Ensefalopati Iskemik
Hipoksik (HIE)
Modul 25
Ensefalopati Iskemik Hipoksik
430
Paket Pelatihan PONEK
Asuhan Neonatus Esensial
Tujuan
Tujuan modul ini adalah untuk menginformasikan metodologi pelatihan berbasis kompetensi
bagi fasilitator yang, jika dilaksanakan sesuai rancangannya, akan mendorong dokter menguasai
pengetahuan, kompetensi dan keterampilan yang diperlukan untuk mendiagnosis dan
menatalaksana Ensefalopati Iskemik Hipoksik.
Latar Belakang
Ensefalopati Iskemik Hipoksik (HIE) merupakan kelanjutan spesifik dari of asfiksia neonatorum.
Dokter harus mengetahui tentang perpindahan sistem pernapasan dari dalam uterus ke luar uterus,
patofisiologi dari kerusakan yang ditimbulkan oleh asfiksia, dampak sirkulasi dan status biokimia
serta kemungkinan lanjutannya. Pertimbangan faktor risiko yang hati-hati dan mengindikasikan
bahwa bayi baru lahir (neonatus) mungkin memerlukan resusitasi dan/atau ventilasi buatan serta
pemahaman bagaimana resusitasi neonatus diperlukan jika gangguan ini ingin dicegah atau
diidentifikasi dengan benar dan dilakukan tatalaksananya jika bisa dihindari.
Analisis Tugas
Tugas
Melengkapi Penilaian neonatus Dan Mengimplementasikan Kebijakan serta prosedur
Neonatus yang Masuk untuk dirawat/Keluar sesuai dengan standard Dan Protokol Pelayanan
Termasuk Mencegah, Mendiagnosis Dan Menatalaksana Ensefalopati Iskemik Hipoksik
Keterampilan
1.1. Mendefinisikan asfiksia perinatal dan HIE.
1.2. Mengetahui kriteria untuk mendiagnosis kasus asfiksia.
1.3. Mendefinisikan kondisi risiko yang menjadi predisposisi asfiksia janin dan
nenonatus.
1.4. Mengetahui tingkat HIE menurut Sarnat and Sarnat.
431
Modul 25
Ensefalopati Iskemik Hipoksik
Keterampilan
2.1. Mencegah penundaan berkepanjangan dimulainya pernapasan spontan dan
memutuskan intervensi obstetri yang tepat.
2.2. Mendeteksi abnormalitas detak jantung janin dan keseimbangan asam basa.
2.3. Mempertimbangkan kondisi yang menjadi predisposisi bagi asfiksia.
2.4. Meminta dokter anak yang berpengalaman melakukan resusitasi neonatus ada
pada saat neonatus yang berisiko asfiksia lahir.
2.5. Meminta perawat ruang bersalin mengecek perlengkapan resusitasi di ruang
bersalin.
2.6. Memindahkan neonatus ke unit neonatus setelah mendapatkan resusitasi yang
tepat.
Keterampilan
3.1. Mendefinisikan kondisi antenatal yang menjadi predisposisi asfiksia:
• Kondisi ibu.
• Kondisi obstetri.
3.2. Mendefinisikan kondisi intrapartum yang menjadi predisposisi asfiksia.
3.3. Mendefinisikan kondisi neonatus postpartum yang menjadi predisposisi asfiksia.
4. Kompetensi: Mendeteksi Fitur Klinis HIE dan Asfiksia yang cukup Signifikan
menyebabkan Sekuela Neurologis
Keterampilan
4.1. Mengevaluasi nilai Apgar (0-3) yang berlangsung lebih dari lima (5) menit.
4.2. Menetapkan keputusan asidosis (pH<7,0).
4.3. Mendeteksi tingkat cedera sistemik pada organ.
5. Kompetensi: Mengetahui Tingkat HIE Dan Komplikasi Sistem Pada Organ Karena
Asfiksia Perinatal
432
Paket Pelatihan PONEK
Asuhan Neonatus Esensial
Keterampilan
5.1. Mendeteksi Ensefalopati ringan.
5.2. Mendeteksi Ensefalopati sedang.
5.3. Mendeteksi Ensefalopati berat.
5.4. Menentukan organ lain yang terkena.
Keterampilan
6.1. Hitungan sel darah lengkap.
6.2. Analisis urine.
6.3. Glukosa darah, urea darah, kalsium, fosfor, magnesium, elektrolit, liver, uji fungsi,
dll.
6.4. Gas darah arteri.
6.5. Pungsi lumbal
6.6. Ultrasound kepala.
6.7. X-ray kerangka kepala dan tulang belakang jika dicurigai adanya trauma.
7. Kompetensi: Membedakan Kondisi Lain Yang Menyerupai HIE pada masa neonatus
awal
Keterampilan
7.1. Sepsis dan meningitis.
7.2. Viral encephalitis.
7.3. Malformasi bawaan.
7.4. Sedasi dan analgesia.
7.5. Penyakit metabolis.
7.6. Penyakit neuromuskular.
7.7. Trauma lahir.
Keterampilan
8.1. Memastikan pengendalian oksigen darah dan keseimbangan asam basa yang baik
dan memulai ventilasi mekanis jika perlu.
8.2. Memantau dan menjaga suhu tubuh.
8.3. Mengoreksi gangguan kalorik, cairan dan elektrolit; Menambah kalsium ke dalam
cairan IV, jika uji laboratorium tidak tersedia.
8.4. Phenobarbital untuk perawatan kejang.
Keterampilan
9.1. Mendeteksi asidosis metabolis parah (pH<7.0) pada gas darah umbilikus janin
berkaitan dengan tingkat Ensefalopati tertentu.
433
Modul 25
Ensefalopati Iskemik Hipoksik
9.2. Nilai Apgar (<3) buruk berkepanjangan selama dua puluh menit berkaitan dengan
tingginya angka kematian (64%). 57% yang tetap hidup menunjukkan cerebral
palsy.
9.3. Lamanya waktu antara persalinan dan mulainya respirasi spontan berkaitan dengan
kerusakan neurologis.
9.4. Neonatus dengan HIE ringan atau sedang selama kurang dari lima hari menunjukkan
perkembangan normal.
9.5. Ultrasonik abnormalitas kepala pada neonatus kurang bulan berhubungan dengan
defisit motor dan kognitif saat tindak lanjut berikutnya.
434
Paket Pelatihan PONEK
Asuhan Neonatus Esensial
Tugas
Melengkapi Penilaian neonatus Dan Mengimplementasikan Kebijakan serta prosedur
neonatus yang Masuk untuk dirawat/Keluar sesuai dengan standard dan Protokol Pelayanan
Termasuk Mencegah, Mendiagnosis Dan Menatalaksana Ensefalopati Iskemik Hipoksik
Keterampilan
1.1. Mendefinisikan asfiksia perinatal dan HIE.
1.2. Mengetahui kriteria untuk mendiagnosis kasus asfiksia.
1.3. Mendefinisikan kondisi risiko yang menjadi predisposisi asfiksia janin dan
neonatus.
1.4. Mengetahui tingkat HIE menurut penulis Sarnat and Sarnat.
1.5. Mengidentifikasi kondisi klinis yang mengarah pada disfungsi multiorgan.
1.6. Mengetahui penyelidikan yang diperlukan untuk setiap kasus.
1.7. Membedakan antara kondisi lain yang menyerupai HIE pada masa neonatus
awal.
1.8. Mengetahui pentingnya intervensi yang tepat waktu dan benar selama masa
intrapartum dan segera setelah kelahiran neonatus untuk mencegah dan
menatalaksana HIE.
1.9. Mengetahui tatalaksana suportif dan terapetik untuk kasus HIE.
1.10. Mendefinisikan indikator prognosis buruk pada kasus HIE.
Gambaran Umum
Tujuan
Tujuan sesi ini adalah untuk memperkenalkan pengetahuan, keterampilan dan kompetensi
yang diperlukan peserta untuk mengidentifikasi penyebab, faktor risiko, tanda dan gejala
HIE, penyelidikan yang diperlukan untuk mendiagnosis dan mengklasifikasikan tingkat HIE
serta strategi tatalaksana berikutnya.
Latar Belakang
Ensefalopati Iskemik Hipoksik (HIE) merupakan salah satu penyebab kesakitan dan kematian
neonatus paling umum di Indonesia. HIE merupakan akibat dari asfiksia neonatus dan
seringkali merupakan kondisi yang bisa dicegah. Dokter harus lebih proaktif mempraktekkan
langkah pencegahan. Semua dokter harus memahami penyebab dan faktor risiko HIE serta
mempunyai kompetensi dan keterampilan untuk mencegah dan menatalaksana HIE dengan
tepat. Pengetahuan dan keterampilan merupakan lanjutan dan mencakup pengetahuan dan
keterampilan yang ditemukan di modul dan protokol lainnya dari seri ini seperti Gangguan
435
Modul 25
Ensefalopati Iskemik Hipoksik
Pernapasan Pada neonatus, Resusitasi neonatus, dll. Dokter diminta untuk mengkaji informasi
modul ini sesuai kebutuhan selama sesi.
Tujuan Pembelajaran
Pada akhir sesi, setiap peserta harus mampu untuk:
1. Mendefinisikan asfiksia perinatal dan HIE.
2. Mengidentifikasi kriteria yang diperlukan untuk mendiagnosis kasus asfiksia
neonatorum.
3. Mengidentifikasi kondisi risiko pada masa antenatal, intrapartum, dan postpartum yang
menjadi predisposisi asfiksia janin dan neonatus.
4. Mengetahui faktor-faktor yang memerlukan penilaian dan kemungkinan intervensi
obstetri mendesak lainnya untuk mencegah HIE.
5. Mendefinisikan fitur klinis berbagai tingkatan HIE menurut Sarnat and Sarnat.
6. Menentukan disfungsi sistem lainnya yang mungkin disebabkan oleh asfiksia
neonatorum.
7. Mengidentifikasi diagnosis diferensial yang menyerupai HIE pada masa neonatus awal.
8. Menentukan uji diagnostik yang harus dilakukan untuk HIE.
9. Menyusun daftar langkah pelaksanaan yang tepat untuk neonatus dengan HIE.
10. Menentukan penentu penting yang mengarah pada prognosis buruk untuk neonatus
dengan HIE.
Kegiatan Pembelajaran
Memotivasi Pembelajaran Waktu: 20 menit
Fasilitator memperkenalkan tujuan gambaran umum modul, latar belakang dan analisis tugas
menggunakan tampilan data atau transparansi. Berbagai kegiatan pembelajaran yang berbeda
yang digunakan selama sesi dibahas bersama dengan kelompok dan akan dikaji pula cara
menilai peserta pada akhir sesi berdasarkan kriteria yang tertulis pada tujuan pembelajaran.
Tujuan Pembelajaran 1
Presentasi Waktu : 10 menit
Fasilitator memperkenalkan definisi asfiksia perinatal dan HIE dengan mengacu pada
tampilan data atau transparansi.
Tujuan Pembelajaran 2
Curah Pendapat Waktu : 10 menit
Fasilitator memulai sesi curah pendapat dengan peserta untuk mengidentifikasi kriteria
yang diperlukan untuk mendiagnosis kasus asfiksia pada janin dan neonatus. Umpan balik
dari peserta akan dicatat pada lembar balik.
Presentasi Waktu : 10 menit
Fasilitator mempresentasikan berbagai kriteria yang diperlukan untuk mendiagnosis kasus
asfiksia dengan mengacu pada tampilan data atau transparansi. Fasilitator menekankan
bahwa semua kondisi harus tersedia untuk mendiagnosis asfiksia.
436
Paket Pelatihan PONEK
Asuhan Neonatus Esensial
Tujuan Pembelajaran 3
Curah Pendapat Waktu : 10 menit
Fasilitator meminta peserta mengidentifikasi dan menjelaskan faktor rsiko pada masa
antenatal, intrapartum, dan postpartum yang menjadi predisposisi asfiksia untuk janin atau
neonatus. Umpan balik dari peserta akan dicatat pada lembar balik.
Tujuan Pembelajaran 4
Presentasi Waktu : 10 menit
Fasilitator menggunakan tampilan data atau transparansi mempresentasikan faktor-
faktor yang memerlukan penilaian dan kemungkinan intervensi obstetri mendesak untuk
mencegah HIE.
Tujuan Pembelajaran 5
Presentasi Waktu : 10 menit
Fasilitator menggunakan tampilan data atau transparansi mempresentasikan klasifikasi
klinis HIE menurut Sarnat and Sarnat. Fasilitator dan peserta mengkaji berbagai presentasi
klinis mengenai berbagai tingkatan HIE.
Tujuan Pembelajaran 6
Curah Pendapat Waktu : 10 menit
Fasilitator meminta peserta melakukan curah pendapat untuk mengidentifikasi berbagai
kemungkinan kondisi klinis yang mengindikasikan disfungsi sistem multi-organ pada
neonatus dengan asfiksia. Fasilitator mencatat usulan dan umpan balik pada lembar balik.
Tujuan Pembelajaran 7
Diskusi Kelompok Waktu : 10 menit
Dalam diskusi kelompok fasilitator mendiskusikan diagnosis diferensial yang menyerupai
HIE pada masa neonatus awal.
Tujuan Pembelajaran 8
Curah Pendapat Waktu : 10 menit
Fasilitator meminta peserta mengidentifikasi uji radiologis dan laboratorium yang diperlukan
untuk membuktikan kecurigaan HIE.
437
Modul 25
Ensefalopati Iskemik Hipoksik
Tujuan Pembelajaran 9
Diskusi Kelompok Waktu : 10 menit
Fasilitator memimpin diskusi kelompok untuk menyusun daftar berbagai langkah dengan
urutan yang tepat untuk tatalaksana neonatus dengan HIE. Umpan balik peserta bisa dicatat
pada lembar balik. Fasilitator menyajikan informasi tatalaksana HIE, tindakan suportif, dan
kejang menggunakan tampilan data atau transparansi.
Tujuan Pembelajaran 10
Presentasi Waktu : 10 menit
Fasilitator mengemukakan secara spesifik penentu penting yang mengarah pada prognosis
buruk pada neonatus dengan HIE menggunakan tampilan data atau transparansi.
Penilaian Kompetensi
Untuk mengembangkan kompetensi dasar, setiap peserta akan dinilai berdasarkan kriteria
pada tujuan pembelajaran pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
438
Paket Pelatihan PONEK
Asuhan Neonatus Esensial
Persiapan Sesi
Fasilitator
Fasilitator harus mempersiapkan semua sumber daya yang tercantum di bawah ini.
439
Modul 25
Ensefalopati Iskemik Hipoksik
440
Paket Pelatihan PONEK
Asuhan Neonatus Esensial
Tugas
Melengkapi Penilaian neonatus Dan Mengimplementasikan Kebijakan serta prosedur
neonatus yang Masuk untuk dirawat/Keluar sesuai dengan standard Dan Protokol Pelayanan
Termasuk Mencegah, Mendiagnosis Dan Menatalaksana Ensefalopati Iskemik Hipoksik
Keterampilan
1.1. Mendefinisikan asfiksia perinatal dan HIE.
1.2. Mengetahui kriteria untuk mendiagnosis kasus asfiksia.
1.3. Mendefinisikan kondisi risiko yang menjadi predisposisi asfiksia janin dan
neonatus.
1.4. Mengetahui tingkat HIE menurut penulis Sarnat and Sarnat.
1.5. Mengidentifikasi kondisi klinis yang mengarah pada disfungsi multiorgan.
1.6. Mengetahui penyelidikan yang diperlukan untuk setiap kasus.
1.7. Membedakan antara kondisi lain yang menyerupai HIE pada masa neonatus
awal.
1.8. Mengetahui pentingnya intervensi yang tepat waktu dan benar selama masa
intrapartum dan segera setelah kelahiran neonatus untuk mencegah dan
menatalaksana HIE.
1.9. Mengetahui tatalaksana suportif dan terapetik untuk kasus HIE.
1.10. Mendefinisikan indikator prognosis buruk pada kasus HIE.
Keterampilan
2.1. Mencegah penundaan berkepanjangan dimulainya pernapasan spontan dan
memutuskan intervensi obstetri yang tepat.
2.2. Mendeteksi abnormalitas detak jantung janin dan keseimbangan asam basa dalam
darah.
2.3. Mempertimbangkan kondisi yang menjadi predisposi bagi asfiksia.
2.4. Meminta dokter anak yang berpengalaman melakukan resusitasi neonatus ada
pada saat neonatus yang berisiko asfiksia lahir.
2.5. Meminta perawat ruang bersalin mengecek perlengkapan resusitasi di ruang
bersalin.
441
Modul 25
Ensefalopati Iskemik Hipoksik
Keterampilan
3.1. Mendefinisikan kondisi antenatal yang menjadi predisposisi asfiksia:
• Kondisi ibu.
• Kondisi obstetri.
3.2. Mendefinisikan kondisi intrapartum yang menjadi predisposisi asfiksia.
3.3. Mendefinisikan kondisi neonatus postpartum yang menjadi predisposisi asfiksia.
4. Kompetensi: Mendeteksi Fitur Klinis HIE dan Asfiksia yang cukup Signifikan
menyebabkan Sekuela Neurologis
Keterampilan
4.1. Mengevaluasi nilai Apgar (0-3) yang berlangsung lebih dari lima (5) menit.
4.2. Menetapkan keputusan asidosis (pH<7.0).
4.3. Mendeteksi tingkat cedera sistemik pada organ.
5. Kompetensi: Mengetahui Tingkat HIE Dan Komplikasi Sistem Pada Organ Karena
Asfiksia Perinatal
Keterampilan
5.1. Mendeteksi Ensefalopati ringan.
5.2. Mendeteksi Ensefalopati sedang.
5.3. Mendeteksi Ensefalopati berat.
5.4. Menentukan organ lain yang terkena
Keterampilan
6.1. Hitungan sel darah lengkap.
6.2. Analisis urine.
6.3. Glukosa darah, urea darah, kalsium, fosfor, magnesium, elektrolit, liver, uji fungsi,
dll.
6.4. Gas darah arteri.
6.5. Pungsi lumbal
6.6. Ultrasound kepala.
6.7. X-ray kerangka kepala dan tulang belakang jika dicurigai adanya trauma.
442
Paket Pelatihan PONEK
Asuhan Neonatus Esensial
Keterampilan
7.1. Sepsis dan meningitis.
7.2. Viral encephalitis.
7.3. Malformasi bawaan.
7.4. Sedasi dan analgesia.
7.5. Penyakit metabolis.
7.6. Penyakit neuromuskular.
7.7. Trauma lahir.
Keterampilan
8.1. Memastikan pengendalian oksigen darah dan keseimbangan asam basa yang baik
dan memulai ventilasi mekanis jika perlu.
8.2. Memantau dan menjaga suhu tubuh.
8.3. Mengoreksi gangguan kalorik, cairan dan elektrolit; Menambah kalsium ke dalam
cairan IV, jika uji laboratorium tidak tersedia.
8.4. Phenobarbital untuk perawatan kejang.
Keterampilan
9.1. Mendeteksi asidosis metabolis parah (pH<7.0) pada gas darah umbilikus janin
berkaitan dengan tingkat Ensefalopati tertentu.
9.2. Nilai Apgar (<3) buruk berkepanjangan selama dua puluh menit berkaitan dengan
tingginya angka kematian (64%). 57% yang tetap hidup menunjukkan cerebral
palsy.
9.3. Lamanya waktu antara persalinan dan mulainya respirasi spontan berkaitan dengan
kerusakan neurologis.
9.4. neonatus dengan HIE ringan atau sedang selama kurang dari lima hari menunjukkan
perkembangan normal.
9.5. Ultrasonik abnormalitas kepala pada neonatus kurang bulan berhubungan dengan
defisit motor dan kognitif saat tindak lanjut berikutnya.
Gambaran Umum
Tujuan
Tujuan dari sesi praktek selama empat minggu adalah untuk memberikan kesempatan
kepada peserta untuk menerapkan pengetahuannya dan mempraktekkan keterampilan yang
diperlukan untuk mencegah, mendiagnosis dan menatalaksana HIE di tempat praktek di
bawah penyeliaan ketat dan bimbingan.
Latar Belakang
Menurut teori pelatihan, perolehan keterampilan baru termasuk beberapa langkah berikut
ini:
• Memberikan pengetahuan dan fakta yang relevan tentang keterampilan kepada peserta.
443
Modul 25
Ensefalopati Iskemik Hipoksik
Tujuan Pembelajaran
Pada akhir sesi praktek empat minggu, setiap peserta harus mampu untuk:
1. Mendefinisikan asfiksia perinatal dan HIE.
2. Melakukan anamnesa untuk mendeteksi risiko predisposisi antenatal atau intrapartum
(alami atau obstetri) HIE pada neonatus dan menilai kesehatan janin selama kedua
masa tersebut.
3. Mengidentifikasi kondisi obstetri yang memerlukan intervensi medis untuk mencegah
HIE.
4. Menatalaksana neonatus dengan HIE secara tepat.
5. Mencegah tertundanya awal pernapasan dengan bantuan saat resusitasi untuk mencegah
HIE.
6. Mendeteksi fitur klinis HIE melalui pemeriksaan fisis dan mengklasifikasikan tingkat
kondisinya.
7. Menentukan organ lain dan komplikasi pada sistem.
8. Menginstruksikan studi diagnostik yang tepat untuk mendiagnosis dan memantau
kondisi.
9. Mengidentifikasi diagnosis diferensial yang menyerupai HIE pada masa neonatus awal.
10. Memprediksi prognosis kasus HIE.
Kegiatan Pembelajaran
Memotivasi Pembelajaran Waktu: 15 menit
Penyelia mengkaji tujuan, latar belakang dan tujuan pembelajaran menggunakan transparansi.
Kelompok mendapat penjelasan mengenai berbagai kegiatan pembelajaran yang akan
digunakan selama sesi. Penyelia menjelaskan bahwa peserta akan dinilai di akhir sesi praktek
empat minggu berdasarkan kriteria yang disebutkan pada tujuan pembelajaran, protokol, dan
daftar tilik keterampilan. Dijelaskan juga logistik untuk sesi praktek selama empat minggu.
Tujuan Pembelajaran 1 - 9
Presentasi Waktu : 20 menit
Penyelia mengkaji informasi mengenai HIE menggunakan sumber daya yang telah
dipresentasikan di sesi kelas sesuai kebutuhan. Tujuan khusus dari pelatihan praktek dikaji
bersama seluruh peserta. Setiap peserta diharapkan dapat menatalaksana lima (5) sampai
tujuh (7) kasus HIE selama pengalaman praktek empat minggu.
444
Paket Pelatihan PONEK
Asuhan Neonatus Esensial
Penilaian Kompetensi
Untuk memperagakan kompetensi, setiap peserta akan dinilai berdasarkan kriteria yang
disebutkan pada tujuan pembelajaran pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
445
Modul 25
Ensefalopati Iskemik Hipoksik
446
Paket Pelatihan PONEK
Asuhan Neonatus Esensial
Persiapan Sesi
Penyelia
Penyelia harus mempersiapkan semua materi rujukan yang tercantum. Penyelia harus
mengorganisasikan pengalaman pembelajaran praktek di lahan praktek untuk memastikan
bahwa fasilitas dan sistem pendukung sudah siap bagi peserta. Penyelia harus mengkaji
peran anggota tim kesehatan lainnya untuk memfasilitasi proses pembelajaran. Penyelia
harus ada untuk memberikan pengawasan melekat kepada setiap peserta dan menghadiri
setiap pertemuan klinis selama sesi praktek empat minggu. sesuai kebutuhan
Peserta
Setiap peserta harus memenuhi semua kriteria pada tujuan pembelajaran Sesi 1 sebagai
persyaratan awal untuk mulai sesi ini.
447
Modul 25
Ensefalopati Iskemik Hipoksik
448
Paket Pelatihan PONEK
Asuhan Neonatus Esensial
Tugas
Melengkapi Penilaian neonatus Dan Mengimplementasikan Kebijakan serta prosedur
neonatus yang Masuk untuk dirawat/Keluar sesuai dengan standard Dan Protokol Pelayanan
Termasuk Mencegah, Mendiagnosis Dan Menatalaksana Ensefalopati Iskemik Hipoksik
Keterampilan
1.1. Mendefinisikan asfiksia perinatal dan HIE.
1.2. Mengetahui kriteria untuk mendiagnosis kasus asfiksia.
1.3. Mendefinisikan kondisi risiko yang menjadi predisposisi asfiksia janin dan
neonatus.
1.4. Mengetahui tingkat HIE menurut Sarnat and Sarnat.
1.5. Mengidentifikasi kondisi klinis yang mengarah pada disfungsi multiorgan.
1.6. Mengetahui penyelidikan yang diperlukan untuk setiap kasus.
1.7. Membedakan antara kondisi lain yang menyerupai HIE pada masa neonatus
awal.
1.8. Mengetahui pentingnya intervensi yang tepat waktu dan benar selama masa
intrapartum dan segera setelah kelahiran neonatus untuk mencegah dan
menatalaksana HIE.
1.9. Mengetahui tatalaksana suportif dan terapetik untuk kasus HIE.
1.10. Mendefinisikan indikator prognosis buruk pada kasus HIE..
Keterampilan
2.1. Mencegah penundaan berkepanjangan pernapasan spontan dan memutuskan
intervensi obstetri yang tepat.
2.2. Mendeteksi abnormalitas detak jantung janin dan keseimbangan asam basa dalam
darah.
2.3. Mempertimbangkan kondisi yang menjadi predisposisi bagi asfiksia.
2.4. Meminta dokter anak yang berpengalaman melakukan resusitasi neonatus ada
pada saat neonatus yang berisiko asfiksia lahir.
2.5. Meminta perawat ruang bersalin mengecek perlengkapan resusitasi di ruang
bersalin.
449
Modul 25
Ensefalopati Iskemik Hipoksik
Keterampilan
3.1. Mendefinisikan kondisi antenatal yang menjadi predisposisi asfiksia:
• KKondisi ibu.
• Kondisi obstetri
3.2. Mendefinisikan kondisi intrapartum yang menjadi predisposisi asfiksia.
3.3. Mendefinisikan kondisi neonatus postpartum yang menjadi predisposisi asfiksia
4. Kompetensi: Mendeteksi Fitur Klinis HIE dan Asfiksia yang cukup Signifikan
menyebabkan Sekuela Neurologis
Keterampilan
4.1. Mengevaluasi nilai Apgar (0-3) yang berlangsung lebih dari lima (5) menit.
4.2. Menetapkan keputusan asidosis (pH<7.0).
4.3. Mendeteksi tingkat cedera sistemik pada organ.
5. Kompetensi: Mengetahui Tingkat HIE Dan Komplikasi Sistem Pada Organ Karena
Asfiksia Perinatal
Keterampilan
5.1. Mendeteksi Ensefalopati ringan.
5.2. Mendeteksi Ensefalopati sedang.
5.3. Mendeteksi Ensefalopati berat.
5.4. Menentukan organ lain yang terkena
Keterampilan
6.1. Hitungan sel darah lengkap.
6.2. Analisis urine.
6.3. Glukosa darah, urea darah, kalsium, fosfor, magnesium, elektrolit, liver, uji fungsi,
dll.
6.4. Gas darah arteri.
6.5. Pungsi lumbal.
6.6. Ultrasound kepala.
6.7. X-ray kerangka kepala dan tulang belakang jika dicurigai adanya trauma
7. Kompetensi: Membedakan Kondisi Lain Yang Menyerupai HIE Pada Masa neonatus
Awal
450
Paket Pelatihan PONEK
Asuhan Neonatus Esensial
Keterampilan
7.1. Sepsis dan meningitis.
7.2. Viral encephalitis.
7.3. Malformasi bawaan.
7.4. Sedasi dan analgesia.
7.5. Penyakit metabolis.
7.6. Penyakit neuromuskular.
7.7. Trauma lahir.
Keterampilan
8.1. Memastikan pengendalian oksigen darah dan keseimbangan asam basa yang baik
dan memulai ventilasi mekanis jika perlu.
8.2. Memantau dan menjaga suhu tubuh.
8.3. Mengoreksi gangguan kalorik, cairan dan elektrolit; menambah kalsium ke dalam
cairan IV, jika uji laboratorium tidak tersedia.
8.4. Phenobarbital untuk perawatan kejang.
Keterampilan
9.1. Mendeteksi asidosis metabolis parah (pH<7.0) pada gas darah umbilikus janin
berkaitan dengan tingkat Ensefalopati tertentu.
9.2. Nilai Apgar (<3) buruk berkepanjangan selama dua puluh menit berkaitan dengan
tingginya angka kematian (64%). 57% yang tetap hidup menunjukkan cerebral
palsy.
9.3. Lamanya waktu antara persalinan dan mulainya respirasi spontan berkaitan dengan
kerusakan neurologis.
9.4. neonatus dengan HIE ringan atau sedang selama kurang dari lima hari menunjukkan
perkembangan normal.
9.5. Ultrasonik abnormalitas kepala pada neonatus kurang bulan berhubungan dengan
defisit motor dan kognitif saat tindak lanjut berikutnya
Gambaran Umum
Tujuan
Tujuan dari sesi praktek selama sepuluh minggu sesi penguasaan kemahiran adalah untuk
memberikan kesempatan kepada peserta untuk lebih jauh mengembangkan, mempraktekkan
dan menerapkan pengetahuan, kompetensi dan keterampilan yang diperlukan untuk
mendiagnosis, mencegah, dan menatalaksana asfiksia neonatorum dan HIE di unit
neonatus.
Latar Belakang
Penting bagi peserta untuk mendapatkan cukup kesempatan untuk menguasai keterampilan
yang dipresentasikan pada modul ini. Selama sesi sebelumnya peserta mengembangkan
451
Modul 25
Ensefalopati Iskemik Hipoksik
pengetahuan dan kompetensi dasar di kelas dan di tempat praktek. Dalam sesi ini peserta
siap untuk mempraktikkan keterampilan tersebut di fasilitas kesehatan hanya dengan
penyeliaan dan umpan balik berkala atas kinerjanya selama sepuluh minggu. Diantisipasi
akan ada penurunan kesakitan dan kematian neonatus karena asfiksia perinatal asfiksia dan
HIE jika peserta telah menguasai keterampilan yang berkaitan dengan modul ini.
Tujuan Pembelajaran
Pada akhir praktek sepuluh minggu untuk mendapatkan menguasai kemahiran, setiap
peserta harus dapat:
1. Mendefinisikan asfiksia perinatal dan HIE.
2. Melakukan anamnesa untuk mendeteksi risiko predisposisi antenatal atau intrapartum
(alami atau obstetri) HIE pada neonatus dan menilai kesehatan janin selama kedua
masa tersebut.
3. Mengidentifikasi kondisi obstetri yang memerlukan intervensi medis untuk mencegah
HIE.
4. Menatalaksana neonatus dengan HIE secara tepat.
5. Mencegah tertundanya resusitasi untuk mencegah HIE.
6. Mendeteksi fitur klinis HIE melalui pemeriksaan fisis dan mengklasifikasikan tingkat
kondisinya.
7. Menentukan organ lain dan komplikasi pada sistem.
8. Menginstruksikan studi diagnostik yang tepat untuk mendiagnosis dan memantau HIE.
9. Mengidentifikasi diagnosis diferensial yang menyerupai HIE pada masa neonatus awal.
10. Memprediksi prognosis neonatus dengan HIE
Kegiatan Pembelajaran
Memotivasi Pembelajaran Waktu: 20 menit
Penyelia mengkaji tujuan, latar belakang dan tujuan pembelajaran menggunakan
transparansi. Kelompok mendapat penjelasan mengenai berbagai kegiatan pembelajaran
yang akan digunakan selama sesi. Penyelia menjelaskan bahwa peserta akan dinilai di akhir
sesi praktek berdasarkan kriteria yang disebutkan pada tujuan pembelajaran, protokol, dan
daftar tilik keterampilan. Dijelaskan juga logistik untuk sesi praktek selama sepuluh minggu
penguasaan kemahiran.
Tujuan Pembelajaran 1 - 10
Presentasi Waktu : 30 menit
Penyelia mempresentasikan informasi yang disajikan pada sesi kelas dan praktek
sebelumnya. Penyelia bisa menggunakan materi dari sesi tersebut sesuai kebutuhan.
Selama sesi sepuluh minggu, setiap peserta diharapkan untuk mengidentifikasi neonatus
yang berisiko mengalami asfiksia dan HIE dengan tepat, melakukan intervensi dengan
benar untuk mencegah asfiksia dan HIE, menginstruksikan penyelidikan yang tepat untuk
mengidentifikasi dan mengoreksi kasus HIE sesuai tingkatannya, dan menatalaksanan
sepuluh (10) sampai lima belas (15) kasus HIE pada neonatus.
452
Paket Pelatihan PONEK
Asuhan Neonatus Esensial
Penilaian Kompetensi
Untuk memperagakan penguasaan kemahiran, setiap peserta akan dinilai berdasarkan kriteria
yang disebutkan pada tujuan pembelajaran pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
453
Modul 25
Ensefalopati Iskemik Hipoksik
Persiapan Sesi
Penyelia
Penyelia harus mempersiapkan semua materi rujukan yang tercantum. Penyelia harus
mengorganisasikan praktek penguasaan kemahiran untuk memastikan bahwa jumlah kasus
yang cukup, fasilitas dan sistem pendukung sudah siap bagi peserta. Penyelia harus mengkaji
peran anggota tim kesehatan lainnya untuk memfasilitasi proses pembelajaran. Penyelia
harus menghadiri pertemuan klinis, menyelia setiap peserta dan menuliskan dalam buku
register bahwa setiap peserta telah menguasai keterampilan yang berhubungan dengan
praktek pembelajaran selama sepuluh minggu untuk mencapai kemahiran ini.
454
Paket Pelatihan PONEK
Asuhan Neonatus Esensial
Peserta
Setiap peserta harus memenuhi semua kriteria pada tujuan pembelajaran Sesi 1 dan 2
sebagai persyaratan awal untuk mulai sesi ini. Setiap peserta harus mengorganisasi diri
sendiri selama praktek pembelajaran untuk kemahiran dan mencari jumlah kasus yang
harus ditanganinya serta meminta bantuan penyeliaan jika diperlukan. Setiap peserta harus
mengorganisasi diri selama praktek penguasaan kemahiran ini dengan mencari jumlah kasus
yang harus ditanganinya, dan juga bantuan penyeliaan sesuai kebutuhan. Setiap peserta
harus mempersiapkan dan menghadiri setiap pertemuan klinis dan seminar akhir serta sesi
rangkuman.
455
Materi Rujukan dan Presentasi
Modul Asuhan Neonatus Essensial
Analisa Tugas Terpadu Ensefalopati Iskemik Hipoksik
Analisa Tugas Terpadu Hypoxic Ischemic Encephalopathy: Peran dan Tanggung Jawab Unit Perinatologi
Modul 25
458
Encephalopathy (HIE) sanaan
CQIS
Keterampilan 1 1 1 1 1 X X 1 1 1 1 1 X X 1 1 1 1 X X 1 1 1 X X 1 1 X
1.1 Mendefinisikan asfiksia perinatal dan 3 3 3 3 3 3 3 3 3
HIE.
1.2. Mengetahui kriteria diagnosis kasus 1 1 1 1 1 X X 1 1 1 1 1 X X 1 1 1 1 X X 1 1 1 X X 1 1 X
asfiksia. 3 3 3 3 3 3 3 3 3
1.3. Mengenal faktor risiko yang 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 2
merupakan predisposisi timbulnya 3 3 3 3 3 3 3 3 3
asfiksia janin dan neonatus.
1 1 1 2 2 X X 1 1 1 2 2 X X 1 1 2 2 X X 1 2 2 X X 1 1 X
1.4 Mengetahui tingkat HIE menurut 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Sarnat and Sarnat.
1.5. Mengidentifikasi kondisi klinis yang 1 1 1 2 2 X X 1 1 1 2 2 X X 1 1 2 2 X X 1 2 2 X X X X X
mengarah pada disfungsi multiorgan. 3 3 3 3 3 3 3
1.6. Mengetahui pemeriksaan yang 1 1 1 2 2 X X 1 1 1 2 2 X X 1 1 2 2 X X 1 2 2 X X 1 1 X
diperlukan untuk setiap kasus. 3 3 3 3 3 3 3 3 3
1.7 Membedakan antara kondisi lain 1 1 1 2 2 X X 1 1 1 2 2 X X 1 1 2 2 X X 1 2 2 X X 1 1 X
yang menyerupai HIE pada masa 3 3 3 3 3 3 3 3
neonatus dini.
1.8 Mengetahui pentingnya intervensi 1 1 1 1 1 X X 1 1 1 1 1 X X 1 1 1 1 X X 1 1 1 X X 1 1 X
1
Modul Asuhan Neonatus Essensial
Analisa Tugas Terpadu Ensefalopati Iskemik Hipoksik
RS RS Propinsi RS Kabupaten/ Kota RS Kecamatan/ Polindes/
Pendidikan/Universitas Puskesmas Rumah
Bab : 25 Ensefalopati Iskemik Hipoksik
Tangga
459
pentingnya waktu yang kritis untuk
pencegahan dan penatalaksanaan
HIE.
2.1. Mencegah penundaan 1 1 1 1 1 X X 1 1 1 1 1 X X 1 1 1 1 X X 1 1 1 X X 1 1 X
berkepanjangan dimulainya 3 3 3 3 3 3 3 3
pernapasan spontan dan
memutuskan intervensi obstetri yang
tepat.
2.2. Mendeteksi abnormalitas detak 4.3.18 1 1 1 1 1 X X 1 1 1 1 1 X X 1 1 1 1 X X 1 1 1 X X 1 1 X
jantung janin dan keseimbangan 3 3 3 3 3 3 3 3
asam basa.
2.3. Mempertimbangkan kondisi yang 1 1 1 1 1 X X 1 1 1 1 1 X X 1 1 1 1 X X 1 1 1 X X 1 1 X
menjadi predisposisi asfiksia. 3 3 3 3 3 3 3 3
2.4. Meminta dokter anak yang 1 1 1 1 1 X X 1 1 1 1 1 X X 1 1 1 1 X X 2 1 1 X X 1 1 X
berpengalaman dalam resusitasi 3 3 3 3 3 3 3 3
neonatus untuk menghadiri
persalinan neonatus yang berisiko
terkena asfiksia
2.5. Meminta perawat ruang bersalin 2 2 1 1 1 X X 2 2 1 1 1 X X 2 1 1 1 X X 2 1 1 X X 1 1 X
mengecek perlengkapan resusitasi di 3 3 3 3 3 3 3 3
ruang bersalin.
2.6. Memindahkan neonatus ke unit 2 2 1 1 1 X X 2 2 1 1 1 X X 2 1 1 1 X X 2 1 1 X X 1 1 X
neonatus setelah mendapatkan 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Asuhan Neonatus Esensial
Paket Pelatihan PONEK
2
Modul Asuhan Neonatus Essensial
Analisa Tugas Terpadu Ensefalopati Iskemik Hipoksik
Modul 25
460
postpartum yang menjadi 3 3 3 3 3 3 3 3
predisposisi asfiksia.
4. Kompetensi: Mendeteksi fitur klinis
HIE dan asfiksia yang cukup
signifikan menyebabkan sekuele
neurologis
4.1. Mengevaluasi nilai Apgar (0-3) yang 1 1 1 1 1 X X 1 1 1 1 1 X X 1 1 1 1 X X 1 1 1 X X 1 1 X
berlangsung lebih dari lima menit. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4.2. Menetapkan keputusan asidosis (pH 4.3.18 1 1 1 2 2 X X 1 1 1 2 2 X X 1 1 2 2 X X 1 2 2 X X X X X
< 7,0). 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4.3. Mendeteksi tingkat cedera sistemik 4.3.20 1 1 1 2 2 X X 1 1 1 2 2 X X 1 1 2 2 X X 1 2 2 X X X X X
pada organ. 4.3.21 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4.3.22
5. Kompetensi: Mengetahui tingkat
HIE dan komplikasi sistem pada
organ karena asfiksia perinatal.
5.1. Mendeteksi ensefalopati ringan. 4.3.13 1 1 1 2 2 X X 1 1 1 2 2 X X 1 1 2 2 X X 1 2 2 X X X X X
3 3 3 3 3 3
5.2. Mendeteksi ensefalopati sedang. 4.3.13 1 1 1 2 2 X X 1 1 1 2 2 X X 1 1 2 2 X X 1 2 2 X X X X X
3 3 3 3 3 3
5.3. Mendeteksi ensefalopati berat. 4.3.6 1 1 1 2 2 X X 1 1 1 2 2 X X 1 1 2 2 X X 1 2 2 X X X X X
3
Modul Asuhan Neonatus Essensial
Analisa Tugas Terpadu Ensefalopati Iskemik Hipoksik
RS RS Propinsi RS Kabupaten/ Kota RS Kecamatan/ Polindes/
Pendidikan/Universitas Puskesmas Rumah
Bab : 25 Ensefalopati Iskemik Hipoksik
Tangga
461
6.2. Analisis urin. 1 1 1 2 2 2 X 1 1 1 2 2 2 X 1 1 2 2 2 X 1 2 2 2 X X X X
3 3 3 3 3
6.3. Glukosa darah, urea darah, kalsium, 1 1 1 2 2 2 X 1 1 1 2 2 2 X 1 1 2 2 2 X 1 2 2 2 X X X X
fosfor, magnesium, elektrolit, liver, 3 3 3 3 3
uji fungsi, dll.
6.4. Gas darah arteri. 1 1 1 2 2 2 X 1 1 1 2 2 2 X 1 1 2 2 2 X 1 2 2 2 X X X X
3 3 3 3 3
6.5. Pungsi lumbar. 1 1 1 2 2 2 X 1 1 1 2 2 2 X 1 1 2 2 2 X 1 2 2 2 X X X X
3 3 3 3 3
6.6. Ultrasonografi kepala. 1 1 1 2 2 2 X 1 1 1 2 2 2 X 1 1 2 2 2 X 1 2 2 2 X X X X
3 3 3 3 3
6.7. X-ray kerangka kepala dan tulang 1 1 1 2 2 2 X 1 1 1 2 2 2 X 1 1 2 2 2 X 1 2 2 2 X X X X
belakang jika dicurigai adanya 3 3 3 3 3
trauma.
7. Kompetensi: Membedakan kondisi
lain yang menyerupai HIE pada masa
BBL awal.
7.1. Sepsis dan meningitis. 6.6.1 1 1 1 2 2 X X 1 1 1 2 2 X X 1 1 2 2 X X 1 2 2 X X X X X
6.6.3 3 3 3 3 3 3
7.2. Viral encephalitis. 6.6.3 1 1 1 2 2 X X 1 1 1 2 2 X X 1 1 2 2 X X 1 2 2 X X X X X
3 3 3 3 3 3
4
Asuhan Neonatus Esensial
Paket Pelatihan PONEK
Modul Asuhan Neonatus Essensial
Analisa Tugas Terpadu Ensefalopati Iskemik Hipoksik
Modul 25
462
4.3.22
8. Kompetensi: Menatalaksana BBL
dengan tepat.
8.1. Memastikan pengendalian oksigen 4.3.16, 4.3.17, 1 1 1 2 2 X X 1 1 1 2 2 X X 1 1 2 2 X X 1 2 2 X X X X X
darah dan keseimbangan asam basa 4.3.18, 4.3.12, 3 3 3 3 3 3
yang baik dan memulai ventilasi 4.3.10, 4.3.9,
mekanis jika perlu. 4,3,6
8.2. Memantau dan menjaga suhu tubuh. 3.3.1, 3.3.2 2 2 1 1 1 X X 2 2 1 1 1 X X 2 1 1 1 X X 2 1 1 X X 1 1 X 1 1 X X
3 3 3 3 3 3 3 3
8.3. Mengoreksi gangguan kalori, cairan, 4,5,1, 4.5.2, 1 1 1 2 2 X X 1 1 1 2 2 X X 1 1 2 2 X X 1 2 2 X X X X X
dan elektrolit; menambah kalsium ke 4.5.3, 4.5.4, 3 3 3 3 3 3
dalam cairan IV jika uji laboratorium 4.5.5
tidak tersedia.
8.4. Fenobarbital untuk perawatan 2.3.15 1 1 1 2 2 X X 1 1 1 2 2 X X 1 1 2 2 X X 1 2 2 X X 1 1 X
kejang. 3 3 3 3 3 3 3 3
9. Kompetensi: memprediksi
diagnosis.
9.1. Mendeteksi asidosis metabolik parah 4.3.18 1 1 1 2 2 X X 1 1 1 2 2 X X 1 1 2 2 X X 1 2 2 X X X X X
(pH < 7,0) pada gas darah umbilikus 3 3 3 3 3 3
janin berkaitan dengan tingkat
ensefalopati tertentu.
5
Modul Asuhan Neonatus Essensial
Analisa Tugas Terpadu Ensefalopati Iskemik Hipoksik
RS RS Propinsi RS Kabupaten/ Kota RS Kecamatan/ Polindes/
Pendidikan/Universitas Puskesmas Rumah
Bab : 25 Ensefalopati Iskemik Hipoksik
Tangga
463
dimulainya respirasi spontan 3 3 3 3 3 3 3 3
berkorelasi dengan kerusakan syaraf
9.4. Neonatus dengan HIE ringan atau 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 2
sedang selama kurang dari lima hari 3 3 3 3 3 3 3 3
menunukkan perkembangan normal.
9.5. Ultrasonogram abnormalitas kepala 4.3.21 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 2
pada neonatus kurang bulan 3 3 3 3 3 3 3 3
berhubungan dengan defisit motorik
dan kognitif saat tindak lanjut
berikutnya.
Asuhan Neonatus Esensial
Paket Pelatihan PONEK
6
Modul 25
Ensefalopati Iskemik Hipoksik
Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
464
Paket Pelatihan PONEK
Asuhan Neonatus Esensial
Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
465
Modul 25
Ensefalopati Iskemik Hipoksik
Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
466
Paket Pelatihan PONEK
Asuhan Neonatus Esensial
Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
467
Modul 25
Ensefalopati Iskemik Hipoksik
Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
13
Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
468
Paket Pelatihan PONEK
Asuhan Neonatus Esensial
Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Keterampilan
6.1 Hitung Darah tepi lengkap
6.2 Analisis urine
6.3 Glukosa darah, urea darah, kalsium, fosfor,
magnesium, elektrolit, uji fungsi hati, dll.
16
Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
18
469
Modul 25
Ensefalopati Iskemik Hipoksik
Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Keterampilan
7.5 Penyakit metabolik.
7.6 Penyakit neuromuskular.
7.7 Trauma lahir
19
Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Keterampilan
8.1 Memastikan pengendalian oksigen darah dan
keseimbangan asam basa yang baik dan memulai
ventilasi mekanis jika perlu.
8.2 Memantau dan menjaga suhu tubuh.
20
Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
470
Paket Pelatihan PONEK
Asuhan Neonatus Esensial
Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Sesi 1: Tujuan
Tujuan sesi ini adalah untuk
memperkenalkan pengetahuan,
keterampilan dan kompetensi yang
diperlukan peserta untuk identifikasi
penyebab, faktor risiko, tanda dan gejala
HIE, penyelidikan yang diperlukan untuk
mendiagnosis dan mengklasifikasikan
tingkat HIE serta strategi penatalaksanaan
berikutnya dengan tepat.
24
471
Modul 25
Ensefalopati Iskemik Hipoksik
Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Tujuan Pembelajaran
472
Paket Pelatihan PONEK
Asuhan Neonatus Esensial
Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
29
Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
473
Modul 25
Ensefalopati Iskemik Hipoksik
Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Kondisi Antepartum
1. Faktor ibu:
– Toksemia, diabetes, hipertensi, penyakit
jantung
– Penyakit vaskular kolagen, infeksi,
isoimunisasi, kecanduan obat
31
Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Kondisi Intrapartum
1. Presentasi abnormal
2. Persalinan presipitatus atau lama
3. Persalinan yang sulit
4. Persalinan lebih bulan
33
474
Paket Pelatihan PONEK
Asuhan Neonatus Esensial
Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
35
Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
HIE Tingkat I
• Perubahan kesadaran periodik berupa letargi,
iritabilitas, kesadaran berlebihan, jitteriness.
• Gangguan minum
• Meningkatnya tonus otot, refleks tendon dalam
berlebihan
• Refleks Moro spontan atau berlebihan
• Meningkatnya detak jantung, pupil: dilatasi
• Tidak ada kejang
• Gejala menghilang dalam waktu 24 jam
36
475
Modul 25
Ensefalopati Iskemik Hipoksik
Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
HIE Tingkat II
• Letargi
• Gangguan minum, depresi refleks gag
• Hipotonia
• Detak jantung lambat dan konstriksi pupil
menggambarkan adanya rangsangan parasimpatis.
• 50-70% neonatus mengalami kejang, biasanya
dalam 24 jam pertama setelah kelahiran
37
Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
476
Paket Pelatihan PONEK
Asuhan Neonatus Esensial
Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
40
Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
• Pemeriksaan darah
• Gula darah
• BUN dan kreatinin
• Elektrolit darah, Ca, P, Mg
• Enzym hati (CPK, SGOT, LDH)
• Gas darah arteri
42
477
Modul 25
Ensefalopati Iskemik Hipoksik
Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
43
Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Penatalaksanaan HIE
• Pencegahan merupakan penatalaksanaan yang
terbaik.
• Waktu merupakan hal penting dan penundaan
beberapa menit saja dapat mengakibatkan kematian
atau kecacatan seumur hidup.
• Menjaga oksigenasi dan keseimbangan asam basa.
• Memulai ventilasi mekanis jika perlu.
• Memantau dan menjaga suhu tubuh.
44
Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
478
Paket Pelatihan PONEK
Asuhan Neonatus Esensial
Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Merawat kejang
• Memberikan Phenobarbital IV 20 mg/kg
selama 5 menit.
• Dosis bisa ditingkatkan 5 mg/kg setiap 5
menit sampai kejang terkendali atau hingga
tercapai dosis maksimum 40 mg/kg.
46
Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
48
479
Modul 25
Ensefalopati Iskemik Hipoksik
Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.
480