Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN

MELENA DI RUANG MELATI RSUD BANYUMAS

DISUSUN OLEH
ARDILA NOVITA SARININGSIH
1911040098

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2019
DEFINISI

Melena adalah pengeluaran feses atau tinja yang berwarna


hitam disebabkan oleh adanya perdarahan saluran makan bagian
atas. Warna melena tergantung pada lamanya hubungan atau
kontak antara darah dengan asam lambung dan besar kecilnya
perdarahan, sehingga dapat berwarna seperti kopi atau kemerah-
merahan dan bergumpal-gumpal.
ETIOLOGI

Terdapat beberapa penyebab dari melena diantaranya, yaitu :


• Kelainan esophagus
• Varises esophagus
• Karsinoma esophagus
• Esofagis dan tukak esophagus

Kelainan di lambung
• Gastritis erisova hemoragika
• Tukak lambung
• Kelainan darah : polisetimia vera, limfoma, leukemia, anemia, hemofili,
rombositopenia purpura.
• Pemakaian obat-obatan yang ulserologik seperti golongan salisilat, kartikosteroid,
alcohol.
• Penyakit sistemik lainnya : uremik dan lain-lain
TANDA DAN GEJALA

Gejala-gejala yang ditimbulkan pada pasien melena adalah


sebagai berikut :
• Gelisah
• Demam ringan (38-39 °C)
• Berak yang bercampur lender, darah, lemak dan berbuih
• Nyeri perut
• Rasa kembung
PATOFISIOLOGI

Pada melena dalam perjalanannya melalui anus, darah


menjadi berwarna merah gelap bahkan hitam. Perubahan warna
disebabkan oleh HCL lambung, pepsin, dan warna hitam ini
diduga karena adanya pigmen porfirin. Kadang-kadang pada
perdarahan saluran cerna bagian bawah dari usus halus atau
kolon asenden, fese dapat berwarna merah terang/gelap.
PATHWAY
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Penunjang
• Pemeriksaan tinja
• Duodenal intubation
• Diagnostik

Laboratorium
• Darah perifer lengkap
• Elektrolit
• Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin darah

Pemeriksaan radiologic
• Colonoscopy
• Pemeriksaan ultrasonografi dan scanning hati
PENGKAJIAN KEPERAWATAN

Biodata Pasien Penanggung Jawab


Nama : Tn. A Nama : Ny. D
Umur : 44 tahun
Umur : 32 thn
Pendidikan : SD
Pendidikan : SD
Alamat : Karangpucung Rt 3
Rw 1 Karangpucung Hubungan dgn Klien : Istri
Tgl masuk RS : 30 Oktober
2019. pukul: 08.00

Dx Medis : Melena
KELUHAN UTAMA

• Saat Masuk
Pasien mengatakan datang ke IGD dengan keluhan pasien
lemas, pusing, mual-mual sudah 12 hari, BAB hitam dan
keras.

• Saat Pengkajian
Pasien mengatakan awal mulanya muntah, lalu pergi dan
berobat ke Puskesmas Karangpucung dan dirawat
seminggu lalu pulang. Selang beberapa hari kambuh dan
dibawa ke RS.
RIWAYAT PENYAKIT
• Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengatakan bahwa masih lemas, mual-mual 12 hari,
muntah, BAB masih kehitaman

• Riwayat penyakit dahulu


Pasien mengatakan 5 tahun yang lalu stroke ringan dibagian
kanan atas dan bawah, buat jalan masih lemas dan terkadang
susah untuk berbicara

• Riwayat penyakit keluarga


Pasien mengatakan ibunya punya riwayat darah tinggi
PEMERIKSAAN BIO, PSIKO, SOSIO, SPIRITUAL

PEMERIKSAAN BIOLOGIS
Sistem Pencernaan
Sistem Kardiovaskuler
• Inpeksi: pasien terlihat BAB
berwarna hitam dan berdarah saat Pasien mengatakan lemas,
pengkajian hari pertama dan keras, ibunya juga memiliki
BAK kuning pekat, terlihat pasien riwayat hipertensi
lemas
TD : 170/120 mmHg
• Auskultasi: terdengar bunyi bising
usus 15x/menit
• Perkusi: terdengar suara pekak (perut
kembung) karena belum BAB lagi
• Palpasi: adanya nyeri tekan dibagian
abdomen, adanya massa.
Pemeriksaan Psikologi
Pasien mengatakan sedih dengan penyakit yang dialaminya

Pemeriksaan Sosial
Istri pasien mengatakan tetangga sekitar rumah pasien tahu
tentang keadaan pasien

Pemeriksaan Spiritual
Pasien mengatakan selalu berdoa, istigfar dan yakin bahwa
bakal sembuh dan sehat kembali
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tgl Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Intepretasi

30/10/1 Darah Lengkap Otomatis (Hematologi)      


9 Hemoglobin      
Eritrosit 16,00 13,2-17,3 Normal
Trombosit 5,70 4,50-6,50 Tinggi
RCW 150-450 150-450 Normal
Neutrofil 15,4% 11,5-14,5 Tnggi
Limfosit 77,33% 39,30-73,70 Tinggi
  16,68% 18,00-48,30 Rendah
Kimia      
Glukosa sewaktu      
Kretinin 191mg/dL 0,60-1,30 Rendah
SPT (ALT) 1,03mg/dL 74-140 Tinggi
  49 0-50 Normal
Elektrolit (Na, K, CL)      
Natrium (Na)      
Kaliaum (K) 137mEq/L 135-155 Normal
Klorida (Cl) 3,8mEq/L 3,5-5,5 Normal
Kolesterol LDL 98mEq/L 94-111 Normal
162mEq/L <100 Tinggi
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Tidak dilakukan pemeriksaan USG hanya


pemberian analgeltik
• Ij. Metoclopramide II
• Ij. Ceftriaxone II 
• Ij. Omeprazole
• Ij. Ondansetron II
ANALISA DATA
TGL/JAM DATA FOKUS
30/10/19 DS
Pukul: 10.00 - Pasien mengatakan pusing, lemas, dan muntah sudah 12 hari. Muntah cair,
mual (+), lambung terasa “sebah”
- Pasien mengatakan BAB kehitaman dan keras, BAK kuning pekat
- Klien mengatakan BAB terakhir seminggu yang lalu setelah opnam di
Puskesmas Karangpucung karena tidak pernah BAB saat dirawat
DO
TD: 170/120mmHg , S: 36 0C, N: 80x/menit, RR: 20x/menit, Turgor kulit baik,
mukosa mulut lembab
 
DS
Pasien mengatakan perut terasa nyeri, kembung karena belum BAB lagi
P: Pasien mengatakan nyeri bertambah ketika perut ditekan dan berkurang dengan
posisi tidur setengah duduk
Q: Pasien mengatakan nyeri seperti
terbakar
R: Pasien mengatakan nyeri di area ulu hati
S: Pasien mengatakan nyeri dengan skala 5
T: Pasien mengatakan nyeri hilang timbul. Sekali nyeri 10-15 detik
DO
Terlihat wajah pasien meringis ketika perut dipalpasi
TD: 170/120mmHg, S: 360C, N: 80x/menit, RR: 20x/menit
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Risiko kekurangan volume cairan elektrolit


b.d muntah
 
Gangguan rasa nyaman: nyeri akut b.d
cedera mukosa lambung
RENCANA TINDAKAN
Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi (NIC) Rasional
(NOC)
Risiko kekurangan volume Setelah dilakukan tindakan O: Kaji adanya tanda-tanda syok - Mengetahui keadaan
cairan elektrolit b.d muntah keperawatan selama 2x24jam hipovelemik umum pasien
kebutuhan cairan terpenuhi   - Mengidentifikasi
dengan N: perubahan-
- Fluid balance - Monitor vital sign perubahan yang
- Hydration - Monitor intake dan output terjadi pada keadaan
- Nutritional Status   umum pasien
kriteria hasil E: Anjurkan pasien untuk terutama untuk
 Mempertahankan urine meningkatkan intake cairan mengetahui adakah
output sesuai dengan usia sedikitnya 8 gelas perhari tanda-tanda syok
dan BAB, BAK, HT   hipovolemik
normal C: - Membantu dalam
 Elastisitas turgor kulit - Kolaborasi pemberian cairan menganalisa
baik RL 20 tetes keseimbangan cairan
 Tekanan darah, nadi, suhu - Berikan obat-obatan sesuai dan derajat
tubuh dalam batas normal indikasi (analgetik, kekurangan cairan
antiemetik) - Menggantikan
- Monitor hasil laboratorium kehilangan cairan
 
Jurnal :
2. Gangguan rasa Setelah dilakukan O: Kaji keluhan nyeri, catat - Mengetahui  
nyaman: nyeri akut tindakan keperawatan intensitas karakteristik, seberapa berat
b.d cedera mukosa selama 2x24 jam, nyeri lokasi, lama, faktor yang nyeri yang
lambung berkurang atau hilang meringankan dan sedang dialami
dengan kriteria hasil: memperburuk nyeri oleh pasien
- Skala nyeri turun - Mengurangi
menjadi 4 N: Pantau tanda-tanda vital rasa nyeri yang
- Wajah pasien   dirasakan
tampak rileks E: Ajarkan teknik relaksasi pasien
- TTV dalam rentang nafas dalam dengan
normal menarik nafas lewat hidung
- Pasien dapat 3 hitungan dan
mempraktikkan dihembuskan 3 hitungan
relaksasi nafas lewat mulut
dalam untuk  
mengurangi nyeri C: Kolaborasi, pantau, dan
yang dirasakan catat respon pasien/efek
- Mampu mengontrol dari terapi obat analgetik
kecemasan
- Status lingkungan Jurnal ilmiah
yang nyaman kesehatan:
- Mengontrol nyeri
Terapi relaksasi nafas
- Control gejala
dalam
Rita Dwi Hartanti, dkk.
2016. Terapi Relaksasi
Napas Dalam. Stikes
Muhammadiyah
Pekajangn Pekalongan.
IMPLEMENTASI
No Tgl/Jam No. Diagnosa Implementasi Nama/TTD
30/10/19 1.   I Kaji adanya tanda-tanda syok hipovelemik  
     
  Kaji keluhan nyeri, catat intensitas karakteristik,  
II lokasi, lama, faktor yang meringankan dan
memperburuk nyeri

31/10/19 1.   I - Monitor vital sign  


  - Monitor intake dan output
   
II - Pantau tanda-tanda vital
 

1/11/19 1.   I - Kolaborasi pemberian cairan RL 20 tetes


  - Berikan obat-obatan sesuai indikasi
  (analgetik, antiemetik)
  - Monitor hasil laboratorium
   
  - Kolaborasi, pantau, dan catat respon
II pasien/efek dari terapi obat analgetik dan
reksasi nafas dalam
Tgl/Jam Dx
EVALUASIEvaluasi Paraf
Keperawata
n
1/11/20 I  
S:
19
- Pasien mengatakan sudah tidak pusing, lemas, tetapi
masih muntah cair, mual (+), lambung terasa “sebah”
- Pasien mengatakan belum BAB lagi, susah BAB, BAK
masih kuning pekat
- Klien mengatakan BAB terakhir seminggu yang lalu
setelah opnam di Puskesmas Karangpucung karena
tidak pernah BAB saat dirawat
O:
- TD: 170/120mmHg
- S: 360C
- N: 80x/menit
- RR: 20x/menit
- Turgor kulit baik, mukosa mulut lembab
 
A: Masalah belum teratasi
 
P: Lanjutkan intervensi
- Kolaborasi pemberian cairan RL 20 tetes
- Berikan obat-obatan sesuai indikasi (analgetik,
antiemetik)
- Monitor hasil laboratorium
 
1/11/2019 Dx II S: Pasien mengatakan nyeri sudah berkurang, tetapi perut masih
kembung
 
O: Terlihat wajah pasien masih meringis ketika perut dipalpasi
- TD: 170/120mmHg
- S: 360C
- N: 80x/menit
- RR: 20x/menit
 
A: Masalah teratasi sebagian
 
P: Lanjutkan intervensi
- Kolaborasi, pantau, dan catat respon pasien/efek dari terapi obat
analgetik dan relaksasi nafas dalam
PROGNOSIS

Prognosis pasien akan baik karena hasil pemeriksaan laboraturium


menunjukan penuruna pada kreatinin darah. Kreatinin darah
pasiendata terakhir 1,03mg/dL dengan normal 74-140.

• Prognosis pasien tidak akan baik bila pasien menolak untuk di


berikan injeksi Ij. Metoclopramide II
• Ij. Ceftriaxone II 
• Ij. Omeprazole
• Ij. Ondansetron II
Kondisi pasien membaik kesadaran cm, masih mual dan muntah,
belum melakukan BAB lagi.
KOMPLIKASI

• Tukak Peptik
• Sindrom Mallory-Weiss
• Varises Esofagus
• Esofagitis
.

Anda mungkin juga menyukai