Rangkuman
Pelatihan
BAB 4 MANUSIA SEBAGAI KONSUMEN
A. Konsumsi
Pengertian Konsumsi
B. Rumah Tangga Keluarga
1. Kegiatan Konsumsi dalam Rumah Tangga Keluarga
2. Sebab Perbedaan Kegiatan Konsumsi dan Jumlah Ba-
rang Konsumsi dalam Rumah Tangga yang Satu dengan yang Lain
Rangkuman
P elatihan
LATIHAN TES SUMATIF CATURWULAN II
CATURWULAN III
BAB 5 DISTRIBUSI DAN PASAR
A. Distribusi
Pengertian Distribusi
B. Pasar
1. Pengertian Pasar
2. Macam-Macam Pasar Menurut Jenis Barang yang akan
Diperjualbelikan
3. Macam-Macam Pasar Menurut Luasnya Kegiatan Dis¬tribusi
Rangkuman
Pelatihan
CATURWULAN I
MASALAH EKONOMI YANG DIHADAPI MANUSIA
jauh dari sumber air, untuk memperoleh air harus mengeluarkan biaya. Dalam hal
ini air merupakan sumber alam yang terbatas. Terutama bagi penduduk di kota-
kota, air sangat terbatas persediaannya dan harganya pun mahal. Di Saudi Arabia
harga air lebih mahal daripada harga minyak tanah. Sumber alam yang berupa air
banyak memberikan kemakmuran. Air sungai dapat digunakan sebagai sarana
pertanian dan juga sebagai sarana pengangkutan. Sungai besar di Eropa, Amerika,
Amerika Selatan, dan di Afrika dapat diarungi kapal-kapal sampai ke pedalaman
daratan. Demikian lautan merupakan sarana yang besar untuk angkutan antarpulau
dan antarnegara.
Air terjun merupakan sumber tenaga listrik yang sangat besar. Beruntunglah
negara yang memiliki sumber kekayaan air. Tetapi sumber alam air ini baru
bermanfaat bagi kehidupan setelah melalui pengelolaan yang cukup modal, tenaga
kerja, dan teknologi yang mahal. Air kadang-kadang juga mendatangkan
kerusakan. Banjir yang tidak terkendalikan dapat menghancurkan kehidupan
manusia. Oleh karena itu, pemeliharaan hutan-hutan harus dijaga.
c. Barang Tambang
Tanah di Indonesia mengandung banyak bijih tambang. Tambang batu bara
terdapat di Sawahlunto, tambang timah di Bangka dan Singkep, tambang tembaga
di Pegunungan Irian Jaya, tambang minyak di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan,
Irian Jaya.
Zaman modern sekarang sumber gas alam (elpiji) memberikan bahan bakar yang
modern dan merupakan bahan ekspor yang menghasilkan devisa yang besar juga.
Untuk mengolah barang tambang harus direncanakan terlebih dahulu karena
persediaan semakin lama menipis. Jadi, harus dijaga kelestariannya.
d. Hutan
Hutan merupakan penghasil kayu dan hasil hutan lainnya yang sangat diperlukan
manusia. Namun, hutan terbatas juga kemampuannya. Penebangan hutan yang
tanpa perhitungan dapat menimbulkan kerusakan hutan itu sendiri, bahkan dapat
menimbulkan bencana.
e. Alat Produksi
Alat produksi seperti pabrik, mesin-mesin, gedung, juga sumber alam jumlahnya
sangat terbatas. Oleh sebab itu, sumber alam dan alat produksi yang ada harus kita
manfaatkan dan kita pelihara dengan sebaik-baiknya.
Cara memanfaatkan dan memelihara sumber alam dan alat produksi, antara lain
dengan cara sebagai berikut.
1) Pengolahan tanah
Kita menggunakan pengolahan tanah yang baik, menggunakan bibit unggul,
pemberian pupuk, dan pengairan kita atur dengan sebaik-baiknya.
2) Pemeliharaan hutan
Hutan yang gundul dihijaukan kembali (reboisasi). Demikian pula, hutan yang
telah tua diremajakan kembali.
CD IPS Ekonomi I SLTP
dipenuhi ia akan mati.
• Minuman sangat diperlukan bagi orang yang kehausan dan kalau tak dipenuhi
orang akan mati.
b. Kebutuhan untuk Waktu yang Akan Datang
Kebutuhan untuk waktu yang akan datang ialah kebutuhan manusia yang
pemenuhannya dapat ditangguhkan pada waktu yang akan datang, misalnya
• uang tabungan untuk menghadapi masa pensiun
• makanan cadangan disimpan untuk menghadapi masa paceklik.
3. Kebutuhan Menurut Sifatnya
a. Kebutuhan jasmani
Kebutuhan jasmani ialah kebutuhan manusia yang bersifat kebendaan (materiil),
seperti barang dan jasa.
Contoh kebutuhan jasmani adalah sebagai berikut:
mn iffnr^nani;j»'Witr»i||-r '.ITI 1,-1,, „ - ,, w, i,,, „ i, um
• Pakaian dibutuhkan manusia untuk menjaga kesehatan, yaitu untuk
melindungi jasmaninya dari panas matahari dan dinginnya udara.
• Alat-alat berolah raga, dibutuhkan manusia untuk latihan jasmani agar
tetap terpelihara kesehatannya.
• Makanan dan minuman dibutuhkan manusia untuk kepentingan
jasmaninya, yaitu untuk menimbulkan kekuatan, kesehatan dan untuk
pertumbuhan badan.
• Perhiasan dibutuhkan manusia untuk menambah daya tarik jasmaninya,
misalnya: dengan memakai perhiasan, orang terlihat bertambah cantik.
b. Kebutuhan Rohani
Kebutuhan rohani ialah kebutuhan manusia yang bukan bersifat kebendaan,
melainkan kebutuhan untuk santapan rohani (jiwa), misalnya sebagai berikut,
• Agama dapat menimbulkan kedamaian hati karena dengan agama kita
dapat memperoleh petunjuk-petunjuk dari Tuhan, untuk mencapai kehidupan yang
baik yang diridhai oleh Tuhan.
• Hiburan merupakan sarana untuk menghilangkan kelelahan jiwa (rohani).
• Kesenian dapat menimbulkan rasa indah (nikmat) bagi manusia.
ermacsjB
y ditv I
BAB
menuhj
ba rang sesuai
Tiga Macam Kegiatan Ekonomi
Kalian sudah mengetahui pengertian ekonomi bukan? Dalam kehidupan sehari-
hari, orang melakukan kegiatan-kegiatan ekonomi. Ada tiga macam kegiatan
ekonomi yang utama, yaitu produksi, konsumsi, dan distribusi.
a. Produksi
Kebutuhan hidup manusia dipenuhi dengan barang-barang dan jasa-jasa. Barang-
barang atau jasa-jasa tersebut dihasilkan melalui produksi.
Misalnya: Untuk menjadikan satu stel pakaian diperlukan jasa petani kapas,
pemintal benang, penenun, pedagang kain, dan penjahit.
Sebelum baju dipakai untuk memenuhi kebutuhan harus melalui proses produksi.
Kegiatan untuk menghasilkan barang-barang itu disebut produksi. Jadi, yang
dimaksud dengan produksi ialah suatu kegiatan yang berhubungan dengan
menghasilkan barang dan jasa, baik secara langsung maupun tidak langsung guna
memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Pada dasarnya produksi merupakan kegiatan menciptakan dan mening- katkan
kegunaan suatu barang. Kegunaan mempunyai arti bermanfaat dan dapat
memenuhi kebutuhan manusia. Jadi, produksi tersebut mempunyai arti yang luas,
bukan hanya kegiatan menghasilkan barang dan jasa saja, tetapi juga mencakup
semua usaha dan kegiatan yang menciptakan dan menambah kegunaan.
Kita mengenal dua macam produksi, yaitu (1) produksi langsung (2) produksi
tid'ak langsung.
1) Produksi langsung ialah segala usaha manusia untuk menambah, mem-
pertinggi atau mengadakan nilai pada barang-barang sehingga barang-barang
tersebut bermanfaat bagi manusia.
Misalnya: menangkap ikan di kolam atau di sungai dengan menggunakan tangan
saja.
2) Produksi tidak langsung ialah usaha manusia untuk mengabdikan jasa-
jasanya yang berguna bagi manusia dalam mencapai kemakmuran.
Misalnya: jasa seorang dokter, guru, advokat, dan bidan.
b. Konsumsi
Untuk dapat memenuhi kebutuhannya, orang menggunakan barang, baik yang
berwujud benda maupun jasa.
Coba amatilah gambar di bawah ini!
B. Motif Ekonomi
Dorongan Kegiatan Ekonomi yang Terjadi Sehari-hari
Pemenuhan berbagai macam kebutuhan bagi setiap orang sangat tergantung pada
kemampuan yang ada padanya. Dengan kemampuan yang dimilikinya orang
berusaha untuk memenuhi kebutuhannya dengan sebaik-baiknya. Berbagai cara
dan usaha yang dilakukan orang dalam usahanya untuk mencari nafkah dan
memenuhi kebutuhannya.
Pada umumnya manusia selalu merasa dirinya kekurangan. Oleh karena itulah,
manusia selalu berusaha untuk mengatasi segala kekurangannya. Setiap orang
mengharapkan kehidupannya makmur dan sejahtera. Untuk mencapai kehidupan
yang demikian, orang melakukan bermacam-macam tindakan.
Dari persyaratan perusahaan dalam arti hukum di atas, dapat diberikan pengertian
perusahaan.
Yang dimaksud dengan perusahaan ialah tempat kegiatan ekonomi dengan
menyelenggarakan kerja sama faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang
atau jasa dengan tujuan untuk mencari keuntungan.
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan sebagaiberikut.
a. Usaha (perusahaan dalam arti ekonomi) ialah setiap usaha produksi.
b. Perusahaan (perusahaan dalam arti hukum) ialah usaha produksi yang
telah memenuhi persyaratan tertentu.
2. Jenis Perusahaan Menurut Lapangan Usahanya
Pada bagian sebelumnya sudah disebutkan beberapa wujud perusahaan, seperti
pertanian, perkebunan, gudang, toko, pabrik, dan bengkel. Wujud perusahaan
tersebut sesuai dengan lapangan atau bidang usahanya, misalnya sebagai berikut.
Contoh perusahaan menurut bidang usahanya: a. Toko ialah wujud perusahaan
yang bergerak di bidang perniagaan atau perdagangan.
b. Pabrik ialah wujud perusahaan yang bergerak di bidang perindustrian.
Menurut lapangan usahanya, perusahaan dapat dibedakan menjadi lima jenis
sebagai berikut.
a. Perusahaan Ekstraktif
Perusahaan ekstraktif ialah perusahaan yang pada pokoknya berusaha melepaskan
barang dari ikatan tempat barang itu berada. Perusahaan pertam- bangan batu bara
berusaha melepaskan batu bara dari ikatan alam. Perusahaan pertambangan
minyak berusaha melepaskan ikatan minyak dari dasar laut.
Perusahaan penebangan kayu hutan berusaha melepaskan kayu hutan dari
ikatannya dengan alam (tanah).
Yang dapat digolongkan ke dalam perusahaan ekstraktif, yaitu perusahaan yang
bergerak di bidang pertambangan, penangkapan ikan, dan penebangan kayu.
b. Perusahaan Agraris
Perusahaan agraris ialah semua perusahaan yang berusaha menghasilkan barang
dengan jalan mengolah tanah.
Perusahaan pertanian, dengan mengolah tanah pertaniannya berusaha untuk dapat
menghasilkan padi, jagung, atau hasil pertanian yang lainnya.
Perusahaan perkebunan dengan mengolah tanah perkebunannya berusaha
menghasilkan buah-buahan atau sayur-sayuran.
Selain perusahaan pertanian dan perkebunan, perusahaan yang berusaha di bidang
pertambakan ikan/udang juga dapat digolongkan ke dalam perusahaan agraris.
c. Perusahaan Industri
Perusahaan industri ialah semua perusahaan yang berusaha mengolah bahan
mentah (bahan baku) atau bahan setengah jadi menjadi barang jadi.
Industri kerajinan rumah tangga, misalnya, dengan mengolah bambu (sebagai
bahan mentah) berusaha menghasilkan kursi, keranjang, dan jenis kerajinan
lainnya.
Perusahaan tahu dan tempe dengan mengolah kedelai (sebagai bahan baku)
berusaha untuk menghasilkan tahu dan tempe.
d. Perusahaan Perniagaan
Perusahaan perniagaan ialah semua perusahaan yang bergerak di bidang
perdagangan (perniagaan) misalnya pedagang besar, pedagang kecil, dan
pedagang menengah.
e. Perusahaan Jasa
Perusahaan jasa ialah semua perusahaan yang bergerak di bidang pemberian
pelayanan jasa kepada masyarakat.
Yang dapat digolongkan ke dalam perusahaan jasa, antara lain perusahaan
angkutan, perusahaan asuransi, dan perusahaan yang bergerak di bidang
perkreditan.
3 Jenis Perusahaan Menurut Tanggung Jawab Pemiliknya
Menurut tanggung jawab pemiliknya, perusahaan dapat digolongkan menjadi riam
macam, yaitu a perusahaan perseorangan; r firma (Fa);
persekutuan komanditer, dalam bahasa Belanda disebut commanditaire
vennootschaps (CV);
d. perseroan terbatas (PT);
e. koperasi;
f. perusahaan negara.
a. Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan ialah suatu bentuk badan usaha dengan modal dari
seorang pengusaha. Tanggung jawab atau pimpinan ada pada pengusaha yang
bersangkutan. Bentuk badan usaha ini sangat cocok untuk perusahaan-perusahaan
kecil, dan umumnya banyak terdapat di Indonesia. Perusahaan perseorangan
memiliki kebaikan dan keburukan.
Kebaikan perusahaan perseorangan adalah sebagai berikut,
1) Modal yang diperlukan sedikit dan dapat diusahakan oleh pemilik-
pemiliknya sendiri.
2) Keuntungan/laba menjadi milik sendiri sehingga akan mendorong kegiatan
kerja.
3) Pemimpin perusahaan dapat cepat membuat keputusan tanpa menunggu
pertimbangan orang lain.
4) Bentuk usaha mudah didirikan dan dibubarkan.
5) Adanya kepuasan pribadi.
6) Pajak rendah karena tidak berbadan hukum.
7) Biaya organisasi murah karena skala perusahaan kecil.
8) Rahasia perusahaan lebih terjamin.
Keburukan perusahaan perseorangan adalah sebagai berikut.
1) Perkembangan perusahaan sangat tergantung pada kecakapan dan kegiatan
satu orang. Kalau pemilik berhalangan atau meninggal, kelangsungan hidup
perusahaan terganggu.
2) Karena modal terbatas (sedikit), sulit meluaskan usaha.
3) Risiko kerugian menjadi tangung jawab pemilik sendiri.
4) Tanggung jawab pemilik tidak terbatas.
5) Kecakapan pimpinan terbatas.
b. Firma (Fa)
Firma ialah persekutuan antara dua orang atau lebih untuk mendirikan suatu
perusahaan dengan satu nama, dan semua anggotanya bertanggung jawab penuh
atas perusahaan.
Pemilihan nama sebuah firma tidak terikat, tetapi biasanya diambilkan dari nama
salah seorang anggotanya. Misalnya, firma yang didirikan oleh Gunawan,
Mustofa, Harahap, dan Mahendra, diberi nama Firma Mahendra.
Semua anggota firma berfungsi sebagai pengusaha, pemilik perusahaan, dan
pemimpin atau pengurus perusahaan.
Modal perusahaan diperoleh dari semua anggotanya. Bila modal itu diperoleh dari
pinjaman, pinjaman itu menjadi tanggung jawab bersama. Oleh karena itu, bila
salah seorang anggota firma meminjam uang atas nama perusahaan, harus
diketahui oleh anggota yang lain. Bahkan setiap tindakan seorang anggota atas
nama perusahaan, mengikat anggota-anggota lainnya.
Cara Mendirikan
Sebaiknya firma didirikan dengan akta notaris. Pada akta itu, antara lain
disebutkan nama, alamat, pekerjaan para anggota, nama perusahaan, besarnya
modal, dan nama orang yang diberi kuasa menandatangani surat-surat.
Seyogianya anggota-anggota firma terdiri atas orang-orang yang telah saling
mengenal dengan baik. Atau terdiri atas orang-orang yang mempunyai hu- bungan
keluarga.
Tanggung Jawab para Pemilik
Setiap anggota firma dibebani tanggung jawab tidak terbatas. Artinya, bila firma
menanggung banyak utang, bila perlu kekayaan pribadi setiap anggota digunakan
untuk melunasinya.
Tentu saja dalam mengelola perusahaan, para anggota firma tidak boleh
mencampur kekayaan masing-masing dengan kekayaan perusahaan. Hal itu untuk
mencegah kekurangan salah seorang anggota, mempermudah perhitungan
laba/rugi, dan mempermudah penentuan pajak perusahaan.
Keburukan/Kelemahan Firma
1) Kecurangan seorang anggota, menimbulkan kerugian anggota yang lain.
2) Bila firma menanggung banyak utang, kekayaan pribadi para anggota
terkuras untuk melunasi utang tersebut.
Kebaikan Firma
1) Perusahaan dapat menghimpun modal yang cukup besar, karena modal
diperoleh dari beberapa orang.
2) Masalah yang dihadapi oleh perusahaan, dapat diatasi bersama.
Firma cocok untuk mengelola perusahaan sedang, yang risikonya tidak terlalu
besar.
c. Persekutuan Komanditer
Persekutuan komanditer ialah persekutuan antara dua orang atau lebih untuk
mendirikan perusahaan, seorang di antaranya sebagai sekutu aktif, sedangkan
yang lain sebagai sekutu komanditer (sekutu diam).
Persekutuan komanditer juga disebut commanditaire vennootschaps (CV).
Pengertian CV di atas dapat dijelaskan sebagai berikut.
2) Sekutu Komanditer
a) Sekutu komanditer berhak menerima pembagian laba. Laba yang diterima
oleh sekutu komanditer bergantung pada persentase modal yang ditanamnya.
b) Sekutu komanditer berhak mengawasi jalannya perusahaan karena bila
perusahaan rugi, mungkin sekutu komanditer akan kehilangan modal yang
ditanamnya.
Biasanya CV merupakan perkembangan dari perusahaan perseorangan. Oleh
karena itu, CV cocok untuk bidang produksi. Khususnya untuk perusahaan-
perusahaan sedang, yang modalnya sedikit lebih besar daripada firma.
d. Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan terbatas adalah suatu badan usaha yang modalnya terdiri dari saham-
saham atau surat sero/andil. Para pemilik modal dalam perseroan terbatas disebut
para pemegang saham atau pesero.
Perseroan terbatas (PT) dipimpin oleh pengurus yang disebut direksi. Direksi
mengadakan hubungan, baik ke dalam maupun ke luar perusahaan. Direksi harus
menjalankan tugas sesuai dengan program yang telah ditetapkan dan dalam
menjalankan tugasnya itu mereka diawasi oleh komisaris sehingga tujuan
perusahaan dapat benar-benar tercapai.
Kekuasaan tertinggi dalam perseroan terbatas (PT) bukan dipegang oleh direksi
atau komisaris, tetapi berada di tangan Rapat Umum Pemegang Saham.
Rapat itulah yang membentuk direksi dan komisaris dan menetapkan program
secara garis besar, serta mengesahkan perhitungan rugi/laba perusahaan.
Perseroan terbatas berstatus badan hukum, yaitu badan yang disamakan hak dan
kewajibannya seperti manusia biasa. Jadi PT dapat memiliki sesuatu, menuntut,
dan dituntut di muka hakim (pengadilan). \
Harta benda suatu perseroan terbatas terpisah dari harta benda pemiliknya.
Tanggung jawab para pemilik saham terbatas pada sejumlah saham yang
dimilikinya.
Untuk mendapatkan hak badan hukum, suatu perseroan terbatas harus didirikan
dengan akta notaris dan mengajukan permohonan kepada Departemen Kehakiman
melalui pengadilan setempat.
Laba yang diperoleh perseroan terbatas dikenakan pajak. Di samping itu, bila laba
itu dibagikan kepada para pemegang saham yang disebut deviden juga dikenakan
pajak.
Kebaikan dan Keburukan Perseroan Terbatas
Kebaikan perseroan terbatas adalah sebagai berikut.
1) Perseroan terbatas lebih mudah memperbesar modal, dengan jalan menjual
atau mengeluarkan surat saham.
2) Tanggung jawab pemegang saham terbatas pada sejumlah modal yang
ditanamkannya dalam surat saham.
3) Pemilik dan pengusaha terpisah.
Pemilik adalah para pemegang saham, sedangkan pengurus adalah direksi.
Keburukan perseroan terbatas adalah sebagai berikut.
1) Pajak perseroan besar
Pajak tidak saja dikenakan pada keuntungan perseroan, tetapi dikenakan juga pada
deviden yang dibagikan.
2) Ongkos/biaya pendiriannya besar.
3) Perseroan terbatas kurang mendapat perhatian dari pemiliknya.
Pemilik saham kurang memperhatikan perkembangan perusahaan. Perhatian
mereka hanya tertuju pada deviden yang dibagikan pada tiap akhir tahun buku
(saat perhitungan rugi/laba perusahaan).
Jem's Perseroan Terbatas /
1) Perseroan Terbatas Terbuka (Umum)
PT terbuka adalah jenis perseroan terbatas yang kebutuhan dan modalnya
diperoleh dengan menjual suatu surat saham di bursa. Ini berarti bahwa siapa saja
dapat membeli saham PT yang bersangkutan.
2) Perseroan Terbatas Tertutup
PT tertutup adalah jenis perseroan terbatas yang saham sahamnya dibuat atas
nama dan seringkali yang diperkenankan membelinya adalah orang-orang yang
mempunyai hubungan keluarga. Jadi, tidak setiap orang dapat atau diperbolehkan
membeli saham PT yang bersangkutan.
3) Perseroan Terbatas Kosong (PT Kosong)
PT Kosong merupakan suatu PT di mana bangunan secara fisik masih ada, tetapi
jika dilihat dari usahanya sudah tidak berfungsi lagi.
Susunan Organisasi Perseroan Terbatas
Susunan organisasi PT terdiri atas hal berikut.
1) Rapat Umum Pemegang Saham
Rapat ini merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam perseroan terbatas.
Dalam rapat umum pemegang saham ini diangkat dan diberhentikan dewan
komisaris dan dewan direksi.
2) Dewan Direksi
Direksi terdiri dari direktur utama dan direktur-direktur lainnya.
Tugas direksi:
a) menjalankan perusahaan dengan sebaik-baiknya;
b) mewakili perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan;
c) memberikan laporan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun.
3) Dewan Komisaris
Dewan komisaris diangkat dan diberhentikan oleh rapat umum pemegang saham.
Kewajiban dewan komisaris :
a) mengawasi jalannya perusahaan
b) memberikan nasihat-nasihat
c) membantu pekerjaan direktur dalam hal-hal penting.
Bagan Susunan Organisasi Perseroan Terbatas
Dewan Komisaris | ♦
e. Koperasi
Dalam tata perekonomian Indonesia, koperasi sangat penting, karena koperasi
sebagai gerakan ekonomi rakyat. Oleh karena itu, Pemerintah mengaturnya
dengan mengeluarkan undang-undang tentang perkoperasian. Undang-udang
koperasi yang terbaru dan sekarang berlaku ialah Undang-Undang No. 25 Tahun
1992 tentang Perkoperasian Undang-undang ini disahkan oleh Presiden Republik
Indonesia tanggal 21 Oktober 1992.
Menurut Undang-Undang No. 25 Tahun 1992, pengertian koperasi sebagai
berikut.
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berasaskan prinsip koperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.
Bila koperasi menanggung rugi dapat dibubarkan. Pembubaran koperasi dilakukan
berdasarkan
1) keputusan rapat anggota;
2) keputusan Pemerintah.
Bagaimana tanggung jawab anggota (pemilik) bila koperasinya dibubarkan? Para
anggota koperasi hanya menanggung kerugian sebesar simpanan pokok, simpanan
wajib, dan modal penyertaan yang dimilikinya. Dengan demikian, anggota
koperasi mempunyai tanggung jawab terbatas.
Koperasi akan Anda pelajari lebih lanjut di Kelas 2.
f. Perusahaan Negara
Merupakan suatu badan usaha yang sebahagian besar atau keseluruhan modalnya
merupakan milik negara, yang sekarang ini lebih dikenal dengan Badan Usaha
Milik Negara (BUMN). Badan usaha ini selain bertujuan memproduksi atau
memberi layanan untuk kepentingan masyarakat juga mencari keuntungan.
Bentuk-bentuk Perusahaan Negara :
1. Perusahaan Jawatan (Perjan).
2. Perusahaan Umum (Perum). Contoh: Perusahaan Umum Kereta Api
(Perumka).
3. Perusahaan Terbatas (PT). Contoh : PT. Telkom, PT. PLN, PT. Pindad,
PT. PAL.
C. Peningkatan Jumlah/Mutu Hasil Produksi
Tujuan dan Cara-cara Meningkatkan Jumlah/Mutu Hasil Produksi
Penyediaan barang keperluan hidup untuk memenuhi kebutuhan manusia perlu
ditingkatkan. Pertambahan jumlah penduduk mengakibatkan kebutuhan manusia
akan barang-barang semakin bertambah. Oleh karena itu, pertambahan
jmlah penduduk harus diimbangi dengan usaha penyediaan barang-barang
veperluan hidup. Kebudayaan manusia juga semakin maju. Kemajuan kebudayaan
-anusia tersebut juga membutuhkan pertambahan jenis barang.
Karena pertambahan jumlah penduduk dan kebudayaan yang semakin maju,
rersediaan barang-barang perlu ditingkatkan, baik kualitasnya (jumlahnya) —
aupun kuantitasnya (mutunya).
Tujuan manusia meningkatkan jumlah atau mutu hash produksi ialah:
a. untuk mencukupi kebutuhan penduduk yang semakin bertambah;
b. untuk menyesuaikan mutu barang dengan kemajuan kebudayaan manusia.
Adapun cara meningkatkan jumlah/mutu hasil produksi adalah sebagai
berikut.
a. Peningkatan jumlah hasil produksi dengan cara penambahan faktor
produksi
Yang sangat menentukan proses produksi adalah faktor produksi. Tanpa faktor
produksi, produksi tidak dapat berjalan. Jika faktor produksi ditingkatkan,
produksi akan meningkat dan tentu saja hasilnya juga meningkat.
Produksi diperbesar dengan jalan menambah atau memperbanyak jumlah faktor
produksi yang digunakan dalam proses produksi yang disebut eksten- sifikasi. Hal
seperti ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
1) Penambahan faktor produksi alam. Misalnya: dalam bidang pertanian yaitu
dengan menambah areal pertanian. Perluasan tanah pertanian ini dapat dilakukan
dengan membuka lahan pertanian yang baru di daerah transmigrasi. Dalam bidang
industri yaitu dengan perluasan produksi dapat dilakukan dengan menambah
tenaga kerja, menambah waktu kerja, dan memperbanyak barang-barang modal
seperti mesin-mesin dan bahan mentah.
2) Penambahan faktor produksi tenaga kerja. Misalnya: perusahaan perke-
bunan kelapa sawit di Kalimantan mendatangkan tenaga kerja baru dari Jawa,
perusahaan-perusahaan industri, dan sebagainya.
3) Penambahan faktor produksi modal
a) Penambahan modal barang. Misalnya: dalam produksi pertanian
ditingkatkan dengan menggunakan traktor tangan dan traktor mini, dalam
produksi industri ditingkatkan dengan memakai mesin-mesin dan peralatan yang
baru.
b) Penambahan modal uang. Misalnya: perusahaan pertanian dan industri
memakai sebagian dari labanya untuk meningkatkan produksinya. Tambahan
modal uang ini tidak hanya diperoleh dari sebagian laba saja, akan tetapi dapat
diperoleh dari beberapa sumber, yakni:
(1) pinjaman dari bank;
• (2) sebagian laba yang disisihkan untuk cadangan biaya perluasan produksi; (3)
uang yang disediakan oleh pemilik perusahaan untuk biaya peningkat¬an
produksi.
4) Penambahan tenaga ahli yang dapat menguasai teknologi kewirausahaan.
b. Peningkatan jumlah/mutu hasil produksi tanpa penambahan faktor
produksi
Faktor produksi tidak ditambah, tetapi ditingkatkan dayagunanya. Usaha untuk
memperbesar produksi dengan jalan peningkatan produktivitas faktor
MANUSIA SEBAGAI KONSUMEN
V —
A. Konsumsi
Pengertian Konsumsi
Pemakaian barang dan jasa yang dilakukan oleh tiap orang berbeda-beda.
Perbedaan ini antara lain dipengaruhi oleh faktor lingkungan, faktor peng- hasilan,
jumlah keluarga, tingkat pendidikan dan sebagainya.
Usaha untuk memperoleh barang dan jasa serta menggunakannya merupakan
permasalahan konsumsi.
Yang dimaksud dengan konsumsi ialah suatu proses mempergunakan atau
memakai barang atau jasa yang dilakukan secara berangsur-angsur atau sekaligus
habis.
Mengapa orang harus mengkonsumsi?
Tindakan konsumsi harus dilakukan untuk mempertahankan hidup. Berarti,
tindakan konsumsi itu baik asal dilakukan atas dasar prinsip ekonomi dan pnoritas
kebutuhan. Sebab barang yang kita butuhkan harus diusahakan atau dibeli,
sedangkan uang yang dipergunakan untuk membeli berasal dari penghasilan,
yakni berupa upah atau gaji, sebagai balas jasa dari hasil kerja kita.
Tingkat konsumsi seseorang dapat memberikan gambaran tingkat kemak- muran
orang tersebut. Orang yang tingkat konsumsinya tinggi, tinggi pula kemakmuran
orang itu dan orang yang tingkat konsumsinya rendah/kurang rendah atau kurang
pula kemakmuran orang itu.
Untuk mengonsumsi harus mempunyai penghasilan. Penghasilan yang tinggi akan
dapat mengonsumsi barang dan jasa dengan sebaik-baiknya. Sebaliknya, jika
renghasilan rendah, akan rendah • atau kurang pula barang atau jasa yang
dikonsumsi oleh orang tersebut.
Dengan demikian, besar kecilnya pendapatan/penghasilan akan dapat
mempengaruhi cara-cara mereka berkonsumsi dan sekaligus merupakan gambaran
tentang tingkat kemakmuran mereka.
B. Rumah Tangga Keluarga
1. Kegiatan Konsumsi dalam Rumah Tangga Keluarga
Konsumsi dalam rumah tangga keluarga ialah cara mengatur konsumsi dalam tiap
keluarga. Tiap keluarga perlu mengatur konsumsi dengan sebaik-baiknya.
Hendaknya rumah tangga ekonomi diatur secara rasional.
Dalam mengatur rumah tangga konsumsi yang terpenting ialah menjaga
keseimbangan antara penghasilan dan pengeluaran.
Penghasilan dengan pengeluaran harus seimbang seperti pepatah menyatakan
bayang-bayang hendaknya sepanjang badan. Penghasilan dan pengeluaran harus
diatur sebaik-baiknya. Jika tidak akan fatal (celaka) akibatnya. Untuk mengatur
ekonomi keluarga, ada beberapa hal yang perlu diketahui, yaitu:
a. penyusunan anggaran belanja keluarga;
b. pembuatan catatan tentang pengeluaran uang;
c. pembagian secara bijaksana atas berbagai macam kebutuhan, dan berusaha
mengurangi pengeluaran;
d. pelaksanaan belajar berbelanja serta pemanfaatan uang yang ada;
e. pengusahaan tambahan penghasilan;
f. pelaksanaan usaha menabung.
a. Penyusunan Anggaran Belanja Keluarga
Anda tentu sering mendengar istilah anggaran belanja, bukan? Apakah yang
dimaksud dengan anggaran belanja itu?
Anggaran belanja ialah suatu rencana yang disusun untuk menyesuaikan
penghasilan dengan pengeluaran dalam jangka waktu tertentu.
Agar ekonomi keluarga sehat, keluarga itu perlu menyusun anggaran belanja
keluarga.
Anggaran belanja bagi suatu keluarga, dinamakan anggaran belanja keluarga.
Anggaran tersebut merupakan rencana terinci tentang penggunaan uang
penghasilan, yang disesuaikan dengan kebutuhan rumah tangga, dalam jangka
waktu tertentu; misalnya untuk waktu satu bulan. Pada anggaran belanja keluarga
tercantum juga jumlah uang yang akan masuk dalam jangka waktu itu.
Anggaran belanja keluarga disusun dengan cara sebagai berikut.
1) Penyusunan perhitungan jumlah uang yang akan masuk dalam waktu
tertentu, misalnya dalam waktu satu bulan.
2) Penyusunan daftar kebutuhan keluarga dalam jangka waktu tersebut.
Daftar
Dari contoh anggaran belanja keluarga Tuan Rudy di atas, dapat dilihat bahwa
anggaran tersebut dibuat dalam jumlah yang seimbang. Di sebelah kiri dari daftar
tersebut adalah anggaran penerimaan Tuan Rudy dan di sebelah kanan merupakan
anggaran pengeluarannya.
b. Pembuatan catatan tentang pengeluaran uang
Pernahkah kalian membuat catatan tentang pengeluaran uang saku kalian?
Misalnya pada bulan Agustus 1995 kalian menerima uang saku dari ibu sebanyak
Rp3.500,00. Tiap kali ada pengeluaran, kalian mencatatnya dalam buku harian
sebagai berikut.
f_No_ Tanggal .
Una ian (!\,, , \ ‘ !"i'„ . '
Jumlah
1. 8 Agustus 1995 Pembelian penggaris Rp 400,00
2. 14 Agustus 1995 Pembelian 3 buku tulis Rp 1.200,00
3. 20 Agustus 1995 Pembelian spidol 6 Rp 600,00
Catatan seperti tersebut di atas sangat penting. Apalagi catatan pengeluaran uang
bagi kebutuhan keluarga. Kegunaan catatan itu adalah sebagai berikut.
1) Catatan pengeluaran berguna bagi penyusunan anggaran belanja keluarga
berikutnya.
Dengan melihat pengeluaran yang lalu, dapat diketahui kebutuhan mana yang
penting, dan selalu ada setiap bulan. Kecuali itu, juga dapat diketahui kebutuhan
mana yang mendesak dan mana yang tidak. Dengan cara itu akan mempermudah
penyusunan anggaran belanja keluarga berikutnya.
2) Catatan pengeluaran berguna, untuk melihat perencanaan yang tercantum
dalam anggaran belanja keluarga dengan kenyataannya.
3) Catatan pengeluaran berguna untuk mengetahui kebutuhan yang diper-
gunakan oleh semua anggota keluarga dan kebutuhan yang hanya diper- gunakan
oleh anggota keluarga tertentu saja.
c. Pembagian yang bijaksana atas berbagai macam kebutuhan dan berusaha
mengurangi pengeluaran
Apakah yang akan terjadi, jika pengeluaran lebih besar daripada penghasilan?
Bagaimanakah cara mengatasinya?
Apabila pengeluaran lebih besar dari pada penghasilan, maka harus diatasi dengan
memilih salah satu jalan:
1) mengurangi pengeluaran
2) mencari tambahan penghasilan.
Kedua macam jalan itulah yang merupakan prinsip dasar ekonomi rumah tangga.
Manakah yang harus dipilih? Jika mungkin, kita memilih jalan yang kedua. Akan
tetapi, dalam praktek kita tidak mudah mencari tambahan penghasilan tersebut.
Oleh karena itu, jalan pertamalah yang biasa ditempuh. Mengurangi pengeluaran
lebih mudah dilaksanakan daripada mencari tambahan penghasilan.
Untuk mengurangi pengeluaran, perlu adanya tindakan ekonomis, yaitu tindakan
untuk mencukupi kebutuhan, dengan jalan mengadakan pilihan setepat- tepatnya.
Kita harus memilih sekian banyak macam kebutuhan, kebutuhan mana yang
kurang mendesak dan dapat disisihkan lebih dahulu. Dengan demikian, perlu
adanya pertimbangan masak-masak sebelum membeli sesuatu. Sesuatu yang
kurang dibutuhkan, sebaiknya tidak dibeli. Sebaliknya, barang yang benar- benar
diperlukan, barulah dibeli. Dengan cara demikian, pengeluaran dapat dikurangi.
Penghasilan harus dibagi-bagi secara bijaksana. Tujuannya agar kebutuhan
penting dapat terpenuhi. Tentu saja hal itu tidak mudah sebab memerlukan
kedisiplinan. Akan tetapi mendisiplinkan diri sendiri perlu dibiasakan lebih-lebih
dalam tindakan ekonomis.
Memilih dengan tepat barang yang perlu dibeli dan mengesampingkan barang
yang tidak perlu dibeli adalah salah satu usaha mengurangi pengeluaran. Usaha
lain untuk mengurangi pengeluaran banyak sekali. Antara lain memelihara
barang-barang milik dengan baik. Pakaian, sepeda, mesin jahit, dan radio tidak
akan lekas rusak jika dipelihara baik-baik. Hal itu merupakan suatu penghematan.
Jika barang-barang tersebut ada yang rusak sebaiknya diperbaiki sendiri. Dengan
demikian, tidak perlu mengeluarkan uang ongkos perbaikan. Hal itu merupakan
suatu penghematan pula.
d. Belajar berbelanja serta memanfaatkan uang yang ada
Berbelanja harus berpedoman pada prinsip ekonomi, yaitu berusaha mendapat
barang yang sebanyak-banyaknya dari setiap rupiah yang dikeluarkan. Bahkan
bukan hanya itu saja, masih ada hal yang perlu dipertimbangkan. Hal yang perlu
dipertimbangkan pada waktu berbelanja antara lain sebagai berikut.
1) Tepat guna, artinya membeli suatu barang harus dipertimbangkan jumlah
dan jenis, sesuai dengan kebutuhan.
Misal: Sebelum membeli suatu barang, perlu kita pertimbangkan lebih dahulu.
Jika akan membeli sepatu, perlu Anda pertimbangkan. Sudah rusak benar dan
tidak dapat dipakai lagikah sepatu lama? Jika hanya sepasang yang dibutuhkan,
jangan membeli dua tiga pasang sepatu sekaligus dan pilihlah sepatu yang
ukurannya sesuai.
2) Tepat tempat, artinya membeli suatu barang di tempat yang barang-
barangnya lebih murah daripada harga barang-barang di tempat yang lain.
Misal: Di toko manakah Anda berbelanja? Tentu bukan di sembarang toko,
bukan? Anda harus memilih toko yang harga barang-barangnya lebih murah
daripada yang lain. Oleh karena itu, perlu membandingkan harga barang- barang
di beberapa toko.
3) Tepat waktu, artinya membeli suatu barang yang benar-benar diperlukan
pada saat ini.
Misal: Pertimbangkanlah masak-masak sebelum membeli suatu barang. Benar-
benar dibutuhkan pada saat inikah narang itu? Jika barang belum dibutuhkan pada
saat ini, sebaiknya barang itu tidak dibeli sekarang. Belilah lebih dahulu barang
yang memang benar-benar diperlukan pada saat ini.
4) Tepat harga, artinya membeli suatu barang dengan harga yang tidak terlalu
mahal.
Misal: Pertimbangkanlah barang yang akan Anda beli. Sudah sesuaikah harganya?
Usahakan jangan sampai terbeli barang yang terlalu mahal. Sekalipun barang
tersebut sangat dibutuhkan, janganlah Anda bayar begitu saja seperti permintaan
penjual. Tawarlah dengan sabar dan hati-hati agar uang Anda tidak berlebih
kepada penjual. Penjual yang menyatakan berapa pun harganya akan dibayar
karena barang itu sangat dibutuhkan harus dibuang jauh-jauh.
5) Tepat mutu, artinya membeli suatu barang dengan mempertimbangkan
mutunya.
Telitilah barang yang akan Anda beli. Bagaimana mutu atau kualitasnya? Belilah
barang yang bermutu! jangan sekali-kali membeli barang yang murah harganya,
tetapi lekas rusak. Jika sampai terjadi pemborosanlah yang diperoleh.
Biarlah barang itu mahal sedikit, asal bermutu tinggi,sehinggaawetdipakai. Suatu
hal yang perlu diingat janganlah Anda terpengaruh oleh iklan. Kapan saja dan di
mana saja iklan selalu mengatakan bahwa barangnya bermutu tinggi atau nomor
satu. Padahal kenyataannya belum tentu.
Kelima hal di atas harus Anda jadikan pegangan dalam berbelanja. Dengan
berpegang kepada lima tepat itu. Anda akan memperoleh barang yang sesuai
dengan kebutuhan. Di tempat (toko) yang murah, dibutuhkan pada saat ini
harganya pantas dan tinggi mutunya. Berbelanja dengan berpedoman kepada lima
tepat, akan tercapai keseimbangan antara uang yang dikeluarkan dengan barang
yang diperoleh.
e. Mengusahakan tambahan penghasilan
Semua mempunyai kecenderungan mengusahakan tambahan penghasilan.
Walaupun tidak mudah untuk pelaksanaannya, harus diusahakan. Caranya
bermacam-macam antara lain menjahit pakaian, berternak ayam, membuat
lukisan, mengusahakan industri rumah tangga, atau menulis naskah untuk harian.
Tentu saja usaha tersebut disesuaikan dengan bakat dan kemampuan masing-
masing.
f. Berusaha menabung
Mulai sekarang kebutuhan yang akan datang sudah dipikirkan. Kebutuhan
menabung itu tidak boleh diabaikan. Sebagian dari penghasilan itu harus disimpan
untuk kebutuhan mendatang. Oleh sebab itu, janganlah penghasilan tersebut
dihabiskan untuk konsumsi. Bagian yang disimpan itu disebut tabungan. Ada
berbagai cara untuk menabung, misalnya:
1) menabung uang di bank, dalam bentuk tabanas, taska, atau simpedes,
simaskot; menabung uang di bank keamanannya terjamin dan uang dapat
berkembang atau mendapat bunga;
2) menabung uang di koperasi;
3) menabung uang yang diwujudkan barang, contoh dibelikan emas;
4) menabung uang sendiri di rumah.
2. Perbedaan Kegiatan Konsumsi dan Jumlah Barang Konsumsi dalam Rumah
Tangga
Banyak sedikitnya konsumsi seseorang, rumah tangga atau masyarakat
disebabkan oleh hal berikut.
a. Lingkungan Sosial Ekonomi
Masyarakat pedesaan jumlah konsumsinya lebih kecil apabila dibandingkan
dengan masyarakat yang berada di kota basar, karena masyarakat di kota besar
merupakan masyarakat campuran atau heterogen. Orang dapat terpengaruh oleh
orang lain dalam mengkonsumsi barang. Orang-orang kota cenderung bergaya
hidup yang mewah terpengaruh oleh reklame, hiburan, dan mode mutakhir.
Penghasilan orang desa sebagian besar untuk mengkonsumsi yang bersifat sosial,
misalnya sumbangan, selamatan, dan iuran bersih desa. Adapun penghasilan
orang kota sebagian besar untuk konsumsi makanan, pakaian, perumahan, dan
hiburan.
c. Persediaan barang dalam masyarakat
Jika barang (benda dan jasa) yang tersedia di dalam masyarakat cukup banyak,
orang lebih mudah mendapatkannya. Oleh sebab itu, jumlah konsumsi masyarakat
lebih banyak. Sebaliknya, jika barang (benda dan jasa) yang tersedia di dalam
masyarakat lebih sedikit, orang lebih sulit untuk mendapatkannya. Oleh sebab itu,
jumlah konsumsi masyarakat lebih sedikit.
d. Keadaan harga di dalam masyarakat
Jika harga barang (benda dan jasa) murah, masyarakat lebih mampu untuk
membelinya. Oleh sebab itu, jumlah konsumsi masyarakat lebih banyak.
Sebaliknya, jika harga barang mahal, masyarakat tidak mampu untuk
membelinya, oleh sebab itu jumlah konsumsi masyarakat lebih sedikit.
e. Besar kecilnya penghasilan
Keluarga yang mempunyai penghasilan besar, mampu membeli barang (benda
dan jasa). Maka jumlah konsumsi keluarga yang mempunyai penghasilan besar
lebih banyak apabila dibanding dengan keluarga yang mempunyai penghasilan
kecil.
4. Ada beberapa hal yang perlu diketahui, untuk mengatur ekonomi keluarga,
antara lain:
a. menyusun suatu anggaran belanja keluarga;
b. membuat catatan tentang pengeluaran-pengeluaran uang;
c. membagi secara bijaksana berbagai macam kebutuhan dan berusaha
mengurangi pengeluaran;
d. belajar berbelanja dengan memanfaatkan uang yang ada;
e. mengusahakan tambahan penghasilan;
f. berusaha menabung.
fssl IPS Ekonomi I SLTP