Kelompok 7
Materi
Pencegahan Primer, Sekunder, Tersier pada Masalah gangguan pada Pasien Anemia
2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu Yurida
Olviani,Ns., M.Kep pada Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Cara mengatasi Pasien Anemia bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
Syamsudinnoor
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG.....................................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................................................4
BAB II.........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................5
A.PENGERTIAN ANEMIA , TANDA GEJALA, KLASIFIKASI, DIAGNOSA DAN ETIOLOGI.........5
B. Gejala anemia.........................................................................................................................................5
C. Klasifikasi anemia akibat Gangguan Eritropoiesis..................................................................................6
D. Etiologi...................................................................................................................................................7
E. Diagnosa.................................................................................................................................................7
Manajemen terapi........................................................................................................................................7
PENCEGAHAN PRIMER,SEKUNDER,TERSIER PADA PASIEN ANEMIA........................................7
BAB III PENUTUP.....................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Anemia merupakan salah satu penyakit dengan penyebab multifaktorial, dapat
dikarenakan reaksi patologis dan fisiologis yang bisa muncul sebagai konsekuensi dari penyakit
lain atau sebagai faktor risiko terhadap penyakit lain. Anemia adalah suatu kondisi dimana
jumlah sel darah merah atau hemoglobin (protein pengikat oksigen) berada dibawah nilai normal
yang menyebabkan darah tidak dapat mengikat oksigen sebanyak yang diperlukan oleh tubuh
(Riyanti et al, 2008).
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian Anemia, tanda gejala, klasifikasi, diagnose dan etiologi ?
PEMBAHASAN
Anemia adalah penyakit darah yang sering ditemukan. Beberapa anemia memiliki
penyakit dasarnya. Anemia bisa diklasifikasikan berdasarkan bentuk atau morfologi sel darah
merah, etiologi yang mendasari, dan penampakan klinis. Penyebab anemia yang paling sering
adalah perdarahan yang berlebihan, rusaknya sel darah merah secara berlebihan hemolisis atau
kekurangan pembentukan sel darah merah ( hematopoiesis yang tidak efektif).
Seorang pasien dikatakan anemia bila konsentrasi hemoglobin (Hb) nya kurang dari 13,5 g/dL
atau hematokrit (Hct) kurang dari 41% pada laki-laki, dan konsentrasi Hb kurang dari 11,5 g/dL
atau Hct kurang dari 36% pada perempuan.
B. Gejala anemia
Bila anemia terjadi dalam waktu yang lama, konsentrasi Hb ada dalam jumlah yang sangat
rendah sebelum gejalanya muncul. Gejala- gejala tersebut berupa:
Letargi
Palpitasi
Pucat
Sedangkan, tanda-tanda dari anemia yang harus diperhatikan saat pemeriksaan yaitu:
Pucat pada membran mukosa, yaitu mulut, konjungtiva, kuku.
Gagal jantung
Pendarahan retina[1]
Garing biru pada gusi (Burton’s line), ensefalopati, dan neuropati motorik perifer sering
terlihat pada pasien yang keracunan metal.
2. Anemia Megaloblastik
Defisiensi folat atau vitamin B12 mengakibatkan gangguan pada sintesis timidin dan
defek pada replikasi DNA, efek yang timbul adalah pembesaran prekursor sel darah
(megaloblas) di sumsum tulang, hematopoiesis yang tidak efektif, dan pansitopenia.
3. Anemia Aplastik
Sumsum tulang gagal memproduksi sel darah akibat hiposelularitas. Hiposelularitas ini
dapat terjadi akibat paparan racun, radiasi, reaksi terhadap obat atau virus, dan defek pada
perbaikan DNA serta gen.
4. Anemia hemolitik.
Anemia yang terjadi akibat penggantian sumsum tulang oleh infiltrate sel-sel tumor,
kelainan granuloma, yang menyebabkan pelepasan eritroid pada tahap awal.
D. Etiologi
Secara garis besar, anemia dapat disebabkan karena:
3. Kehilangan darah dalam jumlah besar, contohnya akibat perdarahan akut, perdarahan
kronis, menstruasi, ulser kronis, dan trauma.
E. Diagnosa
Pemeriksaan darah sederhana bisa menentukan adanya anemia. Persentase sel darah merah
dalam volume darah total (hematokrit) dan jumlah hemoglobin dalam suatu contoh darah bisa
ditentukan. Pemeriksaan tersebut merupakan bagian dari hitung jenis darah komplet (CBC).
Manajemen terapi
1. Transfusi darah
Pencegahan primer : menghindari paparan bahan kimia berlebih, menjauhi radiasi sinar x
atau radiasi lainnya.
Pencegahan sekunder : cek darah rutin
Pencegahan tersier : transfusi sel darah merah dan trombosit, transflantasi tulang
sumsum.
Pencegahan primer : defisiensi vit B12 ditangani dengan pemberian vit 12, defisiensi
asam folat dengan pemberian asam folat, memakan makanan yang banyak mengandung
vit 12 dan asam folat.
Pencegahan sekunder : cek darah rutin
Pencegahan tersier : terapi suportif ( transfusi bila ada hipoksia dan suspensi trombosit
bila trombosotoponia mengancam jiwa), terapi untuk defisiensi vit 12, terapi untuk
defisiensi asam folat, terapi penyakit dasar, menghentikan obat obatan penyebab anemia
megaloblastik.
Pencegahan anemia hemolitik
Pencegahan primer :-
Pencegahan sekunder :-
Pencegahan tersier : transfusi darah, obat obatan, operasi untuk mengangkat limpa,
transplantasi sistem sel darah dan sumsum tulang.
BAB III PENUTUP
A. SIMPULAN
Anemia adalah penyakit darah yang sering ditemukan. Beberapa anemia memiliki
penyakit dasarnya. Anemia bisa diklasifikasikan berdasarkan bentuk atau morfologi sel darah
merah, etiologi yang mendasari, dan penampakan klinis. Penyebab anemia yang paling sering
adalah perdarahan yang berlebihan, rusaknya sel darah merah secara berlebihan hemolisis atau
kekurangan pembentukan sel darah merah ( hematopoiesis yang tidak efektif). Seorang pasien
dikatakan anemia bila konsentrasi hemoglobin (Hb) nya kurang dari 13,5 g/dL
atau hematokrit (Hct) kurang dari 41% pada laki-laki, dan konsentrasi Hb kurang dari 11,5 g/dL
atau Hct kurang dari 36% pada perempuan.
Diagnosa yang bisa diambil adalah Pemeriksaan darah sederhana bisa menentukan
adanya anemia. Persentase sel darah merah dalam volume darah total (hematokrit) dan jumlah
hemoglobin dalam suatu contoh darah bisa ditentukan. Pemeriksaan tersebut merupakan bagian
dari hitung jenis darah komplet (CBC).
B. SARAN
Dalam penulisan makalah ini kami menyadari bahwa penulisan masih jauh dari kata
sempurna, kedepannya kami akan lebih berhati-hati dalam menjelaskan tentang makalah dengan
sumber-sumber yang lebih banyak dan dapat lebih dipertanggung jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA