Anda di halaman 1dari 17

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

PADA NEONATUS

OLEH KELOMPOK 1

Ari deswari Septia Angriani


Elvianis Siska Prima .O
Farida Sandra Marissa
Rosi setia aska
bayi baru lahir yang normal mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
 Berat badan 2500-3500 gram

 Panjang badan lahir 47 - 52 cm

 Lingkar dada 30 - 38 cm

 Lingkar kepala 33 - 35 cm

 Denyut jantung > 100 kali per menit

 Pernafasan pada menit pertama cepat 80 kali per menit, kemudian


menurun kira-kira 40 kali per menit

 Kulit merah, karena di bawah kulit terdapat lemak, vernik caseosa


 Pada alat kelamin/genitalia bayi perempuan: labia mayora sudah
menutupi labia minora

 Pada bayi laki-laki, testis sudah turun ke skrotum

 Lanugo sudah tidak terlihat lagi


Pada awal kelahiran berat badan akan turun, tetapi pada usia 10 – 12 hari ,
berat badan kembali seperti berat badan waktu kelahiran, dan akan
bertambah 500 – 700 gr / minggu

Bertambah 1 inci per bulan


Bayi laki-laki (cm) Bayi
Perempuan (cm)
Baru lahir 33,1-35,8 32,7-35,1
1 bulan 36,1-38,5 35,3-37,8
Perkembangan psikososial masa bayi juga berhubungan dengan perubahan-
perubahan perasaan atau emosi dan kepribadian dalam berhubungan dengan
orang lain. dia juga mengalami prubahan-perubahan dari pengalamannya
sejak lahir. Sehingga, semakin bertambah dan berpartisipasi aktif dalam
perkembangan psikososialnya sendiri, mengamati, serta berinteraksi dengan
orang-oran disekitarnya. Perkembangan psikososial bayi dimulai dengan
memperlihatkan rasa senang-nyaman berdekatan dengan orang yang
dikenal.
Trust vs mistrust -- bayi memiliki indikator positif yaitu belajar percaya pada
orang lain. Pemenuhan kepuasan untuk makan dan menghisap, rasa hangat
dan nyaman, cinta dan rasa aman itu bisa menghasilkan kepercayaan. Pada
saat kebutuhan dasar tidak terpenuhi bayi akan menjadi curiga, penuh rasa
takut, dan tidak percaya. Hal ini ditandai dengan perilaku tidur dan eliminasi
yang buruk
Pada masa ini kepuasan dan
kesenangan, kenikmatan dapat
melalui dengan cara menghisap,
menggigit, mengunyah atau
bersuara, ketergantungan sangat
tinggi dan selalu minta dilindungi
untuk mendapatkan rasa aman.
(2) babbling: (3) lulling:
(1) reflexive vocalization:
pada usia lebih dari 3minggu, ketika di usia 3 minggu sampai 2 bulan mulai
pada usia 0-3 minggu bayi akan
bayi merasa lapar atau tidak nyaman ia terdengar suara-suara namun belum
mengeluarkan suara tangisan yang
akan mengeluarkan suara tangisan. jelas. Bayi mulai dapat mendengar
masih berupa refleks. Jadi, bayi
Berbeda dengan sebelumnya, tangisan pada usia 2 s/d 6 bulan sehingga ia
menangis bukan karena ia memang
yang dikeluarkan ini telah dapat mulai dapat mengucapkan kata dengan
ingin menangis, tetapi hal tersebut
dibedakan sesuai dengan keinginan suku kata yang diulang-ulang,
dilakukan tanpa ia sadari;
atau perasaan si bayi; seperti“ba....ba..., ma..ma....”;

(4) echolalia:
pada tahap ini, yaitu saat bayi (5) true speech:
menginjak usia 10 bulan, ia mulai bayi mulai dapat berbicara dengan
meniru suara-suara yang di dengar dari benar. Saat itu usianya sekitar 18 bulan
lingkungannya,
Untuk tahapan pemerolehan bahasa Bzoch (2004) , neonatus
itu adalah sebagai Komunikasi Pralinguistik

Periode ini disebut pralinguistik. Meskipun bayi belum


mengerti dan belum bisa mengungkapkan bentuk bahasa
konvensional, mereka mengamati dan mengeluarkan suara
dengan cara yang unik. Hal ini harus menentukan apakah
bayi mengamati atau bereaksi terhadap suara. Bila tidak, ini
merupakan indikasi bahwa perlu evaluasi fisik dan audiologi.
Selanjutnya, intervensi direncanakan untuk membangun
lingkungan yang menyediakan banyak kesempatan untuk
mengamati dan bereaksi terhadap suara. Pada tahap
komunikasi prelinguistik ini juga, bayi yang baru lahir hanya
bereaksi terhadap suara untuk mengembangkan
pendengarannya walaupun belum mampu secara baik untuk
mengembangkan bahasa dan pemakaiannya.
Menurut Chaplin (2002), otonomi atau
kemandirian adalah kebebasan individu
manusia untuk memilih menjadi kesatuan
yang bisa memerintah, menguasai, dan
menentukan dirinya sendiri. Untuk
neonatus,belum memiliki kemandirian,baik
kemandirian emosi,tingkah laku dan
kemandirian nilai.
Perkembangan Moral
Seseorang telah mengalami perkembangan moral apabila ia
memperlihatkan adanya perilaku yang sesuai dengan aturan-aturan
yang ada di dalam masyarakatnya. Dengan kata lain perkembangan
moral berkorelasi dengan kemampuan penyesuaian diri individu. Pada
neonatus,blm bisa dinilai perkembangan moralnya.

Perkembangan Spiritual
Neonatus mendapatkan dasar – dasar spiritualitas dari rasa percaya (
trush), kebersamaan, harapan, cinta dan kasih sayang ( kozier,2004).
Menurut Heber, tahap perkembangan spiritual pada neonates belum
mempunyai moral, tetapi penting sebagai dasar untuk perkembangan
spiritual selanjutnya, meskipun belum memiliki moral pengalaman
menunjukkan keluarga yang spiritualitasnya baik, diyakini sebagai
sumber untuk perkembangan spiritual selanjutnya
Bayi lahir dengan kemampuan untuk belajar dari apa yang mereka lihat, dengar, cium, rasa, dan sentuh; serta
kemampuan untuk mengingat apa yang sudah dipelajari.

Tahap perkembangan kognitif neonatus berpusat pada mengekspklorasi indera dasar dan belajar lebih banyak
tentang tubuh serta lingkungannya. Sehingga selama periode ini sebagian besar bayi akan mulai:
• Memperhatikan benda bergerak, termasuk wajah ibu dan pengasuhnya.
• Bisa membedakan rasa manis, asin, pahit, dan asam.
• Mampu mendeteksi perbedaan volume dan nada.
• Menanggapi lingkungannya dengan ekspresi wajah.
• Menunjukkan perilaku antisipatif, seperti mencari dan mengisap puting payudara atau botol susu.
PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS DAN
KASAR
• Belajar mengikuti objek dengan matanya
• Melihat kemuka orang dengan tersenyum
• Bereaksi terhadap suara/bunyi
• Mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran dan kotak
• Menahan barang yang dipegangnya
• Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh
REFLEK NEONATUS

Tonic Neck reflek (reflek tonus leher) adalah gerakan spontan otot kuduk pada bayi normal dimana bila bayi
ditengkurapkan, maka secara spontak bayi akan memiringkan kepalanya.

Rooting reflek (reflek menghisap) adalah merupakan reflek terpenting dimana apabila ada sesuatu yang
menyentuh daerah sekitar mulut bayi, maka bayi akan membuka mulutnya dan memiringkan kepalanya ke arah
yang menyentuh.

Graps reflek (reflek menggenggam), apabila tangan kita menyentuh telapak tangan bayi, maka bayi akan
berusaha menggenggam tangan kita dengan kuat. Reflek ini juga berlaku pada kedua kaki. Reflek ini akan
menghilang setelah bayi melewati bulan-bulan pertama.

Moro Reflek, Menurut pengertian para ahli, reflek moro adalah suatu reaksi emosional yang timbul di luar kemauan
atau kesadaran bayi. Reflek ini akan timbul atau muncul ketika bayi diangkat atau direnggut secara kasar dari
gendongannya. Bayi seolah-olah mendekatkan tubuhnya pada orang yang mendekpanya. Reflek ini sering diikuti
tangisan keras dari bayi. Reflek moro tidak mempunyai fungsi yang nyata dan akan hilang dengan sendirinya dalam
waktu yang relatif singkat
Masalah pada neonate ada 3, yaitu :
1. Masalah fisik

Beberapa bahaya fisik dapat bersifat sementara sedangkan beberapa lainnya dapat mempengaruhi seluruh pola
kehidupan individu. Bahaya fisik yang sangat parah berhubungan dengan lingkungan pranatal yg tidak baik,
persalinan sulit dan ruwet, kelahiran bayi kembar, kelahiran prematur dan pascamatur, kematian bayi.

2. MASALAH PSIKOLOGIS
Meskipun bahaya psikologis tidak terlalu banyak mempengaruhi pessu diri bayi pada kehidupan pascanatal
dibandingkan bahaya fisik, namun bahaya2 psikologis cukup penting krn efek jangka panjang yang
ditimbulkan .Ada beberapa bahaya psikologis, yaitu :
1. Kelambatan perkembangan
2. Kurang rangsangan
3. Sikap yg kurang menyenangkan dari orang yg berarti.
Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
Neonatus

1. Faktor internal
Berikut ini adalah faktor-faktor internal yang berpengaruh pada tumbuh
kembang anak, yaitu:
a. Ras/etnik atau bangsa
b. Keluarga
c. Umur
d. Jenis kelamin
e. Genetik
f. Kelainan kromosom
2. Faktor eksternal
Berikut ini adalah faktor-faktor eksternal yang berpengaruh pada tumbuh kembang
anak.
1) Faktor prenatal
a) Gizi :
b) Mekanis :
c) Toksin/zat kimia
d) Endokrin
e) Radiasi
f) Infeksi
g) Kelainan imunologi
h) Anoksia embrio
i) Psikologi ibu
2) Faktor persalinan
Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala, asfiksia dapat menyebabkan
kerusakan jaringan otak
3) Faktor pasca persalinan
a) Gizi
b) Penyakit kronis atau kelainan kongenital
c) Lingkungan fisik dan kimia
d) Psikologis
e) Endokrin
f) Sosioekonomi .
g) Lingkungan pengasuhan
h) Stimulasi
i) Obat-obatan

Anda mungkin juga menyukai