NEONATAL
BAYI MILIK AJ MENINGGAL KARENA ASFIKSIA
OLEH:
ASMARITA DWI ANGGRAINI
NPM : 2026040017.P
KELAS : B3
Namun dari pemeriksaan, diagnosa kandungan AJ sudah berusia 28 -29 minggu atau
tepatnya berusia kandungan 7 bulan.
"Saat itu sudah ada tanda-tanda akan melahirkan dari si pasien, lalu diperiksalah oleh
petugas kami," kata Maulana ketika dikonfirmasi di ruang kerjanya, Sabtu (23/4).
Ia melanjutkan, saat itu, kandungan dari pasien AJ dideteksi berjanin tunggal hidup
dan ketubannya telah pecah. Pihak rumah sakit pun bergegas membawa pasien ke
ruang perawatan.
"Karena tak bisa ditahan lagi, sekitar jam 22.15 pasien melahirkan bayi laki-laki
dengan berat badan 1,200 gram dengan panjang 39 cm," lanjutnya.
Saat lahir, bayi tersebut didiagnosa berat badan rendah, prematur dan mengidap
asfiksia berat (gagal nafas pada bayi baru lahir, red).
"Dengan kondisi itu dilakukan perawatan di ruang bayi dengan bantuan alat
pernafasan. Lalu kondisi bayi itu memburuk pada 16 April. Kondisinya semakin
memburuk, tak tertolong lagi dan meninggal pada 17 April," jelasnya. (*)
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN ASFIKSIA NEONATORUM
Asfiksia pada bayi baru lahir dikenal juga dengan asfiksia perinatal
atau neonartum. Kondisi ini terjadi ketika bayi kekurangan oksigen sebelum,
selama, dan setelah proses persalinan. Tanpa asupan oksigen yang cukup,
jaringan dan organ tubuh bayi akan mengalami kerusakan. Bayi yang
mengalami asfiksia bisa mengalami sianosis atau kondisi ketika kuku, biru,
dan bibir tampak kebiruan. Atas dasar pengalaman klinis, (Herdman &
Kamitsuru, 2015).
Menurut (Price & Wilson, 2006), gagal napas terjadi apabila paru tidak
dapat memenuhi fungsi primernya dalam pertukaran gas, yaitu oksigenasi
darah arteri dan pembuangan karbon dioksida. Asfikia Neonaiorum dapat
dibagi dalam :
a. "Vigorous baby'' skor apgar 7-10, dalam hal ini bayi dianggap sehat dan
tidak memerkikan istimewa.
b. "Mild-moderate asphyxia" (asfiksia sedang) skor apgar 4-6 pada
pemeriksaan fisis akan terlihat frekuensi jantung lebih dari lOOx/menit,
tonus otot kurang baik atau baik, sianosis, refick iritabilitas tidak ada
c. Asfiksia berat: skor apgar 0-3. Pada pemeriksaan fisis ditemukan'
frekuensi jantung kurang dari l00x/menit, tonus otot buruk, sianosis berat
dan kadang-kadang pucat, reflek iritabilitas tidak ada
Asfiksia berat dengan henti jantung yaitu keadaan :
1. Bunyi jantung fetus menghilang tidak lebih dari 10 menit sebelu
lahir lengkap.
2. Bunyi jantung bayi menghilang post partum.