Anda di halaman 1dari 9

ASFIKSIA NEONATORUM

No ICPC-2 : W17 Post partum bleeding


No ICD-10 : 072.1 Other Immediate Postpartum haemorrhage
Tingkat Kemampuan 3B
UPTD.PUSKESMAS
BRANG REA

1. Pengertian  Asfiksia neonatorum adalah keadaan bayi tidak bernafas


secara spontan dan teratur segera setelah lahir.
2. Anamnesis  Saat bayi lahir tidak langsung menangis atau tidak bernafas
secara spontan dan teratur.
 Tonus otot lemah/ jelek
 Bayi premature
 Air ketuban keruh bercampur mekonium, bayi tidak bugar
3. Pemeriksaan Fisik  Bayi lemah, tidak bernafas atau menangis
 Tonus otot lemah/ jelek
 Sianosis
 Napas megap-megap
4. Kriteria Diagnosis a. Menurut AAP (American Academic of Pediatrics) dan
AHA (American Healt Asotiation): Bayi kurang bulan, bayi
tidak bernafas spontan/ tidak menangis, tonus otot jelek.
b. Menurut Skor Apgar: yang dihitung sampai dengan menit
ke-10:
1. Asfiksi ringan : 7
2. Asfiksia sedang: 4-6
3. Asfiksia berat: 1-3
c. Menurut AGD (Analisis Gas Darah): PH ≤ 7,25 , pa O2 ≤
20 mmhg, pa karbon lebih dari 55mmhg
Menurut WHO: skor apgar + gambaran HIE dan deficit
neorologis (menurut n sarnat)
5. Diagnosis Kerja Asfiksia Neonatorum
6. Diagnosis Banding Hipoksia
Pulmonal:
1. penyakit membrane hialin
2. pneumonia
3. kelainan congenital paru
Ekstra pulmonal:
1. ensefalopati hipoksik iskemik/ hypoxic ischemic
encephalopathy (HIE)
2. sepsis neonatorum
3. penyakit jantung bawaan
4. asidosis metabolic dan Gangguan metabolic lain
7. Pemeriksaan Analisis gas darah
Penunjang Foto toraks dada
8. Tata Laksana Resusitasi
Tahap 1: LANGKAH AWAL
1. JAGA BAYI TETAP HANGAT
 Letakkan bayi diatas kain yang ada diatas perut ibu
 Selimuti bayi dengan kain tersebut, dada dan perut
tetap terbuka, potong tali pusat
 Pindahkan bayi keatas kain di tempat resusitasi yang
datar, rata, keras, bersih, kering dan hangat.
 Jaga bayi tetap hangat, diselimuti dan diletakkan
dibawah pemancar panas
2. Atur posisi bayi
 Baringkan bayi terlentang dengan kepala di dekat
penolong
 Posisikan kepala bayi pada posisi ekstensi dengan
menempatkan ganjal bahu sehingga kepala sedikit
ekstensi.
3. ISAP LENDIR
 Gunakan alat penghisap lendir Dee Lee dengan cara
isap lender mulai dari mulut (3-5 cm) kemudian dari
hidung dengan jarak 3 cm.
 Bila dengan balon karet lakukan dengan cara sbb:
 Tekan bola diluar mulut
 Masukkan ujung penghisap di rongga mulut dan
lepaskan (lender akan terhisap)
4. Keringkan dan rangsang taktil
 Keringkan bayi mulai dari muka, kepala dan bagian
tubuh lainnya dengan sedikit tekanan. Rangsangan ini
dapat membantu BBL mulai bernapas.
 Lakukan rangsangan taktil dengan beberapa cara
dibawah ini:
 Menepuk/menyentil telapak kaki ATAU
 Menggosok punggung/ perut/ dada/ tungkai bayi
dengan telapak tangan.
5. Atur kembali posisi kepala bayi dan selimut bayi
 Ganti kain yang telah basah dengan kain kering di
bawahnya.
 Selimuti bayi dengan kain kering tersebut, jangan
menutupi muka, dada agar bisa memantau pernafasan
bayi.
 Atur kembali posisi kepala bayi sehingga kepala
sedikit ekstensi.
Lakukan penilaian apakah bayi bernafas normal, tidak bernafas
atau megap-megap
Bila bayi bernafas normal: lakukan asuhan pascaresusitasi
Bila bayi megap-megap atau tidak bernafas: mulai lakukan
ventilasi bayi.

Tahap II: VENTILASI


Ventilasi adalah tahapan tindakan resusitasi untuk memasukkan
jumlah volume udara kedalam paru dengan tekanan positif untuk
membuka alveoli paru agar bayi bisa bernafas spontan dan
teratur.
LANGKAH-LANGKAH
1. PASANG SUNGKUP
Pasang dan pegang sungkup agar menutupi dagu, mulu
dan hidung.
2. ventilasi 2 kali
 lakukan tiupan/ pemompaan dengan tekanan 30 cm
air. Tiupan awal tabung, sungkup/ pemompaan awal
balon sungkup sangat penting untuk membuka
alveoli paru agar bayi bisa mulai bernafas dan
menguji apakah jalan nafas bayi terbuka
 lihat apakah dada byi mengembang
saat melakukan tiupan/ pemompaan perhatikan
apakah dada bayi mengembang
bila tidak mengembang:
 periksa posisi sungkup dan pastikan tidak ada
udara yang bocor
 periksa posisi kepala, pastikan posisi sudah
ekstensi
 periksa cairan/ lender dimulut. Bila ada
lender/ cairan lakukan pengisapan.
 Lakukan tiupan 2x dengan tekanan 30 cm air,
bila dada mengembang lakukan tahap
berikutnya.
3. Bila dada mengembang lakukan ventilasi 2x dengan
tekanan 20cm air selama 30 detik
NILAI NAFAS
1. Jika bayi mulai bernafas normal, hentikan ventilasi dan
lakukan asuhan pasca resusitasi
2. Jika bayi tidak bernafas/ bernafas megap-megap
 Ulangi ventilasi sebanyak 20x selama 30 detik
 Hentikan ventilasi dan nilai kembali nafas tiap 30
detik.
 Jika byi tidak bernafas spontan sesudah 2 menit
resusitasi, siapkan rujukan, nilai denyut jantung.
Jika bayi dirujuk :
1. Konseling
2. Lanjutkan resusitasi
3. Pemantauan tanda bahaya
4. Perawatan tali pusat
5. Pencegahan hipotermi
6. Pemberian vit. K1
7. Pemcegahan infeksi
8. Pencatatan dan pelaporan
Jika bayi tidak dirujuk dan atau tidak berhasil
1. Sesudah 10 menit bayi tidak bernafas spontan dan tidak
terdengar denyut jantung pertimbangkan menghentikan
resusitasi
2. Konseling
3. Pencatatan & pelaporan
9. Konseling 4. Memberikan informasi akan keadaan bayi yang mengalami
gangguan dalam bernafas.
5. Memberikan informasi yang tepat kepada ibu dan keluarga
terhadap tindakan yang akan dilakukan dalam menangani
bayi yang mengalami gangguan pernafasan.
6. Memastikan dan membantu keluarga jika rujukan akan
dilakukan.

10. Kriteria Rujukan 7. Penanganan kegawat daruratan sebelum merujuk


dan mempertahankan bayi dalam keadaan stabil selama
proses rujukan merupakan hal penting diperhatikan.

11. Peralatan 8. Alat resusitasi:


 Kain bersih dan kering 3-5 lembar
 Alat penghisap lender DeeLee atau bola karet
 Tabung dan sungkup/ balon dan sungkup
 Kotak alat resusitasi
 Handscond
 Jam atau pencatat waktu
12. Prognosis

13. Kepustakaan 9. Kementerian Kesehatan RI dan WHO. Buku Saku


Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan
Rujukan. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI. 2013
10. Kementerian Kesehatan RI. Panduan Praktik
Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.
Jakarta : Kementerian Kesehatan RI. 2015

Anda mungkin juga menyukai