Anda di halaman 1dari 30

TERAPI KOSERVATIF GAGAL GINJAL AKUT

DAN KRONIK

Dr. Suprapti, SpPD, K-GH, FINASIM


Ginjal

mengeluarkan bahan dan sisa-sisa metabolisme

mengambil zat-zat yang masih diperlukan tubuh

mengatur kadar air dan bahan lainnya di dalam


tubuh
Gangguan Ginjal

Gagal Ginjal Penyakit Ginjal


Akut kronik
GAGAL GINJAL AKUT
Definisi dan Klasifikasi
RIFLE AKIN KDIGO
Peningkatan kreatinin Peningkatan kreatinin
Peningkatan kreatinin
serum >0,3 mg/dL serum >0,3 mg/dL yang
serum >50% yang
atau ≥50% yang berlangsung <48 jam
berlangsung dalam 7
berlangsung dalam 48 atau >50% yang
hari
jam berlangsung dalam 7 hari
Definisi
ATAU
ATAU ATAU
Produksi urin <0,5
produksi urin <0,5 Produksi urin <0,5
mL/kg/jam selama >6
mL/kg/jam selama >6 mL/kg/jam selama >6
jam
jam jam
Definisi dan Klasifikasi
RIFLE AKIN KDIGO
Derajat keparahan/stadium
Peningkatan serum
Peningkatan kreatinin
Peningkatan kreatinin kreatinin ≥0.3 mg/dl
serum ≥0.3 mg/dl atau
serum 1.5 kali dari atau peningkatan 1.5- 1.9
150-200% dari kadar
kadar kreatinin baseline kali dari kadar kreatinin
Risk (RIFLE) atau kreatinin baseline
baseline
Stadium 1
ATAU
(AKIN/KDIGO) ATAU
Produksi urin <0.5 ATAU
Produksi urin <0.5
cc/kgBB/jam selama Produksi urin <0.5
cc/kgBB/jam selama
6-12 jam cc/kgBB/jam selama 6-
6-12 jam
12 jam
Definisi dan Klasifikasi
RIFLE AKIN KDIGO
Derajat keparahan/stadium
Peningkatan kreatinin Peningkatan kreatinin Peningkatan serum
serum 2 kali dari kadar serum 200-300% dari kreatinin 2-2.9 kali dari
Kreatinin baseline kadar kreatinin baseline kadar kreatinin baseline
Injury (RIFLE)
atau
ATAU ATAU ATAU
Stadium 2
Produksi urin <0.5 Produksi urin <0.5 Produksi urin <0.5
(AKIN/KDIGO)
cc/kgBB/jam selama cc/kgBB/jam selama cc/kgBB/jam selama
selama 12-24 jam selama 12-24 jam selama 12-24 jam
Definisi dan Klasifikasi
RIFLE AKIN KDIGO
Derajat keparahan/stadium
Peningkatan kreatinin Peningkatan kreatinin
Peningkatan kreatinin serum
serum 3 kali dari kadar serum >300% dari kadar
3 kali kadar kreatinin
Kreatinin baseline, atau Kreatinin baseline, atau
baseline, atau kreatinin serum
kreatinin serum ≥ 4 mg/dl kreatinin serum ≥ 4 mg/dl
≥ 4 mg/dl atau telah
Failure (RIFLE) atau atau telah memerlukan atau telah memerlukan
memerlukan terapi pengganti
Stadium 3 terapi pengganti ginjal terapi pengganti ginjal
ginjal
(AKIN/KDIGO) ATAU ATAU
ATAU
Produksi urin <0.3 Produksi urin <0.3
Produksi urin <0.3 cc/kgBB
cc/kgBB/jam selama >24 cc/kgBB/jam selama >24
selama > 24 jam atau anuria
jam atau anuria selama ≥12 jam atau anuria selama ≥12
selama ≥12 jam
jam jam
Definisi dan Klasifikasi
RIFLE AKIN KDIGO
Derajat keparahan/stadium
Memerlukan terapi
Loss (RIFLE) pengganti ginjal selama > 4
minggu
Memerlukan terapi
End stage (RIFLE) pengganti ginjal selama > 3
bulan
Epidemiologi
• Data mengenai insiden AKI → masih sangat terbatas di Indonesia
• Penelitian retrospektif oleh Roesli dkk. di RS Borromeus Bandung pada
bulan Maret 2005 - Oktober 2006 : insiden AKI 6.1%
• RS Soedarso Pontianak thn 2013 : insiden AKI pada pasien ICU 58,47%
Etiologi dan Patofisiologi
Etiologi Lokasi Kelainan Patofisiologi
AKI pre-renal Hipovolemia
- Hemoragik: trauma, pembedahan, postpartum, saluran cerna
- Kehilangan melalui saluran cerna: diare, muntah, cairan nasogastrik tube
- Kehilangan melalui ginjal: diuretik, diuresis osmotik, diabetes insipidus
- Kehilangan dari kulit dan mukosa: luka bakar, hipertermia
- Sindroma nefrotik
- Sirosis
- Kebocoran vascular
Penurunan cardiac output
- Syok kardiogenik
- Penyakit perikardial: restriktif, konstriktif, tamponade
- Gagal jantung kongestif (CHF)
- Penyakit katup
- Penyakit paru: hipertensi pulmonal, emboli paru
- Sepsis
Vasodilatasi sistemik
- Sepsis, Sirosis, Anafilaksis, Obat-obatan
Vasokonstriksi renal
- Sepsis, Sindroma hepatorenal, Hiperkalsemia akut
- Obat-obatan: norepinefrin, vasopresin, NSAID, ACE
Peningkatan tekanan intraabdominal akibat kontras
Sindroma kompartemen
Etiologi dan Patofisiologi
Etiologi Lokasi Kelainan Patofisiologi
AKI renal Cedera tubulus
(intrinsik) - Iskemia akibat hipoperfusi: hipovolemia, sepsis, hemoragik, sirosis, CHF
- Toksin endogen: mioglobin, hemoglobin, paraproteinemia, asam urat
- Toksin eksogen: antibiotik, obat kemoterapi, radiokontras, fosfat
Cedera tubulointerstitial
- Nefritis interstitial akut:
- NSAID, antibiotic
- Infeksi: viral, bakterial, jamur
- Infiltrasi: limfoma, leukemia, sarcoid Rejeksi allograft
Cedera glomerulus
Inflamasi:
- penyakit anti GBM, GN yang berhubungan dengan ANCA, pasca infeksi, krioglobulinemia, membranoproliferatif GN,
nefropati IgA, SLE, Henoch-Schonlein purpura, poliartritis nodosa
Hematologi:
- HUS, TTP, obat-obatan
Mikrovaskular ginjal
Hipertensi maligna, PEB, hiperkalsemia, radiokontras, skleroderma, obat-obatan
Pembuluh darah besar
- Arteri: trombosis, vaskulitis, diseksi, tromboemboli, ateroemboli, trauma
- Vena: trombosis, kompresi, trauma
Etiologi dan Patofisiologi
Etiologi Lokasi Kelainan Patofisiologi
AKI post-renal Traktus urinarius atas
Ekstrinsik
- Rongga retroperitoneal: limfonodi, tumor
- Tumor intraabdomen atau pelvis: servik, uterus, ovarium, prostat
- Fibrosis: radiasi, obat-obatan, inflamasi
- Ligasi ureter atau trauma pembedahan
- Penyakit granulomatous
- Hematom
Instrinsik
- Nefrolitiasis
- Striktur
- Edema
- Bekuan darah, luruhan debris dan papila, fungal ball
- Keganasan
Traktus urinarius bawah
- Prostat: BPH, kanker, infeksi
- Buli-buli: obstruksi leher buli, batu, kanker, infeksi (skistosomiasis)
- Fungsional: neurogenic bladder akibat trauma medula spinalis, diabetes, sklerosis multipel, stroke, ESO (antikolinergik,
antidepresan)
Tatalaksana

Utama • menangani kondisi yang mendasari


- Koreksi asidosis metabolik
- Koreksi kelainan elektrolit
Umum
- Pemberian loop diuretic pada kondisi hypervolemia
- Pemberian vasopressor/vasodilator pada CHF
Tatalaksana
Pantau balans cairan, monitor BB per hari

Evaluasi status volume → koreksi bila terdapat hipovolemia

Hentikan obat nefrotoksik, modifikasi dosis obat yang diekskresikan oleh ginjal

Modifikasi diet

menghindari overload cairan pada pasien yang refrakter terhadap terapi cairan
Modifikasi diet
Diet 29-36 kkal/kgBB/hari

Restriksi:
fosfor (800 mg/hari)
kalium (60 mEq/hari)
natrium (90 mEq/hari)

Suplementasi
protein 600-1400 mg/kgBB/hari
PENYAKIT GINJAL KRONIK
Definisi

• Pencitraan : USG, CT Scan


Struktur • Riwayat transplantasi
• Abnormalitas histologi >3
bulan
• Albuminuria
Fungsi
• LFG <60 mL/min per 1.73m²
Etiologi
Klasifikasi
Kategori LFG LFG (mL/min/1.73m²) Penjelasan
G1 ≥ 90 Normal atau tinggi
G2 60-89 Penurunan ringan
G3a 45-59 Penurunan ringan
hingga sedang
G3b 30-44 Penurunan sedang
hingga berat
G4 15-29 Penurunan berat

G5 < 15 Gagal ginjal


Klasifikasi
Kategori ACR (mg/g) Penjelasan
Albuminuria
A1 < 30 Normal hingga peningkatan ringan

A2 30-300 Peningkatan sedang


A3 > 300 Peningkatan berat
Patofisiologi
• Patofisiologi → berdasarkan penyakit yang mendasarinya → menyebabkan kerusakan pada ginjal yang
ditimbulkan secara langsung secara langsung oleh kompleks imun, mediator inflamasi, atau toksin
• Terlepas dari etiologi :
• akan terjadi pengurangan massa ginjal jangka panjang → hipertrofi struktural dan fungsional nefron
yang masih tersisa (surviving nephrons) yang diperantarai oleh molekul vasoaktif seperti sitokin dan growth
factors. →  aliran darah glomerulus dan tekanan kapiler →  aliran darah glomerulus dan tekanan
kapiler tanpa diimbangi oleh jumlah nefron → maladaptasi (sklerosis) pada nefron yang masih tersisa
•  aktivitas intrarenal pada aksis RAA berperan terhadap proses hiperfiltrasi, hipertrofi, dan sklerosis
Tatalaksana

Konservatif
• menghambat perkembangan kerusakan pada fungsi ginjal,
menjaga keseimbangan tubuh pasien, dan mengurangi setiap
efek samping pada pasien yang bersifat reversible
Terapi pengganti ginjal
• Dialisis
• Transplantasi
Terapi Konservatif : Diet
Rendah Protein Rendah Kalium Kalori Cairan Fosfat
•  beban • 40-80 mEq/ • Utk LFG • keluaran •  Asupan
ekskresi →  hari <25ml/menit urine/24 jam (normalnya 4-
hiperfiltrasi •  Konsumsi dan tidak + 500 ml 12 mg/kg
glomerulus, obat/makana dialisis : 35 (IWL) berat
tekanan n tinggi kkal/kg/hari badan/hari)
intraglomerul kalium (<60 tahun)
us, dan cedera dan 30-35
sekunder kkal/kg/hari
pada nefron (>60 tahun)
intak
• <0.8
gram/kgBb/
hari
Terapi Konservatif : Terapi spesifik penyakit dasar
‘’ Hipertensi ‘’
Tanpa DM : ACR > 30 mg/mmol: ACE-I/ARB
ACR < 30 mg/mmol: ACE-I/ARB, Diretic tiazid, beta blocker, long acting CCB
Target <130/80
Dengan DM ACE-I/ARB

Target <130/80

Penyakit vascular Sama seperti th/ non DM


renal pembuluh
darah besar
Terapi Konservatif : Terapi spesifik penyakit dasar
‘’ Diabetes Mellitus ‘’
Terapi Konservatif : Terapi spesifik penyakit dasar
‘’ Diabetes Mellitus ‘’

Kontrol Glikemik

HbA1C berkisar
dari < 6.5 % hingga Obat Antidiabetik
8.0%

Metformin (LFG < 45 : pengurangan dosis ; LFG < 30 dan dialysis :


stop), SGLT2 inhibitor (LFG < 30 jangan digunakan ; dialysis : stop),
GLP-1 receptor agonist, DPP-4 inhibitor, sulfonil urea, insulin
Terapi Konservatif : Terapi spesifik penyakit dasar
‘’ Diabetes Mellitus ‘’
Terapi Konservatif : Perubahan gaya hidup
Berhenti merokok

Mengurangi berat badan

Mengurangi asupan alcohol

Olahraga

Mengurangi asupan garam

Anda mungkin juga menyukai