PENDAHULUAN
1.2 Tujuan.
1.2.1 Tujuan umum.
Setelah mempelajari tentang asuhan kebidanan pada ibu baersalin
diharapkan mahasiswa mampu mamahami dan memberikan asuhan
kebidanan pada ibu bersalin.
1.2.2 Tujuan khusus
Setelah mempelajari tentang asuhan kebidanan pada ibu bersalin
daharapkan mahasiswa mampu :
- Memahami teori persalinan
- Memahami asuhan kebidana pada ibu bersalin yaitu pengkajian,
interprestasi data, identifikasi diagnosa atau masalah potensial,
identifikasi kebutuhan segera / kolaborasi, menyusun rencana,
implementasi, evaluasi.
4. MEKANISME PERSALINAN.
Adalah proses keluarnya janin kedunia saat persalinan. Pada minggu-
minggu terakhir kehamilan SBR meluas untuk menerima kepala janin
terutama pada primigravida dan juga pada multigravida pada saat-saat
partus mulai.
Pada belakang kepala dijumpai :
1. UUK Kiri depan :58 %
2. UUK Kanan depan :23 %
3. UUK Kanan belakang :11%
4. UUK Kiri Belakang :8 %
Letak kepala lebih banyak dikemukakan 2 teori :
1. Teori Akomodasi.
2. Teori Gravitasi
Kepala yang relatif besar dan berat turun kebawah oleh
karena his yang kuat teratur dan sering maka kepala janin turun
memasuki PAP (enggagement)karena menyasesuaikan dengan
jalan lahir kepala menjadi flexi maximal sehinga lingkaran kepala
yang memasuki panggul dengan ukuran yang terkecil.
- Diameter Suboccipito-bregmatika 4,5 cm
- Sirkumferensia Suboccipito – bregmatika 32 cm.
BAB III
TINJAUAN KASUS PERSALINAN
I. Pengkajian
Tanggal : 06-01-2008 MKB : 06-01-2008
Jam : 12.30 WIB Jam : 12.20 WIB
Oleh : Annuril Maulida Faida No. Reg : 017864
A. Data subyektif
1. Identitas pasien
Nama ibu : NY “ N “
Umur : 24 tahun
Agama : islam
Suku / bangsa : jawa / indonesia
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Alamat : Ikan gurami lebar No.54 Surabaya
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan kenceng-kenceng semakin sering keluar lendir dan
darah dari kemaluan.
3. Riwayat menstruasi
Menarche : 16 tahun
Siklus : 28 hari
8. Riwayat psikososial
Kehamilan ini adalah kehamilan yang diinginkan. Hubungan ibu
dengan suami sangat baik.
2. Pola eliminasi
Selama dirumah ibu BAB 1-2x / sehari, serta BAK 5-6x / sehari.
Selama di RB tdk BAB, BAK 4X menjelang partus dengan warna
jernih.
3. Pola aktivitas
Selama dirumah ibu mengatakan selalu membantu kakak berjualan
setiap hari jam 07.00 – 11.00 wib.
Kegiatan pagi dirumah ; menyapu, memasak,
dan mencuci.
Selama di RB ibu bedrest di TT menjekang
partus.
4. Pola seksual
Ibu mengatakan melakukan hubungan suami –
istri 1x dalam seminggu.
5. Pola istirahat
Ibu mengatakan istirahat dirumah 8 jam, siang 1 jam, dan malam
7jam.
Pola personal higiene
Selama di rumah ibu mandi 2x sehari, gosok gigi tiap habis mandi,
ganti pakaian 2x sehari, ganti celana dalam 3x sehari.
Selama di RB ganti baju 1x mandi 1x dan tidak memakai celana
dalam.
6. Pola kebiasaan
Ibu mengatakan tidak merokok, minum-minuman keras, tidak suka
minum jamu kecuali obat dari petugas kesehatan.
B. Data obyektif
Pemeriksaan fisik umum.
7. Pengukuran fisik
TB : 157 cm
BB : 60 Kg
Suhu : 36.50C
Nadi : 96 x/ menit
RR : 20 x /menit
TD : 120/90 mmHg
8. Keadaan umum
Kesadaran : compos mentis, GCS = 456
Postur tubuh : tegak
Cara berjalan : tidak pincang / normal
Raut muka : tidak pucat
Inspeksi
Kepala kulit kepala bersih tidak berketombe, warna rambut hitam,
tidak rontok.
Muka tidak pucat, tidak ada odem. Tidak ada cloasma gravidarum
muka terlihat cemas dan gelisah
Mata conjungtiva merah muda, sklera putih ada gambaran tipis
pembuluh darah.
Pupil isokor.
Hidung mukosa lembab, tidak terdapat skret, tidak ada polip, terdapat
bulu hidung.
Mulut bibir lembab, lidah tidak ada berslag dan tidak ada tremor,
gigi tidak ada caries, tidak stomatitis.
Leher tidak ada kelenjar tiroid, tidak ada penbesaran kelenjar limfe,
tidak ada bendungan vena jugularis.
Dada hiperpigmentasi aerola mammae, putting susu menonjol,
payudara membesar tegak asimetris.
Perut simetris, tidak ada luka bekas operasi, terdapat striae lividae,
linea nigra.
Genetalia tidak ada odem, tidak iritasi.
Anus tidak terdapat hemoroid.
Ekstremitas atas tidak oedem, extremitas bawah oedem (+), tidak ada
varises
Palpasi
Leher tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada bendungan
vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
Mammae konsistensi keras, tidak teraba benjolan yang mencurigakan,
kolostrom keluar.
Perkusi
Reflek patela kanan/kiri = +/+
Auskultasi
Dada tidak ada ranchi. Tidak ada wheezing
Perut bising usus ada
Pemeriksaan fisik khusus
Inspeksi
Abdomen TFU 33 cm, dan terdapat gerak janin.
Palpasi
Kontraksi : 4x/10 mnt lam 45 detik
Abdomen Leopoid 1 TFU 32cm teraba bulat lunak, tidak melenting.
Leopoid II teraba datar memanjang keras (pingung) pada
bagian kanan dan bagian kecil pada bagian kiri (PUKA)
leopoid III teraba bulat keras tidak melenting.
leopoid IV Masuk kepala 4/5 bagian.
Auskultasi
DJJ = 136x/menit, teraba keras dan jelas dibagian kanan.
Pemeriksaan khusus
Pemeriksaan dalam (Vt) oleh bidan
Jam 12.00 = 6 cm , H=III, ketuban , Effesment 60%, presentasi
kepala, tidak terdapat bagian kecil yang ikut turun selain kepala.
Palpasi
Abdomen Leopoid 1 TFU 31 cm, Terasa bulat, lunak, tidak
melenting.
Leopoid II teraba bagian=bagian kecil janin dibagian kiri
teraba keras memanjang seperti papan
dibagian kanan (pu-ka)
leopoid III teraba bulat keras tidak melenting sudah masuk
PAP
leopoid IV masuk PAP 4/5 bagian
V. Intervensi
1. Jelasakn pada ibu dan keluarga tentang keadaan klien dan kemajuan
persalinan.
R/ Dengan pengetahuan yang adekuat klien dan keluarga akan lebih
kooperatif dalam asuhan kebidanan yang diberikan.
2. Siapkan alat dan perlengkapan pertolongan persalina termasuk antisipasi
kebutuhan segera.
R/ Bila sewaktu-waktu terjadi persalinan atau penyulit alat dan
perlengkapan sudah siap pakai.
IV. Implementasi
Tanggal 06 Desember 2007
V. Evaluasi
Tanggal 06 januari 2008 jam 12.45 wib
S = ibu mengatakan perut kenceng-kenceng semakin sering dan ingin
mengejan.
O = KU cukup compos mentis GCS 456
DJJ (+) frekuensi 146x/mnt
VT pembukan 10cm, Eff 100%,Ket (+), Let kep H III +
His 4x/10mnt lama 45dtk
Keluar darah bercampur lendir
Vulva dan anus membuka serta perineum menonjol.
A = G II P I00I 37 mgg/ T/H /Intra uterine/Let kep/Inpartu Kala II
P = Persiapan penolong dan lingkungan
Jelaskan kemajuan persalinan pada ibu dan keluarga
Cek kembali kelengkapan alat persalinan
Atur pasisi ibi yang nyaman (Litotomi) dan anjurkan ibu mengejan bila
his
Beri dukungan pada ibu
Periksa kondisi ibu janin serta kemajuan persalinan
Siapkan perawatan dan penanganan BBL.
I = Mengecek kembali alat-alat persalinan.
Anjurkan ibu memilih posisi yang nyaman
Ajarkan ibu cara meneran yang baik.
Lakukan pertolongan persalinan sesuai asuhan persalinan normal.
E = Bayi lahir tanggal 06 – 01 – 2008 pukul 12.48 dgn BB 3600 gr. PB = 47
cm tdk ada kelainan AS = 8-9
Tanggal 06 Januari 2008 jam 12.49 wib
S : - Ibu mengatakan lega dan senag karena bai sudah lahir dengan
selamat.
Pukul 14.55
S : - Ibu mengatakan perut terasa mules.
O :- Ibu tampak lelah
TFU setinggi pusat, UC teraba keras perdrahan 200cc
perineum derajat II
A : - P1001 KALA IV
P : - Bersihkan badan ibu, tempay persalinan, ganti pakaian ibu
dengan pakaian bersih
Observasi TTV, TFU, UC perdarahan tiap 15 mnt pada jam I PP,
dan 30 mnt pada jam kedua PP
I : - Membersihkan badan ibu dengan air DTT dan membersihkan
tempat persalinan dengan larutan klorin 0,5 % dan membilasnya
dengan air bersih, memasang pembalutkain panjang serta pakaian
ibu serta mengatur posisi ibu yang nyaman.
- Memberi makan pada ibu.
BAB IV
KESIMPULAN
Agar suatu persalinan dapat berjalan dengan lancar dan normal
tanpa suatu komplikasi baik bagi ibu maupun bayi maka didalam
memberikan asuhan kebidanan pada ibu bersalin hendaknya bidan
memberikan pelayanan sesuai dengan standart Profesi Kebidanan.
Disamping itu harus menerapkan manajement asuhan kebidanan
pada ibu bersalin yaitu pengkajian, interprestasi data dasar,
identifikasi diagnosa dan masalah ptensial, identifikasi kebutuhan
segera,rencana asuhan dengan rasionl, pelaksanaan, evaluasi.
BAB V
PENUTUP
Dalam proses persalinan agar persalinan berjalan dengan lancar ibu dan
bayi selamat maka seorang bidan harus dapat memberikan asuhan
kebidanan pada ibu bersalin dan hendaknya memiliki pengetahuan dan
ketrampilan yang memadai , agar dapat mendeteksi adanya komplikasi
pada persalinan maka harus menggunakan partograf sebagai alat untuk
memantau proses persalinan.