OLEH
KELOMPOK 1 KELAS A NON REG
Nurlin (841423180)
Kelompok 1
SKENARIO 1
Etiologi Penatalaksaan
Medis
Anemia
Defenisi Komplikasi
5) Anemia megaloblastik
a) Defisiensi vitamin B12 ditangani dengan pemberian vitamin B12,
bila defisiensi disebabkan oleh defek absorbs atau tidak
tersedianya faktor intrinsic dapat diberikan vitamin B12 dengan
injeksi IM.
b) Untuk mencegah kekambuhan anemia, terapi vitamin B12 harus
diteruskan selama hidup pasien yang menderita anemia pernisiosa
atau malabsorbsi yang tidak dapat dikoreksi.
c) Pada anemia defisiensi asam folat diberikan asam folat 3x55
mg/hari.
d) Anemia defisiensi asam folat pada pasien dengan gangguan
absorbsi, penanganannya dengan diet dan penambahan asam folat
1 mg/hari secara IM.
6) Anemia pasca pendarahan Dengan memberikan transfusi darah dan
plasma. Dalam keadaan darurat diberikan cairan intravena dengan
cairan infus apa saja yang tersedia.
7) Anemia hemolitik Dengan pemberian transfusi darah menggantikan
darah yang hemolisis (Nurarif & Kusuma, 2015).
h. Komplikasi Anemia.
Komplikasi anemia adalah:
1) Kelelahan berat, bila anemia cukup parah seseorang mungkin merasa
sangat lelah sehingga tidak bisa menyelesaikan tugas sehari – hari.
2) Komplikasi kehamilan, wanita hamil dengan anemia defisiensi folat
mungkin lebih cenderung mengalami komplikasi, seperti kelahiran
prematur.
3) Masalah jantung, anemia dapat menyebabkan detak jantung cepat atau
ireguler (aritmia). Bila seseorang menderita anemia, jantung harus
memompa lebih banyak darah untuk mengimbangi kekurangan oksigen
dalam darah menyebabkan jantung membesar atau gagal jantung.
4) Kematian, beberapa anemia turunan seperti anemia sel sabit bisa
menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa. Kehilangan banyak
darah dengan cepat mengakibatkan anemia dan berat dan bisa berakibat
fatal (Jitowiyono, 2018).
Pathway
Etiologi
Prediposisi
Presipitasi
Genetik
Pendarahan Kegagalan
sumsumtulang
Dx. Manajemen
Gangguan Kesehatan
pembentukan Keluarga Tidak
molekul Efektif ↑kehilangan darah
Penurunan
Eritrosit dalam jumlah sel
komponen ↓ eritopoitin
Jumlah Hb
dalam sel darah Ibu klien tidak
merah rendah mengetahui eritropoesis
penyakit anaknya
Defisiensi zat
besi
ANEMIA Defisiensi
asam folat Vit
B12
Vakositas darah
↓
Anemia
megalosblasti
k
Resistensi aliran
darah perifer
Kelemahan
Glositis
Sirkulasi Hipoksia,
pucat, lemah Malnutrisi
O2
terganggu
Sirkulasi darah Beban kerja
ke kapiler tidak Dx. Defisit nutrisi
ssddrre jantung ↑
efektif Pola napas
terganggu
Payah
jantung
syok
Kematian
Plasma kurang
Mobilitas usus
↓
Plasenta <
Daya tahan tubuh ↓
asupannutrisi
Pengenceran konstipasi
darah
Risiko infeksi
BBLR
Risiko
pendaharan
Nyeri
abdomen
Konsentrasi ↓
1) Identitas Pasien
Nama : An. T
Umur : 8 tahun
Agama : Tidak dikaji
Jenis kelamin : perempuan
Status : Tidak dikaji
Pendidikan : Tidak dikaji
Pekerjaan : Tidak dikaji
Suku bangsa : Tidak dikaji
Alamat : Tidak dikaji
Tanggal masuk : Tidak dikaji
Tanggal pengkajian : Tidak dikaji
No. register : Tidak dikaji
2) Indetitas penanggung jawab
Nama : Tidak dikaji
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Tidak dikaji
Agama : Tidak dikaji
Pekerjaan : Tidak dikaji
Hubungan dengan pasien : Ibu pasien
No. hp : Tidak dikaji
3) Keluhan utama : Klien mengatakan pusing
4) Riwayat Keperawatan
a) Riwayat Kesehatan Sekarang:
An.T, perempuan, 8 tahun, dibawa ibunya ke Rumah sakit
karena pingsan saat bermain dirumahnya. Dari hasil pengkajian
yang dilakukan, klien mengatakan pusing, klien mengatakan
tidak nafsu makan dan kalau makan 1 porsi tidak habis, ibu
klien mengatakan tidak tahu tentang penyakit yang diderita
anaknya, klien mengatakan lemas, pusing, lebih sering
terbaring di tempat tidur, klien mengatakan lemas pada saat
melakukan aktifitas perawatan diri seperti mandi dan dapat
melakukan aktifitas perawatan diri dengan cara dibantu oleh
orang tuanya
c) Pola eliminasi
BAB
Sebelum sakit : Tidak dikaji
Sesudah sakit : Tidak dikaji
BAK
Sebelum sakit : Tidak dikaji
Sesudah sakit : Tidak dikaji
d) Pola aktivitas dan latihan : Klien mengatakan lemas
pada saat melakukan aktifitas perawatan diri seperti mandi
6) Pemeriksaan umum
1. Keadaan umum : Tidak dikaji
2. Kesadaran : Tidak dikaji
3. Tanda-tanda vital
Suhu : Tidak dikaji
Nadi : Tidak dikaji
RR : Tidak dikaji
TD : Tidak dikaji
4. Keadaan fisik
Kepala : Tidak dikaji
Leher : Tidak dikaji
Dada : Tidak dikaji
Pemeriksaan paru
Inspeksi : Tidak dikaji
Palpasi : Tidak dikaji
Perkusi : Tidak dikaji
Auskultasi : Tidak dikaji
Pemeriksaan jantung
Inspeksi : Tidak dikaji
Palpasi : Tidak dikaji
Perkusi : Tidak dikaji
Auskultasi : Tidak dikaji
Integument : Tidak dikaji
Genetalia : Tidak dikaji
Ekstremitas : Tidak dikaji
7) Pola persepsi dan konsep diri : Tidak dikaji
8) Pola tidur dan istirahat
Sebelum sakit : Tidak dikaji
Sesudah sakit : Tidak dikaji
9) Pemeriksaan penunjang :
Pemeriksaan antropometri : Tidak dikaji
b. Diagnosa keperawatan (Pathway)
Anemia
Kehilangan nafsu
makan Dx. Keletihan
Malnutrisi
ANALISA DATA
NO SYMPTOM ETIOLOGI PROBLEM
1 DS : Anemia Defisit Nutrisi
1. Klien mengatakan
tidak nafsu makan Defisiensi asam folat
Vit B12
DO :
1. Kalau makan 1 porsi
tidak habis Anemia megalosblastik
Glositis
Malnutrisi
Defisit Nutrisi
2 DS : Anemia Keletihan
1. Klien mengatakan
lemas, pusing dan Defisiensi asam folat
Vit B12
lebih sering
terbaring di tempat
Anemia megalosblastik
tidur
DO :
Kelemahan
1. Lemas pada saat
melakukan aktivitas
Keletihan
perawatan diri
3 DS : Anemia Manajemen
1. ibu klien
Kesehatan
mengatakan tidak
Ketidakmampuan Keluarga Tidak
tahu tentang keluarga mengenal
Efektif
masalah kesehatan
penyakit yang
diderita anaknya
Ibu klien tidak
DO : mengetahui penyakit
anaknya
-
Manajemen Kesehatan
Keluarga Tidak
Efektif
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Defisit Nutrisi b.d ketidakmampuan mencerna makanan d.d klien mengatakan
tidak nafsu makan
2. Keletihan b.d kondisi fisiologis (anemia) d.d Lemas pada saat melakukan
aktivitas perawatan diri
3. Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif b.d Kompleksitas program
perawatan/pengobatan d.d ibu klien mengatakan tidak tahu tentang penyakit
yang diderita anaknya
c. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Luaran Keperawatan Intervensi Keperawatan Rasional
(SDKI) (SLKI) (SIKI)
1. Defisit Nutrisi Status Nutrisi Manajemen Nutrisi (I.03119) Manajemen Nutrisi (I.03119)
(D.0019) (L.03030)
Observasi : Observasi :
Kategori : Fisiologis Setelah dilakukan 1. Identifikasi status nutrisi 1. Untuk mengetahui status
Subkategori : Nutrisi tindakan keperawatan 2. Identifikasi makan nutrisi
dan cairan 1x24 jam diharapkan yang disukai 2. Untuk mengetahui
Definisi : status nutrisi Membaik Terapeutik : makanan kesukaan
Asupan nutrisi tidak dengan kriteria hasil : 1. Lakukan oral hygiene klien
cukup untuk memenuhi sebelum makan, jika Terapeutik :
1. Porsi makanan
kebutuhan metabolisme perlu 1. Mulut yang bersih dapat
yang dihabiskan
Penyebab : 2. Sajikan makanan secara meningkatkan nafsu makan
meningkat
Ketidakmampuan menarik dan suhu yang sesuai 2. Untuk meningkatkan
2. Frekuensi
mencerna makanan 3. Berikan makanan tinggi kalori nafsu makan klien
makan
dan tinggi protein 3. Untuk membantu proses
DS : membaik
Edukasi : dalam pemenuhan
1. Klien
3. Nafsu makan
mengatakan tidak 1. Anjurkan posisi duduk, jika kebutuhan nutrisi
nafsu makan membaik
mampu Edukasi :
DO :
1. Kalau makan 1 1. Agar tidak tersedak saat
Kolaborasi : makan
porsi tidak habis 1. Kolaborasi dengan ahli gizi Kolaborasi :
untuk menentukan jumlah 1. Untuk membantu dalam
kalori dan jenis nutrient proses penyembuhan
yang
dibutuhkan, jika perlu
2. Keletihan (D.0057) Tingkat Keletihan Manajemen Energi (I.12362) Manajemen Energi (I.12362)
(L.05046)
Kategori : Fisiologi Observasi : Observasi :
Setelah dilakukan 1. Identifikasi gangguan fungsi 1. Untuk mengidentifikasi
Subkategori :
tindakan keperawatan tubuh yang mengakibatkan gangguan fungsi
Aktivitas/istirahat
1x24 jam diharapkan kelelahan 2. Untuk mengetahui factor
Definisi :
tingkat keletihan 2. Monitor kelelahan fisik dan kelelahan
Penurunan kapasitas
menurun dengan emosional 3. Untuk mengetahui lokasi
kerja fisik dan mental
kriteria hasil : 3. Monitor lokasi dan dan
yang tidak pulih dengan
ketidaknyamanan selama ketidaknyamanan selama
istirahat
1. Kemampuan
melakukan aktivitas melakukan aktivitas
Penyebab :
melakukan
Terapeutik : Terapeutik :
Kondisi Fisiologis
aktivitas rutin
1. Lakukan latihan gerak 1. Untuk meningkatkan dan
(mis.anemia)
meningkat
rentang pasif/aktif melatih massa otot dan
DS :
Toleransi Aktivitas
2. Berikan aktivitas distraksi gerak ekstremitas pasien
1. Klien (L.05047)
yang menenangkan 2. Untuk mengalihkan rasa
mengatakan Edukasi : ketidaknyamanan yang
Setelah dilakukan
lemas, pusing dan 1. Anjurkan melakukan aktivitas dialami pasien
tindakan keperawatan
lebih sering secara bertahap Edukasi :
1x24 jam diharapkan
terbaring di 2. Ajarkan strategi koping untuk 1. Untuk menunjang proses
toleransi aktivitas
tempat tidur mengurangi kelelahan kesembuhan pasien secara
meningkat dengan
DO : Kolaborasi : bertahap
kriteria hasil :
1. Lemas pada saat 1. Kolaborasi dengan ahli gizi 2. Agar pasien dapat
melakukan tentang cara meningkatkan mengatasi kelelahannya
1. Keluhan lelah
aktivitas asupan makanan secara mandiri dengan
Menurun
perawatan diri mudah
2. Perasaan lemah
Kolaborasi :
mmenurun
1. Untuk memaksimalkan
proses penyembuhan
pasien
3. Manajemen Kesehatan Manajemen Dukungan Keluarga Dukungan Keluarga
Kesehatan Keluarga merencanakan perawatan merencanakan perawatan
Keluarga Tidak
(L.12105) (I. 13477) (I. 13477)
Efektif (D.0115)
Observasi Observasi
1. Identifikasi kebutuhan dan 1. Untuk mengidentifikasi
Kategori : Perilaku
Setelah dilakukan harapan keluarga tentang kebutuhan dan harapan
Subkategori :
tindakan keperawatan kesehatan keluarga tentang kesehatan
Penyuluhan dan
1x24 jam diharapkan 2. Identifikasi sumber-sumber 2. Untuk mengidentifikasi
Pembelajaran
manajemen kesehatan yang dimiliki keluarga sumber-sumber yang
Definisi :
keluarga meningkat 3. Identifikasi tinfakan yang dimiliki keluarga
Pola penanganan
dengan kriteria hasil : dapat dilakukan keluarga 3. Untuk mengidentifikasi
masalah kesehatan dalam
tinfakan yang dapat
keluarga tidak 1. Kemampuan Terapeutik
dilakukan keluarga
memuaskan untuk menjelaskan 1. Motivasi pengembangan
memulihkan kondisi masalah sikap dan emosi yang Terapeutik
kesehatan anggota kesehatan yang mendukung upaya kesehatan 1. Untuk memotivasi
keluarga. dialami 2. Ciptakan perubahan pengembangan sikap dan
Penyebab : meningkat lingkungan rumah secara emosi yang mendukung
Kompleksitas program optimal upaya kesehatan
perawatan/pengobatan 2. menciptakan perubahan
DS: Edukasi lingkungan rumah secara
1. ibu klien 1. Informasikan fasilitas optimal
mengatakan tidak kesehatan yang ada
Edukasi
tahu tentang dilingkungan keluarga
1. Menginformasikan klien
penyakit yang 2. Anjurkan menggunakan
fasilitas kesehatan yang
diderita anaknya fasilitas kesehatan yang ada
ada dilingkungan keluarga
DO:
2. Menganjarkan pasien
-
menggunakan fasilitas
kesehatan yang ada
DAFTAR PUSTAKA
Bakta IM, Suega K, Dharmayuda TG. 2015. Anemia defiseinsi besi. Dalam: Sudoyo AW,
Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S, penyunting. Buku ajar ilmu
penyakit dalam UI. Jakarta: Interna Publishing.
Damayanti, Dwi. 2017. Hubungan Faktor Internal dan Eksternal dengan Kejadian
Anemia pada Ibu Hamil Trimester III di wilayah kerja Puskesmas Teladan
Kecamatan Medan Kota. Skripsi Sarjana. Universitas Sumatra Utara
Ghrayeb, H., Elias, M., Nashashibi, J., Youssef, A., Manal, M., Mahagna, L., . . . Elias,
A. (2020). Appetite and ghrelin levels in iron deficiency anemia and the effect of
parenteral iron therapy: A longitudinal study. PLOS ONE, 1-14.
Hasdianah, & Suprapto, S. I. (2016). Patologi & Patofisiologi Penyakit (2nd ed.).
Yogyakarta: nuhamedika.
Jitowiyono, S.2018.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem
Hematologi. Yogyakarta : Pustaka Baru Press.
Kurniati, Intantri. 2020. Anemia Defisiensi Zat Besi. JK Unila.Volume 4 Nomor 1.
Kementrian Kesehatan RI, 2019, Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019, Jakarta,
Kementrian Kesehatan RI.
Kowalak, J. P., Welsh, W., & Mayer, B. (2017). Buku Ajar Patofisiologi Professional
Guide to Pathophysiology. Jakarta: EGC.
Maryanti, D., & Kusumawati, D. D. (2015). Faktor-faktor Risiko Terjadinya Kelainan
Kongenital. Jurnal Kesehatan Al-Irsyad (JKA), VIII (1), 42.
Morag, R. (2017). Syncope. Medscap.
Muncie, H., Sirmans, S., & James, E. (2017). Dizziness: Approach to Evaluation.
American Academy Of Family Phisicians, 154-162.
Team Medis, R. (2023, July 13). Gejala Anemia dari yang Paling Umum Hingga yang
Khas per Jenisnya. PEMKAB PURWOREJO.
https://www.purworejokab.go.id/web/read/2814/lebih-dekat-dengan-masyarakat-
rsud-raa-tjokronegoro-launching-pelayanan-home-care-dan-anak-mamah.html
(diakses : 30 Januari 2024)
Yuni, Natalia Erlina. 2015. Kelaianan Darah. Yogyakarta : Nuha Medika.
Wei, D. Y.-T., Ong, J. J., & Goadsby, P. J. (2018). Cluster Headache: Epidemiology,
Pathophysiology, Clinical. Wolters Kluwer - Medknow, 1-8.