3 Sadapan Ekstremitas
6 Sadapan Prekordial
Standar Internasional
Speed 25 mm / sec
Daya simpang Galvanometer 10 mm / 1 mVolt (amplitudo)
Artinya:
kecepatan perekaman itu 25 mm (25 Kotak kecil ke kanan) dalam
satu detik. dengan kata lain satu kotaknya senilai dengan 1
detik dibagi 25, hasilnya 0,04 detik/kotak kecil ke kanan
Sedangkan tingginya 10 mm (10 kotak kecil) jika dapat listrik
sebesar 1 mVol jadi setiap kotak itu senilai 1 mVol dibagi 10
kotak, hasilnya 0,1 mVol/kotak kecil keatas
Nih prinsipnya
Lihat gambar ini dapat disimpulkan jadi gini
Prinsip selanjutnya
▪ Yang tadi itambah dengan gambar ini jadinya kesimpulannya ini
SISTEMATIKA PEMBACAAN EKG
1. KALIBRASI
kalibrasi amplitudo adalah 10mm/ 1 mV.
2. IRAMA
Irama jantung disebut SINUS RHYTM jika setiap sadapan EKG terlihat bahwa
tiap siklus jantung dimulai dengan gelombang P, kemudian kompleks QRS dan
gel T, dan berulang secara teratur.
3. FREKUENSI HEART RATE (HR)
Ada 3 cara:
Cara ke 1: 300/interval R-R (kotak besar)
Cara ke 2: 1500/ interval R-R (kotak kecil)
Cara ke 3: hitung banyaknya gel R dalam 6 detik kemudian dikalikan 10 untuk irama
yg irregular
▪ Normalnya tinggi dan lebarnya 2,5 mm (2,5 kotak). Kalau lebih apa?
Terlalu tinggi Right Atrial Enlargement (RAE)/P Pulmonal
Terlalu lebar Left Atrial Enlargement (LAE)/P Mitral
Tidak terdapat gelombang P sinus arrest, junctional takikardi, supraventrikular
takikardi (SVT)
Pokoknya kalau ada masalah di atrium yang paling jelas bisa dilihat di gelombang P
5. INTERVAL PR
Adalah jarak dari awal gelombang P hingga awal kompleks QRS
Mengukur waktu hantaran impuls listrik dari nodus SA ke seluruh atrium,
sampai ke nodus AV hingga dimulainya depolarisasi ventrikel.
Normalnya 0,12 - 0,20 detik.
Gel S:
Defleksi negatif sesudah gelombang R
Menggambarkan depolarisasi ventrikel bagian posterobasal
7. SEGMEN ST ▪ ST depresi (ISKEMIK) > 1mm
dari garis isoelektrik
Normalnya terletak sejajar di garis isoelektrik.
▪ ST elevasi (INFARK) > 1mm
pada sadapan ekstremitas atau >
2mm pada sadapan prekordial
8. INTERVAL QT
Mulai dari awal gelombang R hingga akhir gelombang T.
Menunjukkan keseluruhan aktivitas ventrikel mulai dari depolarisasi
hingga repolarisasi.
Normalnya 9-10 kotak kecil
Ya Tidak
VT
Interval R ke S >100ms pd
satu sadapan prekordial?
VT
Ya Tidak SVT dengan konduktor
VT aberan
2. VT POLIMORFIK
Laju: 100-250 x/ mnt
Irama: reguler/ireguler
Gelombang P: tidak ada
Interval PR: tidak ada
Durasi QRS: melebar
Secara klinis akan sangat cepat berubah menjadi VT tanpa nadi atau
VF
3. TORSADE DE POINTES (TdP)
Merupakan bentuk yang tidak biasa dari VT polimorfik, degna komples
QRS berubah-ubah dan membentuk kumparan (torsa)
Laju: 200-250 x/mnt
Irama: ireguler
Gelombang P: tidak ada
Interval PR: tidak ada
Durasi QRS: melebar
4. VENTRIKULAR FIBRILASI
Laju: tidak dapat ditentukan
Irama: kacau
Gelombang P: tidak ada
Interval PR: tidak ada
Durasi QRS: tidak ada
Nadi tidak teraba
BRADIARITMIA
1. Sinus Bradikardi
2. Hambatan berkas his & percabangan
- Blok AV derajat 1
- Blok AV derajat 2
- Blok AV derajat 3
1. SINUS BRADIKARDI
Rithm: reguler
Frk < 60 /mnt
2. AV BLOK DERAJAT 1
Laju: tergantung irama yang mendasari
Irama: reguler
Gelombang P: normal
Interval PR: memanjang, tapi teratur
Durasi QRS: normal
3. AV BLOK DERAJAT 2
A. TIPE 1 (MOBITZ 1)
Laju: tergantung irama yang mendasari
Irama: ireguler
Gelombang P: normal
Interval PR: memanjang secara progresif hingga gelombang P terblok dan
kompleks QRS hilang
Durasi QRS: normal
B. TIPE II (MOBITZ II)
Laju: atrial (60-100 x mnt)
Irama:atrial reguler, ventrikular ireguler
Gelombang P: normal, lebih banyak gelombang P dibandingkan kompleks
QRS
Interval PR: normal atau memanjang tetapi konstan
Durasi QRS: biasanya memanjang karena blok ini melibatkan kedua
bundle branch
4. AV BLOK DERAJAT 3
Ventrikel denyut sendiri, sehingga jarak antara QRS ke QRS
selanjutnya lebih jauh dibandingkan jarak antara P ke P, karena
impuls kelistrikan yang dari selain SA node lebih lambat, karena
atrium dapat kelistrikan dari SA node maka lebih cepat
terdepolarisasi
Laju: atrial 60-100 x/mnt, ventrikular 40-60 x/mnt (fokus
junctional), < 40 x/mnt (fokus ventrikular)
Irama: biasanya reguler, tetapi atrium dan vetrikel berkontraksi
masing-masing dan tidak saling berhubungan
Gelombang P: normal, namun dapat tumpang tindih dengan
kompleks QRS atau gelombang T
Interval PR: bervariasi
Durasi QRS: normal jika fokus junctional, lebar jika fokus
ventrikular
5. BBB
Durasi QRS melebar, jika di V1 RBBB, jika di V6 LBBB
Asystole - Abnormal
IRAMA JUNCTIONAL
Daerah antara nodus AV sampai sebelum percabangan berkas HIS disebut
atrioventrikular junction . Irama yang berasal dari AV junction tersebut
disebut irama junctional.