OLEH
KELOMPOK 1 KELAS A NON REG
Nurlin (841423180)
Kelompok 1
SKENARIO 1
4. Jelaskan faktor penyebab mengapa pada kasus diatas anak mengalami lemas saat
melakukan perawatan diri?
Etiologi Penatalaksaan
Medis
Anemia
Defenisi Komplikasi
Lisis sel darah merah (disolusi) terjadi terutama dalam sel fagositik atau
dalam system retikuloendotetial, terutama dalam hati dan limpa. Hasil
samping proses int adalah bilirubin yang akan memasuki aliran darah.
Setiap kenaikan destruksi sel darah merah (hemolisis) segera direfleksikan
dengan peningkatan bilirubin plasma (konsentrasi normal s 1 mg/dl, kadar
diatas 1,5 mg/di mengakibatkani ikterik pada sclera). Apabila sel darah
merah mengalami penghancuran dalam sirkulasi, (pada kelainan
hemplitik) maka hemoglobin akan muncul dalam plasma
(hemoglobinemia). Apabila konsentrasi plasmanya melebihi kapasitas
haptoglobin plasma (protein pengikat untuk hemoglobin bebas) untuk
mengikat semuanya, hemoglobin akan berdifusi dalam glomerulus ginjal
dan kedalam urin (hemoglobinuria) (Rinaldi, 2022).
1) Anemia Hipoproliferasi
Lebih dari 75% dari seluruh kasus anemia yang ada, jenis anemia ini
yang paling sering dijumpai. Anemia hipoproliferasi disebabkan oleh
defisiensi zat besi dan proses inflamasi serta disebabkan oleh gangguan
fungsi giinjal dan penurunan kebutuhan jaringan O2 pada penyakit
metabolic seperti hipotiroidism.
Anemia ini ditandai dengan indeks produksi eritrosit ≤ 2,5 kali dari
normal yang disebabkan oleh kelainan intrinsik dan kelainan ekstrinsik.
Kelainan intrinsik seperti herider dan dapat digolongkan dalam efek
membrane, defek metabolik dan defek hemoglobin sedangkan kelainan
ekstrinsik akibat faktor dari luar yang biasanya didapat.
4) Pemeriksaan sitogenetik.
2) Zat besi, Vitamin B12, dan Folat. Pemberian zat besi, vitamin B12
dan Folat untuk anemia karena kekurangan nutrisi. Suplementasi zat
besi secara oral sejauh ini merupakan metode yang paling umum
untuk pemenuhan zat besi. Dosis zat besi yang diberikan tergantung
pada usia pasien, defisit zat besi, tingkat koreksi yang diperlukan, dan
kemampuan untuk mentoleransi efek samping.
h. Komplikasi Anemia.
1) Identitas Pasien
Nama : An. T
Umur : 8 tahun
Agama : Islam
Jenis kelamin : perempuan
Status : Belum menikah
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Belum bekerja
Suku bangsa : Gorontalo
Alamat : Telaga
Tanggal masuk : 20 Februari 2024
Tanggal pengkajian : 21 Februari 2024
No. register : RM. 12345
2) Indetitas penanggung jawab
Nama : Ny. S
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Tidak dikaji
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
Hubungan dengan pasien : Ibu pasien
No. hp : Tidak ada
3) Keluhan utama : Klien mengatakan pusing
4) Riwayat Keperawatan
a) Riwayat Kesehatan Sekarang:
An.T, perempuan, 8 tahun, dibawa ibunya ke Rumah sakit
karena pingsan saat bermain dirumahnya. Dari hasil pengkajian
yang dilakukan, klien mengatakan pusing, klien mengatakan
tidak nafsu makan dan kalau makan 1 porsi tidak habis, ibu
klien mengatakan tidak tahu tentang penyakit yang diderita
anaknya, klien mengatakan lemas, pusing, lebih sering
terbaring di tempat tidur, klien mengatakan lemas pada saat
melakukan aktifitas perawatan diri seperti mandi dan dapat
melakukan aktifitas perawatan diri dengan cara dibantu oleh
orang tuanya
c) Pola eliminasi
BAK
Sebelum sakit : 9-10 kali/hari, Warna kuning jernih, Bau normal khas
urine
Sesudah sakit : 7-9 kali/hari, Warna kuning jernih, Bau normal khas
urine
BAB
Sebelum sakit : 2x sehari, Konsistensis lunak tidak ada Konstipasi
6) Pemeriksaan umum
1. Keadaan umum : Sedang
2. Kesadaran : Composmentis
3. Tanda-tanda vital
Suhu : 36,8oC
Nadi : 85x/m
RR : 20x/m
TD : 90/60mmHg
4. Keadaan fisik
Kepala & Leher :
Wajah, wajah simestris, tidak ada edema pada wajah,muka pucat, tidak ada
kelainan
Mata, Simetris kanan dan kiri, konjungtiva anemis, sklera putih, reflek
cahaya +, pupil isokor, dan tidak ada kelainan.
Gigi dan mulut, Tidak ada karies gigi, tidak terdapat gigi berlubang tidak
ada sariawan, lidah warna merah muda, bibir tampak pucat, dan tidak ada
kelainan. Leher, Kelenjar tiroid tidak teraba, vena jugularis tidak teraba
pembesaran, posisi trakea letak ditengah, kelenjar limfe tidak teraba
pembesaran dan tidak ada kelainan.
Pemeriksaan Dada-paru :
Pemeriksaan Jantung :
Auskultasi :
Abdomen :
Inspeksi
Palpasi :
Integument : Kulit bersih, kulit terasa dingin warna kulit kuning langsat,
turgor kulit baik, tekstur kulit merata, kelembaban normal (lembab), namun
tampak pucat
Genetalia : tidak ada pembesaran klitoris, tidak ada sekret dari uretra dan
vagina, tidak ada perlengketan labia mayor.
Ekstremitas :
Ektremitas Bawah : Reflek Patela (+) Reflek Babinski (+) Reflek Humans’
sign(+) Edema (-), klien nampak lemas
9) Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan antropometri : BB : 28kg, TB : 125cm
Pemeriksaan LAB : Hb : 8,9 g/dl
k. Diagnosa keperawatan (Pathway)
NO ETIOLOGI PROBLEM
SYMPTOM
1 DS : Anemia Keletihan
1. Klien mengatakan
lemas, pusing dan
Suplai O2 dan Nutrisi ke sel dan
lebih sering jaringan berkurang
terbaring di tempat
tidur
Hipoksia sel dan jaringan
DO :
1. Lemas pada saat
melakukan aktivitas Mekanisme Anaerob
perawatan diri
Penurunan ATP
Keletihan
2 Faktor risikio : Anemia Risiko Defisit
Ketidak mampuan Nutrisi
mengabsorbsi nutrien
Suplai O2 dan Nutrisi ke sel dan
jaringan berkurang
Gangguan sistem GI
Kurangnya informasi
Ketidakmampuan mengenal
masalah kesehatan anggota
keluarga
Manajemen Kesehatan
Keluarga Tidak Efektif
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Keletihan b.d kondisi fisiologis (anemia) d.d Lemas pada saat melakukan
aktivitas perawatan diri
2. Risiko Defisit Nutrisi d.d faktor risiko : ketidakmampuan mengabsorbsi
nutrien
3. Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif b.d Kompleksitas program
perawatan/pengobatan d.d ibu klien mengatakan tidak tahu tentang penyakit
yang diderita anaknya
c. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Luaran Keperawatan Intervensi Keperawatan Rasional
(SDKI) (SLKI) (SIKI)
1. Keletihan (D.0057) Tingkat Keletihan Manajemen Energi (I.12362) Manajemen Energi (I.12362)
(L.05046)
Kategori : Fisiologi Observasi : Observasi :
Setelah dilakukan 1. Identifikasi gangguan fungsi 1. Untuk mengidentifikasi
Subkategori :
tindakan keperawatan tubuh yang mengakibatkan gangguan fungsi
Aktivitas/istirahat
1x24 jam diharapkan kelelahan 2. Untuk mengetahui factor
Definisi :
tingkat keletihan 2. Monitor kelelahan fisik dan kelelahan
Penurunan kapasitas
menurun dengan emosional 3. Untuk mengetahui lokasi
kerja fisik dan mental
kriteria hasil : 3. Monitor lokasi dan dan
yang tidak pulih dengan
ketidaknyamanan selama ketidaknyamanan selama
istirahat
1. Kemampuan
melakukan aktivitas melakukan aktivitas
Penyebab :
melakukan
Terapeutik : Terapeutik :
Kondisi Fisiologis
aktivitas rutin
1. Lakukan latihan gerak 1. Untuk meningkatkan dan
(mis.anemia)
meningkat
rentang pasif/aktif melatih massa otot dan
DS :
Toleransi
1. Klien mengatakan gerak ekstremitas pasien
Aktivitas 2. Berikan aktivitas distraksi
lemas, pusing dan lebih (L.05047)
yang menenangkan 2. Untuk mengalihkan rasa
Setelah dilakukan
sering terbaring di
Edukasi : ketidaknyamanan yang
tindakan keperawatan
tempat tidur
1. Anjurkan melakukan aktivitas dialami pasien
1x24 jam diharapkan
DO :
secara bertahap Edukasi :
1. Lemas pada toleransi aktivitas
saat 2. Ajarkan strategi koping untuk 1. Untuk menunjang proses
meningkat dengan
melakukan
aktivitas mengurangi kelelahan kesembuhan pasien secara
kriteria hasil :
perawatan diri Kolaborasi : bertahap
1. Keluhan lelah 2. Agar pasien dapat
1. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang
Menurun mengatasi kelelahannya
cara meningkatkan asupan makanan
2. Perasaan lemah secara mandiri dengan
mmenurun mudah
Kolaborasi :
3. 1. Untuk memaksimalkan
proses
penyembuhan pasien
2. Risiko Defisit Status Nutrisi Manajemen Nutrisi (I.03119) Manajemen Nutrisi (I.03119)
Nutrisi (L.03030)
(D.0032) Observasi : Observasi :
Setelah dilakukan 1. Identifikasi status nutrisi 1. Untuk mengetahui status
Kategori : Fisiologis
tindakan keperawatan 2. Identifikasi makan nutrisi
Subkategori : Nutrisi
1x24 jam diharapkan yang disukai 2. Untuk mengetahui
dan cairan
status nutrisi Membaik Terapeutik : makanan kesukaan
Definisi :
dengan kriteria hasil : 1. Lakukan oral hygiene klien
Berisiko mengalami
sebelum makan, jika Terapeutik :
asupan nutrisi tidak 1. Porsi makanan
perlu 1. Mulut yang bersih dapat
cukup untuk memenuhi yang dihabiskan
2. Sajikan makanan secara meningkatkan nafsu makan
kebutuhan metabolisme meningkat
menarik dan suhu yang sesuai 2. Untuk meningkatkan
Faktor Risiko : 2. Frekuensi
3. Berikan makanan tinggi kalori nafsu makan klien
Ketidakmampuan makan
dan tinggi protein 3. Untuk membantu proses
mengabsorbsi nutrien membaik
Edukasi : dalam pemenuhan
3. Nafsu makan
1. Anjurkan posisi duduk, jika kebutuhan nutrisi
membaik
mampu Edukasi :
Kolaborasi : 1. Agar tidak tersedak saat
makan
1. Kolaborasi dengan ahli gizi Kolaborasi :
untuk menentukan jumlah 1. Untuk membantu dalam
kalori dan jenis nutrient proses penyembuhan
yang
dibutuhkan, jika perlu
3. Manajemen Kesehatan Manajemen Dukungan Keluarga Dukungan Keluarga
Kesehatan Keluarga merencanakan perawatan merencanakan perawatan
Keluarga Tidak
(L.12105) (I. 13477) (I. 13477)
Efektif (D.0115)
Observasi Observasi
1. Identifikasi kebutuhan dan 1. Untuk mengidentifikasi
Kategori : Perilaku
Setelah dilakukan harapan keluarga tentang kebutuhan dan harapan
Subkategori :
tindakan keperawatan kesehatan keluarga tentang kesehatan
Penyuluhan dan
1x24 jam diharapkan 2. Identifikasi sumber-sumber 2. Untuk mengidentifikasi
Pembelajaran
manajemen kesehatan yang dimiliki keluarga sumber-sumber yang
Definisi :
keluarga meningkat 3. Identifikasi tinfakan yang dimiliki keluarga
Pola penanganan
dengan kriteria hasil : dapat dilakukan keluarga 3. Untuk mengidentifikasi
masalah kesehatan dalam
tinfakan yang dapat
keluarga tidak 1. Kemampuan Terapeutik
dilakukan keluarga
memuaskan untuk menjelaskan 1. Motivasi pengembangan
memulihkan kondisi masalah sikap dan emosi yang Terapeutik
kesehatan anggota kesehatan yang mendukung upaya kesehatan 1. Untuk memotivasi
keluarga. dialami 2. Ciptakan perubahan pengembangan sikap dan
Penyebab : meningkat lingkungan rumah secara emosi yang mendukung
Kompleksitas program optimal upaya kesehatan
perawatan/pengobatan 2. menciptakan perubahan
DS: Edukasi lingkungan rumah secara
1. ibu klien 1. Informasikan fasilitas optimal
mengatakan tidak kesehatan yang ada
Edukasi
tahu tentang dilingkungan keluarga
1. Menginformasikan klien
penyakit yang 2. Anjurkan menggunakan
fasilitas kesehatan yang
diderita anaknya fasilitas kesehatan yang ada
ada dilingkungan keluarga
DO:
2. Menganjarkan pasien
-
menggunakan fasilitas
kesehatan yang ada
DAFTAR PUSTAKA
Alifah, A. (2020). Variasi Makanan untuk Meningkatkan Nafsu Makan pada Anak Usia
3-6 tahun. Universitas Muhammadiyah Magelang.
Ghrayeb, H., Elias, M., Nashashibi, J., Youssef, A., Manal, M., Mahagna, L., . . . Elias,
A. (2020). Appetite and ghrelin levels in iron deficiency anemia and the effect of
parenteral iron therapy: A longitudinal study. PLOS ONE, 1-14.
Kemenkes RI. (2018). Pedoman Pencegahan dan Penanggulangan Anemia pada Remaja
Putri dan Wanita Subur(WUS). Jakarta: Dirgen Kesehatan Masyarakat RI.
Muncie, H., Sirmans, S., & James, E. (2017). Dizziness: Approach to Evaluation.
American Academy Of Family Phisicians, 154-162.
Putri, N., Hakimah, N., & Cerdasari, C. (2023). Pola Menu, Kesesuaian Besar Porsi, serta
Ketersediaan Energi dan Zat Gizi Makro di Pondok Pesantren Kanjeng Sunan
Kalijogo. Jurnal Nutriture, 60-66.
Qurrotulaini, C. (2021). Asuhan Keperawatan Jiwa pada Tn. S dengan Defisit Perawatan
Diri di Perumahan Genuk Indah Semarang. Unissula Repository.
Rinaldi. (2022). Asuhan Keperawatan Pada Pasien Tn.H dengan Anemia di Ruangan
Interna RSUD Curup. Repository Poltekkes Kemenkes Bengkulu.
Salamung, N., Pertiwi, M., Ifansyah, M., Riskika, S., Maurida, N., Suhariyati, . . .
Rumbo, H. (2021). Keperawatan Keluarga (Family Nursing). Kadur Pamekasan:
Duta Media Publishing.
Siloam Hospital, T. (2023, Oktober 11). Apa itu Asthenia? Ini Penyebab dan Cara
Mengatasinya. Siloam Hospitals.
Suandika, M., Cahyaningrum, E., Ru-Tang, W., Muti, R., Triliani, Y., & Astuti, D.
(2023). DESCRIPTION OF THE KNOWLEDGE LEVEL OF ADOLESCENT
WOMEN ABOUT ANEMIA. Jurnal Inovasi Penelitian, 7733-7740.
Team Medis, R. (2023, July 13). Gejala Anemia dari yang Paling Umum Hingga yang
Khas per Jenisnya. PEMKAB PURWOREJO.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta
Selatan: Dewan Pengurus Pusat PPNI.
Wei, D. Y.-T., Ong, J. J., & Goadsby, P. J. (2018). Cluster Headache: Epidemiology,
Pathophysiology, Clinical. Wolters Kluwer - Medknow, 1-8.