Anda di halaman 1dari 8

Studi Kasus Transplantasi Ginjal

• Seorang pasien laki laki, umur 52 tahun, MRS dengan diagnosa medis CKD Stage 5. Akan
melakukan operasi transplantasi ginjal 1 minggu lagi.
• Ahli gizi meLakukan skrining dengan NRS 2002
• Hasil recall menunjukkan asupan E = 49,7 % kebutuhan, P = 75 % kebutuhan, L = 89 %
kebutuhan, KH = 36 % kebutuhan, Na = 86 % kebutuhan, K = 27 % kebutuhan. Pola
makan teratur 3x makan utama, dan 3 – 5x selingan per hari. Perhitungan kebutuhan
menggunakan Konsensus Pernefri 2011.
• Jenis makanan : Makanan pokok yang sering dikonsumsi nasi 1 centong/makan,
sayuran, lauk daging sapi / ikan / ayam diolah digoreng atau dikukus 1 potong, tahu
tempe jarang dikonsumsi, buah tidak pernah dikonsumsi . Cemilan berupa kue kering
dan keripik asin. Asupan cairan sekitar ± 750 ml/hari
• Pasien tidak mempunyai alergi makanan dan pasien telah mendapatkan konseling gizi
diet HD
• BB = 56 Kg,TB = 160 Cm
• Hasil pemeriksaan Laboratorium Hb = 9,7 g/dL; Hematokrit = 30 %; Leukosit = 4,6 %;
Ureum = 122 mg/dL; Kreatinin = 13 mg/dL; Kalium = 5,6 mmol/L; Natrium = 141
mmol/L; Kalsium = 8,5 mg/dL, Phospor = 6 mg/dL
• Tidak ada odem, kondisi compos mentis, mual dan nafsu makan menurun, kulit tampak
kering, urin tampung ± 500 mL/24 jam. Tekanan darah 158/88 mmHg; RR = 24x/menit;
suhu 36,5’C; nadi 100x/menit.
• Adik dan Ibu pasien menderita polykistik kidney desease. Pasien terdiagnosa CKD sejak
2014, saat ini menjalankan cuci darah 2x seminggu,
• Susun rencana asuhan gizi untuk pre transplantasi dan post tranplantasi

PATOFISIOLOGI

METABOLISME

ASESMENT GIZI

Kategori Data Data Standar Pembanding Interpretasi Masalah Gizi

CH/Riwayat • Seorang pasien laki Manifestasi gagal ginjal


laki
• umur 52 tahun kronis
• MRS dengan
diagnosa medis
CKD Stage 5. Akan
melakukan operasi
transplantasi ginjal
1 minggu lagi.
• Adik dan Ibu
pasien menderita
polykistik kidney
desease.
• Pasien terdiagnosa
CKD sejak 2014,
saat ini
menjalankan cuci
darah 2x seminggu,

AD/Antro.. BB = 56 Kg BBI : 54 kg Normal


TB = 160 Cm
IMT = 21.88 IMT normal 18 s/d
22,9 (WHO Asia
Pasifik 2000)
BBR = 103,7 %
BBR = 90-110%

BD/Biokimia Hasil pemeriksaan


Laboratorium
 Hb = 13.5 -18 g/dl  Anemia
 Hb = 9,7 g/dL;
 Hematokrit = 30 %  Hematokrit = 40-  Hematokrit rendah
50%
 Leukosit
 Leukosit = 4,6 %;  Leukosit = 4,6 %;
 Hyperuremia
 Ureum = 122 mg/dL;  Ureum = 10-50
 Hyperkreatinin
mg/dL;
 Kreatinin = <1.5  Hyperkalemia
 Kreatinin = 13 mg/dL;
mg/dL;  Hyperfosfatemia

 Kalium = 5,6 mmol/L;  Kalium = 3,5 – 5


mmol/L;  Manifestasi gagal g
 Natrium = 141  Natrium = 135 – injal kronis
mmol/L; 147 mmol/L;

 Kalsium = 8,5 mg/dL,  Kalsium = 8.4 - 11


mg/dL,

 Phospor = 6 mg/dL  Phospor = 2.5 –


4.5 mg/dL

PD/Clinis-Fisik • Tidak ada odem, Hypertensi


• kondisi compos
mentis Takipnea
• mual dan nafsu -Tidak ada mual muntah
makan menurun, -Kulit normal
• kulit tampak
kering,
• urin tampung ±
500 mL/24 jam. -Tekanan darah :
• Tekanan darah 110/70-140/90
158/88 mmHg; mmhg  (menurut
Depkes)
- Respirasi :18-20
• RR = 24x/menit x/ menit ( menurut
Dinkes)
- Nadi :
• nadi 100x/menit. 60-100/menit
(WHO)
• suhu 36,5’C - Suhu : 37,2 –
37,5‘C.

FH/Dietary Hasil recall menunjukkan Estimasi


asupan Kebutuhan :
E = 49,7 % kebutuhan, E = kkal Asupan oral inadekuat (E,
P = 75 % kebutuhan, P= gram P, KH)
L = 89 % kebutuhan,
L= gram
KH = 36 % kebutuhan,
KH = gram
Na = 86 % kebutuhan,
Na = gr
K = 27 % kebutuhan.
K = gr
Pola makan teratur 3x
Asupan 80-120%
makan utama, dan 3 – 5x
selingan per hari.

Jenis makanan :
 Makanan pokok yang
Kebiasaan makan salah
sering dikonsumsi nasi
1 centong/makan,
 sayuran, lauk daging
sapi / ikan / ayam
diolah digoreng atau
dikukus 1 potong,
 tahu tempe jarang
dikonsumsi, buah tidak
pernah dikonsumsi
 Cemilan berupa kue
kering dan keripik
asin.
 Asupan cairan sekitar  Cairan keluar +
± 750 ml/hari
 Pasien tidak 500 ml
mempunyai alergi
makanan dan pasien
telah mendapatkan
konseling gizi diet HD

*ginjal berfungsi untuk mensekresikan kalium, akan tetapi karena ginjal tidak berfungsi
dengan baik maka kalium menumpuk didalam darah sehingga terjadi hyperkalemia.
Kalium dapat dikeluarkan melalui penecernaan (pemberian obat yang mengandung resin
yang menyebabkan diare. Resin ini tidak diserap di saluran pencernaan, sehingga kalium keluar dari
tubuh melalui tinja). Kemudian kalium dapat keluar melalui ginjal (urine) juga dapat keluar melalui hemo
dialisa.
Pada pasien ini asupan kalium rendah, kemungkinan karena adanya hiperkalemia sehingga diberikan diet
rendah kalium.
 Salah satu fungsi ginjal adalh sintesis enzim rennin untuk mengatur tekanan darah.

Masalah Gizi :
1. Asupan oral inadekuat
2. Asupan cairan inadekuat
3. Perubahan Nilai Lab
4. Kebiasan makan yang salah

DIAGNOSIS
a. Domain Intake
Asupan oral tidak adekuat ( NI.2.1) berkaitan dengan kurangnya pemenuhan asupan
makan ditandai dengan asupan E, P, dan KH <80%
Asupan cairan tidak adekuat ( NI.3.1) berkaitan dengan kurangnya pemenuhan asupan
cairan ditandai dengan Asupan cairan sekitar ± 750 ml/hari
b. Domain Klinis
Perubahan nilai lab terkait gizi (NC.2.2) berkaitan dengan gangguan fungsi ginjal
(GGK) ditandai dengani, hyperuremia, hiperkreatin dan hiperkalemia
c. Domain Behaviour
Perilaku dan kepercayaan yang tidak mendukung terkait dengan makanan dan zat gizi
(NB.1.2) kebiasaan makan tidak untuk memenuhi zat gizi ditandai dengan buah tidak
pernah dikonsumsi dan cemilan berupa kue kering dan keripik asin.
INTERVENSI
a. Tujuan Diet
1) Memperbaiki dan memepertahankan status gizi optimal
2) Mengganti kehilangan zat gizi pada saat hemodialisa
3) Menjaga keseimbangan cairan dan elektolit
4) Mengendalikan kondisi terkaiut PGK seperti anemia, dan hypertensi
b. Preskripsi Diet
1) Jenis Diet : Diet GGK HD
2) Prinsip dan Syarat Diet :
a) Energi : 35 Kcal/kg BB/hari
b) Protein : 10.8%. 50% HBV
c) Lemak : 30% dari total energi
d) Karbohidrat : 59.2 % dari total energi
e) Na : 1g
f) K : 2g
g) Ca : 1000 mg
h) P : 14 mg/kg BB = 784 mg
i) Air : 1000 ml
3) Perhitungan Kebutuhan :
E = 35 x 56
= 1960 kkal
AF = 1960 x 1,11
= 2.175.6 kkal
IF = 2.175.6 x 1.1
= 2393.16 kkal
Protein = 1.2 x 54 kg (10.8%)
= 64.8 gr
30
Lemak = 30% x 2393.16 x : 9 = 79.8 gr
100
45
KH = 59.2%x 2393.16 x : 4 = 354.2 gr
100
Na = 1 g
K =2g
Ca = 1000 mg
P = 14.5 x 56
= 812 mg
Air = 500 + 500
= 1000 ml

4) Bahan Makanan Yang Dianjurkan Dan Tidak Dianjurkan (Diet RG dan Lampiran 9.1
PD)
5) Standar Makanan
6) Distribusi Makanan
EDUKASI DAN KONSELING
- Sasaran : Pasien dan Keluarga
- Waktu : 30 menit
- Metode : Konsultasi
- Materi :
a. Memberikan pengetahuan mengenai kebutuhan gizi yang seimbang, dan
bahaya penyakit Gagal Ginjal Kronis.
b. Menjelaskan tujuan, prinsip dan syarat diet Diet Dialisa
c. Memberikan edukasi tentang pemilihan makanan yang baik terutama rendah
natrium dan kalium.
d. Memberikan motivasi untuk menjalankann diet atau keberhasilan diet.
e. Memberikan pemahaman kepada keluarga pasien tentang pentingnya
dukungan dari keluarga untuk kesembuhan pasien.

KOORDINASI ASUHAN GIZI


a. Dokter, untuk memantau status kesehatan pasien
b. Farmasi, mendiskusikan pemberian obat
c. Perawat, memantau kondisi klinis fisik pasien
d. Analis : memantau nilai lab pasien

MONITORING EVALUASI
Monitor Evaluasi Target Waktu
Antropometri Mempertahankan BB BB dan status gizi 1 minggu
normal tetap normal

Biokimia Memantau perubahan Nilai laboratorium 3-4 hari


nilai lab mencapai normal :
 Hb = 13.5 -18 g/dl
 Hematokrit = 40-50%
 Leukosit = 4,6 %;
 Ureum = 10-50
mg/dL;
 Kalium = 3,5 – 5
mmol/L;
 Natrium = 135 – 147
mmol/L;
 Phospor = 2.5 – 4.5
mg/dL

Pemeriksaan Fisik Memantau kondisi -Tekanan darah : 110/70- Setiap Hari


140/90 mmhg 
Klinis fisik klinis pasien.
(menurut Depkes)
- Respirasi :18-20 x/
menit ( menurut
Dinkes)
- Nadi : 60-100/menit
(WHO)

Riwayat Gizi Asupan meningkat Asupan 80 – 120 % dari Setiap hari


sesuai kebutuhan kebutuhan
Perubahan kebiasaan Kebiasaan makan sesuai
makan dengan PGS

Anda mungkin juga menyukai