Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN PRAKTIK KLINIS ( PPK )

RSUD PROF. DR.


W.Z JOHANNES
KUPANG

HISTEREKTOMI RADIKAL

1. PENGERTIAN Batasan:

Histerektomi radikal melibatkan pengangkatan rahim, leher


rahim, dan sepertiga atas sampai setengah dari vagina
bersama dengan jaringan parametrium.
1. Kanker serviks stadium 1A2 - IIA2 (FlGO)
2. INDIKASI 2. Kanker vagina invasif stadium I dan II (FIGO)
3. Kanker endometrium stadium II (FIGO)
4. Kanker serviks persisten atau berulang terbatas pada
serviks atau forniks proksimal vagina, yang setelah setelah
dilakukan radioterapi
3. PROSEDUR 1. Insisi mediana inferior atau insisi transversal rendah
(Maylard, Chemey, atau Pfannenstiel) dapat memberikan
eksposur yang cukup untuk kasus-kasus tertentu.
2. Reseksi ligamentum sakrouterina didekat perlekatan paling
distal juga dilakukan. Pengangkatan ovarium yang tidak
terlibat bukan merupakan bagian yang diharuskan dari
prosedur dan harus dilakukan berdasarkan pertimbangan
independen.
3. Jika terapi radiasi adjuvant dapat dilakukan, ovarium dapat
dialihkan ke atas tulang krista iliaka untuk membantu
mengurangi risiko menopause yang disebabkan oleh
radiasi. Prosedur ini biasanya disertai limfadenektomi pelvis
bilateral, yang dapat dilakukan sebelum atau setelah
histerektomi. Kelenjar getah bening panggul harus diperiksa
secara teliti untuk menentukan resektabilitas.
4. Ligamentum rotundum diklem, diligasi, dan dipotong hingga
dekat dinding samping panggul.
5. Peritoneum diinsisi sehingga ruang retroperitoneal terbuka,
6. Salpingo-ooforektomi dapat dilakukan jika ada indikasi.
7. Ruang paravesical kemudian diperluas.
8. Memperluas ruang paravesikal dan pararektal.
9. Diseksi tumpul ruang paravesikal dan pararektal
menggunakan jari, gunting, atau klem.
10. Ruang paravesikal dapat diperluas sebelum transeksi
ligamentum rotundum.
11. Limfadenektomi panggul dapat dilakukan sebelum atau
setelah histerektomi radikal.
12. Limfadenektomi panggul dimulai dengan menginsisi
peritoneum yang melapisi arteri iliaka eksternal.
13. Dilanjutkan dengan pengangkatan lengkap jaringan limfatik
yang terlihat. Hal tersebut merupakan prosedur diagnostik
dan terapeutik.
14. Limfadenektomi dimulai proksimal pada arteri iliaka
komunis dan hingga distal sampai ke dalam sirkumfleksa
iliaka vena menyilang hingga arteri iliaka ekstemal.
15. Pasien ini memiliki anomali yang tidak biasa dari vena
cava
inferior yang terduplikasi. .
16. Ruang obturator dapat dimasukl darl alsl lateral atau
medial hingga pembuluh darah iliaka eksternal.
17. Nervus obturator terlihat lateral pada arteri lliaka eksternal,
dan beberapa kelenjar getah bening obturator telah
diangkat, diseksi lebih Ianjut akan mengangkat jaringan
limfatik tambahan.
18. Setelah memperluas ruang panggul dan transaksi ligamen
rotundum, peritoneum vesikouterina diinsisi untuk
memobilisasi kandung kemih dari uterus, serviks, dan
vagina bagian atas untuk diseksi kandung kemih
19. Diseksi ini dilanjutkan turun kebawah sampai bagian atas 1
- 2 cm vagina.
20. Arteri uterina didiseksi dari pangkalnya, cabang anterior
dari arteri iliaka interna.
21. Ureter berjalan dibagian inferior dari arteri uterine.
22. Arteri uterina dapat diikat/diligasi
23. Ureter dibebaskan melalui kanal parametrium sampai
insersinya ke dalam kandung kemih.
24. Transeksi ligamentum sakrouterina.
25. Ureter telah dimobilisasi dari medial ligamentum yang luas
dan terpisah dari ligamentum uterosakral.
26. Ligamentum sakroutcrina ditranseksi
27. Setelah ligamentum sakrouterina transeksi dan kandung
kemih secara memadai dimobilisasi dari vagina anterior,
vagina ditranseksi.
28. Bagian atas 1 - 2 cm dari vagina dijepit dengan klem
Wertheim atau Zeppelin klem.
29. Vagina kemudian disayat dengan pisau, gunting atau
elektrokauter.
30. Vagina tclah diaproksimasi dcngan jahitan hemostatik atau
stapler tomkoabdominal.
31. Rongga panggul dan peritoneum panggul tidak perlu
ditutup.
32. Abdomen ditutup dengan metode standar.
4. UNIT TERKAIT Kamar Operasi
Kupang, Maret 2017
Mengetahui,
Ketua Komite Medik Ketua SMF Kebidanan & Kandungan

dr. Alders A. Kusa Nitbani, Sp.B dr. Laurens David Paulus, Sp.OG(K) Onk
NIP.19700403 200012 1 003 NIP. 19721229 200112 1 001

Direktur RSUD Prof. DR. W. Z Johannes Kupang

drg. Dominikus Minggu, MKes


Pembina Utama Madya
NIP. 19600731 198812 1 001

Anda mungkin juga menyukai