Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PENDAHULUAN PROSEDUR OPERASI

MILES

DEFINISI
Suatu tindakan yang dilakukan dengan melakukan abdominal reseksi pada rectum dilanjutkan
denggan reseksi perineal karena suatu proses keganasan pada rectum 1/3 distal. Prosedur ini
dilakukan melalui pendekatan abdominal dan perineal dan dibuat proksimal end kolostomi
permanen untuk diversi (anus preternaturalis) dan perineum diutup.
RUANG LINGKUP
Lesiatau kelainan pada rectum 1/3 distal samapi anus. Dalam kaitan penegakan diagnosis dan
pengobaan lebih lanjut diperlukan beberapa disiplin ilmu yang erkait patologi anatomi dan
radiologi.
INDIKASI OPERASI
Proses keganasan pada rectum dan anus.
DIAGNOSIS BANDING
Karsinoma rekum dan anus, Inflamatory bowel disease, Infeksi granulomatous rekum dan anus,
melanoma maligna anus, Squamous cell carcinoma anus.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Kolon inloop, CT Scan dan MRI, Kolonoskopi, Endorectal ultra sonografi (ERUS)
TEKNIK OPERASI
Setelah penderita diberi narkose dengan endotracheal tube, penderita dalam posisi terlentang dan
lithotomy (posisi modifikasi lithotomy-trendelenburg dengan Llyod-Davies support)
FASE ABDOMINAL
1. Desinfeksi lapangan pembedahan dengan larutan antisepik juga dilakukan irigasi rekum
dengan bahan aniseptik.
2. Lapangan operasi dipersempit dengan linen/doek steril.
3. Dibuat insisi midline 2 jari diatas umbilicus sampai diatas symphysis pubis. Insisi
diperdalam lapis demi lapis sampai peritoneum. Peritoneum dibuka secara ajam.
4. Dilakuan idenifikasi rekum dan dientukan resektabilitas umor. Dilakukan identifikasi lesi
atau kelainan pada rectum kelenjar mesorectum, hepar (staging tumor).
5. Dilakukan tindakan mobilisasi rectum dengan melakukan insisi pada lateral refleksi
peritoneal sambil mengidentifikasi vasa spermatika atau ovari serta ureter diisolasi.
6. A. Mesenterika inferior diikat dan dipotong pada distal dari percabangan a.kolika media.
7. Mobilisasi rectum posterior dengan melakukan diseksi secara tajam, sehingga sisi
retrorekal dapat dicapai. Fascia retrorektal dipotong, setelah memotong fascia rektosakral
berarti sudah mencapai coccygeus.
8. Mobilisasi anerior dimulai dengan insisi refleksi rektovesikal pada laki-laki dan antara
rectum dan uterus pada wania. Diseksi dilanjutkan dengan memisahkan rectum dengan
vesical seminalis pada laki-laki dan rectum dengan vagina pada wanita.
9. Setelah mobilisasi sisi posterior dan anterior dilakukan identifikasi fascia pelvis
(ligamentum lateral), dipisahkan, dipotong, dan diikat.
10. Karsinoma rectum harus dieksisi bersam mesorectum secara utuh (Total Mesorectal
Excision).
11. Dilanjutkan dengan transeksi rectum diatas lesi/tumor dengan batas sesuai kaidah
onkologi
12. Stump proksimal rectum dimobilisasi keluar dinding abdomen dan dibua peranen end
colostomy.
13. Dilakukan penjahitan sisa peritoneum untuk menutup dasar panggul.
14. Perdarahan dirawat dan luka operasi ditutup lapis demi lapis.
FASE PERINEAL
1. Dilakukan insisi ellips sekeliling anus sampai batas m.sfingter anus.
2. Insisi perdalam dengan insisi sirkumferensial mengelilingi reltum denagn memotong
m.levator ani. Insisi terus diperdalam sampai sump distal rekum dicapai dan dapat
dikeluarkan melalui perineum.
3. Perarahan dirawat dan luka operasi ditutup lapis demi lapis dengan meninggalkan drain
perineal (drain Redon).
4. Jaringan tumor beserta rektum yang direseksi diperiksa patologi anatominya.
KOMPLIKASI OPERASI
Perdarahan, infeksi terutama sisi perineal, cedera ureter kiri dan kanan, cedera pleksus saraf
otonom pada pelvis, komplikasi stoma (retraksi, stenosis, prolapse, iskemia, herniasi parastomal,
iritasi kulit).
MORTALITAS
Angka mortalitas abdominal perineal reseksi <2%
PERAWATAN PASCA BEDAH
Pasca bedah penderita dirawat diruangan untuk observasi kemungkinan terjadinya komplikasi
dini yang membahayakan jiwa penderita seperi perdarahan. Diet diberikan setelah penderita
sadar dan bising usus (+). Drain Redon dilepas dengan memperhatikan produksi dan kualitas
drain. Penderita dilarang duduk selama 5 hari. Kateter dilepas hari ke 3 – 5. Jahitan luka diangkat
pada hari ke 7.
FOLLOW UP
Perlu dievaluasi timbulnya impotensi, dan retensio urin. Penderita pasca operasi miles oleh
karena keganasa rectum perlu dievaluasi adanyan tumor yang residif dengan mengevaluasi
secara: Klinis, pemerikasaan CEA setiap 3 bulan selam 2 tahun pertama dan selanjutnya seiap 6
bulan sampai tahun ke 5. Kolonoskopi dilakukan 1 tahun setelah reseksi dan direkomendasikan
untuk pemeriksaan ulang setiap 2 – 3 tahun. CT abdomen dan pelvis dan foto thoraks setiap
tahun selam 3 tahun untuk pasien dengan resiko tinggi untuk pancreas.
REFERENSI

Putra.R, (2020). Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawatan Perioperatif Pada Klien
Dengan Diagnosa Ca.Rectum 1/3 Dilakukan Tindakan MILES PROCEDURE Di Ruang OK 514
IBP GBPT RSUD DR.SOETOMO Surabaya. Surabaya: Politeknik Kesehatan Kementrian
Kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai