Anda di halaman 1dari 5

PROLAPS TALI PUSAT

UPTD.PUSKESMA
S BRANG REA

1. Pengertian Prolaps tali pusat adalah kejadian dimana tali pusat berada disamping
atau melewati bagian terendah janin didalam jalan lahir setelah
ketuban pecah.
2. Anamnesis 1.Factor predisposisi prolaps tali pusat terjadi akibat gangguan
adaptasi bagian bawah janin terhadap panggul, sehingga pintu atas
panggul tidak tertutup oleh bagian bawah janin tersebut.
 Ditemukan pada kasus:
 Presentasi bokong kaki
 Posisi melintang
 Letak sungsang
 Kehamilan premature
 Hidramnion
 Janin kembar
 Janin terlalu kecil
2. Tanda dan gejala:
 Tali pusat kelihatan menonjol keluar dari vagina
 Tali pusat dapat dirasakan atau diraba dengan tangan didalam
bagian yang lebih sempit dari vagina.
 Keadaan jalan lahir yang berbahaya mungkin terjadi
sebagaimana tali pusat ditekan antara bagian presentase dan
tulang panggul
 Auskultasi terdengar jantung janin regular
 Terdapat bradikardia janin (DJJ < 100x/ menit)
 Hipoksia janin ditandai dengan gerakan janin yang jarang dan
lemah.

3. Pemeriksaan Fisik Pantau keadaan umum ibu dan janin:


Pemeriksaan TTV
Pemeriksaan DJJ
4. Pemeriksaan 1. tes prenatal dapat menunjukkan polihidramnion, janin besar atau
Penunjang gestasi multiple
2. pemeriksaan vagina menunjukkan perubahan posisi tali pusat,
dapat terlihat dari vagina, teraba secara kebetulan, auskultasi
terdengar jantung janin.
3. Funduscop digunakan untuk mendeteksi denyut jantung janin atau
monitoring DJJ.

5. Kriteria Diagnosis  Pemeriksaan tali pusat dilakukan pada setiap pemeriksaan


dalam saat persalinan.
 Setelah ketuban pecah, lakukan lagi pemeriksaan tali pusat.
 Jika pecah ketuban terjadi spontan, denyut jantung janin
normal, dan tidak ada faktor risiko prolaps tali pusat,
pemeriksaan vagina tidak perlu dilakukan bila ketuban jernih.
 Setelah ketuban pecah, periksa pula denyut jantung janin.
Curigai adanya prolaps tali pusat bila ada perubahan pola
denyut jantung janin yang abnormal setelah ketuban pecah atau
amniotomi.
 Prolaps tali pusat dapat dipastikan bila:
o Tali pusat tampak atau teraba pada jalan lahir lebih
rendah dari bagian terendah janin (tali pusat terkemuka, saat
ketuban masih utuh)
o Tali pusat tampak pada vagina setelah ketuban pecah
(tali pusat menumbung, saat ketuban sudah pecah)

6. Diagnosis Kerja Prolaps tali pusat

7. Diagnosis Banding

8. Tata Laksana Tatalaksana Umum


Tali pusat terkemuka
Tekanan tali pusat oleh bagian terendah janin dapat diminimalisasi
dengan posisi knee chestatau Trendelenburg. Segera rujuk ibu ke
fasilitas yang menyediakan layanan seksio sesarea.
Tali pusat menumbung
Perhatikan apakah tali pusat masih berdenyut atau tidak. Jika sudah
tidak berdenyut, artinya janin telah mati dan sebisa mungkin
pervaginam tanpa tindakan agresif. Jika tali pusat masih berdenyut:
 Berikan oksigen.
 Hindari memanipulasi tali pusat. Jangan memegang
atau memindahkan tali pusat yang tampak pada vagina secara
manual.
 Posisi ibu Trendelenburg atau knee-chest.
 Dorong bagian terendah janin ke atas secara manual untuk
mengurangi kompresi pada tali pusat.
 Segera rujuk ibu ke fasilitas yang melayani seksio sesarea.
Pada saat proses transfer dengan ambulans, posisi knee chest
kurang aman, sehingga posisikan ibu berbaring ke kiri.
b. Tatalaksana Khusus

 Di rumah sakit, bila persalinan pervaginam tidak dapat segera


berlangsung (persalinan kala I), lakukan seksio sesarea.
Penanganan yang harus dikerjakan adalah sebagai berikut:
o Dengan memakai sarung tangan steril/disinfeksi tingkat
tinggi (DTT), masukkan tangan melalui vagina dan
dorong bagian terendah janin ke atas.
o Tangan yang lain menahan bagian terendah di
suprapubis dan nilai keberhasilan reposisi.
o Jika bagian terendah janin telah terpegang kuat di atas
rongga panggul, keluarkan tangan dari vagina dan
letakkan tangan tetap di atas abdomen sampai operasi
siap.
o Jika tersedia, berikan salbutamol 0,5 mg IV secara
perlahan untuk mengurangi kontraksi uterus.
 Bila persalinan pervaginam dapat segera berlangsung
(persalinan kala II), pimpin persalinan sesegera mungkin.
o Presentasi kepala: lakukan ekstraksi vakum atau cunam
dengan episiotomi
o Presentasi sungsang: lakukan ekstraksi bokong atau
kaki lalu gunakan forsep Piper atau panjang untuk
mengeluarkan kepala
o Letak lintang: segera siapkan seksio sesaria
 Siapkan segera resusitasi neonatus
9. Konseling

10. Kriteria Rujukan Ibu hamil dengan keadaan prolaps tali pusat merupakan kriteria
rujukan ke pelayanan kesehatan sekunder.
11. Prognosis

12. Sarana dan a. Handscond


Prasarana b. Dopler/ funand
c. Patus set
d. Infuset
e. Resusitasi set

13. Kepustakaan 1. Kementerian Kesehatan RI dan WHO. Buku Saku


Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan
Rujukan. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI. 2013
2. Kementerian Kesehatan RI. Panduan Praktik Klinis
Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer. Jakarta :
Kementerian Kesehatan RI. 2015

Anda mungkin juga menyukai