Anda di halaman 1dari 12

Analisis Rencana Penerapan Sistem Informasi Dalam Pendokumentasian Asuhan

Keperawatan Di Rumah Sakit Universitas Tanjungpura

(Analysis Of Implementation Of Information System In Documenting


Nursing Care At Hospital Of Tanjungpura University

Arizal*, Ichsan Budiharto**, Arina Nurfianti**


*Mahasiswa Program Studi Keperawatan Universitas Tanjungpura
**Dosen Program Studi Keperawatan Universitas Tanjungpura
e-mail : rizal@student.untan.ac.id

Abstrak

Latar belakang: Sistem informasi dalam keperawatan merupakan komponen kunci


dalam pemberian asuhan keperawatan modern dan sebagai kunci untuk meningkatkan
kualitas pelayanan keperawatan. Rumah Sakit Universitas Tanjungpura memiliki fasilitas
dan sumber daya manusia dalam yang mendukung dalam menggunakan sistem informasi
dalam proses asuhan keperawatan berbasis komputer.
Tujuan: Untuk menganalisis proses penerapan sistem informasi dalam
pendokumentasian asuhan keperawatan di Rumah Sakit Universitas Tanjungpura.
Metode: Desain kualitatif deskriptif pendekatan fenomenologi, diambil dengan
wawancara mendalam. Hasil penelitian dianalisis menggunakan metode Miles dan
Huberman.
Hasil: Penelitian ini teridenfikasi empat tema yaitu Pelaksanaan pendokumentasian
terintegrasi dengan dua kategori yaitu orientasi terhadap dokumentasi dan kelemahan
paper base, Pemahaman tentang pendokumentasian berbasis komputerisasi dengan dua
kategori yaitu kemudahan terhadap komputerisasi dan pengetahuan, Persiapan perawat
dalam proses penerapan SIMRS dengan tiga kategori yaitu persepsi perawat terhadap
penerapan SIMRS, wacana publik dan pengembangan perawat, dan Penghambat dalam
penerapan sistem informasi dalam pendokumentasian asuhan keperawatan dengan tiga
kategori yaitu sumber daya manusia tenaga ahli IT, fasilitas dan ketidaksamaan visi
dalam birokrasi.
Kesimpulan: Rencana penerapam sistem informasi dalam pendokumentasian
keperawatan Rumah Sakit Universitas Tanjungpura dipengaruhi oleh perawat, manfaat
dalam peningkatkan kinerja dan mutu pelayanan dan pengetahuan perawat, selanjutnya
didukung dengan tenaga infomatika, fasilitas dan manajemen rumah sakit.

Kata Kunci: Pendokumentasian, sistem informasi, keperawatan


(Analysis Of Implementation Of Information System In Documenting
Nursing Care At Hospital Of Tanjungpura University

Arizal*, Ichsan Budiharto**, Arina Nurfianti** Department of Nursing, Faculty of


Medicine, Tanjungpura University, Indonesia Correesponding Author’s Email :
rizal@student.untan.ac.id

ABSTACT
Background: The information system in nursing is a key component in the provision of
modern nursing care and as a key to improve the quality of nursing services.
Tanjungpura University Hospital has facilities and human resources power in supporting
in using information system in process of computer based nursing care.
Aim: To analyze the process of applying information systems in documenting nursing
care at Tanjungpura University Hospital.
Method: The descriptive qualitative design of the phenomenological approach, taken
with in-depth interviews. The results were analyzed using Miles and Huberman methods.
Results: This study identified four themes: Implementation of integrated documentation
in two categories: orientation to documentation and weakness of paper base,
understanding of computerized documentation in two categories: ease of computerization
and knowledge, nurse preparation in SIMRS implementation process with three
categories, nurse's perception on application SIMRS, public discourse and nurse
development, and barriers in the application of information systems in documenting
nursing care with three categories namely human resources IT experts, facilities and
unequal vision in the bureaucracy.
Conclusion: The plan for applying information system in documentation process nursing
of Tanjungpura University Hospital is influenced by the nurses, the benefits in improving
the performance and the quality of service and knowledge of the nurse, then supported by
the infomative staff, facilities and hospital management.

Keywords: Documenting, information systems, nursing


PENDAHULUAN Kerangka kerja yang menghubungkan
komponen fundamental keperawatan,
Sistem informasi secara luas proses keperawatan, dengan prinsip-prinsip
dianggap sebagai kunci untuk interaksi perawat dengan komputer.
meningkatkan kualitas pelayanan Diperoleh hasil, bahwa pengguna sistem
kesehatan1. Kegunaan sistem informasi
informasi berperan dalam lintasan perawat
yaitu menyimpan data tentang semua dengan pasien dapat mengurangi
kegiatan yang tujuan utamanya adalah hambatan klinis, alur kerja,
untuk mempromosikan, memulihkan atau seperti
efesiensi dan kualitas pelayanan pasien
mempertahankan kesehatan2. Sistem rawat inap dapat meningkat7.
informasi dalam keperawatan merupakan
dasar ilmu pengetahuan yang memberikan,Sistemmengordinasikan,
Informasi diperlukandanuntuk
juga
mengintegrasikan ilmu komputer dalam
mengintegrasikan pelayanan rumah sakit.
mengelola data, dan pengetahuan dalam
Hal ini meliputi ilmu pengasuhan pasien
praktek keperawatan3. Sistem informasi
secara individual, asuhan yang diberikan.
dalam keperawatan merupakan komponen dan kinerja staf klinis. Sistem Informasi
kunci dalam pemberian asuhan merupakan sumber yang harus
keperawatan modern 4. dikelola daya oleh pimpinan
secara efektif
Pengaruh sistem informasi
rumah sakit seperti halnya sumber daya
keperawatan pada kualitas pengolahan manusia,
informasi keperawatan, hasil survey rumah sakitmaterial, berupaya
dan finansial.
mendapatkan,
Setiap
pertama diperoleh sebanyak 75% perawat mengelola, menggunakan informasi
merasa nyaman dalam menggunakan dan
untuk meningkatkan/ memperbaiki hasil
komputer dan survey kedua mengalami asuhan pasien, kinerja individual, serta
peningkatan menjadi 93%, kemudian
kinerja rumah sakit secara keseluruhan.
dilakukan survey sebelum dan sesudah,
Pengelolaan pendokumentasian dan Sistem
diperoleh perawat mengatakan sangat informasi adalah menunjang
penting dokumentasi berbasis komputer. administrasi rangka tertib
upaya
Dilakukan selanjutnya survey sebelum dalam
peningkatan pelayanan kesehatan di rumah
berdasarkan pengenalan komputer maka
sakit yang didukung oleh suatu sistem
diperoleh perawat menghabiskan waktu ¼ pengelolaan pendokumentasian
dari waktu mereka untuk dokumentasi. cepat, bernilai, dapat
yang
Setelah dilakukan pelatihan secara dipertanggungjawabkan,
tepat, berfokus
signifikan meningkat menjadi 41%. pada pasien dan keselamatan serta
pasien secara
Berdasarkan efisiensi diperoleh, terintegrasi8.
bahwa sebelumnya perawat merasa Hasil studi pendahuluan yang
khawatir dapat mengurangi efesiensi, dilakukan oleh peneliti di Rumah Sakit
dilakukan survey sesudah terjadi Tanjungpura Januari 2018
Universitas
peningkatan kualitas pengolahan informasi
diperoleh bahwa Rumah Sakit memiliki
dalam keperawatan yaitu lebih cepat akses fasilitas yang mendukung dalam
informasi, mudah merubah rencana
menggunakan sistem informasi dalam
keperawatan, menghindari dokumentasi proses asuhan keperawatan berbasis
tumpang tindih, dan penggunaan lebih yang ada pada saat
mudah5. ini, setiap ruangan memiliki unit computer,
Orlando menggunakan istilah jaringan internet, namun jumlah SDM
proses keperawatan untuk menjelaskan Perawat yang dimiliki belum memadai
asuhan keperawatan. Langkah-langkah dalam melaksanakan asuhan keperawatan
dalam proses ini dikaitkan dengan metode berbasis sistem informasi/computerisasi.
ilmiah, seperti:pengumpulan data Hal ini dikarenakan dari 94 jumlah
(pengkajian) merumuskan diagnosis, perawat, baru 10-15% yang sudah
intervensi, implementasi dan evaluasi6.
mengikuti pelatihan pendokumentasian keperawatan tidak didokumentasian secara
asuhan keperawatan secara non rinci.
sistem/bukan berbasis sistem informasi
(SI) dan belum ada yang mendapatkan
diatas peneliti tertarik untuk melakukan
pelatihan pendokumentasian asuhan Rencana
penelitian tentang Analisis
keperawatan berbasis sistem informasi Informasi dalam
serta rumah sakit juga belum menerapkan Penerapan Sistem
Pendokumentasian Asuhan Keperawatan
Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS).
di Rumah Sakit Universitas Tanjungpura.
Berdasarkan hasil observasi yang
dilakukan oleh peneliti, yaitu tentang
proses pelaksanaan asuhan keperawatan METODOLOGI PENELITIAN
dari tahap pengkajian, diagnosa dengan
keperawatan, intervensi, implementasi, Penelitian kualitatif
evaluasi di Rumah Sakit Universitas pendekatan fenomenologi deskriptif.
Tanjungpura, maka diperoleh proses Lokasi di Rumah Sakit Universitas
pendokumentasian belum optimal. PadaTanjungpura. Penelitian dilaksanakan pada
bagian assessment/pengkajian perawat
bulan Mei 2018. Jumlah partisipan
hanya melakukan pengkajian sesuai
seluruhnya adalah tujuh orang yang terdiri
keluhan pasien saja. Tahap Intervensi dari semua perempuan. Usia partisipan
perawat hanya menulis rencana sesuai berkisar antara 26 tahun hingga 32 tahun.
instruksi dokter saja tanpa ada intervensi Partisipan yang dijadikan reponden dalam
sesuai standar Nursing Intervention
penelitian ini adalah kepala bidang
Clasificstion (NIC). Pendokumentasian keperawatan, tiga kepala ruangan, dua
implementasi keperawatan, perawat sering kepala tim keperawatan dan satu perawat
melakukan kesalahan. Adanya catatan pelaksana
perkembangan yang sudah ditulis sebelum dikumpulkan metode
Data dengan
waktunya dan duplikasi catatan
wawancara mendalam semi terstruktur
perkembangan hari demi hari. Perawat 15-30 menit dan direkam
dengan
tidak mendokumentasikan hal-hal apa saja waktu
dengan alat perekam. Hasil wawancara di
yang dilakukan, sehingga terjadi
transkripsikan kemudian dianalisis
kesenjangan antara dokumentasi dan metode Miles and
menggunakan
implementasi yang telah dilaksanakan.
Huberman dengan menggunakan tiga unsur
Pada tahap evaluasi di bagian assesment,
yaitu reduksi data, penyajian data dan
banyak perawat yang tidak menganalisis
penarikan kesimpulan. Validitas dan
mengapa masalah yang muncul tetap ada,
reliabilitas dalam penelitian ini ditetapkan
sehingga pada tahap Perencanaan
dengan menggunakan kriteria keabsahan
perawat tidak memodifikasi intervensi data. Untuk menetapkan keabsahan suatu
yang ada. data, diperlukan teknik pemeriksaan yang
Dalam menuliskan diagnosa masih didasarkan 4 kriteria yaitu uji credibility,
belum memenuhi/sesuai dengan standar confirmabilit, dependability dan
NANDA sehingga tak standar asuhan transferability9.
keperawatan. Pengisian pendokumentasian
asuhan keperawatan yang tidak optimal HASIL DAN PEMBAHASAN
disebabkan oleh perawat yang multifungsi, Pelaksanaan pendokumentasian
dimana perawat melakukan tindakan yang terintegrasi
bukan tindakan keperawatan dan kurang Kegiatan pendokumentasian
memahami dalam proses
pendokumentasian sehingga asuhan keperawatan berdampak pada peningkatan
mutu pelayanan asuhan keperawatan yang
diberikan. Pendokumentasian keperawatan yang banyak dari pengkajian sampai
bermanfaat untuk meningkatkan kinerja evaluasi tindakan sehingga waktu yang
perawat, meningkatkan kualitas pemberian dibutuhkan untuk menulis status pasien
asuhan keperawatan. Jika memakan waktu yang lama.
pendokumentasian dilaksanakan sesuai Perawat menghabiskan waktu ¼
dengan standar dan format akan berdampak dari waktu mereka untuk menulis
bagi kualitas pemberian asuhan dokumentasi5. Pengguna sistem informasi
keperawatan salah satunya meningkatkan berperan dalam lintasan perawat dengan
mutu pelayanan yang diberikan ke pasien, pasien dapat mengurangi hambatan klinis,
selain itu juga untuk mengontrol asuhan seperti alur kerja, efesiensi dan kualitas
keperawatan yang diberikan juga dapat pelayanan pasien rawat inap dapat
dipertanggungjawabkan secara moral dan meningkat7. Penggunaan proses
hukum pada perawat yang melaksanakan keperawatan sebagai kerangka kerja yang
pendokumentasian. bermanfaat bagi pasien dan perawat12.
Pendokumentasian dengan paper
(P4)…..” kalau misal dari rumah sakit ini
base terus menerus akan
sih dalam masalah dokumentasi kami dilaksanakan
berdampak bagi kualitas pemberian asuhan
masih melalui ini metode tertulis yang ee keperawatan salah satunya dapat
formatnya yang diberi kan oleh sesuai menurunkan mutu pelayanan yang
rumah sakit eee segala sesuatu sih di isi diberikan pihak
di situ yang kita lakukan ke pasien, apa dengan kata lain
manajemen Rumah Sakit
yang mau kita rencanakan, e semuanya di memperhatikan dan dapat mengatasi faktor
harus
tulis di dalam format itu”. yang memengaruhi lamanya waktu dalam
(P5)…..” Waktu dan pasti akan ada loss pendokumentasian seperti yang telah
!....... Loss informasi dan akhirnya nanti disebutkan di atas, maka waktu kerja
paling kita feedback ulang lagi itu”. perawat akan efisien, meningkatkan
kualitas asuhan keperawatan dan mutu
Faktor sarana penunjang yang pelayanan.
disediakan rumah sakit termasuk format
dokumentasi (naratif atau checklist) dan Pemahaman dalam pendokumentasian
faktor perawat sebagai pelaksana10. berbasis komputerisasi
Lingkungan fisik termasuk fasilitas Pemahaman tentang
(format dokumentasi) dapat memberikan pendokumentasian berbasis komputerisasi
dampak signifikan terhadap kinerja sangatlah berpengaruh dalam pelayanan
perawat10. Pencatatan data klien yang keperawatan khususnya dalam
lengkap dan akurat akan memberikan menerapkan sistem informasi
kemudahan bagi perawat dalam membantu pendokumentasian asuhan keperawatan
menyelesaikan masalah klien dan berbasis komputerisasi di rumah sakit,
mengetahui sejauh mana masalah klien seperti yang dikutip dalam wawancara
dapat teratasi, hal ini akan membantu berikut ;
meningkatkan mutu pendokumentasian (P5)…..”Sudah waktu praktek profesi…
asuhan keperawatan11. kitanya hanya
klik-klik di kotak
Berdasarkan hasil analisis data ma
sampingnya kita u ngunakan yang
penggunakan sistem pendokumentasi mana-mana udah”
menggunakan metode paper base atau
menulis tersebut membutuhkan waktu (P6)…..“ndak tahu karena kita belum ada
yang lama untuk menulis status pasien perbandingan, siapa tahu dengan
sehingga mempengaruhi kinerja dan komputerisasi malah tambah ribet”.
pelayana keperawatan. Hal ini di Kualifikasi perawat di Rumah
karenakan instrument/format status pasien Sakit Universitas Tanjungpura sudah
banyak lulusan Ners sehingga tingakat pendokumentasian berbasis komputerisasi
pemahaman dan pengetahuan terhadap sudah baik di karenakan ada beberapa
manfaat dan cara kerja program partisipan yang sudah mendengar, melihan
pendokumentasian berbasis komputerisasi bahkan pernah melakukan
oleh perawat rumah sakit Universitas pendokumentasian berbasis komputerisasi.
Tanjungpura sudah siap untuk di terapkan Persiapan Perawat Dalam Proses
sistem ini.
Ditinjau dari perawat sudah pernah Penerapan SIMRS
lihat, mendengar dan melakukan sistem Penerapan pendokumentasian
komputerisasi dalam pendokumentasian. berbasis komputerisasi sangat penting
Pendokumentasian berbasis komputerisasi untuk meningkatkan kualitas mutu
bahwa penggunaan sistem informasi pelayanan, kinerja perawat dan keefisienan
berperan dalam lintasan perawat dengan waktu dalam proses dokumentasi. Harapan
pasien dapat mengurangi hambatan klinis, partisipan agar Rumah Sakit ini dapat
seperti alur kerja, efesiensi dan kualitas segera mengrelasasikan aplikasi
pelayanan pasien dapat meningkat. pendokumentasasian berbsis komputerisasi
Sistem informasi dalam sehingga beban kerja perawat berkurang
keperawatan merupakan komponen kunci dan waktu untuk ke pasien lebih banyak
dalam pemberian asuhan keperawatan dalam pemberian dan tindakan asuhan
modern4. Sistem informasi dalam keperawatan ke pasien. seperti yang
keperawatan merupakan dasar ilmu dikutip dalam wawancara berikut ;
pengetahuan yang mengintegrasikan ilmu
komputer dalam mengelola data, dan (P1)…..”bahwa kedepannya saya ingin
pengetahuan dalam praktek keperawatan3. sekali bahwa,,,, iya menggunakan sistem
Komputer akan membuat informasi. SIMRS itu”.
pekerjaan perawat menjadi lebih mudah
(P5)…..”kami dari keperawatan pasti
dan memberikan kesempatan untuk
akan mendukung sekali sistem informasi
mengerjakan tugas-tugas professionalnya,
rumah sakit terutama bidang untuk
serta mengurangi resiko pencatatan
berulang14. Penggunaan Electronic Health pendokumentasian keperawatanya karena
bertujuan juga untuk kenyamanan untuk
Records (EHR) mempunyai hubungan
kita berkerja, terus tu waktu bukti kita
yang signifikan dengan kualitas dan
berkerja, terus untuk perlindungan hukum
kepuasan perawat terhadap electronic
medical records (EMR)15. Kegunaan
sistem informasi yaitu menyimpan data untuk kita
Pelayanan
nanti saat berkerja”.
keperawatan yang
tentang semua kegiatan yang tujuan berkualitas hanya dapat diwujudkan
utamanya adalah untuk mempromosikan, dengan pemberian pelayanan yang
memulihkan atau mempertahankan professional16. Sistem informasi
kesehatan2. merupakan salah satu atribut yang
bermanfaat dalam meringankan proses
Hasil dari analisis data dalam perawatan sekaligus
dokumentasi
menunjukan pandangan perawat terhadap
menciptakan sejumlah tantangan
sistem pendokumentasian berbasis
dokumentasi baru17. Pelatihan merupakan
komputerisasi itu memudahkan dalam faktor yang dominan mempengaruhi
pelaksaan pendokumentasian keperawatan
baik dari keefisienan waktu, pencaatan perawat dalam kelengkapan dokumentasi18.
yang rapi dalam dokumentasi tindakan dan Hasil dari analisa data, partisipan
perkembangan pasien. Berdasarkan hasil mengatakan diperlukannya pelatihan-
penelitian yang dilakukan bahwa tingkat pelatihan khusus untuk pendokumentasian
pengentahuan partisipan di Rumah Sakit berbasis komputerisasi untuk
Universitas Tanjungpura terhadap meningkatkan kinerja dan mutu pelayanan.

Partisipan mengatakan memang perlu kan tetap harus jaringan internetnya


dilakukan pelatihan khusus untuk harus kuat juga”
pendokumentasian berbasis komputerisasi,
guna untuk mengetahui uraian dan tahap (P2)…..”pengajuan apa-apa itu lambat
pengoprasian program. Pelatihan juga proses, panjang,,, harus memiliki alasan
diharapkan dapat untuk menyeragamkan yang kuat baru bisa terACC dan ini dana
pemahaman dalam pelaksanaan yang besar juga jadi ndak dengan mudah
pendokumentasian, sehingga antara kita minta”.
perawat satu tidak ada yang tidak mengerti Upaya yang dapat dilakukan untuk
dalam pengoprasikan program. Artinya meningkatakan kepuasan perawat adalah
semakin sering diadakan pelatihan dan dengan mempersiapkan sarana dan
pengembangan yang dilakukan pengelola prasarana untuk penerapan sistem dan
Rumah Sakit Universitas Tanjungpura mengembangkan sistem pengawasan
maka semakin siap perawat akan Hospital Acquired Infections HAIs Agar
pelaksaan dan pengimplementasian dapat terintegrasi dengan sistem di Rumah
pendokumentasian berbasis komputer Sakit18. Penggunaan Electronic Health
Penghambat Dalam Penerapan Sistem Records (HER) mempunyai hubungan
Informasi Dalam Pendokumentasian yang signifikan dengan kualitas dan
Asuhan Keperawatan kepuasan perawat terhadap Electronic
Medical Records (EMR)15. Selain
Sumber daya manusia dalam teknologi, strategi pula dibutuhkan dalam
bidang Informasi Teknologi (IT), Fasilitas meningkatkan kinerja, strategi
dan Kebijakan merupakan bagian membutuhkan akurasi informasi baik
terpenting dalam penerapan dimasa sekarang maupun dimasa yang
pendokumentasian berbasis komputerisasi. akan datang, karena informasi merupakan
Penerapan sistem informasi dalam dasar untuk dapat menentukan arah
pendokumentasian dapat mempengaruhi maupun menjadi alat pemetaan untuk
mutu pelayanan keperawatan di Rumah menentukan strategi tindakan yang akan
Sakit. hambatan dalam penerapan sistem dilakukan14.
informasi dalam pendokumentasian asuhan Sistem Informasi Manajemen
keperawatan di Rumah Sakit Universitas (SIM) dapat memenuhi kebutuhan Rumah
Tanjungpura ini disebabkan karena Rumah Sakit dalam mempercepat pelayanan,
Sakit ini kekurangan tenga ahli teknik menyajikan data dan merekam data yang
informatika untuk dijadikan sebagai benar sehingga memperlancar pelayanan
Informasi Teknologi (IT) rumah sakit, pasien. Akan tetapi disini entry data
fasilitas yang masih kurang mendukung kadang-kadang dilakukan secara
selain itu juga belum adanya kebijakan bergantian baik oleh dokter oleh perawat
dalam bentuk peraturan mengikat (SK yang dimana pengisian datanya tidak
penerapan sistem informasi dalam lengkap mengingat petugas khusus hanya
pendokumentasian), ketidaksaaan visi terdapat 1 orang19. SIMRS di Rumah Sakit
dalam birokrasi Rumah Sakit dan seperti ketersediaan infrastruktur,
anggaran, seperti di kutip dalam keorganisasian, dukungan manajemen dan
wawancara berikut ; pendanaan, kebijakan nasional dan
ketersediaan sumber daya manusia.
(P7)…..”kita tidak punya IT”.
Dukungan SDM teknis menjadi salah satu
(P3)…..”Kalau mau terapkan itu sih pasti kunci keberhasilan penerapan SIMRS
fasilitasnya ya agak susah…… walaupun yang berkesinambungan20.
komputer setiap ruangan ada tapi kan Hambatan pelaksanaan penerapan
kalau memang sudah menggunakan itu sistem komputerisasi ialah belum ada nota
kesepakatan penerapan SIMRS antara
pihak rektorat dan manajemen Rumah
Sakit baik pengadaan aplikasi, fasilitas,
sumber daya manusia dan pengembangan hospital CEO and CIO
perawat dengan rutin melakukan dan perspectives. Journal Information
mengikuti pelatihan dan workshop. Technology Issues in Health Care,
Pendokumentasian merupakan hal yang 2014; 30 (1), 294-312. Ramadhan,
penting, karena merupakan bukti B. M., Ssenyonga, T., & Sumil, R.
pencatatan dan pelaporan yang dimiliki N. Development and
perawat untuk dijadikan sebagai bahan implementation of patient
evaluasi. Pada hal ini seharusnya menjadi
management information system
pendukung dalam pelaksanaan penerapan of Kampala International
sistem informasi dalam pendokumentasian
University Teaching Hospital
namun sebaliknya malah menjadi (KIU-TH), Bushenyi District,
penghambat, yang menghambat Uganda.An Open Access
penerapannya. International Journal, 2014; 4,
KESIMPULAN 77-83.
Kesimpulan penelitian yaitu : 2. Daniel, O. G., & Oyetunde, O. M.
1. Permahaman mengenai Nursing informatics: A key to
pendokumentasian terintegrasi di improving nursing practice in
Rumah Sakit Universitas Nigeria. Journal International of
Tanjungpura ialah orientasi Nursing and Midwifery, 2013; 5,
terhadap dokumentasi dan 91-98.
kelemahan paper base 3. While, A., & Dewsbury, G.
2. Pemahaman tentang penerapan Nursing and information and
dalam pendokumentasien berbasis communication technology
komputerisasi terhadap manfaat (ICT): Adiscussion of trends and
dan pengoprasiannya aplikasi future directions. Journal
dalam mengurangi beban kerja International of Nursing Studies,
3. Persiapan Perawat dalam proses 2013; 48, 1302-1320.
penerapan SIMRS ialah persepsi 4. Ammenwerth, E., Rauchegger, F.,
perawat terhadap SIMRS, wacana
Ehlers, F., Hirsch, B., &
publik dan pengembangan perawat
Schaubmay, C. Effect of a nursing
sehingga mengharapkan SIMRS
information system on the quality
segera terelasasikan karena lebih
of information processing in
efisien dalam meningkatkan mutu
nursing: An evaluation study
dan kinerja perawat karena tidak
using the HIS-monitor instrument.
merepotkan perawat saat berkerja.
International Journal of Medical
4. Penghambat dalam penerapan Informatics, 2011; 80, 25-38.
sisteminformasidalam 5. Vieira J, L., Salviano M, E, M.,
pendokumentasi asuhan Goncalves L., Chianca M, C, T.,
keperawatan ialah sumber daya Carvalho, D, V., & Nascimento T,
manusia tenaga ahli informasi B. Strategis for the deployment of
teknologi (IT), Fasilitas dan systematization of strategis of
ketidaksamaan visi dalam nursing in a university hospital.
birokrasi. Journal of Nursing, 2014; 8, 2186
DAFTAR PUSTAKA 2193.
6. Alexander, G. L. The nurse-
1. Palvia, P., Lowe, K., Nemati, H., patient trajectory framework.
& Jacks, T. Information Journal Technology Health Care,
technology issues in health care: 2007; 2, 1-9.
7. Komisi Akreditasi Rumah Sakit.
Standar Nasional Akreditasi
Rumah Sakit. Ed.1. KARS-Dirjen
BUK. 2017.
8. Sugiyono. (2017). Metode
Penelitian Kuantitatif dan Keperawatan Indonesia. 2013.
Kualitatif. Bandung: Alfabeta. 16 (2), 77–84.
9. Wahyudi, Udi., Rejeki, Sri., & 16. Cruz, Sandra., Antonio Luis
Ulliya, Sarah. Pengaruh Carvalho., Pedro Barbosa.,
Penggunaan Format Dokumentasi Barbara. Morse fall scale user’s
Keperawatan Berbasis Checklist manual: Quality in Supervision
Terhadap Mutu Dokumentasi and in nursing practice. Procedia,
Asuhan Keperawatan. Jurnal 2015; 334-339.
Keperawatan Notokusumo, 2017;
Volume V No 1. ISSN 2338-4514. 17. Nwosisi, E., Carl, L., &
10. Kasim, Mohamad., Abdurrouf, Christopher. A meta-analysis
Muh. Peningkatan Kualitas summary of information
PelayananDan technology lack of connectivity
Pendokumentasian Asuhan and usability in patient centered
Keperawatan Dengan Metode care. International Journal of
Tim. NurseLine Journal, 2016; Engineering and Technology,
Vol. 1 No. 1. ISSN 2540-7937. 2012; 4 (5), 512-517.
11. Aly, E. S., Wafaa N., & Besely,
18. Setyaningrum, Ikawati., Hariyati,
A. Utilization of nursing process
R. T. S., Novieastari, Enie.
in clinical practices: Nurses
PeningkatanKelengkapan
knowledge and barriers. Journal
DokumentasiDan
of American Science, 2013;
KepuasanPerawat Pada
1568-574.
Pengawasan Hospital Acquired
12. Daly, G. Nursing perceptions of
Infections (Hais) Berbasis
electronic documentation. (Order
Komputer. Jurnal Keperawatan
No. 1521616, California State
Indonesia. 2016. Volume 19
University, Long Beach).
No.1, pISSN 1410-4490, eISSN
ProQuest Dissertations and
2354-9203.
Theses. 2012; 66.
19. Sudarianto. Modifikasi Aplikasi
13. Gillies, DA. Manajemen
Sisfomas Dalam Rangka
Keperawatan, suatu Pendekatan
Penerapan Rekam Kesehatan
Sistem. Philadephia : W.B.
Elektronik Di Sulawesi Selatan.
Saunders Company. 2009.
Dinas Kesehatan Provinsi
14. Top, M., & Gider, Ö. Nurses'
Sulawesi Selatan.
views on electronic medical
download.portalgaruda.org. 2008.
records (EMR) in turkey: An
20. Setyawan, Dedy. Analisis
analysis according to use, quality
Implementasi Pemanfaatan
and user satisfaction. Journal of
Sistem Informasi Manajemen
Medical Systems. 2012; 36 (3),
Rumah Sakit (Simrs) Pada Rsud
1979–1988. Kardinah Tegal. Indonesian
15. Siswanto, L. H., Hariyati, R. T. Journal on Computer and
S., & Sukihananto, S. Faktor- Information Technology. 2016.
Faktor yang berhubungan dengan Vol 1 No 2.
kelengkapan pendokumentasian 21. Hariyana, Evy., et.al.
asuhan keperawatan. Jurnal Penggunaan Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit (Simrs)
Di DIY: SESINDO. 2013.

Anda mungkin juga menyukai