Dosen Penguji:
Disusun Oleh:
TAHUN 2021
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Definisi
Partus lama adalah persalinan yang berlangsung lebih dari 24 jam pada
primigradiva, dan lebih dari 18 jam pada multigradiva (Setyarini, 2016).
B. Etiologi
Etiologi dari partus lama adalah (Setyarini, 2016):
1. Maternal: His yang tidak efisien (adekuat), panggul sempit, kelainan serviks,
kelainan vagina, tumor.
2. Fetal: Malpresenstasi, malposisi, (janin besar). Faktor jalan lahir (panggul sempit,
kelainan serviks, vagina, tumor)
3. Faktor lain (Predisposisi): Paritas dan Interval kelahiran, ketuban pecah dini.
C. Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala persalinan dengan distosia bahu adalah (Setyarini, 2016):
1. Belum inpartu, fase labor :
Pembukaan serviks tidak membuka (kurang dari 3 cm), tidak didapatkan kontraksi
uterus.
2. Prolonged laten phase:
Pembukaan serviks tidak melewati 3 cm sesudah 8 jam inpartu
3. Pembukaan serviks tidak melewati garis waspada partograf:
a. Inersia uteri:
Frekuensi dan lamanya kontraksi kurang dari 3 kontraksi per 10 menit dan
kurang dari 40 detik
b. Disporporsi sefalopelvik:
Secondary arrest of dilatation atau arrest of descent
c. Obstruksi:
Secondary arrest of dilatation dan bagian terendah dengan caput terdapat
moulase hebat, edema serviks, tanda rupture uteri immenens, fetal dan
maternal distress
d. Malpresentasi:
Kelainan presentasi (selain vertex)
4. Kala II lama/ prolonged second stage
Pembukaan serviks lengkap, ibu ingin mengedan, tetapi tidak ada kemajuan
D. Penilaian Klinik
Penilaian Klinik yang dapat dilakukan adalah (Setyarini, 2016):
1. Fase Laten memanjang: Pembukaan serviks tidak melewati 3 cm setelah 8 jam
inpartu
2. Fase Aktif memanjang: Fase yang lebih panjang dari 12 jam dengan pembukaan
serviks kurang dari 1,2 cm per jam pada primigravida dan 6 jam rata-rata 2,5 jam
dengan laju dilatasi serviks kurang dari 1,5 cm per jam pada multigravida.
3. Pada ibu: gelisah, letih, suhu badan meningkat, berkeringat, nadi cepat, dan
pernapasan cepat. Di daerah lokal sering dijumpai edema vulva, edema serviks,
cairan ketuban yang berbau, terdapat mekonium.
4. Pada janin: denyut jantung cepat/tidak teratur, air ketuban terdapat mekonium,
kaput suksedaneum yang besar, moulage kepala yang hebat, kematian janin.
E. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan pada kasus distosia bahu adalah (PPNI, 2021):
1. Pakai sarung tangan DTT atau steril
2. Penanganan Fase Laten Memanjang:
- Jika ibu tetap pada fase laten setelah lebih dari 8 jam dan hanya menunjukkan
sedikit kemajuan, lakukan penilaian ulang dengan memeriksa pembukaan dan
penurunan
- Jika serviks tidak menipis atau tidak ada pembukaan maupun gawat janin, kaji
ulang diagnosis. Mungkin ibu belum bersalin
- Jika ada mulas, berikan istirahat terapeutik dengan meperidine 50-100 mg. ika
mulas menghilang, ijinkan ibu pulang setelah memastikan kondisi ibu dan
janin baik
- Jika serviks menipis atau membuka, pecahkan ketuban dengan klem kocher
dan lakukan induksi persalinan dengan oksitosin
- Nilai setiap 4 jam
- Jika ibu belum memasuki fase aktif setelah diinfus oksitosin selama 8 jam
lakukan operasi seksio secarea
3. Penanganan Fase Aktif Memanjang:
- Ibu dengan dugaan fase aktif memanjang harus segera dirujuk
- Jika ada tanda DKP atau macet dan selaput ketuban utuh, pecahkan ketuban
dengan klem kocher. Kemudian nilai kontraksi uterus.
- Jika kontraksi tidak efisien (<3 kali dalam 10 menit dan berlangsung kurang
dari 40 detik), augmentasi persalinan dengan okstiosin.
- Jika tidak ada kemajuan, dilakukan seksio secarea
- Jika kontraksi efisien (<3 kali dalam 10 menit dan berlangsung lebih dari 40
detik) curigai adanya CPD, macet, malposisi, atau malpresentasi
4. Penganan kala II memanjang
- Memanjangkan kala II akan meningkatkan resiko gawat darurat janin akibat
menurunnya pasokan oksigen ke plasenta
- Ibu diperbolehkan mengejan spontan tapi jangan menganjurkan ibu untuk
mengejan berkepanjangan
- Jika bukan malpresentasi dan CPD, augmentasikan persalinan dengan
oksitosin
- Jika tidak ada penurunan setelah augmentasi, kepala janin >2 cm di bawah
spina ischiadika dilahirkan dengan vakum atau forcep. Jika kepala di atas level
itu dilakukan operasi section secarea.
ASUHAN KEBIDANAN
DI PUSKESMAS NGADILUWIH
I. Pengkajian
A. DATA SUBYEKTIF
1. Keluhan utama :
Ibu mengatakan mulas-mulas sejak tanggal 09-10-2016 jam 08.00 WIB, ibu periksa
ke puskesmas jam 18.15 WIB didapatkan hasil pemeriksaan pembukaan 1 cm, ibu
pulang ke rumah dan kembali lagi ke puskesmas tanggal 10-10-2016 jam 07.00 WIB.
2. Riwayat menstruasi
Usia manarche : 12 Tahun
Jumlah darah haid : 2-3 kali ganti pembalut perhari
HPHT : 2-1-2016
Keluhan saat haid : Tidak ada
Lama haid : 7-8 hari
Flour albus : Tidak ada
TP : 9-10-2016
Keluhan haid : Tidak ada
3. Riwayat hamil ini
Hamil muda :
Ibu mengatakan saat hamil muda ibu mengeluh mual-mual
Hamil tua :
Ibu mengatakan saat hamil tua ibu tidak ada keluhan
Riwayat imunisasi :
Ibu mengatakan imunisasinya lengkap
Gerakan janin pertama : 4 bulan
Gerakan janin terakhir : 10 menit yang lalu
Tanda bahaya dan penyulit kehamilan : Tidak ada
Obat/jamu yang pernah dan sedang di konsumsi : Ibu mengatakan tidak sedang
mengkonsumsi jamu dan pernah mengkonsumsi obat dan vitamin dari bidan.
Keluhan BAK :Tidak ada Keluhan BAB : Tidak ada
Kekhawatiran khusus : Tidak ada
4. Riwayat kehamilan,persalinan, dan nifas yang lalu : G I P 0000
Ibu mengatakan tidak merasa memiliki penyakit berat seperti jantung, diabetes, darah
tinggi, asthma, dan TBC. Begitu juga dengan keluarganya.
6. Riwayat penyakit keluarga (Ayah, Ibu, Mertua) yang pernah menderita sakit :
Ibu mengatakan mempunyai riwayat penyakit keluarga yaitu diabetes.
7. Status perkawinan : Kawin 1 kali, kawin usia 20 tahun, lama menikah 11 bulan
8. Riwayat psiko sosial ekonomi
- Respon ibu dan keluarga terhadap kehamilan
Ibu mengatakan ibu dan keluarga senang dan menerima kehamilannya.
- Penggunaan alat kontrasepsi KB
Ibu mengatakan belum pernah menggunakan KB apapun.
- Dukungan keluarga
Ibu mengatakan keluarga mendukung kehamilan dan menunggu proses persalinan.
- Pengambilan keputusan dalam keluarga
Ibu mengatakan pengambilan keputusan dalam keluarga diambil secara musyarawah
dipimpin oleh suami.
- Gizi yang dikonsumsi dan kebiasaan makan
Ibu mengatakan makan 3x1 sehari habis, porsi sama , nasi, sayur, lauk, pauk dan
kadang buah, memasak sendiri.
- Kebiasaan hidup sehat
Ibu mengatakan mandi 3x1 hari, gosok gigi 3x1 hari, ganti CD setiap mandi dan
mencuci tangan sebelum dan sesudah makan.
- Beban kerja sehari
Ibu mengatakan menonton TV dan membersihkan rumah setelah cuti dari kerja pada
kehamilan usia 8 bulan, pada saat bekerja ibu kerja mulai jam 08.00-16.00 WIB ,
setelah pulang kerja ibu menonton TV dan beristirahat.
- Tempat dan penolong persalinan yang diinginkan
Puskesmas Ngadiluwih
9. Riwayat KB dan rencana KB
Metode yang pernah dipakai : Belum pernah memakai KB , Lama : .........bulan/tahun
Komplikasi dari KB : ..................................., Rencana KB
selanjutnya: ..................................................................................................
10. Pola makan / minum/ eliminasi/ istirahat
- Pola minum : 7-8 gelas/hari
- Pola eliminasi :
BAK 300 cc/hari, warna : jernih/ BAK terakhir jam : 06.00 WIB
BAB 1 kali/hari, karakteristik: lembek/keras, BAB terakhir jam :04.00 WIB
- Pola istirahat : ± 8-9 jam/hari, tidur terakhir jam : 03.30 WIB
Dukungan keluarga : Suami Orang tua Mertua Keluarga lain
√ √ √ √
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik Kesadaran : Composmentis
BB/TB : 50 kg / 145 cm Tekanan Darah: 120/80mmHg
Nadi : 82x/m Suhu : 36,70C
Pernafasan : 20x/m
2. Pemeriksaan Fisik
9. Pemeriksaan laboratorium :
- Laboratorium lengkap.
- CTG : tidak dikaji
- USG : dilakukan pada tanggal 2 Agustus 2016
Janin Tunggal, hidup, intauterine, letkep, cairan ketuban
cukup, TBJ : 1600 gram
- Foto thorak : tidak dikaji
- EKG : tidak dikaji
Dilakukan pada 10 Oktober 2016
- Golongan darah : O
- Hb : 11,7 gr/dL
- Albumin urine : Negatif
- PMTCT : Non reaktif
C. ANALISA
Ny. W G1P0A0 UK 40 minggu Inpartu kala I fase laten dengan prolong fase laten
Janin tunggal, hidup, intrauterine
D. PENATALAKSANAAN
Tanggal : 10 Oktober 2016 Jam : 08.15 WIB
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan dan asuhan yang akan diberikan, ibu
memahami.
- TD : 110/70 mmHg
- VT : Ø 1 cm
- DJJ : 146 x/ menit
2. Memfasilitasi ibu untuk berjalan-jalan atau miring ke kiri, ibu mengerti dan
bersedia melakukan advice bidan
3. Mengajari ibu teknik relaksasi yaitu dengan menarik nafas panjang dan
mengeluarkan lewat mulut jika ada kontraksi, ibu mengerti dan dapat melakukan
teknik relaksasi
4. Melakukan observasi tanda bahaya , kemajuan persalinan setiap 4 jam sekali,
hasil terlampir
5. Melakukan penilaian dan kesejahteraan janin, hasil terlampir
6. Memfasilitasi pemberian nutrisi, ibu menghabiskan 1 porsi makan (Nasi, lauk dan
sayur) dan 1 gelas teh
7. Melakukan observasi output ibu, ibu BAK (+) jam 12.00 WIB
KALA I
LEMBAR OBSERVASI PERSALINAN
10-10-2016
Jam 08.00 2 x 10’ x 20” 146 x/menit TD : 110/70 VT Ø 1 cm, eff
mmHg, 20%, ket (+)
N : 80 x/menit
Jam 08.30 Ibu jalan-jalan
Jam 24.00 4 x 10’x 30” 128 x/menit N : 84 x/menit Ket (-), jernih
VT Ø 7 cm, eff
11-10-2016 75%
Jam 00.30 4 x 10’x 45” 138 x/menit N : 88 x/menit
Jam 01.00 4 x 10’x 45” 130 x/menit N : 86 x/menit
Jam 01.30 5 x 10 x 45” 136 x/menit N : 80 x/menit
Jam 02.00 5 x 10 x 45” 136 x/menit TD : 110/70
mmHg, S : 36,5
N : 82 x/menit
Jam 02.30 5 x 10 x 45” 138 x/menit N : 80 x/menit VT Ø 10 cm, eff
100%, ket (-),
UUK kidep
CATATAN PERKEMBANGAN
A : GIP0000 UK 40 1/7 minggu Inpartu kala I fase laten dengan prolong fase laten
P :
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan dan asuhan yang akan diberikan, ibu memahami
- TD : 110/70 mmHg
- VT : Ø 2 cm
- DJJ : 144 x/menit
2. Memfasilitasi ibu untuk berjalan-jalan atau miring ke kiri, ibu mengerti dan bersedia
melakukan advice bidan
3. Mengajari ibu teknik relaksasi yaitu dengan menarik nafas panjang dan mengeluarkan
lewat mulut jika ada kontraksi, ibu mengerti dan dapat melakukan teknik relaksasi
4. Melakukan observasi tanda bahaya , kemajuan persalinan setiap 4 jam, hasil terlampir
5. Melakukan penilaian dan kesejahteraan janin, hasil terlampir
6. Memfasilitasi pemberian nutrisi, ibu menghabiskan 1 porsi makan (Nasi, lauk dan
sayur) dan 1 gelas teh
7. Melakukan observasi output ibu, ibu BAK (+) jam 16.30 WIB
8. Menganjurkan ibu untuk mandi, ibu bersedia mandi dan bersih diri
CATATAN PERKEMBANGAN
SOAP KALA II
Tanggal : 11 Oktober 2016 Jam : 02.30 WIB
SOAP KALA IV
Tanggal : 11 Oktober 2016 Jam : 04.55 WIB
S : Ibu mengatakan perutnya terasa mulas dan rasanya seperti keluar darah di daerah
kemaluan
O :
- TFU: 2 jari dibawah pusat
- Kontraksi uterus: baik
- Fluksus aktif: Lochea rubra (± 50 cc)
- TTV
Nadi: 88 x/menit
Tekanan darah: 120/ 80 mmHg
RR: 18 x/menit
Suhu: 36,4 oC
A : P1001 postpartum hari ke-1
P :
1. Memberitahu hasil pemeriksaan yang dilakukan, kontraksi uterus ibu sudah baik dan
pengeluaran darah normal
2. Memberitahu ibu mengenai kontraksi uterus yang baik yakni perut teraba keras dan
jika teraba lembek segera dilakukan masase, ibu memahami
3. Mengajari ibu mobilisasi dini, ibu mampu miring ke kiri dan duduk di atas tempat
tidur
4. Mengajari ibu menyusui bayinya, ibu bisa menyusui bayinya, ASI sudah keluar, dan
bayi sudah bisa menyusu dengan baik
5. Memberikan KIE pada ibu untuk tidak tarak makan, ibu mengerti dan menanyakan
makanan apa saja yang baik untuk masa nifas
KALA II
Setyarini, Didien Eka. dan Suprapti. 2016. Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal
Neonatal Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
PPNI, STIKes Bina Sehat. 2021. Ceklist Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan. Mojokerto:
STIKes Bina Sehat PPNI