Perbedaan
Volume darah anak
Etiologi
dengan
Anak & remaja dewasa :
70-80 ml/kgBB
Etiologi
Etiologi gagal ginjal pada dewasa:
penyakit Degeneratif:
DM, Hipertensi,
Glomerulonefritis Kronik(GNK)
e-GFR/LFG
Schwartz Formula
Diduga
atipikal
cemaran
obat sirup?
tipikal
Covid/ Belum jelas
MIS-C?
GgGA/AKI GgGAProgresif
Atipikal (GgGAPA)
Kriteria AKI/GgGA
2012 JAWA TENGAH
2007 KDIGO
2004 AKIN
RIFLE • Increase in serum creatinine > 26.5
Modifikasi RIFLE mmol/L atau > 0.3mg/dL within 48
hours. OR
1. Risk
• increase in serum cretinine to > 1,5
2. Injury
times baseline, within the prior 7
3. Failure
days OR
4. Loss of kideney function
• urine volumne < 0.5 ml/kg/hr for 6
5. End stage renal disease
hours GFR: Glomerular Filtration Rate
Keterangan:
AKIN: Acute Kidney Injury Network
Staging depend on GFR dan urine output KDIGO: Kidney Disease Improving Global
Outcome
STADIUM GgGA/AKI pada anak
International Society of Nephrology. Kidney International Supplement. KDIGO Clinical Practice Guideline for Acute Kidney Injury. 2012.
STADIUM GgGA/AKI (KDIGO,2012)
Murugapoopathy, V., & Gupta, I. R. (2020). A Primer on Congenital Anomalies of the Kidneys and Urinary Tracts (CAKUT). Clinical Journal of the American Society of Nephrology, CJN.12581019.
doi:10.2215/cjn.12581019
Glomerulonefritis
Definisi PGK : kelainan struktur atau fungsi ginjal yang terjadi selama lebih
dari 3 bulan, yang berdampak pada kesehatan disertai atau tidak penurunan
fungsi ginjal
Atau LFG < 60 ml/mnt/1,73m2 selama 3 bulan
Informed
Consent:
orang tua
& anak Teknik &
Peresepan
HD
Pasien :
• Persiapan
mental,psikososi
al, fisik,
orientasi tempat
& teknik
• Laboratorium
• Akses vaskuler
PERESEPAN HD ANAK
1. Ukuran Dialiser
2. UFG yg diambil: priming+ perhitungan/perkiraan pengambilan volume
3. UFR : jumlah UFG yang diambi/lama pengambilan)
4. Duration Time (lama pengambilan)
5. Blood flow (QB)
6. Dialisat Flow (Qd)
7. Heparin
8. Eritropoeitin/Iron sukrose
9. Injeksi fenobarbital untuk HD awal
PERSIAPAN TEKNIK & PERESEPAN AWAL DIALISIS
Ukuran dialiser F3 F4 F5 F6
Area permukaan efektif,m2 0,4 0,7 0,9-1,0 1,3
ULTRAFILTRASI (UF):
Awal/ Inisial HD/Akut UF Goal (UFG) : Max 5 % BB/ sesi dialisis
utk cegah hipotensi ,
HD I x 30% kadar urea serum
u/ AKI UF target 0.2ml/kg/min.
HD ke-2:50%
UF rate (UFR) : 0,2ml/kg/min
HD ke-3:70%
(Max: 1.5+0.5 % BB/jam)2%BB/jam
HD ke-4: 90%
PERESEPAN HD
LAMA DIALISIS:
Saat
HD awal mengikuti prosedur penurunan ureum secara bertahap
menghitung waktu sesuai KT/V=-lnC1/c0
HD kronis/rutin
Rata-rata 4 Jam,
2 – 3 jam jika HD pada hari sebelumnya,
> 4 jam membuang cairan >>> dan << ureum
Persiapan teknik & peresepan awal dialisis
Emboli udara
Kejang
Hemolisis
Disekuilibrium berat
Urtikaria berat
Tamponade jantung
Hipotensi
Muncul pada 6-30% kasus dialisis dan dapat terjadi secara episodic atau
persisten.
Labih banyak terjadi pada pasien dengan index massa tubuh yang rendah (gizi
kurang dan buruk) dan penyakit jantung
Manifestasi yang sering terjadi : mual, muntah, kram, dan sering menguap
Penyebab tersering Hipotensi
Patient specific causes Treatment specific causes
Diabetes Rapid fluid removal
Autonomic neuropati Antyhypertensive agent use
Reduce cardiac reserve (especially LVH an diastolic Rapid reduction in plasma osmolality (leading to
dysfunction water movement from the vascular into interstitial
compartment)
Arrhytmias Warm dialysate
Poor nutritional state Low sodium dialysate
High weight gain Low dialysate osmolarity
Ingestion of food during dialysis (increase splanchnic Use of acetate as buffer (a vasodilator)
venous pooling)
Antyhypertensive agent impairing cardiac stability Bioincompatibility
and reflexes
Septicaemia
Release of adenosine during organ ischaemia (e.g
induced by hypotension adenosine is a vasodilator and
inhibits norepinephrine release
Penyebab Hipotensi yang Jarang Terjadi
Nyeri dada
Emboli udara
Jarang terjadi, biasanya karena manipulasi central venous catheter (CVC)
Tatalaksana :
klemp jalur vena dan menghentikan pompa darah.
Posisikan pasien pada lateral kiri dengan kepala dan dada dibawah. Berikan O2 100% dan dukungan
jantung paru bila diperlukan. Sangat jarang, aspirasi udara perkutan dari ventrikel diperlukan
Komplikasi lain selama Dialisis
Hemolisis
Hemolisis berat jarang terjadi dapat menyebabkan nyeri dada, nyeri perut atau punggung, nyeri kepala mual,
dan muntah. Akibatnya : Hiperkalemi yang mengancam jiwa dapat terjadi bila tidak segera dikenali.
Darah vena dapat menjadi tampak lebih gelap dan plasma menjadi lebih tampak merah muda.
Penyebabnya meliputi:
Dialisat terlalu panas
Kontaminasi dengan pemutih, formaldehid, atau peroksida dari purifikasi atau pemrosesan ulang air
Kloramine, nitrat atau copper dari suplai air
Dialisat terlalu hypotonic
Tabung darah yang kusut
Malfungsi pompa darah
Tatalaksana:
Hentikan pemompaan darah dan klemp jalur pompa darah
Cek kadar potassium dan Hb
Cari penyebab sesegera mungkin
Komplikasi selama dialisis; reaksi dialiser
Anafilaksis Tipe A Tipe B Mild
TRIMAKASIH