Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

SISTEM INFORMASI KESEHATAN PUSKESMAS


Dosen Pengampu:Findhy Dwita Kumala S.ST.,M.Gizi

Oleh:

Dewi Nafisyah (13211170008)

FAKULTAS KESEHATAN

PRODI ILMU GIZI

UNIVERSITAS MUHADI SETIABUDI


Jl.Pangeran Diponegoro, KM 2 Wanasari, Brebes, Pesantunan, Wanasari, Kabupaten Brebes
Jawa Tegah 52252
2020
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Puskesmas merupakan salah satu instansi yang bergerak dibidang pelayanan jasa kesehatan
masyarakat. Pada zaman sekarang telah banyak di bangun Rumah Sakit akan tetapi di daerah
pelosok atau desa yang ada masih Puskesmas yang berfungsi sebagai usaha preventif
(pencegahan) dan operatif (penanggulangan) terhadap upaya-upaya kesehatan masyarakat.
Semakin banyak Rumah Sakit dan Puskesmas yang dibangun maka sangatlah penting jika
pihak Puskesmas berfikiran untuk meningkatkan mutu dari Puskesmas tersebut. Untuk
menunjang peningkatan mutu Badan usaha sosial seperti Puskesmas yang melayani
masyarakat di bidang kesehatan, sistem yang terkomputerisasi sangat diperlukan karena
pelayanan yang diberikan di Puskesmas juga harus cepat. Misalnya, mengatasi sistem
informasi manajemen pada pendaftaran pasien yang selama ini digunakan. Penyelenggaraan
upaya pelayanan kesehatan secara paripurna dijabarkan dalam kegiatan-kegiatan pokok di
dalam gedung maupun di luar gedung Puskesmas. Kegiatan di dalam gedung Puskesmas
meliputi pengobatan, kesehatan ibu dan anak (KIA), Keluarga Berencana (KB), kesehatan
gigi dan laboratorium. Sedangkan kegiatan yang dilakukan di luar gedung Puskesmas
meliputi pemberantasan penyakit menular, gizi, kesehatan ibu dan anak, imunisasi,
penyuluhan kesehatan masyarakat, dan kesehatan usia lanjut. Sebagai tindak lanjut
mengembangkan sarana pelayanan pendaftaran pasien di instansi jasa khususnya Puskesmas,
perlu diadakan pengolahan sistem informasi manajemen yang memadai. Oleh sebab itu,
untuk mengatasi masalah yang ada di Puskesmas dapat dilakukan dengan cara membuat
sistem informasi yang cepat, tepat dan akurat. Sistem informasi tersebut berupa “Sistem
Informasi Kesehatan Puskesmas“.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian sistem informasi Puskesmas?

2. Bagaimana ruang lingkup (kajian-kajian) sistem informasi Puskesmas?

3. Bagaimana sumber data sistem informasi Puskesmas?

4. Bagaimana pencatatan dan pelaporan kegiatan sistem informasi Puskesmas?

5. Bagaimana pengembangan indikator sistem informasi Puskesmas?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian sistem informasi Puskesmas.

2. Untuk mengetahui ruang lingkup (kajian-kajian) sistem informasi Puskesmas

3. Untuk mengetahui sumber data sistem informasi Puskesmas

4. Untuk mengetahui pencatatan dan pelaporan kegiatan sistem informasi Puskesmas


5. Untuk mengetahui pengembangan indikator sistem informasi Puskesmas

D. Manfaat Penulisan

Untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan mengenai Sistem


Informasi Kesehatan Puskesmas.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Informasi Puskesmas

Sistem Informasi Kesehatan merupakan gabungan perangkat dan prosedur yang digunakan
untuk mengelola siklus informasi (mulai dari pengumpulan data sampai pemberian umpan
balik informasi) untuk mendukung pelaksanaan tindakan tepat dalam perencanaan,
pelaksanaan dan pemantauan kinerja sistem kesehatan. Informasi kesehatan selalu diperlukan
dalam pembuatan program kesehatan mulai dari analisis situasi, penentuan prioritas,
pembuatan alternatif solusi, pengembangan program, pelaksanaan dan pemantauan hingga
proses evaluasi.

Puskesmas merupakan salah satu instansi yang bergerak dibidang pelayanan jasa kesehatan
masyarakat.

Sistem Informasi Puskesmas (Simpus) yaitu seluruh kegiatan Puskesmas mulai registrasi,
tindakan medis/pengobatan, farmasi/apotik, serta menejemen terhubung menjadi satu dengan
sitem real online (up to date). Setiap saat menejemen atau pihak yang berkepentingan dapat
memonitor perkembangannya.

Simpus merupakan sebagian dan kemampuan sistem informasi Menejemen Puskesmas yang
terintegrasi, disamping keuntungan lain seperti:

1. Pencatatan medical record

2. Kecepatan pelayanan administrasi

3. Pembuatan laporan data penyakit secara cepat dan akurat.

Untuk mengatasi hambatan dalam pelayanan kesehatan dalam Puskesmas keberadaan


teknologi informasi merupakan salah satu faktor penunjang untuk meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan yang ada.

Perencanaan suatu sistem informasi Puskesmas dilakukan dengan mempertimbangkan dua


faktor yakni informasi dan proses, yang berbasis pada struktur manajemen Puskesmas yang
bersangkutan. Secara garis besar struktur manajemen Puskesmas dapat dibagi menjadi dua
bagian yaitu bagian struktural dan fungsional. Aktivitas pada bagian struktural lebih
berhubungan dengan penanganan aspek administratif dan Puskesmas yang bersangkutan
seperti pembayaran dan perlengkapan, sedangkan aktivitas pada bagian fungsional lebih
terfokus pada sisi pelayanan kesehatan pada pasien.

Faktor lain yang tidak kalah penting untuk menjadi dasar pengembangan sistem informasi
Puskesmas adalah faktor keamanan, baik keamanan terhadap transmisi data maupun
keamanan terhadap isi informasi atau information content. Salah satu bagian yang sangat
memfokuskan perhatiannya terhadap masalah keamanan sistem informasi di Puskeswmas
adalah bagian pelayananan di BP. Data-data pada bagian ini berupa terbagi menjadi dua data
utama yaitu data hasil pemeriksaan dan data diagnosis, dimana kedua jenis data tersebut
menyangkut hal-hal yang berhubungan dengan privasi pasien.

B. Ruang Lingkup (Kajian-Kajian) Sistem Informasi Puskesmas

Adapun tugas pokok dan fungsi masing-masing bagian di Pusat Kesehatan Masyarakat
adalah sebagai berikut :

NO NAMA JABATAN URAIAN TUGAS


1 Kepala Puskesmas 1. Melaksanakan fungsi-fungsi manajemen,
bimbingan dan supervisi.
2. Mengadakan koordinasi di tingkat kecamatan.
3. Sebagai penggerak pembangunan kesehatan di
tingkat kecamatan.
4. Sebagai tenaga ahli pendamping Camat.
5. Mengkoordinir dan bertanggung jawab terhadap
semua kegiatan di puskesmas.
2 Koordinator Unit Tata 1. Merencanakan dan mengevaluasi kegiatan di unit
Usaha TU.
2. Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap
kegiatan di unit TU.
3. Menggantikan tugas Kepala Puskesmas bila Kepala
4. Puskesmas berhalangan hadir.
3 Keuangan 1. Melakukan perencanaan Keuangan
2. Merealisasikan Keuangan
3. Membuat pembukuan/penutupan kas.
4. Mengambil gaji dan dana operasional serta yang
berkaitan dengan kesejahteraan pegawai
5. Pencatatan dan Pelaporan
6. Membuat petikan daftar gaji
7. Menerima setoran dari masing-masing unit
pelayanan
8. Mengkoordinir bendahara-bendahara di Puskesmas
9. Melakukan setoran perda ke kas daerah
4 Umum 1. Rigistrasi Surat Masuk dan Keluar
2. Melanjutkan disposisi Pimpinan
3. Membuat konsep surat
4. Mengkoordinir kegiatan petugas pengiriman semua
laporan puskesmas.
5. Mengkoordinir kegiatan petugas bagian perbaikan
sarana puskesmas
6. Mengarsipkan surat.
7. Melakukan kegiatan yang dilakukan secara umum.
8. Mengkoordinir pembuatan spanduk yang bersifat
umum
5 Kepegawaian 1. Membuat laporan kepegawaian (Absensi,
bezzeting, DUK, lap.triwulan, tahunan, dsb.)
2. Mengetik DP 3 yang sudah di isi nilai oleh Atasan
Langsung
3. Mendata dan mengarsipkan file pegawai.
4. Mengusulkan cuti dan kenaikan pangkat
5. Mengusulkan tunjangan pegawai, Baju, Sepatu dan
lain-lain)
6 Data dan Informasi 1. Sebagai pusat data dan informasi puskesmas.
2. Mengumpulkan dan mengecek laporan puskesmas
sebelum dikirim ke dinas kesehatan
3. Menyajikan laporan dalam bentuk visualisasi data
(tabel, grafik, dll)
4. Mengidentifikasi masalah program dari hasil
visualisasi data dan menyerahkan hasil kepada
koordinator perencanaan dan penilaian
5. Bersama-sama tim data dan informasi menyusun
semua laporan puskesmas (PTP, minilok, Lap.
Tahunan, Stratifikasi, dsb.)
6. Pencatatan dan pelaporan.
7 Perencanaan dan 1. Mengkoordinir kegiatan perencanaan dan penilaian
Evaluasi tim
2. Menyusun jadwal evaluasi kegiatan puskesmas
secara kontinyu
3. Menyusun laporan hasil evaluasi dan
merencanakan untuk selanjutnya disampaikan kepada
koord. data & informasi serta koordinasi terkait
program
4. Mengarsipkan hasil kegiatan
8 Koordinator UPTF 1. Mengkoordinir dan bertanggung jawab dalam
Upaya Kesehatan perencanaan dan evaluasi kegiatan di unit P2M,
Masyarakat PROM. KES, KIA / KB, GIZI dan KESLING
2. Mengkoordinir dan mendukung aktif terhadap
kegiatan di Unitnya
9 Unit Koordinasiator 1. Menyusun perencanaan dan evaluasi kegiatan di
Pencegahan dan unit P2M
Pemberantasan Penyakit 2. Mengkoordinir dan mendukung aktif terhadap
(P2M) kegiatan di unitnya.
3. Ikut serta mencegah dan meningkatkan pengeluaran
penyakit Menular serta menindak lanjuti peningkatan
KLB.
10 Pemegang Program 1. Berperan aktif sejak dini terhadap penderita,
Surveilans kesling, perlindungan masyarakat dan perubahan
kondisi.
2. Analisis tentang KLB
3. Penyuluhan kesehatan secara intensif
4. Pencatatan dan pelaporan
C. Sumber Data Sistem Informasi Puskesmas

Sumber data adalah bukti nyata yang menggambarkan kondisi atau fakta yang sebenarnya di
lapangan atau di masyarakat. Informasi adalah hasil dari pengolahan data dalam bentuk yang
lebih berguna dan lebih penting bagi penerimanya yang diharapkan akan berguna untuk
pengambilan keputusan. Data dapat dikumpulkan dengan berbagai macam cara, yaitu:

1. metode rutin
2. metode non-rutin.

Pengumpulan data secara rutin dilakukan untuk data yang dikumpulkan dari fasilitas
kesehatan. Data ini dikumpulkan atas dasar catatan atau rekam medik pasien / klien baik yang
berkunjung ke fasilitas pelayanan kesehatan baik yang diminta di luar gedung fasilitas
pelayanan kesehatan. Pengumpulan data secara rutin dilakukan oleh petugas kesehatan. Akan
tetapi mengumpulkan data secara rutin juga dapat dilakukan oleh masyarakat (kader
kesehatan). Bentuk lain dari pengumpulan data secara rutin adalah registrasi vital. Terkait
pengumpulan data secara non-rutin yang dilakukan melalui survei, sensus, evaluasi cepat
(kuantitatif atau kualitatif), dan studi-studi khusus / penelitian.

D. Pencatatan Dan Pelaporan Kegiatan Sistem Informasi Puskesmas

Kegiatan-kegiatan utama Puskesmas yang diselenggarakan oleh puskesmas sejak berdirinya


semakin berkembang. Usaha utama kesehatan yang dapat dilaksanakan oleh puskesmas
sesuai dengan kemampuan yang ada pada setiap puskesmas baik dari segi tenaga, fasilitas
biaya / anggaran yang tersedia. Oleh karena itu pemerintah dewasa ini menetapkan 20 usaha
kesehatan puskesmas yang terdiri dari:

A. Upaya kesehatan ibu dan anak

a) Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, melahirkan dan menyususi, bayi, balita, dan anak
prasekolah.
b) memberikan nasehat tentang makanan guna mencegah gizi buruk karena kekurangan
protein dan protein, serta jika ada tambahan makanan tambahan dan mineral.
c) Pemberian nasehat tentang perkembangan anak dan cara stimulasinya.
d) Imunisasi tetanus toksoid pada ibu hamil, BCG, DPT 3 kali, polio 3 kali dan campak
1 kali pada bayi.
e) Penyuluhan ke berbagai program dalam mencapai tujuan program KIA
f) Pelayanan KB pada pasangan usia di pinggiran kota dengan perhatian khusus pada
mereka yang ada di dalam bahaya yang terjadi pada anak-anak dan ibu beresiko
tinggi.
g) Pengobatan untuk ibu, bayi, balita dan anak-anak prasekolah untuk berbagai macam
penyakit ringan.
h) Kunjungan untuk mencari ibu dan anak yang memerlukan pemeliharaan, memberikan
penerangan dan pendidikan tentang kesehatan dan mengadakan pemantauan pada
mereka yang berhubungan puskesmas dan meminta mereka datang ke puskesmas lagi.
i) Pengawasan dan bimbingan untuk taman kanak-kanak dan para dukun bayi.
B. Upaya keluarga berencana

a) Mengadakan kursus KB untuk para ibu dan calon ibu.


b) Mengadakan kursus untuk dukun yang nantinya akan bekerja sebagai penggerak
calon peserta KB.
c) Mengadakan diskusi-diskusi tentang KB kapan saja ada peluang baik di puskesmas
maupun kompilasi kunjungan rumah.
d) Memasang IUD, cara penggunaan pil, kondom, dan cara lain dengan memberikan
sarannya.
e) Mengamati mereka yang menggunakan fasilitas kehamilan.

C. Upaya Peningkatan gizi

a) Mengenali penderita kekurangan gizi dan merawat mereka


b) Mempelajari gizi masyarakat dan mengembangkan program perbaikan gizi.
c) memberikan pendidikan gizi kepada masyarakat yang membutuhkan program
kerangka KIA.
d) Program Melaksanakn:

(a) program perbaikan gizi keluarga

(b) memberikan makanan tambahan yang mengandung protein dan kalori yang
cukup untuk anak-anak berusia di bawah 5 tahun dan ibu yang menyususi.

(c) Memberiakn vitamin A pada anak-anak di bawah umur 5 tahun

D. Upaya kesehatan Lingkungan

a) Penyehatan air bersih


b) Penyehatan pembuangan kotoran
c) Penyehatan Lingkungan perumahan
d) Penyehatan makanan dan minuman
e) Pelaksanaan peratuaran dan peraturan-undangan

E. Upaya Pertimbangan dan Pemberantasan Penyakit Menular

a) Mengumpulkan dan menganalisa penyakit


b) Melaporkan kasus penyakit menular
c) Menyelidiki dilapangan untuk melihat benar atau tidaknya laporan yang masuk
untuk menemukan laporan-kasus baru dan untuk mengetahui sumber penularan.
d) Tindakan permulaan untuk menahan penularan penyakit
e) Menyembuhkan penderita sehingga ia tidak lagi menjadi sumber infeksi
f) Pemberian imunisasi
g) Pemberantasa vektor
h) Pendidikan kesehatan pada masyarakat
F. Upaya penyuluhan kesehatan

a) Masyarakat kesehatan ekstensi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari setiap-
tiap program puskesmas. Kegiatan penyuluhan kesehatan dilakukan pada setiap
kesempatan oleh petugas, apakah di klinik, rumah dan kelompok masyarakat.
b) Di tingakat puskesmas tidak ada petugas pnyuluhan khusus tetapi di tingkat
kabupaten yang dimiliki tenaga-tenaga koordinator penyuluhan kesehatan.
koordinator membantu para petugas puskesmas dalam mengembangkan teknik dan
materi penyuluhan di puskesmas.

G. Upaya kesehatan sekolah

a) membina sarana keteladanan di sekolah, menjadi sarana keteladanan, gizi terdiri dari
kantin dan sarana keteladanan kebersiahn Lingkungan.
b) Membina kebersihan perseorangan peserta didik.
c) Mengembangkan kemampuan peserta Didik untuk memfasilitasi aktif dalam
pelayanan kesehatan melalui kegiatan dokter kecil.
d) Penjaringan kesehatan peserta didik kelas I.
e) Pemerikasaan kesehatan berkala untuk kelas II-IV dan guru berupa pemeriksaan
kesehatan sederhana
f) Imunisasi peserta didik I dan VI.
g) Pengawasan terhadap keadaan udara
h) Pengobatan ringan pertolongan pertama
i) Rujukan medik
j) Penanganan kasus anemia gizi
k) Pembinaan teknik dan pengawasan di sekolah
l) Pencatatan pelaporan

H. Upaya kesehatan olah raga

a) Pemeriksaan kesehatan berkala


b) Penentuan takaran latihan
c) Pengobatan dengan latihan dan rehabilitasi
d) Pengobatan akibat cedera latihan
e) Pengawasan selama pemusatan latihan

I. Upaya kesehatan masyarakat

a) Asuhan perawatan kepada individu di puskesmas maupun di rumah dengan berbagi


tingkat umur, kondisi kesehatan tumbuh kembang dan jenis kelamin
b) Asuhan perawatan yang ditujukan bagi keluarga sebagai unit yang diusulkan dari
masyarakat (keluarga binaan)
c) Pelayanan perawatan untuk kelompok khusus: ibu hamil, anak balita, usia lanjut dan
sebagainya.
d) Pelayanan keperawatan kapada tingkat masyarakat
J. Upaya kesehatan kerja

a) Identifikasi masalah, mencakup:


b) Pemeriksaan kesehatan awal dan berkal untuk para pekerja
c) Pemeriksaan kasus terhadap pekerja yang berkencan dengan teman di puskesmas
d) Peninjauan tempat kerja menentukan bahaya kerja
e) Kegiatan Peningkatan Tenaga Kerja melalui Peningkatan Tenaga Kerja, Lingkungan
Kerja dan Peningkatan Kegiatan Peningkatan.
f) Kegiatan Melaporkan Kecelakaan Kerja:
a) Penyuluhan kesehatan
b) Kegiatan ergonomis, yaitu kegiatan untuk mencapai kesesuain antara alat kerja
agar tidak terjadi stres fisik
c) Kegiatan pemantauan bahaya akibat kerja
d) Pemakaian alat pelindung

K. Upaya kesehatan gigi dan mulut

a) Program Pembinaan / Pengembangan Kecakapan Masyarakat dalam Program


Pemeliharaan Diri UKG.
b) Pelayanan asuhan pada anak-anak, anak-anak sekolah, ibu hamil, dan anak
prasekolah.
c) Pelayanan medis gigi dasar, meliputi:
a) Pengobatan gigi pada penderita yang berobat juga yang rujuk
b) Merujuk kasus-kasus yang dapat ditanggulangi kesasaran yang lebih mampu
c) memberikan kebebasan individu atau kelompok
d) Meemlihara kesehatan
e) Memelihara atau merawat peralatan atau obat-obatan

L. Upaya kesehatan jiwa

a) Kegiatan kesehatan jiwa yang terintegrasi dengan kegiatan puskesmas.


b) Penanganan pasien dengan gangguan jiwa
c) Kegaitan dalam bentuk penyuluhan dan pembinaan peran serta masyarakat
d) Pengemabangan upaya kesehatan jiwa puskesmas melalui uji bola mata, tes saluran
air mata, tes lapang pandang, copy pundus, dan pemeriksaan laboratorium.
e) Penataan dan pelaporan

M. Upaya kesehatan mata.

a) Upaya kesehatan mata, membalikkan kesehatan dasar yang terintegrasi dengan


kegaiatan lainnya
b) Meningkatkan peran serta masyarakat dalam bentuk penyuluhan kesehatan, serta
mencipatkan kemandirian masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan mata mereka
c) Pengembangan masyarakat kesehatan mata masyarakat
d) pencatatan dan pelaporan
e) Upaya kesehatan mata

a) Anamnesa

b) Pemeriksaan visus dan mata keluar, tes buta warna, tes bola mata, tes saluran
air mata, tes lapang pandang, salinan pundus, dan pemeriksaan laboratorium.

c) Pengobatab dan pemberi kaca mata

d) Operasi katarak

e) Perawatan pasca operasi katarak dan glukoma yang dilakukan oleh tim rujukan
dari rumah sakit

f) Perawatan pasca operasi katarakdan glukoma akut

g) Merujuk masalah yang tidak dapat diatasi

h) Pemberian protesa mata

N. Upaya laboratorium kesehatan

a) Diruang laboratorium

a) penerimaan pasien

b) Spesimen pengambilan

c) Spesimen penanganan

d) Pelaksanaan pemeriksaan

e) Spesimen Penanganan sisa

f) Pencatata hasil pemeriksaan

g) Pengecekan hasil pemeriksaan

h) Penyampaian hasil pemeriksaan

b) Spesimen terhadap yang akan dirujuk

a) Spesimen pengambilan

b) Spesimen Penaganan

c) Spesimen pengemasan

d) Spesimen pengiriman

e) Pengambilan hasil pemeriksaan

f) Pencatatan hasil pemeriksaan


g) Penyampaian hasil pemeriksaan

c) Klinik yang dilakukan oleh perawat atau bidanumkan |

a) Persiapan pasien

b) Ambil spesimen

c) mengirimkan spesimen untuk dikirimkan

d) Diluar gedungkan:

a) melakukan tes skrining Hb

b) Mengambil spesimen untuk kemudian dikirim kelabolatorium puskesmas

c) memberikan penyuluhan

d) pencatatan dan pelaporan

O. Upaya pencatatan dan pelaporan dalam rangka sistem informasi kesehatan.

a) Pembina, pembantu, dan keliling

b) Laporan dilakukan secara periodik (bulan, triwulan, dan tahunan)

c) Pencatatan dan pelaporan persetujuan:

a) data umum dan demografi wilayah kerja puskesmas

b) data ketenagaan di puskesmas

c) data fasilitas yang membutuhkan puskesmas

d) data kegiatan puskesmas pokok yang dilakukan baik di dalam gedung


puskesmas

d) Laporan dilakukan secara periodik (bulan, triwulan, dan tahunan)

E. Pengembangan Indikator Sistem Informasi Puskesmas

Strategi pengembangan Puskesmas yang dilaksanakan, mendukung wadah untuk Puskesmas


untuk mengembangkan diri sesuai potensi masing-masing yang mendukung pengembangan
layanan (promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif) dengan tetap berpegang pada prinsip-
prinsip strategi pengembangan Puskesmas.

Indikator kinerja puskesmas

a. Kondisi bangunan Puskesmas


b. persetujuan listrik 24 jam
c. Alat kesehatan sesuai standar
d. Kecukupan sarana komunikasi
e. pelaksanaan perencanaan
f. Pelaksanaan Upaya Kesehatan Pilihan
g. Pertemuan berkala lintas sektor
h. Persentase Penduduk Miskin
i. Cakupan Desa siaga aktif
j. Hemat dan kecukupan air bersih
k. Kecukupan tenaga kesehatan
l. Memerlukan obat sesuai standar
m. Menilai sarana Transportasi
n. Kecukupan dana operasional
o. Pelaksanaan Upaya kesehatan wajib
p. Rujukan medis dan kesmas
q. Pelaksaan diskusi kasus (audit kasus)
r. Presentase penduduk yang diundang
s. Presentase kemandirian posyandu
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sistem informasi kesehatan merupakan sarana untuk menunjang pelayanan kesehatan yang
diberikan kepada masyarakat. Sistem informasi kesehatan yang efektif memberikan informasi
tentang proses pengambilan keputusan di semua jenjang, bahkan di puskesmas atau di rumah
sakit kecil. Bukan hanya data, melainkan juga informasi yang lengkap, tepat, akurat, dan
cepat yang dapat diberikan dengan adanya sistem informasi kesehatan yang tertata dan
terlaksana dengan baik.

B. Saran

Penggunaan terhadap sistem informasi kesehatan harus disosialisasikan lagi agar tidak hanya
rumah sakit dan puskemas besar saja yang dapat menggunakan sistem informasi ini - tempat
kesehatan seperti pustu, posyandu dan tempat-tempat kesehatan agar dapat menggunakan
sistem informasi ini. Agar semua jaringan data atau informasi terkoneksi dengan baik hingga
ke pusat, sehingga data menjadi valid.
Daftar Pustaka

http://www.puskesmastelukdalam.com/pages/ruang-lingkup

http://dinkes.slemankab.go.id/kesehatan-ibu-dan-anak

http://puskesmas.bantulkab.go.id/pandak1/data-kunjungan/

http://www.bankdata.depkes.go.id/puskesmas/

Anda mungkin juga menyukai