Nama Erniati Nim 1909200413211007 Judul Auditory neural efficiency in protein energy malnourished toddlers with and without iron deficiency anemia (Efisiensi saraf pendengaran pada balita yang kekurangan energi protein dengan dan tanpa anemia defisiensi besi)
nama jurnal egyptian journal of ear, Nose, Throat and Allied
Sciences Volume dan Halaman 12 dan 105-114 Tahun Terbit 2011 Penulis Mohammad Ramadan Hassaan ,Hadeel Mohammed Abdel-Rahman Reviewer ERNIATI Tanggal reviewer 18 desember 2022 Latar belakang Deteksi faktor risiko fungsi pendengaran merupakan elemen penting untuk intervensi dini. Banyak peneliti melaporkan bahwa malnutrisi energi protein (PEM) dan anemia defisiensi besi mempengaruhi mielinisasi dan maturasi saraf jalur pendengaran batang otak. Sedikit data tersedia untuk dampak PEM pada jalur kortikal pendengaran. Selain itu, terdapat kontroversi mengenai efek ini pada jalur batang otak. Tujuan penelitian Untuk mengetahui efek PEM dan anemia defisiensi besi pada fungsi pendengaran balita.
Permasalahan PEM terutama bila dikaitkan dengan anemia defisiensi besi dapat mengganggu neuronal pematangan jalur pendengaran kortikal pada usia balita. Malnutrisi terus menjadi masalah kesehatan masyarakat yang utama di seluruh negara berkembang. Sekitar 6% anak di bawah usia lima tahun mengalami kekurangan berat badan menurut usianya. Defisiensi besi juga dianggap sebagai salah satu defisiensi nutrisi yang paling umum di dunia. Di Mesir, prevalensi anemia defisiensi besi dilaporkan sebesar 60% pada balita usia 18-24 bulan dan 49% selama 6 bulan berikutnya di daerah pedesaan. Defisiensi besi dapat mengubah metabolisme,misi neurotrans, integritas glial, dan ketebalan pembuluh darah. Efek malnutrisi pada perkembangan otak tergantung pada durasi, jenis, dan tingkat keparahan malnutrisi.4 Terbukti sekarang bahwa KEP dapat mempengaruhi proses kognitif di mana fungsi pendengaran bekerja. Selain itu, jalur saraf pendengaran dengan sendirinya adalah salah satu cara jalur saraf yang anemia defisiensi besi dapat merusak terutama awal dalam hidup. Metode peneitian Jenis penelitian : - penelitian kualitatif - Metode analitik
Hasil penelitian Perbedaan yang tidak signifikan ditemukan antara kelompok studi dan kontrol pada semua pengukuran ABR. Namun, ada pengurangan amplitudo yang signifikan dan perpanjangan latensi potensi N1-P2 dari kelompok studi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Subjek dengan anemia defisiensi besi mengalami penurunan yang signifikan dalam amplitudo potensial N1-P2 dan perpanjangan latensinya dibandingkan dengan mereka yang tidak anemia Kelebihan Literatur yang di gunakan sangat banyak sehingga dapat memperkuat penelitian tersebut
Kekurangan Tidak dicantumkan secara lansung metode penelitian