Anda di halaman 1dari 9

TUGAS PENGAYAAN DASAR

TELAAH KRITIS JURNAL UJI CROSS SECTIONAL

Disusun oleh :
dr. Widya Dwi Agustin - 22040322310007
dr. Wahyu Adhitya Prawirasatra - 22040322310011

Pembimbing :
Dr.dr. Anindita Soetadji, Sp.A(K)

BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2022
Telaah Kritis
“Prevalence of electrolyte disturbances in perinatal asphyxia: a prospective
study”

A. General dan Identifikasi Bias


No Pertanyaan Pembahasan
1. Identitas Jurnal
Judul Prevalence of electrolyte disturbances in perinatal
asphyxia: a prospective study

Pembahasan :
 Dari judul jurnal tersebut berjumlah <12 kata
 Menarik
 Informatif dan menggambarkan isi dari
penelitian
 Tidak mengandung singkatan
2. Penulis dan Institusi
Nama penulis Jitendra Thakur, Nisha Keshary Bhatta, Rupa
Rajbhandari Singh, Prakash Poudel , Madhab
Lamsal dan Anjum Shakya

Pembahasan :
Nama penulis dicantumkan sesuai kaidah penulisan
jurnal
Nama dan Institusi Nama institusi tidak dicantumkan didalam
penulisan
Waktu Publikasi 21 Mei 2018
Alamat Dicantumkan
korespondensi
3. Abstrak Latar Belakang: Asfiksia lahir didefinisikan sebagai
adanya hipoksia, hiperkapnia, dan asidosis pada
bayi baru lahir yang memicu gangguan sistemik
mungkin gangguan elektrolit juga. Pengetahuan
tentang gangguan elektrolit ini sangat berharga
karena dapat menjadi parameter penting yang
mempengaruhi morbiditas, mortalitas, dan
manajemen berkelanjutan perinatal.

Metode: Natrium serum, kalium dan kalsium


terionisasi pada bayi baru lahir yang mengalami
asfiksia dikirim dalam waktu satu jam

2
No Pertanyaan Pembahasan
kelahiran sesuai dengan kriteria inklusi.
Perbandingan statistik nilai rata-rata elektrolit yang
berbeda antara kelompok asfiksia perinatal
dilakukan dengan uji ANOVA untuk data
parametrik dan data signifikan lebih lanjut
dianalisis menggunakan post hoc test. Analisis
bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan
antara skor Apgar pada
5 menit dan elektrolit serum. Uji pearson
digunakan untuk menghitung koefisien korelasi.
Box Plot digunakan untuk menunjukkan median
dan kuartil antara elektrolit serum dan skor Apgar
pada 5 menit.

Hasil: Rerata nilai natrium untuk asfiksia ringan,


sedang dan berat adalah 135,52, 130,7 dan 127,15
meq/l. Nilai kalium untuk asfiksia ringan, sedang
dan berat adalah 4,96, 5,93 dan 6,78 meq/l.
Demikian pula, nilai rata-rata kalsium terionisasi
untuk asfiksia ringan, sedang dan berat adalah
1,07, 1,12 dan 0,99 mmol/l. Nilai natrium dan
kalium di antara tingkat keparahan asfiksia yang
berbeda adalah: terdapat perbedaan nyata (p-
value<0,001). Korelasi positif yang signifikan
ditemukan antara natrium serum dan skor Apgar
pada 5 menit. Korelasi negatif yang signifikan hadir
antara kalium serum dan skor Apgar pada 5 menit.

Kesimpulan: Derajat hiponatremia dan


hiperkalemia berbanding lurus dengan beratnya
kelahiran asfiksia. Jadi gangguan elektrolit ini harus
selalu diingat saat mengelola kasus perinatal
asfiksia dan harus dikelola dengan tepat

Pembahasan :
 Abstraknya merupakan bentuk abstrak yang
struktural dengan jumlah kata yang tidak
lebih dari 250-300 kata.
 Isi abstrak sudah menggambarkan secara
keseluruhan penelitian dengan tepat dan
ringkas.
 Terdapat kata kunci
4. Pendahuluan Pada latar belakang jurnal terdapat research

3
No Pertanyaan Pembahasan
question yang baik dengan memenuhi syarat
sebagai berikut :
 Feasible yakni penelitian bisa dilakukan
karena saat terdapat kasus asfiksia kita bisa
mengukur nilai elektrolitnya.
 Interesting karena derajat hyponatremia dan
hiperkalemia bisa menjadi pertimbangan saat
mengelola kasus perinatal asfiksia
 Novel karena eletrolit bisa menjadi indikator
buruknya asfiksia di menit ke-5
 Ethical karena etchical clearance dikeluarkan
oleh Institutional Review Committee (IRC)
 Relevance karena terdapat hubungan
gangguan elektrolit pada neonatus yang
asfiksia seperti hyponatremia pada neonatus
asfiksia karena peningkatan sekresi hormone
ADH
5. Metode
Jenis penelitian Observasional
Desain penelitian Cross Sectional
Tujuan penelitian Untuk mengetahui hubungan kadar natrium,
kalium dan kalsium dengan derajat asfiksia
perinatal yang berbeda
Tempat penelitian Di Departemen Kedokteran Anak di Institut Ilmu
Kesehatan Bishweshwar Prasad koirala
(BPKIHS), Dharan, Nepal
Waktu penelitian Juni 2015 hingga Mei 2016
Populasi target Bayi baru lahir cukup bulan yang lahir dan dirawat
dengan asfiksia
Populasi terjangkau Bayi baru lahir cukup bulan yang lahir dan dirawat
dengan asfiksia di BPKHIS dari bulan Juni 2015
hingga Mei 2016
Sampel Bayi baru lahir cukup bulan yang lahir dan dirawat
dengan asfiksia di BPKHIS dari bulan Juni 2015
hingga Mei 2016 yang memiliki skor Apgar <7 pada
menit ke 5 dan tidak memenuhi kriteria ekslusi
Teknik sampling Consecutive sampling
Kriteria inklusi  Bayi baru lahir cukup bulan lahir dan
dirawat di BPKHIS, sesuai masa kehamilan
dan berat lahir antara 2500-4000 gram

4
No Pertanyaan Pembahasan
 Asfiksia lahir dengan skor Apgar <7 pada
menit ke-5
Kriteria eksklusi  Bayi premature dan IUGR
 Bayi dengan malformasi kongenital berat,
dugaan penyakit metabolic dan kasus yang
mendapatkan pengobatan
 Bayi yang lahir dari ibu yang diobati dengan
diuretic, fenobarbital, petidin dan
magnesium sulfat
Perhitungan jumlah tidak disebutkan cara perhitungan subyek
subyek penelitian. Subyek berjumlah 88 pasien
Persetujuan etik Etchical clearance dikeluarkan oleh Institutional
Review Committee (IRC)
Instrument yang Elektrolit serum (natrium, kalium dan kalsium)
digunakan dianalisis menggunakan elektroda selektif ion
dengan mesin otomatis
Analisis statistic  Analisis data statistik dilakukan dengan
menggunakan SPSS versi 20.
 Perbandingan statistik nilai rata-rata dari
elektrolit yang berbeda dengan tingkat
keparahan asfiksia perinatal yang berbeda
adalah dilakukan uji ANOVA untuk data
parametrik dan data signifikan dianalisis
lebih lanjut menggunakan uji post hoc.
 Analisis bivariat dilakukan untuk
mengetahui korelasi antara skor Apgar
pada menit ke 5 dengan elektrolit serum.
 Uji pearson digunakan untuk menghitung
koefisien korelasi.
 Plot kotak digunakan untuk menunjukkan
median dan kuartil elektrolit serum
sehubungan dengan skor Apgar pada 5
menit
6. Hasil  Rerata nilai natrium untuk asfiksia ringan,
sedang dan berat adalah 135,52, 130,7 dan
127,15 meq/l.
 Nilai kalium untuk asfiksia ringan, sedang
dan berat adalah 4,96, 5,93 dan 6,78 meq/l.
 Demikian pula, nilai rata-rata kalsium
terionisasi untuk asfiksia ringan, sedang dan
berat adalah 1,07, 1,12 dan 0,99 mmol/l.

5
No Pertanyaan Pembahasan
 Terdapat perbedaan nyata antara tingkat
natrium dan kalium dengan tingkat
keparahan asfiksia (p-value<0,001). Korelasi
positif yang signifikan ditemukan antara
natrium serum dan skor Apgar pada 5
menit.
7. Diskusi Pada penelitian tidak mengkomperasikan dengan
penelitian terdahalu. Pada penelitian ini dituliskan
kelemahan dan keuntungan penelitian ini dan
dicantumkan usulan penelitian selanjutnya.
8. Kesimpulan Terdapat kesimpulan pada penelitian ini.
9. Ucapan terima Disebutkan di bagian acknowlwdgement
kasih
10. Daftar Pustaka Ditulis dengan benar sesuai kaidah sistem
Vancouver.
DOI: 10.1186/s13052-018-0496-7
11. BIAS  Mungkin terjadi bias pravalens dan bias
insidens karena efek suatu faktor risiko
selama periode tertentu dapat
disalahtafsirkan sebagai efek penyakit.
Contohnya pada penelitian ini tidak
diketahui apakah gangguan elektrolit
mempengaruhi derajat perinatal asfiksia
atau derajat perinatal asfiksia
mempengaruhi gangguan elektrolit

 Bias perancu, dimana variabel perancu bisa


menjadi faktor risiko sehingga efek tersebut
bisa disingkirkan. Tetapi pada penelitian ini
tidak diidentifikasi variabel perancu

B. Analisis PICO
Patient Bayi baru lahir Cukup Bulan, Sesuai
Masa Kehamilan dan Berat Lahir
Cukup
Intervention Pengukuran kadar elektrolit (Natrium,
Kalium dan Kalsium) pada HIE Berat
Comparison, Control Pengukuran kadar elektrolit (Natrium,

6
Kalium dan Kalsium) pada HIE Sedang
dan Ringan
Outcome Gangguan elektrolit

C. Critical Appraisal Uji Crossectional1


No. Pertanyaan Jawaban
1. Apakah kriteria inklusi IYA
dijelaskan dengan jelas?
Alasan :
Kriteria inklusi dijelaskan dengan jelas dan
terdapat pada bagian metode. Pada
penelitian disebutkan kriteria inklusi adalah
sebagai berikut :
 Bayi baru lahir cukup bulan lahir dan
dirawat di BPKHIS, sesuai masa
kehamilan dan berat lahir antara
2500-4000 gram
 Asfiksia lahir dengan skor Apgar <7
pada menit ke-5
2. Apakah subjek dan IYA
metode digambarkan
dengan jelas? Alasan :
Subjek digambarkan dengan jelas karena
tercantum pada metode bahwa Sampel
adalah Bayi baru lahir cukup bulan yang lahir
dan dirawat dengan asfiksia di RS
Pendidikan di India Selatan dan memiliki
waktu yang jelas yakni pada bulan januari-
desember 2018.

Metode digambarkan dengan jelas yakni


cross sectional, metode pengambilan
sampel menggunakan consecutive sampling
dan menggunakan metode rumus sampel
minimal yang jelas.
3. Apakah dilakukan IYA
validitas dan reabilitas
pada eksposur? Alasan :
Pada sampel dikategorikan berdasarkan

7
LEVENE staging dimana staging ini konsisten
dalam mengukur neonatus dengan HIE
(reliabilitas) yang artinya jika diukur
sekarang dan satu jam kemudian akan tetap
sama. Levene staging juga valid karena tepat
dalam menkategorikan HIE

4. Apakah pengukuran IYA


subjek dan variabel
terikat menggunakan Alasan :
kriteria yang standar Kriteria subjek mengunakan kriteria yang
dan objektif? standar yakni Levene staging tetapi
penilaian subjektif tergantung pemeriksa.
Untuk variabel terikatnya menggunakan
analisis lab yang terstandarisasi

5. Apakah variabel perancu TIDAK


diidentifikasi?
Alasan :
Pada penelitian ini tidak diidentifikasi
variabel perancu, padahal pengaruh
elektrolit pada neonatus bisa dipengaruhi
oleh Ibu, misal : Ibu dengan Diabetes
Melitus, dimana ibu dengan DM akan
cenderung membuat bayi hiperinsulinisme
dan mempengaruhi kadar kalium dalam
darah.
6. Apakah terdapat standar TIDAK
untuk mengatasi
variabel perancu? Alasan:
Pada pada penelitian ini variabel perancu
tidak diidentifikasi.
7. Apakah outcome diukur IYA
dengan cara yang valid
dan reliabel? Alasan :
Outcome dinilai dengan cara yang valid
yakni menggunakan laboratorium yang
sudah terstandarisasi dan reliabel jika
dilakukan pengambilan darah ditempat yang
berbeda. Elektrolit bisa diambil dari

8
pembuluh darah sentral atau perifer.
8. Apakah penelitian IYA
menggunakan analisis
statistic yang tepat? Alasan
Pada penelitian ini dilakukan uji ANOVA dan
tepat karena :
 Uji ini menghubungkan variabel
kategorik (derajat HIE) dengan nilai
elektrolit (numerik).
 Jenis hipotesisnya adalah komperatif
 Skala pengukurannya adalah
numerik karena menghubungkan
kategorik dan numerik
 Variabelnya tidak berpasangan
dengan dengan >2 kelompok yakni
(HIE ringan, sedang dan berat)
sehingga uji yang memungkinkan
adalah one way Anova jika distribusi
normal
Kesimpulan Pada penelitian ini disimpulkan bahwa bias
masih belum disingkirkan karena tidak
tidak diidentifikasinya variabel perancu dan
tidak diatasinya variabel perancu tersebut.
Sehingga penelitian ini tidak bisa menjadi
tolak ukur tetapi bisa menjadi pedoman
untuk penelitian selanjutnya bahwa pada
perinatal asfiksia didapatkan gangguan
elektrolit yang signifikan.

Anda mungkin juga menyukai