Anda di halaman 1dari 52

Modul 25

Ensefalopati Iskemik
Hipoksik (HIE)
Modul 25
Ensefalopati Iskemik Hipoksik

430
Paket Pelatihan PONEK
Asuhan Neonatus Esensial

Gambaran Umum Modul

Tujuan
Tujuan modul ini adalah untuk menginformasikan metodologi pelatihan berbasis kompetensi
bagi fasilitator yang, jika dilaksanakan sesuai rancangannya, akan mendorong dokter menguasai
pengetahuan, kompetensi dan keterampilan yang diperlukan untuk mendiagnosis dan
menatalaksana Ensefalopati Iskemik Hipoksik.

Latar Belakang
Ensefalopati Iskemik Hipoksik (HIE) merupakan kelanjutan spesifik dari of asfiksia neonatorum.
Dokter harus mengetahui tentang perpindahan sistem pernapasan dari dalam uterus ke luar uterus,
patofisiologi dari kerusakan yang ditimbulkan oleh asfiksia, dampak sirkulasi dan status biokimia
serta kemungkinan lanjutannya. Pertimbangan faktor risiko yang hati-hati dan mengindikasikan
bahwa bayi baru lahir (neonatus) mungkin memerlukan resusitasi dan/atau ventilasi buatan serta
pemahaman bagaimana resusitasi neonatus diperlukan jika gangguan ini ingin dicegah atau
diidentifikasi dengan benar dan dilakukan tatalaksananya jika bisa dihindari.

Agenda dan Urutan Sesi

Mengembangkan Mengembangkan Praktek Untuk


Kompetensi Kompetensi Penguasaan
Dasar (Kelas) Dasar (Praktek) (Praktek)
1 Hari 4 minggu 10 Minggu

Hari ke-1 Waktu: 3 jam 4 Minggu 10 Minggu

Sesi 1: Hypoxic ischemic Sesi 2: Hypoxic ischemic Sesi 3: Hypoxic ischemic


Ensefalopati Ensefalopati Ensefalopati

Analisis Tugas
Tugas
Melengkapi Penilaian neonatus Dan Mengimplementasikan Kebijakan serta prosedur
Neonatus yang Masuk untuk dirawat/Keluar sesuai dengan standard Dan Protokol Pelayanan
Termasuk Mencegah, Mendiagnosis Dan Menatalaksana Ensefalopati Iskemik Hipoksik

1. Kompetensi: Mengetahui Definisi, Pencegahan, Diagnosis, dan Tatalaksana


Ensefalopati Iskemik Hipoksik (HIE)

Keterampilan
1.1. Mendefinisikan asfiksia perinatal dan HIE.
1.2. Mengetahui kriteria untuk mendiagnosis kasus asfiksia.
1.3. Mendefinisikan kondisi risiko yang menjadi predisposisi asfiksia janin dan
nenonatus.
1.4. Mengetahui tingkat HIE menurut Sarnat and Sarnat.

431
Modul 25
Ensefalopati Iskemik Hipoksik

1.5. Mengidentifikasi kondisi klinis yang mengarah pada disfungsi multiorgan.


1.6. Mengetahui penyelidikan yang diperlukan untuk setiap kasus.
1.7. Membedakan antara kondisi lain yang menyerupai HIE pada masa neonatus
awal.
1.8. Mengetahui pentingnya intervensi yang tepat waktu dan benar selama masa
intrapartum dan segera setelah kelahiran neonatus untuk mencegah dan
menatalaksana HIE.
1.9. Mengetahui tatalaksana suportif dan terapetik untuk kasus HIE.
1.10. Mendefinisikan indikator prognosis buruk pada kasus HIE.

2. Kompetensi: Mengetahui Pentingnya Waktu Yang Kritis Untuk Pencegahan Dan


Tatalaksana HIE

Keterampilan
2.1. Mencegah penundaan berkepanjangan dimulainya pernapasan spontan dan
memutuskan intervensi obstetri yang tepat.
2.2. Mendeteksi abnormalitas detak jantung janin dan keseimbangan asam basa.
2.3. Mempertimbangkan kondisi yang menjadi predisposisi bagi asfiksia.
2.4. Meminta dokter anak yang berpengalaman melakukan resusitasi neonatus ada
pada saat neonatus yang berisiko asfiksia lahir.
2.5. Meminta perawat ruang bersalin mengecek perlengkapan resusitasi di ruang
bersalin.
2.6. Memindahkan neonatus ke unit neonatus setelah mendapatkan resusitasi yang
tepat.

3. Kompetensi: Mendefinisikan Kondisi Yang Menjadi Predisposisi Asfiksia Bagi


Janin Dan neonatus

Keterampilan
3.1. Mendefinisikan kondisi antenatal yang menjadi predisposisi asfiksia:
• Kondisi ibu.
• Kondisi obstetri.
3.2. Mendefinisikan kondisi intrapartum yang menjadi predisposisi asfiksia.
3.3. Mendefinisikan kondisi neonatus postpartum yang menjadi predisposisi asfiksia.

4. Kompetensi: Mendeteksi Fitur Klinis HIE dan Asfiksia yang cukup Signifikan
menyebabkan Sekuela Neurologis

Keterampilan
4.1. Mengevaluasi nilai Apgar (0-3) yang berlangsung lebih dari lima (5) menit.
4.2. Menetapkan keputusan asidosis (pH<7,0).
4.3. Mendeteksi tingkat cedera sistemik pada organ.

5. Kompetensi: Mengetahui Tingkat HIE Dan Komplikasi Sistem Pada Organ Karena
Asfiksia Perinatal

432
Paket Pelatihan PONEK
Asuhan Neonatus Esensial

Keterampilan
5.1. Mendeteksi Ensefalopati ringan.
5.2. Mendeteksi Ensefalopati sedang.
5.3. Mendeteksi Ensefalopati berat.
5.4. Menentukan organ lain yang terkena.

6. Kompetensi: Mengetahui dan Menginstruksikan Studi Diagnostik HIE

Keterampilan
6.1. Hitungan sel darah lengkap.
6.2. Analisis urine.
6.3. Glukosa darah, urea darah, kalsium, fosfor, magnesium, elektrolit, liver, uji fungsi,
dll.
6.4. Gas darah arteri.
6.5. Pungsi lumbal
6.6. Ultrasound kepala.
6.7. X-ray kerangka kepala dan tulang belakang jika dicurigai adanya trauma.

7. Kompetensi: Membedakan Kondisi Lain Yang Menyerupai HIE pada masa neonatus
awal

Keterampilan
7.1. Sepsis dan meningitis.
7.2. Viral encephalitis.
7.3. Malformasi bawaan.
7.4. Sedasi dan analgesia.
7.5. Penyakit metabolis.
7.6. Penyakit neuromuskular.
7.7. Trauma lahir.

8. Kompetensi: Menatalaksana neonatus Dengan Tepat

Keterampilan
8.1. Memastikan pengendalian oksigen darah dan keseimbangan asam basa yang baik
dan memulai ventilasi mekanis jika perlu.
8.2. Memantau dan menjaga suhu tubuh.
8.3. Mengoreksi gangguan kalorik, cairan dan elektrolit; Menambah kalsium ke dalam
cairan IV, jika uji laboratorium tidak tersedia.
8.4. Phenobarbital untuk perawatan kejang.

9. Kompetensi: Memprediksi Diagnosis

Keterampilan
9.1. Mendeteksi asidosis metabolis parah (pH<7.0) pada gas darah umbilikus janin
berkaitan dengan tingkat Ensefalopati tertentu.

433
Modul 25
Ensefalopati Iskemik Hipoksik

9.2. Nilai Apgar (<3) buruk berkepanjangan selama dua puluh menit berkaitan dengan
tingginya angka kematian (64%). 57% yang tetap hidup menunjukkan cerebral
palsy.
9.3. Lamanya waktu antara persalinan dan mulainya respirasi spontan berkaitan dengan
kerusakan neurologis.
9.4. Neonatus dengan HIE ringan atau sedang selama kurang dari lima hari menunjukkan
perkembangan normal.
9.5. Ultrasonik abnormalitas kepala pada neonatus kurang bulan berhubungan dengan
defisit motor dan kognitif saat tindak lanjut berikutnya.

434
Paket Pelatihan PONEK
Asuhan Neonatus Esensial

Sesi 1: Ensefalopati Iskemik Hipoksik (HIE)

Mengembangkan Kompetensi Dasar (Dalam Kelas) Hari: 1

Sesi yang diarahkan Fasilitator Waktu: 1 jam

Tugas
Melengkapi Penilaian neonatus Dan Mengimplementasikan Kebijakan serta prosedur
neonatus yang Masuk untuk dirawat/Keluar sesuai dengan standard dan Protokol Pelayanan
Termasuk Mencegah, Mendiagnosis Dan Menatalaksana Ensefalopati Iskemik Hipoksik

1. Kompetensi: Mengetahui Definisi, Pencegahan, Diagnosis, dan Tatalaksana


Ensefalopati Iskemik Hipoksik (HIE)

Keterampilan
1.1. Mendefinisikan asfiksia perinatal dan HIE.
1.2. Mengetahui kriteria untuk mendiagnosis kasus asfiksia.
1.3. Mendefinisikan kondisi risiko yang menjadi predisposisi asfiksia janin dan
neonatus.
1.4. Mengetahui tingkat HIE menurut penulis Sarnat and Sarnat.
1.5. Mengidentifikasi kondisi klinis yang mengarah pada disfungsi multiorgan.
1.6. Mengetahui penyelidikan yang diperlukan untuk setiap kasus.
1.7. Membedakan antara kondisi lain yang menyerupai HIE pada masa neonatus
awal.
1.8. Mengetahui pentingnya intervensi yang tepat waktu dan benar selama masa
intrapartum dan segera setelah kelahiran neonatus untuk mencegah dan
menatalaksana HIE.
1.9. Mengetahui tatalaksana suportif dan terapetik untuk kasus HIE.
1.10. Mendefinisikan indikator prognosis buruk pada kasus HIE.

Gambaran Umum

Tujuan
Tujuan sesi ini adalah untuk memperkenalkan pengetahuan, keterampilan dan kompetensi
yang diperlukan peserta untuk mengidentifikasi penyebab, faktor risiko, tanda dan gejala
HIE, penyelidikan yang diperlukan untuk mendiagnosis dan mengklasifikasikan tingkat HIE
serta strategi tatalaksana berikutnya.

Latar Belakang
Ensefalopati Iskemik Hipoksik (HIE) merupakan salah satu penyebab kesakitan dan kematian
neonatus paling umum di Indonesia. HIE merupakan akibat dari asfiksia neonatus dan
seringkali merupakan kondisi yang bisa dicegah. Dokter harus lebih proaktif mempraktekkan
langkah pencegahan. Semua dokter harus memahami penyebab dan faktor risiko HIE serta
mempunyai kompetensi dan keterampilan untuk mencegah dan menatalaksana HIE dengan
tepat. Pengetahuan dan keterampilan merupakan lanjutan dan mencakup pengetahuan dan
keterampilan yang ditemukan di modul dan protokol lainnya dari seri ini seperti Gangguan

435
Modul 25
Ensefalopati Iskemik Hipoksik

Pernapasan Pada neonatus, Resusitasi neonatus, dll. Dokter diminta untuk mengkaji informasi
modul ini sesuai kebutuhan selama sesi.

Tujuan Pembelajaran
Pada akhir sesi, setiap peserta harus mampu untuk:
1. Mendefinisikan asfiksia perinatal dan HIE.
2. Mengidentifikasi kriteria yang diperlukan untuk mendiagnosis kasus asfiksia
neonatorum.
3. Mengidentifikasi kondisi risiko pada masa antenatal, intrapartum, dan postpartum yang
menjadi predisposisi asfiksia janin dan neonatus.
4. Mengetahui faktor-faktor yang memerlukan penilaian dan kemungkinan intervensi
obstetri mendesak lainnya untuk mencegah HIE.
5. Mendefinisikan fitur klinis berbagai tingkatan HIE menurut Sarnat and Sarnat.
6. Menentukan disfungsi sistem lainnya yang mungkin disebabkan oleh asfiksia
neonatorum.
7. Mengidentifikasi diagnosis diferensial yang menyerupai HIE pada masa neonatus awal.
8. Menentukan uji diagnostik yang harus dilakukan untuk HIE.
9. Menyusun daftar langkah pelaksanaan yang tepat untuk neonatus dengan HIE.
10. Menentukan penentu penting yang mengarah pada prognosis buruk untuk neonatus
dengan HIE.

Kegiatan Pembelajaran
Memotivasi Pembelajaran Waktu: 20 menit
Fasilitator memperkenalkan tujuan gambaran umum modul, latar belakang dan analisis tugas
menggunakan tampilan data atau transparansi. Berbagai kegiatan pembelajaran yang berbeda
yang digunakan selama sesi dibahas bersama dengan kelompok dan akan dikaji pula cara
menilai peserta pada akhir sesi berdasarkan kriteria yang tertulis pada tujuan pembelajaran.

Tujuan Pembelajaran 1
Presentasi Waktu : 10 menit
Fasilitator memperkenalkan definisi asfiksia perinatal dan HIE dengan mengacu pada
tampilan data atau transparansi.

Tujuan Pembelajaran 2
Curah Pendapat Waktu : 10 menit
Fasilitator memulai sesi curah pendapat dengan peserta untuk mengidentifikasi kriteria
yang diperlukan untuk mendiagnosis kasus asfiksia pada janin dan neonatus. Umpan balik
dari peserta akan dicatat pada lembar balik.
Presentasi Waktu : 10 menit
Fasilitator mempresentasikan berbagai kriteria yang diperlukan untuk mendiagnosis kasus
asfiksia dengan mengacu pada tampilan data atau transparansi. Fasilitator menekankan
bahwa semua kondisi harus tersedia untuk mendiagnosis asfiksia.

436
Paket Pelatihan PONEK
Asuhan Neonatus Esensial

Tujuan Pembelajaran 3
Curah Pendapat Waktu : 10 menit
Fasilitator meminta peserta mengidentifikasi dan menjelaskan faktor rsiko pada masa
antenatal, intrapartum, dan postpartum yang menjadi predisposisi asfiksia untuk janin atau
neonatus. Umpan balik dari peserta akan dicatat pada lembar balik.

Presentasi Waktu : 10 menit


Fasilitator menggunakan tampilan data atau transparansi untuk mempresentasikan faktor
risiko pada masa antenatal, intrapartum, dan postpartum yang menjadi predisposisi asfiksia
untuk janin atau neonatus.

Tujuan Pembelajaran 4
Presentasi Waktu : 10 menit
Fasilitator menggunakan tampilan data atau transparansi mempresentasikan faktor-
faktor yang memerlukan penilaian dan kemungkinan intervensi obstetri mendesak untuk
mencegah HIE.

Tujuan Pembelajaran 5
Presentasi Waktu : 10 menit
Fasilitator menggunakan tampilan data atau transparansi mempresentasikan klasifikasi
klinis HIE menurut Sarnat and Sarnat. Fasilitator dan peserta mengkaji berbagai presentasi
klinis mengenai berbagai tingkatan HIE.

Tujuan Pembelajaran 6
Curah Pendapat Waktu : 10 menit
Fasilitator meminta peserta melakukan curah pendapat untuk mengidentifikasi berbagai
kemungkinan kondisi klinis yang mengindikasikan disfungsi sistem multi-organ pada
neonatus dengan asfiksia. Fasilitator mencatat usulan dan umpan balik pada lembar balik.

Presentasi Waktu : 10 menit


Fasilitator menggunakan tampilan data atau transparansi mempresentasikan kondisi
klinis kondisi yang mengindikasikan disfungsi sistem multi-organ pada neonatus dengan
asfiksia.

Tujuan Pembelajaran 7
Diskusi Kelompok Waktu : 10 menit
Dalam diskusi kelompok fasilitator mendiskusikan diagnosis diferensial yang menyerupai
HIE pada masa neonatus awal.

Tujuan Pembelajaran 8
Curah Pendapat Waktu : 10 menit
Fasilitator meminta peserta mengidentifikasi uji radiologis dan laboratorium yang diperlukan
untuk membuktikan kecurigaan HIE.

437
Modul 25
Ensefalopati Iskemik Hipoksik

Presentasi Waktu : 10 menit


Fasilitator menggunakan tampilan data atau transparansi mengidentifikasi uji diagnostik
yang tepat untuk membuktikan kecurigaan HIE.

Tujuan Pembelajaran 9
Diskusi Kelompok Waktu : 10 menit
Fasilitator memimpin diskusi kelompok untuk menyusun daftar berbagai langkah dengan
urutan yang tepat untuk tatalaksana neonatus dengan HIE. Umpan balik peserta bisa dicatat
pada lembar balik. Fasilitator menyajikan informasi tatalaksana HIE, tindakan suportif, dan
kejang menggunakan tampilan data atau transparansi.

Tujuan Pembelajaran 10
Presentasi Waktu : 10 menit
Fasilitator mengemukakan secara spesifik penentu penting yang mengarah pada prognosis
buruk pada neonatus dengan HIE menggunakan tampilan data atau transparansi.

Rangkuman Waktu: 20 menit


Pada akhir sesi fasilitator meminta salah satu peserta untuk merangkum isi sesi berdasarkan
kriteria seperti yang tercantum pada tujuan pembelajaran. Fasilitator kemudian melengkapi
rangkuman sesi menggunakan tampilan data, transparansi atau lembar balik untuk
menekankan berbagai poin penting yang disajikan selama sesi.

Penilaian Kompetensi
Untuk mengembangkan kompetensi dasar, setiap peserta akan dinilai berdasarkan kriteria
pada tujuan pembelajaran pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung.

Tujuan Pembelajaran Strategi/Metode Penilaian

1. Mendefinisikan asfiksia perinatal dan HIE. Hasil presentasi.


2. Mengetahui kriteria yang diperlukan untuk Hasil curah pendapat dan
mendiagnosis kasus asfiksia neonatus. presentasi.
3. Mengidentifikasi faktor risiko pada masa antenatal,
Hasil curah pendapat dan
intrapartum, dan postpartum yang menjadi
presentasi.
predisposisi asfiksia bagi janin atau neonatus.
4. Mengetahui faktor yang memerlukan penilaian dan
kemungkinan intervensi obstetri yang mendesak Hasil presentasi.
untuk pencegahan HIE.
5. Mendefinisikan fitur klinis berbagai tingkatan HIE
Hasil presentasi.
menurut Sarnat and Sarnat.
6. Menentukan disfungsi sistem lainnya yang mungkin Hasil curah pendapat dan
disebabkan oleh asfiksia neonatus. presentasi.
7. Mengidentifikasi diagnosis diferensial yang
Hasil diskusi kelompok.
menyerupai HIE pada masa neonatus awal.
8. Menentukan uji diagnostik yang harus dilakukan Hasil curah pendapat dan
untuk HIE. presentasi.

438
Paket Pelatihan PONEK
Asuhan Neonatus Esensial

Tujuan Pembelajaran Strategi/Metode Penilaian

9. Menyusun daftar langkah tatalaksana yang tepat


Hasil diskusi kelompok.
untuk neonatus dengan HIE.
10. Menentukan penentu penting yang mengarah pada
Hasil presentasi.
prognosis buruk untuk neonatus dengan HIE.

Persiapan Sesi
Fasilitator
Fasilitator harus mempersiapkan semua sumber daya yang tercantum di bawah ini.

Materi Rujukan dan Perlengkapan


• Modul: Ensefalopati Iskemik Hipoksik.
• “Ensefalopati Iskemik Hipoksik (HIE), dalam Asuhan Neonatus Esensial: Protokol untuk
dokter.
• “Resusitasi neonatus,dalam Asuhan Neonatus Protokol untuk Dokter.
• Pedoman Pemberian Obat Anti Kejang.
• Tampilan data, transparansi, lembar balik, dan/atau handout untuk yang berikut:
—— Tujuan, gambaran umum, latar belakang dan analisis tugas dari modul.
—— Tujuan dan latar belakang sesi.
—— Tujuan pembelajaran sesi ini.
—— Definisi asfiksia perinatal.
—— Definisi Ensefalopati Iskemik Hipoksik.
—— Kriteria yang diperlukan untuk mendiagnosis kasus asfiksia neonatorum.
—— Faktor risiko yang menjadi predisposisi asfiksia neonatorum:
¬¬ Kondisi antenatal.
¬¬ Kondisi antepartum.
¬¬ Penentu prognosis buruk untuk HIE.
—— Kondisi obstetri yang memerlukan intervensi medis untuk mencegah HIE.
—— Klasifikasi HIE menurut Sarnat and Sarnat.
—— Presentasi klinis HIE tingkat I.
—— Presentasi klinis HIE tingkat II.
—— Presentasi klinis HIE tingkat III.
—— Disfungsi sistem multi organ lainnya yang mungkin disebabkan oleh asfiksia
neonatorum.
—— Diagnosis diferensial yang menyerupai HIE.
—— Uji diagnostik HIE.
—— Tatalaksana HIE.
—— Tatalaksana HIE: langkah suportif.
—— Tatalaksana HIE: kejang.
—— Penentu prognosis buruk untuk HIE.
—— Daftar tilik keterampilan: Diagnosis dan Tatalaksana Ensefalopati Iskemik Hipoksik
(HIE).
—— Rangkuman: tujuan pembelajaran.
• Catatan peserta.
• Lembar balik dan spidol.
• Perlengkapan penampil data.

439
Modul 25
Ensefalopati Iskemik Hipoksik

440
Paket Pelatihan PONEK
Asuhan Neonatus Esensial

Sesi 2: Ensefalopati Iskemik Hipoksik (HIE)

Mengembangkan Kompetensi Dasar (Praktek) Hari: Pasca sesi kelas

Sesi yang diarahkan Penyelia Waktu: 4 minggu

Tugas
Melengkapi Penilaian neonatus Dan Mengimplementasikan Kebijakan serta prosedur
neonatus yang Masuk untuk dirawat/Keluar sesuai dengan standard Dan Protokol Pelayanan
Termasuk Mencegah, Mendiagnosis Dan Menatalaksana Ensefalopati Iskemik Hipoksik

1. Kompetensi: Mengetahui Definisi, Pencegahan, Diagnosis, dan Tatalaksana


Ensefalopati Iskemik Hipoksik

Keterampilan
1.1. Mendefinisikan asfiksia perinatal dan HIE.
1.2. Mengetahui kriteria untuk mendiagnosis kasus asfiksia.
1.3. Mendefinisikan kondisi risiko yang menjadi predisposisi asfiksia janin dan
neonatus.
1.4. Mengetahui tingkat HIE menurut penulis Sarnat and Sarnat.
1.5. Mengidentifikasi kondisi klinis yang mengarah pada disfungsi multiorgan.
1.6. Mengetahui penyelidikan yang diperlukan untuk setiap kasus.
1.7. Membedakan antara kondisi lain yang menyerupai HIE pada masa neonatus
awal.
1.8. Mengetahui pentingnya intervensi yang tepat waktu dan benar selama masa
intrapartum dan segera setelah kelahiran neonatus untuk mencegah dan
menatalaksana HIE.
1.9. Mengetahui tatalaksana suportif dan terapetik untuk kasus HIE.
1.10. Mendefinisikan indikator prognosis buruk pada kasus HIE.

2. Kompetensi: Mengetahui Pentingnya Waktu Yang Kritis Untuk Pencegahan Dan


Tatalaksana HIE

Keterampilan
2.1. Mencegah penundaan berkepanjangan dimulainya pernapasan spontan dan
memutuskan intervensi obstetri yang tepat.
2.2. Mendeteksi abnormalitas detak jantung janin dan keseimbangan asam basa dalam
darah.
2.3. Mempertimbangkan kondisi yang menjadi predisposi bagi asfiksia.
2.4. Meminta dokter anak yang berpengalaman melakukan resusitasi neonatus ada
pada saat neonatus yang berisiko asfiksia lahir.
2.5. Meminta perawat ruang bersalin mengecek perlengkapan resusitasi di ruang
bersalin.

441
Modul 25
Ensefalopati Iskemik Hipoksik

2.6. Memindahkan neonatus ke unit neonatus setelah mendapatkan resusitasi yang


tepat.

3. Kompetensi: Mendefinisikan Kondisi Yang Menjadi Predisposisi Asfiksia Bagi


Janin Dan neonatus

Keterampilan
3.1. Mendefinisikan kondisi antenatal yang menjadi predisposisi asfiksia:
• Kondisi ibu.
• Kondisi obstetri.
3.2. Mendefinisikan kondisi intrapartum yang menjadi predisposisi asfiksia.
3.3. Mendefinisikan kondisi neonatus postpartum yang menjadi predisposisi asfiksia.

4. Kompetensi: Mendeteksi Fitur Klinis HIE dan Asfiksia yang cukup Signifikan
menyebabkan Sekuela Neurologis

Keterampilan
4.1. Mengevaluasi nilai Apgar (0-3) yang berlangsung lebih dari lima (5) menit.
4.2. Menetapkan keputusan asidosis (pH<7.0).
4.3. Mendeteksi tingkat cedera sistemik pada organ.

5. Kompetensi: Mengetahui Tingkat HIE Dan Komplikasi Sistem Pada Organ Karena
Asfiksia Perinatal

Keterampilan
5.1. Mendeteksi Ensefalopati ringan.
5.2. Mendeteksi Ensefalopati sedang.
5.3. Mendeteksi Ensefalopati berat.
5.4. Menentukan organ lain yang terkena

6. Kompetensi: Mengetahui dan Menginstruksikan Studi Diagnostik HIE

Keterampilan
6.1. Hitungan sel darah lengkap.
6.2. Analisis urine.
6.3. Glukosa darah, urea darah, kalsium, fosfor, magnesium, elektrolit, liver, uji fungsi,
dll.
6.4. Gas darah arteri.
6.5. Pungsi lumbal
6.6. Ultrasound kepala.
6.7. X-ray kerangka kepala dan tulang belakang jika dicurigai adanya trauma.

7. Kompetensi: Membedakan Kondisi Lain Yang Menyerupai HIE pada masa


neonatus awal

442
Paket Pelatihan PONEK
Asuhan Neonatus Esensial

Keterampilan
7.1. Sepsis dan meningitis.
7.2. Viral encephalitis.
7.3. Malformasi bawaan.
7.4. Sedasi dan analgesia.
7.5. Penyakit metabolis.
7.6. Penyakit neuromuskular.
7.7. Trauma lahir.

8. Kompetensi: Menatalaksana neonatus Dengan Tepat

Keterampilan
8.1. Memastikan pengendalian oksigen darah dan keseimbangan asam basa yang baik
dan memulai ventilasi mekanis jika perlu.
8.2. Memantau dan menjaga suhu tubuh.
8.3. Mengoreksi gangguan kalorik, cairan dan elektrolit; Menambah kalsium ke dalam
cairan IV, jika uji laboratorium tidak tersedia.
8.4. Phenobarbital untuk perawatan kejang.

9. Kompetensi: Memprediksi Diagnosis

Keterampilan
9.1. Mendeteksi asidosis metabolis parah (pH<7.0) pada gas darah umbilikus janin
berkaitan dengan tingkat Ensefalopati tertentu.
9.2. Nilai Apgar (<3) buruk berkepanjangan selama dua puluh menit berkaitan dengan
tingginya angka kematian (64%). 57% yang tetap hidup menunjukkan cerebral
palsy.
9.3. Lamanya waktu antara persalinan dan mulainya respirasi spontan berkaitan dengan
kerusakan neurologis.
9.4. neonatus dengan HIE ringan atau sedang selama kurang dari lima hari menunjukkan
perkembangan normal.
9.5. Ultrasonik abnormalitas kepala pada neonatus kurang bulan berhubungan dengan
defisit motor dan kognitif saat tindak lanjut berikutnya.

Gambaran Umum

Tujuan
Tujuan dari sesi praktek selama empat minggu adalah untuk memberikan kesempatan
kepada peserta untuk menerapkan pengetahuannya dan mempraktekkan keterampilan yang
diperlukan untuk mencegah, mendiagnosis dan menatalaksana HIE di tempat praktek di
bawah penyeliaan ketat dan bimbingan.

Latar Belakang
Menurut teori pelatihan, perolehan keterampilan baru termasuk beberapa langkah berikut
ini:
• Memberikan pengetahuan dan fakta yang relevan tentang keterampilan kepada peserta.

443
Modul 25
Ensefalopati Iskemik Hipoksik

• Memberikan instruksi dan membantu peserta dalam melakukan keterampilan tersebut.


• Memberikan kesempatan kepada peserta untuk mensimulasikan keterampilannya di
tempat yang aman.
Peserta sekarang diberi kesempatan untuk menerapkan pengetahuan yang telah didapat di
kelas di fasilitas kesehatan di bawah pengawasan melekat. Peserta diminta mempraktekkan
keterampilan sesuai dengan kriteria yang tercantum dalam tujuan belajar, protokol yang
relevan, dan daftar tilik keterampilan pencegahan, diagnosis dan Tatalaksana HIE pada
neonatus.

Tujuan Pembelajaran
Pada akhir sesi praktek empat minggu, setiap peserta harus mampu untuk:
1. Mendefinisikan asfiksia perinatal dan HIE.
2. Melakukan anamnesa untuk mendeteksi risiko predisposisi antenatal atau intrapartum
(alami atau obstetri) HIE pada neonatus dan menilai kesehatan janin selama kedua
masa tersebut.
3. Mengidentifikasi kondisi obstetri yang memerlukan intervensi medis untuk mencegah
HIE.
4. Menatalaksana neonatus dengan HIE secara tepat.
5. Mencegah tertundanya awal pernapasan dengan bantuan saat resusitasi untuk mencegah
HIE.
6. Mendeteksi fitur klinis HIE melalui pemeriksaan fisis dan mengklasifikasikan tingkat
kondisinya.
7. Menentukan organ lain dan komplikasi pada sistem.
8. Menginstruksikan studi diagnostik yang tepat untuk mendiagnosis dan memantau
kondisi.
9. Mengidentifikasi diagnosis diferensial yang menyerupai HIE pada masa neonatus awal.
10. Memprediksi prognosis kasus HIE.

Kegiatan Pembelajaran
Memotivasi Pembelajaran Waktu: 15 menit
Penyelia mengkaji tujuan, latar belakang dan tujuan pembelajaran menggunakan transparansi.
Kelompok mendapat penjelasan mengenai berbagai kegiatan pembelajaran yang akan
digunakan selama sesi. Penyelia menjelaskan bahwa peserta akan dinilai di akhir sesi praktek
empat minggu berdasarkan kriteria yang disebutkan pada tujuan pembelajaran, protokol, dan
daftar tilik keterampilan. Dijelaskan juga logistik untuk sesi praktek selama empat minggu.

Tujuan Pembelajaran 1 - 9
Presentasi Waktu : 20 menit
Penyelia mengkaji informasi mengenai HIE menggunakan sumber daya yang telah
dipresentasikan di sesi kelas sesuai kebutuhan. Tujuan khusus dari pelatihan praktek dikaji
bersama seluruh peserta. Setiap peserta diharapkan dapat menatalaksana lima (5) sampai
tujuh (7) kasus HIE selama pengalaman praktek empat minggu.

444
Paket Pelatihan PONEK
Asuhan Neonatus Esensial

Pengalaman praktek dan bimbingan Waktu : 3 jam


Peserta akan ditugaskan di ruang obstetri, ruang bersalin, dan unit neonatus untuk
mempraktekkan keterampilan sesi ini. Peserta diharapkan untuk mengidentifiksi kasus
asfiksia antenatal, intrapartum, dan postpartum serta menatalaksana setiap kasus
dengan tepat. menggunakan daftar tilik keterampilan Diagnosis dan Tatalaksana HIE
peserta diharapkan untuk melakukan anamnesa dan pemeriksaan serta menginstruksikan
penyelidikan laboratorium yang tepat serta teknik pemindaian. Mereka juga diharapkan
untuk menginstruksikan tindakan suportif yang tepat dengan anti kejang menggunakan
kriteria pada tujuan pembelajaran, protokol dan daftar tilik keterampilan. Penyelia harus
ada untuk mengawasi dan membimbing peserta sesuai kebutuhan dan bertanggung jawab
untuk melakukan penilaian peserta menurut kriteria pada tujuan pembelajaran, protokol
dan daftar tilik keterampilan.

Pertemuan Klinis Mingguan Waktu : 3 jam per pertemuan


Penyelia akan menyelenggarakan pertemuan klinis mingguan dengan peserta untuk
mengkaji kemajuannya dalam mencapai tujuan pembelajaran dan mengkaji hal apapun
yang muncul selama pelatihan praktek. Selama pertemuan mingguan, setiap peserta akan
mempresentasikan satu kasus HIE yang telah diidentifikasi dan penatalaksanannya selama
minggu sebelumnya. Penyelia akan memberikan masukan untuk kasus ini berdasarkan
kriteria yang disebutkan pada tujuan belajar, protokol dan daftar tilik keterampilan serta
mengoreksi teknik atau prosedur sesuai kebutuhan.

Seminar dan Rangkuman Waktu: 2 jam


Semua staf yang terkait akan diundang untuk menghadiri seminar terakhir pada akhir sesi
praktek empat minggu ini. Setiap peserta akan mempresentasikan tatalaksana kasus HIE
yang ditanganinya selama sesi praktek. Presentasi akan diberi masukan berdasarkan
kriteria yang relevan dalam tujuan belajar, protokol dan daftar tilik keterampilan. Pengalaman
pembelajaran dari individual dan kelompok akan didiskusikan. Usulan untuk penguatan
pengalaman belajar akan dicatat. Salah satu peserta akan merangkum sesi praktek empat
minggu berdasarkan kriteria yang relevan.

Penilaian Kompetensi
Untuk memperagakan kompetensi, setiap peserta akan dinilai berdasarkan kriteria yang
disebutkan pada tujuan pembelajaran pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung.

Tujuan Pembelajaran Strategi/Metode Penilaian


Memperagakan pengetahuan dan
keterampilan yang relevan seperti yang
tercantum pada kriteria di dalam tujuan
1. Mendefinisikan asfiksia perinatal dan HIE.
pembelajaran, protokol, dan daftar tilik
keterampilan selama praktek klinis dan
presentasi klinis dan seminar akhir.
Memperagakan pengetahuan dan
2. Melakukan anamnesa untuk mendeteksi
keterampilan yang relevan seperti yang
risiko predisposisi antenatal atau intrapartum
tercantum pada kriteria di dalam tujuan
(alami atau obstetri) HIE pada neonatus dan
pembelajaran, protokol, dan daftar tilik
menilai kesehatan janin selama kedua masa
keterampilan selama praktek klinis dan
tersebut.
presentasi klinis dan seminar akhir.

445
Modul 25
Ensefalopati Iskemik Hipoksik

Tujuan Pembelajaran Strategi/Metode Penilaian


Memperagakan pengetahuan dan
keterampilan yang relevan seperti yang
3. Mengidentifikasi kondisi obstetri yang
tercantum pada kriteria di dalam tujuan
memerlukan intervensi medis untuk
pembelajaran, protokol, dan daftar tilik
mencegah HIE.
keterampilan selama praktek klinis dan
presentasi klinis dan seminar akhir.
Memperagakan pengetahuan dan
keterampilan yang relevan seperti yang
4. Menatalaksana neonatus dengan HIE secara tercantum pada kriteria di dalam tujuan
tepat. pembelajaran, protokol, dan daftar tilik
keterampilan selama praktek klinis dan
presentasi klinis dan seminar akhir.
Memperagakan pengetahuan dan
keterampilan yang relevan seperti yang
5. Mencegah penundaan dimulainya
tercantum pada kriteria di dalam tujuan
pernapasan dengan bantuan selama
pembelajaran, protokol, dan daftar tilik
resusitasi untuk menghindari HIE.
keterampilan selama praktek klinis dan
presentasi klinis dan seminar akhir.
Memperagakan pengetahuan dan
keterampilan yang relevan seperti yang
6. Mendeteksi Fitur Klinis HIE melalui
tercantum pada kriteria di dalam tujuan
pemeriksaan fisis dan mengklasifikasikan
pembelajaran, protokol, dan daftar tilik
tingkat kondisinya.
keterampilan selama praktek klinis dan
presentasi klinis dan seminar akhir.
Memperagakan pengetahuan dan
keterampilan yang relevan seperti yang
7. Menentukan komplikasi organ lain dan tercantum pada kriteria di dalam tujuan
komplikasi sistem. pembelajaran, protokol, dan daftar tilik
keterampilan selama praktek klinis dan
presentasi klinis dan seminar akhir.
Memperagakan pengetahuan dan
keterampilan yang relevan seperti yang
8. Menginstruksikan studi diagnostik yang tepat tercantum pada kriteria di dalam tujuan
untuk mendiagnosis dan memantau kondisi. pembelajaran, protokol, dan daftar tilik
keterampilan selama praktek klinis dan
presentasi klinis dan seminar akhir.
Memperagakan pengetahuan dan
keterampilan yang relevan seperti yang
9. Mengidentifikasi diagnosis diferensial yang tercantum pada kriteria di dalam tujuan
menyerupai HIE pada masa neonatus awal. pembelajaran, protokol, dan daftar tilik
keterampilan selama praktek klinis dan
presentasi klinis dan seminar akhir.

446
Paket Pelatihan PONEK
Asuhan Neonatus Esensial

Tujuan Pembelajaran Strategi/Metode Penilaian


Memperagakan pengetahuan dan
keterampilan yang relevan seperti yang
tercantum pada kriteria di dalam tujuan
10. Memprediksi prognosis kasus HIE.
pembelajaran, protokol, dan daftar tilik
keterampilan selama praktek klinis dan
presentasi klinis dan seminar akhir.

Persiapan Sesi
Penyelia
Penyelia harus mempersiapkan semua materi rujukan yang tercantum. Penyelia harus
mengorganisasikan pengalaman pembelajaran praktek di lahan praktek untuk memastikan
bahwa fasilitas dan sistem pendukung sudah siap bagi peserta. Penyelia harus mengkaji
peran anggota tim kesehatan lainnya untuk memfasilitasi proses pembelajaran. Penyelia
harus ada untuk memberikan pengawasan melekat kepada setiap peserta dan menghadiri
setiap pertemuan klinis selama sesi praktek empat minggu. sesuai kebutuhan

Peserta
Setiap peserta harus memenuhi semua kriteria pada tujuan pembelajaran Sesi 1 sebagai
persyaratan awal untuk mulai sesi ini.

Materi Rujukan dan Perlengkapan


• Modul: Ensefalopati Iskemik Hipoksik.
• “Ensefalopati Iskemik Hipoksik (HIE)”, dalam Asuhan Neonatus Protokol untuk Dokter.
• “Resusitasi neonatus”, dalam Asuhan Neonatus Esensial: Protokol untuk dokter.
• Transparansi, lembar balik, dan/atau handout untuk yang berikut:
—— Tujuan dan latar belakang sesi.
—— Tujuan pembelajaran sesi ini.
—— Daftar tilik keterampilan: Diagnosis dan Tatalaksana Ensefalopati Iskemik Hipoksik
(HIE).
—— Daftar tilik keterampilan: Resusitasi neonatus.
—— Pedoman Pemberian Obat Anti Kejang.
• Materi dari Sesi 1.
• Lembar balik dan spidol.
• Perlengkapan penampil data.

447
Modul 25
Ensefalopati Iskemik Hipoksik

448
Paket Pelatihan PONEK
Asuhan Neonatus Esensial

Sesi 3: Ensefalopati Iskemik Hipoksik (HIE)

Praktek untuk Penguasaan (Praktek) Hari: Pasca sesi kelas

Sesi yang diarahkan Penyelia Waktu: 10 minggu

Tugas
Melengkapi Penilaian neonatus Dan Mengimplementasikan Kebijakan serta prosedur
neonatus yang Masuk untuk dirawat/Keluar sesuai dengan standard Dan Protokol Pelayanan
Termasuk Mencegah, Mendiagnosis Dan Menatalaksana Ensefalopati Iskemik Hipoksik

1. Kompetensi: Mengetahui Definisi, Pencegahan, Diagnosis, dan Tatalaksana


Ensefalopati Iskemik Hipoksik

Keterampilan
1.1. Mendefinisikan asfiksia perinatal dan HIE.
1.2. Mengetahui kriteria untuk mendiagnosis kasus asfiksia.
1.3. Mendefinisikan kondisi risiko yang menjadi predisposisi asfiksia janin dan
neonatus.
1.4. Mengetahui tingkat HIE menurut Sarnat and Sarnat.
1.5. Mengidentifikasi kondisi klinis yang mengarah pada disfungsi multiorgan.
1.6. Mengetahui penyelidikan yang diperlukan untuk setiap kasus.
1.7. Membedakan antara kondisi lain yang menyerupai HIE pada masa neonatus
awal.
1.8. Mengetahui pentingnya intervensi yang tepat waktu dan benar selama masa
intrapartum dan segera setelah kelahiran neonatus untuk mencegah dan
menatalaksana HIE.
1.9. Mengetahui tatalaksana suportif dan terapetik untuk kasus HIE.
1.10. Mendefinisikan indikator prognosis buruk pada kasus HIE..

2. Kompetensi: Mengetahui Pentingnya Waktu Yang Kritis Untuk Pencegahan Dan


Tatalaksana HIE

Keterampilan
2.1. Mencegah penundaan berkepanjangan pernapasan spontan dan memutuskan
intervensi obstetri yang tepat.
2.2. Mendeteksi abnormalitas detak jantung janin dan keseimbangan asam basa dalam
darah.
2.3. Mempertimbangkan kondisi yang menjadi predisposisi bagi asfiksia.
2.4. Meminta dokter anak yang berpengalaman melakukan resusitasi neonatus ada
pada saat neonatus yang berisiko asfiksia lahir.
2.5. Meminta perawat ruang bersalin mengecek perlengkapan resusitasi di ruang
bersalin.

449
Modul 25
Ensefalopati Iskemik Hipoksik

2.6. Memindahkan neonatus ke unit neonatus setelah mendapatkan resusitasi yang


tepat

3. Kompetensi: Mendefinisikan Kondisi Yang Menjadi Predisposisi Asfiksia Bagi


Janin Dan neonatus

Keterampilan
3.1. Mendefinisikan kondisi antenatal yang menjadi predisposisi asfiksia:
• KKondisi ibu.
• Kondisi obstetri
3.2. Mendefinisikan kondisi intrapartum yang menjadi predisposisi asfiksia.
3.3. Mendefinisikan kondisi neonatus postpartum yang menjadi predisposisi asfiksia

4. Kompetensi: Mendeteksi Fitur Klinis HIE dan Asfiksia yang cukup Signifikan
menyebabkan Sekuela Neurologis

Keterampilan
4.1. Mengevaluasi nilai Apgar (0-3) yang berlangsung lebih dari lima (5) menit.
4.2. Menetapkan keputusan asidosis (pH<7.0).
4.3. Mendeteksi tingkat cedera sistemik pada organ.

5. Kompetensi: Mengetahui Tingkat HIE Dan Komplikasi Sistem Pada Organ Karena
Asfiksia Perinatal

Keterampilan
5.1. Mendeteksi Ensefalopati ringan.
5.2. Mendeteksi Ensefalopati sedang.
5.3. Mendeteksi Ensefalopati berat.
5.4. Menentukan organ lain yang terkena

6. Kompetensi: Mengetahui dan Menginstruksikan Studi Diagnostik HIE

Keterampilan
6.1. Hitungan sel darah lengkap.
6.2. Analisis urine.
6.3. Glukosa darah, urea darah, kalsium, fosfor, magnesium, elektrolit, liver, uji fungsi,
dll.
6.4. Gas darah arteri.
6.5. Pungsi lumbal.
6.6. Ultrasound kepala.
6.7. X-ray kerangka kepala dan tulang belakang jika dicurigai adanya trauma

7. Kompetensi: Membedakan Kondisi Lain Yang Menyerupai HIE Pada Masa neonatus
Awal

450
Paket Pelatihan PONEK
Asuhan Neonatus Esensial

Keterampilan
7.1. Sepsis dan meningitis.
7.2. Viral encephalitis.
7.3. Malformasi bawaan.
7.4. Sedasi dan analgesia.
7.5. Penyakit metabolis.
7.6. Penyakit neuromuskular.
7.7. Trauma lahir.

8. Kompetensi: Menatalaksana neonatus Dengan Tepat

Keterampilan
8.1. Memastikan pengendalian oksigen darah dan keseimbangan asam basa yang baik
dan memulai ventilasi mekanis jika perlu.
8.2. Memantau dan menjaga suhu tubuh.
8.3. Mengoreksi gangguan kalorik, cairan dan elektrolit; menambah kalsium ke dalam
cairan IV, jika uji laboratorium tidak tersedia.
8.4. Phenobarbital untuk perawatan kejang.

9. Kompetensi: Memprediksi Diagnosis

Keterampilan
9.1. Mendeteksi asidosis metabolis parah (pH<7.0) pada gas darah umbilikus janin
berkaitan dengan tingkat Ensefalopati tertentu.
9.2. Nilai Apgar (<3) buruk berkepanjangan selama dua puluh menit berkaitan dengan
tingginya angka kematian (64%). 57% yang tetap hidup menunjukkan cerebral
palsy.
9.3. Lamanya waktu antara persalinan dan mulainya respirasi spontan berkaitan dengan
kerusakan neurologis.
9.4. neonatus dengan HIE ringan atau sedang selama kurang dari lima hari menunjukkan
perkembangan normal.
9.5. Ultrasonik abnormalitas kepala pada neonatus kurang bulan berhubungan dengan
defisit motor dan kognitif saat tindak lanjut berikutnya

Gambaran Umum

Tujuan
Tujuan dari sesi praktek selama sepuluh minggu sesi penguasaan kemahiran adalah untuk
memberikan kesempatan kepada peserta untuk lebih jauh mengembangkan, mempraktekkan
dan menerapkan pengetahuan, kompetensi dan keterampilan yang diperlukan untuk
mendiagnosis, mencegah, dan menatalaksana asfiksia neonatorum dan HIE di unit
neonatus.

Latar Belakang
Penting bagi peserta untuk mendapatkan cukup kesempatan untuk menguasai keterampilan
yang dipresentasikan pada modul ini. Selama sesi sebelumnya peserta mengembangkan

451
Modul 25
Ensefalopati Iskemik Hipoksik

pengetahuan dan kompetensi dasar di kelas dan di tempat praktek. Dalam sesi ini peserta
siap untuk mempraktikkan keterampilan tersebut di fasilitas kesehatan hanya dengan
penyeliaan dan umpan balik berkala atas kinerjanya selama sepuluh minggu. Diantisipasi
akan ada penurunan kesakitan dan kematian neonatus karena asfiksia perinatal asfiksia dan
HIE jika peserta telah menguasai keterampilan yang berkaitan dengan modul ini.

Tujuan Pembelajaran
Pada akhir praktek sepuluh minggu untuk mendapatkan menguasai kemahiran, setiap
peserta harus dapat:
1. Mendefinisikan asfiksia perinatal dan HIE.
2. Melakukan anamnesa untuk mendeteksi risiko predisposisi antenatal atau intrapartum
(alami atau obstetri) HIE pada neonatus dan menilai kesehatan janin selama kedua
masa tersebut.
3. Mengidentifikasi kondisi obstetri yang memerlukan intervensi medis untuk mencegah
HIE.
4. Menatalaksana neonatus dengan HIE secara tepat.
5. Mencegah tertundanya resusitasi untuk mencegah HIE.
6. Mendeteksi fitur klinis HIE melalui pemeriksaan fisis dan mengklasifikasikan tingkat
kondisinya.
7. Menentukan organ lain dan komplikasi pada sistem.
8. Menginstruksikan studi diagnostik yang tepat untuk mendiagnosis dan memantau HIE.
9. Mengidentifikasi diagnosis diferensial yang menyerupai HIE pada masa neonatus awal.
10. Memprediksi prognosis neonatus dengan HIE

Kegiatan Pembelajaran
Memotivasi Pembelajaran Waktu: 20 menit
Penyelia mengkaji tujuan, latar belakang dan tujuan pembelajaran menggunakan
transparansi. Kelompok mendapat penjelasan mengenai berbagai kegiatan pembelajaran
yang akan digunakan selama sesi. Penyelia menjelaskan bahwa peserta akan dinilai di akhir
sesi praktek berdasarkan kriteria yang disebutkan pada tujuan pembelajaran, protokol, dan
daftar tilik keterampilan. Dijelaskan juga logistik untuk sesi praktek selama sepuluh minggu
penguasaan kemahiran.

Tujuan Pembelajaran 1 - 10
Presentasi Waktu : 30 menit
Penyelia mempresentasikan informasi yang disajikan pada sesi kelas dan praktek
sebelumnya. Penyelia bisa menggunakan materi dari sesi tersebut sesuai kebutuhan.
Selama sesi sepuluh minggu, setiap peserta diharapkan untuk mengidentifikasi neonatus
yang berisiko mengalami asfiksia dan HIE dengan tepat, melakukan intervensi dengan
benar untuk mencegah asfiksia dan HIE, menginstruksikan penyelidikan yang tepat untuk
mengidentifikasi dan mengoreksi kasus HIE sesuai tingkatannya, dan menatalaksanan
sepuluh (10) sampai lima belas (15) kasus HIE pada neonatus.

452
Paket Pelatihan PONEK
Asuhan Neonatus Esensial

Pengalaman Praktek Waktu : 10 menit


Tujuan praktek sesi penguasaan kemahiran adalah untuk mencegah, mendiagnosis, dan
menatalaksana HIE di unit perawatan neonatus. Peserta akan ditugaskan ke unit kesehatan
yang sesuai untuk mempraktekkan keterampilan dalam modul ini. Setiap peserta diharapkan
untuk menatalaksana dengan tepat sepuluh (10) sampai lima belas (15) kasus HIE sesuai
kriteria dalam semua tujuan pembelajaran, protokol, dan daftar tilik keterampilan. Penyelia
akan secara berkala memberikan penilaian dan umpan balik kinerja peserta.

Pertemuan Klinis Waktu : 3 jam per pertemuan


Penyelia menjelaskan kepada peserta bahwa kunjungan akan dijadwalkan setiap dua
minggu untuk mengkaji kemajuan mereka dalam mencapai tujuan pembelajaran. Masalah
logistik atau hal lain yang muncul serta pemecahan yang diajukan juga akan didiskusikan
selama pertemuan. Selama pertemuan klinis setiap peserta harus mempresentasikan
studi kasus terperinci mengenai kegiatan klinis yang dilakukan selama kegiatan minggu
sebelumnya. Penyelia akan mempresentasikan evaluasi kemajuan peserta dalam mencapai
tujuan sesi ini menggunakan kriteria yang tercantum dalam tujuan pembelajaran, protokol,
dan daftar tilik keterampilan. Pengalaman pembelajaran dari individual dan kelompok
akan didiskusikan. Usulan untuk penguatan pengalaman belajar akan dicatat dan rencana
tindakan perbaikan sesuai kebutuhan.

Seminar dan Rangkuman Waktu: 2 jam


Semua staf bayi baru lahir yang terkait akan diundang untuk menghadiri seminar terakhir pada
akhir sesi praktek sepuluh minggu. Setiap peserta akan menyiapkan satu (1) kasus mengenai
cara mencegah, mendiagnosis, dan menatalaksana HIE di unit neonatus. Setiap presentasi
akan diberi masukkan menggunakan kriteria yang tercantum pada tujuan pembelajaran,
protokol, dan daftar tilik keterampilan.
Pengalaman pembelajaran dari individual dan kelompok akan didiskusikan dengan mengacu
pada kriteria yang tercantum pada tujuan pembelajaran. Salah satu peserta akan merangkum
sesi praktek sepuluh minggu untuk penguasaan kemahiran menggunakan kriteria yang
tercantum pada tujuan pembelajaran.

Penilaian Kompetensi
Untuk memperagakan penguasaan kemahiran, setiap peserta akan dinilai berdasarkan kriteria
yang disebutkan pada tujuan pembelajaran pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung.

Tujuan Pembelajaran Strategi/Metode Penilaian

Pengamatan kinerja menurut kriteria pada


tujuan pembelajaran, protokol, dan daftar
1. Mendefinisikan asfiksia perinatal dan HIE.
tilik keterampilan saat praktek klinis dan
pertemuan klinis serta seminar akhir.
2. Melakukan anamnesa untuk mendeteksi
Pengamatan kinerja menurut kriteria pada
risiko predisposisi antenatal atau intrapartum
tujuan pembelajaran, protokol, dan daftar
(alami atau obstetri) HIE pada neonatus dan
tilik keterampilan saat praktek klinis dan
menilai kesehatan janin selama kedua masa
pertemuan klinis serta seminar akhir.
tersebut.

453
Modul 25
Ensefalopati Iskemik Hipoksik

Tujuan Pembelajaran Strategi/Metode Penilaian

Pengamatan kinerja menurut kriteria pada


3. Mengidentifikasi kondisi obstetri yang
tujuan pembelajaran, protokol, dan daftar
memerlukan intervensi medis untuk
tilik keterampilan saat praktek klinis dan
mencegah HIE.
pertemuan klinis serta seminar akhir.
Pengamatan kinerja menurut kriteria pada
4. Menatalaksana neonatus dengan HIE secara tujuan pembelajaran, protokol, dan daftar
tepat. tilik keterampilan saat praktek klinis dan
pertemuan klinis serta seminar akhir.
Pengamatan kinerja menurut kriteria pada
5. Mencegah penundaan dimulainya resusitasi tujuan pembelajaran, protokol, dan daftar
untuk menghindari HIE. tilik keterampilan saat praktek klinis dan
pertemuan klinis serta seminar akhir.
Pengamatan kinerja menurut kriteria pada
6. Mendeteksi fitur klinis HIE melalui
tujuan pembelajaran, protokol, dan daftar
pemeriksaan fisis dan mengklasifikasikan
tilik keterampilan saat praktek klinis dan
tingkat kondisinya.
pertemuan klinis serta seminar akhir.
Pengamatan kinerja menurut kriteria pada
7. Menentukan komplikasi organ lain dan tujuan pembelajaran, protokol, dan daftar
komplikasi sistem. tilik keterampilan saat praktek klinis dan
pertemuan klinis serta seminar akhir.
Pengamatan kinerja menurut kriteria pada
8. Menginstruksikan studi diagnostik yang tepat
tujuan pembelajaran, protokol, dan daftar
untuk mendiagnosis dan memantau kondisi
tilik keterampilan saat praktek klinis dan
HIE.
pertemuan klinis serta seminar akhir.
Pengamatan kinerja menurut kriteria pada
9. Mengidentifikasi diagnosis diferensial yang tujuan pembelajaran, protokol, dan daftar
menyerupai HIE pada masa neonatus awal. tilik keterampilan saat praktek klinis dan
pertemuan klinis serta seminar akhir.
Pengamatan kinerja menurut kriteria pada
10. Memprediksi prognosis neonatus dengan tujuan pembelajaran, protokol, dan daftar
HIE. tilik keterampilan saat praktek klinis dan
pertemuan klinis serta seminar akhir.

Persiapan Sesi
Penyelia
Penyelia harus mempersiapkan semua materi rujukan yang tercantum. Penyelia harus
mengorganisasikan praktek penguasaan kemahiran untuk memastikan bahwa jumlah kasus
yang cukup, fasilitas dan sistem pendukung sudah siap bagi peserta. Penyelia harus mengkaji
peran anggota tim kesehatan lainnya untuk memfasilitasi proses pembelajaran. Penyelia
harus menghadiri pertemuan klinis, menyelia setiap peserta dan menuliskan dalam buku
register bahwa setiap peserta telah menguasai keterampilan yang berhubungan dengan
praktek pembelajaran selama sepuluh minggu untuk mencapai kemahiran ini.

454
Paket Pelatihan PONEK
Asuhan Neonatus Esensial

Peserta
Setiap peserta harus memenuhi semua kriteria pada tujuan pembelajaran Sesi 1 dan 2
sebagai persyaratan awal untuk mulai sesi ini. Setiap peserta harus mengorganisasi diri
sendiri selama praktek pembelajaran untuk kemahiran dan mencari jumlah kasus yang
harus ditanganinya serta meminta bantuan penyeliaan jika diperlukan. Setiap peserta harus
mengorganisasi diri selama praktek penguasaan kemahiran ini dengan mencari jumlah kasus
yang harus ditanganinya, dan juga bantuan penyeliaan sesuai kebutuhan. Setiap peserta
harus mempersiapkan dan menghadiri setiap pertemuan klinis dan seminar akhir serta sesi
rangkuman.

Materi Rujukan dan Perlengkapan


• Modul: Ensefalopati Iskemik Hipoksik.
• “Ensefalopati Iskemik Hipoksik (HIE)”, dalam Asuhan Neonatus Esensial: Protokol untuk
dokter.
• “Resusitasi Neonatus”, Protokol untuk dokter.
• Transparansi, lembar balik, dan/atau handout untuk yang berikut:
—— Tujuan, latar belakang sesi, dan tujuan pembelajaran.
—— Daftar tilik keterampilan: Diagnosis dan Tatalaksana Ensefalopati Iskemik Hipoksik
(HIE).
—— Daftar tilik keterampilan: Resusitasi Neonatus.
—— Pedoman Pemberian Obat Anti Kejang
• Materi yang sesuai dari sesi 1 and 2.
• Lembar balik dan spidol.
• Perlengkapan penampil data.

455
Materi Rujukan dan Presentasi
Modul Asuhan Neonatus Essensial
Analisa Tugas Terpadu Ensefalopati Iskemik Hipoksik

Analisa Tugas Terpadu Hypoxic Ischemic Encephalopathy: Peran dan Tanggung Jawab Unit Perinatologi
Modul 25

Peran: Tanggung Jawab:


NN = Dokter Neonatus N = Perawat BDD = Bidan di desa 1 = Penanggung Jawab Utama
PD = Dokter anak PM = Paramedis FM = Keluarga/ibu 2 = Penanggung Jawab Kedua
PR/GP = Residen dokter anak dan dokter umum MW = Bidan OR = Lain-lain: ____________________ 3 = Penyelia

Peran & Tanggung Jawab


Ensefalopati Iskemik Hipoksik

RS RS Propinsi RS Kabupaten/ Kota RS Kecamatan/ Polindes/


Pendidikan/Universitas Puskesmas Rumah
Bab : 25 Ensefalopati Iskemik Hipoksik
Tangga

Tugas: Melengkapi Penilaian neonatus Dan


mengimplementasikan Kebijakan serta prosedur neonatus NN PD PR N MW PM OR NN PD PR N MW PM OR PD PR N MW PM OR GP N MW PM OR N BD FM
yang Masuk untuk dirawat/Keluar sesuai dengan GP GP GP D
standard dan protokol pelayanan Untuk Mencegah,
Mendiagnosis dan Menatalaksana Hypoxic Ischemic
Encephalopathy (HIE).
1. Kompetensi: Mengetahui Definisi, Kebutuhan
Pencegahan, Diagnosis, dan dukungan
Penatalaksanaan Hypoxic Ischemic penatalak-

458
Encephalopathy (HIE) sanaan
CQIS
Keterampilan 1 1 1 1 1 X X 1 1 1 1 1 X X 1 1 1 1 X X 1 1 1 X X 1 1 X
1.1 Mendefinisikan asfiksia perinatal dan 3 3 3 3 3 3 3 3 3
HIE.
1.2. Mengetahui kriteria diagnosis kasus 1 1 1 1 1 X X 1 1 1 1 1 X X 1 1 1 1 X X 1 1 1 X X 1 1 X
asfiksia. 3 3 3 3 3 3 3 3 3
1.3. Mengenal faktor risiko yang 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 2
merupakan predisposisi timbulnya 3 3 3 3 3 3 3 3 3
asfiksia janin dan neonatus.
1 1 1 2 2 X X 1 1 1 2 2 X X 1 1 2 2 X X 1 2 2 X X 1 1 X
1.4 Mengetahui tingkat HIE menurut 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Sarnat and Sarnat.
1.5. Mengidentifikasi kondisi klinis yang 1 1 1 2 2 X X 1 1 1 2 2 X X 1 1 2 2 X X 1 2 2 X X X X X
mengarah pada disfungsi multiorgan. 3 3 3 3 3 3 3
1.6. Mengetahui pemeriksaan yang 1 1 1 2 2 X X 1 1 1 2 2 X X 1 1 2 2 X X 1 2 2 X X 1 1 X
diperlukan untuk setiap kasus. 3 3 3 3 3 3 3 3 3
1.7 Membedakan antara kondisi lain 1 1 1 2 2 X X 1 1 1 2 2 X X 1 1 2 2 X X 1 2 2 X X 1 1 X
yang menyerupai HIE pada masa 3 3 3 3 3 3 3 3
neonatus dini.
1.8 Mengetahui pentingnya intervensi 1 1 1 1 1 X X 1 1 1 1 1 X X 1 1 1 1 X X 1 1 1 X X 1 1 X
1
Modul Asuhan Neonatus Essensial
Analisa Tugas Terpadu Ensefalopati Iskemik Hipoksik
RS RS Propinsi RS Kabupaten/ Kota RS Kecamatan/ Polindes/
Pendidikan/Universitas Puskesmas Rumah
Bab : 25 Ensefalopati Iskemik Hipoksik
Tangga

Tugas: Melengkapi Penilaian neonatus Dan


mengimplementasikan Kebijakan serta prosedur neonatus NN PD PR N MW PM OR NN PD PR N MW PM OR PD PR N MW PM OR GP N MW PM OR N BD FM
yang Masuk untuk dirawat/Keluar sesuai dengan GP GP GP D
standard dan protokol pelayanan Untuk Mencegah,
Mendiagnosis dan Menatalaksana Hypoxic Ischemic
Encephalopathy (HIE).
yang tepat waktu dan benar selama 3 3 3 3 3 3 3 3
masa intrapartum dan segera setelah
kelahiran neonatus untuk mencegah
dan menatalaksana HIE.
1.9 Mengetahui penatalaksanaan suportif 1 1 1 2 2 X X 1 1 1 2 2 X X 1 1 2 2 X X 1 2 2 X X 1 1 X
dan terapetik untuk kasus HIE. 3 3 3 3 3 3 3 3 3
1.10 Menetapkan indikator prognosis 1 1 1 2 2 X X 1 1 1 2 2 X X 1 1 2 2 X X 1 2 2 X X 1 1 X
buruk pada kasus HIE. 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2. Kompetensi: Mengetahui X

459
pentingnya waktu yang kritis untuk
pencegahan dan penatalaksanaan
HIE.
2.1. Mencegah penundaan 1 1 1 1 1 X X 1 1 1 1 1 X X 1 1 1 1 X X 1 1 1 X X 1 1 X
berkepanjangan dimulainya 3 3 3 3 3 3 3 3
pernapasan spontan dan
memutuskan intervensi obstetri yang
tepat.
2.2. Mendeteksi abnormalitas detak 4.3.18 1 1 1 1 1 X X 1 1 1 1 1 X X 1 1 1 1 X X 1 1 1 X X 1 1 X
jantung janin dan keseimbangan 3 3 3 3 3 3 3 3
asam basa.
2.3. Mempertimbangkan kondisi yang 1 1 1 1 1 X X 1 1 1 1 1 X X 1 1 1 1 X X 1 1 1 X X 1 1 X
menjadi predisposisi asfiksia. 3 3 3 3 3 3 3 3
2.4. Meminta dokter anak yang 1 1 1 1 1 X X 1 1 1 1 1 X X 1 1 1 1 X X 2 1 1 X X 1 1 X
berpengalaman dalam resusitasi 3 3 3 3 3 3 3 3
neonatus untuk menghadiri
persalinan neonatus yang berisiko
terkena asfiksia
2.5. Meminta perawat ruang bersalin 2 2 1 1 1 X X 2 2 1 1 1 X X 2 1 1 1 X X 2 1 1 X X 1 1 X
mengecek perlengkapan resusitasi di 3 3 3 3 3 3 3 3
ruang bersalin.
2.6. Memindahkan neonatus ke unit 2 2 1 1 1 X X 2 2 1 1 1 X X 2 1 1 1 X X 2 1 1 X X 1 1 X
neonatus setelah mendapatkan 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Asuhan Neonatus Esensial
Paket Pelatihan PONEK

2
Modul Asuhan Neonatus Essensial
Analisa Tugas Terpadu Ensefalopati Iskemik Hipoksik
Modul 25

RS RS Propinsi RS Kabupaten/ Kota RS Kecamatan/ Polindes/


Pendidikan/Universitas Puskesmas Rumah
Bab : 25 Ensefalopati Iskemik Hipoksik
Tangga

Tugas: Melengkapi Penilaian neonatus Dan


mengimplementasikan Kebijakan serta prosedur neonatus NN PD PR N MW PM OR NN PD PR N MW PM OR PD PR N MW PM OR GP N MW PM OR N BD FM
yang Masuk untuk dirawat/Keluar sesuai dengan GP GP GP D
Ensefalopati Iskemik Hipoksik

standard dan protokol pelayanan Untuk Mencegah,


Mendiagnosis dan Menatalaksana Hypoxic Ischemic
Encephalopathy (HIE).
resusitasi yang tepat.
3. Kompetensi: Mendefinisikan kondisi
yang menjadi predisposisi asfiksia
bagi janin dan BBL.
3.1. Mendefinisikan kondisi antenatal 1 1 1 1 1 X X 1 1 1 1 1 X X 1 1 1 1 X X 1 1 1 X X 1 1 X
yang menjadi predisposisi asfiksia: 3 3 3 3 3 3 3 3
• kondisi ibu
• kondisi obstetri
3.2. Mendefinisikan kondisi intrapartum 1 1 1 1 1 X X 1 1 1 1 1 X X 1 1 1 1 X X 1 1 1 X X 1 1 X
yang menjadi predisposisi asfiksia. 3 3 3 3 3 3 3 3
3.3. Mendefinisikan kondisi neonatus 1 1 1 1 1 X X 1 1 1 1 1 X X 1 1 1 1 X X 1 1 1 X X 1 1 X

460
postpartum yang menjadi 3 3 3 3 3 3 3 3
predisposisi asfiksia.
4. Kompetensi: Mendeteksi fitur klinis
HIE dan asfiksia yang cukup
signifikan menyebabkan sekuele
neurologis
4.1. Mengevaluasi nilai Apgar (0-3) yang 1 1 1 1 1 X X 1 1 1 1 1 X X 1 1 1 1 X X 1 1 1 X X 1 1 X
berlangsung lebih dari lima menit. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4.2. Menetapkan keputusan asidosis (pH 4.3.18 1 1 1 2 2 X X 1 1 1 2 2 X X 1 1 2 2 X X 1 2 2 X X X X X
< 7,0). 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4.3. Mendeteksi tingkat cedera sistemik 4.3.20 1 1 1 2 2 X X 1 1 1 2 2 X X 1 1 2 2 X X 1 2 2 X X X X X
pada organ. 4.3.21 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4.3.22
5. Kompetensi: Mengetahui tingkat
HIE dan komplikasi sistem pada
organ karena asfiksia perinatal.
5.1. Mendeteksi ensefalopati ringan. 4.3.13 1 1 1 2 2 X X 1 1 1 2 2 X X 1 1 2 2 X X 1 2 2 X X X X X
3 3 3 3 3 3
5.2. Mendeteksi ensefalopati sedang. 4.3.13 1 1 1 2 2 X X 1 1 1 2 2 X X 1 1 2 2 X X 1 2 2 X X X X X
3 3 3 3 3 3
5.3. Mendeteksi ensefalopati berat. 4.3.6 1 1 1 2 2 X X 1 1 1 2 2 X X 1 1 2 2 X X 1 2 2 X X X X X

3
Modul Asuhan Neonatus Essensial
Analisa Tugas Terpadu Ensefalopati Iskemik Hipoksik
RS RS Propinsi RS Kabupaten/ Kota RS Kecamatan/ Polindes/
Pendidikan/Universitas Puskesmas Rumah
Bab : 25 Ensefalopati Iskemik Hipoksik
Tangga

Tugas: Melengkapi Penilaian neonatus Dan


mengimplementasikan Kebijakan serta prosedur neonatus NN PD PR N MW PM OR NN PD PR N MW PM OR PD PR N MW PM OR GP N MW PM OR N BD FM
yang Masuk untuk dirawat/Keluar sesuai dengan GP GP GP D
standard dan protokol pelayanan Untuk Mencegah,
Mendiagnosis dan Menatalaksana Hypoxic Ischemic
Encephalopathy (HIE).
4.3.12 3 3 3 3 3 3
4.3.13
4.3.19
5.4. Menentukan organ lain yang terkena. 4.3.20 1 1 1 2 2 X X 1 1 1 2 2 X X 1 1 2 2 X X 1 2 2 X X X X X
4.3.21 3 3 3 3 3 3
4.3.22
6. Kompetensi: Mengetahui dan
menginstruksikan studi diagnostik
HIE.
6.1. Hitungan sel darah lengkap. 1 1 1 2 2 2 X 1 1 1 2 2 2 X 1 1 2 2 2 X 1 2 2 2 X X X X
3 3 3 3 3

461
6.2. Analisis urin. 1 1 1 2 2 2 X 1 1 1 2 2 2 X 1 1 2 2 2 X 1 2 2 2 X X X X
3 3 3 3 3
6.3. Glukosa darah, urea darah, kalsium, 1 1 1 2 2 2 X 1 1 1 2 2 2 X 1 1 2 2 2 X 1 2 2 2 X X X X
fosfor, magnesium, elektrolit, liver, 3 3 3 3 3
uji fungsi, dll.
6.4. Gas darah arteri. 1 1 1 2 2 2 X 1 1 1 2 2 2 X 1 1 2 2 2 X 1 2 2 2 X X X X
3 3 3 3 3
6.5. Pungsi lumbar. 1 1 1 2 2 2 X 1 1 1 2 2 2 X 1 1 2 2 2 X 1 2 2 2 X X X X
3 3 3 3 3
6.6. Ultrasonografi kepala. 1 1 1 2 2 2 X 1 1 1 2 2 2 X 1 1 2 2 2 X 1 2 2 2 X X X X
3 3 3 3 3
6.7. X-ray kerangka kepala dan tulang 1 1 1 2 2 2 X 1 1 1 2 2 2 X 1 1 2 2 2 X 1 2 2 2 X X X X
belakang jika dicurigai adanya 3 3 3 3 3
trauma.
7. Kompetensi: Membedakan kondisi
lain yang menyerupai HIE pada masa
BBL awal.
7.1. Sepsis dan meningitis. 6.6.1 1 1 1 2 2 X X 1 1 1 2 2 X X 1 1 2 2 X X 1 2 2 X X X X X
6.6.3 3 3 3 3 3 3
7.2. Viral encephalitis. 6.6.3 1 1 1 2 2 X X 1 1 1 2 2 X X 1 1 2 2 X X 1 2 2 X X X X X
3 3 3 3 3 3

4
Asuhan Neonatus Esensial
Paket Pelatihan PONEK
Modul Asuhan Neonatus Essensial
Analisa Tugas Terpadu Ensefalopati Iskemik Hipoksik
Modul 25

RS RS Propinsi RS Kabupaten/ Kota RS Kecamatan/ Polindes/


Pendidikan/Universitas Puskesmas Rumah
Bab : 25 Ensefalopati Iskemik Hipoksik
Tangga

Tugas: Melengkapi Penilaian neonatus Dan


mengimplementasikan Kebijakan serta prosedur neonatus NN PD PR N MW PM OR NN PD PR N MW PM OR PD PR N MW PM OR GP N MW PM OR N BD FM
yang Masuk untuk dirawat/Keluar sesuai dengan GP GP GP D
Ensefalopati Iskemik Hipoksik

standard dan protokol pelayanan Untuk Mencegah,


Mendiagnosis dan Menatalaksana Hypoxic Ischemic
Encephalopathy (HIE).
7.3. Malformasi bawaan 4.3.20 1 1 1 2 2 X X 1 1 1 2 2 X X 1 1 2 2 X X 1 2 2 X X X X X
4.3.21 3 3 3 3 3 3
4.3.22
7.4. Sedasi dan analgesia 1 1 1 2 2 X X 1 1 1 2 2 X X 1 1 2 2 X X 1 2 2 X X X X X
3 3 3 3 3 3
7.5. Penyakit metabolik 4.3.18 1 1 1 2 2 X X 1 1 1 2 2 X X 1 1 2 2 X X 1 2 2 X X X X X
6.4.3 3 3 3 3 3 3
7.6. Penyakit neuromuskuler 1 1 1 2 2 X X 1 1 1 2 2 X X 1 1 2 2 X X 1 2 2 X X X X X
3 3 3 3 3 3
7.7. Trauma lahir 4.3.20 1 1 1 2 2 X X 1 1 1 2 2 X X 1 1 2 2 X X 1 2 2 X X X X X
4.3.21 3 3 3 3 3 3

462
4.3.22
8. Kompetensi: Menatalaksana BBL
dengan tepat.
8.1. Memastikan pengendalian oksigen 4.3.16, 4.3.17, 1 1 1 2 2 X X 1 1 1 2 2 X X 1 1 2 2 X X 1 2 2 X X X X X
darah dan keseimbangan asam basa 4.3.18, 4.3.12, 3 3 3 3 3 3
yang baik dan memulai ventilasi 4.3.10, 4.3.9,
mekanis jika perlu. 4,3,6
8.2. Memantau dan menjaga suhu tubuh. 3.3.1, 3.3.2 2 2 1 1 1 X X 2 2 1 1 1 X X 2 1 1 1 X X 2 1 1 X X 1 1 X 1 1 X X
3 3 3 3 3 3 3 3
8.3. Mengoreksi gangguan kalori, cairan, 4,5,1, 4.5.2, 1 1 1 2 2 X X 1 1 1 2 2 X X 1 1 2 2 X X 1 2 2 X X X X X
dan elektrolit; menambah kalsium ke 4.5.3, 4.5.4, 3 3 3 3 3 3
dalam cairan IV jika uji laboratorium 4.5.5
tidak tersedia.
8.4. Fenobarbital untuk perawatan 2.3.15 1 1 1 2 2 X X 1 1 1 2 2 X X 1 1 2 2 X X 1 2 2 X X 1 1 X
kejang. 3 3 3 3 3 3 3 3
9. Kompetensi: memprediksi
diagnosis.
9.1. Mendeteksi asidosis metabolik parah 4.3.18 1 1 1 2 2 X X 1 1 1 2 2 X X 1 1 2 2 X X 1 2 2 X X X X X
(pH < 7,0) pada gas darah umbilikus 3 3 3 3 3 3
janin berkaitan dengan tingkat
ensefalopati tertentu.

5
Modul Asuhan Neonatus Essensial
Analisa Tugas Terpadu Ensefalopati Iskemik Hipoksik
RS RS Propinsi RS Kabupaten/ Kota RS Kecamatan/ Polindes/
Pendidikan/Universitas Puskesmas Rumah
Bab : 25 Ensefalopati Iskemik Hipoksik
Tangga

Tugas: Melengkapi Penilaian neonatus Dan


mengimplementasikan Kebijakan serta prosedur neonatus NN PD PR N MW PM OR NN PD PR N MW PM OR PD PR N MW PM OR GP N MW PM OR N BD FM
yang Masuk untuk dirawat/Keluar sesuai dengan GP GP GP D
standard dan protokol pelayanan Untuk Mencegah,
Mendiagnosis dan Menatalaksana Hypoxic Ischemic
Encephalopathy (HIE).
9.2. Nilai Apgar ( < 3) buruk 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 2
berkepanjangan selama duapuluh 3 3 3 3 3 3 3 3
menit berkaitan dengan tingginya
angka kematian (64%). Limapuluh
tujuh persen yang tetap hidup
menunjukkan palsi serebral.
9.3. Lamanya jeda antara kelahiran dan 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 2

463
dimulainya respirasi spontan 3 3 3 3 3 3 3 3
berkorelasi dengan kerusakan syaraf
9.4. Neonatus dengan HIE ringan atau 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 2
sedang selama kurang dari lima hari 3 3 3 3 3 3 3 3
menunukkan perkembangan normal.
9.5. Ultrasonogram abnormalitas kepala 4.3.21 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 2
pada neonatus kurang bulan 3 3 3 3 3 3 3 3
berhubungan dengan defisit motorik
dan kognitif saat tindak lanjut
berikutnya.
Asuhan Neonatus Esensial
Paket Pelatihan PONEK

6
Modul 25
Ensefalopati Iskemik Hipoksik

Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.

Hypoxic Ischemic Encephalopathy


Dr. Eriyati Indrasanto
Dr. Nani Dharmasetiawani
Dr. Rinawati Rohsiswatmo
Dr. Risma Kerina Kaban

NTSG (NEONATAL TECHNICAL SUPERVISORY GROUP)

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) HSP - USAID


1

Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.

Gambaran Umum Modul: Tujuan


Tujuan modul ini adalah untuk menginformasikan
metodologi pelatihan berdasarkan kompetensi
bagi fasilitator yang, jika dilaksanakan sesuai
rancangannya, akan mendorong dokter
menguasai pengetahuan, kompetensi dan
keterampilan yang diperlukan untuk diagnosis
dan tatalaksana hypoxic ischemic
encephalopathy (HIE).
2

Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.

Gambaran Umum Modul: Latar


Belakang
Hypoxic ischemic encephalopathy (HIE)
merupakan sekuele spesifik dari asfiksia
neonatorum. Dokter harus mengetahui tentang
adaptasi sistem pernapasan dari dalam ke luar
uterus, patofisiologi kerusakan yang ditimbulkan
oleh asfiksia, dampak sirkulasi dan status
biokimia serta kemungkinan sekuelenya.
3

464
Paket Pelatihan PONEK
Asuhan Neonatus Esensial

Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.

Gambaran Umum Modul: Latar


Belakang (lanj.)
Pertimbangan hati-hati faktor risiko yang
mengindikasikan bahwa neonatus mungkin
memerlukan resusitasi dan/atau ventilasi buatan
serta pemahaman bagaimana resusitasi neonatus
diperlukan jika gangguan ini ingin dicegah atau
diidentifikasi dengan benar dan dilakukan
penatalaksanaannya jika tidak bisa dihindari.

Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.

Analisis Tugas: Tugas

Melengkapi Penilaian neonatus dan


Mengimplementasikan Kebijakan serta Prosedur
neonatus yang masuk untuk dirawat / keluar
Sesuai dengan Standar dan Protokol Pelayanan
untuk Mencegah, Mendiagnosis dan
Menatalaksana Hypoxic Ischemic
Encephalopathy (HIE)
5

Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.

Analisis Tugas: Kompetensi 1


Kompetensi: Mengetahui Definisi,
Pencegahan, Diagnosis, dan Penatalaksanaan
Hypoxic Ischemic Encephalopathy (HIE)
Keterampilan
1.1 Mendefinisikan asfiksia perinatal dan HIE.
1.2 Mengetahui kriteria diagnosis kasus asfiksia.
1.3 Mengenal faktor risiko yang merupakan
predisposisi timbulnya asfiksia janin dan neonatus.

465
Modul 25
Ensefalopati Iskemik Hipoksik

Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.

Analisis Tugas: Kompetensi 1 (lanj.)


Kompetensi: Mengetahui Definisi,
Pencegahan, Diagnosis, dan Penatalaksanaan
Hypoxic Ischemic Encephalopathy (HIE)
Keterampilan
1.4 Mengetahui tingkat HIE menurut Sarnat and Sarnat.
1.5 Mengidentifikasi kondisi klinis yang mengarah pada
disfungsi multiorgan.
1.6 Mengetahui penyelidikan yang diperlukan untuk
setiap kasus.
7

Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.

Analisis Tugas: Kompetensi 1 (lanj.)

Kompetensi: Mengetahui Definisi,


Pencegahan, Diagnosis, dan Penatalaksanaan
Hypoxic Ischemic Encephalopathy (HIE)
Keterampilan
1.7 Membedakan antara kondisi lain yang menyerupai
HIE pada masa neonatus dini.
1.8 Mengetahui pentingnya intervensi yang tepat
waktu dan benar selama masa intrapartum dan
segera setelah kelahiran neonatus untuk
mencegah dan menatalaksana HIE. 8

Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.

Analisis Tugas: Kompetensi 1 (lanj.)

Kompetensi: Mengetahui Definisi,


Pencegahan, Diagnosis, dan
Penatalaksanaan Hypoxic Ischemic
Encephalopathy (HIE)
Keterampilan
1.9 Mengetahui penatalaksanaan suportif dan
pengobatan untuk kasus HIE.
1.10 Menetapkan indikator prognosis buruk pada
kasus HIE. 9

466
Paket Pelatihan PONEK
Asuhan Neonatus Esensial

Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.

Analisis Tugas : Kompetensi 2


Kompetensi: Mengetahui Pentingnya Waktu
Dalam Mencegah Dan Menatalaksana HIE
Keterampilan
2.1 Mencegah penundaan berkepanjangan dimulainya
pernapasan spontan dan memutuskan intervensi
obstetri yang tepat.
2.2 Mendeteksi abnormalitas detak jantung janin dan
keseimbangan asam basa.
2.3 Mempertimbangkan kondisi ibu yang menjadi
predisposisi bagi asfiksia.
10

Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.

Analisis Tugas : Kompetensi 2 (lanj.)


Kompetensi: Menyadari Pentingnya Waktu
Dalam Mencegah Dan Menatalaksana HIE
Keterampilan
2.4 Meminta dokter anak yang berpengalaman
melakukan resusitasi neonatus hadir pada saat
neonatus yang berisiko asfiksia lahir.
2.5 Meminta perawat ruang bersalin mengecek
perlengkapan resusitasi di ruang bersalin.
2.6 Memindahkan neonatus ke unit perinatologi
setelah mendapatkan resusitasi yang tepat.
11

Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.

Analisis Tugas: Kompetensi 3

Kompetensi: Mendefinisikan Kondisi Yang


Menjadi Predisposisi Asfiksia Bagi Janin
Dan Neonatus
Keterampilan
3.1 Mendefinisikan kondisi antenatal yang menjadi
predisposisi asfiksia :
– Kondisi ibu
– Kondisi obstetri
12

467
Modul 25
Ensefalopati Iskemik Hipoksik

Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.

Analisis Tugas: Kompetensi 3 (lanj.)


Kompetensi: Mendefinisikan Kondisi Yang
Menjadi Predisposisi Asfiksia Bagi Janin
Dan Neonatus
Keterampilan
3.2 Mendefinisikan kondisi intrapartum yang
menjadi predisposisi asfiksia.
3.3 Mendefinisikan kondisi neonatus postpartum
yang menjadi predisposisi asfiksia.

13

Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.

Analisis Tugas: Kompetensi 4


Kompetensi: Mendeteksi Gambaran Klinis HIE
dan Asfiksia yang cukup Signifikan
menyebabkan Sekuele Neurologis
Keterampilan
4.1 Mengevaluasi nilai Apgar (0-3) yang berlangsung
lebih dari lima (5) menit.
4.2 Menetapkan ada/tidaknya asidosis (pH<7,0).
4.3. Mendeteksi tingkat cedera sistemik pada organ.
14

Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.

Analisis Tugas: Kompetensi 5


Kompetensi: Mengetahui Tingkat HIE Dan
Komplikasi Sistem Pada Organ Karena
Asfiksia Perinatal
Keterampilan
5.1 Mendeteksi encephalopathy ringan.
5.2 Mendeteksi encephalopathy sedang.
5.3 Mendeteksi encephalopathy berat.
5.4 Menentukan organ lain yang terkena.
15

468
Paket Pelatihan PONEK
Asuhan Neonatus Esensial

Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.

Analisis Tugas: Kompetensi 6


Kompetensi: Mengetahui dan Menginstruksikan
Studi Diagnostik HIE

Keterampilan
6.1 Hitung Darah tepi lengkap
6.2 Analisis urine
6.3 Glukosa darah, urea darah, kalsium, fosfor,
magnesium, elektrolit, uji fungsi hati, dll.

16

Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.

Analisis Tugas: Kompetensi 6 (lanj.)


Kompetensi: Mengetahui dan Dapat
Menginstruksikan Tatalaksana Diagnostik
HIE
Keterampilan
6.4 Gas darah arteri.
6.5 Pungsi lumbal
6.6 Ultrasound kepala.
6.7 Foto rontgen kerangka kepala dan tulang
belakang jika dicurigai adanya trauma. 17

Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.

Analisis Tugas: Kompetensi 7


Kompetensi: Membedakan dengan keadaan lain yang
dapat menyerupai HIE pada masa neonatal dini
Keterampilan
7.1 Sepsis dan meningitis.
7.2 Viral encephalitis.
7.3 Malformasi kongenital.
7.4 Sedasi dan analgesia.

18

469
Modul 25
Ensefalopati Iskemik Hipoksik

Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.

Analisis Tugas: Kompetensi 7 (lanj.)


Kompetensi: Membedakan dengan keadaan lain
yang dapat menyerupai HIE pada masa neonatal
dini

Keterampilan
7.5 Penyakit metabolik.
7.6 Penyakit neuromuskular.
7.7 Trauma lahir
19

Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.

Analisis Tugas: Kompetensi 8

Kompetensi: Menatalaksana Neonatus Dengan


Tepat

Keterampilan
8.1 Memastikan pengendalian oksigen darah dan
keseimbangan asam basa yang baik dan memulai
ventilasi mekanis jika perlu.
8.2 Memantau dan menjaga suhu tubuh.
20

Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.

Analisis Tugas: Kompetensi 8 (lanj.)

Kompetensi: Menatalaksana Neonatus


Dengan Tepat
Keterampilan
8.3 Mengoreksi gangguan kalori, cairan dan
elektrolit; Menambah kalsium ke dalam
cairan IV, jika uji laboratorium tidak
tersedia.
8.4 Phenobarbital untuk terapi kejang.
21

470
Paket Pelatihan PONEK
Asuhan Neonatus Esensial

Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.

Analisis Tugas: Kompetensi 9


Kompetensi: Memprediksi Diagnosis
Keterampilan
9.1 Deteksi asidosis metabolisme berat (pH<7,0) pada
gas darah umbilikus janin dalam kaitannya dengan
tingkat encephalopathy tertentu.
9.2 Nilai Apgar buruk (<3) berkepanjangan selama dua
puluh menit berkaitan dengan tingginya angka
kematian (64%). 57% yang tetap hidup
menunjukkan cerebral palsy.
22

Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.

Analisis Tugas: Kompetensi 9 (lanj.)

Kompetensi: Memprediksi Diagnosis


Keterampilan
9.3 Lamanya waktu antara persalinan dan mulainya
respirasi spontan berkaitan dengan kerusakan
neurologis.
9.4 Neonatus dengan HIE ringan atau sedang yang
berlangsung kurang dari lima hari menunjukkan
perkembangan normal.
9.5 USG kelainan kepala pada neonatus kurang bulan
berhubungan dengan defisit motor dan kognitif di
23
kemudian hari.

Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.

Sesi 1: Tujuan
Tujuan sesi ini adalah untuk
memperkenalkan pengetahuan,
keterampilan dan kompetensi yang
diperlukan peserta untuk identifikasi
penyebab, faktor risiko, tanda dan gejala
HIE, penyelidikan yang diperlukan untuk
mendiagnosis dan mengklasifikasikan
tingkat HIE serta strategi penatalaksanaan
berikutnya dengan tepat.
24

471
Modul 25
Ensefalopati Iskemik Hipoksik

Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.

Sesi 1: Latar Belakang


•Hypoxic Ischemic Encephalopathy (HIE) merupakan salah satu
penyebab kesakitan dan kematian neonatus yang sering
dijumpai di dunia.

• HIE merupakan akibat dari asfiksia neonatorum dan seringkali


merupakan kondisi yang dapat dicegah. Dokter harus lebih
proaktif mempraktekkan langkah pencegahan.

•Semua dokter harus memahami penyebab dan faktor risiko HIE


serta mempunyai kompetensi dan keterampilan untuk mencegah
dan menatalaksana HIE dengan tepat.
25

Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.

Sesi 1: Latar Belakang (lanj.)

Pengetahuan dan keterampilan dalam sesi ini


merupakan kelanjutan dari pengetahuan dan
keterampilan yang ditemukan di modul dan
prosedur lainnya dari seri ini termasuk
Gangguan Pernapasan Pada Neonatus,
Resusitasi Neonatus, dll. Dokter diminta untuk
mengkaji informasi modul ini sesuai kebutuhan
selama sesi.
26

Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.

Tujuan Pembelajaran

1. Mendefinisikan asfiksia perinatal dan HIE.


2. Mengidentifikasi kriteria yang diperlukan untuk
diagnosis kasus asfiksia neonatorum.
3. Mengidentifikasi faktor risiko pada masa antenatal,
intrapartum, dan postpartum yang menjadi
predisposisi asfiksia janin dan neonatus.
4. Mengetahui faktor yang memerlukan penilaian dan
kemungkinan intervensi obstetri dini lainnya untuk
mencegah HIE
27

472
Paket Pelatihan PONEK
Asuhan Neonatus Esensial

Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.

Tujuan Pembelajaran (lanj.)


5. Mendefinisikan gambaran klinis berbagai
tingkatan HIE menurut Sarnat and Sarnat.
6. Menentukan disfungsi sistem lainnya yang
mungkin disebabkan oleh asfiksia
neonatorum.
7. Mengidentifikasi diagnosis diferensial yang
menyerupai HIE pada masa neonatus dini.
28

Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.

Tujuan Pembelajaran (lanj.)


8. Menentukan uji diagnostik yang harus
dilakukan untuk HIE.
9. Menyusun langkah penatalaksanaan yang
tepat untuk neonatus dengan HIE.
10. Menentukan faktor penentu penting yang
berperan pada prognosis buruk pada
neonatus dengan HIE.

29

Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.

Kriteria Yang Diperlukan Untuk


Mendiagnosis Kasus Asfiksia Neonatorum
Asfiksia neonatorum ditetapkan apabila
ditemui semua kondisi berikut ini:
1. Asidosis metabolik/campuran yang berat
(pH < 7,0)
2. Nilai Apgar 0-3 > 5 menit
3. Manifestasi neurologis pada neonatus
4. Disfungsi organ multi-sistem
AAP
30

473
Modul 25
Ensefalopati Iskemik Hipoksik

Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.

Faktor Risiko Yang Merupakan


Predisposisi Asfiksia Neonatorum

Kondisi Antepartum
1. Faktor ibu:
– Toksemia, diabetes, hipertensi, penyakit
jantung
– Penyakit vaskular kolagen, infeksi,
isoimunisasi, kecanduan obat
31

Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.

Faktor Risiko Yang Merupakan


Predisposisi Asfiksia Neonatorum
(lanj.)
2. Faktor obstetri
- Plasenta previa
- Tali pusat menumbung
- KPD
- polyhidramnion
- Tidak memadainya pasokan dari plasenta
32

Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.

Faktor Risiko Yang Merupakan


Predisposisi Asfiksia Neonatorum
(lanj.)

Kondisi Intrapartum
1. Presentasi abnormal
2. Persalinan presipitatus atau lama
3. Persalinan yang sulit
4. Persalinan lebih bulan
33

474
Paket Pelatihan PONEK
Asuhan Neonatus Esensial

Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.

Faktor Risiko Yang Merupakan


Predisposisi Asfiksia Neonatorum
(lanj.)
Kondisi Postpartum (Neonatal
1. Prematuritas
2. Sindroma gawat napas (RDS)
3. Sindroma aspirasi mekonium(MAS)
4. Sepsis, pneumonia, penyakit hemolitik
5. Anomali jantung atau paru
34

Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.

Klasifikasi Menurut Sarnat and Sarnat

Penulis, Sarnat and Sarnat, telah


mengklasifikasi HIE ke dalam tingkatan
berikut dengan presentasi klinisnya

35

Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.

HIE Tingkat I
• Perubahan kesadaran periodik berupa letargi,
iritabilitas, kesadaran berlebihan, jitteriness.
• Gangguan minum
• Meningkatnya tonus otot, refleks tendon dalam
berlebihan
• Refleks Moro spontan atau berlebihan
• Meningkatnya detak jantung, pupil: dilatasi
• Tidak ada kejang
• Gejala menghilang dalam waktu 24 jam
36

475
Modul 25
Ensefalopati Iskemik Hipoksik

Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.

HIE Tingkat II

• Letargi
• Gangguan minum, depresi refleks gag
• Hipotonia
• Detak jantung lambat dan konstriksi pupil
menggambarkan adanya rangsangan parasimpatis.
• 50-70% neonatus mengalami kejang, biasanya
dalam 24 jam pertama setelah kelahiran

37

Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.

HIE Tingkat III


Kelainan neurologi lainnya:
• Koma
• Lunglai
• Refleks menghilang
• Pupil: tidak bergerak, hanya bereaksi sedikit saja
• Apnea, bradikardi, hipotensi
• Kejang jarang terjadi tapi bila timbul, akan
berkepanjangan
38

Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.

Disfungsi Sistem Multi-Organ Lainnya


Yang Mungkin Disebabkan Oleh
Asfiksia Neonatorum

• Tubular Necrosis akut: oliguria,


hematuria, polyuria
• Cardiomyopathy: hipotensi
• Hipertensi Paru yang menetap :
tachypnea, hipoksemia
39

476
Paket Pelatihan PONEK
Asuhan Neonatus Esensial

Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.

Disfungsi Sistem Multi-Organ


Lainnya
• Nekrosis hati: ! amonia, !AST/ALT, ikterus.
• NEC: distensi, b.a.b. berdarah
• Insufisiensi adrenal : " glukosa, " Na, " TD
• Sekresi ADH yang tidak benar : oliguria, "Na

40

Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.

Diagnosis Diferensial HIE

• Sedasi dan/atau analgesia


• Sepsis dan/atau meningitis
• Virus ensephalitis
• Kelainan bawaan
• Penyakit neuromuskular
• Trauma lahir
• Penyakit metabolik
41

Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.

Tes Diagnostik Untuk HIE

• Pemeriksaan darah
• Gula darah
• BUN dan kreatinin
• Elektrolit darah, Ca, P, Mg
• Enzym hati (CPK, SGOT, LDH)
• Gas darah arteri
42

477
Modul 25
Ensefalopati Iskemik Hipoksik

Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.

Tes Diagnostik Untuk HIE (lanj.)


• Analisis urine dan jumlah keluaran urine
• Pungsi lumbal (bisa dipertimbangkan)
• USG kepala
• X-ray kerangka kepala dan tulang belakang,
EEG, CT jika diindikasikan dan tersedia
• Foto rontgen dada bila ada indikasi

43

Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.

Penatalaksanaan HIE
• Pencegahan merupakan penatalaksanaan yang
terbaik.
• Waktu merupakan hal penting dan penundaan
beberapa menit saja dapat mengakibatkan kematian
atau kecacatan seumur hidup.
• Menjaga oksigenasi dan keseimbangan asam basa.
• Memulai ventilasi mekanis jika perlu.
• Memantau dan menjaga suhu tubuh.

44

Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.

Penatalaksaan HIE (lanj.)


• Mengoreksi dan menjaga kebutuhan kalori,
cairan, elektrolit dan kadar glukosa (D10W 60
cc/kg/hari).
• Mengoreksi hipovolemia (whole blood).
• Menghindari cairan berlebihan, hipertensi,
hiperviskositas.
• Memberikan phenobarbital untuk perawatan
kejang. 45

478
Paket Pelatihan PONEK
Asuhan Neonatus Esensial

Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.

Penatalaksanaan HIE: Kejang

Merawat kejang
• Memberikan Phenobarbital IV 20 mg/kg
selama 5 menit.
• Dosis bisa ditingkatkan 5 mg/kg setiap 5
menit sampai kejang terkendali atau hingga
tercapai dosis maksimum 40 mg/kg.

46

Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.

Penatalaksanaan HIE: Kejang (lanj.)


• Jika tidak terkendali oleh dosis Phenobarbital
maksimal yang diijinkan, tambahkan
Phenytoin IV 20 mg/kg. Pertahankan dosis
5-10 mg/kg/hari dan diberikan setiap delapan
jam dalam beberapa dosis.
• Tidak ada intervensi terapeutik lainnya yang
terbukti menolong misalnya kortikosteroid,
profilaktik phenobarbital, furosemide,
mannitol, dll. 47

Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.

Penanda Prognosis Buruk HIE


• Riwayat dan catatan klinis yang semakin buruk.
• Asidosis metabolik darah tali pusat berat (pH < 7.0).
• Nilai Apgar < 3 selama 20 menit.
• Tertundanya pernapasan spontan.
• Pemeriksaan neurologis abnormal # 5 hari.
• USG kepala dengan PVL atau perdarahan serius ada
hubungannya dengan defisit motor dan kognitif.

48

479
Modul 25
Ensefalopati Iskemik Hipoksik

Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.

Rangkuman : Tujuan Pembelajaran


1. Mendefinisikan asfiksia perinatal dan HIE.
2. Mengidentifikasi kriteria yang diperlukan untuk
diagnosis kasus asfiksia neonatorum.
3. Mengidentifikasi kondisi risiko pada masa antenatal,
intrapartum, dan postpartum yang menjadi
predisposisi asfiksia janin dan neonatus.
4. Mengetahui faktor-faktor yang memerlukan penilaian
dan kemungkinan intervensi obstetri mendesak
lainnya untuk mencegah HIE.
49

Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.

Rangkuman : Tujuan Pembelajaran


(lanj.)

5. Mendefinisikan gambaran klinis berbagai


tingkatan HIE menurut Sarnat and Sarnat.
6. Menentukan disfungsi sistem lainnya yang
mungkin disebabkan oleh asfiksia
neonatorum.
7. Mengidentifikasi diagnosis diferensial yang
menyerupai HIE pada masa neonatus dini.
50

Program Kesehatan
Ibu,
Health Services Program
Bayi Baru Lahir
dan Anak.

Rangkuman : Tujuan Pembelajaran


(lanj.)

8. Menentukan uji diagnostik yang harus


dilakukan untuk HIE.
9. Menyusun daftar langkah pelaksanaan yang
tepat untuk neonatus dengan HIE.
10. Menentukan penanda penting yang
mengarah pada prognosis buruk untuk
neonatus dengan HIE.
51

480

Anda mungkin juga menyukai