Anda di halaman 1dari 10

KERANGKA ACUAN KERJA

Sistem Informasi Puskesmas

A. Latar Belakang

Puskesmas merupakan salah satu instansi yang bergerak dibidang pelayanan jasa kesehatan
masyarakat. Pada zaman sekarang telah banyak di bangun Rumah Sakit akan tetapi di daerah
pelosok atau desa yang ada masih Puskesmas yang berfungsi sebagai usaha preventif (pencegahan)
dan operatif (penanggulangan) terhadap upaya-upaya kesehatan masyarakat. Semakin banyak
Rumah Sakit dan Puskesmas yang dibangun maka sangatlah penting jika pihak Puskesmas
berfikiran untuk meningkatkan mutu dari Puskesmas tersebut. Untuk menunjang peningkatan mutu
Badan usaha sosial seperti Puskesmas yang melayani masyarakat di bidang kesehatan, sistem yang
terkomputerisasi sangat diperlukan karena pelayanan yang diberikan di Puskesmas juga harus cepat.
Misalnya, mengatasi sistem informasi manajemen pada pendaftaran pasien yang selama ini
digunakan. Penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan secara paripurna dijabarkan dalam
kegiatan-kegiatan pokok di dalam gedung maupun di luar gedung Puskesmas. Kegiatan di dalam
gedung Puskesmas meliputi pengobatan, kesehatan ibu dan anak (KIA), Keluarga Berencana (KB),
kesehatan gigi dan laboratorium. Sedangkan kegiatan yang dilakukan di luar gedung Puskesmas
meliputi pemberantasan penyakit menular, gizi, kesehatan ibu dan anak, imunisasi, penyuluhan
kesehatan masyarakat, dan kesehatan usia lanjut. Sebagai tindak lanjut mengembangkan sarana
pelayanan pendaftaran pasien di instansi jasa khususnya Puskesmas, perlu diadakan pengolahan
sistem informasi manajemen yang memadai. Oleh sebab itu, untuk mengatasi masalah yang ada di
Puskesmas dapat dilakukan dengan cara membuat sistem informasi yang cepat, tepat dan akurat.
Sistem informasi tersebut berupa “Sistem Informasi Kesehatan Puskesmas“.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian sistem informasi Puskesmas?
2. Bagaimana ruang lingkup (kajian-kajian) sistem informasi Puskesmas?
3. Bagaimana sumber data sistem informasi Puskesmas?
4. Bagaimana pencatatan dan pelaporan kegiatan sistem informasi Puskesmas?
5. Bagaimana pengembangan indikator sistem informasi Puskesmas?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian sistem informasi Puskesmas.
2. Untuk mengetahui ruang lingkup (kajian-kajian) sistem informasi Puskesmas
3. Untuk mengetahui sumber data sistem informasi Puskesmas
4. Untuk mengetahui pencatatan dan pelaporan kegiatan sistem informasi Puskesmas
5. Untuk mengetahui pengembangan indikator sistem informasi Puskesmas
D. Manfaat Penulisan
Untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan mengenai Sistem Informasi
Kesehatan Puskesmas.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Informasi Puskesmas


Sistem Informasi Kesehatan merupakan gabungan perangkat dan prosedur yang digunakan
untuk mengelola siklus informasi (mulai dari pengumpulan data sampai pemberian umpan balik
informasi) untuk mendukung pelaksanaan tindakan tepat dalam perencanaan, pelaksanaan dan
pemantauan kinerja sistem kesehatan. Informasi kesehatan selalu diperlukan dalam pembuatan
program kesehatan mulai dari analisis situasi, penentuan prioritas, pembuatan alternatif solusi,
pengembangan program, pelaksanaan dan pemantauan hingga proses evaluasi.
Puskesmas merupakan salah satu instansi yang bergerak dibidang pelayanan jasa kesehatan
masyarakat.
Sistem Informasi Puskesmas (Simpus) yaitu seluruh kegiatan Puskesmas mulai registrasi, tindakan
medis/pengobatan, farmasi/apotik, serta menejemen terhubung menjadi satu dengan sitem real
online (up to date). Setiap saat menejemen atau pihak yang berkepentingan dapat memonitor
perkembangannya.
Simpus merupakan sebagian dan kemampuan sistem informasi Menejemen Puskesmas yang
terintegrasi, disamping keuntungan lain seperti:
1. Pencatatan medical record
2. Kecepatan pelayanan administrasi
3. Pembuatan laporan data penyakit secara cepat dan akurat.
Untuk mengatasi hambatan dalam pelayanan kesehatan dalam Puskesmas keberadaan teknologi
informasi merupakan salah satu faktor penunjang untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
yang ada. Perencanaan suatu sistem informasi Puskesmas dilakukan dengan mempertimbangkan dua
faktor yakni informasi dan proses, yang berbasis pada struktur manajemen Puskesmas yang
bersangkutan. Secara garis besar struktur manajemen Puskesmas dapat dibagi menjadi dua bagian
yaitu bagian struktural dan fungsional. Aktivitas pada bagian struktural lebih berhubungan dengan
penanganan aspek administratif dan Puskesmas yang bersangkutan seperti pembayaran dan
perlengkapan, sedangkan aktivitas pada bagian fungsional lebih terfokus pada sisi pelayanan
kesehatan pada pasien. Faktor lain yang tidak kalah penting untuk menjadi dasar pengembangan
sistem informasi Puskesmas adalah faktor keamanan, baik keamanan terhadap transmisi data
maupun keamanan terhadap isi informasi atau information content. Salah satu bagian yang sangat
memfokuskan perhatiannya terhadap masalah keamanan sistem informasi di Puskeswmas adalah
bagian pelayananan di BP. Data-data pada bagian ini berupa terbagi menjadi dua data utama yaitu
data hasil pemeriksaan dan data diagnosis, dimana kedua jenis data tersebut menyangkut hal-hal
yang berhubungan dengan privasi pasien.
B. Ruang Lingkup (Kajian-Kajian) Sistem Informasi Puskesmas
Adapun tugas pokok dan fungsi masing-masing bagian di Pusat Kesehatan Masyarakat adalah
sebagai berikut :

No. Nama Jabatan Uraian Tugas


Melaksanakan fungsi-fungsi manajemen,
bimbingan dan supervisi.
Mengadakan koordinasi di tingkat kecamatan.
Sebagai penggerak pembangunan kesehatan di
1. Kepala Puskesmas
tingkat kecamatan.
Sebagai tenaga ahli pendamping Camat.
Mengkoordinir dan bertanggung jawab
terhadap semua kegiatan di puskesmas
Merencanakan dan mengevaluasi kegiatan di
unit TU
Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap
2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha
kegiatan di unit TU
Menggantikan tugas Kepala Puskesmas bila
Kepala Puskesmas berhalangan hadir
Melakukan perencanaan Keuangan
Merealisasikan Keuangan
Membuat pembukuan/penutupan kas.
Mengambil gaji dan dana operasional serta
yang berkaitan dengan kesejahteraan pegawai
Pencatatan dan Pelaporan
3. Keuangan
Membuat petikan daftar gaji
Menerima setoran dari masing-masing unit
pelayanan
Mengkoordinir bendahara-bendahara di
Puskesmas
Melakukan setoran perda ke kas daerah
Rigistrasi Surat Masuk dan Keluar
Melanjutkan disposisi Pimpinan
Membuat konsep surat
Mengkoordinir kegiatan petugas bagian
pengiriman semua laporan puskesmas.
4. Umum Mengkoordinir kegiatan petugas bagian
perbaikan sarana puskesmas
Mengarsipkan surat.
Melakukan kegiatan yang bersifat umum.
Mengkoordinir pembuatan spanduk yang
bersifat umum
Membuat laporan kepegawaian (Absensi,
bezzeting, DUK, lap.triwulan, tahunan ,dsb.)
Mengetik DP 3 yang sudah di isi nilai oleh
Atasan Langsung
5. Kepegawaian Mendata dan mengarsipkan file pegawai.
Mengusulkan cuti dan kenaikan pangkat
Mengusulkan tunjangan pegawai
( Penyesuaian Fungsional, Baju, Sepatu dan
lain-lain)
6. Data dan Informasi Sebagai pusat data dan informasi puskesmas.
Mengumpulkan dan mengecek laporan
puskesmas sebelum dikirim ke dinas kesehatan
Menyajikan laporan dalam bentuk visualisasi
data (tabel, grafik,dll)
Mengidentifikasi masalah program dari hasil
visualisasi data dan menyerahkan hasilnya
kepada koordinator perencanaan dan penilaian
Bersama-sama team data dan informasi
menyusun semua laporan puskesmas (PTP,
minilok, Lap. Tahunan, Stratifikasi, dsb.)
Pencatatan dan pelaporan.
Mengkoordinir kegiatan team perencanaan
dan penilaian
Menyusun jadwal evaluasi kegiatan
puskesmas secara kontinyu
7. Perencanaan dan Evaluasi Menyusun laporan hasil evaluasi dan
perencanaan untuk selanjutnya diserahkan
kepada koord. data & informasi serta
koordinasi program terkait
Mengarsipkan hasil kegiatan
Mengkoordinir dan bertanggung jawab dalam
penyusunan perencanaan dan evaluasi kegiatan
Koordinator UPTF Upaya di unit P2M,PROM. KES, KIA/KB, GIZI dan
8.
Kesehatan Masyarakat KESLING
Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap
kegiatan di Unitnya
Menyusun perencanaan dan evaluasi kegiatan
di unit P2M
Koordinator Unit Pencegahan Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap
9. dan Pemberantasan Penyakit kegiatan di unitnya.
(P2M) Ikut secara aktif mencegah dan mengawasi
terjadinya peningkatan kasus penyakit menular
serta menindak lanjuti terjadinya KLB.
Berperan aktif secara dini melakukan
pengamatan terhadap penderita, kesling,
perilaku masyarakat dan perubahan kondisi.
10. Pemegang Program Surveilans
Analisis tentang KLB
Penyuluhan kesehatan secara intensif
Pencatatan dan pelaporan
Bertanggung jawab dan mengkoordinir
kegiatan sebagai berikut :
Pelaksanaan Imunisasi Polio, Campak, HB,
BCG, DPT pada bayi ditempat pelayanan
kesehatan ( Puskesmas, Posyandu dan pustu ).
11. Pemegang Program P2 Imunisasi
Pelaksanaan Imunisasi TT pada BUMIL &
WUS ditempat pelayanan kesehatan.
Penyuluhan imunisasi dan sweeping ke rumah
target yang tidak datang ke tempat pelayanan
kesehatan.
Penyuluhan untuk memasyarakatkan hidup
bersih dan sehat serta memasyarakatkan oralit.
Kaporitisasi sumur-sumur dan sumber air
sebanyak 2 kali se tahun.
Surveillance yaitu mengurangi dan
menghindari kontak untuk mencegah
12. Pemegang Program P2 Diare
penyebaran kasus.
Pecatatan dan Pelaporan.
Penemuan dan pengobatan penderita diare di
dalam maupun di luar gedung.
Aktif dalam penyelidikan KLB/peningkatan
kasus
13. Pemegang Program P2 DHF Penentuan target sasaran, khususnya di desa
endemis DHF, Penyuluhan DHF
Pemberantasan vektor melalui PJB dan PSM
serta pelaksanaan ULV di wilayah kerja
Penemuan dan pengobatan penderita
Pencatatan dan Pelaporan
Melaksanakan Penyelidikan Epidemiologi
DHF
Pemeriksaan larva
Pemantauan/monitoring jumantik desa
endemis
Pertemuan berkala jumantik
Rekapitulasi laporan jumantik
Penyuluhan tentang TBC serta kunjungan dan
follow up ke rumah pasien
Pencatatan dan Pelaporan kasus
Penemuan secara dini penderita TBC
14. Pemegang Program P2 TBC
Pengobatan penderita secara lengkap
Koordinasi dengan petugas laboratorium
terhadap penderita/tersangka TBC untuk
mencari BTA +
Penyuluhan tentang ISPA
Penemuan secara dini penderita ISPA
15. Pemegang Program P2 ISPA
Pengobatan penderita secara lengkap
Pencatatan dan Pelaporan kasus
Penyuluhan tentang PMS dan AIDS
Kerjasama dengan Yayasan peduli AIDS
mengenai pendataan penderita PMS dan AIDS.
16. Pemegang Program PMS-AIDS Penemuan secara dini penderita PMS dan
AIDS.
Pengobatan penderita yang menderita maupun
yang dicurigai.
Penyuluhan tentang Malaria
Pemberantasan Nyamuk Anopeles.
Kerja sama dengan aparat pemerintahan desa
dalam pelaporan pendatang terutama yang
17. Pemegang Program P2 Malaria berasal dari daerah endemis Malaria.
Penemuan secara dini penderita malaria
5. Pengobatan penderita yang menderita
maupun yang dicurigai.
Penyuluhan tentang Kusta
Penemuan Penderita Kusta dengan
pemeriksaan kontak, pemeriksaan anak
sekolah dan case survei
18. Pemegang Program P2 Kusta Memberikan pengobatan yang tepat sesuai
diagnosa dan klasifikasinya.
Melakukan pencegahan cacad dengan
mengawasi dan mengevaluasi pengobatan
Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan pasien yang digigit HPR ( Hewan
Penular Rabies)
Pemberian Vaksin Anti Rabies (VAR) bagi
19. Pemegang Program P2 Rabies pasien digigit anjing
Pengamprahan dan pencatatan pemakaian
VAR
Pembuatan laporan pasien dan vaksin
20. Pemegang ProgramPromosi Mengkoordinir dan bertanggung jawab
Kesehatan terhadap semua kegiatan promosi kesehatan di
wilayah kerja puskesmas.
Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
kegiatan promosi dilakukan bersama-sama
dengan coordinator program yang terkait.
Kegiatan dalam Gedung
A. Penyuluhan langsung kepada perorangan
maupun kelompok penderita di Puskesmas /
Pustu
Penyuluhan tidaklangsung melalui Media
Poster / Pamflet
Kegiatan di luar Gedung
A. Penyuluhan melalui media masa, pemutaran
Film, siaran keliling maupun media
tradisional.
Penyuluhan kelompok melalui posyandu dan
sekolah.
Koordinator pelaksanaan PHBS
Koordinator pelaksanaan Bali Sehat
Pencatatan dan pelaporan
Pendataan KK dan anggota Gakin
Penyusunan perencanaan dana operasional
JPKMM
Pencatatan operasional dana JPKMM
21. Pemegang Program JPKMM
Pelayanan kesehatan untuk anggota JPKMM
Penyuluhan tentang prosedur dan tata laksana
pemanfaatan kartu GAKIN
Pencatatan dan Pelaporan
Menyusun perencanaan dan evaluasi kegiatan
di unit KIA,KB, Gizi, Kes. Anak, Kes Remaja
Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap
22. Koordinator Unit KIA,KB, Gizi kegiatan di unitnya.
Ikut secara aktif mencegah dan mengawasi
terjadinya masalah dan memecahkan masalah
yang ada di unitnya.

C. Sumber Data Sistem Informasi Puskesmas


Sumber data adalah bukti nyata yang menggambarkan kondisi atau fakta yang sebenarnya di
lapangan atau di masyarakat. Informasi adalah hasil dari pengolahan data dalam bentuk yang lebih
berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian sehingga akan
berguna untuk pengambilan keputusan. Data dapat dikumpulkan dengan berbagai macam cara,
yaitu:
1. metode rutin
2. metode non-rutin.
Pengumpulan data secara rutin dilakukan untuk data yang berasal dari fasilitas kesehatan. Data ini
dikumpulkan atas dasar catatan atau rekam medik pasien/klien baik yang berkunjung ke fasilitas
pelayanan kesehatan maupun yang dilayani di luar gedung fasilitas pelayanan kesehatan.
Pengumpulan data secara rutin umumnya dilakukan oleh petugas kesehatan. Akan tetapi
pengumpulan data secara rutin juga dapat dilakukan oleh masyarakat (kader kesehatan). Bentuk lain
dari pengumpulan data secara rutin adalah registrasi vital. Adapun pengumpulan data secara non-
rutin umumnya dilakukan melalui survei, sensus, evaluasi cepat (kuantitatif atau kualitatif), dan
studi-studi khusus/penelitian.

D. Pencatatan Dan Pelaporan Kegiatan Sistem Informasi Puskesmas


Kegiatan-kegiatan pokok Puskesmas yang diselenggarakan oleh puskesmas sejak berdirinya
semakin berkembang. Usaha pokok kesehatan yang dapat dilaksanakan oleh puskesmas sesuai
dengan kemampuan yang ada dari tiap-tiap puskesmas baik dari segi tenaga, fasilitas biaya/
anggaran yang tersedia. Oleh karena itu pemerintah dewasa ini menetapkan 20 pokok usaha
kesehatan puskesmas yang terdiri dari:
A. Upaya kesehatan ibu dan anak
1. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, melahirkan dan menyususi, bayi, balita, dan anak prasekolah.
2. Memberikan nasehat tentang makanan guna mencegah gizi buruk karena kekurangan kalori dan
protein, serta bila ada pemberian makanan tambahan dan mineral.
3. Pemberian nasehat tentang perkembangan anak dan cara stimulasinya.
4. Imunisasi tetanus toksoid pada ibu hamil, BCG, DPT 3 kali, polio 3 kali dan campak 1 kali pada
bayi.
5. Penyuluhan keehatan meliputi berbagai aspek dalam mencapai tujuan program KIA
6. Pelayanan KB pada pasangan usia subur dengan perhatian khusus pada mereka yang dalam keadaan
bahaya karena melahirkan anak berkali-kali dan ibu beresiko tinggi.
7. Pengobatan bagi ibu, bayi, balita dan anak prasekolah untuk macam-macam penyakit ringan.
8. Kunjungan untuk mencari ibu dan anak yang memerlukan pemeliharaan, memberikan penerangan
dan pendidikan tentang kesehatan dan mengadakan pemantauan pada mereka yang lalai
mengunjungi puskesmas dan meminta mereka datang ke puskesmas lagi.
9. Pengawasan dan bimbingan kepada taman kanak-kanak dan para dukun bayi.
B. Upaya keluarga berencana
1. Mengadakan kursus KB untuk para ibu dan calon ibu.
2. Mengadakan kursus kepada dukun yang kemudian akan bekerja sebagai penggerak calon peserta
KB.
3. Mengadakan pembicaraan-pembicaraan tentang KB kapan saja ada kesempatan baik di puskesmas
maupun ketika mengadakan kunjungan rumah.
4. Memasang IUD, cara—cara penggunaan pil, kondom, dan cara- cara lain dengan memberikan
sarannya.
5. Mengamati mereka yang menggunakan sarana pencegahan kehamilan.
C. Upaya peningkatan gizi
1. Mengenali penderita kekurangan gizi dan mengobati mereka
2. Mempelajari keadaan gizi masyarakat dan mengembangkan program perbaikan gizi.
3. Memberikan pendidikan gizi pada masyarakat secara perseorangan kepada mereka yang
membutuhkan terutama dalam rangka program KIA.
4. Melaksanakn program:
(a) program perbaikan gizi keluarga
(b) memberikan makanan tambahn yang mengandung protein dan kalori yang cukup pada anak-anak
dibawah umur 5 tahun dan ibu yang menyususi.
(c) Memberiakn vitamin A pada anak-anak dibawah umur 5 tahun
D. Upaya kesehatan lingkungan
1. Penyehatan air bersih
2. Penyehatan pembuangan kotoran
3. Penyehatan lingkungan perumahan
4. Penyehatan makanan dan minuman
5. Pelaksanaan peratuaran dan perundang-undangan
E. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
1. Mengumpulkan dan menganalisa penyakit
2. Melaporkan kasus penyakit menular
3. Menyelidiki dilapangan untuk melihat benar atau tidaknya laporan yang masuk untuk
menemukan kasus-kasus baru dan untuk mengetahui sumber penularan.
4. Tindakan permulaan untuk menahan penularan penyakit
5. Menyembuhkan penderita sehingga ia tidak lagi menjadi sumber infeksi
6. Pemberian imunisasi
7. Pemberantasa vektor
8. Pendidikan kesehatan pada masyarakat
F. Upaya penyuluhan kesehatan
1. penyulahan kesehatan masyarakat merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari tiap-tiap program
puskesmas. Kegiatan penyuluhan kesehatan dilakukan pada setiap kesempatan oleh petugas, apakah
di klinik, rumah dan kelompok masyarakat.
2. Di tingakat puskesmas tidak ada petugas pnyuluhan tersendiri tetapi di tingkat kabupaten diadakan
tenaga-tenaga koordinator penyuluhan kesehatan. koordinator membantu para petugas puskesmas
dalam mengembangkan teknik dan materi penyuluhan di puskesmas.
G. Upaya kesehatan sekolah
1. membina sarana keteladanan di sekolah, berupa sarana keteladanan gizi berupa kantin dan sarana
keteladanan kebersiahn lingkungan.
2. Membina kebersihan perseorangan peserta didik.
3. Mengembangkan kemampuan peserta didik untuk berperan aktif dalam pelayanan kesehatan
melalui kegiatan dokter kecil.
4. Penjaringan kesehatan peserta didik kelas I.
5. Pemerikasaan kesehatan periodic sekali setahun untuk kelas II-IV dan guru berupa pemeriksaan
kesehatan sederhana
6. Imunisasi peserta didik I dan VI.
7. Pengawasan terhadap keadaan air
8. Pengobatan ringan pertolongan pertama
9. Rujukan medik
10. Penanganan kasus anemia gizi
11. Pembinaan teknik dan pengawasan di sekolah
12. Pencatatan pelaporan
H. Upaya kesehatan olah raga
1. Pemeriksaan kesehatan berkala
2. Penentuan takaran latihan
3. Pengobatan dengan latihan dan rehabilitasi
4. Pengobatan akibat cedera latihan
5. Pengawasan selama pemusatan latihan
I. Upaya kesehatan masyarakat
1. Asuhan perawatan kepada individu di puskesmas maupun di rumah dengan berbagi tingkat umur,
kondisi kesehatan tumbuh kembang dan jenis kelamin
2. Asuhan perawatan yang diarahkan kepada keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat (keluarga
binaan)
3. Pelayanan perawatan kepada kelompok khusus diantaranya: ibu hamil, anak balita, usia lanjut dan
sebagainya.
4. Pelayanan keperawatan kapada tingkat masyarakat
J. Upaya kesehatan kerja
1. Identifikasi masalah, meliputi:
2. Pemeriksaan kesehatan awal dan berkal untuk para pekerja
3. Pemeriksaan kasus terhadap pekerja yang dating berobat ke puskesmas
4. Peninjauan tempat kerja menentukan bahaya akibat kerja
5. Kegiatan peningkatan tenaga kerja melalui peningkatan gizi pekerja, lingkungan kerja dan
peningkatan kegiatan kesejahteraan.
6. Kegiatan pencegahan kecelakaan akibat kerja meliputi:
a) Penyuluhan kesehatan
b) Kegiatan ergonomic, yaitu kegiatan untuk mencapai kesesuain antara alat kerja agar tidak terjadi
stress fisik
c) Kegiatan monitoring bahaya akibat kerja
d) Pemakaian alat pelindung
7. Kegiatan pengobatan kasus penyakit akibat kerja
8. Kegiatan pemulihan bagi pekerja yang sakit
9. Kegiatan rujukan medik dan kesehatan terhadap pekerja yang sakit
K. Upaya kesehatan gigi dan mulut
1. Pembinaan/pembangunan kemampuan peran serta masyarakat dalam upaya pemeliharaan diri dalam
wadah program UKGM.
2. Pelayanan asuhan pada kelompok rawan meliputi: anak sekolah, kelompok ibu hamil,
menyusui dan anak prasekolah.
3. Pelayanan medis gigi dasar, meliputi:
a) Pengobatan gigi pada penderita yang berobat maupun yang rujuk
b) Merujuk kasus-kasus yang dapat ditanggulangi kesasaran yang lebih mampu
c) Memberikan penyuluhan secara individu atau kelompok
d) Meemlihara kesehatan (hygiene klinik)
e) Memelihara atau merawat peralatan atau obat-obatan
4. Pencatatan dan pelaporan

L. Upaya kesehatan jiwa


1. Kegiatan kesehatan jiwa yang terpadu dengan kegiatan pokok puskesmas.
2. Penanganan pasien dengan gangguan jiwa
3. Kegaitan dalam bentuk penyuluhan serta pembinaan peran serta masyarakat
4. Pengemabangan upaya kesehatan jiwa puskesmas melalui tekanan bola mata, tes saluran air mata,
tes lapang pandang, pundus copy, dan pemeriksaan laboratorium.
5. Penataan dan pelaporan
M. Upaya kesehatan mata.
1. Upaya kesehatan mata, pencegahan kesehatan dasar yang terpadu dengan kegaiatan lainnya
2. Upaya kesehatan mata
a) Anamnesa
b) Pemeriksaan visus dan mata keluar, tes buta warna, tes tekanan bola mata, tes saluran air mata, tes
lapang pandang, pundus copy, dan pemeriksaan laboratorium.
c) Pengobatab dan pemberian kaca mata
d) Operasi katarak
e) Perawatan post operasi katarak dan glukoma yang dilakukan oleh tim rujukan dari rumah sakit
f) Perawatan post operasi katarakdan glukoma akut
g) Merujuk kasus yang tidak dapat diatasi
h) Pemberian protesa mata
3. peningkatan peran serta masyarakat dalam bentuk penyuluhan kesehatan, serta mencipatkan
kemandirian masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan mata mereka
4. pengembangan masyarakat kesehatan mata masyarakat
5. pencatatan dan pelaporan
N. Upaya laboratorium kesehatan
1. Diruang laboratorium
a) penerimaan pasien
b) Pengambilan specimen
c) Penanganan specimen
d) Pelaksanaan pemeriksaan
e) Penanganan sisa specimen
f) Pencatata hasil pemeriksaan
g) Pengecekan hasil pemeriksaan
h) Penyampaian hasil pemeriksaan
2. Terhadap specimen yang akan dirujuk
a) Pengambilan specimen
b) Penaganan specimen
c) Pengemasan specimen
d) Pengiriman specimen
e) Pengambilan hasil pemeriksaan
f) Pencatatan hasil pemeriksaan
g) Penyampaian hasil pemeriksaan
3. Diruang klinik dilakukan oleh perawat atau bidan meliputi |
a) persiapan pasien
b) pengambilan specimen
c) menyerahkan specimen untuk diperiksa
4. Diluar gedung meliputi:
a) melakukan tes skrining Hb
b) pengambilan specimen untuk kemudian dikirim kelabolatorium puskesmas
c) memberikan penyuluhan
d) pencatatan dan pelaporan
O. Upaya pencatatan dan pelaporan dalam rangka sistem informasi kesehatan.
1. Dilakukan oleh semua puskesmas (Pembina, pembantu, dan keliling)
2. Pencatatan dan pelaporan mencakup :
a) data umum dan demografi wilayah kerja puskesmas
b) data ketenagaan di puskesmas
c) data sarana yang dimiliki puskesmas
d) data kegiatan pokok puskesmas yang dilakukan baik didalam maupun diluar gedung puskesmas
3. Laporan dilakukan secara periodic (bulan, triwulan, dan tahunan
E. Pengembangan Indikator Sistem Informasi Puskesmas
Strategi pengembangan Puskesmas yang dilaksanakan, dimaksudkan untuk memberikan wadah bagi
Puskesmas untuk mengembangkan diri sesuai potensi masing-masing yang tujuannya adalah
peningkatan mutu layanan secara komprehensif (promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif)
dengan tetap berpegang pada prinsip-prinsip strategi pengembangan Puskesmas.
Indikator kinerja puskesmas
1. Kondisi bangunan Puskesmas
2. Ketersediaan listrik 24 jam
3. Alat kesehatan sesuai standar
4. Kecukupan sarana komunikasi
5. Pelaksanaan perencanaan
6. Pelaksanaan Upaya Kesehatan Pilihan
7. Pertemuan berkala lintas sektor
8. Persentase Penduduk miskin ditangani
9. Cakupan Desa siaga aktif
10. Ketersediaan dan kecukupan air bersih
11. Kecukupan tenaga kesehatan
12. Ketersediaan obat sesuai standar
13. Ketersediaan sarana Transportasi
14. Kecukupan dana operasional
15. Pelaksanaan upaya kesehatan wajib
16. Rujukan medis dan kesmas
17. Pelaksaan diskusi kasus(audit kasus)
18. Presentase penduduk ditangani

19. Presentase kemandirian posyandu

Tangerang Selatan, 3 April 2017


Mengetahui,
Plt. Kepala UPT Puskesmas Jombang Penanggung Jawab Program Promkes

Sri Nursini, ST Rindra Al Ubaidah


NIP. 196501171985022001

Anda mungkin juga menyukai