Anda di halaman 1dari 49

KATA PENGANTAR

Dalam rangka melaksanakan Kurikulum Pendidikan Dasar tuhan 1994


khususnya di bidang Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), maka kami susun buku Mata
Pelajaran "EKONOMI" untuk pegangan para pelajar.
Buku ini terdiri atas 3 jilid, masing-masing:
Jilid 1 untuk kelas 1 SLTP
Jilid 2 untuk kelas 2 SLTP Jilid 3 untuk kelas 3 SLTP
Adapun mata pelajaran ini bertujuan agar siswa:
a. Mampu memahami fakta dan peristiwa ekonomi yang terjadi di
lingkungan sekitarnya.
b. Dapat mengembangkan cara berpikir kritis dan menerapkan beberapa pe-
ngertian ekonomi dalam kaitannya dengan kehidupan sehari-hari.
Untuk melaksanakan fungsi dan tujuan mata pelajaran tersebut perlu ada beberapa
syarat. Syarat utama adalah guru yang baik dan profesional. Syarat kedua yaitu
buku pelajaran yang sesuai dengan GBPP sebagai sumber belajar. Dari buku
inilah salah satu sumber yang baik yang sesuai dengan GBPP terbaru.
Kami sadar, sekalipun banyak ide dan keinginan yang tinggi, namun keter-
batasanlah yang ada pada penyusun. Ini tampak pada kekurangan yang terdapat
dalam buku ini. Oleh sebab itu saran dan kritik dari para pembaca dan guru sangat
kami harapkan. Atas saran dan kritik tersebut kami ucapkan banyak terima kasih.
Kepada Penerbit PT Bumi Aksara yang telah bersedia menerbitkan buku ini kami
ucapkan pula banyak terima kasih.
Semoga buku ini benar-benar bermanfaat bagi para siswa SLTP dan memenuhi
fungsi dan tujuannya.
Amin Ya Rabbal Alamin.
Jakarta, 1 Februari 1996
Para Penyusun
a
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
GBPP SLTP 1994
CATURWULAN I
BAB 1 MASALAH EKONOMI YANG DIHADAPI MANUSIA
A. Kelangkaan/Keterbatasan
1. Pengertian Pokok dalam Ekonomi
2. Kelangkaan sebagai Akar Semua Masalah Ekonomi—
B. Kebutuhan Manusia -
Macam-Macam Kebutuhan Manusia - -
C. Alat Pemenuhan Kebutuhan.
1. Barang sebagai Alat Pemenuhan Kebutuhan
2. Pembagian/Pembedaan Macam-Macam Barang
, l^angkumarh
Pelatihan
BAB 2 KEGIATAN EKONOMI
A. Kegiatan Ekonomi
Tiga Macam Kegiatan Ekonomi
B. Motif Ekonomi
Dorongan Kegiatan Ekonomi yang Terjadi Sehari-hari...
C. Prinsip Ekonomi
1. Pengertian Prinsip Ekonomi
• 2. Asas yang Mendasari Kegiatan Ekonomi Sehari-hari.—
Rangkuman —
Pelatihan
•LATIHAN TES, SUMATIF CATURWULAN I
CATURWULAN II
v
vii
3
3
3
4
7
7
11
11
11
15
16
17
17
17
19
19
21
21
23
25
26
27
33
33
BAB 3 PERUSAHAAN SEBAGAI PEMBUAT BARANG
1. Pengertian Produksi
2. Pengertian Sumber Daya Ekonomi (Prosas Produksi)
3. Macam-Macam Sumber Daya Ekonomi (Faktor Produksi)
4. Hasil Produksi
B. Perusahaan
1. Pengertian Perusahaan
2. Jenis Perusahaan Menurut Lapangan Usahanya
3. Jenis Perusahaan Menurut Tanggung Jawab Pemilik-
nya
C. Peningkatan Jumlah/Mutu Hasil Produksi
Tujuan dan Cara-cara Meningkatkan Jumlah/Mutu Hasil Pro¬duksi

Rangkuman
Pelatihan
BAB 4 MANUSIA SEBAGAI KONSUMEN
A. Konsumsi
Pengertian Konsumsi
B. Rumah Tangga Keluarga
1. Kegiatan Konsumsi dalam Rumah Tangga Keluarga
2. Sebab Perbedaan Kegiatan Konsumsi dan Jumlah Ba-
rang Konsumsi dalam Rumah Tangga yang Satu dengan yang Lain
Rangkuman
P elatihan
LATIHAN TES SUMATIF CATURWULAN II
CATURWULAN III
BAB 5 DISTRIBUSI DAN PASAR
A. Distribusi
Pengertian Distribusi
B. Pasar
1. Pengertian Pasar
2. Macam-Macam Pasar Menurut Jenis Barang yang akan
Diperjualbelikan
3. Macam-Macam Pasar Menurut Luasnya Kegiatan Dis¬tribusi
Rangkuman
Pelatihan
CATURWULAN I
MASALAH EKONOMI YANG DIHADAPI MANUSIA

1. Pengertian Pokok dalam Ekonomi


Ada tiga hal yang perlu diketahui terlebih dahulu dalam mempelajari ekonomi,
yaitu :
a. Arti Kata Ekonomi
Kata ekonomi berasal dari bahasa Yunani oikonomia. Oikonomia berasal dari kata
oikos dan nomos. Oikos yang berarti rumah tangga dan nomos yang berarti tata
laksana atau aturan.
Jadi, ekonomi berarti tata laksana rumah tangga atau aturan rumah tangga.
b. Pengertian Ekonomi
Dalam kehidupan sehari-hari dapat diperhatikan kesibukan anggota masyarakat,
baik di desa maupun di kota. Kesibukan mereka sesuai dengan bidangnya masing-
masing. Petani menggarap tanah untuk pertanian, pegawai negeri bekerja untuk
melancarkan jalannya pemerintahan, dokter sibuk memeriksa dan mengobati
pasiennya, pengusaha berusaha di berbagai lapangan perusahaan,
pelajar dan mahasiswa belajar di berbagai sekolah dan perguruan tinggi untuk
menuntut ilmu pengetahuan dengan tujuan agar terampil mencari lapangan kerja
di kemudian hari. Mereka sibuk dan tidak mau berpangku tangan. Semua usaha
yang dilakukan adalah untuk mencari nafkah.
Untuk apa sebenarnya kegiatan yang mereka lakukan itu? Kegiatan yang
dilakukan oleh mereka itu pada umumnya bertujuan untuk memperoleh
penghasilan. Jadi, mereka bekerja untuk memperoleh penghasilan. Besar kecilnya
penghasilan mereka sangat tergantung pada keahlian dan keulefannya dalam
berusaha. Penghasilan yang mereka peroleh digunakan untuk memenuhi segala
keperluan hidupnya atau kebutuhannya. Kegiatan manusia seperti tersebut di atas
dalam usahanya memenuhi keperluan hidupnya adalah kegiatan ekonomi. Dengan
demikian, pengertian ekonomi ialah kegiatan manusia dalam usaha memenuhi
kebutuhannya.
c. Pengertian Ilmu Ekonomi
Banyak para ahli ekonomi memberikan pengertian tentang ilmu ekonomi yang
berbeda-beda, tetapi pada dasarnya pengertian-pengertian itu mengandung makna
yang sama.
Pengertian-pengertian tersebut antara lain sebagai berikut.
1) Ilmu ekonomi ialah ilmu yang mempelajari usaha manusia dalam
memenuhi kebutuhannya.
2) Ilmu ekonomi ialah ilmu yang mempelajari usaha manusia dalam
memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang
terbatas jumlahnya.
3) Ilmu ekonomi ialah ilmu yang mempelajari bagaimana manusia itu
mengatur rumah tangganya.
4) Ilmu ekonomi ialah ilmu pengetahuan yang dipelajari oleh umat manusia
dalam mencapai kemakmuran.
Dari beberapa pengertian tentang ilmu ekonomi tersebut di atas, dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut.
Ilmu ekonomi ialah ilmu yang mempelajari usaha manusia untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya dalam usaha mencapai kemakmuran.
2. Kelangkaan sebagai Akar Semua Masalah Ekonomi
Semua orang mempunyai kebutuhan. Mereka berusaha supaya kebutuhannya
terpenuhi. Jika sebagian besar kebutuhannya terpenuhi, orang itu dikatakan
makmur. Apakah yang dimaksud dengan kemakmuran dan bagaimana suatu
masyarakat itu dikatakan makmur?
Kemakmuran itu bersifat relatif, artinya kemakmuran bagi setiap orang itu
be'i'beda-beda. Seseorang akan merasakan kehidupannya makmur apabila sudah
terpenuhi kebutuhan akan makan, minum, pakaian, dan perumahan. Akan tetapi,
lain pula halnya pada orang lain yang baru merasa kehidupannya makmur apabila
telah dapat membeli televisi, mobil, video, tape recorder, dan sebagainya.
Kemakmuran itu sangat erat hubungannya dengan tingkat peradaban manusia.
Makin maju tingkat perabadan manusia, makin banyak pula barang yang
dibutuhkan. Begitu sebaliknya, makin rendah tingkat peradaban manusia, makin
sedikit barang yang dibutuhkan.
Kemakmuran ialah suatu keadaan manusia yang dapat memenuhi segala
kebutuhannya dengan alat pemuas yang tersedia, sedangkan masyarakat dikatakan
makmur, apabila seluruh anggota masyarakatnya dapat memenuhi segala macam
kebutuhannya dengan mudah terhadap alat pemuas kebutuhan.
Gambar 1.1. Alat Pemuas Kebutuhan

Alat pemuas sangat terbatas, sedangkan kebutuhan manusia jumlahnya tidak


terbatas. Semua kebutuhan tidak mungkin dapat terpenuhi. Alam yang kaya raya
hanya menyediakan sumber yang masih memerlukan pengolahan. Oleh karena itu,
manusia harus berpikir dan mengambil tindakan-tindakan yang ekonomis untuk
mengatasi kelangkaan alat pemuas untuk memenuhi kebutuhan.
Caranya antara lain, yaitu
a. menggali sumber alam yang ada;
b. memproduksi barang-barang baru dengan alat-alat produksi yang ada.
Betapapun manusia berusaha, tetapi sumber alam dan alat produksi yang ada tetap
terbatas jumlahnya.
Sumber alam dan alat produksi yang terbatas antara lain:
1. Tanah
Sumber alam tanah merupakan faktor utama bagi kemakmuran suatu negara.
Negara Indonesia tergolong negara agraria. Area tanah pertanian di Pulau Jawa
dan Bali sudah menjadi sempit. Oleh karena itu, sarana pertanian yang lain harus
ditingkatkan. Pembuatan waduk beserta pemeliharaanya ditingkatkan. Saluran
irigasi dibangun sampai di daerah-daerah pertanian jauh dari waduk, supaya tanah
pertanian menjadi lebih subur dan tanah yang semula hanya dapat ditanami pada
musim hujan saja, sekarang justru dalam musim kemarau pun dapat pula
diusahakan.
i—Aw- -
Sumber alam air yang penting bagi kemakmuran. Orang-orang yang tinggal di
dekat sumber air, air dapat diperoleh secara melimpah. Mereka yang tinggal

jauh dari sumber air, untuk memperoleh air harus mengeluarkan biaya. Dalam hal
ini air merupakan sumber alam yang terbatas. Terutama bagi penduduk di kota-
kota, air sangat terbatas persediaannya dan harganya pun mahal. Di Saudi Arabia
harga air lebih mahal daripada harga minyak tanah. Sumber alam yang berupa air
banyak memberikan kemakmuran. Air sungai dapat digunakan sebagai sarana
pertanian dan juga sebagai sarana pengangkutan. Sungai besar di Eropa, Amerika,
Amerika Selatan, dan di Afrika dapat diarungi kapal-kapal sampai ke pedalaman
daratan. Demikian lautan merupakan sarana yang besar untuk angkutan antarpulau
dan antarnegara.
Air terjun merupakan sumber tenaga listrik yang sangat besar. Beruntunglah
negara yang memiliki sumber kekayaan air. Tetapi sumber alam air ini baru
bermanfaat bagi kehidupan setelah melalui pengelolaan yang cukup modal, tenaga
kerja, dan teknologi yang mahal. Air kadang-kadang juga mendatangkan
kerusakan. Banjir yang tidak terkendalikan dapat menghancurkan kehidupan
manusia. Oleh karena itu, pemeliharaan hutan-hutan harus dijaga.
c. Barang Tambang
Tanah di Indonesia mengandung banyak bijih tambang. Tambang batu bara
terdapat di Sawahlunto, tambang timah di Bangka dan Singkep, tambang tembaga
di Pegunungan Irian Jaya, tambang minyak di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan,
Irian Jaya.
Zaman modern sekarang sumber gas alam (elpiji) memberikan bahan bakar yang
modern dan merupakan bahan ekspor yang menghasilkan devisa yang besar juga.
Untuk mengolah barang tambang harus direncanakan terlebih dahulu karena
persediaan semakin lama menipis. Jadi, harus dijaga kelestariannya.
d. Hutan
Hutan merupakan penghasil kayu dan hasil hutan lainnya yang sangat diperlukan
manusia. Namun, hutan terbatas juga kemampuannya. Penebangan hutan yang
tanpa perhitungan dapat menimbulkan kerusakan hutan itu sendiri, bahkan dapat
menimbulkan bencana.
e. Alat Produksi
Alat produksi seperti pabrik, mesin-mesin, gedung, juga sumber alam jumlahnya
sangat terbatas. Oleh sebab itu, sumber alam dan alat produksi yang ada harus kita
manfaatkan dan kita pelihara dengan sebaik-baiknya.
Cara memanfaatkan dan memelihara sumber alam dan alat produksi, antara lain
dengan cara sebagai berikut.
1) Pengolahan tanah
Kita menggunakan pengolahan tanah yang baik, menggunakan bibit unggul,
pemberian pupuk, dan pengairan kita atur dengan sebaik-baiknya.
2) Pemeliharaan hutan
Hutan yang gundul dihijaukan kembali (reboisasi). Demikian pula, hutan yang
telah tua diremajakan kembali.
CD IPS Ekonomi I SLTP
dipenuhi ia akan mati.
• Minuman sangat diperlukan bagi orang yang kehausan dan kalau tak dipenuhi
orang akan mati.
b. Kebutuhan untuk Waktu yang Akan Datang
Kebutuhan untuk waktu yang akan datang ialah kebutuhan manusia yang
pemenuhannya dapat ditangguhkan pada waktu yang akan datang, misalnya
• uang tabungan untuk menghadapi masa pensiun
• makanan cadangan disimpan untuk menghadapi masa paceklik.
3. Kebutuhan Menurut Sifatnya
a. Kebutuhan jasmani
Kebutuhan jasmani ialah kebutuhan manusia yang bersifat kebendaan (materiil),
seperti barang dan jasa.
Contoh kebutuhan jasmani adalah sebagai berikut:
mn iffnr^nani;j»'Witr»i||-r '.ITI 1,-1,, „ - ,, w, i,,, „ i, um
• Pakaian dibutuhkan manusia untuk menjaga kesehatan, yaitu untuk
melindungi jasmaninya dari panas matahari dan dinginnya udara.
• Alat-alat berolah raga, dibutuhkan manusia untuk latihan jasmani agar
tetap terpelihara kesehatannya.
• Makanan dan minuman dibutuhkan manusia untuk kepentingan
jasmaninya, yaitu untuk menimbulkan kekuatan, kesehatan dan untuk
pertumbuhan badan.
• Perhiasan dibutuhkan manusia untuk menambah daya tarik jasmaninya,
misalnya: dengan memakai perhiasan, orang terlihat bertambah cantik.
b. Kebutuhan Rohani
Kebutuhan rohani ialah kebutuhan manusia yang bukan bersifat kebendaan,
melainkan kebutuhan untuk santapan rohani (jiwa), misalnya sebagai berikut,
• Agama dapat menimbulkan kedamaian hati karena dengan agama kita
dapat memperoleh petunjuk-petunjuk dari Tuhan, untuk mencapai kehidupan yang
baik yang diridhai oleh Tuhan.
• Hiburan merupakan sarana untuk menghilangkan kelelahan jiwa (rohani).
• Kesenian dapat menimbulkan rasa indah (nikmat) bagi manusia.
ermacsjB
y ditv I

BAB

menuhj
ba rang sesuai
Tiga Macam Kegiatan Ekonomi
Kalian sudah mengetahui pengertian ekonomi bukan? Dalam kehidupan sehari-
hari, orang melakukan kegiatan-kegiatan ekonomi. Ada tiga macam kegiatan
ekonomi yang utama, yaitu produksi, konsumsi, dan distribusi.
a. Produksi
Kebutuhan hidup manusia dipenuhi dengan barang-barang dan jasa-jasa. Barang-
barang atau jasa-jasa tersebut dihasilkan melalui produksi.
Misalnya: Untuk menjadikan satu stel pakaian diperlukan jasa petani kapas,
pemintal benang, penenun, pedagang kain, dan penjahit.
Sebelum baju dipakai untuk memenuhi kebutuhan harus melalui proses produksi.
Kegiatan untuk menghasilkan barang-barang itu disebut produksi. Jadi, yang
dimaksud dengan produksi ialah suatu kegiatan yang berhubungan dengan
menghasilkan barang dan jasa, baik secara langsung maupun tidak langsung guna
memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Pada dasarnya produksi merupakan kegiatan menciptakan dan mening- katkan
kegunaan suatu barang. Kegunaan mempunyai arti bermanfaat dan dapat
memenuhi kebutuhan manusia. Jadi, produksi tersebut mempunyai arti yang luas,
bukan hanya kegiatan menghasilkan barang dan jasa saja, tetapi juga mencakup
semua usaha dan kegiatan yang menciptakan dan menambah kegunaan.
Kita mengenal dua macam produksi, yaitu (1) produksi langsung (2) produksi
tid'ak langsung.
1) Produksi langsung ialah segala usaha manusia untuk menambah, mem-
pertinggi atau mengadakan nilai pada barang-barang sehingga barang-barang
tersebut bermanfaat bagi manusia.
Misalnya: menangkap ikan di kolam atau di sungai dengan menggunakan tangan
saja.
2) Produksi tidak langsung ialah usaha manusia untuk mengabdikan jasa-
jasanya yang berguna bagi manusia dalam mencapai kemakmuran.
Misalnya: jasa seorang dokter, guru, advokat, dan bidan.
b. Konsumsi
Untuk dapat memenuhi kebutuhannya, orang menggunakan barang, baik yang
berwujud benda maupun jasa.
Coba amatilah gambar di bawah ini!

Gambar 2.1. Barang Konsumsi


Gambar tersebut di atas merupakan kegiatan-kegiatan pemakai penggunaan benda
dan jasa.
Gambar 1 merupakan kegiatan penggunaan
Gambar 2 merupakan kegiatan penggunaan
Gambar 3 merupakan kegiatan penggunaan
Kegiatan tersebut di atas adalah beberapa contoh konsumsi. Apakah akibat dari
konsumsi terhadap benda atau jasa yang dipakai?
Gambar 1 sepeda yang dipakai terus-menerus akan ....
Gambar 2 sepatu yang dipakai terus-menerus akan ....
Gambar 3 makanan yang dimakan terus-menerus akan ....
Dengan demikian, benda atau jasa yang dipakai atau dikonsumsi akan .... Untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya, orang melakukan konsumsi terhadap
aerbegai macam barang dan jasa. Gambar di atas merupakan contoh konsumsi.
C. r; .3 ran konsumsi yang lain masih banyak. Coba carilah beberapa contoh
<k -f umsi yang lain!
Distribusi
Di dalam melakukan konsumsi, orang menggunakan barang-barang. Barang-
r«rang tersebut tidak langsung tersedia di tempat pemakai, tetapi dibuat orang
Pembuat dan pemakai barang-barang itu belum tentu berdekatan tempatnya v
ialnya, petani penghasil beras bertempat tinggal di desa, sedangkan si pemakai br-
as bertempat tinggal di kota. Sebaliknya, pabrik minyak terletak di kota. :-ang-
orang desa pun membutuhkan minyak. Agar kebutuhan masyarakat :^pat
terpenuhi, dilakukan penyaluran barang-barang dari produsen sampai * nsumen.
Jadi, yang dimaksud dengan distribusi ialah semua kegiatan yang : rujukan untuk
menyalurkan barang-barang dan jasa dari tangan produsen atau renghasil sampai
ke tangan konsumen atau pemakai.

Gambar 2.2. Bongkar Muat Barang di Pelabuhan

B. Motif Ekonomi
Dorongan Kegiatan Ekonomi yang Terjadi Sehari-hari
Pemenuhan berbagai macam kebutuhan bagi setiap orang sangat tergantung pada
kemampuan yang ada padanya. Dengan kemampuan yang dimilikinya orang
berusaha untuk memenuhi kebutuhannya dengan sebaik-baiknya. Berbagai cara
dan usaha yang dilakukan orang dalam usahanya untuk mencari nafkah dan
memenuhi kebutuhannya.
Pada umumnya manusia selalu merasa dirinya kekurangan. Oleh karena itulah,
manusia selalu berusaha untuk mengatasi segala kekurangannya. Setiap orang
mengharapkan kehidupannya makmur dan sejahtera. Untuk mencapai kehidupan
yang demikian, orang melakukan bermacam-macam tindakan.

jeng lebih luas.


: Keinginan Memperoleh Penghargaan dari Orang Lain
Ada lagi tindakan seseorang dalam usahanya tidak semata-mata untuk
- rinperoleh keuntungan pribadi, tetapi agar ia mendapat penghargaan dan
z.ormati oleh orang lain dalam masyarakat atas tindakan ekonominya itu.
Misalnya, seorang petani di desa ingin dihargai dan menjadi terpandang : aesanya,
berusaha keras untuk memiliki sawah ladang yang luas dan ternak * ;ng banyak.
Dengan memiliki sawah yang luas dan ternak yang banyak, ia ingin i^r.argai,
dihormati dan merasa terpandang dikalangan warga desa lainnya. Contoh lain
ialah, orang-orang di kota besar berusaha dengan berbagai upaya
- emiliki rumah mewah lengkap dengan mobil mewah dan peralatan rumah
yang -r:ba mewah dengan harapan untuk dihargai, dihormati, dan terpandang di -
asyarakat.
Keinginan Mencari Keuntungan
Seseorang melakukan tindakan ekonomi karena didorong oleh suatu keinginan
_ntuk memperoleh keuntungan.
Misalnya, untuk memenuhi kebutuhannya akan kemeja, seseorang merasa ebih
baik membelinya di pasar atau di emper-emper toko daripada di toko yang ?udah
jelas harganya lebih mahal.
d. Keinginan untuk Melakukan Pekerjaan yang Bersifat Sosial
Motif ini timbul terutama pada mereka yang melakukan perbuatan-perbuatan
sosial. Seperti badan-badan sosial, misalnya panti asuhan, rumah pemeliharaan
orang tua jompo, segala kegiatan yang dilakukannya semata-mata sebagai
perbuatan sosial, membantu meringankan beban sesama manusia. Jadi, keinginan
melakukan pekerjaan itu tidak bertujuan untuk mencari keuntungan pribadi.
C. Prinsip Ekonomi
1. Pengertian Prinsip Ekonomi
Dalam melakukan kegiatan ekonomi, manusia selalu berpedoman suatu asas yang
disebut prinsip ekonomi. Tahukah kalian, apakah yang disebut prinsip ekonomi
itu? Coba pelajari contoh di bawah ini!
Evi ingin membeli sepatu, ia telah memasuki beberapa toko sepatu. Kemudian
dilihatnya merek, dan kualitas sepatu tersebut dan ditanyakan harganya: Ternyata
sepatu dengan merek dan kualitas yang sama, harga di toko 'Agung' lebih murah
apabila dibandingkan dengan harga di beberapa toko lainnya. Tentu saja, Evi
memilih membeli sepatu di toko 'Agung'.
Suatu contoh yang sederhana tersebut di atas menunjukkan bahwa Evi
berpedoman sesuai dengan prinsip ekonomi. Itulah manusia apabila melakukan
kegiatan ekonomi tentu tidak lepas dari prinsip ekonomi. Jika suatu kebutuhan
dapat dipenuhi dengan berbagai macam cara orang pasti memilih cara yang paling
murah biayanya. Apabila seseorang akan membeli suatu barang, ia pasti berusaha
supaya dengan mengeluarkan uang sedikit, dapat memperoleh barang yang
diinginkan.
Prinsip ekonomi tidak hanya dikenal dalam kegiatan manusia memenuhi
kebutuhan saja, tetapi dikenal juga dalam kegiatan jual beli. Pernahkah kalian
mendengar tentang prinsip pembeli, prinsip penjual dan prinsip mencari laba yang
sebesar-besarnya?
dapat melakukan prinsip pembeli. Kita pun apabila berbelanja perlu melakukan
tindakan-tindakan itu. Tindakan-tindakan yang pantas dilakukan oleh setiap
pembeli antara lain sebagai berikut.
1) Barang-barang yang akan dibeli harus dipilih yang baik dan disesuaikan
dengan kebutuhan.
2) Sebaiknya diadakan tawar-menawar terlebih dahulu sebelum pembelian
dilakukan.
Bagaimana apabila hal tersebut tidak dilakukan?
Apabila kalian pernah berbelanja, tentu akan tahu akibatnya. Jika kita tidak
memilih waktu mengadakan pembelian, dan menerima begitu saja barang yang
diserahkan oleh penjual, ternyata setelah sampai di rumah ada barang yang rusak,
mungkin ada yang busuk (apabila buah yang dibeli) dan mungkin ada yang sobek
(kalau pakaian yang dibeli).
Atau jika dalam membeli suatu barang kita tidak mengadakan tawar-menawar
tentang harga, mungkin saja barang yang kita beli itu terlalu mahal. Karena
kebanyakan penjual memberi harga pada barang-barang dagangannya dengan
harga yang tinggi. Jika kita tidak pandai-pandai menawar, kita akan membeli
barang dengan harga yang lebih mahal daripada biasanya atau dari harga yang
sebenarnya.
Tindakan-tindakan tersebut di atas termasuk prinsip pembeli.
b. Prinsip Penjual
Penjual melakukan pilihan terhadap suatu barang agar didapat barang yang baik
untuk kemudian dijual kembali. Untuk apa para penjual melakukan pilihan
terhadap barang yang akan dijualnya kembali? Tujuannya agar barang yang
dibelinya itu cepat laku terjual dengan harga yang menguntungkan.
Tindakan penjual yang demikian dinamakan prinsip penjual. Dengan berpegang
pada prinsip itu, penjual mengharapkan untung yang besar.
c. Prinsip Produsen
Produsen ialah penghasil barang. Kadang-kadang seorang produsen langsung
menjualnya pada konsumen atau pemakai, tetapi pada umumnya produsen lebih
sering menjual barangnya pada para pedagang. Agar barang-barang yang
dihasilkannya dapat dibeli oleh konsumen dengan harga yang dapat dijangkau dan
terjamin mutunya, setiap produsen perlu melakukan tindakan yang sesuai dengan
prinsip produsen.
Tindakan-tindakan apa saja yang perlu dilakukan oleh produsen agar hasil
produksinya dapat dibeli oleh konsumen dengan harga yang terjangkau dan
mutunya tetap terjamin? Produsen perlu mengadakan pilihan untuk menetapkan
50 IPS Ekonomi I SLTP
2-barang apa saja yang akan diproduksi atau dihasilkan, menetapkan per ah tenaga
kerja, dan mesin-mesin yang akan dipergunakan supaya biaya — i-ksinya dapat
ditekan serendah mungkin.
.-Todusen harus berusaha supaya dengan tenaga dan peralatan serta bahan
Tersedia dapat menghasilkan barang yang sebanyak mungkin dan mutu terjamin.
Tujuan produsen ialah supaya memperoleh keuntungan yang -“esar-besarnya.
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa prinsip ekonomi ialah iSiha
dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya untuk mendapatkan barang *x-~g
sebanyak-banyaknya. Mengapa dalam melakukan kegiatan ekonomi orang Sr.aiu
berpedoman pada prinsip ekonomi? Sebab kebutuhan manusia tidak r-ratas,
sedangkan alat pemenuhan kebutuhan terbatas. Dengan demikian, orang reriu
berhemat dengan menerapkan prinsip ekonomi.
1 Asas yang Mendasari Kegiatan Ekonomi Sehari-hari
Tiga macam kegiatan ekonomi yang utama, yaitu konsumsi, distribusi dan
rroduksi. Ketiga macam kegiatan ekonomi tersebut selalu berpedoman pada 5-atu
asas, yakni prinsip ekonomi.) Misalnya:
a. Asas yang Mendasari Kegiatan Konsumsi
Untuk mencukupi berbagai macam kebutuhannya, manusia menggunakan
penghasilannya setiap hari. Ia harus memilih kebutuhan mana yang harus dipenuhi
terlebih dahulu. Tentunya pemilihan itu didasarkan atas mendesak atau tidaknya
suatu kebutuhan itu. Kebutuhan yang sangat mendesak harus dipenuhi terlebih
dahulu, baru kemudian kebutuhan yang agak mendesak, dan yang terakhir
kebutuhan yang tidak mendesak. Dengan cara mengurutkan kebutuhan itu, apabila
terpaksa ada kebutuhan yang tidak terpenuhi, tentunya kebutuhan yang tidak
mendesak.
Misalnya Pak Edi memiliki uang Rpl00.000,00. Kebutuhan Pak Edi ada enam
macam, yaitu membeli obat untuk anaknya yang sakit, membayar pajak, membeli
benih melon, membeli bahan jas, menabung, dan membeli senapan angin.
Keenam jenis kebutuhan Pak Edi tidak mungkin terpenuhi semuanya dengan uang
yang hanya Rpl00.000,00.
Untuk mengatasi masalah itu, Pak Edi mengadakan suatu pilihan.Kebutuhan yang
mendesak itulah yang harus dipenuhi terlebih dahulu. Apabila obat untuk anak
yang sakit yang paling mendesak, obat itulah yang harus dibeli terlebih dahulu.
Apabila masih ada sisa uang, dilakukan pula pilihan di antara kebutuhan yang
belum terpenuhi. Mana yang paling mendesak, di antara kebutuhan yang sesuai
dengan uang yang ada, itulah yang harus dipenuhi lagi, begitu seterusnya.
Sebelumnya dapat disusun skala kebutuhan untuk mempermudah penetapan
pemilihan. Pada skala teratas merupakan kebutuhan yang agak mendesak, kurang
mendesak, dan akhirnya sampai yang tidak mendesak. Contoh uang dan
kebutuhan Pak Edi tersebut di atas, dapat disusun skala kebutuhan sebagai
berikut.
PERUSAHAAN SEBAGAI PEMBUAT BARANG
TUJUAN
Setelah pokok bahasan ini diberikan, siswa diharapkan dapat
1. menjelaskan pengertian produksi;
2. menjelaskan pengertian proses produksi;
3. menyebutkan macam-macam sumber daya ekonomi;
4. menjelaskan pengertian perusahaan;
5. menyebutkan jenis-jenis perusahaan menurut lapangan usahanya;
6. menyebutkan jenis-jenis perusahaan menurut tanggung jawab pemiliknya;
7. menjelaskan tujuan dan cara-cara meningkatkan jumlah atau mutu hasil
A. Produksi
Dalam masyarakat, kebutuhan hidup manusia sebagian besar tidak diha- silkan
sendiri. Barang dan jasa yang diperlukan sebagian besar diperoleh dengan cara
tukar-menukar. Petani menghasilkan padi, jagung, sayuran, dan palawija.
Sebagian hasil pertanian disediakan untuk dimakan dan sebagian dijual. Hasil
penjualan itu dibelikan kain yang dihasilkan oleh penenun. Hasil usaha dari tenun,
sebagian dibelikan benang dan alat tenun untuk modal produksi selanjutnya.
Sebagian lagi dibelikan beras dan ikan yang dihasilkan orang untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari. Demikian seterusnya sehingga seluruh keperluan
anggota masyarakat diperoleh dari tukar menukar. Dalam masyarakat telah terjadi
pembagian kerja, yang tiap-tiap anggota masyarakat khusus meng¬hasilkan
barang sesuai dengan keahlian dan keadaan alam sekeliling.
Barang yang merupakan tukar-menukar itu melalui proses produksi. Produksi
menjadi masalah penting bagi kemakmuran masyarakat.
Makin tinggi kualitas barang yang dihasilkan, makin naiklah tingkat ke-
makmuran masyarakat.
Kemakmuran masyarakat dapat diukur dari segi kemampuan penduduk
untuk mencukupi segala macam keperluan, baik menurut jumlah, maupun macam
dan kualitas. Makan tidak hanya sekadar asal kenyang saja, tetapi juga
memperhatikan mutu gizi makanan, waktu, dan tempat makan. Makin tinggi mutu
dan teraturnya waktu dan tempat makan, makin baik tingkat kehidupannya.
Masalah produksi adalah bagaimana usaha untuk menghasilkan barang yang dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat.
1. Pengertian Produksi
Barang dan jasa yang diperlukan untuk keperluan hidup manusia harus
diusahakan. Seperti contoh di atas, petani tadi memerlukan pakaian. Pakaian ini
harus diusahakan. Pakaian dibuat dari kain, kain dibuat dari benang, dan benang
dibuat dari kapas. Pembuatan pakaian yang diperlukan oleh petani tadi ternyata
dihasilkan melalui suatu proses.
Dalam ilmu ekonomi, proses pengolahan bahan menjadi barang itu disebut proses
produksi. Kegiatan untuk menghasilkan barang itu disebut produksi. Jadi produksi
ialah suatu kegiatan yang berhubungan dengan menghasilkan barang dan jasa,
baik secara langsung maupun tidak langsung guna memenuhi keperluan hidup
manusia.
Pada dasarnya produksi merupakan kegiatan menciptakan dan meningkat- kan
kegunaan suatu barang. Kegunaan artinya bermanfaat atau tidaknya barang itu
dapat memenuhi kebutuhan manusia. Jadi, produksi itu mempunyai pengertian
yang luas, bukan hanya kegiatan menghasilkan barang dan jasa saja melainkan
mencakup semua usaha dan kegiatan yang menciptakan dan menambah kegunaan.
Menanam padi, menggiling padi, mengangkut beras ke kota, memper-
dagangkannya, menanak nasi, menjual makanan, semuanya itu termasuk
ke¬giatan produksi.
Pada masyarakat yang masih sederhana, produksi pada umumnya dilakukan
secara langsung, yakni dilakukannya dengan menggunakan faktor alam dan
tenaga kerja saja. Hal ini disebut sebagai produksi secara langsung.
Contoh : Menangkap ikan di kolam atau di sungai dengan menggunakan tangan
saja.
Sebaliknya, masyarakat yang telah maju, produksi dilakukan secara tidak
langsung, yaitu dengan menggunakan berbagai faktor produksi, seperti alam,
tenaga kerja, modal, dan keahlian. Hal ini disebut dengan produksi secara tidak
langsung. ' ~~
Contoh : Menangkap ikan di laut atau di sungai, dengan menggunakan alat
se¬perti perahu, kail, jala, dan lain-lainnya.
Jadi, produksi dengan bantuan alam dan tenaga kerja saja disebut produksi
langsung dan produksi dengan menggunakan berbagai faktor, seperti alam, tenaga
kerja, modal dan keahlian, disebut produksi tidak langsung.
2. Pengertian Sumber Daya Ekonomi (Proses Produksi)
Barang dan jasa perlu dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
Produksi barang dan jasa merupakan kerja sama golongan masyarakat.
Dalam proses produksi diperhatikan cara dan biaya yang diperlukan. Produksi
! m.-^ modern lebih mudah untuk meningkatkan produksi. Barang tidak
dihasilkan ; * langsung, tetapi dihasilkan sesuai dengan pembagian kerja. Proses
ekonomi [ 1^-ilan dengan dasar tukar-menukar barang dan jasa. Proses dan
peningkatan irrcuksi dapat berjalan lancar dengan koordinasi faktor produksi,
-.lat-alat produksi, lama-kelamaan diperbanyak dan kualitas diperbaiki sesuai ir-
gan kemajuan teknik. Dewasa ini dijumpai alat-alat yang serba modern, '-T-rrti
mesin otomatis komputer.
Sekarang yang menjadi masalah produksi ialah barang mana yang akan arroduksi.
Sudah tentu barang yang diperlukan oleh masyarakat dan laku dijual. fcteh sebab
itu, perlu dipertimbangkan daya beli masyarakat, ongkos-ongkos
:uk memproduksi. Kecuali ongkos produksi perlu pula diperhatikan ■ rmungkinan
persaingan, perubahan harga, dan selera pemakai.
Untuk kelangsungan proses produksi diperlukan pula faktor produksi, yaitu mr<ih
tempat usaha, tenaga yang mengerjakan, alat-alat untuk memperbanyak ,-^sil dan
organisasi yang teratur. Keempat unsur tersebut dalam ilmu ekonomi i.^ebut
faktor produksi. Untuk menyelenggarakan proses produksi perlu kerja xma yang
erat antara keempat faktor produksi tersebut.
3 Macam-Macam Sumber Daya Ekonomi (Faktor Produksi)
Pada bab sebelumnya telah dikemukakan, bahwa pada mulanya manusia
rerproduksi tanpa menggunakan alat dan hanya mengandalkan tenaga kerja dan
rantuan alam (hasil alam) saja. Ia berburu tanpa alat dan hanya mengandalkan
pada kerja tenaga fisiknya saja.
Lama-kelamaan, seiring dengan kemajuan tingkat peradaban manusia, dan
perkembangan kecerdasan manusia, diciptakanlah alat seperti panah (untuk
berburu), jaring (untuk menangkap ikan), perahu, dan lain-lainnya. Alat-alat
tersebut merupakan modal bagi manusia untuk dapat berproduksi lebih banyak.
Dengan mengandalkan kerja tenaga fisik saja untuk berburu atau menangkap :kan,
hasilnya sedikit. Mungkin saja dalam satu hari hanya memperoleh binatang
buruan paling banyak satu ekor atau memperoleh ikan beberapa ekor saja. Akan
tetapi, bila menggunakan alat seperti panah untuk berburu, jala untuk menangkap
ikan, hasilnya tentu lebih banyak daripada tidak menggunakan alat.
Sementara itu, jumlah manusia pun bertambah banyak sehingga diperlukan usaha
pengaturan pendayagunaan ketiga faktor produksi tadi agar dapat bermanfaat
dalam kegiatan produksi dan hasilnya sesuai dengan yang diharapkan.
Faktor keempat ini disebut keahlian mengatur. Jadi, untuk menghasilkan suatu
barang atau meningkatkan kegunaan suatu barang diperlukan adanya empat faktor
yang disebut faktor produksi.
Yang dimaksud dengan faktor produksi ialah segala sesuatu yang diperlukan
dalam usaha menghasilkan atau menambah kegunaan suatu barang.
Faktor produksi terdiri dari: a. alam; b tenaga kerja;
c. modal;
d. keahlian.
a. Faktor Alam
Alam termasuk faktor produksi asli di samping faktor tenaga kerja. Yang
dimaksud dengan faktor produksi alam ialah segala sumber yang telah dise-
diakan oleh alam, tanpa usaha kerja manusia, dan dapat dimanfaatkan oleh
manusia dalam usahanya mencapai kemakmuran.
Beberapa faktor alam yang diperlukan untuk produksi itu ialah sebagai berikut.
1) Tanah
Proses produksi di bidang pertanian, peternakan dan perikanan sangat
memerlukan faktor alam. Dalam hal ini tanah merupakan faktor penting untuk
usaha-usaha tersebut. Tanah juga diperlukan untuk tempat bangunan, baik untuk
perumahan maupun untuk gedung perusahaan.
2) Air
Air digunakan untuk irigasi, pengangkutan, perikanan dan pembangkit tenaga
listrik. Di samping itu, juga air digunakan sebagai bahan pokok oleh perusahaan
air minum.
3) Barang tambang, antara lain bijih besi, batu bara, emas, timah dan lain
sebagainya.
4) Iklim dan udara, untuk pertanian dan perkebunan sesuai dengan letak
geografisnya.
5) Tenaga alam, sebagai alat penggerak dalam produksi seperti tenaga atom,
dan sumber tenaga listrik.
Semua sumber alam, kecuali sinar matahari dan zat kimia, harus diolah dengan
kerja manusia sebelum cHTpat memenufu kebutuhan manusia. Minyak bumi
sebelum dapat digunakan sebagai bahan bakar harus dibuat, disaring terlebih
dahulu. Ikan di laut harus ditangkap dengan berbagai cara dan kerja sungguh-
sungguh sebelum tersaji di meja makan. Jadi, sumber alam yang melimpah belum
menjamin terciptanya kehidupan makmur. Akan tetapi, kekayaan alam yang
potensial itu dapat menghasilkan kemakmuran jika kita mampu mengolahnya.
Beberapa sifat kekayaan alam perlu diketahui sebab menyangkut langsung kepada
keberhasilan produksi ialah sebagai berikut.
1) Penyebaran kekayaan alam tidak merata
Maksudnya adalah bahwa kekayaan alam di daerah yang satu dengan daerah
lainnya tidak sama. Di satu daerah mungkin adanya berlimpah ruah, tetapi di
daerah yang lain hanya tersedia sedikit atau sama sekali tidak ada.
2) Kesanggupan kekayaan alam terbatas
Sumber alam harus dipelihara baik-baik sebab beberapa di antaranya makin lama
makin berkurang. Hutan semakin lenyap dari permukaan bumi sebagai akibat dari
perbuatan manusia perlu dipikirkan akibatnya. Jumlah areal tanah di dunia tidak
bertambah sehingga kepadatan penduduk terus meningkat.
3) Bencana alam
Alam tidak selalu membantu kehidupan manusia, malahan tidak jarang terjadi
bencana alam seperti gempa bumi, banjir, topan, dan musim kemarau berkepan-
jangan yang dapat menghancurkan kehidupan manusia.
: Faktor Tenaga Kerja
Jumlah tenaga kerja yang sangat besar, dapat dibina dan dikerahkan secara
produktif dan efektif. Usaha peningkatan daya dan kreativitas tenaga sangat
berguna bagi pembangunan di segala bidang.
Ilmu ekonomi memberikan pengertian tenaga kerja, ialah suatu kegiatan manusia,
baik jasmani maupun pikiran yang ditujukan kepada produksi.

Gambar 3.1. Padat Tenaga Kerja


Tenaga kerja bertambah sesuai dengan pertumbuhan penduduk. Yang diperlukan
tenaga kerja yang terampil dan cakap. Untuk mendapatkan tenaga kerja tersebut
perlu pendidikan dan pembinaan pelatihan kerja.
Tenaga kerja dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu (1) tenaga kerja rohani dan
(2) tenaga kerja jasmani.
1) Tenaga kerja rohani, ialah segala kegiatan pikiran yang memberikan
sumbangan produktif pada produksi.
Contoh: para ahli mengadakan penyelidikan di laboratorium untuk
memperlipatgandakan hasil bahan makanan.
2) Tenaga kerja jasmani ialah segala kegiatan jasmani yang memberikan
sumbangan produktif dalam produksi.
Tenaga kerja jasmani ini terdiri dari tiga jenis, yaitu Cl) tenaga kerja terdi- dik, (2)
tenaga kerja terlatih, dan (3) tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih.
1) Tenaga kerja terdidik, tenaga kerja yang memerlukan pendidikan yang
teratur dan mendalam.
Misalnya: montir, dokter, juru komputer, asisten, dan apoteker.
2) Tenaga kerja terlatih, ialah tenaga kerja yang memerlukan pengalaman dan
latihan terlebih dahulu.
Misalnya: sopir, pelayan hotel atau restoran, penjaga mesin disel dan lain-
lainnya.
3) Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih ialah tenaga kerja yang tidak
memerlukan pendidikan dan latihan. Misalnya: pelayan>tukang batu, pesuruh,
penjaga gudang, dan buruh tani.
Dalam negara yang sedang berkembang, mengalami kekurangan tenaga kerja
terdidik. Untuk mengisi kekurangan itu diadakan pusat pelatihan, kursus, lembaga
peningkatan keahlian dan mendatangkan tenaga ahli dari luar negeri.
Di Indonesia sebagian besar tenaga kerja, bekerja di sektor pertanian, sedangkan
di sektor perindustrian baru merupakan sebagian kecil karena perindustrian di
Indonesia masih dalam perkembangan. Sering di sektor pertanian terdapat suatu
pengangguran yang tidak tampak karena tenaga kerja yang aktif sudah kelebihan.
Misalnya sebidang tanah dikerjakan oleh 1 orang, hasilnya sama jika dikerjakan
oleh 6 orang. Kelebihan 4 orang yang turut bekerja merupakan pengangguran
yang tidak tampak. Penyebab timbulnya pengangguran yang tidak tampak itu
karena tenaga kerja tidak bekerja secara maksimal. Kelebihan tenaga kerja perlu
disalurkan ke lapangan usaha lain. Untuk itu diperlukan tenaga kerja yang
memiliki kecakapan sesuai dengan program pembangunan. Pembinaan sistem
pendidikan juga disesuaikan dengan keperluan pembangunan.
c. Faktor Modal
Pengertian Modal
1) Ditinjau dari sudut pengusaha, modal ialah keseluruhan kekayaan yang
terdapat dalam debet neraca, misalnya bahan dasar,. barang setengah jadi, barang
jadi, gedung, tanah, hak paten, hak cipta, dan lain-lain.
2) Ditinjau dari segi pembukuan, modal ialah semua kekayaan (aktiva)
dikurangi utang-utangnya (pasiva).
Pembagian Modal
Modal dalam masyarakat dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu (1) modal nyata
(kongkrit) dan (2) modal tidak nyata.
1) Modal nyata (kongkrit) ialah barang-barang yang dapat digunakan dalam
proses produksi, misalnya persediaan barang dan gedung.
Modal nyata ditinjau dari fungsinya dapat dibedakan menjadi (1) modal
masyarakat dan (2) modal perseorangan.
• Modal masyarakat ialah setiap modal atau alat produksi yang dipakai
dalam produksi barang-barang selanjutnya.
• Modal perseorangan ialah setiap modal yang dimiliki perseorangan dan
merupakan sumber pendapatan pemiliknya tanpa kerja, misalnya menyewakan
tanah dan rumah.
2) Modal tidak nyata (abstrak) ialah daya beli yang dapat digunakan. Daya
beli "* ini umumnya masih belum tertanam dalam suatu benda modal. Jadi, modal
masih berupa uang.
Modal yang dapat digunakan dalam proses produksi barang-barang dapat
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu (1) modal tetap dan (2) modal lancar.
a) Modal tetap ialah alat-alat produksi tahan lama dan berangsur-angsur habis
dalam proses produksi, misalnya mesin dan bangunan pabrik.
b) Modal lancar ialah alat produksi yang habis dalam sekali produksi,
misalnya pelumas, bahan mentah, dan bahan bakar.
± Faktor Keahlian
Untuk menjalankan roda perusahaan tidaklah mudah, karena memerlukan :enaga
usahawan yang cukup berpengalaman. Untuk mengorganisasi, mengatur, dan
memadukan kerja sama faktor produksi yang tersedia, seperti alam, tenaga <erja,
dan modal diperlukan keahlian seorang pengusaha.
Kegiatan kerja dan keahlian seorang pengusaha sangat diperlukan dalam proses
produksi. Seorang pengusaha harus memiliki berbagai keahlian, kecakapan,
pandai memimpin, berpandangan luas, dan disegani bawahannya.
Seorang pengusaha harus pandai menentukan harga pembelian bahan dasar dan
pandai menentukan harga jual hasil produksinya.
Keahlian dapat dibedakan dalam tiga macam, sebagai berikut.
1) Keahlian manajerial ialah keahlian dalam menggunakan kesempatan
mengorganisasi faktor produksi dan menggunakan teknik serta cara baru dalam
proses ekonomi.
Secara singkat dapat dikatakan bahwa keahlian manajerial merupakan keahlian
untuk memimpin dan mengorganisasi faktor produksi dengan menggunakan
teknik dan menciptakan cara baru dalam produksi.
2) Keahlian teknologi ialah keahlian yang bersifat teknis ekonomis yang
diperlukan untuk kegiatan ekonomi dan produksi. Atau keahlian di bidang teknis
ekonomis dalam bidang ekonomi dan produksi.
3) Keahlian organisasi, ialah keahlian dalam bidang organisasi, baik intern
(ke dalam) maupun ekstern, (berhubungan dengan lingkungan masyarakat).
4. Hasil Produksi
Produksi menghasilkan barang, baik yang berwujud benda maupun jasa. Hasil
produksi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu:
a. Menurut Jenis Produksinya
1) Produksi ekstraktif, ialah produksi yang menghasilkan barang-barang yang
telah disediakan oleh alam.
Yang termasuk produksi ekstraktif yaitu
• pertambangan: batu bara, timah, bijih besi, dan emas;
• perikanan: penangkapan ikan di laut;
• penebangan kayu hutan;
• perburuan binatang.
2) Produksi agraris, ialah produksi yang mengolah tanah dengan bant-i*
kesuburan tanahnya.
Yang termasuk hasil produksi agraris yaitu
• pertanian, hasilnya antara lain padi, jagung, ubi, dan singkong;
• perkebunan, hasilnya antara lain: karet, kopi, cengkeh, dan cokelat;
• kehutanan, hasilnya antara lain kayu jati, cendana, dan mahoni.
3) Produksi industri ialah produksi yang mengolah bahan mentah menjadi
barang jadi atau setengah jadi. Misalnya: tekstil,mobil, televisi, barang elektronik
dan sabun.
4) Produksi perdagangan, ialah semua kegiatan transaksi jual-beli barang
keperluan hidup yang dilakukan di berbagai pasar.
5) Produksi jasa, ialah produksi yang bergerak di bidang jasa, antara lain jasa
perkreditan, jasa transportasi, dan jasa asuransi.
b. Menurut Kegunaannya
1) Hasil produksi yang berwujud barang modal. Barang modal ialah barang
yang dipergunakan sebagai alat untuk berproduksi lebih lanjut.
Misalnya: kapal, kereta api, pesawat terbang, dan traktor buldoser.
2) Hasil produksi yang berwujud barang setengah jadi. Barang setengah jadi
ialah barang yang harus diolah lagi supaya dapat memenuhi kebutuhan.
Misalnya: besi batangan, bahan kimia, benang tenun, tepung terigu dan kertas.
5) Hasil produksi yang berwujud barang jadi. Barang jadi ialah barang yang
langsung dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan. Barang jadi juga
dinamakan barang konsumsi. Misalnya radio, sepeda, dan pakaian.
B. Perusahaan
1. Pengertian Perusahaan
Biasanya usaha produksi dilakukan di dalam suatu badan usaha yang merupakan
tempat kerja sama faktor produksi dengan tujuan mencari laba.
Dalam arti ekonomi, perusahaan ialah setiap kegiatan atau setiap usaha produksi.
Di samping perusahaan dalam arti ekonomi, ada juga perusahaan dalam arti
hukum.
Suatu perusahaan dapat disebut perusahaan dalam pengertian hukum apabila
memenuhi syarat-syarat:
a. mempunyai tempat kedudukan tertentu;
b. menjalankan usaha secara terang-terangan;
~c. berusaha terus-menerus, artinya tidak musiman.
d. bertujuan mencari keuntungan;
e. mempunyai izin usaha dari pemerintah.
Secara hukum suatu perusahaan harus memiliki tempat yang tetap untuk
menjalankan usaha produksinya. Usaha yang dijalankan itu berdasarkan izin
usaha yang diperoleh dari pemerintah. Usaha itu dijalankan secara terang-
terangan dan berkelanjutan serta bertujuan mencari keuntungan.
Dari syarat-syarat tersebut di atas dapat diketahui bahwa perusahaan dalam
arti hukum sudah tentu merupakan perusahaan dalam arti ekonomi. Akan tetapi,
perusahaan dalam arti ekonomi belum tentu dapat digolongkan ke dalam
perusahaan dalam hukum.
Perusahaan rokok Gudang Garam, misalnya, adalah perusahaan dalam arti hukum
karena perusahaan tersebut mempunyai tempat kedudukan untuk menjalankan
usaha. Usahanya di-jalankan secara terang-terangan. Artinya, masyarakat tahu
kalau perusahaan itu memproduksi rokok, tujuannya mencari keuntungan,
berusaha terus-menerus dan sudah tentu memiliki izin usaha dari Pemerintah.
Perusahaan itu melakukan usaha produksi dalam arti ekonomi.
Menanak nasi adalah usaha produksi yaitu perusahaan dalam arti ekonomi karena
dengan kegiatan itu kegunaan suatu barang menjadi bertambah. Akan tetapi,
kegiatan menanak nasi itu tidak dapat digolongkan ke dalam perusahaan dalam
arti hukum karena tidak memenuhi persyaratan di atas.
Gambar 3.2. Usaha Kecil Milik Keluarga

Dari persyaratan perusahaan dalam arti hukum di atas, dapat diberikan pengertian
perusahaan.
Yang dimaksud dengan perusahaan ialah tempat kegiatan ekonomi dengan
menyelenggarakan kerja sama faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang
atau jasa dengan tujuan untuk mencari keuntungan.
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan sebagaiberikut.
a. Usaha (perusahaan dalam arti ekonomi) ialah setiap usaha produksi.
b. Perusahaan (perusahaan dalam arti hukum) ialah usaha produksi yang
telah memenuhi persyaratan tertentu.
2. Jenis Perusahaan Menurut Lapangan Usahanya
Pada bagian sebelumnya sudah disebutkan beberapa wujud perusahaan, seperti
pertanian, perkebunan, gudang, toko, pabrik, dan bengkel. Wujud perusahaan
tersebut sesuai dengan lapangan atau bidang usahanya, misalnya sebagai berikut.
Contoh perusahaan menurut bidang usahanya: a. Toko ialah wujud perusahaan
yang bergerak di bidang perniagaan atau perdagangan.
b. Pabrik ialah wujud perusahaan yang bergerak di bidang perindustrian.
Menurut lapangan usahanya, perusahaan dapat dibedakan menjadi lima jenis
sebagai berikut.
a. Perusahaan Ekstraktif
Perusahaan ekstraktif ialah perusahaan yang pada pokoknya berusaha melepaskan
barang dari ikatan tempat barang itu berada. Perusahaan pertam- bangan batu bara
berusaha melepaskan batu bara dari ikatan alam. Perusahaan pertambangan
minyak berusaha melepaskan ikatan minyak dari dasar laut.
Perusahaan penebangan kayu hutan berusaha melepaskan kayu hutan dari
ikatannya dengan alam (tanah).
Yang dapat digolongkan ke dalam perusahaan ekstraktif, yaitu perusahaan yang
bergerak di bidang pertambangan, penangkapan ikan, dan penebangan kayu.
b. Perusahaan Agraris
Perusahaan agraris ialah semua perusahaan yang berusaha menghasilkan barang
dengan jalan mengolah tanah.
Perusahaan pertanian, dengan mengolah tanah pertaniannya berusaha untuk dapat
menghasilkan padi, jagung, atau hasil pertanian yang lainnya.
Perusahaan perkebunan dengan mengolah tanah perkebunannya berusaha
menghasilkan buah-buahan atau sayur-sayuran.
Selain perusahaan pertanian dan perkebunan, perusahaan yang berusaha di bidang
pertambakan ikan/udang juga dapat digolongkan ke dalam perusahaan agraris.
c. Perusahaan Industri
Perusahaan industri ialah semua perusahaan yang berusaha mengolah bahan
mentah (bahan baku) atau bahan setengah jadi menjadi barang jadi.
Industri kerajinan rumah tangga, misalnya, dengan mengolah bambu (sebagai
bahan mentah) berusaha menghasilkan kursi, keranjang, dan jenis kerajinan
lainnya.
Perusahaan tahu dan tempe dengan mengolah kedelai (sebagai bahan baku)
berusaha untuk menghasilkan tahu dan tempe.
d. Perusahaan Perniagaan
Perusahaan perniagaan ialah semua perusahaan yang bergerak di bidang
perdagangan (perniagaan) misalnya pedagang besar, pedagang kecil, dan
pedagang menengah.
e. Perusahaan Jasa
Perusahaan jasa ialah semua perusahaan yang bergerak di bidang pemberian
pelayanan jasa kepada masyarakat.
Yang dapat digolongkan ke dalam perusahaan jasa, antara lain perusahaan
angkutan, perusahaan asuransi, dan perusahaan yang bergerak di bidang
perkreditan.
3 Jenis Perusahaan Menurut Tanggung Jawab Pemiliknya
Menurut tanggung jawab pemiliknya, perusahaan dapat digolongkan menjadi riam
macam, yaitu a perusahaan perseorangan; r firma (Fa);
persekutuan komanditer, dalam bahasa Belanda disebut commanditaire
vennootschaps (CV);
d. perseroan terbatas (PT);
e. koperasi;
f. perusahaan negara.
a. Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan ialah suatu bentuk badan usaha dengan modal dari
seorang pengusaha. Tanggung jawab atau pimpinan ada pada pengusaha yang
bersangkutan. Bentuk badan usaha ini sangat cocok untuk perusahaan-perusahaan
kecil, dan umumnya banyak terdapat di Indonesia. Perusahaan perseorangan
memiliki kebaikan dan keburukan.
Kebaikan perusahaan perseorangan adalah sebagai berikut,
1) Modal yang diperlukan sedikit dan dapat diusahakan oleh pemilik-
pemiliknya sendiri.
2) Keuntungan/laba menjadi milik sendiri sehingga akan mendorong kegiatan
kerja.
3) Pemimpin perusahaan dapat cepat membuat keputusan tanpa menunggu
pertimbangan orang lain.
4) Bentuk usaha mudah didirikan dan dibubarkan.
5) Adanya kepuasan pribadi.
6) Pajak rendah karena tidak berbadan hukum.
7) Biaya organisasi murah karena skala perusahaan kecil.
8) Rahasia perusahaan lebih terjamin.
Keburukan perusahaan perseorangan adalah sebagai berikut.
1) Perkembangan perusahaan sangat tergantung pada kecakapan dan kegiatan
satu orang. Kalau pemilik berhalangan atau meninggal, kelangsungan hidup
perusahaan terganggu.
2) Karena modal terbatas (sedikit), sulit meluaskan usaha.
3) Risiko kerugian menjadi tangung jawab pemilik sendiri.
4) Tanggung jawab pemilik tidak terbatas.
5) Kecakapan pimpinan terbatas.
b. Firma (Fa)
Firma ialah persekutuan antara dua orang atau lebih untuk mendirikan suatu
perusahaan dengan satu nama, dan semua anggotanya bertanggung jawab penuh
atas perusahaan.
Pemilihan nama sebuah firma tidak terikat, tetapi biasanya diambilkan dari nama
salah seorang anggotanya. Misalnya, firma yang didirikan oleh Gunawan,
Mustofa, Harahap, dan Mahendra, diberi nama Firma Mahendra.
Semua anggota firma berfungsi sebagai pengusaha, pemilik perusahaan, dan
pemimpin atau pengurus perusahaan.
Modal perusahaan diperoleh dari semua anggotanya. Bila modal itu diperoleh dari
pinjaman, pinjaman itu menjadi tanggung jawab bersama. Oleh karena itu, bila
salah seorang anggota firma meminjam uang atas nama perusahaan, harus
diketahui oleh anggota yang lain. Bahkan setiap tindakan seorang anggota atas
nama perusahaan, mengikat anggota-anggota lainnya.
Cara Mendirikan
Sebaiknya firma didirikan dengan akta notaris. Pada akta itu, antara lain
disebutkan nama, alamat, pekerjaan para anggota, nama perusahaan, besarnya
modal, dan nama orang yang diberi kuasa menandatangani surat-surat.
Seyogianya anggota-anggota firma terdiri atas orang-orang yang telah saling
mengenal dengan baik. Atau terdiri atas orang-orang yang mempunyai hu- bungan
keluarga.
Tanggung Jawab para Pemilik
Setiap anggota firma dibebani tanggung jawab tidak terbatas. Artinya, bila firma
menanggung banyak utang, bila perlu kekayaan pribadi setiap anggota digunakan
untuk melunasinya.
Tentu saja dalam mengelola perusahaan, para anggota firma tidak boleh
mencampur kekayaan masing-masing dengan kekayaan perusahaan. Hal itu untuk
mencegah kekurangan salah seorang anggota, mempermudah perhitungan
laba/rugi, dan mempermudah penentuan pajak perusahaan.
Keburukan/Kelemahan Firma
1) Kecurangan seorang anggota, menimbulkan kerugian anggota yang lain.
2) Bila firma menanggung banyak utang, kekayaan pribadi para anggota
terkuras untuk melunasi utang tersebut.
Kebaikan Firma
1) Perusahaan dapat menghimpun modal yang cukup besar, karena modal
diperoleh dari beberapa orang.
2) Masalah yang dihadapi oleh perusahaan, dapat diatasi bersama.
Firma cocok untuk mengelola perusahaan sedang, yang risikonya tidak terlalu
besar.
c. Persekutuan Komanditer
Persekutuan komanditer ialah persekutuan antara dua orang atau lebih untuk
mendirikan perusahaan, seorang di antaranya sebagai sekutu aktif, sedangkan
yang lain sebagai sekutu komanditer (sekutu diam).
Persekutuan komanditer juga disebut commanditaire vennootschaps (CV).
Pengertian CV di atas dapat dijelaskan sebagai berikut.
2) Sekutu Komanditer
a) Sekutu komanditer berhak menerima pembagian laba. Laba yang diterima
oleh sekutu komanditer bergantung pada persentase modal yang ditanamnya.
b) Sekutu komanditer berhak mengawasi jalannya perusahaan karena bila
perusahaan rugi, mungkin sekutu komanditer akan kehilangan modal yang
ditanamnya.
Biasanya CV merupakan perkembangan dari perusahaan perseorangan. Oleh
karena itu, CV cocok untuk bidang produksi. Khususnya untuk perusahaan-
perusahaan sedang, yang modalnya sedikit lebih besar daripada firma.
d. Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan terbatas adalah suatu badan usaha yang modalnya terdiri dari saham-
saham atau surat sero/andil. Para pemilik modal dalam perseroan terbatas disebut
para pemegang saham atau pesero.
Perseroan terbatas (PT) dipimpin oleh pengurus yang disebut direksi. Direksi
mengadakan hubungan, baik ke dalam maupun ke luar perusahaan. Direksi harus
menjalankan tugas sesuai dengan program yang telah ditetapkan dan dalam
menjalankan tugasnya itu mereka diawasi oleh komisaris sehingga tujuan
perusahaan dapat benar-benar tercapai.
Kekuasaan tertinggi dalam perseroan terbatas (PT) bukan dipegang oleh direksi
atau komisaris, tetapi berada di tangan Rapat Umum Pemegang Saham.
Rapat itulah yang membentuk direksi dan komisaris dan menetapkan program
secara garis besar, serta mengesahkan perhitungan rugi/laba perusahaan.
Perseroan terbatas berstatus badan hukum, yaitu badan yang disamakan hak dan
kewajibannya seperti manusia biasa. Jadi PT dapat memiliki sesuatu, menuntut,
dan dituntut di muka hakim (pengadilan). \
Harta benda suatu perseroan terbatas terpisah dari harta benda pemiliknya.
Tanggung jawab para pemilik saham terbatas pada sejumlah saham yang
dimilikinya.
Untuk mendapatkan hak badan hukum, suatu perseroan terbatas harus didirikan
dengan akta notaris dan mengajukan permohonan kepada Departemen Kehakiman
melalui pengadilan setempat.
Laba yang diperoleh perseroan terbatas dikenakan pajak. Di samping itu, bila laba
itu dibagikan kepada para pemegang saham yang disebut deviden juga dikenakan
pajak.
Kebaikan dan Keburukan Perseroan Terbatas
Kebaikan perseroan terbatas adalah sebagai berikut.
1) Perseroan terbatas lebih mudah memperbesar modal, dengan jalan menjual
atau mengeluarkan surat saham.
2) Tanggung jawab pemegang saham terbatas pada sejumlah modal yang
ditanamkannya dalam surat saham.
3) Pemilik dan pengusaha terpisah.
Pemilik adalah para pemegang saham, sedangkan pengurus adalah direksi.
Keburukan perseroan terbatas adalah sebagai berikut.
1) Pajak perseroan besar
Pajak tidak saja dikenakan pada keuntungan perseroan, tetapi dikenakan juga pada
deviden yang dibagikan.
2) Ongkos/biaya pendiriannya besar.
3) Perseroan terbatas kurang mendapat perhatian dari pemiliknya.
Pemilik saham kurang memperhatikan perkembangan perusahaan. Perhatian
mereka hanya tertuju pada deviden yang dibagikan pada tiap akhir tahun buku
(saat perhitungan rugi/laba perusahaan).
Jem's Perseroan Terbatas /
1) Perseroan Terbatas Terbuka (Umum)
PT terbuka adalah jenis perseroan terbatas yang kebutuhan dan modalnya
diperoleh dengan menjual suatu surat saham di bursa. Ini berarti bahwa siapa saja
dapat membeli saham PT yang bersangkutan.
2) Perseroan Terbatas Tertutup
PT tertutup adalah jenis perseroan terbatas yang saham sahamnya dibuat atas
nama dan seringkali yang diperkenankan membelinya adalah orang-orang yang
mempunyai hubungan keluarga. Jadi, tidak setiap orang dapat atau diperbolehkan
membeli saham PT yang bersangkutan.
3) Perseroan Terbatas Kosong (PT Kosong)
PT Kosong merupakan suatu PT di mana bangunan secara fisik masih ada, tetapi
jika dilihat dari usahanya sudah tidak berfungsi lagi.
Susunan Organisasi Perseroan Terbatas
Susunan organisasi PT terdiri atas hal berikut.
1) Rapat Umum Pemegang Saham
Rapat ini merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam perseroan terbatas.
Dalam rapat umum pemegang saham ini diangkat dan diberhentikan dewan
komisaris dan dewan direksi.
2) Dewan Direksi
Direksi terdiri dari direktur utama dan direktur-direktur lainnya.
Tugas direksi:
a) menjalankan perusahaan dengan sebaik-baiknya;
b) mewakili perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan;
c) memberikan laporan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun.
3) Dewan Komisaris
Dewan komisaris diangkat dan diberhentikan oleh rapat umum pemegang saham.
Kewajiban dewan komisaris :
a) mengawasi jalannya perusahaan
b) memberikan nasihat-nasihat
c) membantu pekerjaan direktur dalam hal-hal penting.
Bagan Susunan Organisasi Perseroan Terbatas
Dewan Komisaris | ♦
e. Koperasi
Dalam tata perekonomian Indonesia, koperasi sangat penting, karena koperasi
sebagai gerakan ekonomi rakyat. Oleh karena itu, Pemerintah mengaturnya
dengan mengeluarkan undang-undang tentang perkoperasian. Undang-udang
koperasi yang terbaru dan sekarang berlaku ialah Undang-Undang No. 25 Tahun
1992 tentang Perkoperasian Undang-undang ini disahkan oleh Presiden Republik
Indonesia tanggal 21 Oktober 1992.
Menurut Undang-Undang No. 25 Tahun 1992, pengertian koperasi sebagai
berikut.
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berasaskan prinsip koperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.
Bila koperasi menanggung rugi dapat dibubarkan. Pembubaran koperasi dilakukan
berdasarkan
1) keputusan rapat anggota;
2) keputusan Pemerintah.
Bagaimana tanggung jawab anggota (pemilik) bila koperasinya dibubarkan? Para
anggota koperasi hanya menanggung kerugian sebesar simpanan pokok, simpanan
wajib, dan modal penyertaan yang dimilikinya. Dengan demikian, anggota
koperasi mempunyai tanggung jawab terbatas.
Koperasi akan Anda pelajari lebih lanjut di Kelas 2.
f. Perusahaan Negara
Merupakan suatu badan usaha yang sebahagian besar atau keseluruhan modalnya
merupakan milik negara, yang sekarang ini lebih dikenal dengan Badan Usaha
Milik Negara (BUMN). Badan usaha ini selain bertujuan memproduksi atau
memberi layanan untuk kepentingan masyarakat juga mencari keuntungan.
Bentuk-bentuk Perusahaan Negara :
1. Perusahaan Jawatan (Perjan).
2. Perusahaan Umum (Perum). Contoh: Perusahaan Umum Kereta Api
(Perumka).
3. Perusahaan Terbatas (PT). Contoh : PT. Telkom, PT. PLN, PT. Pindad,
PT. PAL.
C. Peningkatan Jumlah/Mutu Hasil Produksi
Tujuan dan Cara-cara Meningkatkan Jumlah/Mutu Hasil Produksi
Penyediaan barang keperluan hidup untuk memenuhi kebutuhan manusia perlu
ditingkatkan. Pertambahan jumlah penduduk mengakibatkan kebutuhan manusia
akan barang-barang semakin bertambah. Oleh karena itu, pertambahan
jmlah penduduk harus diimbangi dengan usaha penyediaan barang-barang
veperluan hidup. Kebudayaan manusia juga semakin maju. Kemajuan kebudayaan
-anusia tersebut juga membutuhkan pertambahan jenis barang.
Karena pertambahan jumlah penduduk dan kebudayaan yang semakin maju,
rersediaan barang-barang perlu ditingkatkan, baik kualitasnya (jumlahnya) —
aupun kuantitasnya (mutunya).
Tujuan manusia meningkatkan jumlah atau mutu hash produksi ialah:
a. untuk mencukupi kebutuhan penduduk yang semakin bertambah;
b. untuk menyesuaikan mutu barang dengan kemajuan kebudayaan manusia.
Adapun cara meningkatkan jumlah/mutu hasil produksi adalah sebagai
berikut.
a. Peningkatan jumlah hasil produksi dengan cara penambahan faktor
produksi
Yang sangat menentukan proses produksi adalah faktor produksi. Tanpa faktor
produksi, produksi tidak dapat berjalan. Jika faktor produksi ditingkatkan,
produksi akan meningkat dan tentu saja hasilnya juga meningkat.
Produksi diperbesar dengan jalan menambah atau memperbanyak jumlah faktor
produksi yang digunakan dalam proses produksi yang disebut eksten- sifikasi. Hal
seperti ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
1) Penambahan faktor produksi alam. Misalnya: dalam bidang pertanian yaitu
dengan menambah areal pertanian. Perluasan tanah pertanian ini dapat dilakukan
dengan membuka lahan pertanian yang baru di daerah transmigrasi. Dalam bidang
industri yaitu dengan perluasan produksi dapat dilakukan dengan menambah
tenaga kerja, menambah waktu kerja, dan memperbanyak barang-barang modal
seperti mesin-mesin dan bahan mentah.
2) Penambahan faktor produksi tenaga kerja. Misalnya: perusahaan perke-
bunan kelapa sawit di Kalimantan mendatangkan tenaga kerja baru dari Jawa,
perusahaan-perusahaan industri, dan sebagainya.
3) Penambahan faktor produksi modal
a) Penambahan modal barang. Misalnya: dalam produksi pertanian
ditingkatkan dengan menggunakan traktor tangan dan traktor mini, dalam
produksi industri ditingkatkan dengan memakai mesin-mesin dan peralatan yang
baru.
b) Penambahan modal uang. Misalnya: perusahaan pertanian dan industri
memakai sebagian dari labanya untuk meningkatkan produksinya. Tambahan
modal uang ini tidak hanya diperoleh dari sebagian laba saja, akan tetapi dapat
diperoleh dari beberapa sumber, yakni:
(1) pinjaman dari bank;
• (2) sebagian laba yang disisihkan untuk cadangan biaya perluasan produksi; (3)
uang yang disediakan oleh pemilik perusahaan untuk biaya peningkat¬an
produksi.
4) Penambahan tenaga ahli yang dapat menguasai teknologi kewirausahaan.
b. Peningkatan jumlah/mutu hasil produksi tanpa penambahan faktor
produksi
Faktor produksi tidak ditambah, tetapi ditingkatkan dayagunanya. Usaha untuk
memperbesar produksi dengan jalan peningkatan produktivitas faktor
MANUSIA SEBAGAI KONSUMEN
V —
A. Konsumsi

Pengertian Konsumsi
Pemakaian barang dan jasa yang dilakukan oleh tiap orang berbeda-beda.
Perbedaan ini antara lain dipengaruhi oleh faktor lingkungan, faktor peng- hasilan,
jumlah keluarga, tingkat pendidikan dan sebagainya.
Usaha untuk memperoleh barang dan jasa serta menggunakannya merupakan
permasalahan konsumsi.
Yang dimaksud dengan konsumsi ialah suatu proses mempergunakan atau
memakai barang atau jasa yang dilakukan secara berangsur-angsur atau sekaligus
habis.
Mengapa orang harus mengkonsumsi?
Tindakan konsumsi harus dilakukan untuk mempertahankan hidup. Berarti,
tindakan konsumsi itu baik asal dilakukan atas dasar prinsip ekonomi dan pnoritas
kebutuhan. Sebab barang yang kita butuhkan harus diusahakan atau dibeli,
sedangkan uang yang dipergunakan untuk membeli berasal dari penghasilan,
yakni berupa upah atau gaji, sebagai balas jasa dari hasil kerja kita.
Tingkat konsumsi seseorang dapat memberikan gambaran tingkat kemak- muran
orang tersebut. Orang yang tingkat konsumsinya tinggi, tinggi pula kemakmuran
orang itu dan orang yang tingkat konsumsinya rendah/kurang rendah atau kurang
pula kemakmuran orang itu.
Untuk mengonsumsi harus mempunyai penghasilan. Penghasilan yang tinggi akan
dapat mengonsumsi barang dan jasa dengan sebaik-baiknya. Sebaliknya, jika
renghasilan rendah, akan rendah • atau kurang pula barang atau jasa yang
dikonsumsi oleh orang tersebut.
Dengan demikian, besar kecilnya pendapatan/penghasilan akan dapat
mempengaruhi cara-cara mereka berkonsumsi dan sekaligus merupakan gambaran
tentang tingkat kemakmuran mereka.
B. Rumah Tangga Keluarga
1. Kegiatan Konsumsi dalam Rumah Tangga Keluarga
Konsumsi dalam rumah tangga keluarga ialah cara mengatur konsumsi dalam tiap
keluarga. Tiap keluarga perlu mengatur konsumsi dengan sebaik-baiknya.
Hendaknya rumah tangga ekonomi diatur secara rasional.
Dalam mengatur rumah tangga konsumsi yang terpenting ialah menjaga
keseimbangan antara penghasilan dan pengeluaran.
Penghasilan dengan pengeluaran harus seimbang seperti pepatah menyatakan
bayang-bayang hendaknya sepanjang badan. Penghasilan dan pengeluaran harus
diatur sebaik-baiknya. Jika tidak akan fatal (celaka) akibatnya. Untuk mengatur
ekonomi keluarga, ada beberapa hal yang perlu diketahui, yaitu:
a. penyusunan anggaran belanja keluarga;
b. pembuatan catatan tentang pengeluaran uang;
c. pembagian secara bijaksana atas berbagai macam kebutuhan, dan berusaha
mengurangi pengeluaran;
d. pelaksanaan belajar berbelanja serta pemanfaatan uang yang ada;
e. pengusahaan tambahan penghasilan;
f. pelaksanaan usaha menabung.
a. Penyusunan Anggaran Belanja Keluarga
Anda tentu sering mendengar istilah anggaran belanja, bukan? Apakah yang
dimaksud dengan anggaran belanja itu?
Anggaran belanja ialah suatu rencana yang disusun untuk menyesuaikan
penghasilan dengan pengeluaran dalam jangka waktu tertentu.
Agar ekonomi keluarga sehat, keluarga itu perlu menyusun anggaran belanja
keluarga.
Anggaran belanja bagi suatu keluarga, dinamakan anggaran belanja keluarga.
Anggaran tersebut merupakan rencana terinci tentang penggunaan uang
penghasilan, yang disesuaikan dengan kebutuhan rumah tangga, dalam jangka
waktu tertentu; misalnya untuk waktu satu bulan. Pada anggaran belanja keluarga
tercantum juga jumlah uang yang akan masuk dalam jangka waktu itu.
Anggaran belanja keluarga disusun dengan cara sebagai berikut.
1) Penyusunan perhitungan jumlah uang yang akan masuk dalam waktu
tertentu, misalnya dalam waktu satu bulan.
2) Penyusunan daftar kebutuhan keluarga dalam jangka waktu tersebut.
Daftar

Untuk mengonsumsi harus mempunyai penghasilan. Penghasilan yang tinggi akan


dapat mengonsumsi barang dan jasa dengan sebaik-baiknya. Sebaliknya, jika
penghasilan rendah, akan rendah ■ atau kurang pula barang atau jasa yang
dikonsumsi oleh orang tersebut.
Dengan demikian, besar kecilnya pendapatan/penghasilan akan dapat
mempengaruhi cara-cara mereka berkonsumsi dan sekaligus merupakan gambaran
tentang tingkat kemakmuran mereka.
B. Rumah Tangga Keluarga
1. Kegiatan Konsumsi dalam Rumah Tangga Keluarga
Konsumsi dalam rumah tangga keluarga ialah cara mengatur konsumsi dalam tiap
keluarga. Tiap keluarga perlu mengatur konsumsi dengan sebaik-baiknya.
Hendaknya rumah tangga ekonomi diatur secara rasional.
Dalam mengatur rumah tangga konsumsi yang terpenting ialah menjaga
keseimbangan antara penghasilan dan pengeluaran.
Penghasilan dengan pengeluaran harus seimbang seperti pepatah menyatakan
bayang-bayang hendaknya sepanjang badan. Penghasilan dan pengeluaran harus
diatur sebaik-baiknya. Jika tidak akan fatal (celaka) akibatnya. Untuk mengatur
ekonomi keluarga, ada beberapa hal yang perlu diketahui, yaitu:
a. penyusunan anggaran belanja keluarga;
b. pembuatan catatan tentang pengeluaran uang;
c. pembagian secara bijaksana atas berbagai macam kebutuhan, dan berusaha
mengurangi pengeluaran;
d. pelaksanaan belajar berbelanja serta pemanfaatan uang yang ada;
e. pengusahaan tambahan penghasilan;
f. pelaksanaan usaha menabung.
a. Penyusunan Anggaran Belanja Keluarga
Anda tentu sering mendengar istilah anggaran belanja, bukan? Apakah yang
dimaksud dengan anggaran belanja itu?
Anggaran belanja ialah suatu rencana yang disusun untuk menyesuaikan
penghasilan dengan pengeluaran dalam jangka waktu tertentu.
Agar ekonomi keluarga sehat, keluarga itu perlu menyusun anggaran belanja
keluarga.
Anggaran belanja bagi suatu keluarga, dinamakan anggaran belanja keluarga.
Anggaran tersebut merupakan rencana terinci tentang penggunaan uang
penghasilan, yang disesuaikan dengan kebutuhan rumah tangga, dalam jangka
waktu tertentu; misalnya untuk waktu satu bulan. Pada anggaran belanja keluarga
tercantum juga jumlah uang yang akan masuk dalam jangka waktu itu.
Anggaran belanja keluarga disusun dengan cara sebagai berikut.
1) Penyusunan perhitungan jumlah uang yang akan masuk dalam waktu
tertentu, misalnya dalam waktu satu bulan.
2) Penyusunan daftar kebutuhan keluarga dalam jangka waktu tersebut.
Daftar

kebutuhan keluarga disusun seperti menyusun skala kebutuhan. Bagaimana


caranya?
3) Penyusunan perkiraan harga kebutuhan masing-masing, dengan
memperhitungkan kemungkinan adanya kenaikan, harga barang-barang. Semua
perkiraan harga tersebut kemudian dijumlahkan.
4) Perbandingan jumlah perkiraan pengeluaran dengan jumlah uang yang
akan masuk.
Dari perbandingan jumlah tersebut dapat diketahui, adakah keseimbangan antara
pemasukan dan pengeluaran. Jika ternyata pemasukan lebih banyak, direncanakan
untuk apa sisanya. Yang paling baik tentu saja ditabung. Bagaimanakah jika
ternyata pengeluaran lebih banyak daripada pemasukan? Ada beberapa jalan yang
dapat ditempuh, antara lain
a) mengurangi pengeluaran, misalnya kebutuhan yang tidak mendesak;'
b) mencari tambahan penghasilan, tetapi tidak berutang.
5) Pada akhir bulan diadakan perbandingan lagi. Berapakah uang yang benar-
benar masuk, dan berapakah uang yang sungguh-sungguh dikeluarkan? Berapakah
selisihnya? Sesuaikah dengan rencananya?
Contoh :
Anggaran belanja keluarga Tuan Rudy, bulan Juli 1990
'
Penerimaan lilWlillli! 11 Pengeluaran
Gaji Rp 150.000,00 1. BahanMakanan Rp. 95.000,00
(Pendapatan lain) 2. Pakaian Rp. 20.000,00
Hasil Kerajinan Rp. 9.000,00 3. Perumahan Rp. 15.000,00
Sewa Rumah Rp. 20.000,00 4. Pendidikan Rp. 15.000,00
Lain-lain Rp. 11.000,00 5. Kesehatan Rp. 7.500,00
Kebutuhan yang lain 6. Transpor Rp. 8.000,00
7. Rekreasi Rp. 12.000,00
8. Tabungan Rp. 15.000,00
9. Tidak terduga Rp. 2.500,00
Rp. 190.000,00 Rp. 190.000,00

Dari contoh anggaran belanja keluarga Tuan Rudy di atas, dapat dilihat bahwa
anggaran tersebut dibuat dalam jumlah yang seimbang. Di sebelah kiri dari daftar
tersebut adalah anggaran penerimaan Tuan Rudy dan di sebelah kanan merupakan
anggaran pengeluarannya.
b. Pembuatan catatan tentang pengeluaran uang
Pernahkah kalian membuat catatan tentang pengeluaran uang saku kalian?
Misalnya pada bulan Agustus 1995 kalian menerima uang saku dari ibu sebanyak
Rp3.500,00. Tiap kali ada pengeluaran, kalian mencatatnya dalam buku harian
sebagai berikut.
f_No_ Tanggal .
Una ian (!\,, , \ ‘ !"i'„ . '
Jumlah
1. 8 Agustus 1995 Pembelian penggaris Rp 400,00
2. 14 Agustus 1995 Pembelian 3 buku tulis Rp 1.200,00
3. 20 Agustus 1995 Pembelian spidol 6 Rp 600,00

Catatan seperti tersebut di atas sangat penting. Apalagi catatan pengeluaran uang
bagi kebutuhan keluarga. Kegunaan catatan itu adalah sebagai berikut.
1) Catatan pengeluaran berguna bagi penyusunan anggaran belanja keluarga
berikutnya.
Dengan melihat pengeluaran yang lalu, dapat diketahui kebutuhan mana yang
penting, dan selalu ada setiap bulan. Kecuali itu, juga dapat diketahui kebutuhan
mana yang mendesak dan mana yang tidak. Dengan cara itu akan mempermudah
penyusunan anggaran belanja keluarga berikutnya.
2) Catatan pengeluaran berguna, untuk melihat perencanaan yang tercantum
dalam anggaran belanja keluarga dengan kenyataannya.
3) Catatan pengeluaran berguna untuk mengetahui kebutuhan yang diper-
gunakan oleh semua anggota keluarga dan kebutuhan yang hanya diper- gunakan
oleh anggota keluarga tertentu saja.
c. Pembagian yang bijaksana atas berbagai macam kebutuhan dan berusaha
mengurangi pengeluaran
Apakah yang akan terjadi, jika pengeluaran lebih besar daripada penghasilan?
Bagaimanakah cara mengatasinya?
Apabila pengeluaran lebih besar dari pada penghasilan, maka harus diatasi dengan
memilih salah satu jalan:
1) mengurangi pengeluaran
2) mencari tambahan penghasilan.
Kedua macam jalan itulah yang merupakan prinsip dasar ekonomi rumah tangga.
Manakah yang harus dipilih? Jika mungkin, kita memilih jalan yang kedua. Akan
tetapi, dalam praktek kita tidak mudah mencari tambahan penghasilan tersebut.
Oleh karena itu, jalan pertamalah yang biasa ditempuh. Mengurangi pengeluaran
lebih mudah dilaksanakan daripada mencari tambahan penghasilan.
Untuk mengurangi pengeluaran, perlu adanya tindakan ekonomis, yaitu tindakan
untuk mencukupi kebutuhan, dengan jalan mengadakan pilihan setepat- tepatnya.
Kita harus memilih sekian banyak macam kebutuhan, kebutuhan mana yang
kurang mendesak dan dapat disisihkan lebih dahulu. Dengan demikian, perlu
adanya pertimbangan masak-masak sebelum membeli sesuatu. Sesuatu yang
kurang dibutuhkan, sebaiknya tidak dibeli. Sebaliknya, barang yang benar- benar
diperlukan, barulah dibeli. Dengan cara demikian, pengeluaran dapat dikurangi.
Penghasilan harus dibagi-bagi secara bijaksana. Tujuannya agar kebutuhan
penting dapat terpenuhi. Tentu saja hal itu tidak mudah sebab memerlukan
kedisiplinan. Akan tetapi mendisiplinkan diri sendiri perlu dibiasakan lebih-lebih
dalam tindakan ekonomis.
Memilih dengan tepat barang yang perlu dibeli dan mengesampingkan barang
yang tidak perlu dibeli adalah salah satu usaha mengurangi pengeluaran. Usaha
lain untuk mengurangi pengeluaran banyak sekali. Antara lain memelihara
barang-barang milik dengan baik. Pakaian, sepeda, mesin jahit, dan radio tidak
akan lekas rusak jika dipelihara baik-baik. Hal itu merupakan suatu penghematan.
Jika barang-barang tersebut ada yang rusak sebaiknya diperbaiki sendiri. Dengan
demikian, tidak perlu mengeluarkan uang ongkos perbaikan. Hal itu merupakan
suatu penghematan pula.
d. Belajar berbelanja serta memanfaatkan uang yang ada
Berbelanja harus berpedoman pada prinsip ekonomi, yaitu berusaha mendapat
barang yang sebanyak-banyaknya dari setiap rupiah yang dikeluarkan. Bahkan
bukan hanya itu saja, masih ada hal yang perlu dipertimbangkan. Hal yang perlu
dipertimbangkan pada waktu berbelanja antara lain sebagai berikut.
1) Tepat guna, artinya membeli suatu barang harus dipertimbangkan jumlah
dan jenis, sesuai dengan kebutuhan.
Misal: Sebelum membeli suatu barang, perlu kita pertimbangkan lebih dahulu.
Jika akan membeli sepatu, perlu Anda pertimbangkan. Sudah rusak benar dan
tidak dapat dipakai lagikah sepatu lama? Jika hanya sepasang yang dibutuhkan,
jangan membeli dua tiga pasang sepatu sekaligus dan pilihlah sepatu yang
ukurannya sesuai.
2) Tepat tempat, artinya membeli suatu barang di tempat yang barang-
barangnya lebih murah daripada harga barang-barang di tempat yang lain.
Misal: Di toko manakah Anda berbelanja? Tentu bukan di sembarang toko,
bukan? Anda harus memilih toko yang harga barang-barangnya lebih murah
daripada yang lain. Oleh karena itu, perlu membandingkan harga barang- barang
di beberapa toko.
3) Tepat waktu, artinya membeli suatu barang yang benar-benar diperlukan
pada saat ini.
Misal: Pertimbangkanlah masak-masak sebelum membeli suatu barang. Benar-
benar dibutuhkan pada saat inikah narang itu? Jika barang belum dibutuhkan pada
saat ini, sebaiknya barang itu tidak dibeli sekarang. Belilah lebih dahulu barang
yang memang benar-benar diperlukan pada saat ini.
4) Tepat harga, artinya membeli suatu barang dengan harga yang tidak terlalu
mahal.
Misal: Pertimbangkanlah barang yang akan Anda beli. Sudah sesuaikah harganya?
Usahakan jangan sampai terbeli barang yang terlalu mahal. Sekalipun barang
tersebut sangat dibutuhkan, janganlah Anda bayar begitu saja seperti permintaan
penjual. Tawarlah dengan sabar dan hati-hati agar uang Anda tidak berlebih
kepada penjual. Penjual yang menyatakan berapa pun harganya akan dibayar
karena barang itu sangat dibutuhkan harus dibuang jauh-jauh.
5) Tepat mutu, artinya membeli suatu barang dengan mempertimbangkan
mutunya.
Telitilah barang yang akan Anda beli. Bagaimana mutu atau kualitasnya? Belilah
barang yang bermutu! jangan sekali-kali membeli barang yang murah harganya,
tetapi lekas rusak. Jika sampai terjadi pemborosanlah yang diperoleh.
Biarlah barang itu mahal sedikit, asal bermutu tinggi,sehinggaawetdipakai. Suatu
hal yang perlu diingat janganlah Anda terpengaruh oleh iklan. Kapan saja dan di
mana saja iklan selalu mengatakan bahwa barangnya bermutu tinggi atau nomor
satu. Padahal kenyataannya belum tentu.
Kelima hal di atas harus Anda jadikan pegangan dalam berbelanja. Dengan
berpegang kepada lima tepat itu. Anda akan memperoleh barang yang sesuai
dengan kebutuhan. Di tempat (toko) yang murah, dibutuhkan pada saat ini
harganya pantas dan tinggi mutunya. Berbelanja dengan berpedoman kepada lima
tepat, akan tercapai keseimbangan antara uang yang dikeluarkan dengan barang
yang diperoleh.
e. Mengusahakan tambahan penghasilan
Semua mempunyai kecenderungan mengusahakan tambahan penghasilan.
Walaupun tidak mudah untuk pelaksanaannya, harus diusahakan. Caranya
bermacam-macam antara lain menjahit pakaian, berternak ayam, membuat
lukisan, mengusahakan industri rumah tangga, atau menulis naskah untuk harian.
Tentu saja usaha tersebut disesuaikan dengan bakat dan kemampuan masing-
masing.
f. Berusaha menabung
Mulai sekarang kebutuhan yang akan datang sudah dipikirkan. Kebutuhan
menabung itu tidak boleh diabaikan. Sebagian dari penghasilan itu harus disimpan
untuk kebutuhan mendatang. Oleh sebab itu, janganlah penghasilan tersebut
dihabiskan untuk konsumsi. Bagian yang disimpan itu disebut tabungan. Ada
berbagai cara untuk menabung, misalnya:
1) menabung uang di bank, dalam bentuk tabanas, taska, atau simpedes,
simaskot; menabung uang di bank keamanannya terjamin dan uang dapat
berkembang atau mendapat bunga;
2) menabung uang di koperasi;
3) menabung uang yang diwujudkan barang, contoh dibelikan emas;
4) menabung uang sendiri di rumah.
2. Perbedaan Kegiatan Konsumsi dan Jumlah Barang Konsumsi dalam Rumah
Tangga
Banyak sedikitnya konsumsi seseorang, rumah tangga atau masyarakat
disebabkan oleh hal berikut.
a. Lingkungan Sosial Ekonomi
Masyarakat pedesaan jumlah konsumsinya lebih kecil apabila dibandingkan
dengan masyarakat yang berada di kota basar, karena masyarakat di kota besar
merupakan masyarakat campuran atau heterogen. Orang dapat terpengaruh oleh
orang lain dalam mengkonsumsi barang. Orang-orang kota cenderung bergaya
hidup yang mewah terpengaruh oleh reklame, hiburan, dan mode mutakhir.
Penghasilan orang desa sebagian besar untuk mengkonsumsi yang bersifat sosial,
misalnya sumbangan, selamatan, dan iuran bersih desa. Adapun penghasilan
orang kota sebagian besar untuk konsumsi makanan, pakaian, perumahan, dan
hiburan.
c. Persediaan barang dalam masyarakat
Jika barang (benda dan jasa) yang tersedia di dalam masyarakat cukup banyak,
orang lebih mudah mendapatkannya. Oleh sebab itu, jumlah konsumsi masyarakat
lebih banyak. Sebaliknya, jika barang (benda dan jasa) yang tersedia di dalam
masyarakat lebih sedikit, orang lebih sulit untuk mendapatkannya. Oleh sebab itu,
jumlah konsumsi masyarakat lebih sedikit.
d. Keadaan harga di dalam masyarakat
Jika harga barang (benda dan jasa) murah, masyarakat lebih mampu untuk
membelinya. Oleh sebab itu, jumlah konsumsi masyarakat lebih banyak.
Sebaliknya, jika harga barang mahal, masyarakat tidak mampu untuk
membelinya, oleh sebab itu jumlah konsumsi masyarakat lebih sedikit.
e. Besar kecilnya penghasilan
Keluarga yang mempunyai penghasilan besar, mampu membeli barang (benda
dan jasa). Maka jumlah konsumsi keluarga yang mempunyai penghasilan besar
lebih banyak apabila dibanding dengan keluarga yang mempunyai penghasilan
kecil.
4. Ada beberapa hal yang perlu diketahui, untuk mengatur ekonomi keluarga,
antara lain:
a. menyusun suatu anggaran belanja keluarga;
b. membuat catatan tentang pengeluaran-pengeluaran uang;
c. membagi secara bijaksana berbagai macam kebutuhan dan berusaha
mengurangi pengeluaran;
d. belajar berbelanja dengan memanfaatkan uang yang ada;
e. mengusahakan tambahan penghasilan;
f. berusaha menabung.
fssl IPS Ekonomi I SLTP

Anda mungkin juga menyukai