Anda di halaman 1dari 14

MODUL 2

asi Bayi Baru


sit La
u hi
es r
R

KELOMPOK 2A

Tutor: dr. Fendy Dwimartyona, Sp. An.


Kelompok 2A

Andi Zahra Shafanisa Oddang 11020180008


Karmita 11020180018
Nurul Fhadilah Kamil 11020180028
Nurul Qalbi 11020180039
Hairunisa 11020180049
Nur Khumaira Baharuddin 11020180060
Musdalifah 11020180070
M. Arfandi H. M. 11020180080
Wahyuni 11020180090
A. Ridha Nurmy Attahmid 11020180100
rio 1
a
n

e
k
S

Seorang ibu berusia 38 tahun,


P1A0, baru melahirkan bayi
perempuan. Air ketuban
jernih tak berbau. Bayi
menangis lemah dengan BB
Lahir 2800 gram.
Kata Kunci

1. Usia 38 tahun
2. P1A0
3. Baru melahirkan bayi
perempuan
4. Air ketuban jernih tak berbau
5. bayi menangis lemah
6. BB lahir 2800 gram
1. Jelaskan fisiologi perkembangan janin bayi normal!
2. Jelaskan klasifikasi air ketuban normal dan air
nyaa ketuban tidak normal!
ta n 3. Faktor apa saja yang menyebabkan bayi menangis
r
e lemah saat lahir?
P

4. Bagaimana cara menilai bayi pada saat lahir


dengan APGAR score?
5. Jelaskan tatalaksana yang tepat berdasarkan
skenario!
6. Komplikasi apa saja yang dapat terjadi jika kondisi
bayi terus menerus berlangsung dan tanpa
ditangani?
7. Jelaskan perspektif islam berdasarkan skenario!
Pem
Pembaha
bahasan
san
1) Fisiologi Perkembangan
Minggu 40
Janin Normal
Minggu 33-36

Minggu 29-32

Minggu 25-28

Minggu 17-24

Minggu 13-16

Minggu 9

Minggu 8

Minggu 7

Minggu 6

Referensi: Prawirohardjo, Sarwono. 2016. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Ed. 4 Hal 157-163
fikasi Air K
si et
la ub
K an
)
2

Air Ketuban Normal

Air Ketuban Abnormal

Volume cairan amnion normal 800


ml Polihidroamnion (lebih 2 liter)
pH 7,2 Oligohidroamnion (<500 cc)
Massa jenis 1,008 pangkat 5

Referensi: Prawirohardjo, Sarwono. 2018. Ilmu Kebidanan. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
3) Faktor Penyebab Bayi

Menangis Lemash saat Lahir

Faktor Bayi Kondisi Medis Ibu

1. Asfiksia 1. Preeklamsia
2. Lahir Prematur 2. Diabetes saat Hamil
3. Keracunan Air Ketuban 3. Mengonsumsi Obat-obatan
4. Hipoglikemia tertentu

Referensi: U.S. National Library of Medicine MedlinePlus (2017). Changes in the newborn at birth.
4) Cara menilai

APGAR Score
bayi pada saat

lahir

Referensi: American Academy of Pediatrics and American College of Obstetricians and Gynaecologists. Care of the neonate. Guidelines for perinatal care. Gilstrap LC, Oh W, editors. Elk Grove
Village (IL): American Academy of Pediatrics.
5) Tatalaksana

Referensi: American Academy of Pediatrics dan American Heart Association. Buku


panduan resusitasi neonatus. Edisi ke-5.
6) Komplikasi

Asfiksia neonatorum adalah kegagalan nafas secara spontan


danteratur pada saat lahir atau beberapa saat setelah saat
lahir yangditandai dengan hipoksemia, hiperkarbia, dan
asidosis.

Pada Organ Vital

1. Otak
2. Jantung & Paru
3. Gastrointestinal
4. Ginjal

Ensefalopati Hipoksik-Iskemik

Referensi:
Aminullah A. Asfiksia bayi baru lahir. Dalam: Markum AH, Ismael S, Alatas H, Akib A, Firmansyah A,
Sastroasmoro S, penyunting. Buku Ajar Ilmu KesehatanAnak. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia; 1991. h. 261-5.
Yu VHY, Monintja HE. Asfiksia perinatal. Dalam: Beberapa masalah perawatan intensif neonatus. Jakarta: BP
FKUI; 1997. h. 129-51.
Pada hipoksia yang berkelanjutan,
kekurangan oksigen untuk menghasilkan
Bayi dengan asfiksia perinatal dapat energy bagi metabolisme
mengalami iskemia miokardial transien. tubuhmenyebabkan terjadinya proses
glikolisis an aerobik.

Produk sampingan proses tersebut (asam


Secara klinis dapat ditemukan gejala laktat dan piruverat) menimbulkan
gagal jantung seperti, takipnu, takikardia, peningkatan asam organik tubuh yang
pembesaran hati dan irama derap. berakibat menurunnya pH darah sehingga
terjadilah asidosis metabolic.

Bising sistolik dapat terdengar di garis sternalis


kiri bawah (regurgitasi trikuspid) dan dapat
terdengar di apeks (regurgitasi mitral).

Faktor lain yang dianggap turut pula mengatur redistribusi vascular antara lain :

timbulnya rangsangan vasodilatasi serebral adanya aktivitas kemoreseptor yang diikuti


akibat hipoksia yang disertai saraf simpatis pelepasan vasopressin.
Referensi:
Aminullah A. Asfiksia bayi baru lahir. Dalam: Markum AH, Ismael S, Alatas H, Akib A, Firmansyah A, Sastroasmoro S, penyunting. Buku Ajar Ilmu KesehatanAnak. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 1991. h. 261-5.
Yu VHY, Monintja HE. Asfiksia perinatal. Dalam: Beberapa masalah perawatan intensif neonatus. Jakarta: BP FKUI; 1997. h. 129-51.
7) Perspektif Islam

QS. Al- Mu’ minun (23) : 12-14

Artinya :
“Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati
(berasal) dari tanah. Kemudian Kami menjadikannya air mani
(yang disimpan) dalam tempat yang kukuh (rahim). Kemudian,
air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu
yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal
daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu
Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya
makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah, Pencipta yang
paling baik. “

Anda mungkin juga menyukai