Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

ASFIKSIA NEONATORUM

Disusun Oleh :

NOVI YANTI 2110206125

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS AISYIYAH
YOGYAKARTA
2021
Pengkajian Diagnosa Keperawatan
1. Identitas klien 1. Pola nafas tidak efektif
2. Keluhan Utama 2. Hipertermi
3. Riwayat Kesehatan Masa Lampu 3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
4. Riwayat Keluarga kebutuhan tubuh
5. Riwayat Sosial 4. Defisien Pengetahuan
6. Kebutuhan Dasar
7. Kesehatan Saat ini
8. Pemeriksaan Fisik
9. Pemeriksaan Tingkat Perkembangan
10.Informasi Lain ASUHAN
11.Riwayat Kesehatan KEPERAWATAN
ASFIKSIA
Hipertermi NEONATORUM Pola nafas tidak efektif

SLKI: Termoregulasi SLKI: Adaptasi Neonatus


SIKI: Regulasi Temperatur SIKI: Manajemen Jalan Nafas
Observasi Observasi
6. Monitor warna dan suhu kulit 1. Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman, dan
Terapeutik usaha nafas)
7. Tingkatkan asupan cairan dan nutrisi 2. Monitor bunyi nafas (gurgling, mengi,
yang adekuat whezzing, ronkhi kering)
8. Gunakan baju tipis 3. Monitor Saturasi Oksigen
Kolaborasi 4. Monitor sputum (jumlah, warna)
9. Kolaborasi pemberian obat antipiretik
untuk mengatasi demam pasien, seperti : Terapeutik
Paracetamol sirup 5 ml/4 jam atau 5. Berikan Oksigen
paracetamol infus 9 mg
MIND MAPPING
Penatalaksanaan Afiksia Neonatrum Definisi
- Persiapan peralatan ( alat suction) dan obat- Asfiksia neonatorum adalah keadaan
obatan gawat bayi yang tidak dapat bernafas
- Pengawasan suhu tubuh spontan dan teratur, sehingga dapat
- Pembersihan jalan nafas menurunkan oksigen dan makin
- Berikan Oksigen meningkatkan karbon dioksida yang
- Pemasangan Infus AFIKSIA menimbulkan akibat buruk dalam
- Menggunakan OGT NEONATRUM kehidupan lebih lanjut.
- Cairan yang diberikan sesuai

Penyebab
Komplikasi Klasifiksa Afiksa Neonatrum a) Faktor ibu ( Cacat bawaan,
Meliputi berbagai organ yaitu : Hipoventilasi selama anastesi, Penyakit
klasifikasi asfiksia menurut Mochtar jantung sianosis, Gagal bernafas,
a) Otak : hipoksik iskemik ensefalopati,
edema serebri, palsiserebralis.
(2008), klinis asfiksia dibagi dalam Keracunan CO, Tekanan darah rendah,
b) Jantung dan paru : hipertensi pulmonal 2 macam, yaitu sebagai berikut : Gangguan kontraksi uterus) Usia ibu
persiste pada neonatus, perdarahan kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35
paru, edema paru. a) Asfiksia Livida yaitu asfiksia tahun, Sosial ekonomi, rendah,
c) Gastrointestinal : enterokolitis nekotikos yang memiliki ciri meliputi Hipertensi pada penyakit eklampsia)
d) Ginjal : tubular nekrosis akut, SIADH warna kulit b) Faktor janin / neonatorum ( Kompresi
e) Hematologi : DIC kebiru-biruan, tonus otot masih umbilicus, Tali pusat menumbung,
lilitan tali pusat, Kompresi tali pusat
baik, reaksi rangsangan masih
antara janin dan jalan lahir, Prematur
positif, bunyi Gemeli, Kelainan congential,
jantung reguler, prognosis lebih Pemakaian obat anestesi Trauma yang
baik. terjadi akibat persalinan
Pemeriksaan Penunjang
b) Asfiksia Pallida yakni asfiksia c) Faktor plasenta ( Plasenta tipis, Plasenta
- Nilai APGAR dengan ciri meliputi warna kulit kecil, Plasenta tidak menempel, Solusio
- Rontgen Thorak dan Abdomen pucat, tonusotot sudah kurang, plasenta)
tidak ada reaksi rangsangan, d) Faktor persalinan ( Partus lama,
-
bunyi jantung irreguler, Partus tindakan)
prognosis jelek
Cara pelaksanaan resusitasi sesuai tingkatan asfiksia, PENCEGAHAN
antara lain:
Pencegahan terhadap asfiksia neonatorum adalah dengan
a) Asfiksia Ringan (Apgar score 7-10) menghilangkan atau meminimalkan faktor risiko
Caranya: penyebab asfiksia. Derajat kesehatan wanita, khususnya
- Bayi dibungkus dengan kain hangat.
ibu hamil harus baik. Komplikasi saat kehamilan,
- Bersihkan jalan napas dengan menghisap lendir
pada hidung kemudian mulut. persalinan dan melahirkan harus dihindari. Upaya
- Bersihkan badan dan tali pusat. peningkatan derajat kesehatan ini tidak mungkin
- Lakukan observasi tanda vital dan apgar score dilakukan dengan satu intervensi saja karena penyebab
dan masukan ke dalam inkubator. rendahnya derajat kesehatan wanita adalah akibat banyak
b) Asfiksia sedang (Apgar score 4-6) faktor seperti kemiskinan, pendidikan yang rendah,
Caranya: kepercayaan, adat istiadat dan lain sebagainya. Untuk itu
- Bersihkan jalan napas.
dibutuhkan kerjasama banyak pihak dan lintas sektoral
- Berikan oksigen 2 liter per menit.
- Rangsang pernapasan dengan menepuk telapak yang saling terkait. Adanya kebutuhan dan tantangan
kaki untuk meningkatkan kerjasama antar tenaga obstetri di
apabila belum ada reaksi, bantu pernapasan kamar bersalin. Perlu diadakan pelatihan untuk
dengan melalui masker(ambubag). penanganan situasi yang tak diduga dan tidak biasa yang
c) Bila bayi sudah mulai bernapas tetapi masih sianosis dapat terjadi pada persalinan. Setiap anggota tim
berikan natrium bikarbonat 7,5% sebanyak 6cc. persalinan harus dapat mengidentifikasi situasi persalinan
Dextrosa 40% sebanyak 4cc disuntikkan melalui vena
umbilikus secara perlahan-lahan, untuk mencegah yang dapat menyebabkan kesalahpahaman atau
tekanan intra kranial meningkat. menyebabkan keterlambatan pada situasi gawat. Pada
d) Asfiksia berat (Apgar skor 0-3) bayi dengan prematuritas, perlu diberikan kortikosteroid
Caranya untuk meningkatkan maturitas paru janin. Pencegahan
- Bersihkan jalan napas sambil pompa melalui saat persalinan Pengawasan bayi yang seksama sewaktu
ambubag. memimpin partus adalah penting, juga kerja sama yang
- Berikan oksigen 4-5 liter per menit.
baik dengan Bagian Ilmu Kesehatan Anak. Yang harus
- Bila tidak berhasil lakukan ETT.
- Bersihkan jalan napas melalui ETT. diperhatikan, Bila ibu anemis, perbaiki keadaan ini dan
- Apabila bayi sudah mulai benapas tetapi masih bila ada perdarahan berikan oksigen dan darah segar.
sianosis berikan natrium bikarbonat 7,5% Jangan berikan obat bius pada waktu yang tidak tepat, dan
sebanyak 6cc. Dextrosa 40% sebanyak 4cc jangan menunggu lama pada kala II
PATHWAYS ASFIKSIA NEONATRUM

Anda mungkin juga menyukai