Anda di halaman 1dari 2

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

DINAS KESEHATAN
UOBK RSUD ASEMBAGUS
Jl. Raya Asembagus No. 207 Asembagus Telp. (0338) 451044
Email : rsudasembagus@gmail.com
SITUBONDO 68373

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)


TATA LAKSANA KASUS

ASFIKSIA NEONATORUM

adalah gagal napas secara spontan dan teratur pada


1. Pengertian (Batasan)
saat lahir atau beberapa saat sesudah lahir

 Saat lahir bayi mengalami keadaan tidak dapat bernap


as s ecara spontan dan teratur atau bayi tidak menangis
 Tonus otot jelek
2. Anamnesis
 Bayi prematur
 Air ketuban keruh bercampur mekonium, bayi tidak buga
r
 Bayi lemah, tidak bernapas atau menangis
 Tonus otot lemah/jelek
3. Pemeriksaan Fisik
 Sianosis
 Napas megap megap
 Analisis Gas Darah
4. Pemeriksaan penunjang
 Foto toraks dada
Hipoksia:

1. Penyakit Membran Hialin


2. Pneumonia
3. Kelainan kongenital paru
5. Kriterian diagnosis Ekstra pulmonal :
1. Ensefalopati hipoksik iskemik / Hypoxic
Ischemic Encephalopathy (HIE )
2. Sepsis neonatorum
3. Penyakit Jantung bawaan
4. Asidosis metabolik dan Gangguan metabolik lain
6. Diagnosis Kerja Asfiksia Neonatorum

 Menurut AAP (American Academic of Pediatrics) dan


AHA (American Heart Association) : bayi kurang bulan,
bayi tidak bernapas spontan/tidak menangis, tonus otot
jelek.
 Menurut Skor APGAR : yang dihitung sampai dengan
menit ke 10:
7. Diagnosis Banding o Asfiksia ringan : 7
o Asfiksia sedang : 4-6
o Assfiksia berat : 1- 3
 Menurut hasil AGD ( Analisis Gas Darah ) : pH< 7.25,
paO2 < 50 mmHg, paCO2 > 55 mm Hg,
 Menurut WHO : Skor Apgar plus gambaran HIE dan
defisit neurologis ( Menurut Sarnat and Sarnat )
Penatalaksanaan pada bayi dengan asfiksia neonatorium a
dalah sebagai
berikut :
1. Pemantauan gas darah, denyut nadi, fungsi sistem
jantung dan parudengan melakukan resusitasi,
memberikan oksigen yang cukup, serta memantau
perfusi jaringan tiap 2-4 jam
2. Mempertahankan jalan napas agar tetap baik,
sehingga proses oksigenasi cukup agar sirkulasi
darah tetap baik.

 Asfiksia Ringan (Apgar skor 7)


1. Bayi dibungkus dengan kain hangat
2. Bersihkan jalan napas dengan mengisap lendir
pada hidung kemudian mulut
3. Bersihkan badan dan tali pusat
4. Lakukan observasi tanda vital, pantau apgar skor,
dan masukkan ke dalam incubator
8. Terapi 5. Bayi yang memberi respons baik (asfiksia ringan)
dirawat di Ruang Perawatan Pasca Resusitasi,
setelah stabil dirawat di rawat gabung. Diberikan
injeksi vitamin K 1, vaksinasi Hepatitis B, tetes
mata antibiotik (kloramfenikol, tetrasiklin atau
eritromisin) dan ASI
 Asfiksia Sedang (Apgar skor 4-6)
1. Bayi dibungkus dengan kain hangat
2. Bersihkan jalan napas dengan mengisap lendir
pada hidung kemudian mulut
3. Berikan oksigen
4. Lakukan observasi tanda vital, pantau apgar skor,
dan masukkan ke dalam incubator
5. Bayi dengan asfiksia sedang di rawat di bangsal
perawatan bayi risiko tinggi, di beri IVFD Larutan
dekstrose 5% atau 10% dan asuhan bayi baru lahir.
Nutrisi dengan ASI atau nutrisi parenteral total.
 Bayi dengan asfiksia berat di rujuk ke fasilitas
kesehatan yang lebih lengkap
 Tentang Asfiksia, penyebab, gejala klinis dan
9. Edukasi komplikasi
 Tentang pemberian dan manfaat ASI

Asfiksia ringan dan sedang prognosis : ad vitam, ad


10. Prognosis
sanationam, ad fungsionam = baik.

11. Tingkat Evidens IV

12. Tingkat Rekomendasi C

DIREKTUR
UOBK RSUD ASEMBAGUS,

dr. SANDY HENDRAYONO, M.Kes


Pembina
NIP 19730508 200501 1 007

Anda mungkin juga menyukai