Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Persalinan dan kelahiran merupakan kejajdian fisiologis yang normal
seorang bayi juga merupakan peristiwa sosial yang ibu dan keluarga menantikan
selama 9 bulan. Ketika persalinan dimulai, peranan ibu adalah untuk melahirkan
anaknya.
Sedangkan peran petugas kesehatan adalah memantau persalinan an untuk
mendeteksi dini adanya ibu bersalin. Terutama memberikan dukungan pada kala
persalinan yang berlangsung lama dan menimbulkan rasa tidak nyaman pada ibu.
Dari hal tersebut penulis tertarik untuk memberikan asuhan kebidanan pada ibu
kala I.

B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan asuhan kebidanan diharapkan mahasiswa mampu
memahami dan melaksanakan asuhan kebidanan pada klien kala I
persalinan.
b. Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan asuhan kebidanan mahasiswa dapat :
- Melaksanakan pengkajian
- Mengidentifikasi diagnosa dan masalah
- Mengidentifikasi diagnosa dan masalah potensial
- Mengidentifikasi kebutuhan segera
- Mengembangkan rencana
- Melaksanakan implementasi
- Mengevaluasi tindakan

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Landasan Teori
1. Definisi
Partus adalah suatu proses pengeluaran hasil konsep yang dapat dari dalam
uterus melalui vagina ke dunia luar.
2. Etiologi
Sebab-sebab mulainya persalinan :
a. Penurunan kadar hormn estrogen dan progresteron, menurunnya kadar
hormn ini terjadi kira-kira 1-2 minggu sebelum partus dimulai
b. Kadar prostaglandin adalah kehamilan dari minggu ke 15 hingga akan
meningkat lebih-lebih sewaktu partus.
c. Tekanan pada ganglion servikale dari houser yang terletak di belakang
serviks.
d. Placenta menjadi tua dengan tuanya kehamilan vili koridies mengalami
perubahan-perubahan sehingga kadar esterogen dan progesterone
menurun.
3. Proses membukanya serviks sebagai akibat his dibagi dalam 2 fase
a. Fase Laten
Berlangsung sangat lambat, selama 8 jam pembukaan mencapai
diameter 3 cm.
b. Fase aktif
1) Fase akselerasi (dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm menjadi 4
cm)
2) Fase dilatasi maksimal (dalam waktu 2 jam pembukaan
berlangsung sangat cepat dari 4 cm menjadi 9 cm)
3) Fase deselerasi (pembukaan menjadi lambat kembali dalam 2 jam
pembukaan 9 cm menjadi lengkap).
4.

2
5. Tanda-tanda Persalinan:
Gejala persalinan sebagai berikut :
- Kekuatan his makin sering terjadi dan teratur dengan jarak kontraksi
yang semakin pendek
- Dapat terjadi pengeluaran tanda :
 Pengeluaran lendir
 Lender bercampur darah
- Dapat disertai ketuban pecah
- Pada pemeriksaan dalam dijumpai perubahan serviks (perlunakan
serviks, perdaraan serviks dan pembukaan serviks)
6. Penanganan kala I
a. Bantulah ibu dalam perslainan jika ia tampak gelisah, ketakutan
 Berilah dukungan dan yakinkan diri
 Berikan informasi mengenai proses dan kemajuan persalinan
 Dengarkan keluhan
b. Jika ibu tersebut tampak kesakitan dukungan / asuhan yang dapat
diberikan
 Lakukan perubahan posisi
 Posisi sesuai dengan keinginan ibu terjadi jika ini ditempat tidur
sebaiknya dianjurkan miring kekiri
 Sarankan untuk berjalan miring
 Ajaklah orang yang menemaninya untuk memijat atau menggosok
penggungnya
 Ibu diperbolehkan melakukan aktivitas sesuai kesanggupan
 Ajarkan tekik Bernafas ibu dan diminta menarik nafas panjang,
menahan nafasnya sebentar kemudian dilepas dengan cara meniup
udara, keluar sewaktu-waktu terasa kontraksi
c. Menjelaskan kemajuan persalinan dan perubahan yang terjadi serta
prosedur yang akan dilaksanakan pada hasil pemeriksaan
d. Memperbolehkan ibu untuk mandi dan membasuh sekitar
kemaluannya serta BAK / BAB
3
e. Untuk memenuhi kebutuhan energi dan mencegah dehidrasi berikan
ibu cukup minum
f. Sarankan ibu untuk berkemih sesering mungkin

4
BAB III
TINJAUAN KASUS

I. Pengkajian
Tanggal : 15-06-2018
Jam : 09.00 WIB
A. Data Subyektif
1. Biodata
Nama : Ny. P Nama : Tn A
Umur : 35 th Umur : 40 th
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SLTA Pendidikan : S1
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : karyawan swasta
Alamat : Bernuen Alamat : Bernuen
2. Keluhan utama
Ibu mengatakan perutnya Kencang dan sakit bagian bawah
3. Riwayat kesehatan lalu
Ibu tidak pernah mempunyai Riwayat penyakit menular / kronis
4. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang mempunyai
penyakit menular seperti TBC dan Hepatitis,tidak mempunyaipenyakit
seperti Hipertensi DM,Asma,tidak mempunyai penyakit menahun
seperti jantung dan ginjal,dan keturunan kembar
5. Riwayat kehamilan dan persalinan dan nifas yang lalu
Kehamilan Persalinan Anak Nifas KB
Ke Uk Jenis penolg Temp Penyulit Bbl Umr Penyulit ASI
1 HAMIL INI

6. Riwayat haid.
Menarche : 13 tahun
Amenorrhea : -

5
Banyaknya : sedang
Siklus : 28 hari
Lamanya : 7 hari
HPHT : 24 – 09 – 2011
TP : 01 – 07 - 2012
7. Riwayat pernikahan.
Ibu nikah 1 kali pada usia 20 tahun dan lamanya pernikahan 3 tahun
8. Riwayat kehamilan sekarang
Hamil ini ibu kadang-kadang mual di saat hamil muda,
ANC 5 x, TT lengkap
9. Riwayat KB
Ibu mengatakan pernah mengikuti KB yang 3 bulanan berupa
depoprogestin.
10. Pola kebiasaan sehari-hari
 Pola istirahat
Sebelum hamil : ibu istirahat tidur siang 2 jam dan malam 8 jam
Hamil : ibu istirahat tidur siang jarang dan malam 8 jam
 Pola nutrisi
Sebelum hamil : makan3x, jenisnya nasi, lauk, sayur, nafsu makan
baik, minum 8 gelas / hari
Hamil : makan 3x, jenisnya nasi. Lauk, sayur, tidak sukan
mengkonsumsi susu, minum 8 gelas / hari
 Pola eliminasi
Sebelum hamil : BAB : 2x/hr, BAK : 4-5x/hr
Hamil : BAB : 1x/hr, BAK : 5-6x/hr
 Pola Kebersihan
Sebelum hamil : mandi 2x/hr, gosok igi 2x/hr, ganti pakaian 1x/hr,
ganti celana dalam 2x/hr
Hamil : mandi 3x/hr, gosok igi 2x/hr, ganti pakaian setiap
merasa berkeringat dan tidak nyaman, ganti

6
pakaian dalam 2x/hr dan jika merasa tidak
nyaman
 Pola Aktivitas
Sebelum hamil dan sewaktu hamil berativitas sebagai ibu rumah
tangga dan mengasuh anak
 Pola kebiasaan
Ibu mengatakan bahwa tidak mempunyai kebiayaan merokok,
minum-minuman beralkohol serta tidak pernah minum jamu
11. Data psikososial
 psikologis.
Kehamilannya sangat diharapkan oleh ibu dan suami berharap
anaknya lahir dengan selamat dan kondisi baik.
 sosial.
Hubungan ibu dan suami dan keluarga cukup baik terbukti saat
MRS di antar suami dan keluarga serta ditunggui
12. Latar belakang sosial budaya
Dalam keluarga terdapat kebiasaan acara selamatan 3 bulanan dan
tujuh bulanan, apabila ibu dan keluarga sakit berobat.

B. Data obyektif
1. Pemeriksaan umum.
KU : cukup
Kesadaran : composmentis
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 80 kali/menit
Respirasi : 20 kali/menit
Suhu : 36,5 o C
TB/BB : 160 cm/60 kg

7
Pemeriksaan fisik.
 Rambut
Inspeksi : hitam tidak rontok
 Muka
Inspeksi : tidak oedem, tidak ada chloasma gravidarum
 Mata
Inspeksi : Penglihatan baik, sclera tidak kuning
 Telinga
Inspeksi : bersih, tidak ada sekret
 Hidung
Inspeksi : bersih tidak ada pernafasan cuping hidung
 Mulut
Inspeksi : bibir kering
 Leher
Inspeksi : tidak ada pembesaran kelenjar limfe, vena
jugularis
 Dada
Inspeksi : tidak ada retraksi dinding dada
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
 Payudara
Inspeksi : tidak ada kelainan seperti kulit jeruk
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
 Perut
Palpasi : Leopold I : TFU 3 jari
Leopold II : punggung kanan
Leopold III : letak kepala
Leopold IV : kepala masuk PAP 2/5
TBJ : (33-12) x 155 : 3255 gram
Auskultasi : DJJ (+) = 11-12-12 : 140 x/menit

8
 Genetalia
Inspeksi : tidak ada oedem, mengeluarkan lendir
pervaginam
 Ekstremitas
Inspeksi : tidak sianosis, tidak oedem
Palpasi : tidak ada kelainan (turgor kulit baik)
perkusi : tidak dilakukan reflek pattela
 Pemeriksaan dalam
Tanggal : 29-1-2007 , jam 09.00 WIB
Æ : 2 cm Bagian terdahulu : kepala (UUK)
eff : 25%
ketuban : (+)

C. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH


Ds : ibu mengatakan hamil 9 bulan terasa kenceng-kenceng tapi masih
jarang
Do : perkiraan persalinan 31-1-2007
Leopold I : TFU 3 jari bawah pusat
Leopold II : punggung kanan
Leopold III : letak kepala
Leopold IV : kepala masuk PAP
Tidak ada luka bekas SC
Pembukaan : 2 cm
eff : 25%
Ketuban : (+)
Hodge : HI
Masalah :
1. Nyeri sampai dengan adanya kontraksi uterus
Ds : ibu mengatakan nyeri kontraksi uterus
Do : ibu kadang-kadang tampak menyeringai menahan sakit
TTV : TD : 110/70 mmHg
9
N : 80 x /menit
Suhu : 36,2 °C
RR : 20 x/menit

D. INTERVENSI
 Intervensi
1. Observasi TTV
R/ TTV merupakan parameter tubuh sehingga bila terdapat kelainan
dapat dideteksi secara dini
2. Observasi his
R/ deteksi dini adanya kelainan dari kontraksi uterus
3. Obsrvasi denyut jantung janin
R/ deteksi keadaan janin dalam kandungan
4. Ajarkan teknik relaksasi
R/ peredaran O2 pada uterus cukup sehingga mengurangi nyeri
5. Anjurkan ibu untuk tidur miring kekiri
R/ membantu ibu untuk mengurangi rasa sakit dan membantu
mempercepat proses pembukaan.
 Masalah
1. Nyeri sehubungan dengan adanya kontraksi uterus
Tujuan : Nyeri kontraksi dapat terealisasi dengan baik
Kriteria : kontraksi dapat kuat dan teratur
Intervensi
a. Kaji tingkat nyeri pada ibu
R/ mengetahui tingkat nyeri ibu
b. Anjurkan pada ibu untuk merubah posisi
R/ Posisi yang nyaman bagi ibu dapat mengurangi nyeri saat kontraksi
c. Anjurkan ibu untuk jalan-jalan
R/ membantu penurunan kepala janin
d. Anjurkan teknik distraksi dengan mengajak ibu bicara
R/ mengurangi nyeri dengan cara mengalahkan perhatian ibu
10
E. IMPLEMENTASI
1. Mengobservasi TTV tiap 1 jam sekali (TD, N, S, RR)
2. Mengobservasi his
3. Mengobservasi DJJ
4. Mengajarkan teknik relaksasi dengan cara menarik nafas dalam dari
hidung lalu dikeluarkan lewat mulut secara perlahan
5. Menganjurkan ibu miring ke kiri
6. Melakukan pemeriksaan dalam 4 jam sekali
7. Memberikan makan dan minum
Masalah :
 Nyeri sampai dengan adanya kontraksi uterus
a. Mengkaji tingkat nyeri ibu
b. Menganjurkan pada ibu untuk merubah posisi yang nyaman bagi ibu,
miring kiri atau miring kanan.
c. Mengajarkan teknik distrasi
d. Menganjurkan ibu untuk jalan-jalan agar dapat membantu penurunan
kepala.

F. EVALUASI
Tanggal 15-06-2018, jam 09.30 WIB
S : ibu mengatakan Kencang diperutnya tambah sering
O : Æ 2-3 cm, eff 25%, ketuban (+), Hodge I, kepala (UUK)
A : - Observasi TTV
- Observasi His
- Observasi DJJ

11
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam menegakkan diagnosis diperlukan data-data tentang usia, riwayat
kehamilan, data psikologis, dsb serta dari data subyektif dipadukan dengan hasil
pemeriksaan fisik. Masing-masing individu mempunyai respon yang berbeda
terhadap kehamilan sehingga masalah yang timbul tidak sama, hal ini dipengaruhi
oleh usia, riwayat kehamilan, prioritas dan psikologis.

B. Saran
1. Kerjasama yang baik antara bidan dan klien sangat diperlukan untuk
memecahkan masalah yang sedang terjadi, sehingga bidan mampu
melaksanakan tugas sesuai dengan wewenan
2. Pelayanan yang baik terhadap pasien dipertahankan dan terus
ditingkatkan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Manuaba, Ida Bagus Gde, 1998. “Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana”, Jakarta : EGC

Mochtar, Rustam, 1998. “Sinopsis Obstetri Fisiologi.” Jilid 1 Edisi 2. Jakarta


EGC.

Prawirohardjo, Sarwono. 2002. ”Ilmu Kebidanan”. Yayasan bina pustaka Sarwono


Prawirohardjo. Jakarta.

13

Anda mungkin juga menyukai