NEONATUS
OLEH:
KELOMPOK 3
KELAS BLOK C
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
PEMERIKSAAN FISIK BAYI BARU LAHIR .......................................... 1
PERAWATAN TALI PUSAT ...................................................................... 15
INISIASI MENYUSU DINI .......................................................................... 21
MEMANDIKAN BAYI ................................................................................. 27
MEMBERSIHKAN BAB & BAK BAYI ..................................................... 33
MEMOTONG KUKU BAYI ........................................................................ 38
TINDAKAN PIJAT BAYI ............................................................................ 43
IMUNISASI HB-0 .......................................................................................... 49
IMUNISASI BCG .......................................................................................... 57
IMUNISASI POLIO ...................................................................................... 63
IMUNISASI DPT ........................................................................................... 68
IMUNISASI CAMPAK ................................................................................. 76
RESUSITASI PADA BAYI ASFIKSIA ....................................................... 87
HIPOTERMI .................................................................................................. 93
BAYI BERAT LAHIR RENDAH ................................................................ 103
MERAWAT BAYI KEJANG ....................................................................... 109
MERAWAT BAYI TERSEDAK .................................................................. 114
MEMINUMKAN OBAT PADA BAYI ........................................................ 119
INJEKSI VIT K.............................................................................................. 124
PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF ................................................................. 132
MENJAGA BAYI PASCA IMUNISASI...................................................... 142
SENAM BAYI ................................................................................................ 147
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 155
iii
JOB SHEET
PEMERIKSAAN FISIK BAYI BARU LAHIR
PETUNJUK
1. Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia.
2. Siapkan alat dan bahan secara lengkap sebelum tindakan dimulai.
3. Ikutilah petunjuk instruktur.
4. Tanyakan pada instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti.
5. Laporkan hasil kerja setelah selesai melakukan latihan
KESELAMATAN KERJA
1. Pusatkan perhatian sikap dan konsentrasi pada prosedur tindakan
2. Sebelum prosedur, dekatkan alat dan bahan
3. Gunakan alat sesuai dengan kegunaannya
4. Perhatikan teknik septik dan aseptik dalam melakukan prosedur
1
15. Baskom berisi klorin 0,5%
16. Lampu sorot
DASAR TEORI
Pemeriksaan fisik atau pemeriksaan klinis adalah sebuah proses dari seorang
ahli medis memeriksa tubuh pasien untuk menemukan tanda klinis penyakit. hasil
pemeriksaan akan di catat dalam rekam medis. Rekam medis dan pemeriksaan
fisik akan membantu dalam penegakan diagnosis dan perencanaan perawatan
pasien. pemeriksaan fisik pada bayi dapat dilakukan oleh bidan, perawat atau
dokter untuk menilai status kesehatannya.
PROSEDUR KEGIATAN
No LANGKAH KERJA KEY POINT
1 Persiapan ruangan
Pintu dan jendela tertutup, tempat
pemeriksaan yang hangat dan
bersih, pastikan penerangan yang
cukup
2 - Mahasiswa memperkenalkan
identitas diri pada klien
- Jelaskan tindakan yang akan
dilakukan sampai klien mengerti
dan menyetujui tindakan yang
akan dilakukan kepada bayi nya
- Lakukan informed consent
kepada orang tua
3 Persiapan alat
- Siapkan alat, bahan dan
perlengkapan untuk melakukan
2
pemeriksaan BBL
5 a. Gunakan handscoon
3
bregmatika
- Membaca angka pada metlin
- Menulis hasil dalam buku catatan
7 Pemeriksaan Wajah BBL, dengan
cara :
- Lihat simetris / tidak (kelainan
wajah yang khas Sindrom Down)
4
10 Pemeriksaan Telinga BBL, dengan
cara :
- Periksa jumlah, bentuk dan posisi
telinga
- Daun telinga harus berbentuk
sempurna dengan lengkungan
yang jelas di bagian atas
5
13 Pemeriksaan Bahu, Lengan dan
Tangan BBL, dengan cara :
- Gerakan bahu, lengan dan tangan
bayi
- Kedua lengan harus sama panjang
(luruskan kedua lengan bayi ke
bawah)
- Kedua lengan harus bebas
bergerak, jika gerakan kurang
kemungkinan adanya fraktur
- Lihat jumlah jar
14 Pemeriksaan Sistem Syaraf BBL,
dengan cara :
- Lihat refleks moro (pemeriksa
bertepuk tangan)
6
16 Pemeriksaan Jenis Kelamin BBL,
dengan cara :
- Pada laki-laki, lihat dan
perhatikan : testis berada dalam
skrotum, penis berlubang dan
lubang ini terletak di ujung penis,
ada / tidak kelainan congenital
(hipospadia, epispadia, dan
fimosis)
- Pada perempuan, lihat dan
perhatikan : vagina berlubang,
uretra berlubang, dan labia mayor
menutupi labia minor
17 Pemeriksaan Tungkai dan Kaki
BBL, dengan cara :
- Lihat dan perhatikan gerakan,
bentuk, jumlah jari, refleks
babinsky dan plantar (memberi
rangsangan pada telapak kaki),
refleks walking / stepping (bayi di
berdirikan)
7
19 Pemeriksaan Kulit BBL, dengan
cara :
- Lihat verniks (tidak perlu
dibersihkan untuk menjaga
kehangatan tubuh bayi), warna
kulit, ada pembengkakan dan
bercak-bercak hitam tidak, tanda-
tanda lahir
8
21 Pemeriksaan Berat Badan BBL,
dengan cara :
- Timbangan bayi disiapkan
bentangkan alas di atas
timbangan, kontrol jarum
timbangan berada di angka nol,
letakkan bayi di atas timbangan
dalam keadaan terbungkus
- Membaca skala jarum timbangan
menunjukkan hasil timbangan
- Mengangkat bayi dari timbangan
dan memakaikan pakaian bayi
- Menimbang alas dan kain yang
membungkus bayi
- Menulis hasil berat badan dalam
buku catatan
22 Membereskan alat-alat dan bahan
9
24 Memberikan bayi baru lahir pada
orang tua dan memberitahukan hasil
pemeriksaannya
10
DAFTAR TILIK
SKOR
No LANGKAH KERJA
0 1 2
1 Persiapan ruangan
Pintu dan jendela tertutup, tempat pemeriksaan yang hangat
dan bersih, pastikan penerangan yang cukup
2 - Mahasiswa memperkenalkan identitas diri pada klien
- Jelaskan tindakan yang akan dilakukan sampai klien
mengerti dan menyetujui tindakan yang akan dilakukan
kepada bayi nya
- Lakukan informed consent kepada orang tua
3 Persiapan alat
- Siapkan alat, bahan dan perlengkapan untuk melakukan
pemeriksaan BBL
4 - Biasakan mencuci tangan sebelum tindakan di bawah air
mengalir dengan menerapkan prinsip enam langkah
mencuci tangan
5 a. Gunakan handscoon
6 Pemeriksaan Kepala BBL, dengan cara :
- Lihat ubun-ubun, sutura, molase, caput succedaneum, dan
cephal haematoma
- Membaringkan bayi di atas meja
- Mengukur dengan metlin mulai mento kearah oksipitalis
kemudian kembali kearah mento
- Mengukur dengan metlin mulai fronto kearah oksipitalis
kembali kearah fronto
- Mengukur dengan metlin mulai dari bregmatika (ubun-
ubun besar) kearah suboksipitalis kemudian kembali
kearah bregmatika
11
- Membaca angka pada metlin
- Menulis hasil dalam buku catatan
7 Pemeriksaan Wajah BBL, dengan cara :
- Lihat simetris / tidak (kelainan wajah yang khas Sindrom
Down)
8 Pemeriksaan Mata BBL, dengan cara :
- Periksa jumlah, posisi / letak mata
- Bersihkan mata menggunakan kapas mata dari dalam ke
luar
- Periksa ada strabismus / tidak
9 Pemeriksaan Hidung dan Mulut BBL, dengan cara :
- Periksa ada pernafasan cuping hidung / tidak
- Periksa ada sumbing / tidak
- Lihat refleks menelan (bayi saat menyusui), refleks
rooting, dan refleks sucking
10 Pemeriksaan Telinga BBL, dengan cara :
- Periksa jumlah, bentuk dan posisi telinga
- Daun telinga harus berbentuk sempurna dengan
lengkungan yang jelas di bagian atas
11 Pemeriksaan Leher BBL, dengan cara :
- Lihat ada pembengkakan / tidak, ada benjolan / tidak, dan
refleks tonick neck (angkat kedua tangan bayi, kepala bayi
ikut mengangkat)
12 Pemeriksaan Dada BBL, dengan cara :
- Lihat dan perhatikan bentuk dada, putting susu, bunyi
nafas, dan bunyi jantung
- Mengukur lingkar dada dengan metlin (dari daerah dada ke
punggung kembali ke dada melalui kedua putting susu)
- Membaca angka dengan metlin
- Menulis hasil dalam buku catatan
12
13 Pemeriksaan Bahu, Lengan dan Tangan BBL, dengan cara :
- Gerakan bahu, lengan dan tangan bayi
- Kedua lengan harus sama panjang (luruskan kedua lengan
bayi ke bawah)
- Kedua lengan harus bebas bergerak, jika gerakan kurang
kemungkinan adanya fraktur
- Lihat jumlah jar
14 Pemeriksaan Sistem Syaraf BBL, dengan cara :
- Lihat refleks moro (pemeriksa bertepuk tangan)
15 Pemeriksaan Perut BBL, dengan cara :
- Lihat bentuk, penonjolan sekitar tali pusat, perdarahan tali
pusat, jumlah pembuluh darah pada tali pusat (1 vena dan
2 arteri), ada benjolan / kelainan congenital omfalokel
tidak
16 Pemeriksaan Jenis Kelamin BBL, dengan cara :
- Pada laki-laki, lihat dan perhatikan : testis berada dalam
skrotum, penis berlubang dan lubang ini terletak di ujung
penis, ada / tidak kelainan congenital (hipospadia,
epispadia, dan fimosis)
- Pada perempuan, lihat dan perhatikan : vagina berlubang,
uretra berlubang, dan labia mayor menutupi labia minor
17 Pemeriksaan Tungkai dan Kaki BBL, dengan cara :
- Lihat dan perhatikan gerakan, bentuk, jumlah jari, refleks
babinsky dan plantar (memberi rangsangan pada telapak
kaki), refleks walking / stepping (bayi di berdirikan)
18 Pemeriksaan Punggung BBL, dengan cara :
- Lihat pembengkakan / ada cekungan tidak, ada spina bifida
tidak, ada atresia ani tidak (ada mekonium tidak)
19 Pemeriksaan Kulit BBL, dengan cara :
- Lihat verniks (tidak perlu dibersihkan untuk menjaga
kehangatan tubuh bayi), warna kulit, ada pembengkakan
13
dan bercak-bercak hitam tidak, tanda-tanda lahir
14
JOB SHEET
PERAWATAN TALI PUSAT
PETUNJUK
1. Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia
2. Siapkan alat dan bahan secara lengkap sebelum tindakan dimulai
3. Perhatikan dan ikutilah petunjuk instruktur
4. Tanyakan pada instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti
KESELAMATAN KERJA
1. Letakkan semua peralatan pada tempat yang mudah dijangkau
2. Pastikan langkah-langkah dilakukan secara benar dan sistimatis
3. Tetap menjaga kesterilan alat dan bahan yang digunakan
4. Melakukan pencegahan infeksi dengan cara mencuci tangan sebelum dan
sesudah tindakan serta menggunakan sarung tangan
5. Bersihkan tali pusat dengan hati-hati
PERSIAPAN ALAT
1. Tempat Tidur
2. Handuk cuci tangan
3. 1 buah kom kecil
4. 1 pasang sarung tangan steril
5. Kassa steril
6. Bengkok
7. 2 buah tempat sampah
8. 1 tempat sampah medis
9. 1 tempat sampah non medis
10. Baskom untuk alat bekas pakai
15
PROSEDUR KERJA
No LANGKAH KERJA GAMBAR
1 Beri salam dan perkenalan diri
Key point :
Senyum, sapa dan sopan
16
4 Cuci tangan dan keringkan dengan
handuk
Key point :
Lepaskan semua perhiasan dan jam
tangan kemudian cuci tangan sesuai
dengan standar pencegahan infeksi
(enam langkah)
5 Memakai handscoon steril
Key point ;
Hal ini untuk mencegah infeksi
17
8 Ditutup dengan kasa steril tanpa
dibubuhi apapun untuk
mempercepat proses pelepasan sisa
tali pusat
18
DAFTAR TILIK
SKOR
No LANGKAH KERJA
0 1 2
1 Beri salam dan perkenalan diri
Key point :
Senyum, sapa dan sopan
2 Beri informasi kepada ibu , jelaskan maksud dan tujuan
dari perawatan tali pusat
Key point :
Gunakan bahasa yang mudah dimengerti
Lakukan informed consent
3 Siapkan alat dan bahan yang digunakan
Keypoint :
Susun bahan dan alat secara ergonomis dan periksa
kelengkapannya
4 Cuci tangan dan keringkan dengan handuk
Key point :
Lepaskan semua perhiasan dan jam tangan kemudian cuci
tangan sesuai dengan standar pencegahan infeksi (enam
langkah)
5 Memakai handscoon steril
Key point ;
Hal ini untuk mencegah infeksi
6 Perhatikan dan periksa keadaan sisa tali pusat untuk
memastikan tidak tedapat infeksi pada tali pusat
7 Ambil kassa steril dan bersihkan sisa tali pusat dari
pangkal ke ujung tali pusat secara perlahan dan hati-hati
8 Ditutup dengan kasa steril tanpa dibubuhi apapun untuk
mempercepat proses pelepasan sisa tali pusat
19
9 Kenakan pakaian pada bayi lalu rapikan
Key point :
Usahakan bayi merasa nyaman dan rapi
10 Rapikan alat yang telah digunakan dan membuang
sampah
Key point :
Pastikan sampah di buang pada tempatnya
11 Cuci tangan sesudah melakukan tindakan dan keringkan
dengan handuk
20
JOB SHEET
INISIASI MENYUSU DINI
PETUNJUK
1. Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia.
2. Siapkan alat dan bahan secara lengkap sebelum tindakan dimulai.
3. Ikutilah petunjuk instruktur.
4. Tanyakan pada instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti.
KESELAMATAN KERJA
1. Letakkan semua peralatan pada tempat yang mudah dijangkau
2. Pastikan langkah-langkah dilakukan secara benar dan sistimatis
3. Tetap menjaga kesterilan alat dan bahan yang digunakan
4. Melakukan pencegahan infeksi dengan cara mencuci tangan sebelum dan
sesudah tindakan serta menggunakan sarung tangan
5. Bersihkan tali pusat dengan hati-hati
DASAR TEORI
Inisiasi Menyusu Dini (early initiation) atau permulaan menyusu dini adalah
bayi mulai menyusu sendiri segera setelah lahir. Asalkan dibiarkan kontak kulit
bayi dengan kulit ibunya, setidaknya satu jam segera setelah lahir. Cara bayi
melakukan inisiasi menyusu dini ini dinamakan the breast crawl atau merangkak
mencari payudara
21
PROSEDUR PELAKSANAAN
NO LANGKAH/TUGAS ILUSTRASI GAMBAR
1 Mengucapkan salam, menyambut
klien, memperkenalkan diri dan
berjabat tangan dengan ramah.
Menjelaskan tujuan pemeriksaan,
meminta persetujuan dan kontrak
waktu. Memberikan kesempatan
kepada klien untuk bertanya dan
memberikan perhatian terhadap
setiap pertanyaan klien.
2 Pastikan privasi klien tetap terjaga
3 Cuci tangan
22
5 Bayi ditengkurapkan di dada perut
ibu dengan kulit bayi melekat
dengan kulit ibu dan mata bayi
setinggi puting susu ibu kemudian
keduanya di selimuti dan bayi
diberikan topi.
6 Anjurkan ibu untuk menyentuh
bayi untuk merangsang bayi dan
biarkan bayi mencari puting
sendiri.
23
9 Memberikan KIE pasca IMD:
a. Tetap menyusui bayi secara on
demand setelah selesai
persalinan
b. Jaga suhu bayi agar tetap hangat
saat menyusui
10 Mencuci tangan
11 Mendekomentasikan kegiatan
(identitas, waktu, lama IMD)
dengan baik dan tepat
24
DAFTAR TILIK
SKOR
NO LANGKAH/
0 1 2
1 Mengucapkan salam, menyambut klien,
memperkenalkan diri dan berjabat tangan dengan
ramah. Menjelaskan tujuan pemeriksaan, meminta
persetujuan dan kontrak waktu. Memberikan
kesempatan kepada klien untuk bertanya dan
memberikan perhatian terhadap setiap pertanyaan klien.
2 Pastikan privasi klien tetap terjaga
3 Cuci tangan
4 Keringkan seluruh tubuh BBL segera lahir kecuali
tangannya tanpa menghilangkan verniks, mulut, dan
hidung bayi dibersihkan dan tali pusat diikat.
5 Bayi ditengkurapkan di dada perut ibu dengan kulit bayi
melekat dengan kulit ibu dan mata bayi setinggi puting
susu ibu kemudian keduanya di selimuti dan bayi
diberikan topi.
6 Anjurkan ibu untuk menyentuh bayi untuk merangsang
bayi dan biarkan bayi mencari puting sendiri.
7 Bantu ibu untuk mengenali perilaku bayi sebelum
menyusu
8 Biarkan kulit ibu dan bayi bersentuhan paling tidak 1
jam, bila menyusu awal terjadi sebelum 1 jam biarkan
kulit bayi tetap bersentuhan dengan kulit ibu paling
tidak 1 jam
Bila dalam jam penyusuan awal belum terjadi maka
bantu ibu dengan mendekatkan bayi ke puting tetapi
jangan memasukkan puting ke mulut bayi. Beri waktu
25
kulit melekat pada ibu 30 menit atau 1 jam lagi
9 Memberikan KIE pasca IMD:
a. Tetap menyusui bayi secara on demand setelah
selesai persalinan
b. Jaga suhu bayi agar tetap hangat saat menyusui
10 Mencuci tangan
11 Mendekomentasikan kegiatan (identitas, waktu, lama
IMD) dengan baik dan tepat
26
JOB SHEET
MEMANDIKAN BAYI
PETUNJUK
1. Siapkan model dan alat-alat yang dibutuhkan
2. Ikuti petunjuk yang ada pada job sheet
3. Bekerja secara hati-hati dan teliti
KESELAMATAN KERJA
1. Bertindak lembut dan hati-hati pada saat melakukan tindakan
2. Perhatikan kondisi alat sebelum bekerja untuk menilai kelayakan
penggunaannya
3. Letakkan model dan alat pada tempat yang sesuai dan aman
27
DASAR TEORI
Memandikan bayi adalah kegiatan yang penting yang harus dilakukan
secara banar oleh orang tua. Selain ditujukan untuk membersihkan badan bayi,
memandikan bayi perlu dilakukan secara hati-hari agar tidak melukai bayi
mengingat kondisi bayi yang sangat lemah. Selain itu memandikan bayi
merupakan bayi merupakan bagian penting dari perawatan bayi
PROSEDUR KEGIATAN
28
bayi
29
7 Bayi dia ngkat dalam
waskom dengan metode
garpu
30
1 Bereskan alat
12 Cuci tangan
31
DAFTAR TILIK
SKOR
No LANGKAH
0 1 2
1 Persiapan bayi diatas meja untuk dimandikan
2 Dekatkan alat
3 Bersihkan mata telinga bayi apabila terlihat kotor
4 Buka pakaian bayi
5 Ambil waslap basahi dan beri sabun lalu bersihkan kepala,
leher, dada, perut, ketiak, tangan, dan, jari-jari tangan bayi
6. Ambil waslap yang ke 2, beri sabun untuk membersihkan alat
genitalia
7 Bayi dia ngkat dalam waskom dengan metode garpu
8 Bersihkan muka, kepada, leher, badan, tangan, serta kakinya.
Balikan bayi dan siram dengan air suam kuku yang berada
dalam com kecil dan bayi di angkat untuk di keringkan di atas
handuk
10 Bereskan alat
11 Cuci tangan
32
JOB SHEET
MEMBERSIHKAN BAB & BAK BAYI
PETUNJUK
1. Baca dan pelajari lembar kerja
2. Siapkan alat – alat yang dibutuhkan dan susun secara ergonomis
3. Ikuti petunjuk yang ada pada job sheet
4. Bekerja secara hati – hati dan teliti
KESELAMATAN KERJA
1. Pusatkan perhatian sikap dan konsentrasi pada prosedur tindakan
2. Sebelum prosedur, dekatkan alat dan bahan
3. Gunakan alat sesuai dengan kegunaannya
4. Perhatikan teknik septik dan aseptik dalam melakukan prosedur
DASAR TEORI
Bayi normal akan BAK dalam 24 jam pertama dan BAB paling telat dalam
48 jam pertama. Jika ini tidak terjadi, bayi perlu diperiksa lebih lanjut.
Selanjutnya bayi akan BAK 5-6 kali per hari dan BAB 3-4 kali per hari. Warna
BAK yang baik adalah jernih tidak berwarna pekat, sedangkan warna BAB akan
berubah dari warna hitam pekat, menjadi hijau dan akhirnya berwarna kekuningan
33
pada sekitar usia 5 hari. Jika tidak terjadi perubahan warna BAB, harus dilakukan
evaluasi kecukupan asupan ASI. Jika ibu menemukan darah pada kemaluan bayi
perempuan saat awal-awal kelahiran, ibu tidak perlu khawatir, karena hal itu
disebabkan bayi masih dipengaruhi hormon ibu. Keadaan tersebut masih dianggap
normal. Bersihkan kemaluan dari bagian depan ke belakang dengan menggunakan
kapas yang sudah dibasahi air bersih ataupun handuk basah. Jangan
membersihkan popok dari bagian bawah anus ke kemaluan.
PROSEDUR PELAKSANAAN
No KEGIATAN ILUSTRASI
1. Mencuci tangan
2. Angkat kaki bayi sedikit
dipergelangan kakinya
34
5. Untuk bayi laki – laki,
bersihkan area penis, skrotum,
dan daerah sekitarnya dan
kemudian pantat
35
10. Untuk bayi laki – laki pastikan
penis diposisikan ke bawah
agar mencegah kebocoran
36
DAFTAR TILIK
SKOR
No LANGKAH
0 1 2
1. Mencuci tangan
2. Angkat kaki bayi sedikit dipergelangan kakinya
3. Usapkan tisu basah khusus bayi atau lap bersih mulai dari atas
ke bawah pantat dan dari depan ke belakang
4. Untuk bayi perempuan, bersihkan mulai dari vulva menuju
bokong tetapi jangan membersihkan terlalu kedalam, vulva
bagian luar dan tengah saja
5. Untuk bayi laki – laki, bersihkan area penis, skrotum, dan
daerah sekitarnya dan kemudian pantat
6. Cuci pantat bayi dengan lembut, jangan lupa untuk menyeka
setiap lipatan dan kerutan kulit
7. Tepuk daerah popok dengan handuk lembut dan bersih,
termasuk di setiap lipatan kulit
8. Ganti alas meja atau perlak dengan yang baru
9. Buka popok bersih dan baringkan bayi tepat ditengahnya lalu
pasang popok bayi
10. Untuk bayi laki – laki pastikan penis diposisikan ke bawah
agar mencegah kebocoran
11. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
12. Mencuci tangan
37
JOB SHEET
MEMOTONG KUKU BAYI
PETUNJUK
1. Baca dan pelajari lembar kerja
2. Siapkan alat – alat yang dibutuhkan dan susun secara ergonomis
3. Ikuti petunjuk yang ada pada job sheet
4. Bekerja secara hati – hati dan teliti
KESELAMATAN KERJA
1. Pusatkan perhatian sikap dan konsentrasi pada prosedur tindakan
2. Sebelum prosedur, dekatkan alat dan bahan
3. Gunakan alat sesuai dengan kegunaannya
4. Perhatikan teknik septik dan aseptik dalam melakukan prosedur
DASAR TEORI
Menjaga kebersihan adalah hal penting yang harus senantiasa dilakukan
setiap hari. Hal ini dikarenakan tubuh yang kotor dan tidak terjaga kebersihannya
akan menjadi sarang kuman. Bila kuman masuk kedalam tubuh, maka penyakit
akan mudah timbul dan menginfeksi.
Sama halnya dengan yang terjadi pada orang dewasa, bahkan kuman,
bakteri dan ancaman mikroorganisme lebih rentan menyerang anak bayi. Segala
celah akan dimasuki oleh kuman agar bisa mendapatkan tempat dalam tubuh,
38
terutama bila tubuh bayi tidak bersih, maka hal ini akan menjadi media yang
mudah untuk kuman dan bakteri bisa berkembang.
Untuk itulah, penting sekali menjaga kebersihan pada tubuh, terutama
kebersihan tubuh pada si kecil. Selain itu, sistem kekebalan tubuh yang belum
terbentuk dengan sempurna pada ajnak bayi akan semakin memudahkan kuman
berkembang biak dan menimbulkan banyak masalah. Akibatnya hal ini bukan
tidak mungkin membuat si bayi akan mudah terserang dengan penyakit.
Nah, salah satu cara yang dapat dilakukan dalam hal menjaga kebersihan
bayi adalah dengan memotong kuku-kukunya. Kuku adalah bagian tubuh pada
bayi yang mengalami perkembangan yang cukup pesat, sehingga demikian
kegiatan memotong kuku haruslah dilakukan dengan rutin. Kuku pada bayi perlu
dipotong setiap kali sudah panjang. Tidak perlu memegang aturan yang
mengatakan bahwa memotong kuku bayi harus dilakukan mulai dari usia 4-6
minggu pada si bayi. Bila sudah melihat dan mendapati kuku bayi panjang dan
runcing, maka sebaikanya segera persiapkan perlengkapan untuk memotong kuku
bayi agar menjadi lebih bersih dan pendek.
Memotong kuku bayi adalah membersihkan kuku bayi dengan cara yang khusus
dan dilakukan dengan hati-hati. Pertumbuhan kuku tangan bayi sangatlah cepat
maka harus dirawat beberapa kali seminggu.
Prosedur Pelaksanaan
NO KEGIATAN ILUSTRASI
1. Mencuci tangan
39
2. Bersihkan peralatan gunting
kuku dengan alkohol 70%
40
7. Tahan dengan perlahan buku –
buku jari bayi agar kukunya
mengarah kebagian atas
9. Jangan memotong
menggunakan gunting kuku
yang diposisikan terlalu dekat
41
DAFTAR TILIK
N SKOR
KEGIATAN
O 0 1 2
1. Mencuci tangan
2. Bersihkan peralatan gunting kuku dengan alkohol 70%
3. Potong kuku bayi dalam keadaan terlentang atau saat bayi
tertidur atau juga bisa setelah bayi mandi
4. Beri penerangan yang cukup
5. Pasang tisu dibawah tangan bayi
6. Pegang tangan bayi, lalu arahkan bagian jemari tangan bayi
kedepan
7. Tahan dengan perlahan buku – buku jari bayi agar kukunya
mengarah kebagian atas
8. Potong kuku bayi dengan perlahan dari bagian depan
sampai kebagian sisi – sisinya secara merata
9. Jangan memotong menggunakan gunting kuku yang
diposisikan terlalu dekat
10. Potong kuku secukupnya, tidak terlalu panjang dan tidak
terlalu pendek
42
JOB SHEET
TINDAKAN PIJAT BAYI
PETUNJUK
1. Siapkan badan dan alat yang diperlukan
2. Baca dan pelajari lembar kerja/job sheet yang sudah disediakan.
3. Ikuti petunjuk instruktur
4. Laporkan hasil kerja setelah selesai melakukan latihan
KESELAMATAN KERJA
1. Pusatkan perhatian sikap dan konsentrasi pada prosedur tindakan
2. Sebelum prosedur, dekatkan alat dan bahan
3. Gunakan alat sesuai dengan kegunaannya
4. Perhatikan teknik septik dan aseptik dalam melakukan prosedur
DASAR TEORI
Pijat bayi adalah mengurut bagian tubuh untuk melemaskan otot sehingga
peredaran darah lancar yang dilakukan pada seluruh permukaan tubuh bayi. Seni
pijat adalah terapi sentuhan kulit dengan menggunakan tangan. Pijat meliputi
manipulasi terhadap jaringan atau organ tubuh dengan tujuan pengobatan serta
sebagai istilah yang digunakan untuk menggambarkan gerakan manipulasi
tertentu dari jaringan lunak tubuh
43
PROSEDUR KEGIATAN
NO LANGKAH GAMBAR
1 Jelaskan Prosedur, Tujuan, dan
Manfaat Tindakan
Sapa klien dengan hangat dan
ramah
44
6 pijatan kupu-kupu sebanyak 10 kali
memijat pada bagian dada dari
arah pundak menuju dada dengan
gerakan membentuk huruf m kearah
tengah
7 arah yang berlawanan dari dada
menuju pundak dan berlabuh di
kedua tangan
Lakukan gerakan 3-5 kali
45
11 pijatan pada bagian telapak kaki 5
kali
dengan gerakan maju mundur dan
gerakan mencabut untuk jari-jemari
kaki
46
DAFTAR TILIK
NO LANGKAH SKOR
0 1 2
1 Jelaskan Prosedur, Tujuan, dan Manfaat Tindakan
Sapa klien dengan hangat dan ramah
2 Siapkan bahan dan peralatan yang akan digunakan.
Susun alat tersebut secara berurutan dan ergonomis sesuai
dengan tahapan pemakaian.
3 Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir , keringkan
dengan handuk
Pastikan cincin dan gelang telah dilepas, gunakan teknik
mencuci tangan 7 langkah
4 Lepaskan pakaian Bayi
Tetap jaga kehangatan ruangan
5 ke arah wajah dengan pijatan senyum sebanyak 10 kali
dengan menekan pada bagian jidat kearah pipi hingga
membentuk sebuah senyuman
6 pijatan kupu-kupu sebanyak 10 kali
memijat pada bagian dada dari arah pundak menuju dada
dengan gerakan membentuk huruf m kearah tengah
7 arah yang berlawanan dari dada menuju pundak dan
berlabuh di kedua tangan
Lakukan gerakan 3-5 kali
8 bagian perut dengan cara menggerakkan tangan kita searah
jarum jam sebanyak 5 kali
meningkatkan sistem pencernaan dan mengurangi sembelit.
9 Paras putar menggulung sebanyak 5 kali
sedikit memutar dan berjalan ke arah jemari tangan.
10 Pijatan pada bagian kaki 5 kali
47
dengan gerakan memeras,menekan dan berjalan kearah
pangkal paha kemudian turun ke arah telapak kaki
11 pijatan pada bagian telapak kaki 5 kali
dengan gerakan maju mundur dan gerakan mencabut untuk
jari-jemari kaki
12 pijatan punggung atau bisa disebut juga degan pijatan maju
mundur.
maju dan mundur pada bagian punggung atas hingga
bagian pantat
13 Selesai bersihkan tubuh bayi dari minyak
Lap bayi dengan air lalu kenakan baju bersih, apabila akan
dimandikan bisa langsung ke proses memandikan
14 Bersihkan dan rapikan peralatan
Pastikan alat sudah bersih dan tersusun rapi pada
tempatnya.
15 Cuci tangan setelah melakukan tindakan
Perhatikan cuci tangan yang efektif dan sesuai prosedur
48
JOB SHEET
IMUNISASI HB-0
PETUNJUK
1. Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia.
2. Siapkan alat dan bahan secara lengkap sebelum tindakan dimulai.
3. Ikutilah petunjuk instruktur.
4. Tanyakan pada instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti.
KESELAMATAN KERJA
1. Pusatkan perhatian sikap dan konsentrasi pada prosedur tindakan
2. Sebelum prosedur, dekatkan alat dan bahan
3. Gunakan alat sesuai dengan kegunaannya
4. Perhatikan teknik septik dan aseptik dalam melakukan prosedur
DASAR TEORI
Vaksin HB 0 diberikan kepada bayi yang baru lahir, sebab dikhawatirkan
bayi yang baru lahir tertular penyakit hepatitis B yang berasal dari ibunya pada
saat proses persalinan. Penyakit hepatitis B sangat berbahaya, sebab penyakit ini
dapat menyerang organ hati. sehingga ketika bayi mendapatkan Vaksin HB 0
maka besar kemungkinan bayi tidak akan tertular penyakit hepatitis B.
49
PROSEDUR PELAKSANAAN
No Kegiatan Ilustrasi Gambar
1. Menyiapkan alat-alat di dekat bayi
Key point:
Siapkanlah alat-alat dan bahan-bahan
secara ergonomis
50
5. Mengambil uniject dari dalam termos
vaksin/ lemari pendingin
Key point:
Pastikan uniject tidak kadaluarsa
51
8. Memegang uniject pada bagian leher
dan memasukkan jarum pada bayi
Key point
Pada imunisasi jenis uniject tidak
diperlukan aspirasi. Sewaktu
penyuntikan usahakan anak berada
dalam keadaan tenang
9. Masukkan vaksin
Key point:
Memijat reservoir dengan kuat untuk
memasukkan vaksin, setelah reservoir
kempis cabut uniject dari paha bayi
dengan cepat. Pastikan seluruh uniject
masuk ke tubuh bayi
10. Buang sampah medis
Key point:
Membuang uniject yang sudah tidak
terpakai di tempat benda tajam
52
13. Dokumentasikan kegiatan
Key point:
Catat tindakan yang telah dilakukan di
buku KIA dan memberitahukan hal-hal
yang perlu diketahui oleh ibu bayi
53
DAFTAR TILIK
SKOR
No KEGIATAN
0 1 2
1. Menyiapkan alat-alat di dekat bayi
Key point:
Siapkanlah alat-alat dan bahan-bahan secara ergonomis
2. Menjelaskan kepada ibu mengenai prosedur yang akan
dilakukan
Key point:
Bila ibu mengetahui dengan jelas mengenai
prosedur/tindakan yang akan dilakukan maka ia biasanya
lebih mudah diajak untuk bekerjasama
3. Cuci tangan di air mengalir dnegan sabun
Key point:
Untuk pencegahan infeksi sebelum melaksanakan
tindakan
Lepaskan semua perhiasan dari lengan dan tangan
4. Mempersiapkan posisi bayi
Key point:
Penyuntikan dilakukan pada 1/3 paha bagian luar secara
IM
5. Mengambil uniject dari dalam termos vaksin/ lemari
pendingin
Key point:
Pastikan uniject tidak kadaluarsa
6. Buka kantong uniject
Key point:
Membuka kantong alumunium/ plastik dan mengeluarkan
uniject
7. Buku tutup uniject
54
Key Point
- Memegang uniject pada leher dan tutup jarum
dengan memegang keduanya di antara jari telunjuk
dan jempol.
- Meneruskan mendorong sampai tidak ada jarak
antara tutup jarum dan leher. Saat uniject diaktifkan
akan terasa ada hambatan dan rasa menembus
lapisan
- Membuka tutup jarum
8. Memegang uniject pada bagian leher dan memasukkan
jarum pada bayi
Key point
Pada imunisasi jenis uniject tidak diperlukan aspirasi.
Sewaktu penyuntikan usahakan anak berada dalam
keadaan tenang
9. Masukkan vaksin
Key point:
Memijat reservoir dengan kuat untuk memasukkan
vaksin, setelah reservoir kempis cabut uniject dari paha
bayi dengan cepat. Pastikan seluruh uniject masuk ke
tubuh bayi
10. Buang sampah medis
Key point:
Membuang uniject yang sudah tidak terpakai di tempat
benda tajam
11. Rapikan alat
Key point:
Merapikan kembali alat-alat yang telah dipergunakan
12. Cuci tangan
55
Key point:
Mencuci tangan dengan menggunakan sabun di air
mengalir lalu mengeringkannya
13. Dokumentasikan kegiatan
Key point:
Catat tindakan yang telah dilakukan di buku KIA dan
memberitahukan hal-hal yang perlu diketahui oleh ibu
bayi
56
JOB SHEET
IMUNISASI BCG
PETUNJUK
1. Siapkan bahan dan alat yang akan diperlukan
2. Baca dan pelajari lembar kerja / job sheet yang sudah disediakan
3. Gunakan alat sesuai dengan kegunaannya
4. Perhatikan septic dan antiseptic dalam melakukan prosedur
KESELAMATAN KERJA
1. Pusatkan perhatian dan konsentrasi pada prosedur tindakan
2. Sebelum prosedur, dekatkan alat dan bahan
3. Gunakan alat sesuai dengan kegunaannya
4. Perhatikan teknik septik dan aseptik dalam melakukan prosedur
PERALATAN
1. Sarung tangan satu pasang
2. Spuit berikut jarumnya steril dengan ukuran sesuai kebutuhan
3. Bak instrumen
4. Kapas alkohol dalam kom
5. Perlak dan pengalas
6. Vaksin BCG dan Pelarut BCG
7. Spuit 5 cc dan 0,1 cc
8. Obat imunisasi sesuai dengan kebutuhan
9. Bengkok buku injeksi atau daftar obat
DASAR TEORI
Vaksin BCG atau Bacillus Calmette–Guérin adalah vaksin yang diberikan
untuk melindungi diri terhadap tuberkulosis (TB), yaitu penyakit infeksi yang
terutama menyerang paru-paru. Bayi yang baru lahir hingga berusia dua bulan
adalah kelompok usia yang paling efektif untuk menerima vaksin ini. Orang
57
dewasa juga diperbolehkan menerima vaksin BCG jika belum diberikan semasa
anak-anak. Meski demikian, efektivitas vaksin ini pada orang dewasa akan lebih
rendah, sehingga jarang dianjurkan. Kecuali, bagi mereka yang berisiko tinggi,
seperti petugas medis yang menangani pasien TB.
PROSEDUR KEGIATAN
NO LANGKAH / TUGAS ILUSTRASI
1. Menyiapkan alat-alat di dekat bayi
Siapkanlah alat-alat dan bahan-bahan
secara ergonomis
58
5. Melilitkan plastik pada leher ampul dengan
erat
6. Mempertahankan ampul vaksin pada
lehernya dengan hati-hati keluar dari lilitan
59
sedikit mungkin melukai kulit
Penyuntikan dilakukan pada 1/3 lengan
kanan bagian atas, suntikan dilakukan
secara intra cutan
15. Meletakkan ibu jari tangan kiri di atas
ujung barrel. Memegang pangkal barrel
antara jari telunjuk dan jari tengah, lalu
dorong piston dengan ibu jari tangan kanan
16. Menyuntikkan 0,05 cc vaksin BCG
17. Mencabut jarum setelah vaksin habis
60
DAFTAR TILIK
SKOR
No LANGKAH
0 1 2
1. Menyiapkan alat-alat di dekat bayi
Siapkanlah alat-alat dan bahan-bahan secara ergonomis
2. Menjelaskan kepada ibu ibu dan bayi mengenai prosedur
yang akan dilakukan
Bila ibu mengetahui dengan jelas mengenai
prosedur/tindakan yang akan dilakukan maka ia biasanya
lebih mudah diajak untuk bekerjasama
3. Mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air
mengalir lalu mengeringkannya
Untuk pencegahan infeksi sebelum melaksanakan
tindakan
Lepaskan semua perhiasan dari lengan dan tangan
4. Membuka ampul vaksin
Pastikan sebelumnya vaksin tidak kadaluarsa
5. Melilitkan plastik pada leher ampul dengan erat
6. Mempertahankan ampul vaksin pada lehernya dengan
hati-hati keluar dari lilitan
7. Melarutkan vaksin BCG dengan pelarut vaksin BCG
Gunakan semprit 5 cc yang steril
8. Menggoyang-goyangkan ampul vaksin hingga vaksin
larut secara merata
9. Mengisi semprit dengan vaksin BCG menggunakan
semprit 0,1 cc
10. Mengeluarkan gelembung udara
Perhatikan agar vaksin tidak terlalu banyak atau sedikit,
ukur agar piston tepat pada skala 0,05 cc
11. Mengatur posisi bayi
61
Bayi dapat dipangku ibunya atau dibaringkan
12. Membersihkan lengan kiri bayi dengan menggunakan
kapas yang dibasahi air matang
62
JOB SHEET
IMUNISASI POLIO
PETUNJUK
1. Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia.
2. Siapkan alat dan bahan secara lengkap sebelum tindakan dimulai.
3. Ikutilah petunjuk instruktur.
4. Tanyakan pada instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti.
KESELAMATAN KERJA
1. Pusatkan perhatian dan konsentrasi pada prosedur tindakan
2. Sebelum prosedur, dekatkan alat dan bahan
3. Gunakan alat sesuai dengan kegunaannya
4. Perhatikan teknik septik dan aseptik dalam melakukan prosedur
DASAR TEORI
Imunisasi polio adalah imunisasi yang diberikan untuk menimbulkan
kekebalan terhadap penyakit poliomielitis yaitu penyakit radang yang menyerang
syaraf dan dapat mengakibatkan lumpuh kaki
63
PROSEDUR PELAKSANAAN
No Kegiatan Ilustrasi Gambar
1. Menyiapkan alat-alat di dekat bayi
Key Point
Siapkanlah alat-alat dan bahan-
bahan secara ergonomis
2. Menjelaskan kepada ibu mengenai
prosedur yang akan dilakukan
Key Point
Bila ibu mengetahui dengan jelas
mengenai prosedur/tindakan yang
akan dilakukan maka ia biasanya
lebih mudah diajak untuk
bekerjasama
3. Mencuci tangan dengan
menggunakan sabun dan air
mengalir lalu mengeringkannya
Untuk pencegahan infeksi sebelum
melaksanakan tindakan
Lepaskan semua perhiasan dari
lengan dan tangan
4. Membuka tutup metal dan tutup
karet pada flakon vaksin polio
Key Point
Pastikan vaksin belum kadaluarsa
64
memudahkan bayi dapat sambil
dipangku oleh ibunya
7. Menekan kedua pipi bayi dengan
menggunakan kedua jari tangan kiri,
sehingga bayi membuka mulutnya
Key Point
Lakukan dengan lembut dan hati-
hati, jangan sampai melukai bayi
8. Tangan kanan memegang flakon
vaksin polio, lali meneteskan 2 tetes
vaksin ke mulut bayi
9. Merapikan kembali alat-alat yang
telah dipergunakan
65
DAFTAR TILIK
SKOR
No KEGIATAN
0 1 2
1. Menyiapkan alat-alat di dekat bayi
Key Point
Siapkanlah alat-alat dan bahan-bahan secara ergonomis
2. Menjelaskan kepada ibu mengenai prosedur yang akan
dilakukan
Key Point
Bila ibu mengetahui dengan jelas mengenai
prosedur/tindakan yang akan dilakukan maka ia
biasanya lebih mudah diajak untuk bekerjasama
3. Mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air
mengalir lalu mengeringkannya
Untuk pencegahan infeksi sebelum melaksanakan
tindakan
Lepaskan semua perhiasan dari lengan dan tangan
4. Membuka tutup metal dan tutup karet pada flakon vaksin
polio
Key Point
Pastikan vaksin belum kadaluarsa
5. Memasang pipet plastik pada flakon
6. Mengatur posisi bayi, untuk lebih memudahkan bayi
dapat sambil dipangku oleh ibunya
7. Menekan kedua pipi bayi dengan menggunakan kedua
jari tangan kiri, sehingga bayi membuka mulutnya
Key Point
Lakukan dengan lembut dan hati-hati, jangan sampai
melukai bayi
8. Tangan kanan memegang flakon vaksin polio, lali
66
meneteskan 2 tetes vaksin ke mulut bayi
9. Merapikan kembali alat-alat yang telah dipergunakan
10. Mencuci tangan dengan menggunakan sabun di air
mengalir lalu mengeringkannya
11. Menulis di buku catatan mengenai tindakan yang telah
dilakukan dan memberitahukan hal-hal yang perlu
diketahui oleh ibu bayi
67
JOB SHEET
IMUNISASI DPT
PETUNJUK
1. Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia.
2. Siapkan alat dan bahan secara lengkap sebelum tindakan dimulai.
3. Ikutilah petunjuk instruktur.
4. Tanyakan pada instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti.
KESELAMATAN KERJA
1. Pusatkan perhatian dan konsentrasi pada prosedur tindakan
2. Sebelum prosedur, dekatkan alat dan bahan
3. Gunakan alat sesuai dengan kegunaannya
4. Perhatikan teknik septik dan aseptik dalam melakukan prosedur
DASAR TEORI
Imunisasi DPT suatu kombinasi vaksin penangkal difteri, ntramusc, dan
tetanus. Imunisasi DPT adalah suatu vaksin 3-in-1 yang melindungi terhadap
difteri, ntramusc dan tetanus.Difteri adalah suatu infeksi bakteri yang menyerang
tenggorokan dan dapat menyebabkan komplikasi yang serius atau fatal. Difteri
disebabkan oleh Corynebakterium diphteriae, sering timbul di negara dengan
keadaan kesehatan lingkungan tidak baik; jarang timbul di negara-negara industri
68
PROSEDUR KEGIATAN
No Kegiatan Ilustrasi Gambar
1. Melakukan informed consent
- Memberikan penjelasan kepada
orang tua tentang tujuan, manfaat
dan efek samping pemberian
imunisasi DPT
- Meminta persetujuan orang tua
untuk pemberian imunisasi DPT
kepada bayi
2. Mencuci tangan
69
4 Mengisi spuit DPT
- Membuka tutup vaksin
- Mengambil spuit 1 cc
- Menghisap udara ke dalam semprit
sebanyak 0,6cc
- Menusukan jarum ke dalam flakon
melalui penutup karet
- Memasukan udara ke dalam flakon
dan sedot 0,6cc cairan vaksin ke
dalam semprit.
- Mencabut jarum dari flakon,spuit
dipegang tegak lurus ke atas untuk
melihat gelembung udara. Apabila
ada gelembung udara, ketuk
perlahan – lahan sehingga
gelembung udara naik, lalu dorong
piston sehingga gelembung udara
keluar. Sesuaikan dengan dosis
penyuntikan yaitu 0,5cc
5 Mengatur posisi bayi
- Bayi dipangku oleh ibu
- Tangan kiri ibu merangkul bayi,
menyangga kepala, dan memegang
sisi luar tangan kiri.
- Tangan kanan bayi melingkar ke
bagian belakang badan ibu
- Tangan kanan ibu memegang kaki
bayi dengan kuat
70
6 Cara penyuntikan vaksin DPT
- Memilih lokasi penyuntikan dan
membersihakannya. (Tempat yang
paling baik untuk suntikan adalah
di bagian paha sebelah luar)
- letakkan ibu jari dan telunjuk anda
pada posisi yang akan disuntik
- Pegang otot paha di antara jari –
jari dan ibu jari.
- Menusukkan jarum tegak lurus ke
bawah melalui kulit sampai masuk
ke dalam otot.
- Menarik piston sedikit untuk
meyakinkan bahwa jarum tidak
mengenai pembuluh darah.
- Mendorong pangkal piston dengan
ibu jari untuk memasukkan vaksin.
- Mencabut jarum. Apabila ada
darah yang keluar usap dengan
kapas yang lembab. (tidak boleh
diurut)
7 Membereskan alat dan mencuci tangan
71
9 Mencatat kegiatan imunisasi ke dalam
KMS (Buku KIA) dan register
72
DAFTAR TILIK
SKOR
No KEGIATAN
0 1 2
1. Melakukan informed consent
- Memberikan penjelasan kepada orang tua tentang
tujuan, manfaat dan efek samping pemberian
imunisasi DPT
- Meminta persetujuan orang tua untuk pemberian
imunisasi DPT kepada bayi
2. Mencuci tangan
3 Menyiapkan alat dan vaksin
- Melakukan pengecekan Vaksin (memperhatikan
label pada kemasan, dosis yang akan diberikan,
memastikan bahwa vaksin tidak kadaluarsa)
- mengocok vaksin sehingga endapan bercampur
dengan sempurna
4 Mengisi spuit DPT
- Membuka tutup vaksin
- Mengambil spuit 1 cc
- Menghisap udara ke dalam semprit sebanyak 0,6cc
- Menusukan jarum ke dalam flakon melalui penutup
karet
- Memasukan udara ke dalam flakon dan sedot 0,6cc
cairan vaksin ke dalam semprit.
- Mencabut jarum dari flakon,spuit dipegang tegak
lurus ke atas untuk melihat gelembung udara.
Apabila ada gelembung udara, ketuk perlahan –
lahan sehingga gelembung udara naik, lalu dorong
piston sehingga gelembung udara keluar. Sesuaikan
dengan dosis penyuntikan yaitu 0,5cc
73
5 Mengatur posisi bayi
- Bayi dipangku oleh ibu
- Tangan kiri ibu merangkul bayi, menyangga kepala,
dan memegang sisi luar tangan kiri.
- Tangan kanan bayi melingkar ke bagian belakang
badan ibu
- Tangan kanan ibu memegang kaki bayi dengan kuat
6 Cara penyuntikan vaksin DPT
- Memilih lokasi penyuntikan dan
membersihakannya. (Tempat yang paling baik untuk
suntikan adalah di bagian paha sebelah luar)
- letakkan ibu jari dan telunjuk anda pada posisi yang
akan disuntik
- Pegang otot paha di antara jari – jari dan ibu jari.
- Menusukkan jarum tegak lurus ke bawah melalui
kulit sampai masuk ke dalam otot.
- Menarik piston sedikit untuk meyakinkan bahwa
jarum tidak mengenai pembuluh darah.
- Mendorong pangkal piston dengan ibu jari untuk
memasukkan vaksin.
- Mencabut jarum. Apabila ada darah yang keluar
usap dengan kapas yang lembab. (tidak boleh diurut)
7 Membereskan alat dan mencuci tangan
8 Memberi KIE kepada orang tua tentang reaksi setelah
imunisasi dan cara perawatannya
9 Mencatat kegiatan imunisasi ke dalam KMS (Buku
KIA) dan register
10 Hal – hal yang perlu diperhatikan untuk vaksin DPT:
- Pemberian 3x, dosis 0,5cc dengan interval minimal
empat minggu. Suntikan secara intramuscular.
74
- Vaksin jangan sampai beku.
- Sisa vaksin yang telah dibuka di lapangan atau di
puskesmas harus dibuang
75
JOB SHEET
IMUNISASI CAMPAK
PETUNJUK
1. Siapkan bahan dan alat yang diperlukan
2. Baca dan pelajari lembar kerja / job sheet yang sudah disediakan
3. Ikuti petunjuk instruktur
4. Laporkan hasil kerja setelah selesai melakukan latihan
KESELAMATAN KERJA
1. Pusatkan perhatian dan konsentrasi pada prosedur tindakan
2. Sebelum prosedur, dekatkan alat dan bahan
3. Gunakan alat sesuai dengan kegunaannya
4. Perhatikan teknik septik dan aseptik dalam melakukan prosedur
76
DASAR TEORI
Imunisasi campak adalah imunisasi yang digunakan untuk mencegah
terjadinya penyakit campak pada anak karena penyakit ini sangat menular.
Imunisasi campak adalah imunisasi yang diberikan untuk menimbulkan kekebalan
aktif terhadap penyakit campak (morbili/measles). (Kandungan vaksin campak ini
adalah virus yang dilemahkan). Sebenarnya, bayi sudah mendapat kekebalan
campak dari ibunya.
PROSEDUR KEGIATAN
77
3 Orang tua diberitahu tentang
tindakan yg akan dilakukan
4 Cuci Tangan
78
6 Memakai sarung tangan kanan
dan kiri
79
11 Mengambil gergaji ampul dan
gergaji lehernya sampai ampul
terlepas secara melingkar
80
17 Membersihkan tutup flakon
dengan kapas basah dan
masukkan pelarut dalam vaksin
campak
81
22 Menghisap 0,5 cc vaksin
kedalam semprit
82
27 Menarik pinston sedikit untuk
meyakinkan bahwa jarum tidak
mengenai pembuluh darah
32 Mencuci tangan
83
33 Mendokumentasikan dalam
catatan dan beritahukan jadwal
kembali
84
DAFTAR TILIK
SKOR
No KEGIATAN
0 1 2
1 Menyiapkan alat
Baki beralas
Bak spuit steril
Spuit steril 5 cc dan 1cc/2,5 cc
Vaksin Campak kering
Pelarut vaksin Campak 5 ml
Kapas alkohol
2 Membawa alat kedekat pasien
3 Orang tua diberitahu tentang tindakan yg akan dilakukan
4 Cuci Tangan
5 Melakukan pemeriksaan fisik
6 Memakai sarung tangan kanan dan kiri
7 Melakukan pengecekan vaksin
8 Mengambil spuit dan meletakkan di bak spuit
9 Memegang ampul antar ibu jari dan jari tengah
10 Jari telunjuk menekan ujung leher ampul
11 Mengambil gergaji ampul dan gergaji lehernya sampai ampul
terlepas secara melingkar
12 Membersihkan leher ampul dengan kapas yang telah dibasahi
dengan air
13 Melilitkan plastik/kasa pada leher ampul dengan erat
14 Mematahkan ampul vaksin pada lehernya dengan hati-hati
15 Membuka flakon dengan gergaji ampul
16 Menyedot pelarut kedalam semprit dan membuang ampul
pelarut
17 Membersihkan tutup flakon dengan kapas basah dan
masukkan pelarut dalam vaksin campak
85
18 Memasukkan pelarut ke flakon dan membuang spuit
19 Mengocok vaksin sampai benar-benar tercampur
20 Mengambil spuit 1cc / 2,5 cc dan mengisi udara
21 Memasukkan udara 0,5 cc dalam flakon
22 Menghisap 0,5 cc vaksin kedalam semprit
23 Semprit ditegak luruskan keatas untuk melihat gelembung
udara apabila ada, gelembung udara diketok-ketok pelan
sehingga gelembung naik keatas,lalu dorong pinston agar
udara keluar.
24 Mengatur Posisi Bayi
25 Antiseptik kulit dan jepitlah lengan yang akan disuntik
dengan jari-jari tangan kiri
26 Masukkan jarum kedalam kulit yang dijepit dengan sudut kira-
kira 45 ° terhadap lengan ( 1/3 bagian lengan atas) secara
subkutan (spuit 2,5 cc) atau 90 ° (spuit 1 cc)
27 Menarik pinston sedikit untuk meyakinkan bahwa jarum tidak
mengenai pembuluh darah
28 Menekan pinstonnya perlahan-lahan sebanyak 0,5 cc
29 Mencabut jarum dan usaplah bekas suntikan dengan kapas
alcohol
30 Pasien dirapikan
31 Alat-alat dibereskan , membuang bahan habis pakai ke tempat
sampahdan merendam alat-alat kelarutan klorin 0,5%
32 Mencuci tangan
33 Mendokumentasikan dalam catatan dan beritahukan jadwal
kembali
86
JOB SHEET
RESUSITASI PADA BAYI ASFIKSIA
PETUNJUK
1. Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia.
2. Siapkan alat dan bahan secara lengkap sebelum tindakan dimulai.
3. Ikutilah petunjuk instruktur.
4. Tanyakan pada instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti.
KESELAMATAN KERJA
1. Pusatkan perhatian sikap dan psikologi ibu hamil
2. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya
3. Perhatikan keadaan umum ibu hamil
4. Komunikasikan kepada ibu dan keluarga tentang tindakan yang akan
dilakukan.
87
DASAR TEORI
Asfiksia adalah keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas secara
spontan dan teratur. Bayi dengan riwayat gawat janin sebelum lahir, umumnya
akan mengalami asfiksia pada saat dilahirkan. Masalah ini erat hubungannya
dengan gangguan kesehatan ibu hamil, kelainan tali pusat, atau masalah yang
mempengaruhi kesejahteraan bayi selama atau sesudah persalinan
PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Persiapan Alat
Key Point
“Letakkan peralatan secara
ergonomis dan mudah
dijangkau”
Key Point
Cuci tangan yang efektif dengan
menggunakan sabun dan air
yang mengalir
3. Setelah bayi lahir, letakkan
dibawah alat pemancar panas
Key Point
Jarak lampu 60 cm dari bayi
88
4. Keringkan bayi, dan bungkus
dengan kain bersih
Key Point
Pada saat membungkus
pastikan bagian dada tidak
tertutup kain untuk
memudahkan pemantauan
pernapasan bayi
5. Posisikan bayi agak ekstensi
Key Point
Pastikan pandangan mata
Penolong tidak tertutup saat
memegang sungkup
Key Point
Hisap lendir bayi mulai dari
mulut sedalam 5 cm kemudian
hidung sedalam 3 cm
Key Point
Keringkan bayi mulai dari
muka, kepala,tubuh dengan
sedikit tekanan
89
8. Lakukan Penilaian pada Bayi
Key Point
Nilai usaha bernapas, dan
warna kulit bayi,
Key Point
Sungkup menutupi daerah
mulut, hidung dan dagu bayi
Key Point
Caranya dengan menghitung
tiap detik, hitungan pertama
pompa, hitungan kedua dan
ketiga lepas, hitungan
selanjutnya pompa demikian
seterusnya.
90
11. Lakukan Penilaian Ulang pada
Bayi
Key Point
Nilai kembali usaha bernapas,
frekuensi denyut jantung dan
warna kulit bayi
12.
Bereskan alat-alat
Key Point
Alat-alat direndam dalam
larutan klorin 0,5 %
Key Point
Lakukan cuci tangan dengan
menggunakan sabun dan air
mengalir
91
DAFTAR TILIK
SKOR
No LANGKAH
0 1 2
1. Persiapan Alat
Key Point
“Letakkan peralatan secara ergonomis dan mudah
dijangkau”
2. Gunakan apron, cuci tangan dan pakai sarung tangan
Key Point
Cuci tangan yang efektif dengan menggunakan sabun dan
air yang mengalir
3. Setelah bayi lahir, letakkan dibawah alat pemancar panas
Key Point
Jarak lampu 60 cm dari bayi
4. Keringkan bayi, dan bungkus dengan kain bersih
Key Point
Pada saat membungkus pastikan bagian dada tidak tertutup
kain untuk memudahkan pemantauan pernapasan bayi
5. Posisikan bayi agak ekstensi
Key Point
Pastikan pandangan mata Penolong tidak tertutup saat
memegang sungkup
6. Hisap Lendir Bayi
Key Point
Hisap lendir bayi mulai dari mulut sedalam 5 cm kemudian
hidung sedalam 3 cm
7. Keringkan dan rangsang bayi
Key Point
Keringkan bayi mulai dari muka, kepala,tubuh dengan
sedikit tekanan
92
8. Lakukan Penilaian pada Bayi
Key Point
Nilai usaha bernapas, dan warna kulit bayi,
9. Pasang sungkup dengan tepat kemuka bayi
Key Point
Sungkup menutupi daerah mulut, hidung dan dagu bayi
10. Lakukan ventilasi selama 15 – 30 detik dengan frekuensi 40
– 60 nafas/ menit
Key Point
Caranya dengan menghitung tiap detik, hitungan pertama
pompa, hitungan kedua dan ketiga lepas, hitungan
selanjutnya pompa demikian seterusnya.
11. Lakukan Penilaian Ulang pada Bayi
Key Point
Nilai kembali usaha bernapas, frekuensi denyut jantung dan
warna kulit bayi
12. Bereskan alat-alat
Key Point
Alat-alat direndam dalam larutan klorin 0,5 %
13. Cuci tangan
Key Point
Lakukan cuci tangan dengan menggunakan sabun dan air
mengalir
93
JOB SHEET
HIPOTERMI
PETUNJUK :
1. Siapkan alat-alat atau bahan yang digunakan dalam melakukan
penghangatan pada BBLR dengan metode kanguru.
2. Baca dan pelajari lembar Kerja/ Jobsheet.
3. Ikuti petunjuk Instruktur secara cermat
4. Laporkan hasil kerja setelah selesai melakukan latihan.
KESELAMATAN KERJA :
1. Perhatikan keadaan umum dan suhu tubuh pada bayi.
2. Pastikan ibu tidak dalam keadaan basah/dingin.
3. Pusatkan perhatian pada keadaan bayi dan langkah-langkah pekerjaan.
4. Pertahankan kehangatan bayi selama prosedur tindakan dilakukan.
5. Perhatikan keamanan bayi pada saat berada didekapan ibu.
6. Letakkan peralatan yang telah disiapkan pada tempat yang terjangkau.
7. Perhatikan langkah-langkah metode kanguru.
94
12. Phantoom bayi
DASAR TEORI
Hipotermia merupakan sebuah kondisi ketika bayi yang baru lahir
mengalami penurunan suhu hingga dibawah 35 derajat Celsius. Suhu tubuh
normal manusia adalah sekitar 37 derajat Celcius. Hipotermia pada bayi yang baru
lahir bisa membuat nyawa bayi terancam sehingga harus mendapatkan perawatan
segera. Hipotermia akan menyebabkan suhu tubuh bayi kehilangan panas tubuh
dengan cepat, dibandingkan pada bayi yang lahir sehat dan normal. Saat suhu
tubuh menurun dengan cepat maka bisa menyebabkan syaraf dan berbagai organ
tubuh bayi tidak normal atau bahkan gagal fungsi. Dampak yang paling sering
terjadi adalah gagal jantung, sistem pernafasan dan kemudian bisa memicu
kematian. Berikut ini berbagai informasi mengenai hipotermia pada bayi baru
lahir.
PROSEDUR KERJA
No Langkah - langkah Gambar
1 Perkenalkan kepada keluarga
bayi BBLR tentang metode
kanguru, jelaskan tujuan
perlunya, manfaat dan cara
pelaksanaannya.
KEY POINT :
Gunakan bahasa yang mudah
dimengerti dan sederhana.
2 Siapkan baju kanguru atau kaos
yang bersih dan hangat.
KEY POINT :
Hangatkan terlebih dahulu
dengan dijemur atau disetrika
95
agar terbebas dari kuman yang
berbahaya bagi bayi.
3 Potong kuku dan lakukan
secara berkala
KEY POINT :
Hindarkan agar kuku tidak
melukai kulit bayi
KEY POINT:
Jangan mandikan bayi, bila
BAB atau BAK popok segera
diganti
96
7 Pakaikan kain gendongan dan
kancingkan kain untuk
menggendong bayi.
97
10 Kancingkan baju
KEY POINT :
Hindari penggunaan baju yang
sempit dan usahakan badan
bayi tertutupi oleh baju.
KEY POINT :
Pastikan keamanan bayi agar
tidak tergelincir.
KEY POINT :
Pantau keadaan bayi : suhu,
warna kulit, pernafasan, gerak,
kuatnya menetek dan beri ASI
sesering mungkin.
13 Periksa keadaan bayi dan
observasi bayi : denyut jantung,
pernafasan, suhu, berat badan
dan aktivitas bayi.
98
14 Hentikan metode kanguru
setelah keadaan berat badan
bayi > 2500 gram, suhu normal
36,50C sampai 37,50C.
KEY POINT :
Jaga kehangatan bayi.
99
DAFTAR TILIK
SKOR
No LANGKAH - LANGKAH
0 1 2
1 Perkenalkan kepada keluarga bayi BBLR tentang metode
kanguru, jelaskan tujuan perlunya, manfaat dan cara
pelaksanaannya.
KEY POINT :
Gunakan bahasa yang mudah dimengerti dan sederhana.
2 Siapkan baju kanguru atau kaos yang bersih dan hangat.
KEY POINT :
Hangatkan terlebih dahulu dengan dijemur atau disetrika agar
terbebas dari kuman yang berbahaya bagi bayi.
3 Potong kuku dan lakukan secara berkala
KEY POINT :
Hindarkan agar kuku tidak melukai kulit bayi
4 Cuci tangan dan bersihkan kuku dengan sabun dan air mengalir
untuk menghilangkan kuman pada tangan.
5 Bersihkan daerah dada dan perut dengan air dan sabun agar
bebas dari kuman.
KEY POINT:
Jangan mandikan bayi, bila BAB atau BAK popok segera
100
diganti
7 Pakaikan kain gendongan dan kancingkan kain untuk
menggendong bayi.
8 Pakaikan baju metode kanguru, tanpa BH dan baju dalam,
masukkan tangan kanan kemudian tangan kiri lalu baju
disilang.
KEY POINT :
Pastikan keamanan bayi agar tidak tergelincir.
KEY POINT :
Pantau keadaan bayi : suhu, warna kulit, pernafasan, gerak,
kuatnya menetek dan beri ASI sesering mungkin.
101
13 Periksa keadaan bayi dan observasi bayi : denyut jantung,
pernafasan, suhu, berat badan dan aktivitas bayi.
14 Hentikan metode kanguru setelah keadaan berat badan bayi >
2500 gram, suhu normal 36,50C sampai 37,50C.
KEY POINT :
Jaga kehangatan bayi.
102
JOB SHEET
BAYI BERAT LAHIR RENDAH
PETUNJUK
1. Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia.
2. Siapkan alat dan bahan secara lengkap sebelum tindakan dimulai.
3. Ikutilah petunjuk instruktur.
4. Tanyakan pada instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti.
5. Laporkan hasil kerja setelah selesai melakukan latihan
KESELAMATAN KERJA
1. Pusatkan perhatian sikap dan konsentrasi pada prosedur tindakan
2. Sebelum prosedur, dekatkan alat dan bahan
3. Gunakan alat sesuai dengan kegunaannya
4. Perhatikan teknik septik dan aseptik dalam melakukan prosedur
103
g. Cairan Klorin
DASAR TEORI
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari
2500 gram tanpa memandang masa gestasi (Prawiroharjo, 2010). Menurut
Manuaba (2007), BBLR merupakan bayi dengan berat badan kurang dari 2500
gram terjadi karena umur kehamilan kurang dari 37 minggu, berat badan lebih
rendah dengan semestinya sekalipun umur kehamilan cukup atau karena
kombinasi keduanya.
PROSEDUR KERJA
104
4. Cuci tangan
Key note:
Cuci tangan di bawah air mengalir
dengan menerapkan prinsip enam
langkah mencuci tangan
105
intravena, berikan cairan rehidrasi IV.
11. Kelola sesuai dengan kondisi spesifik
atau komplikasinya.
Key note:
Perhatikan pemberian nutrisi dan
perubahan tanda-tanda vital dengan
cermat
12. Membereskan alat-alat
DAFTAR TILIK
106
SKOR
NO LANGKAH KERJA
0 1 2
1. Persiapan ruangan
Key note:
Pintu dan jendela tertutup, tempat pemeriksaan yang
hangat dan bersih, pastikan penerangan yang cukup
2. Lakukan Informed Consent
Key note:
Mahasiswa memperkenalkan identitas diri. Jelaskan
tindakan yang akan dilakukan sampai klien mengerti dan
menyetujui tindakan yang akan dilakukan kepada bayinya.
3. Persiapkan alat, bahan dan perlengkapan untuk melakukan
pemeriksaan BBLR.
4. Cuci tangan
Key note:
Cuci tangan di bawah air mengalir dengan menerapkan
prinsip enam langkah mencuci tangan
5. Gunakan sarung tangan
6. Stabilisasi suhu, jaga bayi tetap hangat.
Key note:
Anjurkan ibu untuk menghangatkan bayi dengan
melakukan kontak kulit ibu dengan kulit bayi (metode
Kangguru).
7. Jaga jalan nafas tetap bersih dan terbuka
Key note:
Bila bayi mengalami gangguan nafas, kelola gangguan
nafas
8. Nilai segera kondisi bayi tentang tanda vital: pernafasan,
denyut jantung, warna kulit dan aktifitas.
9. Bila bayi kejang, hentikan kejang dengan anti konvulsan
107
10. Bila bayi dehidrasi, pasang jalur intravena, berikan cairan
rehidrasi IV.
11. Kelola sesuai dengan kondisi spesifik atau komplikasinya.
Key note:
Perhatikan pemberian nutrisi dan perubahan tanda-tanda
vital dengan cermat
12. Membereskan alat-alat
13. Lepaskan sarung tangan
Keynote:
Rendam sarung tangan dalam larutan klorin
14. Cuci tangan
Key note:
Cuci tangan di bawah air mengalir dengan menerapkan
prinsip enam langkah mencuci tangan
15. Dokumentasikan kegiatan yang telah dilakukan
108
JOB SHEET
MERAWAT BAYI KEJANG
PETUNJUK
1. Baca dan pelajari lembar kerja
2. Siapkan alat – alat yang dibutuhkan dan susun secara ergonomis
3. Ikuti petunjuk yang ada pada job sheet
4. Bekerja secara hati – hati dan teliti
KESELAMATAN KERJA
1. Pusatkan perhatian sikap dan konsentrasi pada prosedur tindakan
2. Sebelum prosedur, dekatkan alat dan bahan
3. Gunakan alat sesuai dengan kegunaannya
4. Perhatikan teknik septik dan aseptik dalam melakukan prosedur
DASAR TEORI
Sebelum memahami definisi dari kejang, kita kupas dahulu pengertian dari
seizure dan konvulsi. Seizure merupakan cetusan aktivitas listrik abnormal yang
terjadi secara tiba-tiba. Aktivitas ini bersifat sementara di antara saraf-saraf otak
yang tidak bisa dikendalikan. Hal ini mengakibatkan terganggunya kerja otak dan
bisa menyebabkan penurunan kesadaran, gerakan klonik (kelonjotan) atau gerakan
tonik (kaku), konvulsi dan fenomena psikologis lainnya. Terjadinya gejala seizure
secara berulang tanpa pencetus apapun disebut dengan epilepsi atau ayan.
Kejang merupakan kelainan neurologis akut yang paling sering dijumpai
pada anak. Bangkitan kejang ini terjadi karena adanya kenaikan suhu tubuh (suhu
109
rektal di atas 38oC) yang disebabkan oleh proses ekstrakranium. Insiden
terjadinya kejang demam terutama pada golongan anak umur 6 bulan sampai 4
tahun. Hampir 3 % dari anak yang berumur di bawah 5 tahun pernah menderita
kejang demam.
PROSEDUR PELAKSANAAN
No KEGIATAN ILUSTRASI
1. Jangan panic
110
5. Jangan memasukkan apapun
ke dalam mulut bayi
111
11. Mencuci tangan
112
DAFTAR TILIK
SKOR
No KEGIATAN
0 1 2
1. Jangan panic
2. Letakkan bayi di lantai atau di atas permukaan datar.
Miringkan kepala
3. Longgarkan baju bayi
4. Pastikan area sekitar terbebas dari benda kecil yang mungkin
tertelan
5. Jangan memasukkan apapun ke dalam mulut bayi
6. Jangan meminumkan bayi, termasuk kopi atau menyusui saat
kejang
7. Segera cari tahu penyebab kejang bayi & bawa bayi ke UGD
8. Tenangkan bayi dengan menggendongnya
9. Rapikan bayi
10. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
11. Mencuci tangan
113
JOB SHEET
MERAWAT BAYI TERSEDAK
PETUNJUK
1. Baca dan pelajari lembar kerja
2. Siapkan alat – alat yang dibutuhkan dan susun secara ergonomis
3. Ikuti petunjuk yang ada pada job sheet
4. Bekerja secara hati – hati dan teliti
KESELAMATAN KERJA
1. Pusatkan perhatian sikap dan konsentrasi pada prosedur tindakan
2. Sebelum prosedur, dekatkan alat dan bahan
3. Gunakan alat sesuai dengan kegunaannya
4. Perhatikan teknik septik dan aseptik dalam melakukan prosedur
DASAR TEORI
Tersedak merupakan suatu kegawat daruratan yang sangat berbahaya,
karena dalam beberapa menit akan terjadi kekurangan oksigen secara general atau
menyeluruh sehingga hanya dalam hitung menit klien akan kehilangan reflek
nafas, denyut jantung dan kematian secara permanent dari batang otak, dalam
bahasa lain kematian dari individu tersebut. Tersedak adalah masuknya makanan
atau benda lain kedalam tenggorokan, misalnya mainan kecil yang tertelan tanpa
sengaja.
Cara mencegah bayi agar tidak tersedak :
1. Gunakan Peralatan Minum yang Tepat
2. Hindari Memberikan Minum Sambil Bercanda
114
3. Kenalkan Makanan Padat Pada Waktu yang Tepat
4. Hindari Makanan yang Akan Membuatnya Tersedak
PROSEDUR PELAKSANAAN
No KEGIATAN ILUSTRASI
1. Mencuci tangan
115
5. Gunakan pangkal telapak
tangan, lakukan 5x tepukan di
punggung (antara 2 tulang
belikat bayi).ingat, jangan
menepuk tengkuk bayi
116
9. Bila diperlukan, pukulkan pada
bagian belakang bayi dapat
diulang
117
DAFTAR TILIK
SKOR
No KEGIATAN
0 1 2
1. Mencuci tangan
2. Pegang erat satu tanganya, dan tempatkan tangan yang lain
di pinggang kita Gendong bayi dengan posisi wajah ke
bawah, lalu telungkupkan di atas pangkuan tangan kita.
Pastikan kepala bayi lebih rendah daripada kakinya. Posisi
kita duduk/berlutut
3. Sanggah kepala dan rahang bawah bayi dengan tangan kita
4. Jangan menekan leher bayi
5. Gunakan pangkal telapak tangan, lakukan 5x tepukan di
punggung (antara 2 tulang belikat bayi).ingat, jangan
menepuk tengkuk bayi
6. Jika benda asing belum keluar, dan bayi masih sulit
bernapas segera terlentangkan bayi, sangga leher
belakangnya dengan tangan
7. Gunakan 2 jari kita (telunjuk dan jari tengah) untuk
menekan dada bayi 5x (persis di tengah antara dua puting
bayi) dengan kedalaman sekitar 1 ½ -2 ½ cm
8. Jika bayi masih kesulitan bernapas, lihat mulut bayi, adalah
penghalang napas. Keluarkan benda asing
9. Bila diperlukan, pukulkan pada bagian belakang bayi dapat
diulang
10. Lakukan sampai bayi tidak kesulitan bernapas
11. Tenangkan bayi dengan menggendongnya
12. Rapikan bayi
13. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
14. Mencuci tangan
118
JOB SHEET
MEMINUMKAN OBAT PADA BAYI
PETUNJUK
1. Baca dan pelajari lembar kerja
2. Siapkan alat – alat yang dibutuhkan dan susun secara ergonomis
3. Ikuti petunjuk yang ada pada job sheet
4. Bekerja secara hati – hati dan teliti
KESELAMATAN KERJA
1. Pusatkan perhatian sikap dan konsentrasi pada prosedur tindakan
2. Sebelum prosedur, dekatkan alat dan bahan
3. Gunakan alat sesuai dengan kegunaannya
4. Perhatikan teknik septik dan aseptik dalam melakukan prosedur
DASAR TEORI
Obat memang berfungsi untuk membantu menyembuhkan sakit yang
diderita. Hanya saja, memberikan obat untuk bayi tidak bisa dilakukan
sembarangan karena pemberian yang tidak tepat justru dapat membahayakan
kesehatan bayi.
Setelah membuka dan menggunakan obat, baca petunjuk penyimpanan
obat. Beberapa obat perlu disimpan di tempat yang tidak terpapar langsung oleh
sinar matahari, misalnya di tempat yang kering dan sejuk. Namun beberapa obat
119
lain perlu disimpan di lemari pendingin. Saat menyimpan, hindari memindahkan
obat ke wadah obat lain untuk menghindari salah konsumsi obat. Selain itu selalu
simpan obat di kotak obat atau lemari terkunci yang tidak terjangkau oleh anak-
anak.
Bayi jauh lebih rentan terhadap efek obat-obatan dibandingkan orang
dewasa, terutama jika dosis dan waktu pemberian obat tidak tepat. Obat untuk
bayi yang dijual bebas, apabila penggunaannya tidak benar, juga dapat
menimbulkan risiko berbahaya bagi bayi. Segera bawa bayi ke dokter, jika gejala
semakin memburuk atau timbul efek samping setelah diberikan obat.
PROSEDUR PELAKSANAAN
N KEGIATAN ILUSTRASI
O
1. Mencuci tangan
120
4. Posisikan bayi dalam keadaan
duduk
121
ke belakang tenggorokan bayi
untuk menghindari tersedak
10. Keringkan bibir bayi dengan
tissue bayi
122
123
DAFTAR TILIK
SKOR
NO KEGIATAN
0 1 2
1. Mencuci tangan
2. Menempatkan alat di dekat bayi
3. Memasang celemek dibawah dagu bayi
4. Posisikan bayi dalam keadaan duduk
5. Pegang erat satu tanganya, dan tempatkan tangan yang lain di
pinggang kita
6. Dengan lembut, goreslah pipi bayi perlahan. Ini akan
merangsang bayi membuka mulut
7. Masukan obat ke dalam pipet pendek kemudian dorong pipet
perlahan di sisi dalam pipi bayi, di sebelah lidah agar rasa
obat tak terlalu terasa untuk bayi.
8. Tunggu bayi menelan obat, lalu berikan minum agar obat
dapat tertelan seluruhnya
9. Jangan memasukkan obat dengan pipet pendek langsung ke
belakang tenggorokan bayi untuk menghindari tersedak
10. Keringkan bibir bayi dengan tissue bayi
11. Ambil celemek bayi
12. Rapikan bayi
13. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
14. Mencuci tangan
124
JOB SHEET
INJEKSI VIT K
PETUNJUK
1. Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia.
2. Siapkan alat dan bahan secara lengkap sebelum tindakan dimulai.
3. Ikutilah petunjuk instruktur.
4. Tanyakan pada instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti.
KESELAMATAN KERJA
1. Pusatkan perhatian dan konsentrasi pada prosedur tindakan
2. Sebelum prosedur, dekatkan alat dan bahan
3. Gunakan alat sesuai dengan kegunaannya
4. Perhatikan teknik septik dan aseptik dalam melakukan prosedur
PERALATAN :
1. Vit K (phytomenadione).
2. Disposible 1 cc.
3. Kapas Alkohol.
4. Micropore/plester.
5. Bengkok
6. Sarung tangan
7. Safety box
8. Larutan klorin 0,5 %
DASAR TEORI
Kekurangan vitamin K dalam tubuh bisa memicu munculnya memar yang
luas hanya karena cedera kecil. Tidak hanya itu, kekurangan vitamin K juga dapat
menyebabkan luka yang kecil terus mengucurkan darah. Untuk mencukupi
kebutuhan vitamin K, bayi baru lahir biasanya diberikan suntikan vitamin K.
Setelah usianya bertambah, vitamin K dapat diperoleh dari bakteri di dalam usus
125
dan makanan yang dikonsumsi sehari-hari, seperti bayam, brokoli, kacang kedelai,
daging, telur, hati, dan ikan.
PROSEDUR KEGIATAN
No Langkah Kerja Gambar
1 Mengucapkan salam, menyambut
pasien, memperkenalkan diri,
berjabat tangan dengan ramah
dan inform consent
2 Menyiapkan alat :
- Vit K (phytomenadione).
- Disposible 1 cc.
- Kapas Alkohol.
- Micropore/plester.
- Bengkok
- Sarung tangan
- Safety box
- Larutan klorin 0,5 %
Tempat : aman, nyaman dan
menjaga privacy
3 Mencuci tangan
126
4 Memakai sarung tangan
127
injeksi dengan kapas desinfektan
128
11 Membereskan alat, membuang
sisa alat disposible ke safety box.
129
15 Mendokumentasikan di buku
KIA
130
DAFTAR TILIK
SKOR
No LANGKAH KERJA
0 1 2
1 Mengucapkan salam, menyambut pasien, memperkenalkan
diri, berjabat tangan dengan ramah dan inform consent
2 Menyiapkan alat :
- Vit K (phytomenadione).
- Disposible 1 cc.
- Kapas Alkohol.
- Micropore/plester.
- Bengkok
- Sarung tangan
- Safety box
- Larutan klorin 0,5 %
Tempat : aman, nyaman dan menjaga privacy
3 Mencuci tangan
4 Memakai sarung tangan
5 Menyiapkan injeksi vitamin K dan memeriksa 6 benar (obat,
pasien, dosis, waktu,cara, dokumentasi)
6 Mendorong antara needle dan reservoir secara bersama-sama
7 Memposisikan bayi dan menentukan bagian yang akan di
injeksi yaitu 1/3 tengah paha kiri bagian luar secara IM
8 Membersihkan area yang akan di injeksi dengan kapas
desinfektan
9 Menusukkan jarum tegak lurus kebawah melalui kulit antara
dan jari tengah sampai kedalam otot (injeksi intramuskular)
10 Mengobservasi keadaan pasien lalu merapikan anak
11 Membereskan alat, membuang sisa alat disposible ke safety
box.
12 Melepas sarung tangan secara terbalik.
131
13 Memberikan penjelasan pada orang tua sehubungan hasil
imunisasi dan efek samping
14 Memberikan penjelasan kepada orang tua tentang jadwal
imunisasi
15 Mendokumentasikan di buku KIA
132
JOB SHEET
PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
PETUNJUK
1. Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia.
2. Siapkan alat dan bahan secara lengkap sebelum tindakan dimulai.
3. Ikutilah petunjuk instruktur.
4. Tanyakan pada instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti.
KESELAMATAN KERJA
1. Pusatkan perhatian dan konsentrasi pada prosedur tindakan
2. Sebelum prosedur, dekatkan alat dan bahan
3. Gunakan alat sesuai dengan kegunaannya
4. Perhatikan teknik septik dan aseptik dalam melakukan prosedur
DASAR TEORI
Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi
dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Perinasia, 2012).
Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan kehamilan. Pada
kehamilan, payudara semakin padat karena retensi air, lemak serta
berkembangnya kelenjar-kelenjar payudara yang dirasakan tegang dan sakit.
Bersamaan dengan membesarnya kehamilan, perkembangan dan persiapan untuk
133
memberikan ASI makin tampak. Payudara makin besar, puting susu makin
menonjol, pembuluh darah makin tampak, dan aerola mamae makin menghitam.
PROSEDUR PELAKSANAAN
Langkah Tindakan dan
No Gambar
Key Point
1 Memberikan informed consent
pada ibu
Key Point
Pastikan ibu mengerti dan
usahakan seramah mungkin
2 Menyiapkan alat dan bahan
sesuai dengan urutannya
Key Point
Letakkan pada tempat yang
mudah dijangkau oleh petugas
3 Mencuci tangan dengan sabun
di bawah air yang mengalir
dan keringkan dengan handuk
bersih
Key Point
Pastikan tangan bersih dan
kering
134
4 Memakai pakaian dan bra yang
memudahkan dalam menyusui
Key Point
Pakaian dan bra yang
mempunyai kancing pembuka
di depan
5 Pilih posisi yang nyaman untuk
menyusuiKey Point
Gunakan kursi yang lebih
rendah agar kaki ibu tidak
menggantung & mempunyai
sandaran
Key Point
Dengan cara memutar dari
atas ke bawah untuk menjaga
kebersihan payudara
7 Oleskan sedikit ASI pada
putting dan areola
Key point
Masase payudara untuk
mengeluarkan sedikit ASI
135
dengan posisi saling
berhadapan
Key Point
Hadapkan bayi ke perut ibu
atau payudara
9 Pegang bayi pada belakang
bahunya dengan satu lengan
dan kepala bayi pada lengkung
siku ibu
Key Point
Posisi tangan bayi seperti
memeluk ibu, kepala bayi
tidak boleh menengadah
10 Menyentuh pipi dan sisi mulut
bayi (beri rangsangan) untuk
membuka mulut
Key point
Jangan memaksa untuk
membuka mulut bayi
Key Point
Usahakan sebagian besar
areola payudara masuk ke
mulut bayi
136
tangan kiri atau tangan kanan
Key Point
Empat jari menahan bagian
bawah areola & ibu jari di
atas mammae
Key Point
Masukkan jari kelingking ibu
ke mulut bayi melalui sudut
mulut atau dagu bayi ditekan
ke bawah
14. Ulangi tindakan pada langkah
ke-7
Key point
Keluarkan ASI sedikit
kemudian dioleskan pada
puting susu dan areola
sekitarnya. Biarkan kering
dengan sendirinya
15. Sendawakan bayi
Key Point
-bayi digendong tegak
bersandar pada bahu ibu
kemudian punggungnya
137
ditepuk perlahan-lahan
-bayi tidur tengkurap di
pangkuan ibu, kemudian
punggungnya ditepuk
perlahan-lahan
18 Membuat dokumentasi
tindakan yang telah dilakukan
Key Point
138
Catat hasil dengan benar
139
DAFTAR TILIK
SKOR
No LANGKAH
0 1 2
1 Memberikan informed consent pada ibu
Key Point
Pastikan ibu mengerti dan usahakan seramah mungkin
2 Menyiapkan alat dan bahan sesuai dengan urutannya
Key Point
Letakkan pada tempat yang mudah dijangkau oleh petugas
3 Mencuci tangan dengan sabun di bawah air yang mengalir
dan keringkan dengan handuk bersih
Key Point
Pastikan tangan bersih dan kering
4 Memakai pakaian dan bra yang memudahkan dalam
menyusui
Key Point
Pakaian dan bra yang mempunyai kancing pembuka di
depan
5 Pilih posisi yang nyaman untuk menyusuiKey Point
Gunakan kursi yang lebih rendah agar kaki ibu tidak
menggantung & mempunyai sandaran
140
8 Baringkan bayi di atas bantal dengan posisi saling
berhadapan
Key Point
Hadapkan bayi ke perut ibu atau payudara
9 Pegang bayi pada belakang bahunya dengan satu lengan dan
kepala bayi pada lengkung siku ibu
Key Point
Posisi tangan bayi seperti memeluk ibu, kepala bayi tidak
boleh menengadah
10 Menyentuh pipi dan sisi mulut bayi (beri rangsangan) untuk
membuka mulut
Key point
Jangan memaksa untuk membuka mulut bayi
11 Segera masukkan puting dan areola ke mulut bayi
Key Point
Usahakan sebagian besar areola payudara masuk ke mulut
bayi
141
15. Sendawakan bayi
Key Point
-bayi digendong tegak bersandar pada bahu ibu kemudian
punggungnya ditepuk perlahan-lahan
-bayi tidur tengkurap di pangkuan ibu, kemudian
punggungnya ditepuk perlahan-lahan
16 Membereskan dan merapihkan kembali semua alat dan ibu
Key point
Pastikan semua sudah beres dan rapi
17 Mencuci tangan di kran atau air mengalir setelah melakukan
tindakan
Key Point
Pastikan tangan sudah bersih
18 Membuat dokumentasi tindakan yang telah dilakukan
Key Point
Catat hasil dengan benar
142
JOB SHEET
MENJAGA BAYI PASCA IMUNISASI
PETUNJUK
1. Baca dan pelajari lembar kerja
2. Siapkan alat – alat yang dibutuhkan dan susun secara ergonomis
3. Ikuti petunjuk yang ada pada job sheet
4. Bekerja secara hati – hati dan teliti
KESELAMATAN KERJA
1. Pusatkan perhatian dan konsentrasi pada prosedur tindakan
2. Sebelum prosedur, dekatkan alat dan bahan
3. Gunakan alat sesuai dengan kegunaannya
4. Perhatikan teknik septik dan aseptik dalam melakukan prosedur
DASAR TEORI
Imunisasi adalah proses membuat subyek imun atau menjadikan imun
secara aktif : perangsangan dengan antigen spesifik untuk menghindari respon
imun, secara pasif : pemberian reaktivitas imun spesifik pada individu yang
sebelumnya tidak imun melalui pemberian serum dari individu yang imun
Program imunisasi bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan dan
kematian dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Pada saat ini
penyakit-penyakit tersebut adalah disentri, tetanus, batuk rejan (pertusis), campak
(measles), polio dan tubercoluse.
143
Tujuan dari pemberian imunisasi adalah untuk mencegah terjadinya
penyakit infeksi tertentu. Apabila terjadi penyakit tidak akan terlalu parah dan
dapat mencegah gejala yang dapat menimbulkan cacat dan kematian.
Manfaat imunisasi bagi anak dapat mencegah penyakit cacat dan
kematian. Sedangkan manfaat bagi keluarga adalah dapat menghilangkan
kecemasan dan mencegah biaya pengobatan yang tinggi bila anak sakit. Bayi dan
anak yang mendapatkan imunisasi dasar lengkap akan terlindungi dari beberapa
penyakit berbahaya dan akan mencegah penularan ke adik, kakak dan teman-
teman disekitarnya. Imunisasi akan meningkatkan kekebalan tubuh bayi dan anak
sehingga mampu melawan penyakit yang dapat di cegah dengan vaksin tersebut.
Anak yang telah di imunisasi bila terinfeksi oleh kuman tersebut maka tidak akan
menularkan ke adik, kakak dan teman-teman .
Prosedur Pelaksanaan
NO KEGIATAN ILUSTRASI
1. Mencuci tangan
144
4. Pantau suhu tubuh bayi
145
9. Jika bayi rewel maka
tenangkan bayi
146
DAFTAR TILIK
SKOR
NO KEGIATAN
0 1 2
1. Mencuci tangan
2. Berikan bayi istirahat setelah imunisasi
3. Atur suhu ruangan kamar bayi
4. Pantau suhu tubuh bayi
5. Jaga asupan cairannya
6. Hindari memberikan selimut tebal
7. Jika terjadi pembengkakan, ambil waslap dan basahi lalu
kompres bekas suntikannya
8. Berikan pijatan lembut
9. Jika bayi rewel maka tenangkan bayi
10. Cari tahu penyebab bayi rewel dan segera cari solusinya
147
JOB SHEET
SENAM BAYI
Petunjuk
1. Baca dan pelajari lembar kerja
2. Siapkan alat – alat yang dibutuhkan dan susun secara ergonomis
3. Ikuti petunjuk yang ada pada job sheet
4. Bekerja secara hati – hati dan teliti
PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
9. Kasur atau busa tebal
Dasar Teori
Senam bayi adalah suatu gerakan pada bayi yang di bantu oleh orang lain (
orang tua ) yang berguna untuk perkembangan motorik tanpa ada indikasi medis
dengan tujuan memperlihatkan hasil yang baik. Dengan senam, bayi menjadi lebih
percaya diri, lebih aktif bergerak, sosialisasinya lebih bagus, dan lebih cepat
berjalan di bandingkan anak seumurnya.
Waktu atau Usia yang Baik untuk Memulai Senam Bayi
Senam bayi dimulai saat bayi berymur tiga bulan .pada saat itu ,reflex-
refleks primitive atau reflex-refleks yang dibawa sejak lahir sudah mulai
menghilang.
Prosedur Pelaksanaan
No KEGIATAN ILUSTRASI
1. Mencuci tangan
148
2. Pastikan kuku kita pendek
3. Lepaskan semua perhiasan
agar bayi tidak tergores
149
menyilang
11. Pegang jari – jari tangan bayi.
Rasakan genggamannya pada
ibu jari kita
150
17. Luruskan lengan kanan bayi
seperti hendak mengambil
mainan di sisi kanan
151
23. Angkat kaki kanannya
menyilang ke kaki kiri sampai
telapak kakinya menapak
152
29. Membereskan dan kembalikan
alat ke tempat semula
153
DAFTAR TILIK
SKOR
No KEGIATAN
0 1 2
1. Mencuci tangan
2. Pastikan kuku kita pendek
3. Lepaskan semua perhiasan agar bayi tidak tergores
4. Pastikan aliran udara dalam ruangan lancar, hangat, dan
tidak pengap
5. Baringkan bayi diatas permukaan yang rata, misalnya
kasur atau busa tebal
6. Putarlah musik berirama lembut dan menyenangkan untuk
di dengar
7. Posisi terlentang
8. Pegang jari – jari tangan bayi
9. Gerakkan kedua lengannya menyilang di atas dada, lalu
kembalikan ke samping tubuhnya
10. Lakukan secara bergantian letak lengan yang saling
menyilang
11. Pegang jari – jari tangan bayi. Rasakan genggamannya
pada ibu jari kita
12. Rentangkan lengan kirinya setinggi bahu dan sejauh
mungkin kearah atas. Gerakkan kembali ke samping tubuh
13. Lakukan gerakan ini secara bergantian antara lengan kiri
dan lengan kanan. Masing – masing 3 sampai 5 kali
ulangan
14. Posisi tengkurap
15. Tidurkan bayi dengan posisi miring ke sisi kanan
16. Tekuk tungkai kanannya
17. Luruskan lengan kanan bayi seperti hendak mengambil
mainan di sisi kanan
154
18. Bantu dengan tangan kita yang menekan dan mendorong
bokong dan punggung bayi secara perlahan – lahan
19. Baringkan bayi dengan posisi tengkurap
20. Pegang kedua tungkai bawah bayi di daerah betis dengan
ibu jari kita pada bagian depan dan keempat jari lainnya
dibagian belakang
21. Angkat tungkai kanan bawah bayi ke atas dengan perut
tetap menempel di alas. Lakukan bergantian dengan
tungkai kiri
22. Baringkan bayi dengan posisi tengkurap
23. Angkat kaki kanannya menyilang ke kaki kiri sampai
telapak kakinya menapak
24. Kembalikan ke posisi semula. Lakukan bergantian dengan
kaki kirinya
25. Pertemukan kedua telapak kaki bayi sampai saling
menempel
26. Buka kedua telapak kaki dengan sisi – sisi dalam kaki
tetap menempel satu sama lain
27. Lakukan gerakan seperti buka tutup
28. Biarkan bayi beristirahat sejenak dan rapikan bayi
29. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
30. Mencuci tangan
155
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI. 2007. Pelatihan APN Bahan Tambahan IMD. Jakarta :
JNPKKR-JHPIEGO.
Dewi Lia Nanny Viviam,2010.Asuhan neonates bayi anak dan balita.Jakarta:
Selemba Medika
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2008. Ilmu kesehatan anak untuk pendidikan kebidanan.
Jakarta : Salemba Medika
Manuaba, Ida Bagus Gde. 2005. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC
Maryanti,Dwi.dkk. 2011. Buku ajar neonatus bayi dan balita. Jakarta : Trans info
media.
Muslihatun, Wafi Nur. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita.
Yogyakarta :Fitramaya
Nanny Lia Dewi, Vivian. 2012. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta:
Salemba Medika.
PERINASIA, 2001, Materi Pelatihan Perawatan Metode Kanguru, Bali.
Pillitteri, Adele. Buku Saku Perawatan Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: EGC,
2002;
Prasetyono, Dwi Sunar. 2009. Buku Pintar ASI Eksklusif. Jakarta : Diva Press.
Prawirohardjo Sarwono. 2009.Pelayanan Kesehatan Maternal dan neonatal.
Jakarta: PT.Bina Pustaka
Prawiroharjo, Sarwono. 2010. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta :JHPIEGO
Roesli, U. 2008. Inisiasi Menyusu Dini plus ASI Ekslusif. Jakarta : Pustaka Bunda
Rukiyah,A dan Yulianti,L. 2010. Asuhan neonatus bayi dan anak balita. Jakarta :
Trans info media.
Saifudin, AB. Buku Panduan Praktis Pelayanan Maternal dan Neonatal, Jakarta:
YBPSP,2002; M -28
Sujianti dan Kusumawati, D. Panduan Praktek Klinik Kebidanan. Yogyakarta:
Nuha Medika.
156