Catatan :
Grade solusio plasenta :
1. Grade 0: Asimptomatis, ditemukan secara
kebetulan, adanya retroplacental clot yang kecil.
2. Grade 1: Terdapat perdarahan pervaginam
ringan, ketegangan uterus (uterine tenderness )
ringan, tidak ada gawat janin, ibu dalam keadaan
baik dan tidak ada koagulopati.
3. Grade 2: Terdapat perdarahan sedang, tidak
terdapat perdarahan pervaginam, ketegangan
uterus ( uterine tenderness ) sedang sampai
berat dan mungkin kontraksi tetani, ada tanda -
tanda gawat janin, maternal takikardia dan
hipofibrinogenemia.
4. Grade 3: Terdapat perdarahan pervaginam atau
tidak, tetania uteri jelas, ibu syok, gawat janin
sampai mati, hipofibrinogenemia dan koagulopati.
Solusio Plasenta
5. Diagnosis Kerja
1. Laboratorium:
a. Darah lengkap.
b. Faal hemostasis (BT,CT,PT,APTT)
2. USG :
a. Retroplacental clot.
b. Perdarahan tersembunyi (concealed
7. Pemeriksaan Penunjang hemorrhage).
c. Tanda perluasan perdarahan ke otot rahim.
d. Bila bekuan darah banyakakantampak daerah
hiperekoik dibandingkan dengan daerah
plasenta yang lain.
1. Aktif :
1.1. Umur kehamilan > 35 minggu dan 20 - 35
minggu dengan solusio plasenta grade 2
dan 3.
1.2. Grading:
a. Pada solusio plasenta grade 0 - 1
persalinan; diusahakan pervaginam
dengan monitoring KTG.
b. Pada grade 2 - 3 persalinan dilakukan
dengan seksio sesarea.
c. Pada KJDR dilakukan amiotomi
dilanjutkan dengan drip oksitosin,
persalinan harus terjadi dalam 6 jam.
2. Konservatif :
2.1. Umur kehamilan 20 sampai 35 minggu.
2.2. Grading :
a. Pada solusio plasenta grade 1 ( ibu
dan janin stabil ) bisa dilakukan
penanganan konservatif dengan
pengawasan ketat.
- Diberikan steroid untuk
pematangan paru janin.
- Pasien bisa dipulangkan bila
keadaannya stabil, janin baik dan
tidak ada perdarahan
pervaginam.
- Induksi persalinan dilakukan bila
ada indikasi lain atau telah
mencapai 37 minggu.
b. Pada grade 2 atau 3 dilakukan
persalinan dengan seksio sesarea.
Dubius ad bonam
10. Prognosis