Anda di halaman 1dari 16

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA

MASALAH RESIKO PERILAKU KEKERASAN

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Jiwa II

Dosen Pembimbing : Wiwiek Natalya, M. Kep., Sp. Kep. KOM.

Disusun Oleh :

Eka Rahayuning Tyas

17.1316.S

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN

2019/2020
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN PERAWATAN

Pertemuan ke : I (satu)

A. Kondisi Klien
1. Klien tampak marah – marah
2. Mata merah, melotot dan pandangan tajam
3. Wajah memerah dan tegang
4. Bicara dengan nada tinggi dan kasar
5. Mengumpat dengan kata-kata kotor
6. Afek labil
B. Diagnose Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan
C. Tujuan (TUK/SP)
1. Klien mampu mengungkapkan penyebab marah
2. Klien mampu menyebuttkan tanda-tanda marah
3. Klien mampu menyebutkan perilaku marah yang biasa dilakukan
4. Klien mampu menyebutkan akibat marah
5. Klien mampu mendemontrasikan cara marah yang sehat dengan cara
fisik I
D. Strategi Pelaksanaan
1. Fase Orientasi
a. Salam therapeutic
Selamat pagi..(sambil mengajak berjabat tangan). Perkenalkan
nama saya Eka Rahayuning Tyas, Saya biasa dipanggi Eka. Saya
mahasiswa di Ruang ini yang merawat Bapak selama di sini Bapak
membutuhkan bantuan, Bapak dapat menghubungi saya. Siapa
nama Bapak? senang dipanggil apa?
b. Evaluasi
Bagaimana perasaan bapak hari ini. Kenapa bapak dibawa ke
rumah sakit ini? Bapak pernah kalo marah-marah sampai
memukul orang atau merusak barang? Ooh..begitu ya, Jadi bapak
kalo marah suka memukul orang ya?
c. Kontrak
1) Topik :
Bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang marah-
marah yang bapak lakukan ?
2) Waktu
Mau berapa menit ?
3) Tempat
Mau dimana kita berbincang-bincang ?
2. Fase Kerja
Bapak coba sekarang ceritakan apa saja yang menyebabkan bapak
marah. Kalo marah apa sih yang bapak rasakan ? Apa tanganya jadi
mengepal ? Apa rahangnya mengatup ? Kalo nada suaranya,
bagaimana ? apa menjadi lebih keras ? Apa kata-katanya juga kotor ?
Nah.. kalo sedang marah yang sering dilakukan bapak ? Memukul
pernah ? siapa yang dipukul ? Sekarang kalo pura-puranya saya
sebagai saudara bapak coba praktekan pada waktu bapak marah.
Menurut bapak kalo orang lain dipukul, menguntungkan apa
merugikan ? Apa kerugianya? Marah-marah seperti menurut agama
yang dianut bapak boleh tidak ? Bagus!! tahu kan ?
Saya juga setuju, kalo marah-marah seperti itu merugikan kita sendiri.
Pak perasaan marah itu wajar, tetapi kalau marahnya sampai
memukul orang lain itu merugikan. Bagaimana kalau saya ajarkan
cara mengungkapkan marah secara sehat ? Mau ? Baiklah.
Begini caranya, kalo bapak marahnya sambil berdiri coba duduk
kemudian duduk rileks kemudian tarik nafas panjang, tahan sebentar
kemudian keluarkan melalui mulut. (mahasiswa mendemonstrasikan )
Sekarang coba bapak lakukan ! Sekali lagi coba ! Bagus ! Lakukan
beberapa kali sampai rasa marahnya menurun ya pak ?
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
1) Evaluasi subyektif
Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang?
masih ingat apa saja yang menyebabkan bapak marah-marah.?
Tanda-tandanya kalau sedang marah bagaimana? Apa saja
tadi yang biasa dilakukan kalau sedang marah ? Kerugianya
kalau marah-marah seperti apa ?
2) Evaluasi obyektif
Coba bapak lakukan lagi cara mengungkapkan marah yang
sehat ? Bagus!
b. Rencana Tindak Lanjut
Nah bapak kan sudah bisa mengungangkapkan marah secara
sehat. Sekarang kita masukan dalam jadwal harian ya..? bapak
mau latihan berapa kali sehari..? Bagimana kalo 2 kali saja dulu.
Baiklah berarti besok latihan jam 6 pagi dan jam 8 malam ya..?
Nanti kalo jam-jam itu bapak latihan tinggal memberi tanda
chentang. Besok saya akan lihat ya..
c. Kontrak
1) Topik
Kalo besok bapak sudah latihan cara mengungkapkan marah
yang sehat cara pertama, Saya akan ajari cara
mengungkapkan marah yang sehat cara yang ke dua yaitu
memukul bantal Bagaimana bapak mau?
2) Tempat
Mau dimana kita bercakap-cakap pak ?? Oh di teras..baiklah
3) Waktu
Jam berapa kita besok akan bercakap-cakap..? Mau berapa
menit pak? Baiklah sekarang bapak bisa nonton TV dulu.
Jangan lupa besok latihan ya..??”
STRATEEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Pertemuan ke : 2 (dua)

A. Kondisi Klien
1. Klien tampak masih suka melamun
2. Wajah memerah dan tegang
3. Bicara dengan kadang tidak nyambung
4. Afek masih labil
B. Diagnose Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan
C. Tujuan (TUK/SP)
1. Klien mampu mendemontrasikan cara marah yang sehat dengan cara
fisik II
D. Strategi Pelaksanaan
1. Fase Orientasi
a. Salam therapeutic
Selamat pagi..(sambil mengajak berjabat tangan) bapak Masih
ingat dengan saya ? oh lupa ya.. Perkenalkan lagi.. nama saya Eka
Rahayuning Tyas Saya biasa dipanggil Eka Saya perawat di Ruang
ini yang merawat bapak selama di sini. Kalo bapak membutuhkan
bantuan, bapak dapat menghubungi saya.
b. Evaluasi
Bagaimana perasaan bapak hari ini. Bapak kemarin sudah saya
ajari cara mengungkapkan cara mengungkapkan marah dengan
cara menarik nafas panjang ya. Sudah latihan kemarin ? Coba
lihat jadwal kemarin..ya bagus. Coba praktekan cara yang saya
ajarkan kemarin ?
c. Kontrak
1) Topik :
Sesuai janji saya kemarin, hari ini kita akan berbincang-
bincang tentang cara mengungkapkan marah dengan fisik II ?
2) Waktu
Bapak mau berapa menit ? Bagaimana kalau 10 menit
3) Tempat
Mau dimana kita berbincang-bincang ?
2. Fase Kerja
Baiklah. Cara mengungkapkan marah yang sehat yang kedua adalah
dengan memukul bantal. Kalo bapak ingin marah coba cari bantal
kemudian kita pukul bantal tersebut seperti ini. (mahasiswa
mendemontrasikan cara memukul bantal )
Sekarang coba bapak lakukan ! Sekali lagi… coba ! Bagus ! Lakukan
beberapa kali sampai rasa marahnya menurun ya pak? Kalo kebetulan
tidak ada bantal, bapak bisa memukul kasur, menendang bola atau
memukul pohon pisang atau bisa saja lari. Yang penting barang-
barang tersebut tidak menimbulkan kerugian bagi diri sendiri, orang
lain atau lingkungan sekitar.
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
1) Evaluasi subyektif
Bagaimana perasaan bapak setelah kta berbincang-bincang ?
2) Evaluasi obyektif
Coba bapak lakukan lagi cara mengungkapkan marah yang
sehat cara yang kedua ? Bagus !
b. Rencana Tindak Lanjut
Nah.. bapak kan sudah bisa mengungangkapkan marah secara
sehat dengan 2 cara. Sekarang kita masukan dalam jadwal harian
ya..? bapak mau latihan berapa kali sehari..? Bagimana kalau 2
kali saja dulu. Baiklah berarti besok bapak latihan jam 7 pagi dan
jam 7 malam ya..? Nanti kalo jam-jam itu bapak latihan tinggal
memberi tanda chentang. Yang cara pertama juga tetap latihan ya.
Besok saya akan lihat ya..?”
c. Kontrak
1) Topik
Besok saya akan ajari cara mengungkapkan marah yang sehat
cara yang ke tiga yaitu secara verbal Bagaimana bapak mau?
2) Tempat
Mau dimana kita bercakap-cakap pak ?
3) Waktu
Jam berapa kita besok akan bercakap-cakap..? Mau berapa
menit pak? Baiklah sekarang bapak bisa nonton TV dulu.
Jangan lupa besok latihan ya..??
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN PERAWATAN

Pertemuan ke : III (tiga)

A. Kondisi Klien
1. Klien sedikit tenang dan kooperatif
2. Wajah relative lebih cerah
3. Afek masih stabil
B. Diagnose Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan
C. Tujuan (TUK/SP)
1. Klien mampu mendemontrasikan cara marah yang sehat dengan cara
Sosial (asertif)
D. Strategi Pelaksanaan
1. Fase Orientasi
a. Salam therapeutic
Selamat pagi..(sambil mengajak berjabat tangan) bapak Masih
ingat dengan saya ? ya betul..saya Eka Sekali lagi…Kalo bapak
membutuhkan bantuan, bapak dapat menghubungi saya.
b. Evaluasi
Bagaimana perasaan bapak hari ini. Bapak kemarin sudah saya
ajari cara mengungkapkan cara mengungkapkan marah dengan
cara menarik nafas panjang ya dan memukul bantal kan ? Sudah
latihan kemarin ? Coba lihat jadwal kemarin..ya bagus. Coba
praktekan cara yang saya ajarkan kemarin ?
c. Kontrak
1) Topik
Sesuai janji saya kemarin, hari ini kita akan berbincang-
bincang tentang cara mengungkapkan marah dengan cara
social atau berbicara dengan baik-baik ya ?
2) Waktu
Bapak mau berapa menit ? Bagaimana kalau 10 menit
3) Tempat
Mau dimana kita berbincang-bincang ?
2. Fase Kerja
Baiklah. Cara mengungkapkan marah yang sehat yang ketiga adalah
dengan cara berbicara dengan baik-baik. Nah Sekarang coba bapak
menyampaikan kepada orang yang membuat bapak marah dengan
baik-baik. Caranya yaitu meminta dengan cara yang baik tanpa
dengan marah, nada yang rendah dan tidak kasar. Kemarin kan bapak
mengatakan salah satu penyebab marahnya adalah bapak mau
dibunuh ! Nah coba katakan baik-baik “salah saya apa koksaya
sampai mau dibunuh“ Coba bapak. Tirukan. Bagus . Sekali lagi…
coba ! kemudian mengungkapkan perasaan kesal. Jika ada yang
perlakuan orang lain yang membuat kesal bapak bisa mengatakan
“jangan seperti itu. Saya jadi ingin marah kalo mengatakan begitu.”
Coba praktekan pak..
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
1) Evaluasi subyektif
Bagaimana perasaan bapak setelah kta berbincang-bincang ?
2) Evaluasi obyektif
Coba Mbak bapak lakukan lagi cara mengungkapkan marah
yang sehat cara yang ketiga ? Bagus !
b. Rencana Tindak Lanjut
Nah.. bapak kan sudah bisa mengungangkapkan marah secara
sehat dengan 3 cara. Sekarang kita masukan dalam jadwal harian
ya..? bapak. mau latihan berapa kali sehari..? Bagimana kalo 2
kali saja dulu. Baiklah berarti besok bapak latihan jam 8 pagi dan
jam 7 malam ya..? Nanti kalo jam-jam itu latihan bapak tinggal
memberi tanda chentang. Yang cara pertama juga tetap latihan ya.
Besok saya akan lihat ya..?
c. Kontrak
1) Topik
Besok saya akan ajari cara mengungkapkan marah yang sehat
cara yang ke empat yaitu secara spiritual bagaimana bapak
mau ?”
2) Tempat
Mau dimana kita bercakap-cakap bapak ?
3) Waktu
Jam berapa kita besok akan bercakap-cakap..? Mau berapa
menit bapak ? Baiklah sekarang bapak bisa ke kamar dulu ya.
Jangan lupa besok latihan ya..??”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN PERAWATAN

Pertemuan ke : IV (empat)

A. Kondisi Klien
1. Klien sudah tenang dan kooperatif
2. Klien berwajah cerah dan semangat
3. Klien melaksanakan tindakan yang diajarkan
B. Diagnose Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan
C. Tujuan (TUK/SP)
1. Klien mampu mendemontrasikan cara marah yang sehat dengan cara
spiritual.
D. Strategi Pelaksanaan
1. Fase Orientasi
a. Salam therapeutic
Selamat pagi..(sambil mengajak berjabat tangan) bapak Masih
ingat dengan saya ? Ok Bagus sekarang sudah tidak lupa lagi ya.
b. Evaluasi
Bagaimana perasaan bapak hari ini. Kemarin sudah saya ajari
cara mengungkapkan cara mengungkapkan marah dengan cara
verbal ya. Sudah latihan kemarin ? Coba lihat jadwal kemarin..ya
bagus. Coba praktekan cara mengungkapkan marah dengan cara
verbal. Bagus. Hebat ya pak..
c. Kontrak
1) Topik
Sesuai janji saya kemarin, hari ini kita akan berbincang-
bincang tentang cara mengungkapkan marah dengan cara
yang keempat.
2) Waktu
Bapak mau berapa menit ? Bagaimana kalau 10 menit
3) Tempat
Mau dimana kita berbincang-bincang ?
2. Fase Kerja
Baiklah. Cara mengungkapkan marah yang sehat yang keempat
adalah dengan cara spiritual. Boleh tahu bapak beragama apa ? Oh
ya… Islam ya !. Menurut bapak kalo mengungkapkan marah sesuai
dengan agama Islam bagaimana pak.? Oh ya..kalo belum tahu juga
tidak apa-apa. Pak , coba kalo bapak rasanya ingin marah membaca
istighfar ? Bisa pak ? Ya betul astagfirullohal’adim. coba uangi sekali
lagi. Bapak bisa membaca ayat kursi ? coba ! Bagus. Itu juga bacaan
yang bagus. Atau cara lain pak bisa juga berwudhu. Bisa berwudhu
kan..? Bagus ! bapak bisa memilih salah satu atau semuanya bisa
dilakukan.
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
1) Evaluasi subyektif
Bagaimana perasaan bapak setelah kta berbincang-bincang ?
2) Evaluasi obyektif
Coba bapak lakukan lagi cara mengungkapkan marah yang
sehat cara yang keempat ? Bagus !
b. Rencana Tindak Lanjut
Nah.. bapak kan sudah bisa mengungangkapkan marah secara
sehat dengan 4 cara. Sekarang kita masukan dalam jadwal harian
ya..? bapak mau latihan berapa kali sehari..? Bagimana kalau 2
kali saja dulu. Baiklah berarti besok bapaklatihan jam sehabis
sholat subuh dan sholat magrib ya.? Nanti kalo jam-jam itu latihan
bapak tinggal memberi tanda chentang. Yang cara pertama juga
tetap latihan ya. Besok saya akan lihat ya..? Berarti Mbak.......
punya 4 latihan cara mengungkapkan marah yang sehat ya..
c. Kontrak
1) Topik
Kalau besok saya akan ajari cara mengungkapkan marah yang
sehat cara yang ke lima ya..yaitu dengan cara minum obat.
Bagaimana bapak mau..?”
2) Tempat
Mau dimana kita bercakap-cakap pak ?
3) Waktu
Jam berapa kita besok akan bercakap-cakap..?Baiklah
sekarang bapak bisa nonton TV dulu. Jangan lupa besok
latihan ya..?
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN PERAWATAN

Pertemuan ke : V (lima)

A. Kondisi Klien :
1. Klien relatif tenang
2. Wajah cerah
3. Kooperatif
B. Diagnose Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan
C. Tujuan (TUK/SP)
1. Klien mampu mendemontrasikan cara marah yang sehat dengan cara
minum obat.
D. Strategi Pelaksanaan
1. Fase Orientasi
a. Salam therapeutic
Selamat pagi..(sambil mengajak berjabat tangan) bapak masih
ingat dengan saya ? Ok Bagus
b. Evaluasi
Bagaimana perasaan bapak hari ini. Bapak kemarin sudah saya
ajari cara mengungkapkan cara mengungkapkan marah dengan 4
cara kan ? Ingat..apa saja ? Menarik nafas panjang, memukul
bantal terus…bicara baik-baik, membaca istighfar. Bagus,. Sudah
latihan kemarin ? Coba praktekan cara mengungkapkan marah
dengan menarik nafas panjang. Kalau cara yang kedua ? cara
yang ketiga ? kalo yang sesuai dengan agama pak? Bagus. Hebat
ya pak..
c. Kontrak
1) Topik
Sesuai janji saya kemarin, hari ini kita akan berbincang-
bincang tentang cara mengungkapkan marah dengan cara
yang kelima atau minum obat ya pak..
2) Waktu
Bapak mau berapa menit ? Bagaimana kalau 10 menit ?
3) Tempat
Mau dimana kita berbincang-bincang ?
2. Fase Kerja
Bapak sudah dapat obat dari dokter ? Tadi pagi sudah minum obat ?
Berapa macam obat yang bapak minum ? Masih ingat warnanya apa
saja ? Baiklah. Obat bapak itu ada tiga macam. Yang warnanya
orange (sambil menunjukkan obatnya) namanya CPZ. Obat ini
gunanya agar pikiran bapak tenang, tidak bingung. Yang ini ., yang
berwarna merah namanya HLP, gunanya agar pikiran bapak teratur
dan rasa marah bapak dapat berkurang sedangkan yang putih
namanya THP, gunanya agar bapak merasa rileks dan tidak tegang.
Semua obat ini diminum 3 kali sehari ya..pak , yaitu jam 7 pagi setelah
makan pagi, jam 1 setelah makan siang dan jam 7 malam setelah
makan malam. Kalo bapak merasa matanya berkunang-kunang bapak
sebaiknya beristirahat dulu yang melakukan aktivitas dulu. Nanti
kalau bapak sudah pulang, kalau minum obat mesti lihat dulu tulisan
ini (sambil menunjuk label obat) ya pak. Dilihat Apakah benar nama
bapak tertulis disitu, berapa kali bapak harus minum obat jam berapa
obat tersebut harus diminum. Dan jangan lupa lihat Apakah nama
obatnya benar atau tidak. Nah selama di rumah sakit ini coba kalau
pas jam minum obat minta ya sama perawat yang jaga kemudian
periksa Apakah obatnya benar. Oh ya kalo minum obat ini jangan
menghentikan sendiri tanpa konsultasi dengan dokter ya pak karena
jika berhenti nanti bapak bisa kambuh lagi.
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
1) Evaluasi subyektif
Bagaimana perasaan bapak setelah kta berbincang-bincang ?
2) Evaluasi obyektif
Coba bapak sebutkan obat apa saja yang bapak minum ?
Berapa kali minumnya ? Jam berapa saja ? Bagaimana cara
minum obat yang benar ? Bagus !
b. Rencana Tindak Lanjut
Nah.. bapak kan sudah bisa mengungangkapkan marah secara
sehat dengan 5 cara. Sekarang kita masukan kegiatan minum
obatnya kedalam jadwal harian ya..?? Nanti kalo jam-jam itu
bapak minum obat tinggal memberi tanda chentang, bisa ya pakk..
c. Kontrak
1) Topik
Besok kita ketemu lagi untuk melihat sejauhmana bapak
melaksanakan kegiatan dan sejauh mana bapak dapat
mencegah marah ya.. Bagaimana bapak mau..?
2) Tempat
Mau dimana kita bercakap-cakap pak ?
3) Waktu
Jam berapa kita besok akan bercakap-cakap..? Mau berapa
menit pak? Baiklah kalo begitu sampai jumpa besok ya..!

Anda mungkin juga menyukai