Anda di halaman 1dari 31

Askep Ibu Hamil

Trimester III
Kelompok 3
Risa Dyas P.
Choirun Nisa P.A
Qurrotul Ainiyah L.
Nanda W.
M. Imam M. TJ
Dwicky Paschal Y.
Pokok Bahasan

PENGERTIAN PERUBAHAN PADA KETIDAKNYAMANAN


KEHAMILAN TM III KEHAMILAN TM III KEHAMILAN TM III

KASUS DAN ASKEP


TANDA DAN BAHAYA KEBUTUHAN
PADA KEHAMILAN TM
KEHAMILAN TM III KEHAMILAN TM III
III
Pengertian Kehamilan Trimester III
Trimester ketiga
berlangsung selama 13
minggu, mulai dari
minggu ke – 28 sampai
minggu ke- 40. Pada
trimester ketiga, organ
tubuh janin sudah
terbentuk. Hingga pada
minggu ke – 40
pertumbuhan dan
perkembangan utuh
telah dicapai.
(Manuaba, 2010:79).
Kehamilan Trimester III
sering kali disebut
periode menunggu dan
waspada karena ibu
sudah merasa tidak
sabar menunggu
kelahiran bayinya dan
mulai khawatir dengan
diri dan bayinya pada
saat melahirkan. Pada
saat itu juga merupakan
saat persiapan aktif
untuk menunggu
kelahiran bayi dan
menjadi orang tua (Sofie
R. 2008).
Perubahan
yang Terjadi
pada FISIOLOGI
Kehamilan
Trimester III PSIKOLOGI
Minggu ke-32/
FISIOLOGI bulan ke-8 Fundus
mencapai prosesus
sifoideus, payudara
penuh, dan nyeri
tekan. Sering BAK.
terjadi dispnea.

Minggu ke-38/ bulan


ke-9 Penurunan bayi
Minggu ke-28/bulan ke dalam
ke-7 Fundus berada pelvis/panggul ibu.
dipertengahan antara Plasenta setebal
pusat dan sifoudeus. hampir 4 kali waktu
usia kehamilan 18
minggu dan beratnya
0,5- 0,6 kg
Psikologi

Merasa
kehilangan
perhatian
Rasa tidak nyaman
timbul kembali, merasa
dirinya jelek, aneh, dan
tidak menarik. Takut akan rasa sakit
dan bahaya fisik yang
timbul pada saat
melahirkan, khawatir
Merasa tidak akan keselamatannya.
menyenangkan
ketika bayi tidak
lahir tepat waktu Perasaan mudah
terluka (sensitif)
Merasa sedih & Libido
karena akan menurun
terpisah dari
bayinya.
Ketidaknyamanan
pada Kehamilan
Trimester III
Peningkatan
Sakit punggung Hiperventilasi
Frekuensi
Atas dan Bawah dan sesak nafas
berkemih

Edema Nyeri ulu


Kram tungkai
Dependen hati

Kesemutan
Konstipasi dan baal pada Insomnia
jari
TANDA DAN BAHAYA
KEHAMILAN
TRIMESTER III
Perdarahan pada kehamilan setelah 22
Perdarahan minggu sampai sebelum bayi dilahirkan
pervaginaan disebut sebagai perdarahan pada kehamilan
lanjut atau perdarahan antepartum.

Pengeluaran cairan pervaginam pada


kehamilan lanjut merupakan Keluar cairan
kemungkinan mulainya persalinan lebih pervaginam
awal atau resiko ketuban pecah dini
(KPD).
Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya
abnormal yaitu pada segmen bawah rahim Plasenta Previa
sehingga menutupi sebagian atau seluruhnya
menutupi pembukaan jalan lahir..

Solusio plasenta adalah terlepasnya plasenta


yang letaknya normal pada korpus uteri sebelum
Solusio Plasenta
janin lahir
Nyeri perut kemungkinan tanda persalinan preterm,
Nyeri perut yang ruptur uteri, solusio plasenta. Dapat terjadi pada
ruptur uteri disertai shock, perdarahan intra
hebat
abdomen dan atau pervaginam, kontur uterus yang
abnormal, serta gawat janin atau DJJ tidak ada.

ketuban dinyatakan pecah dini jika terjadi


sebelum proses persalinan berlangsung.
Pecahnya selaput ketuban dapat terjadi pada Keluar Air Ketuban
kehamilan preterm sebelum kehamilan 37 Sebelum Waktunya
minggu maupun kehamilan aterm.
Apabila ibu hamil tidak merasakan gerakan janin
Gerakan janin sesudah usia kehamilan 22 minggu atau selama
tidak terasa persalinan, ada kemungkinan gawat janin atau
bahkan kematian janin dalam uterus. Gerakan
janin berkurang atau bahkan hilang dapat terjadi
pada solusio plasenta dan ruptur uteri.
Kebutuhan
Kehamilan
Trimester III
PERSONAL
OKSIGEN NUTRISI
HYGIENE

ELIMINASI SEKSUALITAS MOBILISASI DAN


BODY MEKANIK

SENAM HAMIL ISTIRAHAT DAN


TIDUR IMUNISASI

PERSIAPAN PEMANTAUAN
KEHAMILAN JANIN
Kasus kehamilan Trimester III

1. PENGKAJIAN
a. Identitas pasien
b. Nama : Ny S
c. Umur : 27 Tahun
d. HPHT : 22 September 2010
e. Taksiran Partus : 29 Juni 2011
f. Diagnosa medis : G1P0A0 Trimester III
g. Tanggal pengkajian : 14 April 2011
2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama
Klien mengeluh badan pegel-pegel
b. Riwayat keperawatan prenatal
• Riwayat menstruasi
Klien mengalami menstruasi pada saat pertama umur 15 tahun
dengan siklus 28 hari dan sifatnya cair. Lama haid 5-7 hari dan
tidak ada keluhan. HPHT 22 September 2010
• Riwayat kehamilan sekarang
Klien G1P0A0 Trimester III (32 Minggu) HPHT 22 September
2010, taksiran partus 29 Juni 2011, pada awal kehamilan klien
mengatakan mengalami mual – mual, klien juga mengeluh
kadang pusing, kluhan tersebut hilang setelah umur kehamilan
klien sampai 3-4 bulan, saat memasuki kehamilan terimeter III
klien tidak merasakan keluhan yang berat hanya saja sering
badan terasa pegal-pegal dan kesemutan
3. Keadaan umum
a. Penampilan umum : Baik, tidak pucat dan
lemas
b. Kesadaran : Composmentis
c. TB : 159 CM
d. BB saat ini : 72 kg
e. BB sebelum hamil : 58 kg
f. TTV : TD 120/80mmHg, Nadi 84
x/menit,
g. Respirasi 22x/menit, Suhu 36 5ºC
h. TFU : 32 cm
4. Sistem Gastrointestinal
a. Abdomen
Inspeksi : Striae gravidarum (+), linea alba (+), lesi (-), Nyeri tekan (+)
Palpasi : Pemeriksaan leopold
• Leopold I
TFU 32 cm, taksiran BB janin = 3100 gram, terbaba bagian lunak, kurang
bundar dan melenting.
• Leopold II
Di bagian kanan teraba bagian-bagian kecil, bagian kiri teraba bagian besar
(Letak punggung terletak di sebelah kiri)
• Leopold III
Bagian bawah teraba melenting dan bundar, bagian bawah sudah masuk PAP.
• Leopold IV
Convergen
Auskultasi : DJJ 135 x/menit teratur, Bising usus 8 x / menit.
5. Pemeriksaan penunjang
Jenis pemeriksaan Hasil Nilai normal Interpretasi
Hematology :
Waktu pendarahan 1-3 menit
(BT) 1.00
Waktu pembekuan 1-7 menit
(CT)
3.00
Golongan darah B
12.9 P : 12-6
Hemoglobin Normal
L : 14-18
36 P : 35-45
Hematokrit Normal
L : 40-50
Leukosit 10.700 Dws : 5.0-10.0 Normal
Bayl : 7.0-17.0
Trombosit 210.000 Normal
Asuhan Keperawatan

1. Analisa Data

Data Etiologi Masalah


DS : Penekanan bagian bawah janin ke Perubahan
Klien mengatakan kandung kemih pola eliminasi
sering BAK pada BAK
malam hari
Penurunan kapasitas kandung kemih
DO :
-BAK meningkat
pada trimester III Peningkatan frekuensi BAK
- Frekuensi BAK 6-
7 kali perhari Perubahan pola eliminasi BAK
2. Diagnosa Keperawatan

Gangguan pola eliminasi BAK B.D penekanan bagian


bawah janin pada kandung kemih, ditandai dengan :
DS :
- Klien mengatakan sering BAK pada malam hari
DO :
- BAK Meningkat pada trimester III
- Frekuensi BAK 6-7 kali per hari
3. Intervensi Keperawatan
Perencanaan Implementasi Evaluasi
Tujuan Intervensi Rasional
Jangka panjang : - Berikan informasi - Membantu klien - Memberikan - Respon
perubahan pola untuk memahami informasi tentang klien baik
Gangguan pola alasan fisiologis
eliminasi tidak berkermih pada perubahan pada -Klien
dari frekuensi
trimester III. pola berkermih mengatak
terjadi. berkermih dan
- Anjurkan nokturia. pada trimester III an akan
Jangka pendek : untuk membatasi - Menganjurkan berusaha
- Dapat mencegah
Pola eliminasi klien minum pada terjadinya nokturia untuk membatasi untuk
kembali normal. malam hari -Meningkatkan minum pada tidak bany
dengan criteria : perfusi ke ginjal malam hari. ak minum
- Anjurkan mobilisasi edema - Mengnjurkan pada
-Frekuensi yang defendant
BAK normal. untuk miring saat -
untuk miring kiri malam
tidur. Untuk menghinda saat tidur. hari
ri penurunan - Menganjurkan - Respon
- Beri tahu aliran vena untuk menghindar klien baik
mengenai - Memperhatikan i posisi tegak pada - Respon
perlunya masukan tingkat cairan dan waktu yang lama klien baik
cairan 6-8 gelas perfusi yang - - Respon
adekuat pada
per hari. ginjal
mengenai perluny klien baik
amasuka n cairan
6-8 gelas per hari.
PEMBAHASAN

Ny.S umur 27 tahun, agama Islam, suku jawa,


pendidikan SMA, seorang Ibu Rumah Tangga ini adalah
pernikahan pertama dengan Tn.D umur 30 tahun, agama
Islam,suku sunda, pendidikan SMA, pekerjaan Wiraswasta.
Pasangan ini telah menikah selama dua tahun dan merupakan
kehamilan yang pertama.
Pembahasan ini mencoba menguraikan kesenjangan
antara teori dan kenyataan dilapangan dari berbagai faktor
yang mendukung dan menghambat dalam pelaksanaan
asuhan keperawatan pada klien sesuai dengan tahapan proses
asuhan keperawataan yaitu tahapan pengkajian,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
1. Tahap pengkajian
Tahap ini merupakan tahap awal dari suatu proses
keperawatan dimana melakukan pendekatan lebih dahulu
terhadap klien dan keluarga, serta menjelaskan maksud dan
tujuannya dilakukan asuhan keperawatan.
Dari pengkajian tersebut ditemukan beberapa permasalahan
yang dirumuskan menjadi diagnose keperawatan sebagai
berikut :
• Gangguan rasa nyaman nyeri B.D adanya perubahan
mekanika tubuh
• Gangguan pola napas B.D penekanan urterus yang menekan
pada dinding diafragma
• Gangguan pola eliminasi BAK B.D penekanan bagian bawah
janin pada kandung kemih
2. Tahap Perencanaan
Setelah data terkumpul kemudian dianalisa dan
selanjutnya menyusun rencana tindakan asuhan
keperawatan sesuai dengan diagnosa keperawataan
yang muncul.
3. Tahap Pelaksanaan
Setelah rencana tersusun penulis segera
melaksanakan tindakan sesuai dengan asuhan
keperawatan yang direncanakan, adapun
pelaksanaan tindakan keperawatan dan tindakan
kolaboratif disesuaikan dengan sarana dan prasarana
serta kondisi klien.
4. Tahap Evaluasi
Evaluasi bertujuan untuk menilai keberhasilan
tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan
dengan mengacu pada tujuan yang harus dicapai.
Evaluasi ini merupakan tahap akhir dari proses dari
keperawatan. Dari semua kriteria tujuan yang ada
pada diagnosa keperawatan dapat dievaluasi dan
tujuan dapat teratasi.
Kesimpulan

Awal kehamilan ditandai berdasarkan menstruasi terakhir


pada wanita. Banyak perubahan fisik yang akan wanita alami
selama trimester pertama (3 bulan pertama kehamilan).
Periode ini juga merupakan periode tumbuh kembang yang
cepat bagi bayi. Kehamilan biasanya berlangsung selama 40
minggu, mulai dari hari pertama periode terakhir menstruasi
wanita yang berarti bahwa itu mencakup dua minggu sebelum
ovulasi dan konsepsi terjadi.

Anda mungkin juga menyukai