh tetap tinggi. Untuk
itu, mereka tetap memerlukan suntikan insulin.

Aktifitas 13
Susunlah rencana keperawatan pada kasus diabetes melitus tipe II tanpa komplikasi secara
mandiri.

Rencana keperawatan pada diabetes melitus tipe 2 tanpa komplikasi :

1. Intoleransi aktivitas
Intoleransi aktivitas NOC : NIC :
Berhubungan dengan : Self Care : Observasi adanya
· Tirah Baring ADLs pembatasan
atau imobilisasi Toleransi klien dalam melakukan
· Kelemahan aktivitas aktivitas
menyeluruh Konservasi Kaji adanya faktor yang
· Ketidakseimb eneergi menyebabkan kelelahan
angan antara suplei Setelah dilakukan tindakan Monitor nutrisi dan
oksigen dengan keperawatan selama …. sumber
kebutuhan Pasien bertoleransi energi yang adekuat
Gaya hidup yang terhadap Monitor pasien akan
dipertahankan. aktivitas dengan Kriteria adanya
DS: Hasil : kelelahan fisik dan emosi
· Melaporkan secara Berpartisipa secara
verbal adanya kelelahan si dalam aktivitas fisik berlebihan
atau kelemahan. tanpa disertai Monitor respon
· Adanya dyspneu peningkatan tekanan kardivaskuler
atau ketidaknyamanan darah, nadi dan RR terhadap aktivitas (takikardi,
saat beraktivitas. Mampu disritmia,
DO : melakukan aktivitas sesak nafas, diaporesis,
· Respon abnormal sehari hari (ADLs) pucat,
dari tekanan darah atau secaramandiri perubahan hemodinamik)
nadi terhadap aktifitas Keseimbang Monitor pola tidur dan
· Perubahan ECG : an aktivitas dan istirahat lamanya
aritmia, iskemia tidur/istirahat pasien
Kolaborasikan dengan
Tenaga
Rehabilitasi Medik dalam
merencanakan progran terapi
yang
tepat.
Bantu klien untuk
mengidentifikasi aktivitas
yang mampu
dilakukan
Bantu untuk memilih
aktivitas
konsisten yang sesuai dengan
kemampuan fisik, psikologi
dan sosial
Bantu untuk
mengidentifikasi dan
mendapatkan sumber yang
diperlukan
untuk aktivitas yang
diinginkan
Bantu untuk mendpatkan
alat
bantuan aktivitas seperti
kursi roda,
krek
Bantu untuk
mengidentifikasi
aktivitas yang disukai
Bantu klien untuk
membuat
jadwal latihan diwaktu luang
Bantu pasien/keluarga
untuk
mengidentifikasi kekurangan
dalam
beraktivitas
Sediakan penguatan positif
bagi
yang aktif beraktivitas
Bantu pasien untuk
mengembangkan motivasi
diri dan
penguatan
Monitor respon fisik,
emosi, sosial
dan spiritual

2. Resiko cedera
Risiko Injury NOC : NIC : Environment
Faktor-faktor risiko : Risk Kontrol Management
Eksternal Immune status (Manajemen lingkungan)
- Fisik (contoh : rancangan Safety Behavior Sediakan lingkungan
struktur dan arahan Setelah dilakukan tindakan yang aman untuk
masyarakat, bangunan dan keperawatan selama…. pasien
atau perlengkapan; mode Klien tidak mengalami Identifikasi kebutuhan
transpor atau cara injury dengan kriterian keamanan pasien,
perpindahan; Manusia atau hasil: sesuai dengan kondisi fisik
penyedia pelayanan) Klien terbebas dari dan fungsi
- Biologikal ( contoh : cedera kognitif pasien dan riwayat
tingkat Klien mampu penyakit
imunisasi dalam menjelaskan cara/metode terdahulu pasien
masyarakat, untukmencegah Menghindarkan
mikroorganisme) injury/cedera lingkungan yang
- Kimia (obat-obatan:agen Klien mampu berbahaya (misalnya
farmasi, alkohol, kafein, menjelaskan factor risiko memindahkan
nikotin, bahan pengawet, dari lingkungan/perilaku perabotan)
kosmetik; nutrien: vitamin, personal Memasang side rail
jenis makanan; racun; Mampumemodifikasi tempat tidur
polutan) gaya hidup Menyediakan tempat
Internal untukmencegah injury tidur yang nyaman
- Psikolgik (orientasi Menggunakan fasilitas dan bersih
afektif) kesehatan yang ada Menempatkan saklar
- Mal nutrisi Mampu mengenali lampu ditempat
- Bentuk darah abnormal, perubahan status yang mudah dijangkau
contoh : kesehatan pasien.
leukositosis/leukopenia Membatasi pengunjung
- Perubahan faktor Memberikan penerangan
pembekuan, yang cukup
- Trombositopeni Menganjurkan keluarga
- Sickle cell untuk menemani
- Thalassemia, pasien.
- Penurunan Hb, Mengontrol lingkungan
- Imun-autoimum tidak dari kebisingan
berfungsi. Memindahkan barang-
- Biokimia, fungsi regulasi barang yang dapat
(contoh : tidak berfungsinya membahayakan
sensoris) Berikan penjelasan pada
- Disfugsi gabungan pasien dan
- Disfungsi efektor keluarga atau pengunjung
- Hipoksia jaringan adanya
- Perkembangan usia perubahan status kesehatan
(fisiologik, psikososial) dan
- Fisik (contoh : kerusakan penyebab penyakit.
kulit/tidak utuh,
berhubungan dengan
mobilitas)
Aktifitas 14
Diskusikan rencana keperawatan pada kasus diabetes melitus tipe II tanpa komplikasi yang
sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai kesepakatan kelompok.(diisi
saat diskusi bersama kelompok dan dosen)

Aktifitas 15
Susunlah catatan perkembangan pada kasus diabetes melitus tipe II tanpa komplikasi secara
mandiri

Catatan perkembangan pada kasus DM tipe 2 tanpa komplikasi


No Dx Tindakan Eavaluasi
1. Guidance : S:
a. Mengobservasi adanya - Klien mengatakan kuang enak
pembatasanklien dalam bdan dan cepat lelah.
melakukan aktivitas. - Klien mengatakan menderita
b. Mengkaji adanya faktor DM sejak 3 tahun yang lalu.
yangmenyebabkan - Klien mengatakan selalu kontrol
kelelahan. dipoli diabetic.
c. Memonitor nutrisi dan - Klien mengatakan tidak
sumberenergi yang adekuat. memiliki komplikasi dan tidak
d. Memonitor pasien akan terdapat luka pada kaki.
adanya kelelahan fisik dan O:
emosi secara berlebihan. - Riwayat DM sudah 3 tahun.
e. Memonitor respon - Tidak terdapat luka pada kaki.
kardivaskulerterhadap - Kadar glukosa darah 150 mg/dl.
aktivitas (takikardi, A:
disritmia,sesak nafas, - Masalah Intoleransi Aktivitas
diaporesis, pucat,perubahan belum teratasi.
hemodinamik) P:
f. Memonitor pola tidur dan - Intervensi dilanjutkan.
lamanyatidur/istirahat
pasien.
Support :
g. Membantu klien
untukmengidentifikasi
aktivitas yang
mampudilakukan.
h. Membantu untuk memilih
aktivitaskonsisten yang
sesuai dengankemampuan
fisik, psikologi dan social.
i. Membantu untuk
mengidentifikasi
danmendapatkan sumber
yang diperlukan untuk
aktivitas yang diinginkan.
j. Membantu untuk
mengidentifikasiaktivitas
yang disukai.
k. membantu klien untuk
membuatjadwal latihan
diwaktu luang.
l. membantu pasien/keluarga
untukmengidentifikasi
kekurangan
dalamberaktivitas.
m. membantu pasien
untukmengembangkan
motivasi diri danpenguatan.
Teaching :
n. mengajarkan tehnik ROM
aktif dan pasif.
Dev.Env :
o. ciptakan suasana lingkungan
yang tenang dan nyaman
bagi klien.
Kolaborasi :
p. Mengkolaborasikan dengan
TenagaRehabilitasi Medik
dalammerencanakan progran
terapi yangtepat.

2. Guidance : S:
a. mengidentifikasi - Klien mengatakan kuang enak
kebutuhan keamanan bdan dan cepat lelah.
pasien,sesuai dengan - Klien mengatakan menderita
kondisi fisik dan DM sejak 3 tahun yang lalu.
fungsikognitif pasien dan - Klien mengatakan selalu kontrol
riwayat penyakitterdahulu dipoli diabetic.
pasien. - Klien mengatakan tidak
Support : memiliki komplikasi dan tidak
b. Menempatkan saklar terdapat luka pada kaki.
lampu ditempatyang O:
mudah dijangkau pasien. - Riwayat DM sudah 3 tahun.
c. Memberikan penerangan - Tidak terdapat luka pada kaki.
yang cukup. - Kadar glukosa darah 150 mg/dl.
d. Menganjurkan keluarga A:
untuk menemanipasien. - Masalah Resiko Injury belum
e. Memindahkan barang- teratasi.
barang yang P:
dapatmembahayakan. Intervensi dilanjutkan.
Teaching :
f. Berikan penjelasan pada
pasien dankeluarga atau
pengunjung
adanyaperubahan status
kesehatan danpenyebab
penyakit.
Dev.Env :
g. menyediakan lingkungan
yang aman untukpasien
h. Menghindarkan
lingkungan
yangberbahaya (misalnya
memindahkanperabotan).
i. Membatasi pengunjung.
j. Mengontrol lingkungan
dari kebisingan.
k. Menyediakan tempat
tidur yang nyamandan
bersih.

Aktifitas 16
Diskusikan catatan perkembangan pada kasus diabetes melitus tipe II tanpa komplikasi yang
sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai kesepakatan kelompok

Catatan perkembangan pada kasus DM tipe 2 tanpa komplikasi


No Dx Tindakan Eavaluasi
1. Guidance : S:
 Mengobservasi adanya - Klien mengatakan kuang enak
pembatasanklien dalam bdan dan cepat lelah.
melakukan aktivitas. - Klien mengatakan menderita
 Mengkaji adanya faktor DM sejak 3 tahun yang lalu.
yangmenyebabkan - Klien mengatakan selalu kontrol
kelelahan. dipoli diabetic.
 Memonitor nutrisi dan - Klien mengatakan tidak
sumberenergi yang memiliki komplikasi dan tidak
adekuat. terdapat luka pada kaki.

 Memonitor pasien akan O:

adanya kelelahan fisik - Riwayat DM sudah 3 tahun.


dan emosi secara - Tidak terdapat luka pada kaki.
berlebihan. - Kadar glukosa darah 150 mg/dl.
 Memonitor respon A:
kardivaskulerterhadap - Masalah Intoleransi Aktivitas
aktivitas (takikardi, belum teratasi.
disritmia,sesak nafas, P:
diaporesis, - Intervensi dilanjutkan.
pucat,perubahan
hemodinamik)
 Memonitor pola tidur dan
lamanyatidur/istirahat
pasien.
Support :
 Membantu klien
untukmengidentifikasi
aktivitas yang
mampudilakukan.
 Membantu untuk memilih
aktivitaskonsisten yang
sesuai dengankemampuan
fisik, psikologi dan social.
 Membantu untuk
mengidentifikasi
danmendapatkan sumber
yang diperlukan untuk
aktivitas yang diinginkan.
 Membantu untuk
mengidentifikasiaktivitas
yang disukai.
 membantu klien untuk
membuatjadwal latihan
diwaktu luang.
 membantu
pasien/keluarga
untukmengidentifikasi
kekurangan
dalamberaktivitas.
 membantu pasien
untukmengembangkan
motivasi diri
danpenguatan.
 Teaching :
 mengajarkan tehnik ROM
aktif dan pasif.
Dev.Env :
 ciptakan suasana
lingkungan yang tenang
dan nyaman bagi klien.
Kolaborasi :
 Mengkolaborasikan
dengan
TenagaRehabilitasi Medik
dalammerencanakan
progran terapi yangtepat.

2. Guidance : S:
 mengidentifikasi - Klien mengatakan kuang enak
kebutuhan keamanan bdan dan cepat lelah.
pasien,sesuai dengan - Klien mengatakan menderita
kondisi fisik dan DM sejak 3 tahun yang lalu.
fungsikognitif pasien dan - Klien mengatakan selalu kontrol
riwayat penyakitterdahulu dipoli diabetic.
pasien. - Klien mengatakan tidak
Support : memiliki komplikasi dan tidak
 Menempatkan saklar terdapat luka pada kaki.
lampu ditempatyang O:
mudah dijangkau pasien. - Riwayat DM sudah 3 tahun.
 Memberikan penerangan - Tidak terdapat luka pada kaki.
yang cukup. - Kadar glukosa darah 150 mg/dl.

 Menganjurkan keluarga A:

untuk menemanipasien. - Masalah Resiko Injury belum

 Memindahkan barang- teratasi.


barang yang P:
dapatmembahayakan. Intervensi dilanjutkan.
Teaching :
 Berikan penjelasan pada
pasien dankeluarga atau
pengunjung
adanyaperubahan status
kesehatan danpenyebab
penyakit.
Dev.Env :
 menyediakan lingkungan
yang aman untukpasien
 Menghindarkan
lingkungan
yangberbahaya (misalnya
memindahkanperabotan).
 Membatasi pengunjung.
 Mengontrol lingkungan
dari kebisingan.
 Menyediakan tempat tidur
yang nyamandan bersih.

Aktifitas 17
Buatlah dokumentasi keperawatan pada kasus diabetes melitus tipe II tanpa komplikasi
secara mandiri

Dokumentasi keperawatan pada kasus Diabetes Melitus tipe 2


No Dx Tindakan Eavaluasi
1. Guidance : S:
 Mengobservasi adanya - Klien mengatakan kuang enak
pembatasanklien dalam bdan dan cepat lelah.
melakukan aktivitas. - Klien mengatakan menderita
DM sejak 3 tahun yang lalu.
- Klien mengatakan selalu kontrol
 Mengkaji adanya faktor dipoli diabetic.
yangmenyebabkan - Klien mengatakan tidak
kelelahan. memiliki komplikasi dan tidak
 Memonitor nutrisi dan terdapat luka pada kaki.
sumberenergi yang O:
adekuat. - Riwayat DM sudah 3 tahun.
 Memonitor pasien akan - Tidak terdapat luka pada kaki.
adanya kelelahan fisik - Kadar glukosa darah 150 mg/dl.
dan emosi secara A:
berlebihan. - Masalah Intoleransi Aktivitas

 Memonitor respon belum teratasi.

kardivaskulerterhadap P:

aktivitas (takikardi, - Intervensi dilanjutkan.

disritmia,sesak nafas,
diaporesis,
pucat,perubahan
hemodinamik)
 Memonitor pola tidur dan
lamanyatidur/istirahat
pasien.
Support :
 Membantu klien
untukmengidentifikasi
aktivitas yang
mampudilakukan.
 Membantu untuk memilih
aktivitaskonsisten yang
sesuai dengankemampuan
fisik, psikologi dan social.
 Membantu untuk
mengidentifikasi
danmendapatkan sumber
yang diperlukan untuk
aktivitas yang diinginkan.
 Membantu untuk
mengidentifikasiaktivitas
yang disukai.
 membantu klien untuk
membuatjadwal latihan
diwaktu luang.
 membantu
pasien/keluarga
untukmengidentifikasi
kekurangan
dalamberaktivitas.
 membantu pasien
untukmengembangkan
motivasi diri
danpenguatan.
 Teaching :
 mengajarkan tehnik ROM
aktif dan pasif.
Dev.Env :
 ciptakan suasana
lingkungan yang tenang
dan nyaman bagi klien.
Kolaborasi :
 Mengkolaborasikan
dengan
TenagaRehabilitasi Medik
dalammerencanakan
progran terapi yangtepat.

2. Guidance : S:
 mengidentifikasi - Klien mengatakan kuang enak
kebutuhan keamanan bdan dan cepat lelah.
pasien,sesuai dengan - Klien mengatakan menderita
kondisi fisik dan DM sejak 3 tahun yang lalu.
fungsikognitif pasien dan - Klien mengatakan selalu kontrol
riwayat penyakitterdahulu dipoli diabetic.
pasien. - Klien mengatakan tidak
Support : memiliki komplikasi dan tidak
 Menempatkan saklar terdapat luka pada kaki.
lampu ditempatyang O:
mudah dijangkau pasien. - Riwayat DM sudah 3 tahun.
 Memberikan penerangan - Tidak terdapat luka pada kaki.
yang cukup. - Kadar glukosa darah 150 mg/dl.
 Menganjurkan keluarga A:
untuk menemanipasien. - Masalah Resiko Injury belum

 Memindahkan barang- teratasi.

barang yang P:

dapatmembahayakan. Intervensi dilanjutkan.

Teaching :
 Berikan penjelasan pada
pasien dankeluarga atau
pengunjung
adanyaperubahan status
kesehatan danpenyebab
penyakit.
Dev.Env :
 menyediakan lingkungan
yang aman untukpasien
 Menghindarkan
lingkungan
yangberbahaya (misalnya
memindahkanperabotan).
 Membatasi pengunjung.
 Mengontrol lingkungan
dari kebisingan.
 Menyediakan tempat tidur
yang nyamandan bersih.

Anda mungkin juga menyukai