PENDAHULUAN
24. Peraturan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
512/MENKES/PER/IV/2007 tentang Izin Praktek dan Pelaksanaan Praktik
Kedokteran.
25. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1109 Tahun 2007
tentang Penyelenggaraan Pengobatan Komplementer Alternatif di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan.
26. Peraturan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medik.
27. Peraturan
Menteri
Pendayagunaan
Aparatur
Negara
Nomor
7/PER/25/M.PAN/2/2010 tentang Pedoman Penilaian Kinerja Unit Pelayanan
Publik.
28. Peraturan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
1796/MENKES/PER/VIII/2011 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan.
29. Peraturan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.
30. Peraturan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
1464/MENKES/PER/X/I/2010 tentang Ijin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan.
31. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 028 Tahun 2011
tentang Klinik.
32. Peraturan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
1018/MENKES/PER/V/2011 tentang Strategi Adaptasi Sektor Kesehatan
Terhadap Dampak Perubahan Iklim.
33. Peraturan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
2052/MENKES/PER/X/2011 tentang Izin Praktik dan Pelaksanaan Praktik
Kedokteran.
34. Peraturan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
2269/Menkes/Per/XI/2011 tentang Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS).
35. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 001 Tahun 2012
pasal 3 tentang Sistim Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan.
36. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2012
tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat.
37. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2013 tentang
perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK
02.02/MENKES/148/I/2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik
Perawat.
38. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1076 Tahun 2003
tentang Penyelenggaraan Pengobatan Tradisional.
39. Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
81/MENKES/SK/I/2004 tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan Sumber
Daya Manusia Kesehatan di tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota serta Rumah
Sakit.
40. Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
128/MENKES/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas.
41. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia
Nomor KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks
Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah.
42. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1437 Tahun 2005
tentang Rencana Strategi Nasional Penanggulangan Ganggan Penglihatan dan
Kebutaan Untuk Mencapai Vision 2020.
43. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 428 Tahun 2006
tentang Pedoman Manajemen Kesehatan Indera Penglihatan dan Pendengaran.
44. Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
564/MENKES/SK/VIII/2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengembangan
Desa Siaga.
45. Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
879/Menkes/SK/XI/2006 tentang Rencana Strategi Nasional Penanggulangan
Gangguan Pendengaran dan Ketulian untuk mencapai tujuan Sound Hearing
2030.
46. Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
1428/MENKES/SK/XII/2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan
Lingkungan Puskesmas.
47. Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
369/MENKES/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Bidan.
48. Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
585/MENKES/SK/V/2007 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di
Puskesmas.
49. Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
374/MENKES/SK/2009 tentang Sistem Kesehatan Nasional.
50. Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
406/MENKES/SK/VI/2009 tentang Pedoman Pelayanan Kesehatan Jiwa
Komunitas.
51. Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
1
1529/MENKES/SK//2010 tentang Pedoman Umum Pengembangan Desa dan
Kelurahan Siaga Aktif.
52. Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
028/MENKES/SK/I/2011 tentang Klinik Rawat Inap Pelayanan Medik Dasar.
53. Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
2500/Menkes/SK/XII/2011 tentang Daftar Obat Esensial Nasional 2011.
54. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia
Nomor KEP/25/M.PAN/2/2012 tentang Pelayanan Publik.
55. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 38 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur Tahun
20092014.
56. Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 61 tahun 1999 tentang Baku Mutu
Limbah Cair Bagi Kegiatan Rumah Sakit di Provinsi Jawa Timur.
57. Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 14 tahun 2001 tentang Pengambilan
Contoh Uji Air, Limbah Cair, Udara di Provinsi Jawa Timur.
1.3 Pengertian
1. Standar pelayanan kesehatan adalah ukuran baku dan tolok ukur yang
dipergunakan dalam penyelenggaraan dan penilaian kualitas pelayanan
kesehatan.
2. Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
(UPTD) yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan
di suatu wilayah kerja.
3. Puskesmas rawat jalan adalah Puskesmas yang melaksanakan 6 (enam) upaya
wajib dan pengembangan serta tidak mempunyai fasilitas rawat inap.
4. Puskesmas rawat inap adalah Puskesmas yang mempunyai fasilitas rawat inap
dengan tempat tidur minimal 6 (enam) dan maksimal 25 (dua puluh lima) buah,
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
untuk dapat memberikan layanan kesehatan rawat inap selama 24 (dua puluh
empat) jam kepada masyarakat dalam waktu tidak lebih dari 5 (lima) hari.
Puskesmas rawat inap dengan PONED adalah Puskesmas Rawat Inap yang
mempunyai kemampuan serta fasilitas dalam Pelayanan Obstetri Neonatal
Emergensi Dasar. Puskesmas siap memberikan pelayanan 24 jam terhadap ibu
hamil, bersalin dan nifas serta bayi baru lahir dengan komplikasi baik yang
datang sendiri atau atas rujukan kader masyarakat, bidan di desa, Puskesmas
Pembantu dan Puskesmas.
Puskesmas rawat inap PLUS (Pemberi Layanan Unggulan Spesialis) adalah
Puskesmas rawat inap yang mempunyai unggulan minimal 1 (satu) orang
dokter spesialis, dengan kunjungan periodik maupun pelayanan tetap ke
Puskesmas.
Alat kesehatan adalah instrumen, aparatus, mesin dan/atau implan yang tidak
mengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis,
menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat orang sakit, memulihkan
kesehatan pada manusia dan/atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi
tubuh.
Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang digunakan
untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi
dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan,
peningkatan kesehatan dan kontrasepsi, untuk manusia.
Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan,
bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik), atau campuran dari
bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan,
dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.
Pelayanan medik dasar adalah pelayanan medik yang dilakukan oleh maksimal
dokter dan dokter gigi di sarana pelayanan kesehatan dasar.
Pelayanan kesehatan tingkat pertama adalah pelayanan kesehatan dasar yang
diberikan oleh dokter dan dokter gigi di Puskesmas, Puskesmas perawatan,
tempat praktik perorangan, klinik pratama, klinik umum dibalai/lembaga
pelayanan kesehatan dan rumah sakit pratama.
Pelayanan kesehatan tingkat kedua adalah pelayanan kesehatan spesialistik
yang dilakukan oleh dokter spesialis atau dokter gigi spesialis yang
menggunakan pengetahuan dan teknologi kesehatan spesialistik di rumah sakit
kelas B,C,D serta RS khusus.
Pelayanan kesehatan tingkat ketiga adalah pelayanan kesehatan subspesialistik
yang dilakukan oleh dokter sub spesialis atau dokter gigi subspesialis yang
menggunakan pengetahuan dan teknologi subspesialistik di rumah sakit kelas A
dan RS kelas B yang mempunyai subspesialistik.
Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab
yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat
dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu (Surat Keputusan
Mendiknas Nomor 45/U/2002).
Sistem rujukan adalah suatu sistim penyelenggaraan pelayanan kesehatan
dimana terjadi pelimpahan tanggung jawab timbal balik atas kasus atau masalah
kesehatan yang timbul baik secara vertikal maupun horizontal secara struktural
dan fungsional terhadap kasus penyakit atau masalah penyakit atau
permasalahan kesehatan.
1.4 Tujuan
1. Tujuan umum
Tersedianya standar penyelenggaraan Puskesmas sehingga tercapai pelayanan
kesehatan yang aman dan bermutu agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang optimal.
2. Tujuan khusus
a. Tersedianya standar Puskesmas rawat jalan
b. Tersedianya standar Puskesmas rawat inap
c. Tersedianya standar Puskesmas rawat inap PONED
1.5 Manfaat
Dengan tersedianya standar Puskesmas maka dapat diperoleh manfaat sebagai
berikut,
1. Bagi masyarakat
a. Sebagai acuan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar di
Puskesmas
b. Sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelayanan, monitoring dan
evaluasi pelayanan kesehatan di Puskesmas.
2. Bagi Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota
a. Sebagai acuan dalam mengukur standar pelayanan kesehatan di Puskesmas
b. Sebagai acuan dalam penentuan kebijakan di Puskesmas
c. Sebagai acuan dalam perencanaan program dan anggaran
d. Sebagai acuan untuk pembinaan ke Puskesmas
3. Bagi Pemerintah Daerah
Sebagai acuan dalam perencanaan pengembangan, monitoring dan evaluasi
pelayanan Kesehatan.
1.6 Ruang Lingkup
Ruang lingkup standar Puskesmas meliputi:
1. Manajemen dan administrasi, meliputi manajemen operasional dan manajemen
mutu.
a. Manajemen Operasional, meliputi ijin operasional, visi, misi, motto dan
janji layanan, tujuan dan fungsi, struktur organisasi dan uraian tugas, alur
pelayanan, jam kerja, jenis pelayanan, biaya dan tarif, persyaratan pelayanan,
rekam medik, SOP, informed consent, pendelegasian pengobatan dasar,
hak serta kewajiban pasien dan penyedia layanan, denah ruangan, papan
nama ruangan, peta wilayah, pencatatan dan pelaporan , jenis dan alur
serta mekanismenya, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan,
indikator kinerja serta lokakarya mini, visualisasi data cakupan kegiatan
pokok tahun lalu.
b. Manajemen Mutu, meliputi Pembentukan Tim Jaminan Mutu, Indeks
Kepuasan Masyarakat, prosedur pengelolaan pengaduan pengguna layanan,
Pemantauan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
2. Sumber Daya, meliputi bangunan dan ruang, sumber daya manusia, peralatan,
obat-obatan dan pelayanan kefarmasian serta pembiayaan.
3. Upaya Pelayanan Kesehatan, meliputi upaya kesehatan wajib dan pengembangan.
4. Monitoring dan Evaluasi, meliputi jenis, jadwal dan pelaksanaannya.
BAB 2
STANDAR PUSKESMAS RAWAT JALAN
Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja tertentu. Wilayah kerja Puskesmas meliputi wilayah kerja
administratif, yaitu satu wilayah kecamatan, atau beberapa desa/kelurahan di satu
wilayah kecamatan.
Faktor luas wilayah, kondisi dan jumlah penduduk, merupakan dasar
pertimbangan untuk membangun dan menentukan wilayah kerja Puskesmas.
Menurut standar Kementerian Kesehatan RI, rasio kecukupan jumlah Puskesmas
adalah 1: 30.000 penduduk. Agar peran dan fungsi Puskesmas sebagai unit
pelayanan kesehatan yang berada diujung paling depan dapat lebih maksimal
melayani masyarakat, maka setiap Puskesmas yang ada maupun yang akan didirikan
harus memenuhi standar.
Standar yang dimiliki oleh Puskesmas mempunyai 8 (delapan) karakteristik,
meliputi:
1. Standar Manajemen dan Administrasi:
a. Standar Manajemen Operasional
b. Standar Manajemen Mutu
2. Standar Sumber Daya
3. Standar Upaya Promosi Kesehatan
4. Standar Upaya Kesehatan Lingkungan
5. Standar Upaya Kesehatan Ibu dan Anak dan Keluarga Berencana
6. Standar Upaya Peningkatan Gizi Masyarakat
7. Standar Upaya Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
8. Standar Upaya Pengobatan:
a. Standar Upaya Pengobatan
b. Standar Upaya Penanganan Gawat Darurat
c. Standar Upaya Pengobatan Gigi dan Mulut
d. Standar Upaya Laboratorium
Masing-masing program mempunyai input, proses dan output tersendiri.
Unsur dalam Standar Puskesmas meliputi standar input dan standar proses
pelaksanaan program, sedangkan standar output program di Puskesmas dimasukkan
dalam Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP).
Standar input adalah tolok ukur yang digunakan untuk menilai sumber daya,
sarana dan prasarana pendukung yang digunakan dlam pelaksanaan Puskesmas yang
meliputi standar alat, standar bangunan dan ruang, standar ketenagaan, standar
manajemen dan standar upaya pelayanan kesehatan.
Standar proses adalah tolok ukur yang digunakan untuk penilaian pelayanan
yang meliputi kegiatan dalam gedung, luar gedung, rencana kegiatan, pencatatan,
pelaporan, visualisasi data dan evaluasi program secara berkala.
2.1.
2.1.1.1 Input
2.1.1.1.1. Ijin Operasional
Ijin Operasional adalah ijin yang harus dimiliki oleh sarana yang
memberikan pelayanan kesehatan
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 30
menyebutkan bahwa semua fasilitas pelayanan kesehatan harus mempunyai ijin
yang dikeluarkan oleh Pemerintah. Puskesmas sebagai fasilitas kesehatan harus
mempunyai ijin operasional
Pembakaran limbah B3 dengan insinerator harus mendapatkan izin dari
Kementerian Lingkungan Hidup dengan persyaratan sesuai dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 18/1999 tentang pengelolaan limbah bahan berbahaya dan
beracun.
Puskesmas rawat inap yang mempunyai Instalasi Pengolahan Air Limbah
(IPAL) wajib mempunyai ijin operasional IPAL ke kantor/badan lingkungan
hidup setempat sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
780/MENKES/PER/VIII/2008
TENTANG
Penyelenggaraan
Pelayanan
Radiologi, maka Puskesmas rawap inap yang mempunyai pelayanan
radiodiagnostik harus memproleh ijin dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten /
Kota dan memiliki ijin penggunaan alat dari BAPETEN.
2.1.1.1.2. Visi, Misi, Motto, Janji Layanan, Tujuan dan Fungsi
A. Visi
Visi pembangunan kesehatan di Puskesmas adalah Terwujudnya
Kecamatan Sehat, yakni sebuah Kecamatan dimana masyarakatnya hidup
dalam lingkungan yang sehat dan perilaku hidup bersih dan sehat, memiliki
kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, secara
adil dan merata agar tercapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Rumusan visi untuk masing-masing Puskesmas harus mengacu pada visi
tersebut dan digunakan sesuai dengan situasi dan kondisi masyarakat serta
wilayah kecamatan setempat.
B. Misi
Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan Puskesmas adalah:
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya
Puskesmas akan selalu menggerakkan pembangunan sektor lain yang
diselenggarakan di wilayah kerjanya, agar memperhatikan aspek kesehatan,
yaitu pembangunan yang tidak menimbulkan dampak negatif terhadap
kesehatan, setidak-tidaknya terhadap lingkungan dan perilaku masyarakat.
2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi perorangan, keluarga dan
masyarakat di wilayah kerjanya Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap
keluarga dan masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya makin
berdaya dibidang kesehatan, melalui peningkatan pengetahuan dan
kemampuan menuju kemandirian untuk hidup sehat.
3. Memelihara dan meningkatkan mutu pemerataan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan. Puskesmas akan selalu berupaya
menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standar dan
memuaskan masyarakat, mengupayakan pemerataan pelayanan kesehatan
serta meningkatkan efisiensi pengelolaan dana sehingga dapat dijangkau oleh
seluruh anggota masyarakat..
10
11
12
Koordinator Upaya
Kesehatan Masyarakat
(Pemberdayaan)
Koordinator Upaya
Kesehatan Masyarakat
(Surveilans dan
Pengendalian Penyakit)
Penanggung Jawab
Penanggung Jawab
Perkesmas
KIA-KB
UKS, UKGS dan
ARU
Perbaikan Gizi
Kesehatan Jiwa
Kesehatan Kerja
Promkes dan
Pemberdayaan
Masyarakat
Kesling
Kesehatan Indera
Battra
Kesehatan Usila
Kesehatan Olah
Raga
Poskestren
Pengawasan
makmin
POR
Imunisasi
P2 DBD
P2 Diare
P2 TB
P2 Kusta
P2 ISPA
Surveilans KLB
Bencana
Napza
Kes Jemaah Haji
PTM
Polindes
Kepegawaian
dan Umum
Penanggung Jawab
Poli Umum
Poli KIA-KB
Poli Gigi
Klinik Gizi
UGD
Laboratorium
Kamar obat dan
Gudang Obat
Ambulan
Pusling
Koordinator Puskesmas
Pembantu
Koordinator
Ponkesdes
Keterangan:
Polindes
13
SP2TP
Ketentuan:
1. Struktur organisasi yang dipampang di dinding tergantung dari kegiatan dan
beban tugas masing-masing Puskesmas.
2. Penyusunan struktur organisasi Puskesmas di satu Kabupaten/Kota dilakukan
oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
3. Terdapat struktur organisasi Puskesmas yang ditandatangani oleh Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
4. Ada kajian terhadap struktur organisasi yang dilakukan secara periodik
untuk menyempurnakan struktur yang ada agar sesuai dengan perkembangan dan
kebutuhan Puskesmas.
5. Hasil kajian ditindaklanjuti dengan perubahan/penyempurnaan struktur
organisasi.
B. Uraian Tugas
Uraian tugas adalah pernyataan tertulis untuk setiap tingkat jabatan dalam unit
kerja yang mencerminkan fungsi, tanggung jawab dan kualitas yang dibutuhkan.
Uraian tugas merupakan dasar utama untuk dapat memahami dengan tepat tugas dan
tanggung jawab serta akuntabilitas setiap petugas di Puskesmas dalam melaksanakan
peran dan fungsinya.
Uraian tugas seluruh pegawai Puskesmas dibuat, ditetapkan dan dipantau
pelaksanaan tugasnya oleh Kepala Puskesmas. Uraian tugas dikaji ulang secara
regular dan jika perlu dapat dilakukan perubahan.
Setiap petugas di Puskesmas harus mempunyai uraian tugas yang memuat tugas
pokok dan tugas integrasi serta tanggung jawab, wewenang dan hubungan kerja
antar sesama petugas. Uraian tugas disosialisasikan kepada lintas program terkait
serta didistribusikan kepada pengemban tugas, merupakan pedoman dan pegangan
bagi setiap pegawai untuk melaksanakan kegiatan sehari-hari. Ada Surat Keputusan,
uraian tugas dan tanggung jawab petugas pengelola keuangan serta petugas
inventaris.
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sesuai uraian tugas akan menjamin
pelaksanaan program sesuai dengan pedoman dan mencapai hasil kinerja yang
diharapkan serta memberi jaminan hukum bagi penanggung jawab serta pelaksana
program. Berikut antara lain uraian tugas pegawai di Puskesmas. Contoh format
terdapat pada lampiran 2.
Kepala Puskesmas, mempunyai tugas:
1. Mengkoordinir penyusunan Perencanaan Tingkat Puskesmas berdasarkan data
program Dinas Kesehatan.
2. Merumuskan kebijakan operasional dalam bidang pelayanan kesehatan
masyarakat.
3. Memberikan tugas pada staf dan unit-unit, Puskesmas Pembantu, dan Ponkesdes.
4. Memimpin urusan Tata Usaha, unit-unit pelayanan, Puskesmas pembantu,
Ponkesdes dan staf dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat
agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan rencana kerja yang telah
ditetapkan.
5. Menilai prestasi kerja staf sebagai bahan pertimbangan dalam peningkatan
karier.
14
15
16
c. Membuat catatan bulanan uang masuk dan uang keluar dalam buku
kas umum.
d. Melakukan evaluasi hasil kegiatan keuangan.
e. Memeriksa dan melaporkan kas sebagai bahan informasi dan
pertanggungjawaban kepada Kepala Puskesmas.
f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas.
Petugas Loket, mempunyai tugas:
1. Menyusun rencana kegiatan pelayanan di loket berdasarkan data program
Puskesmas.
2. Melaksanakan kegiatan pelayanan di loket dan koordinasi dengan lintas
program terkait sesuai dengan prosedur dan ketentuan.
3. Melakukan evaluasi hasil kegiatan pelayanan di loket secara keseluruhan.
4. Membuat pencatatan dan pelaporan serta visualisasi data kegiatan
pelayanan sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada
Kepala Puskesmas.
5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas.
Petugas medis dan paramedis UGD, mempunyai tugas:
1. Menyusun rencana kerja pelayanan gawat darurat.
2. Melaksanakan kegiatan pelayanan gawat darurat.
3. Melaksanakan pelayanan medis dan keperawatan sesuai standar prosedur
operasional, SPM, Standar Pelayanan Publik (SPP) tata kerja dan
kebijakan yang telah ditetapkan oleh kepala Puskesmas.
4. Melakukan pencatatan pada rekam medik dengan baik, lengkap
serta dapat dipertanggungjawabkan, termasuk memberi kode diagnosa
menurut ICD X.
5. Membuat pelaporan dan visualisasi data pelayanan gawat darurat.
6. Melaksanakan evaluasi kegiatan pelayanan UGD.
7. Meningkatkan mutu pelayanan UGD Puskesmas.
8. Melaporkan pelaksanaan gadar secara berkala kepada penanggung jawab.
9. Melakukan rujukan kasus yang tidak dapat ditangani di Puskesmas.
10.Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas.
Petugas Promosi Kesehatan, mempunyai tugas:
1. Menyusun rencana kegiatan promosi kesehatan berdasarkan data program
Puskesmas
2. Melakukan
penyuluhan
kesehatan,
pengembangan
UKBM,
pengembangan Desa Siaga Aktif dan pemberdayaan masyarakat dalam
PHBS sesuai SOP serta
mengkoordinasikan dengan lintas program
terkait.
3. Membuat pencatatan dan pelaporan serta visualisasi data promosi
kesehatan sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada
Kepala Puskesmas.
4. Melakukan evaluasi hasil kegiatan promosi kesehatan secara keseluruhan.
5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas.
17
18
petugas
(kepala
, kader
tingkat
19
20
21
22
23
Ketentuan:
1. Jenis pelayanan yang terpampang di Puskesmas sesuai Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor 128/MENKES/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar
Puskesmas serta telah dikembangkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
2. Ada kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap pelayanan di Puskesmas.
3. Ada ketetapan Kepala Puskesmas tentang jenis pelayanan yang
disediakan oleh Puskesmas.
4. Tersedia informasi tentang jenis pelayanan sehingga pengguna mengetahui
dan memahami jenis pelayanan Puskesmas serta dapat memanfaatkannya.
Puskesmas melaksanakan pelayanan kesehatan dasar yang terdiri dari
upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat. Upaya tersebut
dikelompokkan menjadi dua yaitu:
A. Upaya Kesehatan Wajib
Upaya Kesehatan Wajib adalah upaya pelayanan kesehatan yang ditetapkan
berdasarkan komitmen nasional, regional dan global yang mempunyai daya
ungkit tinggi terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Ada enam (6) Upaya Kesehatan Wajib Puskesmas, yaitu:
1. Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.
2. Upaya Kesehatan Lingkungan.
3. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana.
4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat.
5. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit.
6. Upaya Pengobatan Dasar, terdiri dari:
a. Upaya Pengobatan.
b. Upaya Kegawatdaruratan.
c. Upaya Pengobatan Gigi dan Mulut.
d. Upaya pelayanan Laboratorium.
Pelayanan kesehatan di Puskesmas dititik beratkan pada kegiatan promotif dan
preventif daripada kuratif dan rehabilitatif.
B. Upaya Kesehatan Pengembangan
Upaya Kesehatan Pengembangan yang dimaksud adalah upaya kesehatan
yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan di masyarakat sesuai
dengan kebutuhan masyarakat desa/kelurahan dan kemampuan Puskesmas
setempat, meliputi:
1. Upaya Keperawatan Kesehatan Masyarakat.
2. Upaya Kesehatan Sekolah.
3. Upaya Kesehatan Indera Penglihatan dan Pendengaran.
4. Upaya Kesehatan Kerja.
5. Upaya kesehatan Olahraga.
6. Upaya Kesehatan Jiwa.
7. Upaya Usia Lanjut.
8. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional.
24
Jenis Pelayanan
1.
2.
Puskesmas
Rawat Jalan
Puskesmas
Rawat Inap/PONED
ada
ada
Ada, tidak 24 jam
ada
ada
Ada, Jam Kerja
Ada, jam kerja
Ada, jam kerja
ada
ada
ada
ada
ada
Ada, 24 jam
ada
ada
Ada, 24 jam
Ada, 24 jam on call
Ada, 24 jam on call
ada
ada
ada
ada
Tidak ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
25
26
27
28
II
III
L. SOP ARU
M. SOP Klinik Gizi
N. SOP Poli Umum
O. SOP UGD
P. SOP Ambulan
Q. SOP Poli Gigi
R. SOP Laboratorium
S. SOP Pelayanan Kefarmasian
T. SOP Gudang Obat
U. SOP Pencegahan Penyakit
V. SOP Pemberantasan Penyakit
W. SOP UKS dan UKGS
X. SOP Perkesmas
Y. SOP Kesehatan Jiwa
Z. SOP Mata dan Telinga
SOP Rawat Inap
SOP Rawat Inap PONED
Loket
Pendaftaran
Pelayanan
Pemulangan Pasien
B.
1.
2.
3.
Tata Usaha
Surat Masuk
Surat Keluar
Lokakarya Mini
Bulanan
Lokakarya Mini
Tribulanan
KIR Dokter (Surat
Keterangan Sehat)
Rujukan
Prosedur Pelayanan
Customer Service
Prosedur Analisa
Data untuk Diproses
Menjadi Informasi
Penilaian Kinerja
Puskesmas
4.
5.
6.
7.
8.
9.
C.
1.
Manajemen
Ketenagaan
Penyelenggaraan
Administrasi
1. Rekam Medik
2. Pemeriksaan
Pelayanan Poli
Umum (Anamnesa,
Pemeriksaan Fisik,
Diagnosa dan Terapi)
3. Pengukuran Tekanan
Darah, Nadi, Suhu
dan Pernafasan.
4. Pengukuran Tinggi
Badan dan Berat
Badan
5. Pemberian Oksigen
6. Penatalaksanaan
Diare
7. Penatalaksanaan
Demam pada Anak
8. Penatalaksanaan
ISPA dan
Batuk/Asma
9. Penatalaksanaan
Pasien TB Paru
10. Penatalaksanaan
Hipertensi
11. Penatalaksanaan DM
12. Penanganan Kejang
Demam
13. Penanganan
29
6
15
17
27
4
14
9
11
7
10
21
10
4
5
10
0
0
6
17
17
27
4
14
9
12
7
10
21
10
4
5
13
22
17
V. Pemberantasan
Penyakit
TBC
1. Pelayanan TB
2. Diagnosis TB
3. Pencatatan dan
Pelaporan
Program P2 TB
Kusta
1. Pemeriksaan
Penderita Kusta
2. Diagnosis Kusta
3. Pencatatan dan
Pelaporan Program
P2 Kusta
ISPA
1. Deteksi Dini ISPA
2. Penatalaksanaan
ISPA
3. Pencatatan dan
Pelaporan ISPA
4. Penyimpanan BHP
P2 ISPA
Pneumonia
Deteksi Dini
Pneumonia
2.
3.
4.
5.
D.
1.
2.
3.
4.
E.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kepegawaian
(Kenaikan Pangkat,
Kenaikan Gaji
Berkala, Daftar
Urutan
Kepegawaian dll)
Susunan/Peta
Jabatan
(Struktural dan
Fungsional)
Pemeliharaan File
Kepegawaian
Menghitung
Kebutuhan Diklat
Rekapitulasi Daftar
Hadir
Manajemen Mutu
Pengelolaan
Pengaduan
Pelaksanaan Survey
Kepuasan
Masyarakat dan
Indek Kepuasan
Masyarakat
Penilaian Standar
Puskesmas
Penilaian Kinerja
Puskesmas
Pencegahan dan
Pengendalian
Infeksi (PPI)
Kebersihan Tangan
Penggunaan Alat
Pelindung Diri
(APD)
Penggunaan
Peralatan Perawatan
Pasien
Pengendalian
Lingkungan
Pemrosesan
Peralatan Pasien dan
Penatalaksanaan
Linen
Kesehatan
Karyawan/
Perlindungan
Petugas Kesehatan.
Keracunan Makanan
14. Cuci Tangan
15. Pelayanan Rujukan
16. Penyimpanan BHP
Medis dan Non
Medis Poli Umum
17. Pencatatan dan
Pelaporan Petugas
Poli Umum
Diare
1. Penatalaksanaan
Diare
2. Pencatatan dan
Pelaporan Program
Diare
DBD
1. Pemeriksaan
Penderita DBD
2. Penatalaksanaan
O. UGD
1. Rekam Medik
DBD
2. Pemeriksaan
3. Pencatatan dan
Pelayanan Poli
Pelaporan Program
Umum (Anamnesa,
DBD
Pemeriksaan Fisik,
4. Pelaksanaan
Diagnosa dan Terapi)
Penyelidikan
3. Pengukuran Tekanan
Epidemiologi DBD
Darah, Nadi, Suhu
dan
dan Pernafasan.
Penanggulangan
4. Pengukuran Tinggi
Fokus DBD bila
Badan dan Berat
memenuhi kriteria
Badan
5. Triase
HIV-AIDS
1. Penyuluhan
6. Managemen ABC
2. Rujukan/Penawara
7. Resusitasi
n Tes HIV bagi
8. Pembersihan Jalan
masyarakat yang
Nafas dengan
dicurigai HIV
Suction
3. Pendampingan
9. Pemberian Oksigen
penderita
dengan Nasal Kanul
4. Sosialisasi kondom
10. Penilaian Kesadaran
Dengan Pemeriksaan
GCS
11. Observasi Pasien
W. UKS/UKGS
Gawat
UKS
1. Penjaringan Siswa
12. Cuci Tangan
Baru.
13. Penatalaksanaan
Luka dan Luka Bakar 2. Penyuluhan Siswa.
3. Pembinaan Guru.
14. Penatalaksanaan
4. Pencatatan dan
Hipoglikemi dan
Pelaporan UKS.
Hiperglikemi.
5. Pengelolaan BHP
15. Pemasangan Infus
UKS/UKGS
dan Pemberian
6. Penjaringan Murid
Cairan.
kelas I s/d III.
16. Pemberian Obat
7. Promotif. Preventif
Secara Parenteral
Siswa
Termasuk Obat Anti
8. Pembinaan Guru.
Diabetes.
9. Pengobatan Gigi
17. Pemberian Obat
30
7.
8.
Penempatan Pasien.
Higiene
Respirasi/Etika
Batuk.
9. Praktek Menyuntik
yang aman.
10. Pengelolaan Limbah
Medis dan Non
Medis.
11. Dekontaminasi,
Pembersihan dan
Sterilisasi Alat.
F.
1.
2.
3.
4.
5.
G.
1.
2.
Peralatan
Inventarisasi Bahan
Habis Pakai (BHP)
Non Medis Loket
Pendaftaran,
Administrasi
Rujukan, Kesehatan
Lingkungan,
Surveilans,
Kesehatan Jiwa dan
Perkesmas
Inventaris Sarana
dan Media Promosi
Kesehatan.
Inventarisasi BHP
Medis dan Non
Medis P2 TB, P2
Kusta, P2 ISPA, P2
Diare, Imunisasi.
Inventarisasi BHP
Medis dan Non
Medis Poli Umum,
Gawat Darurat,
Kamar Obat, Barang
Gizi, Gudang Obat
dan Laboratorium.
Inventarisasi BHP
Medis P2 DBD.
Keuangan
Perencanaan
(Persiapan, Analisa
Situasi, RUK dan
RPK).
Bendahara
BOK/Jampersal/Jam
kesmas.
Suppositoria.
18. Penatalaksanaan
Syok Anafilaktik.
19. Pemberian Injeksi
Intra Muskular,
Subkutan, Intra Vena
melalui Infus.
20. Pemasangan NGT
(Naso Gastric Tube).
21. Pemasangan dan
Pelepasan Kateter
Urine.
22. Informed Concent.
23. Dekontaminasi dan
Sterilisasi Alat.
24. Rujukan.
25. Penggunaan Alat
Pelindung Diri.
26. Penggunaan
Nebulizer,
Sterilisator, Suction
dan USG.
27. Penanganan Tanggap
Darurat Bencana.
P. Ambulan
1. Pelayanan Ambulan.
2. Penanganan Korban.
3. Operasional
Ambulan (Tata
Tertib).
4. Komunikasi dan
Informasi.
Q. Poli Gigi
1. Tumpatan Light
Curing.
2. Pencabutan Gigi
Sulung dan Tetap.
3. Insisi Abses.
4. Open Boor.
5. Penatalaksanaan Gigi
dengan Nekrose
Pulpa.
6. Devitalisasi Pulpa.
7. Informed Concent.
8. Injeksi dengan
Metode Infiltrasi.
9. Injeksi dengan
Mandibular Anestesi.
31
Siswa yang
Dirujuk.
10.Pencatatan dan
Pelaporan UKGS.
X. Perkesmas
1. Pelayanan dalam
Gedung dan Luar
Gedung.
2. Pencatatan dan
Pelaporan
3. Kunjungan Rumah.
4. Melaksanakan
Asuhan
Keperawatan.
Y. Kesehatan Jiwa
1. Penyuluhan
2. Deteksi Dini
3. Pengobatan
Ganggguan Jiwa
4. Konseling
5. Pencatatan dan
Pelaporan
Kesehatan Jiwa
Z. Mata dan Telinga
1. Pemberian Tetes
Mata, Salep dan
Bebat Mata.
2. Irigasi/Mencuci
Mata.
3. Pemeriksaan
Tajam Penglihatan.
4. Kompres Es pada
Mata.
5. Skreening katarak
6. Pemeriksaan
OMSK
7. Pemeriksaan
serumen
8. Pemeriksaan
Tekanan Bola
Mata.
9. Memberikan
Pertolongan
Pertama pada
Kedaruratan Mata
dan Telinga.
10.Perawatan Pasca
3.
4.
5.
H.
1.
2.
3.
4.
I.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
J.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Bendahara
Penerimaan.
Mekanisme
Penggunaan
Anggaran.
Mekanisme Audit
Penilaian Kinerja
Keuanga.
Promosi Kesehatan
Pemberian
Penyuluhan
Kesehatan.
Pengembangan Desa
Siaga Aktif.
Pemberdayaan
Masyarakat dalam
PHBS.
Pengembangan
UKBM.
Kesehatan
Lingkungan
Pemeriksaan
Kualitas Air.
Pengolahan Limbah
Medis.
Pelayanan Klinik
Sanitasi.
Pemeriksaan TTU
dan TPM.
Pemicuan STBM.
Pengolahan IPAL
(untuk Rawat Inap).
KIA
Pelayanan ANC.
Persalinan Normal.
Episiotomi.
Pelayanan
Kesehatan Ibu Nifas.
Perdarahan Ante
Partum.
Penanganan Gawat
Janin.
Penanganan Gawat
Darurat Bayi Baru
Lahir.
Pelayanan
Pemeriksaan Bayi ,
R. Pelayanan
Kefarmasian
1. Pelayanan Obat di
Kamar Obat.
2. Penerimaan dan
Pengkajian Resep.
32
4.
5.
6.
7.
L.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
KB
Pelayanan Pap
Smear.
Pelayanan IVA.
Pelayanan PPIA (
Pencegahan
Penularan HIV dari
Ibu ke Anak).
Pelayanan KB
(Kondom, Pil,
Suntik, Implant dan
IUD).
Pencatatan dan
Pelaporan Pelayanan
KB.
Pengelolaan BHP
Medis Poli KB.
Pelayanan KTP
( Kekerasan
Terhadap
Perempuan).
ARU
Pelayanan
Kesehatan Remaja
Sekolah.
Pelayanan
Kesehatan Remaja
Tidak Sekolah.
Pelayanan
Kesehatan
Reproduksi Remaja.
Pelayanan KTA.
Pelayanan
Kesehatan Usila.
Pengelolaan BHP
ARU.
3. Pencatatan dan
Penyimpanan Resep.
4. Peracikan dan
Penyerahan Obat.
5. Pelayanan Informasi
Obat.
6. Konseling Obat.
7. Penerimaan dan
Penyimpanan Obat di
Kamar Obat.
8. Pengelolaan dan
Pengendalian
Penggunaan
Psikotropika.
9. Penanganan Obat
Rusak dan
Kadaluarsa.
10. Pencatatan dan
Pelaporan Petugas di
Kamar Obat.
11. Pengawasan
Makanan dan
Minuman.
Untuk rawat inap
ditambah: Visite
Farmasi.
S. Gudang Obat
1. Perencanaan
Kebutuhan Obat
2. Penerimaan dan
Penyimpanan Obat di
Gudang Obat.
3. Pendistribusian Obat.
4. Pencatatan dan
Pelaporan Petugas
Gudang Obat.
5. Pengendalian
Kebersihan Gudang.
6. Stok Opname
Gudang.
7. Pengawasan
Makanan dan
Minuman.
33
Hipoglikemi dan
Hiperglikemi.
17.Pemasangan NGT
(Naso Gastric
Tube).
18.Pemasangan dan
Pelepasan Kateter
Urine.
19.Dekontaminasi,
Pembersihan dan
Sterilisasi Alat.
20.Rujukan.
21.Penggunaan Alat
Pelindung Diri.
22.Penggunaan
Nebulizer,
Sterilisator dan
Suction.
III. SOP Rawat Inap
PONED
1. Tatalaksana
Kegawatdarurata
n Medik Maternal
dan Neonatal
2. Tatalaksana
Perdarahan pada
Kehamilan Muda
3. Tatalaksana
Perdarahan Post
Partum
4. Tatalaksana
Hipertensi dalam
Kehamilan, Pre
Eklampsi dan
Eklampsi.
5. Tatalaksana
Persalinan Macet.
6. Tatalaksana
Ketuban Pecah
Sebelum
Waktunya.
7. Tatalaksana
Infeksi Nifas.
8. Tatalaksana
Asfiksia pada
Bayi Baru Lahir.
9. Tatalaksana
Gangguan Nafas
pada Bayi Baru
M. Klinik Gizi
1.
Penimbangan Balita.
2.
Pengukuran Tinggi
Badan dan Panjang
Badan.
3.
Prosedur Tata
Laksana Gizi
Buruk..
4.
Penilaian Status Gizi
Balita.
5.
Penyuluhan Gizi.
6.
Pengelolaan PMT
Pemulihan.
7.
Pengelolaan PMT
Penyuluhn.
8.
Pemberian Kapsul
Vit. A.
9.
Pemberian Tablet
Fe.
10. Pelacakan Balita
Gizi Buruk
11. Monitoring Garam
Beryodium.
12. Pemetaan Kadarzi.
13. Konseling Gizi dan
Laktasi.
14. Pencatatan dan
Pelaporan Program
Gizi.
15. Evaluasi Program
Gizi.
Pelayanan Gizi di
Puskesmas Rawat Inap,
ditambah:
1. Asuhan Gizi di
Ruang Rawat Inap
untuk Pasien dngan
Diet Biasa.
2. Asuhan Gizi di
Ruang Rawat Inap
untuk Pasien dengan
Diet Khusus.
Lahir.
10. Tatalaksana Bayi
Berat Lahir
Rendah (BBLR).
11. Tatalaksana
Hipothermi.
12. Tatalaksana
Hipoglikemi pada
Bayi Baru Lahir.
13. Tatalaksana
Ikterus/
Hiperbilirubinemi
a dan Neonatus.
14. Tatalaksana
Kejang dan
Infeksi pada
Neonatus.
15. Tatalaksana
Stabilisasi,
Rujukan dan
Penyakit Tidak
Transportasi Bayi
Menular
1. Penatalaksanaan
Baru Lahir.
Hipertensi.
16. Tatalaksana
2. Penatalaksanaan DM.
Persiapan Umum
sebelum
Tindakan
Imunisasi
1. Pemberian Imunisasi
Kegawatdarurata
2. Rantai Dingin Vaksin
n Obstetri
termasuk
Neonatal.
Penyimpanan
Vaksin, Tatalaksana
Membawa Vaksin ke
Lapangan,
Pemantauan Suhu
Setiap Hari, dan
Logistik Lainnya
yang mendukung
Vaksinasi.
3. Pemeliharaan Lemari
Dingin.
4. Pencatatan,
Pelaporan dan
Visualisasi Data
Program Imunisasi.
T. Pencegahan
Penyakit
Surveilans
1. Pengamatan,
Pengumpulan,
Pengolahan, Anlisa
serta Visualisasi Data
Surveilans
Epidemiologi.
2. Penyelidikan
Epidemiologi KLB.
3. Sistem Kewaspadaan
Dini dan
Penanggulangan
KLB.
4. Pencatatan dan
Pelaporan Kegiatan
Surveilans.
34
35
9. Berkas rekam medis menjadi milik Puskesmas, sedangkan isi rekam medis
dan lampiran dokumen menjadi milik pasien.
10.Batas waktu lama penyimpanan rekam medis menurut Peraturan Menteri
Kesehatan paling lama 5 (lima) tahun dan resume rekam medis paling sedikit
25 (dua puluh lima) tahun.
11.Khusus untuk Puskesmas rawat inap:
Riwayat penyakit dan hasil pemeriksaan sudah harus lengkap dalam 24 (dua
puluh empat) jam setelah pasien dirawat dan ringkasan/resume ringkasan
riwayat keluar sudah harus dilengkapi paling lambat 14 (empat belas) hari
setelah pasien pulang. Semua rekam medik diberi kode sesuai dengan ICD-X
dan indeks dalam waktu 14 (empat belas) hari setelah pasien pulang.
2.1.1.1.16. Informed Consent
Persetujuan tindakan medik (Informed consent) adalah persetujuan
tertulis maupun lisan yang diberikan oleh pasien atau keluarganya terhadap
tindakan kedokteran/ kedokteran gigi yang akan dilakukan dokter, perawat dan
bidan terhadap pasien (contoh persetujuan dan penolakan tindakan medik pada
lampiran 9 dan 10).
Pasal 45 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004
tentang Praktik Kedokteran ayat (5) menyatakan bahwa Setiap tindakan
kedokteran atau kedokteran gigi yang mengandung risiko tinggi harus diberikan
dengan persetujuan tertulis yang ditandatangani oleh yang berhak memberikan
persetujuan.
Umumnya disebutkan bahwa contoh tindakan yang berrisiko tinggi
adalah tindakan invasif (tertentu) atau tindakan bedah yang secara langsung
mempengaruhi keutuhan jaringan tubuh. Mengacu kepada anjuran General
Medical Council (GMC) di Inggris, Komite Kedokteran Indonesia melalui buku
manual ini memberikan petunjuk bahwa persetujuan tertulis diperlukan pada
keadaan-keadaan sebagai berikut:
1. Tindakan terapetik bersifat kompleks atau menyangkut risiko atau efek
samping yang bermakna.
2. Tindakan kedokteran tersebut bukan dalam rangka terapi.
3. Tindakan kedokteran tersebut memiliki dampak yang bermakna bagi
kedudukan kepegawaian atau kehidupan pribadi dan sosial pasien.
4. Tindakan yang dilakukan adalah bagian dari suatu penelitian.
Informasi tentang tindakan medik harus diberikan kepada pasien, baik diminta
maupun tidak diminta.
Jenis informed consent:
1. Persetujuan Informed Consent
Persetujuan/penolakan dapat diberikan secara tertulis maupun lisan oleh
pasien setelah yang bersangkutan mendapat penjelasan secara lengkap dari
tenaga kesehatan yang sekurang-kurangnya mencakup:
a. Diagnosis dan tata cara tindakan medik.
b. Tujuan tindakan medik yang dilakukan.
c. Alternatif tindakan lain dan resikonya.
d. Resiko dan komplikasi yang mungkin terjadi.
e. Prognosis terhadap tindakan yang dilakukan.
f. Bagi pasien dewasa yang menderita gangguan mental, persetujuan
diberikan oleh orang tua/wali.
36
2.
3.
g. Bagi pasien dibawah umur 21 (dua puluh satu) tahun yang tidak
mempunyai orang tua/wali dan atau orang tua/wali berhalangan,
persetujuan dapat diberikan oleh keluarga terdekat.
h. Bagi pasien lanjut usia, persetujuan dapat diberikan oleh keluarga
terdekat.
i. Dalam hal pasien tidak sadar/pingsan, tidak didampingi oleh keluarga
terdekat dan secara medik berada dalam keadaan gawat dan atau
darurat yang memerlukan tindakan medik segera untuk
kepentingannya maka tidak diperlukan persetujuan dari siapapun.
Penolakan pemeriksaan/tindakan.
Pembatalan persetujuan.
a. Pada prinsipnya setiap pasien dapat membatalkan persetujuan mereka
dengan membuat surat atau pernyataan tertulis pembatalan persetujuan
tindakan kedokteran.
b. Pembatalan dilakukan sebelum tindkan dimulai.
c. Pasien harus diberitahu bahwa pasien bertanggung jawab atas akibat
dari pembatalan persetujuan tindakan, oleh karena itu pasien harus
kompeten untuk dapat membatalkan persetujuan dan dokter harus
menghormatinya dan membatalkan tindakan atau pengobatannya.
37
2.1.1.2 Proses
2.1.1.2.1. Rujukan
Rujukan adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab atas kasus
penyakit atau masalah kesehatan yang diselenggarakan secara timbal balik, baik
secara vertikal dalam arti dari satu strata sarana pelayanan kesehatan ke strata
sarana pelayanan kesehatan lainnya, maupun secara horisontal dalam arti antar
strata sarana pelayanan kesehatan yang sama.
Sebagai sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama, kemampuan
yang dimiliki oleh Puskesmas terbatas, sehingga dalam memberikan pelayanan
kesehatan secara paripurna Puskesmas melakukan rujukan secara rasional (tepat
indikasi, tepat waktu dan tepat sasaran).
Rujukan merupakan suatu rangkaian kegiatan sebagai respon terhadap
ketidak mampuan suatu pusat layanan kesehatan atau fasilitas kesehatan dalam
melaksanakan tindakan medis terhadap pasien. Sistem rujukan merupakan suatu
mekanisme pengalihan atau pemindahan pasien yang terjadi dalam atau antar
fasilitas kesehatan yang berada dalam suatu jejaring.
Rujukan yang dilaksanakan di Puskesmas bisa merupakan rujukan
vertikal ke tingkat lebih rendah atau ke tingkat lebih tinggi maupun horizontal
antar fasilitas kesehatan yang sama pada wilayah yang berbeda. Menurut
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 001 Tahun 2012 pasal 3
tentang sistim rujukan pelayanan kesehatan perorangan, maka:
1. Pelayanan kesehatan dilakukan secara berjenjang sesuai kebutuhan medis,
dimulai dari pelayanan kesehatan tingkat pertama.
38
2. Pelayanan kesehatan tingkat kedua hanya dapat diberikan atas rujukan dari
pelayanan kesehatan tingkat pertama.
3. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga hanya dapat diberikan atas rujukan dari
pelayanan kesehatan tingkat kedua atau tingkat pertama.
Penyebab rujukan, antara lain karena ketidak mampuan Puskesmas
dalam melakukan pemeriksaan spesimen/penunjang medik, keterbatasan
pengetahuan, membutuhkan konsultasi tenaga ahli/spesialis dan lain-lain. Pasien
rujukan harus disertai dengan informasi alasan rujukan.
Ketentuan rujukan:
1. Puskesmas mempunyai alur rujukan, prosedur merujuk pasien, prosedur
menerima rujukan, prosedur menerima balasan rujukan. Prosedur rujukan ini
dibuat dengan mengacu pada Buku Pedoman Sistem Rujukan Berbasis
Indikasi Medis Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur tahun 2013.
2. Tersedia informasi mengenai fasilitas rujukan lain, ada kerjasama Puskesmas
dengan sarana kesehatan lain untuk menjamin kelangsungan pelayanan
klinis (rujukan klinis, rujukan diagnostik dan rujukan konsultatif).
3. Puskesmas PONED wajib melakukan rujukan ke rumah sakit PONEK untuk
kasus-kasus emergensi yang tidak dapat ditangani.
4. Persyaratan rujukan pasien: pasien distabilkan terlebih dahulu sesuai dengan
kemampuan Puskesmas, sebelum dirujuk ke pelayanan yang mempunyai
kemampuan lebih tinggi.
5. Bidan dan perawat hanya dapat melakukan rujukan ke dokter dan atau dokter
gigi pada pemberi pelayanan kesehatan tingkat pertama kecuali dalam
keadaan gawat darurat, bencana, kekhususan, permasalahan kesehatan pasien
dan pertimbangan geografis.
6. Setiap pemberi pelayanan kesehatan berkewajiban merujuk pasien bila
keadaan penyakit atau permasalahan kesehatan memerlukannya, kecuali
pasien tidak dapat ditransportasikan atas alasan medis, sumber daya atau
geografis dan tidak mendapat persetujuan pasien atau keluarganya.
Sesuai dengan jenis upaya kesehatan yang diselenggarakan oleh
Puskesmas ada dua macam rujukan yang dikenal, yakni:
1. Rujukan Upaya Kesehatan Perorangan
Cakupan rujukan pelayanan kesehatan perorangan adalah rujukan kasus
penyakit. Apabila Puskesmas tidak mampu menanggulangi satu kasus
penyakit tertentu, maka Puskesmas tersebut wajib merujuknya ke sarana
pelayanan kesehatan yang lebih mampu, baik ke Puskesmas rawat inap,
Puskesmas rawat inap dengan PONED/PLUS maupun Rumah Sakit. Kriteria
pasien yang dirujuk adalah bila memenuhi salah satu:
a. Hasil pemeriksaan fisik sudah dipastikan tidak mampu diatasi.
b. Hasil pemeriksaan fisik dengan pemeriksaan penunjang medis ternyata
tidak mampu diatasi.
c. Memerlukan pemeriksaan penunjang medis yang lebih lengkap, tetapi
pemeriksa harus disertai dengan kehadiran pasien.
d. Apabila telah diobati dan dirawat ternyata memerlukan pemeriksaan,
pengobatan dan perawatan di sarana kesehatan yang lebih mampu.
Rujukan pada saat bencana:
Evakuasi korban dilakukan berdasarkan tingkat kegawatdaruratan
korban dan ketersediaan sarana serta sumber daya manusia. Standar
rujukan
39
Fpasien pada saat bencana dilakukan setelah dilakukan triase, dimana korban
dengan:
a. Label merah, dirujuk ke rumah sakit tipe A/B
b. Label kuning, dirujuk ke rumah sakit tipe B/C
c. Label hijau, dirujuk ke Puskesmas/rumah sakit lapangan
d. Label hitam, meninggal: tergantung dari kondisi korban, perlu diidentifikasi
atau tidak, apabila diperlukan maka dirujuk ke rumah sakit
2. Rujukan Upaya Kesehatan Masyarakat
Cakupan rujukan pelayanan kesehatan masyarakat adalah rujukan masalah
kesehatan masyarakat, misalnya kejadian luar biasa, pencemaran lingkungan
dan bencana. Rujukan pelayanan kesehatan masyarakat dilakukan apabila
Puskesmas tidak mampu menyelenggarakan dan tidak mampu
menanggulangi upaya kesehatan masyarakat, maka Puskesmas wajib
merujuknya ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
2.1.1.2.2. Pencatatan, Pelaporan dan Visualisasi Data
Dalam menjalankan fungsi Puskesmas, harus tersedia data dan
informasi yang digunakan untuk pengambilan keputusan, baik untuk peningkatan
pelayanan di Puskesmas, maupun untuk pengambilan keputusan di tingkat
Kabupaten/Kota.
Kegiatan pencatatan dan pelaporan pelayanan kesehatan merupakan
suatu proses untuk mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan untuk
kepentingan pelayanan medik dan manajemen pelayanan kesehatan.
Dalam pencatatan dan pelaporan penyakit maka diagnosis penyakit
dimasukkan ke dalam klasifikasi kode ICD-X, yaitu ICD-X/KIP-10
(International Statistical Classification of Disease and Related Health Problems)
sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
50/MENKES/SK/1998 tentang Klasifikasi Statistik Internasional mengenai
Penyakit Revisi Kesepuluh (ICD-X). Rincian Klasifikasi menurut ICD-X dapat
dilihat pada lampiran 6. Maksud dan tujuan pemakaian kode ICD-X adalah:
1. Standarisasi dalam klasifikasi kode penyakit.
2. Memudahkan dalam pelaksanaan manajemen data.
3. Mempercepat proses dalam pengolahan data.
4. Meningkatkan kualitas data.
5. Mempermudah proses analisis dan interpretasi dalam melakukan komparasi
antar fasilitas kesehatan atau wilayah termasuk antar negara.
6. Meningkatkan kecermatan dalam pengambilan keputusan terkait dengan
rencana tindak lanjut masalah pelayanan dan upaya penanggulangan
permasalahan kesehatan.
Penyelenggara pelayanan kesehatan di Puskesmas diharuskan
melakukan pencatatan dan pelaporan rutin serta pelaporan khusus kepada Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota yang selanjutnya meneruskannya ke Dinas Kesehatan
Provinsi. Jenis pencatatan dan Pelaporan di Puskesmas:
1. Pelaporan rutin, adalah pelaporan kegiatan Puskesmas bulanan, tribulan,
semester dan tahunan.
2. Pelaporan khusus, adalah pelaporan kasus kejadian luar biasa/wabah dalam
waktu 1 (satu) kali 24 jam.
3. Laporan tahunan, adalah laporan yang dibuat oleh Kepala Puskesmas setiap
tahun, meliputi Profil Puskesmas, Penilaian Kinerja Puskesmas, Indek
Kepuasan Masyarakat dan Penilaian Standar Puskesmas.
40
41
Jumlah
Pelaporan
Visualisasi
Data
5
1
6
1
14
12
4
8
2
3
6
1
2
16
4
5
8
6
3
11
5
8
2
7
4
13
3
2
12
2
3
3
2
4
3
2
1
3
7
2
1
6
1
3
3
2
4
4
5
3
3
3
4
4
4
2
5
3
1
3
1
1
0
0
3
3
3
1
2
7
2
5
0
0
Tabel 2.5 Jenis Pencatatan dan Visualisasi Data Pelaporan Puskesmas Berdasarkan Jenis Layanannya
No
Pencatatan
Pelaporan
Visualisasi Data
I
Manajemen dan Administrasi
A
Manajemen Operasional
1. Notulen Rapat Lokakarya 1. Undangan
Rapat 1. Data
Pencapaian
Mini Bulanan.
Lokakarya Mini.
Cakupan
Kegiatan
2. Notulen Rapat Lokakarya 2. Daftar
Hadir
Pokok Tahun Lalu.
Mini Tribulan.
Lokakarya Mini.
2. Data Cakupan Kegiatan
3. Rencana Usulan Kegiatan.
3. Laporan Tahunan.
Pokok Tahun Lalu dalam
4. Rencana
Pelaksanaan 4. Analisa
Data
10
Bentuk PWS, Grafik, dll.
Kegiatan.
Penyakit
Potensial 3. Data
10
Penyakit
KLB.
Terbanyak.
5. POA
2
Tahun 4. Data
Pencapaian
Terakhir.
Cakupan
Kegiatan
Pokok Tahun Lalu dan
Visualisasi Datanya.
5. Data
10
Penyakit
Potensial KLB.
6. Peta Daerah Rawan
Bencana.
B
II
A
Manajemen Mutu
1. SK Tim Jaminan Mutu.
2. Alur Pengaduan.
3. Dokumen Survey Kepuasan
Masyarakat.
4. Pencatatan/Pengelolaan
Pengaduan.
Sumber Daya
Ketenagaan
1. Daftar Hadir Pegawai
2. Data
Bulanan
Karyawan/Karyawati
Puskesmas.
3. Daftar
atau
Catatan
Kepegawaian Karyawan
Puskesmas.
4. Penilaian DP3.
5. File Kepegawaian: Bukti
Kompetensi, Pendidikan,
Pelatihan,
Ketrampilan
dan Pengalaman.
6.
Simpeg dan DUK.
7.
Buku Tunggu (KP, KGB,
Pensiun).
8.
Buku Register Cuti.
9.
Arsip Surat.
10. Rencana
Kebutuhan
Tenaga.
11. Rencana Pendidikan.
12. Pedoman Penilaian untuk
Pejabat.
13. DP3
untuk
setiap
Pegawai.
14. Uraian
Tugas
dan
Tanggung Jawab Setiap
Petugas.
15. Rencana Kerja Bulanan
bagi
setiap
Petugas
sesuai dengan Tugas,
Wewenang
dan
Pengelolaan Pengaduan
dan Rencana Tindak
Lanjut.
1.
1. Struktur
Organisasi
UPTD.
2. Rencana
Kerja
Pengembangan Pegawai.
Laporan
Retribusi
Puskesmas.
2. Laporan
Realisasi
Penerimaan
dan
Persediaan
Benda
Berharga.
3. Laporan Pelayanan
di Puskesmas.
4. Laporan
Absensi
PNS
Tingkat
Puskesmas.
5. Laporan Rekapitulasi
Absen.
6. Laporan
Kepesertaan,
Pelayanan Kesehatan
dan
Pendanaan
Peserta Jamkesmas
di Puskesmas.
7. Laporan
Jumlah,
Asal
dan
Jenis
Penanganan Keluhan
Peserta Jamkesmas
di Puskesmas.
8. Laporan Keuangan
Program Jamkesmas.
9. Laporan
Data
Kunjungan
Puskesmas.
10. Laporan
Realisasi
Penerimaan
dan
42
16.
Tanggung Jawab.
Rencana Kerja/Program
Kerja
dan
Rencana
Pengembangan Program.
11.
12.
13.
14.
B
1
No
C
Keuangan
Bendahara Penerimaan
a. Perda/Perbup Tarif.
b. Buku Kas Umum.
c. Surat Tanda Setor (STS).
d. Buku Kas Bantu per Kode
Rekening.
e. Buku Kas Bantu per Jenis
Pelayanan.
f. Bukti/Tanda
Setoran
Retribusi ke Kasda.
Persediaan Kwitansi
Biaya
Pelayanan
Puskesmas.
Laporan Askes.
Laporan Pelaksanaan
Kegiatan
Program
Jamkesmas.
Laporan Kematian
Puskesmas.
Laporan Rekapitulasi
Absen.
Bendahara Pengeluaran
a. Buku Kas Umum.
b. Buku Kas Bantu per Kode
Rekening.
c. Buku Pajak.
d. Buku Panjar.
e. Bukti/Tanda Setoran Pajak.
f. Bukti Setor Penyerapan
Anggaran ke Kasda.
43
Tidak ada
a. Rekapitulasi Pengeluaran
Harian.
b. Rekapitulasi Pengeluaran
Bulanan.
c. Flow Chart Realisasi
Penyerapan Anggaran.
Visualisasi Data
a. Data Asset di masing
masing Ruangan.
b. Data RKBU (Rencana
Kebutuhan Barang Unit)
dan RPTBU (Rencana
Pengadaan
Triwulan
Arang Unit) .
c. Data RPTBU.
d. Data Stok Barang.
e. KIR.
f. KIB.
No
D
III
A
Pencatatan
Pelaporan
Upaya Pelayanan Kefarmasian dan Obat Obatan
1. Etiket.
1. Laporan Kompilasi
2. Buku Kunjungan Resep.
Peresepan
3. Kartu Stok Obat.
Puskesmas.
4. Penerimaan dan Pemakaian 2. Laporan Pemakaian
Sisa Obat Apotik.
dan
Lembar
5. Catatan Harian Pemakaian
Permintaan
Obat
Obat (Buku Lidi).
(LPLPO).
6. Catatan Penerimaan dan 3. Laporan Pemakaian
Pemakaian Sisa Obat
Vaksin.
Apotik.
4. Laporan
Triwulan
7. Catatan
Harian
Pelayanan
Pendistribusian
dan
Kefarmasian
di
Pemakaian Obat Pusling
Puskesmas.
Obat Pustu, Polindes, 5. Laporan Obat Rusak,
Hilang
dan
Ponkesdes dan Puskesmas.
Kadaluarsa.
8. Rekapitulasi Jenis Resep
6. Laporan Kesalahan
Gratis/Bayar/Askes.
Pemberian Obat dan
9. Pemantauan Terapi Obat
Kejadian
Nyaris
di Rawat Inap.
Cedera.
10. Pencatatan
Pelayanan
Informasi
Obat
dan 7. Laporan Penggunaan
Narkotika
dan
Konseling
Obat
dan
Psikotropika.
Pelaksanaan
Pelayanan
8. Pencatatan
dan
Kefarmasian di Puskesmas
Pelaporan
Penggunaan
Obat
secara Rasional.
Upaya Wajib Pelayanan Kesehatan
Upaya Promosi Kesehatan
1. Buku Kegiatan Penyuluhan 1.
Kesehatan ( Promkes).
2. Format
Pengukuran 2.
Tahapan Desa Siaga Aktif
dan Rekapitulasinya.
3. Form Kajian PHBS Rumah
Tangga
dan
Rekapitulasinya.
4. Formasi
Pengukuran
Tingkat
Perkembangan
Posyandu dan UKBM
lainnya
serta
Rekapitulasinya.
5. Buku Kegiatan Pembinaan
Desa Siaga, Posyandu dan
UKBM Lainnya
Upaya Kesehatan Lingkungan
1. Formulir Penilaian Rumah 1.
:
a) Komponen Rumah.
2.
b) Sarana Sanitasi.
c) Perilaku Penghuni.
3.
d) Binatang Peliharaan.
2. Formulir
Pengelolaan 4.
Limbah Padat dan Cair.
3. Register Kegiatan Klinik
Sanitasi.
4. Register Hasil Pembinaan 5.
/Pengawasan
Higiene
Visualisasi Data
Data Pelaksanaan Pelayanan
Kefarmasian.
Laporan Tribulanan
Promosi Kesehatan.
Laporan
Tahunan
Promosi
Kesehatan
dan
Pemberdayaan
Masyarakat
(Profil
Promosi
Kesehatan
Puskesmas).
Laporan
Sanitasi
Perumahan.
Laporan
Klinik
Sanitasi.
Laporan Pengelolaan
TPM.
Laporan
Hasil
Pemeriksaan
Higiene
Sanitasi
Institusi.
Laporan
Hasil
Pemeriksaan
44
Sanitasi
Tempat
Pengelolaan
Makanan
(TPM).
Register
Pemeriksaan
Sanitasi Institusi.
Register TTU.
Register
Pemeriksaan
Sampel Makanan.
Register Akses Air Bersih.
Register
Akeses
Air
Minum Terlindung.
Register Inspeksi Sanitasi
Register Inspeksi.
Register
Pemeriksaan
Sampel Air.
Register
Kepemilikan
Jamban.
Formulir
Program
Penyehatan Lingkungan.
Rencana
Kegiatan
Pemeriksaan
TTU,TPM,TP2PEST,TPS/
TPA.
Rencana Kerja Program
Penyehatan Lingkungan.
Form
Data
Cakupan
Kepemilikan Jamban.
No
C
1
Higiene
Sanitasi
Target Kegiatan
Tempat-Tempat
6. Pembinaan Perumahan.
Umum (TTU).
5.
6. Laporan
Hasil
Pemeriksaan Sampel
6.
Makanan.
7.
7. Laporan Akses Air
Bersih.
8.
8. Laporan
Hasil
9.
Inspeksi
Sanitasi
Sarana Air Bersih.
10.
9. Laporan
Hasil
Inspeksi
Sanitasi
11.
Sarana Air Minum.
10. Laporan
12.
Pemeriksaan Sampel
Air DAM/PDAM/
13.
non Perpipaan.
11. Laporan
14.
Pemeriksaan Sampel
Air.
12. Laporan
Kepemilikan
15.
Jamban.
13. Pemantauan
16.
Perkembangan
Jamban dan Akses.
14. Laporan 10 Penyakit
Berbasis
Lingkungan.
15. Laporan Monitoring
Pengelolaan Limbah
Cair
dan
Padat
Sarana
Pelayanan
Kesehatan.
16. Persentase Keluarga
Menurut
Jenis
Sarana Air Bersih
yang Digunakan.
Pencatatan
Pelaporan
Visualisasi Data
Upaya Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Serta Keluarga Berencana
Upaya Pelayanan Kesehatan Ibu
a. Kartu Ibu.
a. PWS-KIA (Ibu).
a. Cakupan K1.
b. Formulir Partograf.
b. LB3
KIA(Lap. b. Cakupan Kunjungan Ibu
c. Buku KIA.
Bulanan KIA).
Hamil K4.
d. Kartu Skor Podji Rochjati c. Laporan
Sarana
Cakupan Ibu
Hamil
(KSPR).
Prasarana B1,B2,B3.
dengan
Komplikasi
e. Register Kohort Ibu.
d. Laporan Kematian Ibu.
Kebidanan
yang
f. Form Pelacakan Kematian e. Laporan Penggunaan
Ditangani.
Maternal (OVM).
Buku KIA.
c. Cakupan
Pertolongan
g. Register Pelayanan Korban f. Laporan Pelaksanaan
Persalinan oleh Tenaga
Tindak
Kekerasan
Kelas Ibu Hamil.
Kesehatan yang Memiliki
Terhadap Perempuan dan g. Laporan P4K.
Kompetensi Kebidanan.
KDRT.
h. Laporan
Pelayanan d. Cakupan Pelayanan Ibu
h. Formulir
Asuhan
Korban
Tindak
Nifas.
Kebidanan.
Kekerasan
terhadap
Perempuan
Dan
KDRT.
45
No
2
E
1
Pencatatan
Upaya Pelayanan Kesehatan Anak
a. Kartu Anak.
a.
b. Formulir
MTBM
dan
MTBS.
b.
c. Buku KIA.
d. Register Kohort Bayi.
c.
e. Register Kohort Anak d.
Balita.
e.
f. Register Kohort Anak
Prasekola.
f.
g. Register
Penyimpangan
Tumbuh Kembang.
h. Form Pelacakan Kematian
Perinatal (OVP).
i. Register
Anak
Usia
Sekolah.
j. Formulir Skrining Anak
Usia Sekolah.
k. Register Pelayanan Korban
Tindak Kekerasan terhadap
Anak dan KDRT.
Pelaporan
Laporan Penggunaan
Buku KIA.
Laporan
Kematian
Bayi dan Anak Balita.
PWS-KIA (Anak).
LB3KIA.
Laporan Kegiatan
Kesehatan Remaja.
Laporan
Bulanan
Program Kesehatan
Anak Usia Sekolah.
1.
LB
3
Gizi
Puskesmas.
2. Laporan Kasus Gizi
Buruk
3. SKDN.
4. Pemberian
Kapsul
Vitamin A.
5. Pemberian Tablet Fe.
6. ASI-Eksklusif.
7. Kadarzi.
8. Data BGM.
9. Pemantauan Status
Gizi.
10. Monitoring Garam
Beryodium.
11. Laporan Pemberian
PMT-P Balita Gizi
Buruk
dan
atau
Bumil KEK.
Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
Upaya Pencegahan Penyakit
a. Surveillance
1) Register Rawat Jalan/Inap 1) Laporan
Surveilans
(Penyakit Menular dan
Terpadu
Penyakit
Tidak Menular) yang Baru.
(STP).
2) Buku Pengamatan Penyakit 2) Laporan Kader (Form
Mingguan Wabah ( W2).
SBM/Surveilans
Berbasis Masyarakat).
3) Laporan
Mingguan
Wabah (W2).
46
Visualisasi Data
a. Cakupan
Kunjungan
Neonatal KN-1.
b. Cakupan
Pelayanan
Neonatal (KN Lengkap).
c. Cakupan
Neonatal
dengan Komplikasi yang
Ditangani.
d. Cakupan
Kunjungan
Bayi.
e. Cakupan
Pelayanan
Anak Balita.
f. Cakupan Pelayanan Anak
Pra Sekolah.
g. Cakupan Anak Usia
Sekolah.
Cakupan Remaja yang
Dilayani.
a. Cakupan
Peserta
Keluarga
Berencana
Aktif.
b. Cakupan Ibu Hamil ANC
yang
Mendapat
Konseling PPIA.
1.
2.
3.
4.
5.
Balok SKDN.
Peta Kadarzi.
Cakupan Vitamin A.
Cakupan Fe.
Prevalensi Balita Kurang
Gizi/ BGM.
6. Cakupan ASI-Eksklusif.
7. Cakupan
Garam
Beryodium dan Peta
Desa Baik dan Tidak
Baik.
1) Cakupan
Desa/Kelurahan
Mengalami
KLB
(Kejadian Luar Biasa)
yang
dilakukan
Penyelidikan
Epidemiologi
Dalam
Waktu < 24 Jam.
4) Laporan
Kewaspadaan
(W1).
No
b.
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
Pencatatan
Imunisasi
Buku Stok Vaksin.
Buku Grafik Suhu.
Register Kohort Ibu dan
Bayi.
Laporan Uniject Rusak.
Form Pelaporan Kejadian
Ikutan Pasca Imunisasi.
Hasil Pendataan Sasaran
Bayi per Desa.
Jadwal
Pengambilan
Vaksin.
Jadwal Pertemuan Rutin
Program Imunisasi.
Data Sasaran.
Pelaporan
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
11)
12)
13)
KLB
Laporan Imunisasi.
Laporan
Hasil
Pencapaian UCI.
Laporan Cakupan
Imunisasi
BIAS
Puskesmas.
Laporan Cakupan
BIAS Campak.
Laporan
Penerimaan
dan
Pengiriman Vaksin
HB Uniject.
Laporan Imunisasi
HB Uniject
Drop Out (DO)
DPT/HB, Campak.
Laporan
Hasil
Imunisasi Bayi.
Laporan
Hasil
Perhitungan
Bayi
yang
Mendapat
Imunisasi
Dasar
Lengkap.
PWS
Cakupan
Imunisasi pada Bayi
Dan Bumil.
PWS Campak.
PWS Polio 4.
Hasil
Kegiatan
Skrining
dan
Imunisasi TT WUS
per Desa/Kelurahan.
2) Kejadian
Penyakit
Berpotensial
KLB
/Wabah di Wilayah
Puskesmas.
Visualisasi Data
1)
Cakupan
Desa/Kelurahan
Univrsal Child
Imunization (UCI).
2) Grafik Pencapaian Bias
Campak Anak Sekolah
SD/MI.
3) Grafik Pencapaian HB
O(0-7) Hari.
4) Grafik Pencapaian Polio
1,2,3,4.
5) Grafik
Pencapaian
BCG.
6) Grafik
Pencapaian
DPT/HB 1,2.3.
7) Grafik
Drop
Out
DPT/HB (1) Campak.
8) Grafik
Pencapaian
Campak.
9) Grafik Pencapaian Hasil
Imunisasi Bayi.
10) Grafik Pencapaian Hasil
Imunisasi
Dasar
Lengkap.
11) Grafik
Pencapaian
BIAS DT/Td Anak
Sekolah SD/MI Kelas1
12) Pemetaan Desa UCI.
1) Laporan
Faktor
Resiko PTM dan
Laporan PTM.
2) Laporan Rekapitulasi
Deteksi Dini Kanker
Payudara dan Leher
Rahim.
3) Laporan
Surveilans
Kecelakaan
Lalu
Lintas.
1) Angka
Penjaringan
Suspek TB
2) Angka
Keberhasilan
Pengobatan
(Sukses
Rate)
3) Jumlah Pasien BTA +
Baru
Diantara semua
Pasien
TB
Tercatat
dalam
1
(satu
tribulan/satu tahun).
47
No
(PME)/CrossCheck
(TB 12).
Pencatatan
b. Kusta
1) Kartu Penderita.
2) Register Kohort Penderita
Kusta Tipe PB/Tipe MB.
3) Register Kohort Penderita
Kusta Tipe MB (Fotokopi
tiap 3 bulan).
Pelaporan
c. ISPA
Register ISPA, ILI.
e. Malaria
1) Form Pengiriman SD
untuk Pemeriksaan Ulang
di Laboratorium Malaria
Jatim.
2) Daftar
Penyebaran
Penderita Malaria.
3) Register
Penderita
Malaria.
f. Diare
Register Diare.
4) Penemuan
dan
Penanganan Pasien Baru
TB BTA Positif.
5) Angka
Penjaringan
Suspek
Penderita TB
Paru.
Angka
Keberhasilan
Pengobatan Pasien Baru
BTA Positif.
6) Penemuan
Kasus
Filariasis.
Visualisasi Data
1) Form POD.
2) Form
Pengobatan
Prednisone.
3) Register
Kohort
Penderita Kusta Tipe
PB (Fotokopi tiap 3
bulan).
1) Angka
Kesembuhan
Penderita Kusta PB.
2) Angka
Kesembuhan
Penderita Kusta MB.
1) Laporan
Bulanan
Penemuan
Pnemonia/ISPA
Puskesmas ( LB3).
2) Penemuan
Kasus
ISPA/ILI (Influenza
Like
Illness)
Puskesmas.
3) Laporan
Bulanan
Hasil
Kegiatan
Puskesmas Program
P2 ISPA.
4) Laporan
Kasus
Pneumonia
Balita
Ditemukan
dan
diobati/dirujuk
Stratifikasi Desa.
1) Laporan
Bulanan
Kegiatan P2 Malaria
2) LB Penemuan dan
Pengobatan Penderita
3) Malaria.
4) Laporan
Bulanan
Laboratorium
Lapangan.
1)
1) Angka Cakupan.
Pelayanan Penderita
Diare
2) Angka
Penggunaan
Oralit dan Zinc.
3) Angka GFR pada Kasus
KLB Diare
Laporan
Bulanan
Kegiatan P2 Diare
(LB3 P2P).
2) Laporan Kasus Diare
Ditemukan
dan
diobati/ Dirujuk.
48
No
Pencatatan
g. Rabies
Register Kasus Gigitan Hewan
Tersangka Rabies
h. HIV/AIDS/IMS
Register (Jika ada kasus)
F
1
Pelaporan
Visualisasi Data
Laporan
Bulanan
Kegiatan
P2
Rabies
(Kasus Gigitan Hewan
Tersangka Rabies).
1) Surveilans Penderita
AIDS (Form AIDS 1)
2) Laporan
Bulanan
Penderita
yang
Berkunjung ke Klinik
Infeksi
Menular
Seksual (IMS)
3) Laporan
Bulanan
Penderita IMS yang
Diobati Berdasarkan
Diagnosis
Program
Pengobatan
Infeksi
Menular Seksual
1) Kasus IMS
2) Kasus HIV/AIDS
Upaya Pengobatan
Poli Umum
a. Rekam Medik.
a. LB1 (Laporan Kasus
b. Resep.
Penyakit ).
c. Register
Rawat
Jalan b. LB-2 M (Laporan
(Penyakit Menular dan
Bulanan
Data
Tidak Menular).
Kematian).
d. Surat Rujukan.
c. LB4.
e. Register Rujukan.
d. Laporan
Bulanan
f. Surat Keterangan Sehat.
Rujukan Puskesmas.
g. Surat Keterangan Sakit.
h. Formulir
Permohonan
Pemeriksaan Laboratorium
(Form TB 05).
Untuk Puskesmas Rawat Inap
ditambahkan: Surat Rawat
Inap.
Upaya Pelayanan Kegawatdaruratan
a. Rekam Medik.
a. Laporan Kunjungan
b. Register Kunjungan UGD.
UGD.
c. Surat Rujukan.
b. Laporan Rujukan
d. Register Rujukan UGD.
UGD.
e. Informed Consent.
c. Laporan 10 Kasus
f. Formulir
Permohonan
Terbanyak di UGD
Pemeriksaan Laboratorium
Berdasarkan
Form TB 05).
d. Kelompok Umur.
e. Laporan Kasus yang
ditangani.
Upaya Pengobatan Gigi Dan Mulut
a. Rekam Medik.
a. Laporan Bulanan
b. Register Rawat Jalan Gilut.
Penyakit Gigi dan
c. Resep.
Mulut (LB1).
d. Informed Consent.
b. Laporan Bulanan
Kegiatan
Puskesmas ( LB4).
c. Laporan Tribulan
Kegiatan
Kesehatan Gilut.
49
a. Data
10
Penyakit
Terbanyak Berdasarkan
Kelompok Umur.
b. Grafik Kunjungan/Visite
Rate.
c. Grafik Kunjungan Kasus
Baru, Kasus Lama dan
Kunjungan Kasus Lama.
d. Data rujukan Poli.
a. Grafik
Kunjungan
Gilut Kasus Baru dan
Lama.
b. Grafik
Data
Perawatan/Tindakan
Gilut.
c. Grafik
Morbiditas
Penyakit.
d. Diagram 10 Penyakit
No
4
IV
A
d. Laporan Tahunan
Data Dasar Gigi.
e. Laporan Bulanan
Rujukan
Puskesmas
ke
Rumah Sakit.
Pelaporan
Pencatatan
Upaya Pelayanan Laboratorium
a. Register Pencatatan Pasien. a. Laporan
Kegiatan
b. Register Pencatatan Hasil.
diluar
Gedung
c. Blanko Hasil Pemeriksaan.
(Pemeriksaan Hb, Tes
d. Daftar
Ketersediaan
Kehamilan,
Reagen Laboratorium.
Pemeriksaan Kualitas
e. Daftar Inventaris Alat
Air).
Laboratorium.
b. Laporan
Rujukan
f. Register Laboratorim (TB
Pemeriksaan
04).
Laboratorium.
g. Formulir
Permohonan c. Laporan
Hasil
Pemeriksaan Laboratorium
Pemantapan
Mutu
(Form TB 05).
Eksternal.
Upaya Rawat Inap
a. Rekam Medik Rawat Inap.
a. Laporan
Bulanan
b. Register Pasien Rawat
Rawat Inap.
Inap.
b. Laporan 10 Penyakit
c. Catatan Medis Rawat Inap.
Terbanyak.
d. Formulir
Asuhan c. Laporan Tahunan.
Keperawatan Rawat Inap.
e. Resume Rawat Inap.
f. Surat Rujukan.
g. Informed Consent.
h. Resep.
i. Formulir
Permohonan
Pemeriksaan Laboratorium
(Form TB 05).
Upaya Rawat Inap PONED
a. Buku
Kunjungan a. Laporan Kunjungan
Kegawatdaruratan
Kegawatdaruratan
Maternal dan Neonatal.
Maternal Neonatal.
b. Buku Rujukan ke RS b. Laporan Rujukan ke
PONEK.
RS PONEK.
c. Buku Penanganan Kasus c. Rekapitulasi
PONED.
Tindakan PONED.
Upaya Pengembangan
Upaya Keperawatan Kesehatan Masyarakat
1. Family Folder (Form 2 1. Laporan
Asuhan
Perkesmas).
Keperawatan
2. Register Kohort Pembinaan
Individu, Keluarga,
Keluarga Rawan (Form 3
Kelompok dan
3. Perkesmas).
2. Masyarakat.
4. Rekapitulasi
Pembinaan 3. Laporan Pembinaan
Keluarga Rawan (R-1
Keluarga Rawan.
Perkesmas).
4. Laporan Tribulanan.
5. Formulir
Asuhan
Keperawatan.
Upaya Kesehatan Sekolah
Laporan
Bulanan
Program Kesehatan Anak
Usia Sekolah.
50
Gilut Terbanyak.
Visualisasi Data
a. Grafik
Jumlah
Pemeriksaan.
b. Grafik
Kunjungan
Laboratorium.
a. Grafik
10
Penyakit
Terbanyak di Rawat Inap.
b. BOR (Bed Occupation
Rate).
c. Grafik Kunjungan Pasien
Rawat Inap.
d. Data Pasien Pulang
Paksa
e. Papan Data Identitas
Pasien Rawat Inap per
Hari.
a. Data
Kunjungan
Kegawatdaruratan
Maternal Neonatal.
b. Data Kasus Rujukan ke
RS PONEK.
c. Data Tindakan PONED.
Grafik Kunjungan.
No
C
D
E
1
Standar Pencatatan
Upaya Kesehatan Kerja
1. Register Bantu Kesehatan
Kerja.
2. Formulir KK-1 s/d KK-7
SIM KK.
Standar Pelaporan
1. Laporan
Bulanan
Kesehatan
Pekerja
(LBKP-1 Puskesmas).
2. Laporan
Semester
Kesehatan
Pekerja
(LS-1 Puskesmas).
3. Laporan
Kegiatan
Kesehatan Kerja.
Visualisasi Data
1. Grafik
10
Penyakit
Terbanyak Mata.
2. Penyebaran
Penyakit
Mata Kelainan Refraksi.
3. Tabel
Kunjungan
Kesehatan
Indera/Gangguan,
Penglihatan,
Kelainan
Refraksi
dan Kasus
Katarak.
4. Gafik Kunjungan
Penderita Mata yang
Dilayani.
5. Grafik Kunjungan Upaya
Kesehatan Mata.
6. Grafik Empat Prioritas
Penyakit Gangguan
Penglihatan.
7. Peta Penyebaran
Penderita Katarak dan
Kelainan Refraksi.
1. SP3/SP2TP.
2. Laporan
Kegiatan
Kesehatan Telinga.
3. Laporan
Tribulan
Kesehatan Telinga.
1. Grafik
Kunjungan
Penderita
dengan
Gangguan Pendengaran.
2. Grafik Empat Prioritas
Penyakit
Gangguan
Pendengaran.
1. Laporan
Hasil
Kegiatan Kesehatan
Jiwa.
2. Laporan
Kegiatan
Psikologi.
3. Laporan Penemuan
dan Penanganan
Pasung.
1. Grafik
Pengobatan
Kelainan Jiwa.
2. Grafik Penderita Baru.
3. Grafik Penderita Psikotik
Kronik dan Akut.
4. Diagram
Pencapaian
Penderita Jiwa Baru.
5. Peta Penyebaran Kasus
Psikosa.
51
Napza.
Upaya Kesehatan Olahraga
Pendataan
Kelompok/Klub
Olahraga.
Upaya Kesehatan Tradisional
1. Data Praktisi Batra.
2. Data
Sarana
Yankestradkom.
3. Data Batra yang memiliki
STPT dan SIPT.
4. Data Puskesmas dan RS
dengan
Unggulan
Yankestradkom.
Laporan
Program
Olahraga.
Bulanan
Kesehatan
1. Laporan Semesteran
Form 1, 1a, 1b, 1c,
1d, 1e.
2. Laporan
Sasaran
Program (Puskesmas
dan
melaksanakan
Yankestradkom).
52
53
54
2)
b.
Tujuan
2
3
4
Penyelenggara
Pelaksanaan
Masukan
55
penyusunan POA
No
5
Uraian
Proses
a.
b.
c.
d.
Keluaran
a.
b.
c.
Pelaksanaan
Tribulan I.
Penyelenggara
Dipimpin
Peserta
Camat
a.
b.
c.
d.
e.
f.
56
No
Uraian
Persiapan
Puskesmas
Masukan
Proses
Keluaran
2.1.2.
MANAJEMEN MUTU
Manajemen mutu adalah pendekatan manajemen yang merupakan suatu
sistem yang terstruktur untuk menciptakan partisipasi menyeluruh di seluruh jajaran
Puskesmas dalam merencanakan dan melaksanakan fungsi Puskesmas agar sesuai
dengan standar.
Pengendalian Mutu Puskesmas.
Puskesmas mempunyai program peningkatan mutu internal dan eksternal,
untuk mengevaluasi seluruh kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan
yang diberikan.
Manajemen Mutu, meliputi:
1. Pembentukan Tim Manajemen Mutu
2. Survey Indeks Kepuasan Masyarakat dan Indeks Kepuasan Masyarakat.
3. Prosedur Pengelolaan Pengaduan Pengguna Layanan.
4. Pemantauan Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi.
5. Penilaian Standar Puskesmas.
6. Penilaian Kinerja Puskesmas.
57
2.1.2.1.
2.1.2.2.
Survei Kepuasan Masyarakat dan Indeks Kepuasan Masyarakat
A. Survei Kepuasan Masyarakat
Survei Kepuasan Masyarakat adalah suatu survei kepada masyarakat untuk
mengetahui harapan dan keinginan masyarakat terhadap pelayanan yang di berikan
oleh Puskesmas untuk membandingkan indeks kinerja unit pelayanan secara berkala.
Survei dilakukan berkesinambungan secara periodik antara 3-6 bulan, atau
sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam setahun untuk mengetahui tingkat kepuasan
masyarakat dalam menerima pelayanan Puskesmas.
Dilakukan secara sederhana dengan membuat kuesioner kemudian dibagikan
kepada pasien/klien sambil diminta untuk diisi dan segera mengembalikannya pada
kotak yang tersedia di Puskesmas. Jika ditemukan lebih dari 5% pasien/klien tidak
puas, perlu dilakukan tindakan segera untuk mengetahui sebab kertidak puasan
pasien, misalnya melalui studi kualitatif (diskusi kelompok atau wawancara
mendalam) atau menggunakan kuesioner terstruktur melalui wawancara langsung
kepada pasien/klien. Kuesioner Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat terdapat
pada lampiran 5.
Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan
Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah maka unsur minimal yang harus ada
adalah:
58
59
60
61
2. Alat Pelindung
Diri (APD) :
a. Sarung tangan
b. Masker
c. Kaca
mata
pelindung
d. Pelindung wajah
e. Gaun
f. Sepatu tertutup
3.Peralatan
perawatan pasien
(kategori IB )
62
4.Pengendalian
lingkungan
5. Penatalaksanaan Linen
63
6. Kesehatan
karyawan
7.Penempatan
Pasien
8.Hygiene respirasi
/Etika batuk
9. Praktek
menyuntik
yang aman
64
65
2.2.
66
3. Kontur lahan dalam kondisi datar, tidak ada kemiringan yang ekstrim.
D. Area pelayanan.
Pelayanan gawat darurat letaknya harus menjamin kecepatan akses dan
mempunyai pintu masuk yang terpisah.
1. Pelayanan persalinan terletak dan dirancang untuk mencegah lalu lintas
aktivitas yang tidak berhubungan. Ruang persalinan hendaknya tidak bising
dan bersih. Ruang persalinan hendaknya terpisah, tetapi mempunyai akses
yang cepat dari ruang persalinan ke perawatan.
2. Pelayanan administrasi, kantor administrasi umum hendaknya berdekatan
dengan pintu utama Puskesmas.
3. Ruang perawat hendaknya terletak pada lokasi yang dapat mengamati
pasien.
2.2.1.2. Persyaratan Bangunan
Seluruh bangunan harus memenuhi aspek keselamatan dan keamanan
pasien dan orang yang berada di Puskesmas (patient safety), dimana:
1. Minimum tersedia dua buah pintu keluar
2. Pintu keluar langsung berhubungan dengan tempat terbuka di luar bangunan.
3. Puskesmas mempunyai pemadam kebakaran, seperti pemadam api atau selang
yang mudah dilihat dan mudah dicapai pada lokasi strategis.
4. Puskesmas mempunyai sarana atau fasilitas bagi pasien cacat tubuh.
5. Aspek keamanan pasien, antara lain:
a. Pegangan sepanjang tangga.
b. Toilet dilengkapi dengan pegangan.
c. Pintu dapat dibuka dari luar.
Ketentuan umum bangunan:
1. Konstruksi bangunan
a. Kuat utuh, terpelihara, bersih, dan dapat mencegah penularan penyakit serta
kecelakaan.
b. Menggunakan kayu harus dilapisi dengan bahan anti rayap.
2. Lantai
a. Bahan kedap air, permukaan rata, Bersih, kuat, rata, tidak licin dan mudah
dibersihkan.
b. Lantai yang selalu terkena air misalnya kamar mandi, tempat cuci dan
sejenisnya mempunyai kemiringan 2-3 % kearah saluran dan pembuangan air.
3. Dinding
a. Permukaan rata, bersih, dicat warna terang dan mudah dibersihkan.
b. Permukaan dinding yang selalu terkena percikan air harus kedap air dan
mudah dibersihkan.
c. Dinding ruang radiologi, dibuat sesuai ketentuan yang berlaku, agar tidak
terjadi kebocoran radiasi.
d. Dinding dicat dengan bahan yang bisa dicuci atau dilapis keramik.
4. Ventilasi
67
68
69
Jenis Ruang
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Ruang Laktasi
11
Klinik sanitasi
12
13
14
15
16
17
Konsultasi/Promosi kesehatan
Kamar obat
Laboratorium
Kepala Puskesmas
Ruang tunggu
Gudang obat
9
9
12
9
24
9
9
9
16
9
36
12
9
9
16
9
36
12
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
Gudang umum
Administrasi/ kantor
Dapur
Genset
Perlengkapan kebersihan
Linen
Garasi
Parkir
KM/WC karyawan
KM/WC pasien
Laundry (Binatu)
Rawat gabung ibu dan bayi
KM/WC pasien rawat inap
Ruang rawat inap anak/bayi
Laki laki dewasa
Perempuan dewasa
Penyakit menular/ruang isolasi
Dokter jaga
Ruang jaga petugas
Jumlah
6
16
9
4
2
2
12
80
8
8
6
0
0
0
0
0
0
0
0
370
6
20
9
6
2
3
24
80
8
8
6
12
8
6
6
6
6
9
10
498
6
20
9
6
2
3
24
80
8
8
6
12
8
6
6
6
6
9
10
498
Jenis Ruang
Pendaftaran
dan Rekam medik
Pertemuan
Gawat darurat
70
No
4
Jenis Ruang
Poli umum
Poli KIA-KB
Bersalin
8
9
Imunisasi
Klinik gizi
10
Ruang Laktasi
11
Klinik sanitasi
12
Konsultasi/Promosi
kesehatan
Kamar obat
13
71
harian
14
No
15
Ruang
Konsultasi
Obat
Jenis Ruang
Laboratorium
16
17
18
Kepala Puskesmas
Ruang.tunggu
Gudang obat
19
Gudang umum
20
21
Administrasi/ kantor
Dapur
22
Genset
23
24
Perlengkapan
kebersihan
Linen
25
Garasi
26
27
Parkir
KM/WC karyawan
28
KM/WC pasien
29
Laundry
(Binatu)
72
No
30
31
32
33
34
35
36
37
Jenis Ruang
Rawat Inap
Rawat gabung ibu dan
bayi
KM/WC pasien rawat
inap
Ruang rawat inap
anak/bayi
Laki laki dewasa
Perempuan dewasa
Penyakit
menular/ruang isolasi
Dokter jaga
Ruang jaga petugas
73
74
2) Benda- benda tajam dan jarum ditampung pada wadah khusus seperti
botol.
3) Sampah domestik menggunakan kantorng plastik berwarna hitam,
terpisah antara sampah basah dan kering, dapat diolah sendiri atau pihak
ketiga untuk pemusnahannya.
c. Sampah infeksius dimusnahkan di dalam insinerator.
d. Sampah domestik dapat dikubur, dibakar ataupun diangkut ke Tempat
Pembuangan Sampah Akhir (TPA).
5. Wastafel
a. Tersedia di ruang pelayanan yaitu ruang UGD, ruang poli gigi, ruang
kesehatan ibu dan anak (KIA), ruang pengobatan, ruang periksa, ruang
suntik, ruang laboratorium, ruang radiologi dan ruang lain yang memerlukan
air.
b. Berfungsi dengan baik dan dilengkapi cek valve atau kran air model siku.
c. Dilengkapi sabun dan zat antiseptik.
d. Tersedia pengering tangan (hand towel/hand tissue)
e. Terpelihara dan bersih.
6. Fasilitas sanitasi dan keamanan lainnya.
a. Ketersediaan dan distribusi air perlu tersedia water tower yang tertutup.
b. Tersedia tabung pemadam kebakaran yang berfungsi dengan baik.
c. Tersedia ruangan khusus untuk penyimpanan perlengkapan kebersihan.
d. Tersedia tempat khusus genset yang kedap suara.
7. Instalasi
a. Pemasangan jaringan instalasi air minum, air limbah, gas, listrik/genset,
sistem penghawaan dan sarana komunikasi harus aman dan terlindung sesuai
ketentuan teknis yang berlaku.
b. Jika bangunan Puskesmas lebih tinggi dari 10 meter atau lebih tinggi dari
bangunan lain di sekitarnya harus dilengkapi dengan penangkal petir.
c. Instalasi untuk masing-masing peruntukan sebaiknya menggunakan kode
warna atau label.
d. Tidak terjadi hubungan silang dan aliran balik antara jaringan distribusi air
limbah dengan air bersih.
e. Ditata agar memenuhi syarat estetika.
f. Tidak menjadi tempat perindukan serangga dan tikus.
8. Tersedia listrik dengan daya sesuai kebutuhan. Aliran listrik berfungsi baik, kabel
dan steker terpasang aman dan kokoh dan semua lampu berfungsi baik.
9. Wastafel dengan air mengalir.
a. Harus tersedia pada setiap ruangan periksa, ruang UGD, poli gigi, ruang KIA,
ruang pengobatan, ruang laboratorium dan ruang lainnya yang memerlukan
air.
b. Dilengkapi dengan dispenser sabun cair atau zat anti septik, khusus untuk
ruang pengobatan, UGD, tindakan, KIA-KB, persalinan, gigi dan mulut
dianjurkan dalam dispenser dengan pompa siku dan kran air siku.
c. Terpelihara dan selalu bersih.
d. Tersedia pengering tangan (hand towel/hand tissue).
75
Tatalaksana
1. Tata cara pemeliharaan sarana
a. Lantai dibersihkan dengan bahan anti septik minimal satu kali sehari.
b. Air Conditioner :
1) Secara periodik harus dimatikan dan diupayakan mendapat pergantian
udara segar dengan cara membuka seluruh pintu dan jendela setiap pagi
selama 1 jam.
2) Membersihkan saringan/filter udara AC secara periodik.
c. Pengendalian sumber kebisingan disesuaikan dengan sifat sumber :
1) Sumber genset dikendalikan dengan meredam dan membuat sekat yang
memadai.
2) Sumber dari lalu lintas dikurangi dengan menanam pohon/peninggian
tembok.
d. Pengambilan sampel air bak penampung dan pada kran terjauh yang dilakukan
minimal 2 kali/tahun, pada musin hujan dan kemarau.
e. Pembersihan baik air dan tempat perindukan lainnya dilakukan sekurangkurangnya 3 hari sekali untuk mencegah perkembanganbiakan nyamuk Aedes
Aegypti.
f. Penanganan limbah infeksius yang berasal dari UGD, laboratorium.dan ruang
bersalin harus direndam dalam larutan kaporit 3% selama satu malam, direbus
air mendidih selama 1 jam atau dipanaskan dengan autoclave selama 15 menit
dan kemudian dibakar atau ditanam di dalam tanah.
g. Pembersihan mebel dan sarana lainnya pada Puskesmas minimal dilakukan
satu kali sehari. Tempat duduk, slot pintu, wastafel yang berhubungan dengan
pasien dibersihkan/di lap dengan larutan alkohol 60%.
2. Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Puskesmas
a. Penyusunan rencana kerja tahunan penyehatan lingkungan Puskesmas yang
merupakan bagian dari rencana kerja program penyehatan sarana tempat
umum yaitu :
1) Jenis kegiatan yang akan dilaksanakan seperti pemeliharaan kebersihan
dan pemeriksaan sampel air.
2) Sasaran/target tiap jenis kegiatan.
3) Jadwal pelaksanaan kegiatan.
4) Tenaga yang akan melaksanakan kegiatan, peralatan, bahan atau sarana
yang diperlukan (jenis dan jumlah).
5) Pembiayaan untuk tiap jenis kegiatan.
6) Pelaksanaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan.
7) Pencatatan pelaporan.
8) Evaluasi kegiatan.
2.3. Pelaksanaan kegiatan penyehatan lingkungan Puskesmas melaksanakan
kegiatan sesuai dengan yang telah direncanakan.
2.2.1.6. Penanganan Sampah, Limbah dan Linen
a. Penanganan Sampah.
Ketentuan penanganan sampah:
1. Sampah infeksius harus dipisahkan dengan sampah non infeksius.
2. Setiap ruangan harus disediakan tempat sampah terbuat dari bahan yang
kuat, cukup ringan, tahan karat, kedap air, dan mudah dibersihkan serta
dilengkapi dengan kantong plastik dengan warna dan lambang sebagai
berikut:
76
77
78
lambatnya dalam 24 jam apabila disimpan pada suhu ruang. Syarat tempat
penyimpanan limbah medis antara lain:
(1) Lokasi penyimpanan bebas banjir.
(2) Tidak rawan bencana.
(3) Berada diluar kawasan lindung.
(4) Sesuai dengan rencana tata ruang.
3) Pengelolaan Limbah Medis Non Medis Padat.
a. Dilakukan pemilahan limbah non medis padat antara limbah basah dan
limbah kering.
b. Terdapat minimal 2 (dua) buah wadah yang terbuat dari bahan yang kuat,
cukup ringan, tahan karat, kedap air, tertutup dan mempunyai permukaan
yang mudah dibersihkan misalnya fiberglass untuk setiap kamar.
c. Limbah tidak boleh dibiarkan dalam wadahnya melebihi 3 x 24 jam supaya
tidak menjadi perindukan vektor penyakit.
d. Limbah ditampung dalam kantong plastik warna hitam dan ada tali pengikat.
e. Limbah diikumpulkan di sentral penampungan sementara di TPS untuk
kemudian dibuang di Tempat Pembuangan Akhir.
4) Pengelolaan Limbah Cair.
Penyediaan Instalasi Pengolahan Limbah (IPL) dimaksudkan untuk
menjamin keamanan kualitas lingkungan khususnya limbah cair dan padat dari hasil
kegiatan Puskesmas terhadap masyarakat sekitarnya agar tidak terjadi pencemaran
lingkungan
Puskesmas memiliki Instalasi Pengolahan Limbah cair (SPAL) sendiri atau
bersama-sama secara kolektif dengan bangunan di sekitarnya yang memenuhi
persyaratan teknis:
(a) Saluran pembuangan air limbah/SPAL di Puskesmas dibuang ke septic tank
yang dilengkapi dengan sumur peresapan.Limbah cair medis bekas cucian
pasien harus dialirkan ke septic tank, kemudian diolah di IPAL sebelum
dibuang ke saluran umum.
(b) Air limbah dari dapur harus dilengkapi penangkap lemak dan saluran air
limbah harus dilengkapi/ditutup dengan grill.
(c) Limbah cair bekas cucian film harus ditampung dan tidak boleh dibuang ke
lingkungan serta dikordinasikan dengan dinas kesehatan
(d) Saluran air limbah harus tertutup, kedap air, limbah harus mengalir dengan
lancer, terpisah dengan saluran air hujan, bersih dari sampah dan dilengkapi
penutup dengan bak kontrol setiap jarak 5 (lima) meter.
(e) Pembuatan saluran air limbah setelah SPAL dengan cara diresapkan
kedalam bak resapan dalam tanah.
Kualitas effluent yang layak dibuang kedalam lingkungan harus memenuhi
persyaratan baku mutu. Semua limbah cair buangan Puskesmas harus masuk
kedalam bak penampungan pengelolaan limbah.
Puskesmas rawat inap memiliki IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah)
atau Pengolahan Limbah Cair. Semua air limbah Puskesmas dialirkan ke IPAL, dan
untuk air limbah dari ruang laboratorium, laundry dan instalasi gizi/dapur harus
dilakukan pengolahan pendahuluan (pre treatment) sebelum dialirkan ke IPAL.
Teknologi IPAL yang dipilih harus sudah terbukti efluen (keluaran) air
limbah hasil pengolahannya telah memenuhi Keputusan Menteri Negara Lingkungan
79
Hidup Nomor 58 Tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi Kegiatan
Rumah Sakit atau Peraturan Daerah Setempat.
Pengolahan limbah cair hanya akan efisien jika memenuhi persyaratan
sebagai berikut :
(a) Pengolahan primer : tempat penampungan air limbah pertama yang berasal
dari aktifitas harian (bekas cucian, makanan, bekas minuman dll)
(b) Purifikasi biologis sekunder: pengendapan sebagian besar mikroba (bakteri :
90-95 %), virus dan cacing. Pada tahap ini efluen masih mengandung bakteri
dan virus dalam konsentrasi efektif.
(c) Pengolahan tersier : teknik pengolahan dapat diterapkan jika lokasi
memungkinkan, apabila sebaliknya maka dilakukan teknik filtrasi pasir
cepat.
(d) Desinfeksi Klor : upaya penurunan konsentrasi bakteri patogen, efluen
tersier harus menjalani desinfeksi klor sampai kadar yang ditetapkan.
Desinfektan dimaksud yaitu Klordioksida (paling efisien), Natrium
Hipoklorit atau gas Klor atau desinfeksi dengan sinar ultraviolet.
Gambar 2.2 SPAL Puskesmas menurut Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
dalam Materi Pelatihan Pengolahan Limbah Cair Tahun 1999-2010, Pusat Teknologi Lingkungan
80
c. Pengelolaan Linen
1. Linen kotor tidak ditempatkan di lantai.
2. Linen bersih disimpan dalam lemari tertutup.
3. Penyimpanan linen bersih dipisahkan dengan linen steril .
4. Trolley linen bersih dan linen kotor dipisahkan.
5. Linen kotor ternoda darah atau cairan tubuh dipisahkan dengan linen kotor
tidak ternoda.
2.2.2.
81
Puskesmas
Rawat InF
2
4
1
Puskesmas
Rawat Inap
PONED
2
4
1
1
1
2
1
2
1
7
6
9
12
9
13
2
1
5
1
9
1
Perawat Gigi
Asisten Apoteker/ DIII Farmasi/ Sarjana
Farmasi
Apoteker
1
1
1
1
1
1
DIII/DIVAnalis kesehatan
Jumlah
1
29
2
43
2
48
No
Kompetensi
1
2
3
Dokter
Sarjana Kesehatan /DIII Kesehatan
Sarjana/DIV/DIII Bidang Kesehatan
Lingkungan atau Teknik Kesehatan
Lingkungan
Sarjana/DIV/DIII Gizi
DIII Rekam Medik dan Informatika
Kesehatan
SMEA/SMA/SMK Ekonomi/ DIII Akuntansi
4
5
6
7
8
10
12
13
14
15
16
SMEA/SMA/SMK
Perawat (Poli umum, UGD, rwt inap,
PONED)
Bidan ( Poli KIA-KB, Bersalin/PONED)
Dokter Gigi
Jenis
Ketenagaan
Kepala
Puskesmas
Kepala
Usaha
Perencanaan
dan Evaluasi
(Fungsional
Administrasi
Kesehatan)
Promosi
Kesehatan
(Fungsional
Penyuluh
Kesehatan)
Tata
Kompetensi
(Ijazah)
Dokter/ sarjana
di bidang
kesehatan yang
kurikulum
pendidikannya
mencakup
kesehatan
masyarakat.
Sarjana
Kesehatan /DIII
Kesehatan.
Sarjana
Kesehatan.
Sarjana/DIII
Kesehatan.
Kompetensi
Tambahan
(Pelatihan)
Puskesmas
Rawat
Jalan
Puskesmas
Rawat Inap
Puskesmas
Rawat Inap
PONED
a. Manajemen
Puskesmas.
b. Kepemimpinan
.
a. Penatalaksana
an
Kepegawaian.
b. Kearsipan.
Penyusunan
rencana dan
evaluasi kegiatan
Puskesmas.
Penyuluh
Kesehatan
82
No
Penanggulangan Penyakit
(Fungsional
Epidemiolog)
Jenis
Ketenagaan
Kesehatan
Lingkungan
(Fungsional
Sanitarian)
Gizi
(Fungsional
Nutrisionis)
Bendahara
10
Urusan
Umum
11
Kasir
12
Loket
13
RR dan Kartu
Poli (Perekam
Medis
Trampil)
Supir
Ambulans
14
Sarjana/DIII
Kesehatan.
Kompetensi
(Ijazah)
Sarjana/DIV/DI
II Bidang
Kesehatan
Lingkungan
atau Teknik
Kesehatan
Lingkungan
Sarjana/DIV/DI
II Gizi
SMEA/SMA/
SMK Ekonomi/
D III Akuntansi
SMEA/SMA/S
MK
SMEA/SMA/S
MK
SMEA/SMA/S
MK
DIII Rekam
Medik dan
Informatika
Kesehatan
SMP/SMA
a. Epidemiologi.
b. Pengelola
program TB.
c. Petugas
program Kusta.
d. Entomologi
vektor Malaria.
e. Fogging untuk
petugas
Puskesmas
(IVD).
f. Entomologi
vektor IVD.
g. Pelatihan/
Praktek RHA
(Rapid Health
Assessment).
h. On The Job
Training
Pengelola
Program TB
Fasyankes.
i. Surveilans
PTM dan
faktor risiko
PTM.
Puskesmas
Rawat
Jalan
Puskesmas
Rawat Inap
Puskesmas
Rawat Inap
PONED
Tehnis Kesehatan
Lingkungan.
a. Tatalaksana
Gizi Buruk.
b. Pemantauan
Pertumbuhan.
c. Konselor ASI.
Manajemen Tata
Kelola Keuangan.
Penyimpanan dan
Pengelolaan
Barang.
Pembukuan.
Tidak ada
Pengelolaan
Rekam Medis.
a. PPGD Awam
Umum.
b. Radiomedik.
c. Komunikasi.
Kompetensi
Tambahan
(Pelatihan)
83
15
16
Fungsional
perawat Ahli
(Koordinator).
Fungsional
Perawat
Trampil.
Tidak ada
a. Pelatihan
dan
magang PPGD
untuk
dokter/GELS
(General
Emergency Life
Support)/ATLS
(Advance
Traumatic Life
Support)/ACLS
(Advance
Cardiac
Life
Support).
b. Tatalaksana
Gizi Buruk.
c. Tatalaksana
Penyakit
Menular
Langsung.
d. Tatalaksana
Penyakit
Menular
Bersumber
Binatang.
e. Program
TB
Strategi DOTS
(Directly
Observed
Treatment
Of
Short Course)
f. Pemberian Obat
secara Rasional.
g. IMS, VCT dan
PITC(Provider
Inisiated
Testing
and
Conseling) HIV.
h. Tatalaksana
Penyakit Tidak
Menular dan
Faktor Risiko
PTM.
i. Pelatihan dan
Magang
PONED.
SI
Kep.Ners a. Asuhan
/DIV/DIII
Keperawatan
Keperawatan
b. PPGD untuk
Perawat /BLS
DIII
(Basic Life
Keperawatan
Support)/BCLS
( Basic
Cardiac Life
Support).
84
No
17
18
19
Jenis
Ketenagaan
Poli Umum
Fungsional
Perawat
Trampil
Puskesmas
Rawat
Jalan
Puskesmas
Rawat Inap
Puskesmas
Rawat Inap
PONED
a. Konseling.
b. Perkesmas.
c. Tata laksana
Gizi Buruk.
d. PPGD untuk
perawat /BLS/
BCLS.
e. MTBS.
f. IMS.
a.
Asuhan
keperawatan
PPGD untuk
Perawat/BLS
/BCLS.
Manajemen
Kinerja
Klinik.
a. APN ( Asuhan
Persalinan
Normal)
termasuk
Inisiasi
Menyusu Dini
(IMD).
b. SDIDTK
(Stimulasi
Deteksi
dan
Intervensi Dini
Tumbuh
Kembang).
c. MTBS/MTBM
(Manajemen
Terpadu
Balita Sakit/
Manajemen
Terpadu Bayi
Muda).
a. Konseling
Standarisasi
KB.
b. CTU
(Contraseptive
Technical
Update)
c. Konseling
PPIA
(Pencegahan
Penularan Ibu
Anak).
Kompetensi
Tambahan
(Pelatihan)
Kompetensi
(Ijazah)
DIII
Keperawatan
Pemegang program KB
Fungsional
DIII Kebidanan
Bidan
Trampil
b.
c.
d.
85
20
No
21
23
Puskesmas
Rawat
Jalan
Puskesmas
Rawat Inap
Puskesmas
Rawat Inap
PONED
Pelayanan darurat
gigi /Basic
Emergency Care.
Asuhan
Keperawatan Gigi
dan Mulut.
Asisten
Apoteker /DIII
Farmasi/Sarjana
Farmasi
Apoteker
Pelayanan
Kefarmasian di
Puskesmas.
DIII/DIVAnalis
kesehatan
a. Pemantapan
Mutu Internal.
b. Phleobotomi.
c. On The Job
Training
Pemeriksaan
Mikroskopis
TB, HIV-AIDS
dan
kusta,
malaria
(khusus
wilayah
endemis).
Kompetensi
(Ijazah)
22
Kamar Obat
Tenaga
Teknis
Kefarmasian
Fungsional
Apoteker
Laboratorium
(Fungsional
Pranata
Laboratorium
Kesehatan)
Perawat Gigi
Kompetensi
Tambahan
(Pelatihan)
Keterangan:
1. Jumlah bidan di desa sesuai dengan jumlah desa di wilayah kerja Puskesmas
2. Tidak termasuk tenaga untuk Puskesmas Pembantu
3. Jenis dan jumlah tenaga di Puskesmas dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
4. Ratio jumlah total perawat dengan tempat tidur 1 perawat untuk 2 Tempat Tidur (TT)
Penambahan tenaga sesuai jumlah tempat tidur yang tersedia
86
2.2.3.
Peralatan
Peralatan Puskesmas adalah peralatan medis dan non medis termasuk
mebelair dan bahan habis pakai yang dimiliki Puskesmas untuk melaksanakan
kegiatan program di Puskesmas, yang mencakup rincian informasi mengenai
peralatan.
Ketentuan mengenai peralatan di Puskesmas:
1. Setiap peralatan yang digunakan untuk kegiatan harus mempunyai penanggung
jawab dalam hal penggunaan dan pemeliharaan peralatan yang menjadi tanggung
jawabnya. Kinerja setiap penanggung jawab alat dievaluasi.
2. Setiap ruangan di Puskesmas mempunyai daftar inventaris. Seluruh sarana dan
prasarana yang ada perlu diinventarisasi dan diperiksa ulang apakah dalam
kondisi yang memenuhi syarat dalam jumlah, jenis dan kondisinya.
3. Penilaian Peralatan:
a. Berfungsi : jika alat yang dimiliki dapat digunakan untuk kegiatan pelayanan
kesehatan di Puskesmas.
b. Tidak berfungsi adalah: jika peralatan Laboratorium peralatan yang dimiliki
tidak dapat digunakan untuk kegiatan pelayanan kesehatan.
4. Setiap Puskesmas harus dilengkapi dengan peralatan pencegahan dan
penanggulangan kebakaran dan peralatan K3 (Keamanan dan Keselamatan
Kerja) untuk melindungi petugas dan orang di sekitarnya, yaitu:
a. Pemadam kebakaran.
b. Alat Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K).
c. Set peralatan pencegahan infeksi/APD set, terdiri dari:
1) Sarung tangan.
2) Sepatu karet/alas kaki tertutup/sepatu boot.
3) Masker.
4) Kaca mata goggle/pengaman mata.
5) Apron plastik tebal/celemek/schort panjang 52 inci.
5. Puskesmas mempunyai prosedur baku untuk mengatasi terjadinya kecelakaan
dalam Puskesmas. Prosedur tersebut harus disertai dengan instruksi kerja yang
menjelaskan secara rinci tata cara mengatasi kecelakaan akibat kebakaran,
sengatan listrik, ledakan, tumpahan bahan kimia dan bahan infeksius.
6. Peralatan yang digunakan harus memenuhi standar mutu, keamanan dan
keselamatan.
7. Peralatan harus terjamin kebersihan dan sterilitasnya terutama untuk peralatan
yang kontak dengan cairan tubuh harus dievaluasi. Instrumen yang siap
digunakan harus dalam keadaan steril.
8. Peralatan harus terlihat bersih sehabis dipakai, langsung dicuci, atau disetrika,
disimpan pada tempatnya dengan rapi dan tertutup sehingga tidak ada debu
yang menempel. Semua peralatan harus bersih dari debu, kotoran, bercak dan
cairan, dll.
9. Penyimpanan alat kesehatan:
a. Alat yang dibungkus: Bungkusan steril disimpan dalam lemari tertutup di
bagian yang tidak terlalu sering dijamah, suhu udara sejuk dan kering atau
87
10.
11.
12.
13.
14.
kelembaban rendah. Jika ragu-ragu akan sterilitas paket, maka alat itu
dianggap tercemar dan harus disterilkan kembali sebelum pemakaian.
b. Alat yang tidak dibungkus harus segera digunakan setelah dikeluarkan. Alat
yang tersimpan dalam wadah steril dan tertutup apabila yakin tetap steril
paling lama untuk 1 (satu) minggu, tetapi bila ragu-ragu harus disterilkan
kembali.
c. Jangan menyimpan alat dalam larutan. Simpan alat dalam keadaan kering.
Mikroorganisme dapat tumbuh dan berkembang biak pada larutan antiseptik
maupun desinfektan, sehingga dapat mengkontaminasi dan menyebabkan
infeksi.
Permukaan alat.
a. Permukaan instrumen metal harus bebas karat/cacat/terkelupas.
b. Permukaan peralatan yang dicat harus utuh dan bebas dari goresan/cacat.
c. Peralatan dari plastik atau kain pelapis harus utuh (tidak bocor/robek).
Roda peralatan jika ada harus lengkap dan berfungsi baik.
Pasokan oksigen harus dievaluasi secara berkala, dengan ketentuan:
a. Harus ada dua tabung oksigen dengan satu regulator dan pengukur aliran
untuk mengatur kadar oksigen.
b. Tabung oksigen cadangan harus selalu terisi penuh.
Pemeliharaan alat kesehatan di Puskesmas.
Pemeliharaan peralatan mempunyai tujuan mencegah resiko kerusakan
peralatan yang digunakan untuk diagnosis, pengobatan, pemantauan dan
perawatan pasien. Ketentuan pemeliharaan:
a. Peralatan harus dirawat/dipelihara dengan baik lengkap agar fungsinya tetap
terjaga serta dapat digunakan sesuai kebutuhan dan peraturan yang berlaku
sesuai dengan spesifikasi.
b. Setiap Puskesmas harus mempunyai prosedur baku disertai dengan instruksi
kerja yang menjelaskan secara rinci tata cara penggunaan alat.
c. Peralatan berfungsi bila dapat digunakan untuk kegiatan.
d. Seluruh kegiatan yang berkaitan dengan pemeliharaan, kalibrasi dan
perbaikan peralatan harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan instruksi
kerja yang ada. Prosedur dan instruksi kerja tersebut harus dievaluasi secara
berkala.
e. Peralatan medis yang digunakan di Puskesmas harus diuji dan dikalibrasi
secara berkala oleh pengkalibrasi yang berwenang.
f. Program pemeliharaan sarana dan peralatan perlu disusun dan dilaksanakan
secara konsisten agar pelayanan dan penyelenggaraan program kegiatan
Puskesmas berjalan dengan lancar dan tidak terjadi hambatan akibat ketidak
tersedianya sarana dan alat.
g. Pemeliharaan dan kalibrasi peralatan berkala dan menjadi tanggung jawab
Puskesmas dan Dinas Kesehatan.
h. Dalam mempergunakan alat khusus seperti EKG, radiologi, inkubator, dll
sebelumnya harus dilakukan uji fungsi dan uji coba serta program pelatihan
untuk mempergunakannya.
Puskesmas harus dilengkapi dengan peralatan medis dan non medis yang
memadai sesuai dengan jenis pelayanan yang diberikan.
88
Ambulan Gadar
Puskesmas rawat inap dengan UGD
24 jam.
Pengangkutan
penderita
yang
memerlukan
perawatan
khusus/tindakan
darurat
untuk
menyelamatkan
nyawa
dan
diperkirakan tidak akan timbul
kegawatan selama dalam perjalanan.
Fungsi ambulan
Hardware
a. Jenis kendaraan: roda empat atau lebih dengan peredam getaran lunak
b. Warna cat kendaraan:
(1) Putih atau kuning muda dengan pengenal khusus yang memantulkan cahaya.
(2) Tanda pengenal ambulan transportasi dari bahan yang memantulkan sinar. Tulisan
AMBULAN terbalik yang memantulkan cahaya hanya pada bagian depan. Sedangkan
89
5
6
7
8
9
10
11
a
disamping belakang kiri dan kanan terdiri dari: nama Puskesmas serta lambang emergency
internasional (untuk ambulan gawat darurat)
(3) Palang berwarna hijau di pintu kanan dan kiri
(4) Tulisan Institusi/Layanan hanya boleh diletakkan di samping belakang kiri dan kanan dengan
ukuran maksimal 10 x 50 cm
Persyaratan umum ambulan:
a. Sirine 1( satu) atau 2 (dua) nada
b. Lampu rotator warna biru terletak di tengah depan atap kendaraan
c. Dilengkapi AC, alat pengatur di ruangan pengemudi
d. Ruang dalam ambulan cukup tinggi sehingga infus dapat menetes dengan baik
e. Ruangan penderita mempunyai akses dengan tempat pengemudi.
f. Ruangan penderita cukup luas untuk sekurang-kurangnya 2 (dua) tandu.Tandu yang dimaksud
dapat dilipat
g. Pintu belakang tidak mengganggu keluar masuknya stretcher, dapat dibuka ke kiri dan ke kanan
(dua daun pintu, kupu tarung)
h. Buku petunjuk operasional dan buku petunjuk pemeliharaan kendaraan
i. Terdapat peta setempat di setiap jenis ambulan
Alat komunikasi
Radiomedik di ruang pengemudi Radiomedik dan mobile phone di
ruang pengemudi
Sumber listrik
0
12 volt DC dengan stop kontak
Lampu ruangan
Lampu ruangan cukup terang Lampu cukup terang, dapat
dan bukan lampu neon
bergerak dan
dilipat
untuk
menerangi penderita
Mempunyai spot light untuk
korban
Luas ruang kendaraan
1 stretcher dan 1 petugas duduk
Petugas dapat berdiri
Kualifikasi Petugas
a. Pengemudi
1 (satu) orang pengemudi/ non 1 (satu) orang pengemudi dengan
medik dengan kemampuan BLS, kemampuan BLS, mengemudi dan
mengemudi dan komunikasi
pelatihan
komunikasi
medik/
radiomedik
b. Perawat
0
1 (satu) orang perawat dengan
kemampuan
PPGD,
pelatihan
komunikasi dan transportasi bayi
c. Dokter
0
1 (satu) orang dokter dengan
pelatihan GELS/PPGD dokter atau
tenaga lain dengan surat pelimpahan
tugas dan wewenang dari dokter
Isi kendaraan
a. Gantungan infus 2 (dua) buah terletak sekurang-kurangnya 90 cm di atas tempat penderita
b. Air bersih dan penampungan limbah
c. Kotak/almari untuk obat dan peralatan.
d. Tempat duduk bagi petugas/pendamping di ruang penderita dapat dibuka/dilipat (captains seat).
e. Sabuk pengaman pasien, pengemudi maupun petugas.
f. Rescue tools (pelampung)
g. Kantong jenazah.
Perlengkapan medik
Umum:
1) Set Pemeriksaan
+
+
umum:
(a) Tensimeter
(b) Stetoskop
(c) Senter
(d) Reflek
Hammer
2) Emergency kit
1
1
3) APD: 2 set
+
+
90
4
5
6
91
Jenis peralatan
5
3
5
2
15
2
1
1
3 jenis
1
1
1
1
92
5. Komputer
Jumlah
D
1
5 jenis
Sesuai kebutuhan
2 jenis
Jenis Peralatan
Set Peralatan penyuluhan ( Promosi Kesehatan )
Flip chart dan stands
LCD Projector
Laptop
Amplifier
Wireless Microphone
Kamera foto
Megaphone/Public address system
Portable generator (lapangan)
Radio
Papan Informasi
Papan data
Layar yang dapat digulung (screen)
VCD-DVD player
TV
Komputer
Printer
Lemari peralatan Promkes
Jumlah
Media penyuluhan ( leaflet, Poster, lembar balik, CD, Spanduk )
93
Jenis Peralatan
Peralatan Klinik Sanitasi/ Sanitarian Kit
Meteran
Komparator untuk mengukur kadar chlor (chlormeter )
Pengukur cahaya (luxmeter)
Pengukur Kelembaban (higrometer)
Pipet tetes
Digital termometer
Tabung pengukur kekeruhan
Boks pendingin, tahan dingin 7 hari (cool box)
Botol sample air bermulut lebar
Botol sample air berpemberat
Lampu spiritus isi 120 cc
Lampu senter
Pengukur kebisingan (sound level meter)
Water tes kit
Pengukur PH (digital PH meter)
Derigen (wadah sampel)
Geolistrik (alat pemeriksa permukaan air tanah)
Digital chlorin test kit
Set cetakan jamban
APD untuk petugas pengelola limbah (sarung tangan panjang)
Trolly khusus untuk sampah umum
Perlengkapan pengambil sample makanan terdiri :
a. Sabun desinfeksi
b. Termos es
c. Tas pembawa sample/ tas lapangan
d. Sendok tahan karat
e. Sarung tangan steril
f. Kantong plastik steril
g. Pisau pemotong yang steril
h. Flysweep net (fly grill)
Jumlah
Jumlah
1
1
1
1
3
1
1
1
3
3
1
1
1
1
1
1
3
3
1
sesuai kebutuhan
1
1
1
1
1
1
1
1
1
22 jenis
94
5
6
26
5
5
2
25
152 jenis
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
3
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
21 jenis
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
10 jenis
1
1
1
1
5
5 jenis
95
C
1
Hechting Set
a. Bak Instrumen kecil dengan tutup
b. Needle holder 14 cm
c. Gunting benang 14 cm
d. Pinset anatomis 14 cm
e. Pinset chirurgis 14 cm
Jumlah
Resusitasi Set
a. Penghisap lendir De Lee/ Bola karet
b. Resusitator (balon dan sungkup)
Jumlah
1
1
1
1
1
1
6 jenis
5 psg
1
1 lt
1
secukupnya
1
1lt
1
2
1
1
2
2
2
15 jenis
2 set
2
2
2
4
2
5 jenis
2 set
2
2
2
2
2
5 jenis
2
2
2 jenis
Peralatan umum:
a. Partus bed/Bed persalinan yang bisa dilepas
b. Meja resusitasi dengan lampu (Dop) 60 watt
c. Tromol untuk alat steril
d. Tromol kasa diameter 20 cm
e. Standar infus
f. Jam/ARI sound timer
g. Langseng dengan sarangan berlubang besar
h. Sterilisator listrik 2 pintu/table autoclave
i. Bak plastik tempat plasenta
j. Bowel metal dengan tutup
k. Bengkok
96
1
1
1
1
2
1
1
1
2
2
2
l. Nelaton kateter 14 cm
m. Kateter karet no. 10,12,14,16 (nelaton)
n. Bengkok stainless steel
o. Gelas Ukur
p. Lampu sorot/lampu periksa halogen
q. Senter
r. Pispot sodok stainless steel
s. Meja trolley stainless steel
t. Tempat sampah injak dan bertutup
Jumlah
5
Sesuai kebutuhan
2
2
1
1
2
1
2
20 jenis
Sesuai kebutuhan
1 amplop
1
20
1
2 set
1
1
1
1
1 amplop
6
2 lt
1
2
2
2
2
2
2 set
6
1 lt
2
26 jenis
D
1
1 set
1
1
1
2
1
5 jenis
Hechting Set
a. Bak Instrumen kecil dengan tutup
b. Needle holder 14 cm
c. Gunting benang 14 cm
d. Pinset anatomis 14 cm
e. Pinset chirurgis 14 cm
Jumlah
1 set
1
1
1
1
1
5 jenis
Resusitasi Set
97
1
1
2 jenis
1 amplop
1 amplop
3 set
1 amplop
1
1 dus
100 ml
1 btl kecil
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
25 jenis
Jenis peralatan
Peralatan KB
Bahan Habis Pakai AKDR
Mebelair
Penunjang
Jumlah
Peralatan KB
1. Bivalve speculum kecil
2. Bivalve speculum sedang
Jumlah alat
( Jenis)
24
14
2
4
44
98
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
24 jenis
Mebelair:
1. Kursi
2. Meja biro
Jumlah
1
1
2 jenis
Penunjang:
1. Ember untuk dekontaminasi
2. Penyekat ruangan
3. Tempat sampah medis
4. Tempat sampah non medis
Jumlah
1
1
1
1
4 jenis
Sesuai kebutuhan
14 jenis
99
Jenis peralatan
Kit Imunisasi
Peralatan Surveilans
Mebelair
Penunjang
Bahan Habis Pakai
Jumlah
11
2
3
3
13
32
No
C
Jumlah Alat
(Jenis)
Peralatan Surveillans
1. Komputer
2. Printer
Jumlah
Peralatan Imunisasi
Jumlah alat
yang berfungsi
baik
4
1
4
3
4
1
10
1
1
1
1
11 jenis
1
1
2 jenis
Standar
Mebelair
1. Meja kerja biro
2. Kursi kerja
3. Kursi hadap
Jumlah
1
1
1
3 jenis
Penunjang
1. Tas lapangan
2. Tempat sampah basah
3. Tempat sampah kering,bertutup
Jumlah
1
1
1
3 jenis
100
Sesuai kebutuhan
11. Td
12. TT (Tetanus Toxoid)
13. Safety box volume 5 liter
Jumlah
13 jenis
Jenis peralatan
Set alat antropometri
Set penyuluhan gizi
Set peralatan Klinik Laktasi
Mebelair
Bahan Habis Pakai
Jumlah
Jenis Peralatan
Set Alat Antropometri
1. Timbangan detecto/timbangan digital/uni scale
2. Baby scale (timbangan bayi)
3. Pengukur tinggi badan (mikrotoise)
4. Alat ukur panjang badan (length board)
5. Alat pengukur lingkar lengan atas (LiLA)
Jumlah
Set Penyuluhan Gizi
1. Software nutriclin
2. Poster-poster gizi
3. Food model
4. Leaflet diet
5. Buku Daftar Komposisi Bahan Makanan ( DKBM)
Jumlah
5 jenis
1
1
1
1
5 jenis
Mebelair
1. Meja biro
2. Kursi kerja
3. Kursi hadap
4. Lemari gantung (locker tempat leaflet)
5. Lemari kaca
6. Komputer set
Jumlah
1
1
1
1
1
1
6 jenis
101
Sesuai kebutuhan
6 jenis
Jenis Peralatan
Set pemeriksaan umum
Set pemeriksaan mata
CHN kit
Mebelair
Bahan Habis Pakai
Jumlah
19
7
17
7
6
54
102
1
1
1
1
1
1
No
C
1
7 jenis
Jumlah
Mebelair
1. Tempat tidur periksa dan perlengkapannya (matras, bantal, sprei,
perlak dan sarung bantal)
2. Meja kerja biro
3. Kursi kerja pemeriksa
4. Kursi hadap pasien
5. Lemari simpan alat
6. Meja instrumen/alat
7. Komputer
Jumlah
Bahan habis pakai
1. Masker
2. Sudip lidah disposable
3. Sarung tangan 61/2, 7, 71/2
4. Hand towel
5. Sabun cair
6. Safety box
Jumlah
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
17 jenis
1
1
1
1
1
1
1
7 jenis
sesuai kebutuhan
5 jenis
103
alat
yang
dipergunakan
untuk
Jumlah Standar
Puskesmas
Puskesmas
Rawat Jalan
Rawat Inap/
PONED
tanpa
air
104
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
5
5
1
1
1
1
1
5
5
1
1
1
1
1
1
1 set
1
1
1 set
17 jenis
17 jenis
105
1 set
1 set
1
1
1
1
1
6 jenis
1
1
1
1
1
6 jenis
1 set
1 set
1
2 jenis
1
1
1
1
1
1
3
4
1
1
1
10
1
2 jenis
1
1
1
1
1
1
3
4
1
1
1
10
11 jenis
11 jenis
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
7 jenis
7 jenis
1 set
1 set
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
14 jenis
1
14 jenis
1
1
1
0
2
1
1
1
1
9 jenis
1
1
1
1
2
1
1
1
1
10 jenis
Set tindakan
1. Stand lamp
2. Standar infus
3. Infusion pump
4. Syringe pump
5. Jet nebulizer
6. Suction pump /mesin penghisap lendir
7. Semprit, gliserin
8. Waskom cekung
9. Waskom bengkok
10. Paratus bertutup untuk spuit
11. Irigator dengan konektor nilon,lurus
12. Kateter, logam untuk wanita, no.12
13. Buli-buli dingin
14. Buli-buli panas
15. Inkubator bayi
16. Ember penampung cairan kotor
17. Pispot wanita, pria dan anak @1
Jumlah
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
3
14 jenis
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
3
17 jenis
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
106
19.
20.
21.
22.
107
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
42 jenis
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
42 jenis
1 set
1
1
1
1
4
1 set
1
1
1
1
4
1
1
1
8 jenis
1
1
1
8 jenis
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Mebelair UGD
1. Meja kerja biro
2. Kursi kerja
3. Kursi hadap
4. Kursi tunggu
5. Lemari simpan alat/obat
6. Penyekat ruangan
7. White board
8. Tempat tidur periksa dan perlengkapannya (matras, bantal,
sprei, perlak dan sarung bantal)
Jumlah
Peralatan untuk dekontaminasi dan sterilisasi adalah peralatan
yang dipergunakan untuk melaksanakan dekontaminasi dan
sterilisasi alat.
1. Sterilisator tekanan tinggi (table autoclave)
2. Baki logam tempat alat steril
3. Korentang, penjepit sponge (forester)
4. Toples kapas/kasa steril
5. Tromol kasa/kain steril 25 X 120 mm)
6. Bak instrumen tertutup
7. Meja instrumen/alat
8. Lemari simpan instrumen/alat
9. Langseng dengan sarangan berlubang besar
10. Perebus atau pengukus peralatan untuk DTT
11. Peralatan pembersihan dan pencucian alat
a. Ember plastik (kapasitas 30 liter) untuk membersihkan
dan mencuci peralatan
b. Waskom plastik (kapasitas 10 liter ) untuk
menyiapkan larutan klorin
c. Tempat sabun
d. Sikat alat
Jumlah
Bahan habis pakai UGD
1. Larutan klorin
2. Sarung tangan karet untuk mencuci tangan.
3. Sikat untuk cuci tangan
4. Jas dokter
5. Pakaian perawat jaga UGD
6. APD:
a. Masker
b. Sarung tangan no 6 , 7, 7 ,8
c. Apron/celemek plastik panjang 52 inchi
d. Sepatu tertutup
e. Penutup kepala
7. Kantong plastik untuk sampah biologis dan infeksius.
8. Kapas, kasa, cotton roll, cotton pellet
9. Disposible spuit berbagai ukuran (1 cc, 2 cc , 3 cc, 5 cc,
10 cc, 20 cc)
10. Jarum suntik disposible no 02, 12, 14, 18, 20, 23
11. Alkohol pads
12. Safety box untuk pembuangan jarum suntik bekas
13. Bahan habis pakai untuk infus:
a. Infus set dewasa
108
0
0
7 jenis
1
1
7 jenis
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
3
8 jenis
8 jenis
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
11 jenis
1
1
11 jenis
Sesuai kebutuhan
14.
15.
16.
17.
18.
19.
109
f. Pipa minum
g. Kateter, selang penghisap lendir bayi
h. Cotton bud
i. Strip glukotest
j. Oksigen
k. Penjepit formulir askep/set formulir askep
Jumlah
8 jenis
8 jenis
7
8
9
10
110
11
12
13
14
15
b. Tang klammer
c. Tang potong
Tempat kapas
Sterilisator tekanan tinggi
Baki logam tempat alat steril
Korentang, penjepit spoge ( Forester)
Toples kapas/kasa steril
Jumlah
1
1
1
1
1
1
1
20 jenis
Mebelair
1. Meja kerja biro
2. Kursi kerja
3. Kursi hadap
4. Lemari simpan alat/obat
Jumlah
1
1
1
1
4 jenis
Penunjang
1. Tempat penyimpanan peralatan bersih yang tertutup rapat
2. Tempat sampah tertutup
3. Jam/ARI sound timer
4. Jas dokter gigi
5. Waskom stainless
Jumlah
1
1
1
1
1
4 jenis
111
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
11 jenis
Sesuai kebutuhan
9.
c. Na O Cl
d. Larutan Chlorin 3%
e. Aquadest
f. H2O2 liquid 3%
g. Yod Gliserin
h. Celluloid strip
i. Vaseline
j. Kertas Artikulasi
k. Matriks band dan retainer
l. Bahan cetak
m. Gibsum
n. Reamers file
Bahan tambal gigi:
a. Glassionomer
b. Composite resin
c. Fletzer
d. Temporary filling
e. Eugenol
f. TKF
g. ChKM
h. Cresophene/Rockles
i. Zinc Phosphat cement
j. Calxinol/Dycal
k. Root Canal Filling
l. Mummyfication paste
m. Arsen
n. Spongostan
o. Papper point
p. Guttap percha
Jumlah
9 jenis
Peralatan utama
Peralatan gelas
Mebelair
Peralatan K3
Jumlah
Puskemas
Rawat Jalan
12
23
6
4
45
112
Puskesmas
Rawat Inap/RI
PONED
13
23
6
4
46
B.
Puskemas
Rawat Jalan
Puskesmas
Rawat Inap/ RI
PONED
1
0
1
1
1
1
1
1
Peralatan utama
1. Fotometer /Chemistry analyzer
2. Hematologi analyzer
3. Urine analyzer
4. Mikroskop binokuler dengan kotak penyimpanan yang
berlampu
5. Mikropipet 5 ul,10 ul, 25 ul, 50 ul, 100 ul, 200 ul,
1000 ul, 5-50 ul, 100-500ul @1
6. Penangas air
7. Tabung reaksi (12 mm)
8. Sentrifus listrik dan tabung
9. Tabung Laju Endap Darah (LED)
10. Tell Kamer
11. Counter
12. Carik celup
Jumlah
1 set
1 set
1
secukupnya
1
1
1
1
1 set
12 jenis
1
secukupnya
1
1
1
1
1 set
13 jenis
Peralatan Gelas
1. Batang pengaduk
2. Beker glass
3. Botol pencuci
4. Sentrifuge mikrohematokrit
5. Urinometer (alat pengukur berat jenis urin)
6. Corong kaca
7. Erlenmeyer
8. Gelas pengukur (100ml)
9. Objek glass dan cover glass
10. Pipet berskala 1 ml, 10ml
11. Termometer
12. Table autoclave
13. Jam/ARI sound timer
14. Autoclik
15. Kaki tiga
16. Lemari es/refrigerator
17. Lampu spiritus isi 120 cc
18. Torniket karet
19. Rak pengering
20. Rak tabung reaksi
21. Ose
22. Spuit dispossible 3ml, 5 ml
23. Tips pipet/yellow tip
Jumlah
3
3
1
1
1
1
2
2
secukupnya
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
secukupnya
secukupnya
23 Jenis
3
3
1
1
1
1
2
2
secukupnya
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
secukupnya
secukupnya
23 Jenis
1
1
1
1
1
1
6 jenis
1
1
1
1
1
1
6 jenis
1
1
1
1
Mebelair
1. Meja biro
2. Kursi hadap
3. Kursi kerja
4. Kursi untuk ambil darah
5. Meja kerja lapis formica
6. Rak tempat simpan alkes
Jumlah
Peralatan K3
1. Pemadam kebakaran
2. Peralatan P3K
113
3.
4.
Jumlah
secukupnya
secukupnya
Sesuai
kebutuhan
3 jenis
Sesuai
kebutuhan
3 jenis
Puskemas
Rawat Jalan
10
10
10
9
39
Peralatan besar
Peralatan kecil
Alat makan
Peralatan Khusus
Jumlah
Puskesmas Rawat
Inap/RI PONED
14
10
10
9
43
114
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
10 jenis
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
14 jenis
3
6
2
1
1
2
2
1
1
3
6
2
1
1
2
2
1
1
1
10 jenis
1
10 jenis
2
2
2
2
1
1
1
1
1
1
10 jenis
2
2
2
2
1
1
1
1
1
1
10 jenis
1
1
1
1
1
1
1
1
1
9 jenis
1
1
1
1
1
1
1
1
1
9 jenis
115
Jumlah (Jenis)
11
7
4
2
2
28
Jumlah
6
18
18
12
12
12
12
8
12
8
4
Jumlah
No
B
11 jenis
Jumlah
2
4
4
4
3
12
12
7 jenis
1
6
6
6
4 jenis
Sesuai kebutuhan
2 jenis
Penunjang
1. Tempat sampah plastik untuk pasien
2. Pispot sodok stainless steel
3. Trolley stainless steel
4. Sikat kuku
Jumlah
6
3
1
6
4 jenis
D
E
116
Jumlah (Jenis)
11
8
22
12
5
5
21
21
11
5
5
2
30
8
-
1.
2.
3.
4.
Jumlah
117
13
4
6
5
194
Jumlah
1
1
1
1
1
1
2
3
1
2
1
11 jenis
1
1
1
1
1
1
1
8 jenis
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
2
22 jenis
Sesuai kebutuhan
5 psg
12 jenis
2 set
2 set
2
2
2
4
2
5 jenis
Hechting Set
a. Bak Instrumen kecil dengan tutup
b. Needle holder 14 cm
c. Gunting benang 14 cm
d. Pinset anatomis 14 cm
e. Pinset chirurgis 14 cm
Jumlah
2 set
2
2
2
2
2
5 jenis
Peralatan Umum:
a. Partus bed/ Bed persalinan yang bisa dilepas
b. Meja resusitasi dengan lampu (Dop) 60 watt
c. Tromol untuk alat steril
d. Tromol kasa diameter 27 cm
e. Standar infus
f. Jam/ARI sound timer
g. Langseng dengan sarangan berlubang besar
h. Bak plastik tempat plasenta
i. Bowel metal dengan tutup
j. Bengkok
k. Nelaton kateter 14 cm
l. Kateter karet no. 10,12,14,16 (nelaton) @1
m. Bengkok stainless steel
n. Gelas Ukur
o. Lampu sorot/lampu periksa halogen
p. Senter
q. Pispot sodok stainless steel
r. Meja trolley stainless steel
s. Tempat sampah injak dan bertutup
t. Almari untuk menyimpan instrumen
u. Bed side cabinet
v. Oxygen tabung besar/ kecil
Jumlah
118
2
1
1
1
2
1
1
2
2
2
5
2
2
1
1
2
1
2
1
1
1
21 jenis
E
1
Sesuai kebutuhan
1 amplop
1
1
2
1
1
1
1
1 amplop
6
2 lt
1
2
2
2
2
2
2 set
6
21 jenis
1
1
2
1
1
3
1
1
1
1
1
2
1
15 jenis
1 set
1
1
1
2
1
5 jenis
119
1
1
Hechting Set
a. Bak Instrumen kecil dengan tutup
b. Needle holder 14 cm
c. Gunting benang 14 cm
d. Pinset anatomis 14 cm
e. Pinset chirurgis 14 cm
Jumlah
1 set
1
1
1
1
1
5 jenis
Resusitasi Set
a. Penghisap lendir De Lee/Bola karet
b. Resusitator (balon dan sungkup)
Jumlah
1
1
2 jenis
120
1 amplop
1 amplop
3 set
1 amplop
1
1 dus
100 ml
1 btl kecil
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
4
1
2
1
1
30 jenis
1
1
1
1
1 set
1
2
1
8 jenis
F
1
Jumlah
1set
1
1
13 jenis
Komplikasi Maternal
a. Ekstaktor vakum Manual untuk persalinan patologis per vaginam
b. Infus pump
c. Syringe pump
d. Tabung oksigen besar
Jumlah
1
1
1
1
4 jenis
1 set
2
3
1
1
1
6 jenis
1
3
1
1
4
3
1
1
1
1
1
Peralatan lain:
Lain-lain
5 jenis
Pemadam kebakaran
Obat P3K
Generator listrik
portable dengan
kapasitas sekitar
1
1
200-500W
1
1
2000-5000W
Tata Usaha
1. Set ATK
2. Komputer set
3. Mesin ketik manual
4. Filling kabinet
5. Papan data
6. White board
7. Lemari/rak arsip
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
2
Pertemuan
1. Kursi kerja
2. Meja kerja 1 biro
3. Sound system
35
1
1
50
1
1
121
Loket
Laundry
1. Set ATK
2. Sound system
3. Rak arsip
4. Komputer set
1. Kereta dorong
2. Meja setrika
3. Lemari
penyimpanan
4. Perlengkapan
kebersihan
1
1
2
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
122
2.2.4.2. Obat-obatan
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada manajemen/pengelolaan obat
a. Mempunyai alur pelayanan obat
Ada tulisan kamar obat pada ruang pelayanan kefarmasian
Resep:
1. Setiap penerimaan resep harus diteliti terlebih dahulu dan setelah diterima
diberi nomor urut.
2. Resep harus lengkap, terdiri dari:
a) Nomor urut resep.
b) Kop Puskesmas: nama, alamat dan no telp Puskesmas.
c) Dokter penulis resep: Nama dokter, Nomor NIP/SIP
d) Tanggal penulisan resep.
e) Nama pasien.
f) Umur.
g) Alamat pasien.
h) Nama obat, bentuk sediaan, dosis, jumlah obat dan umur serta cara
pemakaiannya.
3. Resep narkotik dan psikotropik dipisah, diberi garis dan direkap untuk
dilaporkan.
4. Resep racikan dikerjakan dalam mortir dan stamfer yang selalu
dibersihkan/dicuci dan dikeringkan sehabis dipakai.
b.Penyerahan obat:
1. Sebelum obat diserahkan maka harus dilakukan pengecekan terakhir tentang
nama pasien, jenis obat serta kemasannya
2. Penyerahan obat harus disertai dengan pemberian informasi kepada pasien
maupun keluarga pasien dalam hal penggunaan dan penyimpanan obat serta
berbagai aspek pengetahuan tentang obat (seperti bila obat tersisa dan lupa
minum obat) demi meningkatkan kepatuhan dalam penggunaan obat.
Pemberian obat
3. Informasi obat yang diberikan kepada pasien (Buku Pedoman Pemberian
Informasi Obat), meliputi:
a) Dosis obat.
b) Frekuensi pemakaian obat
c) Lama pengobatan.
d) Cara pemakaian.
e) Efek samping.
f) Kontra indikasi.
g) Cara penyimpanan obat sesuai aturan.
4. Etiket obat:
a) Etiket berisi informasi sesuai dengan resep dokter.
b) Tulisan pada etiket jelas dan mudah terbaca.
c) Etiket warna putih untuk obat dalam dan warna biru untuk obat luar.
d) Etiket harus mencantumkan nama pasien, tanggal dan cara pemakaian
serta aturan pemakaian obat.
123
Puskesmas
Jl.
Kab/Kota..Telp.
Puskesmas
Jl.
Kab/Kota..Telp..
Tanggal ..
Tanggal ..
Nama:..
Nama:..
Aturan pakai:
x..tab/caps/sendok takar
Sebelum/sesudah makan
Aturan pakai:
Obat luar
c. Pencatatan dalam rekam medis pasien beserta dosis obat yang diberikan.
d. Pengelolaan meliputi perencanaan, penyimpanan dan penyerahan serta distribusi
obat ke unit pelayanan.
e. Pencatatan, pelaporan dan pengarsipan mengenai pemakaian obat dan efek
samping obat.
f. Pemantauan terapi obat dan pengkajian penggunaan obat.
g. Pengaturan persediaan dan perencanaan obat.
h. Obat kadaluarsa dan rusak disimpan secara terpisah/diserahkan ke Gudang
Farmasi Kabupaten/Kota (GFK) dengan Berita Acara Penyerahan.
i. Penataan obat:
1. Ruang dalam kondisi bersih, tidak lembab, cukup ventilasi dan penerangan.
2. Mempunyai meja untuk peracikan, plastik obat yang ada tulisannya, kertas
puyer, etiket dan tempat sampah tertutup.
3. Etiket/label pada tempat penyimpanan obat harus lengkap dan tertib, untuk
mempermudah pengambilan obat dan mencegah kesalahan pengambilan obat.
4. Penyimpanan obat:
a) Obat disimpan di dalam wadah asli atau wadah yang sesuai
b) Obat golongan narkotika disimpan dalam lemari obat yang ter kunci
c) Obat disusun teratur rapi dalam rak/lemari obat dengan sistimatika
penyimpanan obat sesuai dengan abjad (alfabetis) dengan sistim FIFO
(First In First Out) dan FEFO (First Expire First Out). Hal ini berguna
untuk mengetahui dengan cepat obat yang rusak dan kadaluarsa
d) Gudang obat memiliki palet dan rak untuk mencegah agar obat tidak
lembab dan rusak
e) Puskesmas rawat jalan dan rawat inap harus memiliki lemari narkotika
berkunci dan terkunci sebagai tempat penyimpanan obat-obatan narkotika
dan psikotropika
f) Terdapat lemari pendingin yang berfungsi dengan baik untuk
penyimpanan obatsuppositoria, vaksin atau sera
g) Tidak dijumpai binatang pengerat, rayap dan kecoa
Jenis obat-obatan yang harus tersedia di Puskesmas:
I. Jenis obat yang terdapat di Puskesmas sesuai DOEN untuk Puskesmas 2011,
terdiri dari :
1. Analgesik, antipiretik, anti inflamasi non steroid dan anti pirai
1.1. Analgesik narkotik
1.2. Analgesik non narkotik
1.3. Antipirai
2. Anestetik
2.1. Anestetik lokal
2.2. Anestetik umum dan oksigen
124
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
125
II.
Obat emergensi dan bahan habis pakai yang harus tersedia dalam
jumlah cukup pada ruang Unit Gawat Darurat adalah:
1. Adrenalin 1:1000
2. Noradrenalin
3. Norepinefrin
4. Ephedrine
5. Sulfas atropine
6. Antihistamin
7. Hidrokortison vial
8. Aminophilin 240mg/10 ml
9. Transamin
10. Dopamin
11. Diphenhidramin
12. Diazepam ampul
13. Antipiretika
14. Koagulantia
15. Anti kejang
16. Papaverin
17. Cairan infus Ringer Lactat, Na Cl 0,9 %, Glucose 5%, 40%
18. Infus set
19. Uterotonika
20. MgSo4
III. Obat yang tersedia untuk Bidan sesuai dengan Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 900/MENKES/SK/VII/2002
tanggal 25 Juli 2002, adalah:
1. Roborantia
2. Vaksin
3. Syok anafilaktik
a) Adrenalin 1:1000
b) Antihistamin Hidrokortison
c) Aminophilin 240 mg/10 ml
4. Sedativa
5. Antibiotika
6. Cairan infus
7. Uterotonika
8. Antipiretika
9. Koagulantia
10. Anti kejang
11. Glycerin
12. Obat luka
13. Dopamin
14. Obat penanganan asfiksia pada bayi baru lahir
15. Cairan desinfektan (termasuk Chorine)
126
127
128
129
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
130
131
dalam
menangani
masalah
kesehatan lingkungan.
4. Melakukan
strategi
adaptasi
sektor kesehatan terhadap dampak
perubahan iklim.
5. Melakukan
pembinaan
dan
monitoring terhadap Puskesmas
dan
jaringannya,
sehingga
terlaksananya fungsi Puskesmas
Pembantu dan Ponkesdes sesuai
dengan tupoksinya
6. Melakukan pembinaan dalam
upaya
menurunkan
risiko
terjadinya angka kesakitan akibat
kondisi
lingkungan
dengan
melakukan intervensi yang tepat
antara lain dengan Pemberantasan
Sarang Nyamuk (PSN), sehingga
hilang
atau
berkurangnya
breading place yang menjadi
sumber berkembang biaknya
binatang penular penyakit.
132
1.
2.
3.
4.
Pelayanan
Keluarga
Berencana
(KB)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Keterangan:
4T
Unmetneed
133
134
2.3.1.5.
Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
2.3.1.5.1. Upaya Pencegahan Penyakit
a. Deskripsi
Jawa Timur sebagai wilayah rawan wabah dan bencana, sehingga
diperlukan kegiatan surveilans epidemiologi. Pengertian surveilans epidemiologi
adalah kegiatan pengamatan secara terus menerus terhadap suatu kasus pada suatu
wilayah, yang kegiatannya meliputi: pengumpulan, penyajian, analisis data kesakitan
dan kematian penyakit menular dan tidak menular termasuk dalam keadaan khusus
misalnya terjadi bencana
Setiap kejadian bencana baik bencana alam maupun karena ulah manusia
atau kedaruratan komplek akan menimbulkan krisis kesehatan. Mengingat hal
tersebut perlu kesiapsiagaan baik di Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan dan Desa
untuk penanggulangan bencana dan masalah kesehatan. Meliputi upaya surveilans,
pencegahan serta masalah kesehatan (wabah dan bencana).
b. Kegiatan Upaya Pencegahan Penyakit
Tabel
2.43.
Upaya
Upaya
pencegahan
penyakit
menular
dan tidak
menular.
1. Pengamatan
perkembangan
penyakit (data kesakitan dan
kematian), baik menular maupun
penyakit tidak menular menurut
karakteristik epidemiologi (waktu,
tempat dan orang) dalam rangka
kewaspadaan dini serta respon
Kejadian Luar Biasa (KLB)
2. Membuat
pemetaan,
daerah
kantong, rawan PD3I dengan
indikator
cakupan
imunisasi
(kurang
dari
target
yang
ditentukan).
Dengan
disertai
analisis faktor penyebabnya
3. Melakukan screening TT WUS
dan atau memberikan imunisasi
4. Pelayanan konseling
5. Membuat
pencatatan
dan
pelaporan kegiatan
6. Membuat pemetaan daerah rawan
bencana dan jalur evakuasi
7. Melakukan Sistem Kewaspadaan
Dini KLB
8. Melakukan deteksi dini dan
diagnosa dini PTM (Penyakit
Tidak Menular)
135
136
Upaya
Upaya
pemberan
tasan
penyakit
menular dan
tidak
menular
137
Upaya
Pengobatan
138
9) Pasien yang dipulangkan harus mendapat petunjuk dan penerangan yang jelas
mengenai penyakit dan pengobatan selanjutnya.
10) Pelayanan evakuasi medik dapat dilakukan pada kejadian sehari-hari dan pada saat
terjadi bencana dengan memperhatikan Sistem Penanggulangan Gawat Darurat
Terpadu (SPGDT).
11) Pelayanan evakuasi medik saat bencana/evakuasi korban massal harus berdasarkan
hasil triase (seleksi korban berdasarkan tingkat kegawatdaruratannya untuk
memberikan prioritas pelayanan), dimana:
a) Korban label merah, dievakuasi ke rumah sakit kelas A/B
b) Korban label kuning, dievakuasi ke rumah sakit kelas B/C
c) Korban label hijau, dievakuasi ke Puskesmas
d) Korban label hitam, perlu diidentifikasi, dievakuasi ke rumah sakit A/B yang
memiliki bagian forensik (sesuai dengan ketentuan Keputusan Bersama
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
1087/MENKES/SKB/IX/2001dan Nomor Pol.KEP/40/IX/2004 tentang
Pedoman Penatalaksanaan Identifikasi Korban Mati pada Bencana Massal)
12) Pelayanan evakuasi medik untuk korban gawat darurat harus selalu disertai petugas
pendamping yang terampil ( dokter/tenaga keperawatan).
b.
Tabel 2.46. Kegiatan Upaya Penanganan Kegawatdaruratan di dalam dan d iluar Puskesmas
Upaya
Kegiatan di dalam Gedung
Kegiatan di luar Gedung
Penanganan
1) Pemeriksaan awal kasus- 1) Melakukan pelatihan Bantuan Hidup
Dasar kepada masyarakat awam
Kegawatdaruratan
kasus gawat darurat untuk
umum dan awam khusus
menilai tingkat kegawatan
pasien
mengatasi
dan
memberi
tindakan 2) Membantu
kegawatan sirkulasi pembuluh darah
prioritas berdasarkan SOP
dan kesadaran, pernafasan serta jalan
2) Diagnosis dan penanganan
nafas.
permasalahan dalam upaya
penyelamatan
jiwa, 3) Melaksanakan simulasi evakuasi
bencana
mengurangi kecacatan dan
4) Pelayanan gawat darurat pada situasi
kesakitan penderita
bencana
a) Melakukan pembalutan,
pembidaian
dan
resusitasi
b) Mengatasi renjatan/syok
hipovolemik
c) Melakukan
observasi
penderita
d) Memberikan antidotum
apabila diperlukan
e) Pelayanan gawat darurat
oleh petugas segera
setelah pasien sampai di
UGD
3) Memberikan bantuan hidup
dasar dan bantuan hidup
lanjut tertentu
4) Membantu pasien mengatasi
kegawatan
sirkulasi
pembuluh
darah
dan
kesadaran, pernafasan serta
139
jalan nafas
5) Melakukan resusitasi dan
stabilisasi serta pertolongan
sementara/tindakan darurat
sebelum korban di evakuasi/
transportasi ke Rumah Sakit
rujukan
6) Mampu
melakukan
penanganan KLB
7) Pemberian terapi anti diabetes
parenteral (insulin)
8) Mampu melakukan bedah
minor/ tindakan operatif
terbatas sesuai kompetensi
9) Memberikan
penyuluhan
penanganan gawat darurat
awam umum
140
141
Kegiatan Perkemas
142
ditujukan
pada
keluarga
rawan
kesehatan/keluarga
miskin
yang
mempunyai masalah kesehatan yang di
temukan di masyarakat dan dilakukan di
rumah keluarga.
Kegiatannya meliputi,
a) Identifikasi
keluarga
rawan
kesehatan/keluarga miskin dengan
masalah kesehatan di masyarakat
b) Penemuan dini suspek/kasus kontak
serumah
c) Pendidikan/penyuluhan
kesehatan
terhadap keluarga (lingkup keluarga)
d) Kunjungan rumah (home visit/home
health nursing) sesuai rencana
e) Pelayanan
keperawatan
dasar
langsung (direct care) maupun tidak
langsung (indirect care)
f) Pelayanan kesehatan sesuai rencana,
misalnya
memantau
keteraturan
berobat pasien dengan pengobatan
jangka panjang
g) Pemberian
nasehat
(konseling)
kesehatan/keperawatan di rumah
h) Pencatatan dan pelaporan
143
Tabel 2.51. Kegiatan Upaya Kesehatan Usia Lanjut di dalam dan di luar Puskesmas
Upaya
Kegiatan di dalam Gedung
Kegiatan di luar Gedung
Pelayanan 1) Pelayanan kesehatan usia lanjut 1) Pemeriksaan dan pembinaan kesehatan
oleh Puskesmas melalui Posyandu
kesehatan
secara holistik, meliputi:
lansia
usia lanjut
a) Kesehatan umum
2) Olah raga/kesegaran jasmani bagi
b) Kesehatan jiwa
lansia
c) Gizi pada usia lanjut
kesehatan
dasar
d) Kesehatan indera (mata dan 3) Keperawatan
(bantuan, bimbingan, penyuluhan dan
telinga)
pengawasan)
e) Keperawatan
kesehatan
4) Penyuluhan yang berkaitan dengan
dasar
masalah
kesehatan
usia
2) Penyuluhan
kesehatan
lanjut,misalnya penyakit jiwa, jantung,
masyarakat berusia lanjut
syaraf, mata, telinga dll
144
145
2.3.2.7.
Upaya Kesehatan Indera
2.3.2.7.1. Upaya Kesehatan Mata
a. Deskripsi
Ruang lingkup pelayanan kesehatan mata di Puskesmas dibatasi pada
pelayanan kesehatan mata dasar, yang bisa dilaksanakan di Puskesmas dengan
merujuk kasus-kasus yang tidak bisa ditangani ke Rumah Sakit.
b. Kegiatan Upaya Kesehatan Mata
Pelayanan kesehatan indera penglihatan di dalam gedung dapat dilakukan
dengan mengintegrasikan dalam upaya kesehatan wajib Puskesmas
Tabel 2.55. Kegiatan Kesehatan Mata di dalam dan di luar Puskesmas
Upaya
Kegiatan di dalam Gedung
Kegiatan di luar Gedung
Kesehatan 1) Penyuluhan
kesehatan
indera 1) Penyuluhan kesehatan kepada
masyarakat,
anak
sekolah,
Mata
penglihatan
kelompok pekerja non
formal
2) Penjaringan kasus-kasus penyakit
dan usia lanjut
mata, kebutaan
serta gangguan
2) Penjaringan kasus/deteksi dini
penglihatan
gangguan
penglihatan
dan
3) Pemeriksaan dan tindakan medis
kebutaan oleh kader, guru UKS
pelayanan
kesehatan
indera
dan petugas kesehatan
penglihatan,yang meliputi antara lain:
a) Mengukur dan menentukan tajam 3) Pengobatan kasus penyakit mata
serta pertolongan pertama pada
penglihatan (visus)
kedaruratan
mata,
dapat
b) Melakukan pemeriksaan segmen
dilakukan oleh dokter Puskesmas
depan mata dengan loupe dan
atau tenaga perawat Puskesmas
lampu senter
dengan
bimbingan
dokter
c) Pemeriksaan lapang pandangan
Puskesmas
dengan metode konfrontasi atau
4) Rujukan kasus ke Puskesmas
kampus sederhana
d) Mengukur tekanan bola mata
dengan tonometer schiotz
e) Memeriksa dan menentukan ada
tidaknya kelainan penglihatan
warna dengan tes IshiharaKanehara
f) Melakukan tindakan bedah kecil
(kalazion dan hordoelum)
g) Memeriksa
dan
menangani
penyakit mata luar
h) Melakukan pertolongan pertama
pada kedaruratan mata
4) Rujukan kasus penyakit mata ke Balai
Kesehatan Mata Masyarakat (BKMM)
dan ke RSUD
5) Operasi katarak oleh tim ahli (Dokter
Spesialis Mata dan perawat terlatih
mata) bekerjasama dengan tim
Puskesmas yang sudah mendapat
pelatihan
teknis
mata
dapat
dikembangkan di Puskesmas rawat
inap
146
147
Supervisi yang dilakukan oleh dokter meliputi koreksi diagnosis dan terapi dan
perawatan lanjutan dilakukan secara terjadwal setiap 1 (satu) minggu sekali.
b. Kegiatan Upaya Kesehatan Jiwa
Tabel 2.57. Kegiatan Kesehatan Jiwa di dalam dan di luar Puskesmas
Upaya
Kegiatan di dalam Gedung
Kegiatan di luar Gedung
1) Penyuluhan dan kegiatan
Kesehatan 1) Penyuluhan kesehatan jiwa dan
pembinaan hidup sehat
Jiwa
kegiatan pembinaan hidup sehat
2) Penjaringan kasus gangguan jiwa
kepada masyarakat.
di masyarakat (terutama kasus
2) Deteksi secara dini adanya masalah
pasung)
kesehatan
yang
ada
dalam
masyarakat atau pada pasien yang 3) Keperawatan kesehatan jiwa
datang
ke
Puskesmas
serta 4) Pelayanan kesehatan jiwa yang
bersumberdaya
masyarakat
menegakkan diagnosis gangguan
jiwa.
(community-based services)
3) Penemuan kasus gangguan jiwa
5) Merujuk kasus ke fasiltas dengan
4) Diagnosis dini, pemeriksaan dan
tingkat yang lebih tinggi seperti
pengobatan psikofarmaka kasus
rumah sakit atau lembaga non
penyakit jiwa segera/dini
kesehatan yang ada di masyarakat
5) Pertolongan pertama pada kasus
kedaruratan jiwa
6) Merujuk kasus ke fasiltas dengan
tingkat yang lebih tinggi seperti
Rumah Sakit atau lembaga non
kesehatan yang ada di masyarakat
7) Melakukan
upaya
rehabilitatif
dengan kegiatan yang bersifat
medis, edukatif, vokasional dan
sosial yang bertujuan memulihkan
kemampuan fungsional penderita
8) Pembinaan pelaksanaan pelayanan
kesehatan jiwa yang bersumberdaya
masyarakat
148
BAB 3
STANDAR PUSKESMAS RAWAT INAP
Puskesmas rawat inap di Jawa Timur terdiri dari Puskesmas rawat inap dan
Puskesmas rawat inap PONED.
3.1 STNDAR PUSKESMAS RAWAT INAP
Puskesmas rawat inap dikembangkan dalam rangka meningkatkan
jangkauan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu dan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat pada pelayanan rawat inap
Puskesmas rawat inap adalah Puskesmas yang mempunyai penambahan
fasilitas berupa rawat inap dengan tempat tidur minimal 6 (enam) dan maksimal 25
(dua puluh lima) buah, untuk dapat memberikan layanan kesehatan rawat inap setiap
hari selama 24 (dua puluh empat) jam kepada masyarakat dalam waktu tidak lebih
dari 5 (lima) hari, serta sebagai Pusat rujukan antara pelayanan Puskesmas ke
rumah sakit.
Kriteria pengembangan Puskesmas rawat jalan menjadi Puskemas rawat inap
yaitu:
1. Letak Puskesmas 10 km atau 1 jam perjalanan dari rumah sakit.
2. Kondisi sosial ekonomi sebagian besar masyarakat rendah.
3. Memenuhi kriteria standar Puskesmas rawat inap.
4. Tingkat kebutuhan masyarakat pada layanan rawat inap yang tinggi.
Standar yang berlaku pada Puskesmas rawat jalan juga berlaku pada Puskesmas
rawat inap, dengan penambahan:
3.1.1 Standar Manajemen dan Administrasi
Standar manajemen dan administrasi Puskesmas rawat inap sama dengan
Puskesmas rawat jalan dengan beberapa tambahan, yaitu:
1. Tujuan
Tujuan Puskesmas rawat inap sama dengan tujuan Puskesmas rawat jalan,
ditambah dengan meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
rawat inap yang murah dan bermutu.
2. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Puskesmas rawat inap sama dengan struktur organisasi
Puskesmas rawat jalan dengan menambahkan Upaya Kesehatan Perorangan
(UKP), terdiri dari UKP rawat jalan dan UKP rawat inap.
149
Keuangan
Koordinator
Upaya Kesehatan
Masyarakat
Penanggung Jawab
UKS/UKGS dan
ARU
Perbaikan gizi
Kesehatan jiwa
Kesehatan Kerja
Promkes dan
Pemberdayaan
Masyarakat
Kesling
Kesehatan indera
Kesehatan olah
raga
Kesehatan Usila
Battra
Imunisasi
P2 DBD
P2 Diare
P2 TB
P2 Kusta
P2 ISPA
Wabah/Surveilans
Napza
PTM
Polindes
Koordinator
Upaya Kesehatan
Perorangan
Penanggung Jawab
Penanggung Jawab
Kepegawaian
dan Umum
Poli umum
Poli KIA/KB
Poli gigi
Klinik gizi
UGD
Laboratorium
Kamar obat
Gudang obat
Ambulan
operasional
Radiologi
Perkesmas
Pusling
Koordinator Puskesmas
Pembantu
SP2TP
Koordinator
Upaya rawat inap
Penanggung Jawab
Rawat inap
Keperawatan
Laboratorium
Ambulan
gadar
Koordinator
Ponkesdes
3. Uraian tugas, sama dengan Puskesmas rawat jalan dengan penambahan: uraian tugas
koordinator upaya rawat inap (hal 25)
4. Jenis Pelayanan, sama dengan jenis pelayanan Puskesmas rawat jalan dengan
penambahan:
a. Pelayanan kegawatdaruratan 24 (dua puluh empat) jam dan 7 (tujuh) hari dalam
seminggu.
b. Pelayanan rawat inap.
150
5.
6.
7.
8.
3.1.2.
151
g. Tidak bising
Ruang pelayanan Puskesmas rawat inap sama dengan Puskesmas rawat jalan
dengan tambahan pada halaman 69.
2.
a.
b.
c.
d.
3.
4.
Penanganan Limbah
Penanganan limbah Puskesmas rawat inap sama dengan penanganan limbah
Puskesmas rawat jalan dengan penambahan:
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), yaitu suatu bangunan instalasi yang mampu
mengolah limbah cair klinis yang berbahaya menjadi aman untuk dibuang di alam atau
badan air.
Pengolahan limbah cair hanya akan efisien jika memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
1) Pengolahan primer : tempat penampungan air limbah pertama yang berasal dari
aktifitas harian (bekas cucian, makanan, bekas minuman dll)
2) Purifikasi biologis sekunder:pengendapan sebagian besar mikroba bakteri : 9095%, virus dan cacing. Pada tahap ini efluen masih mengandung bakteri dan
virus dalam konsentrasi efektif.
3) Pengolahan tersier: teknik pengolaman dapat diterapkan jika lokasi
memungkinkan, apabila sebaliknya maka dilakukan teknik filtrasi pasir cepat.
4) Desinfeksi Klor: upaya penurunan konsentrasi bakteri pathogen, efluen tersier
harus menjalani desinfeksi klor sampai kadar yang ditetapkan. Desinfentant
dimaksud yaitu : Klor dioksida (paling efisien), natrium hipoklorit atau gas klor.
Atau desinfeksi dengan sinar ultraviolet.
Air limbah yang berasal dari Puskesmas rawat inap harus diolah di Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL), bila tidak mempunyai IPAL harus dikelola sesuai
ketentuan yang berlaku melalui kerjasama dengan pihak lain atau pihak yang
berwenang.
Disalurkan melalui saluran tertutup, kedap air dan lancar.
Limbah cair bekas cucian film harus ditampung dan tidak boleh dibuang ke
lingkungan serta dikoordinasikan dengan Dinas Kesehatan.
Sumber Daya Manusia (SDM), sama dengan sumber daya manusia Puskesmas
rawat jalan dengan penambahan pada lampiran 13.
Peralatan, sama dengan peralatan Puskesmas rawat jalan, dengan tambahan pada
lampiran 16.
152
Perawatan bayi baru lahir dengan kondisi sehat (berat badan normal, partus tanpa
penyakit/komplikasi) harus rawat gabung (rooming in) dengan ibunya.
2. Upaya Pengobatan dan Penanganan Kegawatdaruratan
Upaya pengobatan dan penanganan kegawatdaruratan pada Puskesmas rawat inap
sama dengan upaya pengobatan dan penanganan kegawat daruratan Puskesmas rawat
jalan, ditambah dengan:
a. Pelayanan rawat inap
1) Pelayanan, penilaian disability, penggunaan obat, EKG dan defibrilator
2) Pelayanan medis dan pelayanan penunjang untuk observasi dan diagnosa
penyakit
3) Melakukan rujukan jika tidak mampu menangani pasien
4) Pemulangan
b. Penanganan gawat darurat 24 (dua puluh empat) jam sehari dan 7 (tujuh) hari
seminggu dengan kemampuan melakukan pemeriksaan awal kasus-kasus gawat
darurat, melakukan resusitasi dan stabilisasi sesuai dengan standar
3. Upaya Pelayanan Laboratorium
Pelayanan dilakukan 24 jam (dua puluh empat) on call. Kemampuan pemeriksaan,
sama dengan laboratorium Puskesmas, ditambah pemeriksaan:
a. Kimia klinik : gula darah puasa, 2 jam post prandial, gula darah sewaktu, bilirubin,
SGOT, SGPT, ureum, kreatinin, asam urat, trigliserida, kolesterol total, HDL, LDL,
protein dan total albumin globulin. Minimal gula darah puasa dan 2 (dua) jam post
prandial, kolesterol, trigliserida dan asam urat
b. EKG, bila sumber daya memungkinkan
c. Radiologi, bila sumber daya memungkinkan. Pelayanan yang dilakukan wajib
menjamin keamanan bagi pasien, petugas dan lingkungan, harus memenuhi
persyaratan ruangan, bangunan, peralatan serta sumberdaya manusia sesuai dengan
Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
1014/MENKES/SK/XII/2008 tentang Standar Pelayanan Radiologi Diagnostik di
Sarana Pelayanan Kesehatan
4. Upaya Rawat Inap
Upaya keperawatan Puskesmas rawat inap sama dengan Puskesmas rawat jalan,
dengan penambahan kegiatan di dalam gedung:
1. Perawat jaga siap 24 jam sehari di Unit Gawat Darurat serta di ruang rawat
inap
a. Mampu asuhan keperawatan mengacu kepada standar praktek
keperawatan yang berlaku dan ditujukan pada pasien dan atau keluarganya
b. Perawat bertanggung jawab terhadap semua aspek pemberian asuhan
keperawatan
c. Rencana asuhan keperawatan disusun berdasarkan diagnosa keperawatan
2. Catatan asuhan keperawatan meliputi merawat dan memberikan asuhan
keperawatan untuk pasien dengan penyakit yang dapat dilayani oleh dokter
umum di unit rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat
3. Asuhan keperawatan
a. Pengkajian keperawatan
b. Diagnosa keperawatan
c. Rencana keperawatan, termasuk mengatur jadwal harian dan mingguan,
mengawasi pemeliharaan kartu-kartu, buku catatan dan laporan kegiatan
d. Rincian dan tindakan keperawatan yang diberikan
e. Evaluasi
f. Rencana kepulangan pasien (resume keperawatan)
153
154
2.
Bidan Pelaksana
1 orang
Pelayanan
kebidanan
3.
Bidan/Perawat
1 orang
Asuhan
Kebidanan/Keperawatan
155
asuhan
Tugas Khusus
- Menegakkan diagnosa dan
menentukan
terapi
serta
tindakan pada kasus kegawat
daruratan
maternal
dan
neonatal
- Operator
pada
tindakan
obstetri dan neonatal sesuai
kewenangannya
- Melakukan
rujukan
jika
diperlukan
Melaksanakan asuhan pada ibu
hamil, bersalin, nifas serta bayi
baru lahir.
Membantu
persiapan
dan
pelaksanaan tindakan obstetri
dan neonatal/keperawatan
4. Jenis Pelayanan, sama dengan jenis pelayanan Puskesmas rawat inap dengan
penambahan: Pelayanan kegawatdaruratan maternal dan neonatal, dengan ruang lingkup
meliputi :
a. Pemantauan kemajuan persalinan
b. Pengendalian infeksi
c. Tatalaksana kegawatdaruratan medik Maternal Neonatal
d. Tatalaksana perdarahan pada kehamilan muda
e. Tatalaksana perdarahan post partum
f. Tatalaksana hipertensi dalam kehamilan dan pre eklampsi/eklampsi
g. Tatalaksana persalinan macet
h. Tatalaksana ketuban pecah sebelum waktunya dan sepsis
i. Tatalaksana infeksi nifas
j. Tatalaksana asfiksia pada bayi baru lahir
k. Tatalaksana gangguan nafas pada bayi baru lahir
l. Tatalaksana Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
m. Tatalaksana hipotermi
n. Tatalaksana hipoglikemi pada bayi baru lahir
o. Tatalaksana ikterus/hiperbilirubinemia neonatus
p. Tatalaksana kejang pada neonatus
q. Tatalaksana infeksi neonatus
r. Tatalaksana stabilisasi, rujukan dan transportasi bayi baru lahir
s. Tatalaksana persiapan umum sebelum tindakan kegawatdaruratan obstetri
neonatal
5. Rujukan
Puskesmas PONED wajib melakukan rujukan dengan prosedur rujukan yang aman ke
rumah sakit PONEK untuk kasus emergensi yang tidak dapat ditangani di Puskesmas.
Pada kasus PONED yang tidak mampu ditangani, penderita mendapat penanganan awal
dan kondisi penderita distabilkan, selanjutnya akan dirujuk ke Rumah Sakit PONEK
(Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Komprehensif) Kabupaten/ Kota dan setelah
sembuh dikembalikan ke Puskesmas dengan surat rujukan balik.
6. SOP, sama dengan SOP Puskesmas rawat Jalan, dengan penambahan SOP Puskesmas
rawat inap dan SOP Rawat Inap PONED
156
3. Obat-obatan
Obat-obatan Puskesmas rawat inap dengan PONED sama dengan Puskesmas rawat inap,
dengan penambahan:
a. Untuk perdarahan post partum : Oksitosin parenteral/injeksi(disimpan di pada suhu
3-5 derajat C),ergometrin injeksi, misoprostol tablet
b. Untuk pre eklampsia berat / eklampsia : MgSO4 injeksi (20%-40%), nifedipin,
atenolol/labetalol
c. Antibiotika: Ampicilin ( kaplet 500 mg, kaplet 1000 mg, injeksi), Gentamycin 80
mg injeksi, Metronidazole injeksi
d. Calsium glukonas injeksi
e. Cairan infus : Ringer Lactat/ NaCl 0.9%/ Dextrose 5%/ Dextran 40%/ D1/2 Salin,
HES
f. Infus set dan transfusi set
g. Kateter urin dan kantong urin, kondom
h. Alat suntik 1, 2 , 3, 5, 10, 20cc
i. Tabung Oksigen minimal 2
j. Sodium bikarbonat 8,4%
k. Neonatal: Vitamin K1, Salep mata Tetrasiklin, Dexametason injeksi
l. Lidocain
m. Adrenalin/Norepinephrine injeksi
b. Ketamine HCl
c. Diazepam injeksi
d. Dopamin/Dobutamin
e. Naloxone dan Sulfas Atropin
f. Furosemide injeksi, Nifedipin tablet
3.2.3 Standar Upaya Pelayanan Kesehatan
Standar upaya pelayanan kesehatan Puskesmas rawat inap dengan PONED sama
dengan Puskesmas rawat inap, ditambah dengan:
1. Upaya Penanganan Gawat Darurat Obstetri Neonatologi
a. Deskriptif
Puskesmas yang memberikan pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar
merupakan pelayanan untuk menanggulangi kasus-kasus kegawatdaruratan obstetri dan
neonatal yang meliputi segi :
1) Pelayanan obstetri yang meliputi pemberian oksitosin parenteral, antibiotika
parenteral dan sedativa, pengeluaran plasenta manual/kuret serta pertolongan
persalinan menggunakan vakum ekstraksi/forceps ekstraksi.
2) Pelayanan neonatal yang meliputi resusitasi untuk bayi asfiksia, pemberian
antibiotika parenteral, pemberian antikonvulsan paranteral, pemberian Bic-nat
intraumbilical/Phenobarbital untuk mengatasi ikterus, pelaksanaan thermal control
untuk mencegah hipotermia dan penanggulangan gangguan pemberian nutrisi.
b. Kegiatan Penanganan Gawat Darurat Obstetri Neonatologi.
Tabel 3.2. Kegiatan Upaya Penanganan Kegawatdaruratan di dalam dan di luar Puskesmas
Upaya
Kegiatan di dalam Gedung
Kegiatan di luar Gedung
1) Penatalaksanaan perdarahan pada 1) Rujukan kasus. Puskesmas PONED
Penanganan
wajib melakukan rujukan ke RS
kehamilan muda (abortus)
Gawat
PONEK
untuk
kasus-kasus
2) Persalinan
Darurat
emergensi
yang
tidak
dapat
3) Penatalaksanaan perdarahan post
Obstetri
ditangani di Puskesmas dengan
partum termasuk plasenta manual
Neonatologi
157
158
BAB 4
PENUTUP
Standar Puskesmas ini merupakan revisi terhadap buku Standar Puskesmas Rawat
Inap, diharapkan dapat membantu penyelenggaraan Puskesmas rawat jalan dan rawat inap
agar pelayanan kesehatan dapat berjalan dengan baik sehingga dapat meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat secara optimal melalui pelayanan kesehatan yang terjangkau dan
berkualitas.
Standar Puskesmas merupakan acuan Kabupaten/Kota dalam mengembangkan
kebijakan operasional setempat sesuai dengan kondisi dan situasi daerah masing-masing.
Diharapkan standar ini bermanfaat dan dapat membantu Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan secara rutin terhadap penyelenggaraan
pelayanan kesehatan di Puskesmas rawat jalan, Puskesmas rawat inap, Puskesmas rawat
inap PONED. Pada akhirnya, diharapkan agar kualitas dan efektivitas pelayanan kesehatan
di Puskesmas meningkat.
Penyusunan buku Standar Puskesmas ini telah diusahakan dengan sebaik-baiknya
dengan melibatkan beberapa unsur terkait. Namun demikian tentu masih terdapat
kekurangan dan kekeliruan dalam penyusunan buku ini, untuk itu saran perbaikan dan
penyempurnaan Standar Puskesmas ini kami harapkan dari berbagai pihak yang terkait
dengan pelayanan dan pendidikan kesehatan demi kesempurnaan buku ini.
159
DAFTAR PUSTAKA
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik. Jakarta
Undang Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika.
Jakarta.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
Jakarta.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 1998 tentang
Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan. Jakarta.
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia
Nomor PER/25/M.PAN/05/2006, tentang Pedoman Penilaian Kinerja Unit
Pelayanan Publik.Jakarta
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 279/MENKES/SK/IV/2006
Tentang Pedoman Penyelenggaraan Upaya Keperawatan Kesehatan Masyarakat
di Puskesmas.Jakarta
Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
585/MENKES/SK/V/2007 Tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan
di Puskesmas
Keputusan
Menteri
Kesehatan
564/MENKES/SK/VIII/2006 Tentang
Desa Siaga
Republik
Indonesia
Nomor
Pedoman Pelaksanaan Pengembangan
160
Peraturan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
51/MENKES/PER/X/I/2009 Tentang Pekerjaan Kefarmasian. Jakarta
Nomor
Indonesia
Nomor
Peraturan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
:2269/Menkes/Per/XI/2011 tentang Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat ( PHBS)
Peraturan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
001/MENKES/PER/IV/2012 Tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan
Perorangan, Jakarta
Keputusan
Menteri
Dalam
Negeri
Republik
Indonesia
23/MENKES/SK/V/1994 Tentang Susunan Organisasi. Jakarta
Nomor
161
162
Upaya
163
164
Bina Pelayanan
(2006).
Manual
Persetujuan
165
Tindakan
Lampiran 1
KARTU RAWAT JALAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN.KOTA..................
PUSKESMAS ................................KECAMATAN .........................
NAMA
:.........................................................................................
JENIS KELAMIN
: L/P UMUR:..TAHUN
ALAMAT
:..........................................................................................
NAMA KK
:..........................................................................................
NO INDEKS/REGISTER KK
:..........................................................................................
Tanggal
Pemeriksaan
Diagnosa
No Kode
Penyakit
( ICD X)
166
Pengobatan
Anjuran
B/L/
KKL
Ket/
Paraf
Lampiran 2
Kop Dinas Kesehatan
URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB BIDAN DI PUSKESMAS
Yang bertanda tangan dibawah ini kepala Puskesmas..,memberikan tugas kepada :
Nama
:
NIP/NIK
:
Pendidikan
:
Nama Jabatan
: Bidan .......................................................
Atasan langsung
: Kepala Puskesmas
Bawahan langsung : Bidan Desa
Kedudukan
: Berada dibawah dan bertanggung jawab kepada ..
Fungsi
: Membantu pelaksanaan pelayanan di Puskesmas
Hasil Kerja
: Masyarakat desa yang sehat
Pelaksanaan Kerja:
1. Uraian Tugas:
a. Menyusun rencana kerja tahunan
b. Merencanakan kegiatan tahunan dg penjadwalan kegiatan bulanan
c. Melaksanakan pelayanan kesehatan promotif, preventif, tanpa mengabaikan upaya
kuratif dan rehabilitatif seperti: KIA, KB, imunisasi & penanggulangan diare,
perbaikan gizi, pengobatan, kesehatan lingkungan dan PHN
d. Memberikan pelayanan dan pemeriksaan kesehatan ibu hamil
e. Memberikan pelayanan pemasangan kontrasepsi
f. Memberikan pelayanan persalinan
g. Memberikan pelayanan konsultasi kesehatan Ibu dan Anak
h. Memberikan pelayanan gizi balita
i. Memberikan pelayanan imunisasi calon pengantin wanita
j. Memberikan pelayanan imunisasi balita
k. Melaksanakan Posyandu bersama perawat
l. Menggerakkan, mengembangkan dan membina masyarakat desa di wilayah kerjanya
agar berperilaku hidup bersih dan sehat
m. Membina dan memfasilitasi pengembangan Desa Siaga aktif dan UKBM
n. Membantu upaya masyarakat dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di
wilayah kerjanya
o. Melakukan kunjungan rumah dan pemasangan stiker
p. Melaksanakan pengelolaan keuangan, inventaris/ peralatan medis, non medis dan
obat Mengajukan kebutuhan obat, mengambil dan menyimpan obat
q. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatan
r. Membuat laporan bulanan jenis pelayanan
s. Menyusun data pelayanan dalam bentuk monografi
t. Mebimbing, membina dan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan kebidanan
u. Mengikuti rapat atau pertemuan internal dan atau koordinasi lintas sektor
v. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Puskesmas
w. Tugas pokok
2. Tanggung jawab dan hasil pekerjaan
a. Memberikan pelayanan kebidanan sesuai SOP Bertanggung jawab atas
pelaksanaan tugas yang dibebankan
167
f.
g.
1. Hubungan kerja/kemitraan
a. Bidan Desa
b. Penanggung Jawab Program Imunisasi
c. Penanggung Jawab Perbaikan Gizi
d. Penanggung Jawab Program Kesehatan Lingkungan
e. Koordinator Program Pengendalian Penyakit dan Surveilans
f. Koordinator UKP (Dokter Puskesmas)
g. Penanggung Jawab Program Gigi dan Mulut
h. Penanggung Jawab Program Promkes dan PKM
i. Penanggung Jawab Program UKBM
Uraian tugas ini berlaku selama yang bersangkutan masih menduduki jabatan tersebut
diatas.
Dibuat oleh
Koordinator ...................
`
...................,.........................
Personil yang bersangkutan
(...........)
NIP
(......)
NIP
Mengesahkan
Kepala Puskesmas
(..........)
NIP.........
168
Lampiran 3
ALUR PELAYANAN
Puskesmas .
Jlno..Kab/Kota.
Daftar
Periksa:
1. Poli Umum
2. Poli Gigi
3. Poli KIAKB
4. Poli Gizi
5. Promotif/pre
ventif
6.
.
Ruang
Tunggu
Pasien
Laboratorium
Unit
Gawat
Darurat
1. Kamar Obat
2. Administrasi
JAM PELAYANAN
Senin - Kamis : 07.00 14.00 WIB
Jumat
: 07.00 11.00 WIB
Sabtu
: 07.00 12.00 WIB
Minggu : tutup
169
Rujuk /
pulang/
Rawat
Inap
Lampiran 4
SOP NON MEDIS
PENDAFTARAN PASIEN, PENERIMAAN PASIEN DAN ATAU SPESIMEN
No.
Dokumen
: Pendaftaran pasien,
penerimaan pasien dan atau
spesimen
: .... / PK-KIA / PKM...... /
2011
No. Revisi
: 00
Judul SOP
Logo
Puskesmas
................
Kabupaten
....................
Tgl. mulai
berlaku
Halaman
Penanggung Jawab
Disusun
Diperiksa
Disahkan
........................
.......................
...........................
: ...........................
: 170 - 260
I. Pengertian:
Mendaftar dan menerima semua pasien dan atau specimen dan pengambilan
spesimen yang mau periksa ke laboratorium Puskesmas
II. Tujuan:
Peningkatan mutu pelayanan laboratorium Puskesmas dan penatalaksanaan
pelayanan secara cepat terhadap pasien
III. Kebijakan
1. Prosedur
a. Pendaftaran pasien dan atau spesimen
1) Pendaftaran pasien atau specimen dilakukan di meja pendaftaran yang
dibuka setiap hari kerja (Senin-Sabtu) pada jam 07.00 14.00 WIB
dan hari Minggu jam 07.00 11.00 WIB.
2) Pendaftaran dan pengambilan spesimen diluar gedung dibatasi
3) Petugas pendaftaran melakukan pencatatan:
a) Tanggal pendaftaran
b) Identitas pasien,meliputi: nama,umur, jenis kelamin dan alamat
c) Identitas pengirim
d) Pemeriksaan yang diminta
4) Setelah pasien menyelesaikan administrasi pendaftaran, pasien menuju
ruang sampling
b. Penerimaan pasien:
Spesimen yang dapat diperiksa di Laboratorium Puskesmas :
1) Darah
2) Urin
3) Tinja
4) Sputum
2. Instruksi Kerja
a. Menyapa pasien yang datang
b. Menanyakan tujuan pasien datang ke laboratorium Puskesmas
c. Menanyakan pasien apakah ada surat pengantar dari dokter/perawat/bidan
d. Menanyakan jenis pemeriksaan yang dikehendaki bagi pasien yang tidak
membawa surat pengantar dari dokte/perawat/bidan (atas permintaan
sendiri),bila kesulitan dianjurkan untuk melakukan konsultasi dengan
dokter Puskesmas
170
171
Lampiran 5
SOP MEDIS
SOP PENANGANAN SYOK ANAFILAKTIK
No.
Dokumen
: Penanganan Syok
Anafilaktik
: .... / PK-Poli / PKM...... /
2011
No. Revisi
: 00
Judul SOP
Logo
Puskesmas
................
Kabupaten
....................
Tgl. mulai
berlaku
Halaman
Penanggung Jawab
Disusun
Diperiksa
Disahkan
........................
.......................
...........................
: ...........................
: 172 - 260
1. Tujuan:
Sebagai acuan dalam penatalaksanaan syok anafilaktik di Puskesmas...............
2. Ruang lingkup
Semua pasien yang mengalami syok anafilaktik di semua unit layanan yang
melakukan tindakan medis,yaitu:
1.1. Unit layanan UGD
1.2. Unit layanan poli umum
1.3. Unit layanan poli KIA/KB
1.4. Unit layanan ruang persalinan
1.5. Unit layanan poli gigi
1.6. Unit layanan ruang tindakan
1.7. Unit layanan rawat inap
2. Kriteria pencapaian:
Semua tenaga medis dan paramedis mampu dan terampil dalam menangani
pelanggan yang mengalami shock anafilaktik
3. Definisi
Penanganan shock anafilaktik merupakan serangkaian tindakan deteksi cepat dan
koreksi segera terhadap kondisi yang mengancam jiwa akibat terjadinya syok
anafilaktik yang disebabkan oleh pemberian obat obatan / alergi berat.
5. Uraian umum
5.1. Syok merupakan keadaan darurat yang disebabkan oleh kegagalan perfusi
darah ke jaringan, sehingga mengakibatkan gangguan metabolism sel
5.2. Syok anafilaktik adalah syok yang biasanya terjadi segera setelah
penyuntikan/pemberian serum atau obat-obatan terhadap penderita yag
sensitif.
Tanda-tanda syok anafilaktik yaitu:
1.2.1. Tanda subyektif : Hal ini sering didahului dengan gejala mual,
pusing, nyeri kepala, gangguan penglihatan, urtikaria, edema wajah,
lemas, berdebar dan telinga berdenging.
172
1.2.2.
4
5
6
7
8
9
10
173
Petugas
Dokter/perawat/
bidan
Dokter/perawat/
bidan
Dokter/perawat/
bidan
Dokter/perawat/
bidan
Dokter/perawat/
bidan
Dokter/perawat/
bidan
Dokter/perawat/
bidan
Dokter/perawat/
bidan
Dokter/perawat/
bidan
Dokter/perawat/
bidan
8. Diagram alir
Mulai
Lakukan
pembebasan
jalan nafas
pasien
Berikan masker
oksigen 6-8 liter
per menit
Tinggikan kaki
pasien
Berikan injeksi
adrenalin
1:1000
Pasang infus RL
dg jarum besar
Selesai
Setelah infus
terpasang dapat
diberikan
difenhidramin
Dosis dapat
diulang
setiap 10
menit
9. Referensi
a. Materi Pelatihan General Emergency Life Support dan Penanggulangan
Penderita Gawat Darurat, Seri Medis Teknik Standard. RSU dr. Soetomo FK
UNAIR, Surabaya, 2007
b. Primary Trauma Care, buku kerja Versi Januari 2008. Ikatan Dokter Spesialis
Anestesi Indonesia, 2008
c. Simposium Penanganan Penderita Shock. Ikatan Dokter Spesialis Anestesi
Indonesia, Surabaya
c. Dokumen terkait
a. Kartu rekam medik non rawat inap/rawat inap pasien
b. Buku register unit layanan terkait
c. Buku rujukan pasien
d. Form rujukan eksternal (Askes/Jamkesmas/umum)
174
Lampiran 6
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
175
176
Lampiran 7
KOP PUSKESMAS
KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS ..
No.
TENTANG
PENDELEGASIAN PENGOBATAN DASAR
DI UPT PUSKESMAS ................
Menimbang
Mengingat
: dst,
: 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Permenkes no . 512/Menkes/Per/IV/2009 tentang Ijin Praktik
Dokter dan Pelaksanaan Praktek Kedokteran
Memperhatikan:
Untuk meningkatkan tanggung jawab dan akuntabilitas pelayanan
Kesehatan bagi petugas maupun masyarakat di UPT Puskesmas..........
Dan keterbatasan tenaga medis di UPT Puskesmas .................... maka perlu
diberikan kewenangan dalam hal pelayanan kesehatan dasar kepada perawat
di Puskesmas
No
Nama
NIP
Pangkat / Golongan
Jabatan
Desa
1
2
3
4
dst
Menetapkan
KESATU
MEMUTUSKAN
:
: Daftar nama perawat di UPT Puskesmas ............................ tersebut diatas
dinilai mampu untuk melaksanakan pendelegasian tugas pelayanan
kesehatan tingkat dasar (Pemeriksaan dan pengobatan) berdasarkan
prosedur tetap yang telah dibuat sesuai dengan kemampuan dan
pengetahuan yang dimiliki.
KEDUA
KETIGA
177
KEEMPAT
KELIMA
Ditetapkan di ...........................
Pada tanggal : ........................
Kepala UPT Puskesmas
.................................................
NIP : ........................................
....................................................
NIP : ...........................................
Tembusan:
1. Koordinator Pengobatan Dasar
2. Koordinator Tata Usaha
3. Yang bersangkutan
178
Lampiran 8
PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIS
Saya, yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama
:
...
Umur/kelamin
:
....tahun, laki-laki/perempuan.
Alamat
:
....
....
Bukti diri/KTP
:
....
Setelah mendapatkan penjelasan dari tim medis dengan ini menyatakan dengan
sesungguhnya telah memberikan PERSETUJUAN untuk dilakukan tindakan medis
berupa
**........................................................................................
............
terhadap diri saya sendiri */isteri/suami*/anak*/ayah*/ibu saya*, dengan
Nama
:
.........
Umur/kelamin
:
....tahun, laki-laki/perempuan.
Alamat
:
.........
.........
Dirawat di
:
......
Bukti diri/KTP
:
.........
Nomor rekam medis
:
......
Yang tujuan, sifat dan perlunya tindakan medis tersebut diatas, serta resiko yang
dapat ditimbulkannya telah cukup dijelaskan oleh Dokter/Petugas Puskesmas* dan
telah saya mengerti sepenuhnya.
Demikian pernyataan persetujuan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan tanpa
paksaan.
........tgl.........
..........tgl..........
.........
tgl..........
Tanda tangan
Tanda tangan
Yang membuat pernyataan
Saksi-saksi
Dokter/Petugas Puskesmas
Tanda tangan
1.............
(........)
(.)
Nama jelas
(....)
Nama jelas
2...........
(......)
Nama jelas
** Isi dengan jenis tindakan medis yang akan dilakukan
* Lingkari dan coret yang lain
179
Nama jelas
Lampiran 9
PENOLAKAN TINDAKAN MEDIS
Saya, yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama
:
.........
Umur/kelamin
:
........tahun,laki-laki/perempuan.
Alamat
:
.........
.........
Bukti diri/KTP
:
.........
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya telah menyatakan PENOLAKAN
Untuk dilakukan tindakan medis berupa **.......
Terhadap diri saya sendiri */isteri/suami*/anak*/ayah*/ibu saya*,dengan
Nama
:
........
Umur/kelamin
:
.......tahun,laki-laki/perempuan.
Alamat
:
........
........
Bukti diri/KTP
:
........
Dirawat di
:
.....
Nomor rekam medis
:
.....
Saya juga telah menyatakan dengan sesungguhnya dengan tanpa paksaan bahwa saya
:
a. Telah diberikan informasi dan penjelasan serta peringatan akan bahaya,
resiko serta kemungkinan-kemungkinan yang timbul apabila tidak dilakukan
tindakan
medis
berupa
**...............
.........................
b. Telah saya pahami sepenuhnya informasi dan penjelasan yang diberikan
dokter.
c. Atas tanggung jawab dan resiko saya sendiri tetap menolak untuk dilakukan
tindakan medis yang dianjurkan dokter .
......tgl........
.......tgl..........
.......tgl.........
Tanda tangan
Tanda tangan
Yang membuat
pernyataan
Saksi-saksi
Dokter
Tanda tangan
1......
(.)
(.)
Nama jelas
2.
()
Nama jelas
(..)
Nama jelas
** Isi dengan jenis tindakan medis yang akan dilakukan
* Lingkari dan coret yang lain
180
Nama jelas
Lampiran 10
KUESIONER PENYUSUNAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT
INSTANSI PENYELENGGARA PELAYANAN PEMERINTAH
DEP/LPN/PROV/KAB/KOTA/BUMN/BUMD*):
UNIT PELAYAN
:
AlAMAT
:
TELPON/FAX
:
(.,2013)
PERHATIAN.
1. Tujuan survey ini adalah untuk memperoleh gambaran secara obyektif mengenai
kepuasan masyarakat terhadap pelayanan public
2
Nilai yang diberikan oleh masyarakat diharapkan sebagai nilai yang dapat
dipertanggung jawabkan
3
Hasil survey ini akan digunakan untuk bahan penyusunan indeks kepuasan
masyarakat terhadap pelayanan public yang sangat bermanfaat bagi pemerintah
maupun masyarakat
4
Keterangan ini yang diberikan bersifat terbuka dan tidak dirahasiakan
181
Tahun
1.Laki-Laki
2.Perempuan
Pendidikan
Terakhir
1.SD Kebawah
2.SLTP
3.SLTA
1.PNS/TNI/Porli
2.Pegawai Swasta
Wirausahawan
Pekerjaan Umum
Diisi oleh
Petugas
4.D1-D3-D4
5.S1
6. S2 ke atas
4.Pelajar
182
P*)
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
6.
7.
2
3
4
13
.
1
2
3
4
14
1
2
3
4
183
b.Kadang-kadang tepat
c.Banyak tepanya
d.Selalu tepat
Bagaimana pendapat Saudara tentang
kenyamanan di lingkungan unit
pelayanan
a.Tidak nyaman
b.kurang nyaman
c.Nyaman
d.Sangat nyaman
Bagaimana pendapat saudara tentang
keamanan pelayanan di unit ini.
a.tidak aman
b.Kurang aman
c.Aman
d.sangat aman
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
Lampiran 11
Klasifikasi Statistik Internasional Mengenai Penyakit Revisi Kesepuluh (ICD-X)
Sesuai dengan KEPMENKES RI No. 50/MENKES/SK/1998, telah
diberlakukan Klasifikasi Statistik Internasional Mengenai Penyakit Revisi
Kesepuluh (ICD-X). Berikut rincian bab ICD-X:
No
Kelompok Penyakit
Kode Awal
A00-B99
A80-B30
B31-B37
I.3.Penyakit Parasitik
B38-B58
II
B59-B99
C00-D48
III
Penyakit darah dan organ pembentuk darah dan gangguan mekanisme immune
D50- D89
IV
E00-E90
F00-F99
VI
G00-G99
VII
H00-H59
VIII
H60-H95
IX
Penyakit kardiovaskuler
I00-I99
J00-J99
XI
K00-K14
XII
K15-K99
XIII
Infeksi kulit
L00-L99
XIV
Penyakit muskulokeletal
M00- M99
XV
Penyakit Urogenital
N00-N99
XVI
Penyakit kebidanan
O00-O99
XVII
R00-R99
XVIII
S00-T98
184
A16.0
A16.2
A18.2
A18.8
+
A19.9
A80.3
A82
A91
A92.0
B00
B01
B35
B35.0
B35.1
AFP
Rabies
DHF (Dengue haemorrhagic
fever)
Chikungunya virus disease
Herpesviral [herpes simplex]
infections
Varicella [chickenpox]
Dermatophytosis (JAMUR
Kulit)
Tinea barbae and tinea capitis
(Kadas)
Tinea unguinum
B35.3
B50
B51
Malaria Falcifarum
(Plasmodium falciparum)
Malaria Plasmodium vivax
B68
B74
B76.9
B77
C00
C01
C11
A41
A46
Sepsis
Erysipelas
A48.0
A49.9
Gas gangrene
Infeksi bakteri tidak spesifik
A66
A71
Frambusia
Trachoma
B16
B17
B18
Hepatitis B akut
Hepatitis virus akut lain
Hepatitis virus Kronik
B23.0
B26
B30
HIV Akut
Mumps / Parotitis /
Gondongan
Conjunctivitis Virus
B36.0
B35.6
B37.0
Candidal stomatitis
B37.3+
B37.9
B54
B58
Toxoplasmosis
B86
B90
Scabies
Gejala sisa tuberculosis
B91
B92
D10
B35.9
B36
D13
D14
C15
C53
D16
C16
C54
C17
C56
D23
C18
C63
D24
D25
Myoma of uterus
D34
D36
C20
C22
C34
C40
C43
B52
C68.9
C69
C76.0
C90
C95
185
D18
D40.0
D41
D48.6
II.
D50.8
D 50- D89 Penyakit Darah Dan Organ Pembentuk Darah Dan Gangguan Mekanisme Immune
D53.9
D64.9
E01.0
E34.9
E50.3
E01.1
E40
Kwashiorkor
E50.4
E05.9
Thyrotoxicosis, unspecified
E41
Marasmus
E50.5
Xeropthalmia /Vit A
deficiency dg Buta senja (Xn)
E06
Thyroiditis
E42
Marasmic kwarshiorkor
E50.6
E10
DM tipe I (Insulin-dependent
diabetes mellitus
DM tipe I (IDDM komplikasi
perifer circulatory /gangrene)
DM II (Non-insulindependent diabetes mellitus
NIDDM dengan komplikasi
sirkulasi perifer (gangrene
diabetic)
E44
Malnutrisi Protein-energy
ringan s/d sedang/BGM
Vitamin A deficiency with
conjunctival xerosis (X1A)
Vit A def. dg Bitots spot and
conjunctival xerosis (X1B)
Xeropthalmia /Vit A def.
dengan kekeruhan kornea
X2A)
E66
D52
E10.5
E11
E11.5
E50.0
E50.1
E50.2
III.
E73.9
E78.0
E78.5
Hiperlipidemia, unspecified
E79
F00
Demensia
F23
F52.4
Ejakulasi dini
F05
Delirium
F31
F52.5
F10
F32
F52.6
F52.7
F55
F70
F71
F45.9
F72
F48.
Neurastenia
F80.0
F20.0
Gangguan afektif /
Kepribadian bipolar
Neurosa depresi
F50.0
Anoreksia nervosa
F82
F20.1
Schizophrenia Hebephrenic
F51.0
F83
F20.2
Schizophrenia Catatonic
F52.0
F84.0
F20.9
F52.1
F90.1
F20.5
Residual schizophrenia
F52.2
F93.9
F22
F52.3
F11
F12
F13
F14
F15
F16
F17
F19
F40
F41
F41.2
F42
F43
F44.9
186
F53
F69
F98.2
Parkinsons disease
G45
G56.0
G 40
Epilepsi
G46*
G40.1
G47.0
G40.6
G61.0
G62.9
Polineuropathi, unspecified
G51.0
G81
Hemiplegia
G43.9
G44.8
Migrain
G51.3
G82
G54
H00.0
H00.1
H17
H01.0
Blepharitis
H02.6
H04.9
H10
Conjunctivitis
H10.0
H40.1
19.1*
H49.9
H25
Katarak senilis
H52.0
Hypermetropia
H25.0
H52.1
Myopia
H25.1
H52.2
Astigmatism
H26.1
Katarak traumatik
H52.4
Presbyopia
Mucopurulent conjunctivitis
H26.2
Katarak komplikasi
H53.5
H11.0
Pterygium
H26.3
Obat-induced katarak
H54.0
Kekurangan penglihatan
warna
Kebutaan, kedua mata
H11.3
Perdarahan conjungtiva
H26.4
Setelah katarak
H54.2
H15
H16
Scleritis
Keratitis
28.0*
H40.0
Katarak diabetikum
Suspek Glaucoma
H54.4
H54.5
H04.0
H16.0
Hydrocephalus
H40.2
H66.3
H81.4
Vertigo
H70.0
H83.3
H70.1
Mastoiditis kronis
H91.1
H71
Cholesteatoma (cerumen
obsturans)
Membran timpani berlubang
H90.2
H72
H93.1
Gangguan pendengaran
konduktif
Gangguan pendengaran
sensorineural
Tinitus
I 51.7
Cardiomegali
I61.9
H90.5
I21
I24
Acute Myocardial
Infarction (AMI)
Penyakit iskemik jantung
I 25.1
I64
CVA (Intracerebral
haemorrhage)
Stroke
I 46
Cardiac arrest
I69.4
I48
I73.0
Sindrom Raynaud
I49
Aritmia jantung
I80
I50
I84
Haemorrhoid
I50.9
Decompensasio Cordis
(Payah Jantung)
I95
Hipotensi
187
J02
Faringitis akut
J03
J04.0
J39.0
J18.9
Bronchopneumonia,
unspecified
Pneumonia, tidak spesifik
18.9a
Pneumonia berat
J44
Tonsillitis akut
J20.9
J45
Laryngitis akut
J22
J46
Status asthmaticus
J04.1
Tracheitis akut
J30
J10
J35.9
J11
J12
K00
J18.0
J33
J39
J41
J47
Bronchiectasis
J66
J84.9
J90
K04.2
Degenerasi pulpa
K07.6
K00.0
K04.3
Abnormal pembentukan
jaringan keras di pulpa
K08.2
K00.3
Mottled teeth
K04.4
K09
K00.6
Persistensi
K04.5
K10
K01
K04.6
K10.3
K02
Karies gigi
K04.7
K11
K02.0
K04.8
Kista radicular
K11.2
Sialoadenitis
K02.1
Karies dentin
K05.0
Gingivitis akut
K11.6
Mukokel
K02.2
Karies sementum
K05.1
Gingivitis kronis
K12
K03.0
K05.2
K12.0
K03.1
Abrasi gigi
K05.3
K03.2
Erosi gigi
K05.4
Periodontosis
K13
K03.3
K05.6
K13.0
K03.5
Ankylosis gigi
K06.0
Periodontal disease,
unspecified
Resesi gingival (termasuk
epulis)
K13.1
K03.6
Karang gigi
K03.7
K06.1
Pembesaran gingiva
K13.2
K06.2
K13.4
K14
K04.0
Pulpitis
K07
K14.0
Glossitis
K04.1
Nekrosis pulpa
K14.1
Geografis lidah
K03.8
K04
K06.9
K07.4
K12.2
Kelainan sendi
Temporomandibular
Atrofi dari edentulous alveolar
ridge
K36
K59.0
Konstipasi
K40
K29.7
K29.9
K30
Gastroduodenitis, tidak
spesifik
Dispepsia
K74
Cirrosis Hepatis
K41
Hernia Femoral
K80
Cholelithiasis/Batu empedu
K42
K92
K35
Appendicitis Akut
K56.7
K92.0
Haematemesis
188
K92.1
Melena
Impetigo
L21
Dermatitis Seborrhoeic
L60.0
L02
L23
L70
Acne/ Jerawat
L03
L24
L72
L08.0
Pyoderma
L30.0
Dermatitis Nummular
L72.0
Kista Epidermal
L10
Pemphigus
L40
Psoriasis
L72.9
L20
Dermatitis Atopic
L50
Urticaria
L74.3
L60
L91.0
M67.4
Ganglion
M77.0
Epicondylitis Medial
M77.1
Epicondylitis Lateral
M79.1
Myalgia
M12.5
Rheumatoid arthritis,
unspecified
Osteoathritis / Gout,
unspecified
Traumatic arthropathy
M51.2
M13.0
Polyarthritis, unspecified
M54.3
M13.9
Arthritis, unspecified
M54.5
M79.2
M15
Polyarthrosis
M62.6
Ketegangan otot
M81.9
M24.6
M65
M86
Osteomyelitis
M65.2
Tendinitis
M10.9
M32
Sistemik Lupus
Erythematosus / SLE
Scoliosis
M41
N45
N76,2
Vulvitis Akut
N030
N46
Infertilitas laki-laki
N76.3
N04.9
N61
Mastitis
N80
Endometriosis
N17
Sindrom Nefrotik,
unspecified
Gagal ginjal akut
N63
N84.9
N18
N70
N91.0
N20
N72
Cervicitis
N91.1
Amenorrhoe Sekunder
N23
N75,0
N92.4
N30
N75,1
Abses Bartholin
N92.6
N34.1
N76,0
Vaginitis akut
N94.6
N40
Hiperplasia prostat
N76,1
N97.9
O64.0
O21.1
O01
Mola hidatidosa
O25
O02.1
Missed abortion
O30.0
O03
Abortus Spontan
O32
O04
O33
O05
O14.0
Hyperemesis gravidarum
dengan gangguan metabolik
Kekurangan gizi pada
kehamilan
Kehamilan kembar
O65
O66.0
O42
O66.9
O44
Placenta praevia
O70
189
O66.1
O66.2
O14.1
O46.9
O15
Eklampsia
O48
072
O20.0
Aborsi mengancam
O63.0
O73
Retensio plasenta
O92
O20.9
P05.1
P07.0
P22.0
P05.1
P21
Asfiksia BBL
P59.0
Q02
Microcephali
Q37
Q03
Hidrocephalus
Q42.2
Q36
Bibir sumbing
Q43.1
Q00-Q99 Malformasi
Sumbing langit-langit dengan
bibir sumbing
Atresia dan stenosis dari anus
kongenital
Penyakit Hirschsprung
Q54
Hipospadia
Q56.0
Talipes equinovarus
Q69
Polidactili
Q90.9
R13
R54
R01
Bising jantung/murmur
R18
Ascites
R56
R04.0
Epistaksis / mimisan
R20
R56.0
R04.2
R32
Inkontinensia
R57
R07
R33
Retensio urin
R60.9
Oedema, unspecified
R10.0
Akut abdomen
R50
R63
Anoreksia
R11
Mual muntah/Nausea
danVomitus
R51
R73.0
S00.9
T15
S01
T16
SO2.5
Fraktur gigi
T17
S03
T18
T31
Luka bakar
T47
T59
Keracunan yg mempengaruhi
pencernaan
Efek beracun gas dan uap
S10
T60
Keracunan pestisida
S20
T63
S22
S05.1
S05.4
S06.9
S23
S30
S32
S33
190
T63.0
T67
T70
U04,9
W54
S40
T14.6
Z00
Sehat
Z08.0
Z00.0
Z08.1
Z00.1
Z08.2
Z01.0
Z01.1
Z02.1
Z02.5
Z02.8
Z41.2
Sirkumsisi (sunat)
Z58.0
Paparan kebisingan
Z58.1
Paparan kebisingan
Z58.2
Z30
Pemeriksaan setelah
pembedahan untuk neoplasma
Pemeriksaansetelah
radioterapi untuk neoplasma
Pemeriksaan setelah
kemoterapi untuk neoplasma
Pemeriksaan kesehatan
pekerja
Kontrasepsi
Z58.3
Z30.2
Sterilisasi
Z58.4
Paparan radiasi
Z32.1
Kehamilan dikonfirmasi
Z58.5
Z38
Z70.9
Z39
Perawatan, pemeriksaan
pasca-melahirkan
Z10.0
191
Lampiran 12
Penilaian Standar Puskesmas Rawat Jalan
Mutu, cakupan dan efisiensi pelayanan kesehatan di Puskesmas perlu terus
ditingkatkan sejalan dengan tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang lebih baik.
Dasar penilaian mengacu pada standar input dan proses pada manajemen, sumber
daya serta upaya wajib Puskesmas.
Penilaian Standar Puskesmas ini dilakukan secara rutin pada trimester I dengan
cara self assesment, Puskesmas melakukan penilaian sendiri dan diverifikasi oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota.
Penilaian standar Puskesmas diperlukan untuk dapatnya kita memantau mutu
pelayanan kesehatan di Puskesmas sehingga memudahkan pembinaan Puskesmas Instrumen
Penilaian ini dapat dipergunakan oleh pihak yang terkait dengan pelayanan medik dasar
seperti Dinas Kesehatan dan organisasi profesi. Bila dari hasil penilaian tersebut ditemukan
adanya ketidaksesuaian antara apa yang dilaksanakan oleh sarana kesehatan dan faktor
penyebabnya,maka penilai dapat memberikan intervensi guna peningkatan pengelolaan
maupun pengetahuan dan ketrampilan pelaksana sehingga mutu pelayanannya dapat
ditingkatkan.
PENILAIAN STANDAR PUSKESMAS RAWAT JALAN TAHUN 20.
KECAMATAN
.............................
NAMA
PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA
...
.............................
No
1
A
A1
1
2
3
4
5
6
Parameter
Skor
Pencapaian
Standar Pengukuran
SKOR 2
SKOR 1
2
3
4
MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI
Manajemen Operasional
Input
Ijin Operasional
Ada, masih
Ada, sedang
berlaku
diusulkan atau
sudah tidak
berlaku
Visi, Misi dan Ada, terpampang
Ada,tidak
Tujuan
terpampang,
Puskesmas
didokumentasikan
Motto dan janji Ada, terpampang
Ada,tidak
layanan
terpampang,
didokumentasikan
Struktur
Terpampang
Tidak
Organisasi
terpampang,tapi
didokumentasikan
Uraian Tugas
>80% petugas
40 - 80% petugas
Petugas
mempunyai
mempunyai
Puskesmas
Jam kerja
Ada,terpampang
Ada, tidak
terpampang
192
Sesuai
Buku
Standar
Puskesmas
SKOR 0
6
Tidak ada
Hal 9
Tidak ada
Hal 9
Tidak ada
Hal 10
Tidak ada
Hal 11
<40%
petugas
mempunyai
Tidak ada
Hal 14
Hal 23
Verifikasi
Jenis Pelayanan
Terpampang
0-4 jenis
layanan/tida
k
terpampang
Tidak ada
Hal 23
Persyaratan
pelayanan
Hal 25
Biaya/tarif
Tidak ada
Hal 25
10
Alur Pelayanan
11
Peta
kerja
wilayah
Terpampang
12
Denah
bangunan/ruang
an/lokasi
Kawasan bebas
rokok
Ada dan
terpampang
Ada, terpampang,
tidak sesuai
dengan
pelaksanaan
Tidak
terpampang,tapi
didokumentasikan
Ada, tidak
terpampang
Tidak ada
Hal 26
Tidak ada
Hal 26
Tidak ada
Hal 26
Benar benar
bebas rokok
Tidak ada
kawasan
bebas rokok
Tidak ada
Hal 26
Hal 26
Terpampang
Tidak
terpampang,tapi
didokumentasikan
Tidak
terpampang,tapi
didokumentasikan
dan diketahui
penyedia layanan
40-80% SOP ada
Tidak ada
Hal 27
Tidak ada
Hal 27
<40% SOP
ada
Tidak ada
Hal 29
Ada, sesuai
Hal 38
Ada dokumen
dan benar
Ada
dokumen,tetapi
salah
Tidak ada
Hal 37
Disimpan
bersama rekam
medik pasien
Seluruh indikator
kinerja program
ada perencanaan
pencapaian
Disimpan, tidak
bersama rekam
medik pasien
Sebagian
indikator kinerja
program ada
perencanaan
pencapaian
Tidak
disimpan
Hal 36
Tidak ada
perencanaan
pencapaian
Hal 37
Proses
Pencatatan
manajemen
>80% pencatatan
ada
40- 80%
pencatatan ada
Hal 42
23
Pelaporan
manajemen
>80% pelaporan
ada
40-80%
pelaporan ada
Hal 42
24
Evaluasi kinerja
program
Dilakukan setiap
bulan
Tiap 3 bulan
Hal 54
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Papan
nama
ruangan sesuai
jenis
layanannya
Hak
dan
kewajiban
pasien
Hak
dan
kewajiban
penyedia
layanan
SOP loket dan
Tata Usaha
Data
dasar
Puskesmas
Surat
Pendelegasian
Pengobatan
Dasar
Penyimpanan
informed
consent
Indikator
Kinerja
Program
Terpampang 5 - 8
jenis layanan
Terpampang
Tidak
terpampang,tapi
didokumentasikan
Ada di dinding,
tidak sesuai
Ada di dinding,
sesuai Perda atau
aturan
Ada,terpampang,
jelas
193
<40%
pencatatan
ada
<40%
pelaporan
ada
Tidak tentu
25
26
27
28
29
30
31
A2
1
2
3
5
6
7
8
Rencana Usulan
Kegiatan
(RUK)
Rencana
Pelaksanaan
Kegiatan
(RPK/POA)
Lokakarya mini
bulanan
Ada RUK 2
tahun terakhir
Ada, RUK 1
tahun terakhir
Tidak ada
Hal 53
Ada RPK/POA 2
tahun terakhir
Ada, RPK/POA 1
tahun terakhir
Tidak ada
Hal 53
10-12 kali/tahun,
ada dokumen
5-9 kali/tahun,
ada dokumen
1-4
kali/tahun
ada
dokumen
1 kali/tahun
Hal 55
Hal 56
Tidak ada
Hal 42
0-3 Upaya
Wajib
Puskesmas
Hal 42
Tidak ada
Hal 42
Lokakarya mini
4 kali/tahun ada
2-3 kali/tahun
tribulanan
dokumen
(lintas sektor)
Dokumen
Ada, lengkap
Ada, tidak
undangan
lengkap
Lokmin, daftar
hadir
dan
notulen Lokmin
Visualisasi data 6 Upaya Wajib
4-5 Upaya Wajib
cakupan
Puskesmas
Puskesmas
kegiatan pokok
tahun lalu
Laporan
Ada selama 2
Ada, hanya
tahunan
tahun terakhir
setahun terakhir
Total Skor Pencapaian Manajemen Operasional (A1)
Manajemen Mutu
SK
Tim
Ada, dan
Manajemen
dilaksanakan
Mutu
Survei
Dilakukan tiap 6
Kepuasan
bulan
Masyarakat
Ratarata
80-100
Indeks
Kepuasan
Masyarakat
(IKM)
Dokumen
Ada, lengkap
Survei
dan
Pengolahan
Data
Tindak lanjut
Ada, lengkap
hasil
survey
IKM
Sarana
Ada, lengkap
pengaduan
dengan SOP dan
(Kotak
penanggungjawa
pengaduan, unit
b
pengaduan,
telpon,
email
dll)
SOP PPI
>80% SOP ada
Proses
Dokumen
Pengelolaan
Pengaduan
Ada, tidak
dilaksanakan
Tidak ada
Hal 58
Dilakukan setiap
tahun
Tidak
dlakukan
Hal 58
40-79
1-39
Hal 60
Ada, tidak
lengkap
Tidak ada
Hal 42
Ada, tidak
lengkap
Tidak ada
Hal 59
Tidak ada
kotak
pengaduan
dan ATK
nya
Hal 60
<40% SOP
ada
Hal 30
Tidak lengkap
dan tidak ada
tindak lanjut
Tidak ada
Hal 60
194
12
Dokumen
Pemantauan/pe
nilaian standar
Puskesmas
Dokumenn
pemantauan/pe
nilaian kinerja
Puskesmas
Dokumen
Pemantauan
PPI
Pencatatan
13
Pelaporan
14
Visualisasi data
B
B1
SUMBER DAYA
Bangunan Dan Ruang
Input
Luas lahan
400-500 m2,
Luas bangunan
244-305 m2
10
11
1
2
3
Air
mengalir
pada
ruang
UGD, tindakan,
persalinan, poli
umum,
poli
gigi, poli KIAKB
Jumlah
dan
fungsi
kamar
mandi/ WC
Kondisi
bangunan
Luas ruangan
Kondisi ruang
Kebersihan
ruangan
Ventilasi
ruangan
Sarana
Pengolahan
Limbah Padat
Sarana
Pengolahan
Limbah Cair
Proses
Pengelolaan
limbah padat
Pengelolaan
limbah cair
4
5
9
10
11
12
13
Dokumen
lengkap
Dokumen tidak
lengkap
Tidak ada
dan tidak
melakukan
Hal 64
Dokumen
lengkap
Dokumen tidak
lengkap
Tidak ada
dan tidak
melakukan
Hal 65
Dokumen
lengkap
Dokumen tidak
lengkap
Hal 61
>80% pencatatan
ada
40-80%
pencatatan ada
Hal 42
>80% pelaporan
ada
40-80%
pelaporan ada
Hal 42
Tidak ada
dan tidak
melakukan
<40%
pencatatan
ada
<40%
pelaporan
ada
<40% data
ada
Hal 42
250-399 m2,
153-243 m2
<250 m2,
<153 m2
Hal 70
Hal 70
3-4 ruang
ada air mengalir
1-2 ruang
ada air
mengalir
Hal 71
ada, kurang
berfungsi baik
ada, tidak
berfungsi
Hal 70
Rusak ringan
Hal 68
>80% ruang
memenuhi
standar
>80% ruang tidak
memenuhi
standar/rusak
40-80% ruang
memenuhi
standar
40- 80% ruang
tidak memenuhi
standar/rusak
Hal 70
Hal 69
Bersih
Kurang bersih
Rusak
sedang /berat
<40% ruang
memenuhi
standar
<40% ruang
tidak
memenuhi
standar/rusa
k
Kotor
Hal 69
Tidak ada
Hal 68
ada, berfungsi
baik
ada, berfungsi
tidak baik
ada, tidak
berfungsi
Hal 76
ada, berfungsi
baik
ada, berfungsi
tidak baik
ada, tidak
berfungsi
Hal 76
ada, dikelola
dengan baik
ada, berfungsi
baik
ada, dikelola
kurang baik
ada, berfungsi
tidak baik
Tidak
dikelola
ada, tidak
berfungsi
Hal 77
Hal 79
195
Ketenagaan
Input
Standar tenaga
Puskesmas
Jumlah tenaga
12
Standar
kompetensi
tambahan
(pelatihan)
SOP
Ketenagaan
Data
ketenagaan
File
Kepegawaian
Dokumen
rencana
kerja/program
kerja
Dokumen
rencana
pengembangan
pegawai
Data STR dan
SIP tenaga
medis
Data SIP/STR,
SIB/STR
paramedis
Data pelatihan
yang pernah
diikuti pegawai
Proses
Pencatatan
13
Pelaporan
14
Visualisasi data
15
Perencanaan
4
5
6
7
9
10
11
16
B3
1
2
Ada, Kepala TU
melakukan
analisa
36-46 orang
Ada, Kepala TU
tidak melakukan
analisa
18-35 orang
<18 orang
Hal 82
13-20 orang
memenuhi
standar
7-12 orang
memenuhi
standar
0-6 orang
memenuhi
standar
Hal 82
5-16 SOP
3-4 SOP
0-2 SOP
Hal 29
Ada, lengkap
Ada, tdak
lengkap
Ada, tdak
lengkap
Ada, tdak
lengkap
Tidak ada
Hal 42
Tidak ada
Hal 42
Tidak ada
Hal 42
Ada, lengkap
Ada, tdak
lengkap
Tidak ada
Hal 42
Ada, lengkap
Ada, tdak
lengkap
Tidak ada
Hal 81
Ada, lengkap
Ada, tdak
lengkap
Tidak ada
Hal 81
Ada, lengkap
Ada, tdak
lengkap
Tidak ada
Hal 42
>80% pencatatan
ada
40-80%
pencatatan ada
Hal 42
>80% pelaporan
ada
40-80%
pelaporan ada
Hal 42
<40%
pencatatan
ada
<40%
pelaporan
ada
<40% data
ada
Tidak ada
Hal 42
Hal 52
Hal 54
Ada, lengkap
Ada, lengkap
Ada, lengkap
Ada, lengkap
Ada, tidak
lengkap
Ada, tidak
lengkap
196
Tidak ada
standar
Tidak ada/
Tidak ada
bukti
Hal 82
Tidak ada
Hal 87
Tidak ada
Hal 87
Daftar
inventaris
kendaraan
dinas
Standar alat
Puskesmas
Ada, lengkap
Ada, tidak
lengkap
Tidak ada
Hal 89
Ada, koordinator
alat mengetahui
Tidak ada
Hal 87
Penanggung
jawab alkes
Ada SK dan
uraian tugas
Hal 22
Pemenuhan
standar alkes
>80% memenuhi
standar
Hal 86
Fungsi alat
kesehatan
>80% berfungsi
baik
Hal 87
Kebersihan
peralatan
SOP peralatan
Prosedur
Pemakaian Alat
Proses
Pemantauan
alkes dan
kondisi alkes
Puskesmas
Pemeliharaan
peralatan/
kalibrasi
>80% bersih
40-80% bersih
Tidak ada
SK dan
uriaan tugas
<40%
memenuhi
standar
<40% tidak
berfungsi
baik
<40% bersih
Ada, tapi
koordinator alat
tidak mengetahui
Ada SK dan
tidak ada uraian
tugas
40-80%
memenuhi
standar
40-80%
berfungsi baik
Hal 87
>80% SOP
Ada, sesuai
prosedur
40-80% SOP
Ada, tidak sesuai
prosedur
<40% SOP
Tidak ada
Hal 31
Hal 88
Dilakukan,
minimal tiap 3
bulan
Dilakukan, l tiap
6 bulan
Tidak ada
Hal 88
terjadwal dan
Tidak terjadwal
dilakukan
dan dilakukan
minimal 1
minimal 1 kali
kali setahun
setahun
Total Skor Pencapaian Peralatan (B3)
Tidak ada
Hal 88
Hal 122
9
10
11
12
B4
1
2
3
4
5
6
7
8
6 - 9 m2
< 6 m2
Hal 70
Cukup bersih
Kotor
Hal 69
Tidak
dipantau
Hal 122
>12m2
memenuhi
standar, suhu
ruangan tidak
dipantau
9 -12m2
< 9 m2
Hal 70
Tidak lembab
Cukup lembab
Hal 69
cahaya cukup
cahaya kurang
Hal 72
1 orang
Apoteker,
>80% ada
1 orang TTK
Sangat
lembab
Tidak ada
atau terlalu
banyak
cahaya
1 orang,
bukan TTK
<40% ada
Hal 86
Hal 92
40-80% ada
197
9
10
11
12
13
14
15
Lemari
narkotika
berkunci
Resep
Ada, berkunci
Ada, tidak
berkunci
Tidak ada
Hal 92
Ada ,lengkap
Tidak ada
Hal 123
Ada , lengkap
dan benar
Ada,, tidak
lengkap
Ada, benar, tetapi
tidak lengkap
Hal 123
>80% ada
40-80% ada
Tidak
ada/ada
tetapi salah
<40% ada
Hal 122
>80% SOP
40-80% SOP
<40% SOP
Hal 32
>80% SOP
40-80% SOP
<40% SOP
Hal 33
Pemegang
program dan
semua petugas
kamar obat tahu
Sebagian petugas
kamar obat tidak
tahu
Tidak tahu
Hal 37
>80% kegiatan
40-80% kegiatan
<40%
kegiatan
Hal 122
>80% kegiatan
40-80% kegiatan
<40%
kegiatan
Hal 122
>80% pencatatan
ada
40-80%
pencatatan ada
Hal 44
>80% pelaporan
ada
40-80%
pelaporan ada
Hal 44
>80% ada
40-80% ada
<40%
pencatatan
ada
<40%
pelaporan
ada
<40% ada
Hal 44
Dilaksanakan
tiap bulan dan
terdokumentasi
dengan jadwal
tertentu dan ada
tindak lanjut
Dilaksanakan
tidak tiap bulan
dan
terdokumentasi
dengan jadwal
tertentu dan ada
tindak lanjut
Hal 54
18
Proses
Kegiatan dalam
gedung yang
dilaksanakan
Kegiatan luar
gedung yang
dilaksanakan
Pencatatan
19
Pelaporan
20
Data
pelaksanaan
pelayanan
kefarmasian
Evaluasi
pelayanan
kefarmasian
16
17
21
B5
1
2
3
4
Dilaksanaka
n tiap 6
bulan dan
terdokument
asi dengan
jadwal
tertentu dan
ada tindak
lanjut
Total skor pencapaian Pelayanan Kefarmasian dan Obat (B4)
Keuangan
Input
SOP Keuangan
Proses
Pencatatan
Bendahara
penerimaan
Pelaporan
Bendahara
Penerimaan
Visualisasi data
Bendahara
Penerimaan
>80% SOP
40-80% SOP
<40% SOP
>80% pencatatan
ada
40-80%
pencatatan ada
>80% pelaporan
ada
40-80%
pelaporan ada
<40%
pencatatan
ada
<40%
pelaporan
ada
<40% data
ada
198
Hal 31
Hal 43
Hal 43
Hal 43
5
6
7
8
C
C1
1
2
Pencatatan
>80% pencatatan
Bendahara
ada
pengeluaran
Pelaporan
>80% pelaporan
Bendahara
ada
pengeluaran
Visualisasi data
>80% data ada
Bendahara
Pengeluaran
Pemantauan
Ada, setiap bulan
keuangan oleh
Kepala
Puskesmas
Rencana
Ada, selama 2
Anggaran
tahun
tahunan,
bulanan
Total skor Keuangan (B5)
PELAYANAN KESEHATAN
Upaya Promosi Kesehatan
Input
Uraian tugas
Ada, ada
dokumen
Ruangan
Ada ruang
Promkes
khusus,luas > 9
m2
Sarana
Penyuluhan
Jenis Media
Penyuluhan yg
tersedia di
Puskesmas
Jumlah topik
media
penyuluhan
Jumlah tenaga
penyuluh
Kompetensi
tenaga
koordinator
penyuluh
( promkes)
SOP Promosi
Kesehatan
5
6
7
8
9
10
11
Indikator
kinerja program
promkes
Proses
Kegiatan dalam
gedung
yang
dilaksanakan
Kegiatan luar
gedung
yang
dilaksanakan
40-80%
pencatatan ada
<40%
pencatatan
ada
<40%
pelaporan
ada
<40% data
ada
Hal 43
Hal 43
Hal 43
ada, setiap 3
bulan
Tidak teratur
dipantau
Hal 15
Ada, selama 1
tahun
Tidak ada
Hal 52
40-80%
pelaporan ada
40-80% data ada
Tidak ada
Hal 17
Ada ruang ,
bergabung
dgn ruang
lain , luas <
9 m2
< 5 jenis alat
ada dan
berfungsi
Hal 71
Hal 93
10 - 15 jenis alat
ada dan
berfungsi
4-5 jenis
2-3 jenis
0- 1 jenis
Hal 93
6 - 7 topik
3 5 topik
0 - 2 topik
Hal 93
> 12 orang
4 - 11 orang
< 3
Hal 82
1 orang sarjana/
DIII Kesehatan
dengan sertifikasi
penyuluh
1 orang
sarjana/DIII
Kesehatan, tidak
dengan sertifikasi
penyuluh
1 atau dalam
proses
penyusunan
Tidak tahu
tetapi ada bukti
bukan
sarjana/DIII
Kesehatan
Hal 82
Tidak ada
Hal 32
Tidak tahu
dan tidak
ada bukti
Hal 37
>80% kegiatan
40-80% kegiatan
<40%
kegiatan
Hal 129
>80% kegiatan
40-80% kegiatan
<40%
kegiatan
Hal 130
2 - 4 SOP
Pemegang
program tahu dan
ada bukti
199
12
Pembinaan
Desa/
Kelurahan
Siaga Aktif &
Poskesdesnya
13
> 4 x jumlah
Desa Siaga &
Poskesdesnya ,
ada bukti
2 - 3 x jumlah
Desa Siaga &
Poskesdesnya ,
ada bukti
Pengukuran
Pentahapan
Desa/
Kelurahan
Siaga Aktif
Dilakukan
setahun sekali,
100 % Desa, ada
bukti, direkap/
dianalisa
14
Pengkajian
PHBS rumah
tangga
Dilakukan
setahun sekali pd
20 % KK, ada
bukti survey ,
dianalisa
15
Intervensi dan
Penyuluhan
PHBS pada
Kelompok
Rumah Tangga
>6 x Total
Posyandu, ada
bukti
Dilakukan
setahun sekali,
80% - <100 %
Desa, ada
bukti,belum
direkap/dianalisa
Dilakukan
setahun sekali pd
< 20% KK , Ada
bukti
survey,belum
dianalisa
>2 - <6 x Total
Posyandu,
ada bukti
16
Intervensi dan
Penyuluhan
PHBS pada
Institusi
Pendidikan
Intervensi dan
Penyuluhan
PHBS pada
Institusi
Kesehatan
Intervensi dan
Penyuluhan
PHBS pada
Tempat Umum
Intervensi dan
Penyuluhan
PHBS pada
Tempat Kerja
Intervensi dan
Penyuluhan
PHBS pada
Pondok
Pesantren
Pembinaan
Posyandu
> 2 x Total
Sekolah,
ada bukti
< 2 x Total
Sekolah,
ada bukti
> 2 x Total
Sarkes ,
ada bukti
17
18
19
20
21
22
Pengukuran
Tingkat
Perkembangan
Posyandu
1 x jumlah
Desa
Siaga/Poskes
des atau
tidak ada
bukti
Tidak
dilakukan
setiap tahun
atau tidak
ada bukti
Hal 130
Hal 130
Pengkajian
tidak
dilakukan
setiap tahun
atau tidak
ada bukti
<2 x Total
Posyandu
atau tidak
ada bukti
Hal 130
Hal 130
Tidak
melakukan,
atau tidak
ada bukti
Hal 130
< 2 x Total
Sarkes,
ada bukti
Tidak
melakukan,
atau tidak
ada bukti
Hal 130
< 2 x Total
Tempat Umum,
ada bukti
Hal 130
> 2 x Total
Tempat Kerja ada
bukti,
< 2 x Total
Tempat Kerja,
ada bukti
Tidak
melakukan,
atau tidak
ada bukti
Tidak
melakukan,
atau tidak
ada bukti
< 25 %
Ponpes yang
ada atau
tidak ada
bukti
< 80 %
Posyandu ,
atau tidak
ada bukti
Tidak
dilakukan
setiap tahun
atau tidak
ada bukti
Hal 130
Hal 130
Hal 130
Hal 130
40 % Ponpes yg
ada,
ada bukti
25 < 40 %
Ponpes yang ada,
ada bukti
100 % Posyandu
, ada bukti
80 - <100%
Posyandu , ada
bukti
Dilakukan
setahun sekali,
100 % Posyandu,
ada bukti,
direkap/
dianalisa
Dilakukan
setahun sekali, 80
% -<100 %
Posyandu, ada
bukti,
Belum direkap/
dianalisa
200
23
Pengukuran
Tingkat
Perkembangan
Poskesdes
24
Pengembangan
UKBM lain
sesuai kondisi
lokal (Posyandu
Lansia ,
Poskestren,
SBH, Pos
UKK,Polindes,
Posbindu PTM,
dll)
Penyuluhan
Napza
25
26
27
Frekuensi
Penyuluhan
kelompok/radio
sentral tentang
Kesehatan di
dalam gedung
Puskesmas
Rencana/jadwal
kegiatan
Tidak
dilakukan
setiap tahun
atau tidak
ada bukti
Hal 130
Tidak ada
UKBM lain
yang
dikembangk
an atau tidak
ada bukti
Hal 130
17,5%-<20 %,
ada bukti
< 17,5 %,
atau tidak
ada bukti
Hal 130
5 - 11 x jml
petugas penyuluh
1 - 4 x jml
petugas
penyuluh
Hal 130
Ada,
dilaksanakan
sesuai rencana
>80% pencatatan
ada
Ada, tidak
dilaksanakan
sesuai rencana
40-80%
pencatatan ada
Tidak ada
atau tidak
ada bukti
<40%
pencatatan
ada
<40%
pelaporan
ada
<40% data
ada
Tidak ada/
Tidak ada
bukti
Dilakukan
setahun sekali,
100 % Poskesdes,
ada bukti,
direkap/
dianalisa
Ada 3-6 UKBM
lain yang
dikembangkan,
ada bukti
Dilakukan
setahun sekali, 80
- 99 % Poskesdes
ada bukti,
Belum direkap/
dianalisa
Ada 1-2 UKBM
lain yang
dikembangkan,
ada bukti
28
Pencatatan
29
Pelaporan
80-100%
pelaporan ada
40-80%
pelaporan ada
30
Visualisasi data
31
Evaluasi kinerja
program
C2
1
2
3
Ada,,setiap
Ada, setiap
tribulan, ada
6 bulan 1th,
bukti
ada bukti
Total skor pencapaian Upaya Promosi Kesehatan (C1)
Usaha Kesehatan Lingkungan
Input
Luas ruangan
Ada ruang
Sanitasi
khusus,luas ,> 9
m2,
Kebersihan
Ruangan
Sanitasi
Jumlah
peralatan
sanitasi
Jumlah tenaga
kesling
bersih
Ada ruang ,
bergabung dgn
ruang lain luas ,>
9 m2
Kurang bersih
15 - 29 ada dan
berfungsi baik
Ada, merangkap
tugas
201
Hal 44
Hal 44
Hal 44
Hal 54
Tidak ada
ruangan/luas
< 9 m2
Hal 70
kotor
Hal 69
0 14 ada
dan
berfungsi
baik
Tidak ada
Hal 94
Hal 83
Kompetensi
tenaga kesling
Indikator
Kinerja
Program
11
SOP Kesling
Proses
Kegiatan dalam
gedung yang
dilaksanakan
Kegiatan luar
gedung yang
dilaksanakan
Rencana
kegiatan
Pencatatan
12
Pelaporan
13
Visualisasi data
14
Evaluasi kinerja
program
8
9
10
C3
1
2
3
4
5
6
7
8
minimal DIII
Kesehatan
Lingkungan
Seluruh
pemegang
program
mengetahui
minimal
D1 Kesehatan
Lingkungan/SPP
H
tidak
mempunyai
ijazah
sarjana/
DIII
Kesling, D-1
Kesling
Tidak ada
yang
mengetahui
indikator
kinerja
0 -1 SOP
Hal 83
Hal 37
Hal 32
4 -5 SOP
Sebagian
pemegang
program tidak
mengetahui
indikator kinerja
2 -3 SOP
>80% kegiatan
40-80% kegiatan
<40%
kegiatan
Hal 131
>80% kegiatan
40-80% kegiatan
<40%
kegiatan
Hal 131
Ada dokumen,
lengkap
>80% pencatatan
ada
Ada dokumen,
tidak lengkap
40-80%
pencatatan ada
tidak ada
Hal 52
Hal 44
>80% pelaporan
ada
40-80%
pelaporan ada
Hal 44
<40%
pencatatan
ada
<40%
pelaporan
ada
<40% data
ada
tidak ada
Hal 44
Hal 54
Ada dokumen,
Ada dokumen,
lengkap,tiap
tidak lengkap
bulan
,tidak tiap bulan
Total Skor Pencapaian Upaya Kesehatan Lingkungan (C2)
202
Hal 70
Hal 70
Hal 69
Hal 69
Hal 70
Hal 94
Hal 82
Hal 85
Indikator
Kinerja
Program
Seluruh
pemegang
program
mengetahui
10
SOP KIA-KB
Proses
Kegiatan dalam
gedung yang
dilaksanakan
Kegiatan luar
gedung yang
dilaksanakan
Informed
consent
>80% SOP
11
12
13
14
15
16
17
Pemetaan
sasaran KIA
Rencana
kegiatan
Pencatatan
Pelaporan
Sebagian
pemegang
program tidak
mengetahui
indikator kinerja
40-80% SOP
Tidak ada
yang
mengetahui
indikator
kinerja
<40% SOP
>80% kegiatan
80-100%
kegiatan
>80% kegiatan
Dilakukan dan
disimpan dengan
benar
Ada, lengkap
Hal 37
Hal 32
<40%
kegiatan
Hal 133
40-80% kegiatan
<40%
kegiatan
Hal 133
Tidak
dilakukan
Hal 36
Tidak ada
Ada dokumen,
lengkap
80-100%
pencatatan ada
Dilakukan, tidak
disimpan dengan
benar
Ada, tidak
lengkap
Ada dokumen,
tidak lengkap
40-80%
pencatatan ada
tidak ada
80-100%
pelaporan ada
40-80%
pelaporan ada
40-80% data ada
<40%
pencatatan
ada
<40%
pelaporan
ada
<40% data
ada
tidak ada
18
Visualisasi data
19
Evaluasi kinerja
program
Ada dokumen,
lengkap,tiap bulan
C4
Ada dokumen,
tidak lengkap
,tidak tiap bulan
Total skor pencapaian Upaya KIA-KB (C3.1)
Ruang laktasi
3
4
Kebersihan
Jumlah
Peralatan
Bersih
21-26 item ada dan
berfungsi
Tenaga gizi
1 orang,
S1/DIV/DIII Gizi
Indikator
kinerja program
gizi
pelaksana program
gizi mengetahui
semua indikator
kinerja gizi
SOP Gizi
Masyarakat
Ada ruang
khusus,luas ,> 6
m2,
11- 15 SOP
Ada ruang ,
bergabung dgn
ruang lain luas
,> 9 m2
Ada ruang ,
bergabung dgn
ruang lain luas
,> 6 m2
Kurang bersih
10-20 item ada
dan berfungsi
1orang, bukan
S1/DIV/DIII
Gizi
Pelaksana
program gizi
tidak
mengetahui
sebagian
indikator
kinerja
7-10 SOP
203
Hal 133
Hal 52
Hal 45
Hal 45
Hal 45
Hal 54
Tidak ada
ruangan/luas
< 9 m2
Hal 66
Tidak ada
ruangan/luas
< 6 m2
Hal 66
Kotor
0-9 item ada
dan
berfungsi
Tidak ada
Hal 66
Hal 100
Hal 81
Pelaksana
program gizi
tidak
mengetahui
indikator
kinerja gizi
Hal 37
0-6 SOP
Hal 28
12
Proses
Kegiatan dalam
gedung yang
dilaksanakan
Kegiatan luar
gedung yang
dilaksanakan
Pemetaan
Kadarzi
Rencana
kegiatan Gizi
Pencatatan Gizi
13
Pelaporan Gizi
>80% pelaporan
ada
14
Visualisasi Data
8
9
10
11
15
C5
C5
a
1
2
3
8-10 kegiatan
4-7 kegiatan
0-3 kegiatan
Hal 134
11-14 kegiatan
6-10 kegiatan
0-5 kegiatan
Hal 134
Ada dokumen,
lengkap
Ada dokumen,
lengkap
>80% pencatatan
ada
Ada dokumen,
tidak lengkap
Ada dokumen,
tidak lengkap
40-80%
pencatatan ada
Tidak Ada
Hal 134
Hal 52
Hal 40
40-80%
pelaporan ada
Tidak Ada
dokumen,
<40%
pencatatan
ada
<40%
pelaporan
ada
<40% data
ada
Tidak ada
dokumen,
Hal 40
Hal 40
Hal 54
40-80% data
ada
Evaluasi kinerja
Ada dokumen,
Ada dokumen,
program gizi
lengkap,tiap bulan
tidak lengkap
dan atau tidak
tiap bulan
Total skor pencapaian Upaya Gizi Masyarakat (C4)
Ada, > 12 m2
Ada, 9 - 12 m2
Ada,< 9 m2
Hal 70
Bersih
>80% jenis alat
ada dan berfungsi
Kurang bersih
40-80% jenis
alat ada dan
berfungsi
Ada, suhu
sesuai standar
tidak selama 1
bulan
Kotor
<40% jenis
alat ada dan
berfungsi
Sebagian
ada, suhu
tidak sesuai
standar
selama 1
bulan
Tidak ada
Hal 69
Hal 99
Hal 100
Hal 83
Lemari es buka
atas,thermomet
er,alat
pemantau suhu
beku 2-8C
Tenaga
Surveillance
(termasuk
PTM)
1 orang, dengan
sertifikasi
pelatihan
epidemiologi
1orang, tidak
dengan
sertifikasi
pelatihan
epidemiologi
Tenaga
Imunisasi
1orang, tidak
dengan
sertifikat
imunisasi
Tidak ada
Indikator
kinerja program
pencegahan
penyakit
pemegang program
pencegahan
penyakit
mengetahui
indikator kinerja
program
Sebagian
pemegang
program
pencegahan
penyakit tidak
mengetahui
indikator
kinerja
Tidak ada
yang
mengetahui
ndikator
kinerja
program
204
Hal 37
9
10
11
SOP
Surveilans,
PTM
dan
imunisasi
Proses
Kegiatan dalam
gedung
yang
dilaksanakan
Kegiatan luar
gedung
yang
dilaksanakan
Rencana
kegiatan
Pemantauan
suhu lemari
es/cold chain 28C
Pemantauan
dengan grafik
penyakit
potensial
wabah/KLB
secara
mingguan
>80% SOP
40-80% SOP
<40% SOP
Hal 34
>80% kegiatan
40-80%
kegiatan
<40%
kegiatan
Hal 135
>80% kegiatan
40-80%
kegiatan
<40%
kegiatan
Hal 135
Ada dokumen,
lengkap
Ada, tercatat setiap
hari dengan suhu
2-8C
tidak ada
Hal 52
Tidak ada
atau
Suhu di luar
2-8C
ada bukti
Pemantauan
0-1 penyakit
dan bukti
tindak lanjut
saat terjadi
KLB atau
peningkatan
kasus
<40%
pencatatan
ada
<40%
pelaporan
ada
<40% data
ada
Ada
dokumen,
tidak
lengkap
Hal 47
Hal 46
Hal 46
Hal 46
Hal 46
Hal 54
14
Pencatatan
>80% pencatatan
ada
Ada dokumen,
tidak lengkap
Ada, tidak
setiap hari
dengan suhu
2-8C
ada bukti
Pemantauan 2-3
penyakit dan
bukti tindak
lanjut saat
terjadi KLB
atau
peningkatan
kasus
40-80%
pencatatan ada
15
Pelaporan
>80% pelaporan
ada
40-80%
pelaporan ada
16
Visualisasi data
17
40-80% data
ada
Ada dokumen,
lengkap,tidak
tiap
minggu//bulan
Evaluasi
Ada dokumen,
program
lengkap,tiap
berkala
minggu/bulan
mingguan dan
bulanan
Total Skor Pencapaian Upaya Pencegahan Penyakit (C5a)
12
13
b
1
3
4
ada bukti
Pemantauan 4-5
penyakit dan bukti
tindak lanjut saat
terjadi KLB atau
peningkatan kasus
pemegang
program
mengetahui
40-80 %
indikator
kinerja
40-80% SOP
pemegang
program
mengetahui
< 40 %
indikator
kinerja
<40% SOP
>80% kegiatan
40-80%
kegiatan
>80% kegiatan
40-80%
kegiatan
>80% SOP
205
Hal 37
Hal 29
<40%
kegiatan
Hal 137
<40%
kegiatan
Hal 137
6
7
8
9
C6
C6
a
1
2
3
4
5
8
9
10
11
Rencana
kegiatan
bulanan dan
tahunan
Pencatatan
Ada dokumen,
lengkap
Ada dokumen,
tidak lengkap
>80% pencatatan
ada
40-80%
pencatatan ada
tidak ada
<40%
pencatatan
ada
Pelaporan
>80% pelaporan
40-80%
<40%
ada
pelaporan ada
pelaporan
ada
Visualisasi data
>80% data ada
40-80% data
<40% data
ada
ada
Evaluasi
Ada dokumen,
Ada
Ada
program
lengkap,tiap bulan
dokumen,
dokumen,
pemberantasan
lengkap, tidak
tidak
penyakit
tiap bulan
lengkap
Total Skor Pencapaian Upaya Pemberantasan Penyakit (C5b)
Hal 47
Hal 47
Hal 47
Hal 40
Hal 54
Upaya Pengobatan
Upaya Pengobatan di Poli Umum
Input
Alur pelayanan
Kompetensi
pemeriksa
Luas poli
Kebersihan
ruang
Tempat sampah
medis,
non
medis dan safety
box
Tempat
cuci
tangan/wastafel
(dalam poli, air
mengalir, kran
siku,
SOP
ditempel
di
dinding)
Peralatan poli
umum
Daftar
obat
yang dipakai
Indikator
Kinerja Program
Pengobatan
SOP Pengobatan
Proses
Kegiatan dalam
gedung yang
dilaksanakan
Ada, jelas
dokter
>12 m2
, bersih dan
terawat
Ada ketiganya
dan bertulisan
9 -12 m2,
kurang bersih
dan cukup
terawat
Hanya 1 atau 2
yang bertulisan
Ada 2 lengkap
Tidak ada
Hanya
Perawat,
dengan atau
tanpa surat
pelimpahan
tugas dan
wewenang
< 9 m2,
kondisi
kotor
Tidak ada
Hal 26
Hal 37
Hal 70
Hal 69
Hal 102
Ada 2
lengkap
Hal 71
40-80% jenis
alat tersedia dan
berfungsi
>80% ada
40 -80% ada
Seluruh pemegang
program
mengetahui
Sebagian
pemegang
program tidak
mengetahui
40-80% SOP
40-80%
kegiatan
>80% SOP
>80% kegiatan
206
<40% jenis
alat tersedia
dan
berfungsi i
<40% ada
Hal 102
Hal 124
Tidak ada
yang
mengetahui
Hal 37
<40% SOP
Hal 29
<40%
kegiatan
Hal 138
12
13
14
Kegiatan luar
gedung yang
dilaksanakan
Rekam Medik
>80% kegiatan
40-80%
kegiatan
<40%
kegiatan
Hal 138
Lengkap dengan
kode diagnosa
ICD X
Lengkap
dengan kode
diagnosa bukan
ICD X atau
tidak lengkap
dengan kode
diagnosa ICD X
Hanya 2 yang
benar
Tidak
lengkap
dengan kode
diagnosa
bukan ICD
X
Hal 35
Tidak ada
atau hanya 1
yang benar
Hal 63
Tidak ada
jadwal dan
dokumen
<40%
pencatatan
ada
<40%
pelaporan
ada
<40% data
ada
Tidak ada
Proses
pembersihan
alat
(dekontaminasi,
pembersihan
dan sterilisasi)
Jadwal jaga poli
umum
Dilakukan
ketiganya dengan
benar
Ada,dokumen
lengkap
Ada ,dokumen,
tidak lengkap
16
Pencatatan
Pengobatan
>80% pencatatan
ada
40-80%
pencatatan ada
17
Pelaporan
Pengobatan
>80% pelaporan
ada
40-80%
pelaporan ada
18
Visualisasi data
15
19
C6
b
1
2
3
4
40-80% data
ada
Evaluasi kinerja
Ada dokumen,
Ada dokumen,
program
lengkap,tiap bulan
lengkap, tiap 3
bulan
Total Skor Pencapaian Upaya Pengobatan (C6a)
Hal 49
Hal 49
Hal 49
Hal 54
Alur pelayanan
Kompetensi
pemeriksa
pasien
Jumlah dan
kompetensi
Dokter
Jam kerja
Puskesmas
>20m2
12-19 m2
Tidak ada
pelayanan
UGD
<12 m2
bersih
Kurang bersih
Kotor
1, perlengkapan
memenuhi
standar
1, perlengkapan
tidak memenuhi
standar
Tidak ada
Ada, jelas
Tidak ada
dokter
Hanya
Perawat,
dengan atau
tanpa surat
pelimpahan
tugas dan
wewenang
1 dokter tanpa
sertifikat GELS/
PPGD dokter
Tidak ada
dokter
1 dokter dengan
sertifikat GELS/
PPGD dokter
207
Hal 25
Hal 70
Hal 69
Hal 89
Hal 26
Hal 84
Hal 84
Jumlah dan
kompetensi
Perawat
> 4 orang,
mempunyai
sertifikat PPGD
perawat /BCLS
Tempat sampah
medis, non
medis dan safety
box
Tempat cuci
tangan/wastafel(
dalam UGD, air
mengalir, kran
siku, SOP
ditempel di
dinding)
Peralatan UGD
Ada ketiganya
dan bertulisan
Hanya 1 atau 2
yang bertulisan
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
Daftar obat
yang dipakai
Obat emergensi
Indikator
Kinerja Program
Jadwal jaga
dokter dan
perawat UGD
SOP
Kegawatdarurat
an
Proses
Kegiatan dalam
gedung yang
dilaksanakan
Kegiatan luar
gedung yang
dilaksanakan
Rekam Medik
Respon
time/waktu
tanggap
pelayanan
dokter di gawat
darurat
Proses
pembersihan
alat
(dekontaminasi,
pembersihan
dan sterilisasi)
1 orang,
tidak
mempunyai
sertifikat
PPGD
perawat
Tidak ada
Hal 84
Hal 106
Ada 2 lengkap
Ada 2
lengkap
Hal 66
40-80% jenis
alat tersedia dan
berfungsi
Hal 104
>80% ada
<40% jenis
alat tersedia
dan
berfungsi i
<40% ada
Hal 124
>80% obat
Seluruh
pemegang
program
mengetahui
Ada,dokumen
lengkap
<40% obat
Tidak ada
yang
mengetahui
Hal 104
Hal 37
7-9 SOP
4-8 SOP
Tidak ada
jadwal dan
dokumen
0-3 SOP
Hal 30
>80% kegiatan
40-80%
kegiatan
<40%
kegiatan
Hal 139
>80% kegiatan
40-80%
kegiatan
<40%
kegiatan
Hal 139
Lengkap dengan
kode diagnosa
ICD X
Lengkap dengan
kode diagnosa
bukan ICD X
atau tidak
lengkap dengan
kode diagnosa
ICD X
5-9 menit
Tidak
lengkap
dengan kode
diagnosa
bukan ICD
X
Hal 35
>10 menit
Hanya 2 yang
benar
Tidak ada
atau hanya 1
yang benar
5 menit
Dilakukan
ketiganya dengan
benar
208
Hal 63
22
Pengelolaan
limbah UGD
Pencatatan
Pengobatan
>80% pencatatan
ada
Ada, tidak
berfungsi
40-80%
pencatatan ada
24
Pelaporan
Pengobatan
>80% pelaporan
ada
40-80%
pelaporan ada
25
Visualisasi data
26
Evaluasi kinerja
program
23
C6
c
Ada,berfungsi
Perawat gigi
Alat gigi
Pengelolaan
limbah cair poli
gigi
Tempat sampah
medis dan non
medis
Bahan habis
pakai gilut
Indikator
kinerja program
gilut
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Hal 76
<40%
pencatatan
ada
<40%
pelaporan
ada
<40% data
ada
Tidak ada
Hal 49
Hal 49
Hal 49
Hal 54
Ada dokumen,
Ada dokumen,
lengkap,tiap
lengkap, tiap 3
bulan
bulan
Total Skor Pencapaian Upaya Pelayanan Kegawatdaruratan (C6b)
Input
Luas kamar
periksa gilut
Kebersihan
kamar periksa
gilut
Tenaga Dokter
Gigi
Tidak ada
SOP gilut
Proses
Proses
pembersihan,
dekontaminasi
dan sterilisasi
alat gigi
Kegiatan dalam
gedung yang
dilaksanakan
Kegiatan luar
gedung yang
dilaksanakan
Pengisian
Rekam medis
Rencana
kegiatan
12 - 16 m2
9 -11 m2
0-8 m2
Hal 70
Bersih
Kurang bersih
Kotor
Hal 69
1 orang, STR
ada, SIP tidak
berlaku
1 orang, STR
tidak ada
8-15 jenis alat
berfungsi
Sebagian tidak
sesuai prosedur
Tidak ada
Hal 86
Tidak ada
Hal 86
Hal 110
Hal 76
Hal 106
Tersedia, tidak
lengkap
17-21 jenis
tersedia
pemegang
program
mengetahui
10 -16 jenis
tersedia
Sebagian
pemegang
program
mengetahui
40-80% SOP
0-9 jenis
tersedia
Tidak ada
yang
mengetahui
Hal 111
Hal 37
<40% SOP
Hal 31
Sesuai SOP
Sebagian tidak
sesuai SOP
Tidak sesuai
SOP
Hal 63
>80% kegiatan
40-80%
kegiatan
<40%
kegiatan
Hal 140
2 kegiatan
1 kegiatan
0 kegiatan
Hal 140
Ada, lengkap
Ada, tidak
lengkap
Ada, tidak
sesuai
Tidak ada
Hal 35
Tidak ada
Hal 52
>80% SOP
Ada, sesuai
209
Tidak ada
16
17
18
19
C6
d
1
2
3
5
6
7
8
9
10
11
12
Pencatatan gilut
>80% pencatatan
ada
40-80%
pencatatan ada
<40%
pencatatan
ada
Pelaporan
>80% pelaporan
40-80%
<40%
ada
pelaporan ada
pelaporan
ada
Visualisasi data
>80% data ada
40-80% data ada
<40% data
ada
Evaluasi kinerja
Ada,tiap bulan
Ada,tiap 3 bulan
Ada, tiap 6
program
bulan
Total skor pencapaian Upaya Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
(C6c)
Hal 49
Hal 49
Hal 49
Hal 54
Upaya Laboratorium
Input
Luas ruang
laboratorium
Kebersihan
ruang
laboratorium
Pengelolaan
limbah cair
ruang
laboratorium
Tempat sampah
medis dan non
medis serta
safety box
Tenaga laborat
Jumlah
pemeriksaan
laboratorium
yang
dilaksanakan
Peralatan
laboratorium
Alat
Perlindungan
Diri /jas lab
lengan panjang
Ketersediaan
reagen
Indikator
kinerja program
laboratorium
SOP
laboratorium
Proses
Kegiatan dalam
gedung yang
dilaksanakan
>12m2
6-11 m2
0-5 m2
Hal 70
Bersih
Kurang bersih
Kotor
Hal 69
Ada
SPALberfungsi
baik dan atau
MOU
pembuangan
limbah medis
Semua ada dan
bertulisan
lengkap
SPAL tidak
berfungsi baik
dan atau MOU
pembuangan
limbah medis
Tidak ada
Hal 76
Tidak ada
Hal 106
Tidak
ada/bukan
analis
<40%
pemeriksaan
Hal 86
Hal 153
40 - 80%
Memenuhi
standar
Kurang
memenuhi
standar
<40%
Memenuhi
standar
Tidak
memenuhi
standar
Hal 114
Hal 127
Ada, lengkap
Ada ,sebagian
Tidak ada
Hal 112
pemegang
program
laboratorium
mengetahui
Sebagian
pemegang
program program
laboratorium
tidak mengetahui
indikator kinerja
Hal 37
>80% SOP
40-80% SOP
Tidak ada
yang
mengetahui
ndikator
kinerja
program
laboratorium
<40% SOP
Hal 32
>80% kegiatan
40-80% kegiatan
Hal 141
1 orang Analis
kesehatan dengan
pelatihan
>80%
pemeriksaan
>80% jenis
berfungsi
Memenuhi
standar
210
<40%
kegiatan
13
14
15
16
17
18
Kegiatan luar
gedung yang
dilaksanakan
Rencana
kegiatan
Pencatatan
>80% kegiatan
40-80% kegiatan
<40%
kegiatan
Hal 141
Ada dokumen,
lengkap
>80% pencatatan
ada
Ada dokumen,
tidak lengkap
40-80%
pencatatan ada
tidak ada
Hal 52
Hal 50
Hal 50
Hal 50
Hal 54
<40%
pencatatan
ada
Pelaporan
>80% pelaporan
40-80%
<40%
ada
pelaporan ada
pelaporan
ada
Visualisasi data
>80% data ada
40-80% data ada
<40% data
ada
Evaluasi
Ada dokumen,
Ada dokumen,
Ada
program
lengkap,tiap
lengkap,tidak
dokumen,
laboratorium
bulan
tiap bulan
tidak
berkala
lengkap
Total Skor Pencapaian Upaya Pelayanan Laboratorium (C6d)
211
No
Uraian
Skor
Pencapaian
(a)
Skor
tertinggi
(b)
Bobot
(c)
Sub total
(d)=Skor
Pencapaian
dibagi skor
tertinggi di kali
Bobot
d =(a : b) X c
Manajemen
............
...........
62
28
10
10
.............
...........
1. Manajemen operasional
2. Manajemen mutu
Sumber daya
.
.............
.............
.............
.............
26
32
24
42
18
6
6
6
6
6
.
.............
.............
.............
.............
1. Bangunan
2. Ketenagaan
3. Peralatan
4. Pelayanan Kefarmasian
5. Keuangan
Upaya Pelayanan Kesehatan
1.
2.
3.
4.
5.
.............
.............
62
28
38
30
8
8
8
8
.............
.............
.
.............
.............
.............
34
18
4
4
.............
.............
.............
.............
.............
38
52
38
36
4
3
2
1
100
.............
.............
.............
.............
.............
.............
.............
Tim Penilai
1.............................................
3.............................................
2.............................................
4.............................................
212
213
Manajemen
P2
Sumber Daya
Promkes
Kesling
KIA
KB
Gizi
Pencegahan
Peny
Pemberantasan
Peny
Pengob
Gadar
Gilut
Lab
4.8 -6
4.8 -6
5.6-7
5.6-7
5.6-7
5.6-7
3.2-4
3.2-4
3.2-4
2.4-3
1.6-2
0.8-1
3.64.79
3.6-4.79
3.6-4.79
4.2-4.59
4.2-4.59
4.24.59
4.24.59
2.4-3.19
2.4-3.19
2.4-3.19
1.82.39
1.21.79
0.60.79
<
3.59
< 3.59
< 3.59
< 4.19
< 4.19
< 4.19
< 4.19
<2.39
<2.39
<2.39
<1.79
<
1.19
<
0.59
M.
operasion
al
M.
mutu
Bangunan
Tenaga
Alat
Obat &
Kefarmasian
Keuangan
Nilai
tertinggi(B)
10
10
Nilai baik
bila >80%
8-10
8-10
4.8 -6
4.8 -6
4.8 6
6-7.99
6-7.99
3.6-4.79
3.6-4.79
<5.99
<5.99
< 3.59
< 3.59
Nilai cukup
bila 60%79%
Nilai
kurang bila
<59%
214
Lampiran 13
Penilaian Standar Puskesmas Rawat Inap
Instrumen penilaian standar Puskesmas untuk Puskesmas terdiri dari unsur manajemen
dan administrasi, sumber daya, 6 (enam) Upaya Wajib Puskesmas serta Penilaian Standar
Rawat Inap. Instrumen Penilaian ini dapat dipergunakan oleh pihak yang terkait dengan
pelayanan medik dasar seperti Dinas Kesehatan dan organisasi profesi. Bila dari hasil
penilaian tersebut ditemukan adanya ketidaksesuaian antara apa yang dilaksanakan oleh
sarana kesehatan dan faktor penyebabnya,maka penilai dapat memberikan intervensi guna
peningkatan pengelolaan maupun pengetahuan dan ketrampilan pelaksana sehingga mutu
pelayanannya dapat ditingkatkan.
PENILAIAN STANDAR PUSKESMAS RAWAT INAP TAHUN ..
KECAMATAN
.............................
NAMA PUSKESMAS
...
KABUPATEN/KOTA
.............................
Standar Pengukuran
No
Parameter
SKOR 2
1
A.1
1
2
3
Manajemen dan Administrasi
Input
Ijin Operasional
Ada, masih
berlaku
Ada,
tertulis,seluruh
karyawan
Puskesmas
memahami
Ada, terpampang
Ada dan
terpampang
>80% petugas
mempunyai
Skor
Pencapaian
Sesuai
Buku
Standar
Puskesmas
Verifikasi
SKOR 1
SKOR 0
Ada, sedang
diusulkan atau
sudah tidak
berlaku
Ada tertulis,
sebagian
karyawan
Puskesmas
memahami
Ada,tidak
terpampang
Ada, tidak
terpampang
40-80% petugas
mempunyai
Tidak ada
Hal 9
Tidak ada
Hal 9
Tidak ada
Hal 10
Tidak ada
Hal 11
<40%
petugas
mempunyai
Tidak ada
Hal 14
Hal 23
<40% jenis
layanan
terpampang
Tidak ada
Hal 23
Hal 25
Uraian Tugas
petugas Puskesmas
Jam kerja
Ada,terpampang
Jenis Pelayanan
Persyaratan
pelayanan
>80% jenis
layanan
terpampang
Ada, terpampang
Biaya/tarif
Ada di dinding,
sesuai Perda atau
aturan
Ada di dinding,
tidak sesuai
Perda atau
aturan
Tidak ada
Hal 25
Alur Pelayanan
Ada,terpampang,
sesuai dengan
Ada,
terpampang,
Tidak ada
Hal 26
10
Ada, tidak
terpampang
40-80% jenis
layanan
terpampang
Ada, tidak
terpampang
215
pelaksanaan
11
12
Denah
bangunan/ruangan/lo
kasi
Kawasan bebas
rokok
13
14
15
16
17
18
19
20
Penyimpanan
informed consent
21
Indikator Kinerja
Program
22
Pencatatan
manajemen
Pelaporan
manajemen
Rencana Usulan
Kegiatan (RUK)
Rencana
Pelaksanaan
Kegiatan
(RPK/POA)
Lokakarya mini
bulanan
Lokakarya mini
tribulanan (lintas
sektor)
Dokumen undangan
Lokmin, daftar hadir
dan notulen Lokmin
23
24
25
26
27
28
Ada dan
terpampang
Ada dan
terpampang
Benar benar bebas
rokok
tidak sesuai
dengan
pelaksanaan
Ada, tidak
terpampang
Ada, tidak
terpampang
Masih ada
tempat untuk
merokok
Tidak ada
Hal 26
Tidak ada
Hal 26
Tidak ada
kawasan
bebas
rokok
Tidak ada
Hal 26
Hal 26
Tidak ada
Hal 27
Tidak ada
Hal 27
<40% SOP
Hal 29
Ada, tidak
sesuai
Ada, sesuai
Ada, tidak
sesuai
Tidak ada
Hal 38
Tidak ada
Hal 37
Tidak
disimpan
Hal 36
Tidak ada
perencanaa
n
pencapaian
Hal 37
3-4 pencatatan
Ada
dokumen,tetapi
salah
Disimpan, tidak
bersama rekam
medik pasien
Sebagian
indikator kinerja
program ada
perencanaan
pencapaian
1-2 pencatatan
Tidak ada
Hal 42
>80 % ada
40 80 % ada
1-39 % ada
Hal 42
Ada, RUK 1
tahun terakhir
Ada, RPK/POA
1 tahun terakhir
Tidak ada
Hal 53
Tidak ada
Hal 53
10-12 kali/tahun,
7-9 kali/tahun
Hal 55
4 kali/tahun
2-3 kali/tahun
1-6
kali/tahun
1 kali/tahun
Hal 56
Ada, lengkap
Ada, tidak
lengkap
Tidak ada
Hal 42
Disimpan
bersama rekam
medik pasien
Seluruh indikator
kinerja program
ada perencanaan
pencapaian
29
Visualisasi data
cakupan kegiatan
pokok tahun lalu
6 Upaya wajib
1-3 Upaya
wajib
Hal 42
30
Evaluasi kinerja
Dilakukan setiap
Tiap 3 bulan
Tidak tentu
Hal 54
216
31
program
Laporan tahunan
bulan
Ada, selama 2
Ada, hanya
tahun terakhir
setahun terakhir
Total Skor Pencapaian Manajemen Operasional (A1)
A2
1
Manajemen Mutu
SK Tim Manajemen
Mutu
Survei Kepuasan
Masyarakat
Rata- rata Indeks
Kepuasan
Masyarakat (IKM)
Dokumen Survei dan
Pengolahan Data
Tindak lanjut hasil
survey IKM
3
4
5
Sarana pengaduan
(Kotak pengaduan,
unit pengaduan,
telpon, email dll)
SOP PPI
Tidak ada
9
10
11
Dokumen
Pengelolaan
Pengaduan
Dokumen
Pemantauan/penilaia
n standar Puskesmas
DokumennPemantau
an/penilaian kinerja
Puskesmas
Dokumen
Pemantauan PPI
Ada, dan
dilaksanakan
Ada, tidak
dilaksanakan
Tidak ada
Hal 58
Dilakukan tiap
6 bulan
80-100
Dilakukan setiap
tahun
40-79
Tidak
dlakukan
1-39
Hal 58
Hal 60
Ada, lengkap
Ada, tidak
lengkap
Ada, tidak
lengkap
Tidak ada
Hal 42
Tidak ada
Hal 59
Ada, lengkap
dengan SOP dan
penanggungjawa
b
Hal 60
>80% SOP
40-80 % SOP
Tidak ada
kotak
pengaduan
dan ATK
nya
<40% SOP
Hal 30
Ada, lengkap
.
Lengkap dan
ada tindak lanjut
Dokumen
lengkap
Dokumen
lengkap
Dokumen tidak
lengkap
Dokumen
lengkap
Dokumen tidak
lengkap
12
Pencatatan
>80%
pencatatan ada
40-80%
pencatatan ada
13
Pelaporan
>80% pelaporan
ada
40-80% pelaporan
ada
14
Visualisasi data
Tidak ada
Hal 60
Tidak ada
dan tidak
melakukan
Tidak ada
dan tidak
melakukan
Tidak ada
dan tidak
melakukan
<40%
pencatatan
ada
<40%
pelaporan
ada
<40% data
ada
Hal 60
Hal 64
Hal 60
Hal 42
Hal 42
Hal 42
Sumber Daya
Bangunan Dan Ruang
Input
Luas lahan
Luas bangunan
Air mengalir pada
ruang UGD,
tindakan, persalinan,
poli umum, poli gigi,
poli KIA-KB
Hal 42
Proses
8
>1000 m2,
>437 m2
<499 m2,
<350 m2
.
.
Hal 70
Hal 70
3-4 ruang
ada air mengalir
1-2 ruang
ada air
mengalir
Hal 71
217
Kondisi bangunan
Luas ruangan
Kondisi ruang
Kebersihan ruangan
Ventilasi ruangan
10
11
12
13
B2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Sarana Pengolahan
Limbah Padat
Sarana Pengolahan
Limbah Cair
Proses
Pengelolaan limbah
padat
90%
ada, fungsi baik
Baik
> 89%
ada, kurang
berfungsi baik
Rusak ringan
SOP Ketenagaan
Proses
Data ketenagaan
File Kepegawaian
Dokumen rencana
kerja/program kerja
Dokumen rencana
pengembangan
pegawai
Data STR dan SIP
tenaga medis
Data SIP/STR,
SIB/STR paramedis
Data pelatihan yang
pernah diikuti
pegawai
Pencatatan
Hal 66
Hal 68
Hal 70
Hal 69
Hal 69
30-38 ruang
memenuhi
standar
0-8 ruang tidak
memenuhi
standar/rusak
19-29 ruang
memenuhi standar
Bersih
Kurang bersih
Rusak
sedang
/berat
<19 ruang
memenuhi
standar
>19 ruang
tidak
memenuhi
standar/rusa
k
Kotor
>20% luas
lantai
80% ada, fungsi
baik
80% ada, fungsi
baik
Tidak ada
Hal 68
70-79% ada,
fungsi baik
70-79% ada,
fungsi baik
<70% ada,
fungsi baik
<70% ada,
fungsi baik
Hal 76
Hal 76
<40%
Hal 77
<40%
Hal 79
80-100%
40 - 79%
memenuhi
memenuhi standar
standar
Pengelolaan limbah
80-100%
40 - 79%
cair
memenuhi
memenuhi standar
standar
Total Skor Pencapaian Bangunan dan Ruang (B1)
Ketenagaan
Input
Standar tenaga
Puskesmas
ada, tidak
berfungsi
Ada, Kepala TU
melakukan
analisa
36 - 46
Ada, Kepala TU
tidak melakukan
analisa
18-35
Tidak ada
standar
Hal 82
<18
Hal 82
40 - 80%
memenuhi standar
<40%
memenuhi
standar
Hal 82
4-6 SOP
2-3 SOP
0-1 SOP
Hal 29
Ada, lengkap
Ada, lengkap
Ada, lengkap
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
.
.
.
Hal 42
Hal 42
Hal 42
Ada, lengkap
Tidak ada
Hal 42
Ada, lengkap
Tidak ada
Hal 81
Ada, lengkap
Tidak ada
Hal 81
Ada, lengkap
Tidak ada
Hal 42
>80%
pencatatan ada
40-80%
pencatatan ada
<40%
pencatatan
ada
Hal 42
>80%
memenuhi
standar
218
13
Pelaporan
>80% pelaporan
ada
40-80% pelaporan
ada
<40%
pelaporan
ada
2
3
4
Peralatan
Daftar inventaris
alat
Data alkes
Puskesmas
Daftar inventaris
kendaraan dinas
Standar alat
Puskesmas
Penanggung jawab
alkes
Pemenuhan standar
alat
Fungsi alat
kesehatan
Kebersihan
peralatan
SOP peralatan
Proses
Pemantauan alkes
dan kondisi alkes
Puskesmas
Pemeliharaan
peralatan/ kalibrasi
9
10
11
B4
1
2
3
4
5
Ada, lengkap
Ada, lengkap
Ada, lengkap
Ada,
koordinator alat
mengetahui
Ada SK dan
uraian tugas
Ada, tidak
lengkap
Ada, tidak
lengkap
Ada, tidak
lengkap
Ada, tapi
koordinator alat
tidak mengetahui
Ada SK dan tidak
ada uraian tugas
>80%
memenuhi
standar
>80% berfungsi
baik
40 - 80%
memenuhi standar
>80% bersih
40-80% bersih
5-7 SOP
2-4 SOP
Dilakukan,
minimal tiap 3
bulan
terjadwal dan
dilakukan
minimal 1 kali
setahun
Total Skor Pencapaian Peralatan (B3)
40-80% berfungsi
baik
Tidak ada
Hal 87
Tidak ada
Hal 87
Tidak ada
Hal 89
Tidak ada
Hal 87
Tidak ada
SK dan
uriaan
tugas
<40%
memenuhi
standar
<40% tidak
berfungsi
baik
<40%
bersih
0-1 SOP
Hal 87
Hal 86
Hal 87
Hal 87
Hal 31
Dilakukan, l tiap 6
bulan
Tidak ada
Hal 88
Tidak terjadwal
dan dilakukan
minimal 1 kali
setahun
Tidak ada
Hal 88
Pencahayaan gudang
obat
Persyaratan tenaga
Ketersediaan
peralatan
kefarmasian (mortar,
stamfer, timbangan)
Hal 42
cahaya cukup
cahaya kurang
1 orang
Apoteker,
>80% ada
1 orang TTK
40 - 80% ada
219
Tidak ada
atau terlalu
banyak
cahaya
1 orang,
bukan TTK
<40% ada
.
.
.
Hal 70
Hal 69
Hal 122
.
.
Hal 70
Hal 69
Hal 72
Hal 86
Hal 92
Lemari narkotika
berkunci
Resep
Ada, berkunci
11
Ada , lengkap
dan benar
Ada, tidak
berkunci
Ada,, tidak
lengkap
Ada, benar, tetapi
tidak lengkap
12
13
14
Ketersediaan obat
SOP kefarmasian
SOP Gudang Obat
Proses
Kegiatan dalam
gedung yang
dilaksanakan
Kegiatan luar
gedung yang
dilaksanakan
Data kefarmasian
Evaluasi pelayanan
kefarmasian
>80% ada
>80% SOP
>80% SOP
40 - 80% ada
40 - 80% SOP
40 - 80% SOP
>80% kegiatan
40-80% kegiatan
>80% kegiatan
40-80% kegiatan
>80% ada
Dilaksanakan
tiap bulan dan
terdokumentasi
dengan jadwal
tertentu dan ada
tindak lanjut
40 - 80% ada
Dilaksanakan
tidak tiap bulan
dan
terdokumentasi
dengan jadwal
tertentu dan ada
tindak lanjut
10
15
16
17
18
19
20
B5
1
2
Ada ,lengkap
Tidak ada
Hal 92
Tidak ada
Hal 123
Tidak
ada/ada
tetapi salah
<40% ada
<40% SOP
<40% SOP
Hal 123
.
.
.
Hal 122
Hal 32
Hal 33
<40%
kegiatan
Hal 122
<40%
kegiatan
Hal 122
.
.
Hal 44
Hal 54
Hal 44
Hal 44
<40% ada
Dilaksanak
an tiap 6
bulan dan
terdokumen
tasi dengan
jadwal
tertentu dan
ada tindak
lanjut
Pencatatan
>80% pencatatan
40-80%
<40%
ada
pencatatan ada
pencatatan
ada
Pelaporan
>80% pelaporan 40-80% pelaporan
<40%
ada
ada
pelaporan
ada
Total skor pencapaian Pelayanan Kefarmasian dan Obat (B4)
KEUANGAN
Input
SOP Keuangan
Proses
Pencatatan
Bendahara
penerimaan
>80% SOP
40 - 80% SOP
<40% SOP
Hal 31
>80%
pencatatan ada
40-80%
pencatatan ada
<40%
pencatatan
ada
Hal 43
Pelaporan Bendahara
Penerimaan
>80% pelaporan
ada
40-80% pelaporan
ada
<40%
pelaporan
ada
Hal 43
Visualisasi data
Bendahara
Penerimaan
Pencatatan
Bendahara
pengeluaran
Pelaporan Bendahara
pengeluaran
Visualisasi data
Bendahara
Penerimaan
Pemantauan
keuangan oleh
3 data
2 data
0-1 data
Hal 43
5-6 pencatatan
3-4 pencatatan
0-2
pencatatan
Hal 43
4-5 pelaporan
2-3 pelaporan
Hal 43
3 data
2 data
0-1
pelaporan
0-1 data
Hal 43
Ada, setiap
bulan
ada, setiap 3
bulan
Tidak
teratur
Hal 15
5
6
7
8
220
C
C1
1
2
Kepala Puskesmas
Rencana Anggaran
tahunan, bulanan
PELAYANAN KESEHATAN
Upaya Promosi Kesehatan
Input
Uraian tugas
Ada, ada
dokumen
Ruangan Promkes
Ada ruang
khusus,luas > 9
m2
Sarana Penyuluhan
Kesehatan
Jenis Media
Penyuluhan yang
tersedia di
Puskesmas
Jumlah topik media
penyuluhan
Jumlah tenaga
penyuluh
Kompetensi tenaga
koordinator penyuluh
( promkes)
5
6
7
SOP Promosi
Kesehatan
Indikator kinerja
program promkes
10
Ada, selama 2
tahun
Proses
Kegiatan dalam
gedung yang
dilaksanakan
Ada, selama 1
tahun
dipantau
Tidak ada
Hal 52
Tidak ada
Hal 17
Ada ruang ,
bergabung
dgn ruang
lain , luas <
9 m2
< 5 jenis
alat ada
dan
berfungsi
Hal 71
Hal 93
10 - 15 jenis alat
ada dan
berfungsi
4-5 jenis
2-3 jenis
0- 1 jenis
Hal 93
6 - 7 topik
3 5 topik
0 - 2 topik
Hal 93
> 12 orang
4 - 11 orang
< 3
Hal 82
sarjana/
DIII Kesehatan
dengan
sertifikasi
penyuluh
2 - 4 SOP
sarjana/DIII
Kesehatan, tidak
dengan sertifikasi
penyuluh
bukan
sarjana/DIII
Kesehatan
Hal 82
1 atau dalam
proses
penyusunan
Tidak tahu tetapi
ada bukti
Tidak ada
Hal 32
Tidak
tahu dan
tidak ada
bukti
Hal 37
7-15 kegiatan
3 - 6 kegiatan
0-2
kegiatan
Hal 129
4 -5 kegiatan
2-3 kegiatan
0-1
kegiatan
Hal 130
1 x jumlah
Desa
Siaga/Posk
esdes atau
tidak ada
bukti
Tidak
dilakukan
setiap tahun
atau tidak
ada bukti
Hal 130
Hal 130
Hal 130
Pemegang
program tahu
dan ada bukti
11
12
Pembinaan Desa/
Kelurahan Siaga
Aktif &
Poskesdesnya
> 4 x jumlah
Desa Siaga &
Poskesdesnya ,
ada bukti
2 - 3 x jumlah
Desa Siaga &
Poskesdesnya ,
ada bukti
13
Pengukuran
Pentahapan Desa/
Kelurahan Siaga
Aktif
Dilakukan
setahun sekali,
100 % Desa, ada
bukti, direkap/
dianalisa
14
Pengkajian PHBS
Dilakukan
Dilakukan
setahun sekali,
80% - <100 %
Desa, ada
bukti,belum
direkap/dianalisa
Dilakukan
221
Pengkajian
rumah tangga
setahun sekali
pd 20 % KK,
ada bukti survey
, dianalisa
setahun sekali pd
< 20% KK , Ada
bukti
survey,belum
dianalisa
>2 - <6 x Total
Posyandu,
ada bukti
tidak
dilakukan
setiap tahun
atau tidak
ada bukti
<2 x Total
Posyandu
atau tidak
ada bukti
15
Intervensi dan
Penyuluhan PHBS
pada Kelompok
Rumah Tangga
>6 x Total
Posyandu, ada
bukti
16
Intervensi dan
Penyuluhan PHBS
pada Institusi
Pendidikan
Intervensi dan
Penyuluhan PHBS
pada Institusi
Kesehatan
> 2 x Total
Sekolah,
ada bukti
< 2 x Total
Sekolah,
ada bukti
> 2 x Total
Sarkes ,
ada bukti
< 2 x Total
Sarkes,
ada bukti
17
18
Intervensi dan
Penyuluhan PHBS
pada Tempat Umum
19
Intervensi dan
> 2 x Total
Penyuluhan PHBS
Tempat Kerja
ada bukti,
pada
Tempat Kerja
Intervensi dan
40 % Ponpes yg
Penyuluhan PHBS
ada,
pada Pondok Pesantren
ada bukti
20
< 2 x Total
Tempat Umum,
ada bukti
< 2 x Total
Tempat Kerja,
ada bukti
25 < 40 %
Ponpes yang ada,
ada bukti
Hal 130
Tidak
melakukan,
atau tidak
ada bukti
Tidak
melakukan,
atau tidak
ada bukti
Hal 130
Hal 130
Tidak
melakukan,
atau tidak
ada bukti
Tidak
melakukan,
atau tidak
ada bukti
< 25 %
Ponpes
yang ada
atau tidak
ada bukti
< 80 %
Posyandu ,
atau tidak
ada bukti
Hal 130
Hal 130
Hal 130
Hal 130
21
Pembinaan Posyandu
100 % Posyandu
, ada bukti
80 - <100%
Posyandu , ada
bukti
22
Pengukuran Tingkat
Perkembangan
Posyandu
Hal 130
Pengukuran Tingkat
Perkembangan
Poskesdes
Dilakukan
setahun sekali, 80
% -<100 %
Posyandu, ada
bukti,
Belum direkap/
dianalisa
Dilakukan
setahun sekali, 80
- 99 % Poskesdes
ada bukti,
Belum direkap/
dianalisa
Tidak
dilakukan
setiap tahun
atau tidak
ada bukti
23
Tidak
dilakukan
setiap tahun
atau tidak
ada bukti
Hal 130
24
Pengembangan
UKBM lain sesuai
kondisi lokal
(Posyandu Lansia ,
Poskestren, SBH,
Pos UKK,Polindes,
Posbindu PTM,dll)
Penyuluhan Napza
Dilakukan
setahun sekali,
100 %
Posyandu, ada
bukti,
direkap/
dianalisa
Dilakukan
setahun sekali,
100 %
Poskesdes, ada
bukti,
direkap/
dianalisa
Ada 3-6 UKBM
lain yang
dikembangkan,
ada bukti
Hal 130
17,5%-<20 %, ada
bukti
Tidak ada
UKBM lain
yang
dikembang
kan atau
tidak ada
bukti
< 17,5 %,
atau tidak
ada bukti
Hal 130
25
222
26
27
Frekuensi
Penyuluhan
kelompok/radio
sentral tentang
Kesehatan di dalam
gedung Puskesmas
Rencana/jadwal
kegiatan
28
Pencatatan
29
Pelaporan
30
Visualisasi data
31
Evaluasi program
berkala
C2
1
2
3
kesehatan, ada
bukti
>12 x jml
Petugas
penyuluh
5 - 11 x jml
petugas penyuluh
1 - 4 x jml
petugas
penyuluh
Ada,
dilaksanakan
sesuai rencana
>80%
pencatatan ada
Ada, tidak
dilaksanakan
sesuai rencana
40-80%
pencatatan ada
>80% pelaporan
ada
40-80% pelaporan
ada
Tidak ada
atau tidak
ada bukti
<40%
pencatatan
ada
<40%
pelaporan
ada
<40% data
ada
Tidak ada/
Tidak ada
bukti
Ada, setiap
Ada, setiap
tribulan, ada
6 bulan 1th,
bukti
ada bukti
Total skor pencapaian Upaya Promosi Kesehatan (C1)
Usaha Kesehatan Lingkungan
Input
Luas ruangan
Ada ruang
Sanitasi
khusus,luas ,> 9
m2,
KebersihanRuangan
Sanitasi
Jumlah peralatan
sanitasi
Hal 44
Hal 44
Hal 54
15 - 29 ada dan
berfungsi baik
Ada, merangkap
Tugas
Tidak ada
Hal 83
minimal
D1 Kesehatan
Lingkungan/SPP
H
tidak
mempunyai
ijazah
sarjana/
DIII
Kesling, D1 Kesling
Tidak ada
yang
mengetahui
indikator
kinerja
0 -2 SOP
Hal 83
Hal 37
Hal 32
Kompetensi tenaga
kesling
minimal DIII
Kesehatan
Lingkungan
Indikator Kinerja
Program
SOP Kesling
Proses
Kegiatan dalam
gedung yang
dilaksanakan
Kegiatan luar gedung
yang dilaksanakan
Rencana kegiatan
10
Hal 44
bersih
Jumlah tenaga
kesling
Ada ruang ,
bergabung dgn
ruang lain luas ,>
9 m2
Kurang bersih
Hal 130
Seluruh
pemegang
program
mengetahui
Tidak ada
ruangan/lua
s < 9 m2
Hal 70
kotor
Hal 69
0 14 ada
dan
berfungsi
baik
Hal 94
5 - 6 SOP
Sebagian
pemegang
program tidak
mengetahui
indikator kinerja
3 -4 SOP
>80% kegiatan
40-80% kegiatan
<40%
kegiatan
Hal 131
>80% kegiatan
40-80% kegiatan
Hal 131
Ada dokumen,
lengkap
Ada dokumen,
tidak lengkap
<40%
kegiatan
tidak ada
Hal 52
223
11
Pencatatan
>80%
pencatatan ada
40-80%
pencatatan ada
12
Pelaporan
>80% pelaporan
ada
40-80%
pelaporan ada
13
Visualisasi data
14
Evaluasi program
berkala
C3
1
2
3
4
5
6
7
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Ada dokumen,
Ada dokumen,
lengkap,tiap
tidak lengkap
bulan
,tidak tiap bulan
Total Skor Pencapaian Upaya Kesehatan Lingkungan (C2)
<40%
pencatatan
ada
<40%
pelaporan
ada
<40% data
ada
tidak ada
224
Hal 44
Hal 44
Hal 44
Hal 54
.
.
Hal 70
Hal 69
.
.
Hal 70
Hal 69
Hal 70
Hal 69
Hal 94
Hal 94
Hal 98
Hal 98
.
.
Hal 82
Hal 85
.
.
Hal 32
Hal 37
Hal 133
Hal 133
Hal 36
18
19
Pemetaan sasaran
KIA-KB
Rencana kegiatan
20
Pencatatan KIA-KB
21
22
23
C4
Ada, lengkap
Ada dokumen,
lengkap
>80%
pencatatan ada
Ada, tidak
lengkap
Ada dokumen,
tidak lengkap
40-80%
pencatatan ada
Pelaporan KIA- KB
>80% pelaporan
ada
40-80%
pelaporan ada
Ada dokumen,
Ada dokumen,
lengkap,tiap
tidak lengkap,
bulan
tidak tiap bulan
Total skor pencapaian Upaya KIA-KB (C3.1)
Ruang Laktasi
Ada ruang
khusus,luas ,> 9
m2,
3
4
Kebersihan
Jumlah Peralatan
Gizi dan Laktasi
Bersih
21-26 item ada
dan berfungsi
Ada ruang ,
bergabung dgn
ruang lain luas ,>
9 m2
Ada ruang ,
bergabung dgn
ruang lain luas ,>
9 m2
Kurang bersih
10-20 item ada
dan berfungsi
Tenaga gizi
Indikator kinerja
program gizi
1 orang,
S1/DIV/DIII Gizi
pelaksana
program gizi
mengetahui
semua indikator
kinerja gizi
1orang, bukan
S1/DIV/DIII Gizi
Pelaksana program
gizi tidak
mengetahui
sebagian indikator
kinerja
SOP Gizi
Masyarakat
Proses
Kegiatan dalam
gedung yang
dilaksanakan
Kegiatan luar
gedung yang
dilaksanakan
Pemetaan Kadarzi
>80% SOP
40-80% SOP
>80% kegiatan
8
9
10
11
Tidak ada
Hal 133
tidak ada
Hal 52
<40%
pencatatan
ada
<40%
pelaporan
ada
<40% data
ada
tidak ada
Hal 45
Hal 45
Hal 45
Hal 54
Tidak ada
ruangan/lua
s < 9 m2
Hal 70
Tidak ada
ruangan/lua
s < 9 m2
Hal 70
Kotor
0-9 item
ada dan
berfungsi
Tidak ada
.
.
Hal 69
Hal 101
Hal 83
Pelaksana
program
gizi tidak
mengetahui
indikator
kinerja gizi
<40% SOP
Hal 37
Hal 34
40-80% kegiatan
<40%
kegiatan
Hal 134
>80% kegiatan
40-80% kegiatan
<40%
kegiatan
Hal 134
Ada dokumen,
lengkap
Ada dokumen,
lengkap
>80% pencatatan
ada
Ada dokumen,
tidak lengkap
Ada dokumen,
tidak lengkap
40-80%
pencatatan ada
Tidak Ada
Hal 134
Tidak Ada
dokumen,
<40%
pencatatan
ada
<40%
pelaporan
ada
<40% data
ada
Hal 52
Hal 46
Hal 46
Hal 46
12
Rencana kegiatan
Gizi
Pencatatan Gizi
13
Pelaporan Gizi
>80% pelaporan
ada
40-80% pelaporan
ada
14
Visualisasi Data
225
15
C5
C5
a
1
2
3
Evaluasi program
gizi berkala
Ada dokumen,
tidak lengkap dan
atau tidak tiap
>bulan
Total skor pencapaian Upaya Gizi Masyarakat (C4)
Input
Ruang Imunisasi
Kebersihan
Peralatan
Imunisasi
Lemari es buka
atas,thermometer,a
lat pemantau suhu
beku 2-8C
Tenaga
Surveillance
(termasuk PTM)
Tenaga Imunisasi
Indikator kinerja
program
pencegahan
penyakit
SOP
Surveilans,
PTM dan imunisasi
Proses
Kegiatan dalam
gedung yang
dilaksanakan
Kegiatan luar
gedung yang
dilaksanakan
Rencana kegiatan
10
11
Tidak ada
dokumen,
Hal 54
Ada dokumen,
lengkap,tiap
bulan
12
Pemantauan suhu
lemari es/cold
chain 2-8C
13
Pemantauan
dengan grafik
penyakit potensial
wabah/KLB secara
mingguan
Ada, > 12 m2
Bersih
25-32 jenis alat
ada dan berfungsi
Ada, 9 - 12 m2
Kurang bersih
13-24 jenis alat
ada dan berfungsi
Ada,< 9 m2
Kotor
0-12 jenis
alat ada dan
berfungsi
Sebagian
ada, suhu
tidak sesuai
standar
selama 1
bulan
Tidak ada
.
.
.
1 orang, dengan
sertifikasi
pelatihan
epidemiologi
>1 orang, dengan
sertifikat imunisasi
>80% SOP
1orang, tidak
dengan sertifikasi
pelatihan
epidemiologi
1orang, tidak
dengan sertifikat
imunisasi
Sebagian
pemegang
program
pencegahan
penyakit tidak
mengetahui
indikator kinerja
40-80% SOP
Hal 69
Hal 100
Hal 83
Tidak ada
Tidak ada
yang
mengetahui
ndikator
kinerja
program
Hal 37
<40% SOP
Hal 34
>80% kegiatan
40-80% kegiatan
<40%
kegiatan
Hal 135
>80% kegiatan
40-80% kegiatan
<40%
kegiatan
Hal 135
Ada dokumen,
lengkap
Ada, tercatat setiap
hari dengan suhu
2-8C
Ada dokumen,
tidak lengkap
Ada, tidak setiap
hari dengan suhu
2-8C
tidak ada
Hal 52
Hal 47
ada bukti
Pemantauan 4-5
penyakit dan bukti
tindak lanjut saat
terjadi KLB atau
peningkatan kasus
ada bukti
Pemantauan 2-3
penyakit dan
bukti tindak
lanjut saat terjadi
KLB atau
peningkatan
kasus
Tidak ada
atau
Suhu di
luar 2-8C
ada bukti
Pemantaua
n 0-1
penyakit
dan bukti
tindak
lanjut saat
terjadi KLB
atau
peningkata
n kasus
Hal 46
pemegang program
pencegahan
penyakit
mengetahui
indikator kinerja
program
226
Hal 70
14
Pencatatan
>80% pencatatan
ada
40-80%
pencatatan ada
15
Pelaporan
>80% pelaporan
ada
40-80%
pelaporan ada
16
Visualisasi data
17
Evaluasi program
berkala mingguan
dan bulanan
Ada dokumen,
lengkap,tiap
minggu/bulan
Ada dokumen,
lengkap,tidak tiap
minggu//bulan
<40%
pencatatan
ada
<40%
pelaporan
ada
<40% data
ada
Ada
dokumen,
tidak
lengkap
3
4
5
Input
Indikator Kinerja
program
Pencatatan
Pelaporan
Visualisasi data
10
Evaluasi program
pemberantasan
penyakit
pemegang
program
mengetahui
> 80 % indikator
kinerja
pemegang
program
mengetahui
50 s/d 80 %
indikator kinerja
>80% SOP
40-80% SOP
pemegang
program
mengetaui
< 50 %
indikator
kinerja
<40% SOP
1
2
Hal 46
Hal 46
Hal 54
Hal 37
.
Hal 29
>80% kegiatan
>80% kegiatan
Dilaksanakan
secara berkala dan
dokumen lengkap
40-80% kegiatan
40-80% kegiatan
Ada dokumen,
lengkap
>80% pencatatan
ada
Dilaksanakan
secara berkala
dan dokumen,
tidak lengkap
Ada dokumen,
tidak lengkap
40-80%
pencatatan ada
>80% pelaporan
ada
40-80%
pelaporan ada
Ada dokumen,
lengkap,tiap bulan
Ada dokumen,
lengkap, tidak
tiap bulan
<40%
kegiatan
<40%
kegiatan
Tidak
dilaksanaka
n
tidak ada
<40%
pencatatan
ada
<40%
pelaporan
ada
<40% data
ada
Ada
dokumen,
tidak
lengkap
Hal 137
Hal 137
Hal 137
Hal 52
Hal 47
.
Hal 47
.
.
Hal 47
Hal 54
Hal 46
Upaya Pengobatan
Input
Luas ruangan poli
umum
Kebersihan ruang
poli umum
>12 m2
9 -12 m2
< 9 m2
Hal 70
Bersih dan
terawat
Kotor
Hal 69
227
Tempat sampah
medis
Tempat sampah
non medis
Tenaga dokter
Tenaga perawat
Jumlah Peralatan
Memenuhi
standar
Kondisi Peralatan
>80% berfungsi
baik
40-80% berfungsi
baik
>80% ada
40 80-% ada
1, tidak
mempunya
i sertifikat
GELS/PPG
D
Kurang
memenuhi
standar
<40%
berfungsi
baik
<40% ada
10
>80% ada
40-80% ada
<40% ada
Hal 124
Tidak ada
Hal 40
Tidak ada
yang
mengetahu
i
<40%
SOP
Hal 37
Hal 29
>80% kegiatan
40-80% kegiatan
<40%
kegiatan
Hal 138
>80% kegiatan
40-80% kegiatan
<40%
kegiatan
Hal 138
>80% lengkap
40-80 % lengkap
Hal 35
Ada dokumen,
lengkap
2 pencatatan
Ada dokumen,
tidak lengkap
1 pencatatan
<40%
lengkap
tidak ada
Hal 52
Tidak ada
Hal 49
>80% pelaporan
40-80% pelaporan
<40%
pelaporan
1 data
Tidak ada
Hal 49
.
.
Hal 49
Hal 54
11
12
13
SOP Pengobatan
16
Proses
Kegiatan dalam
gedung yang
dilaksanakan
Kegiatan luar
gedung yang
dilaksanakan
Rekam medis
17
Rencana kegiatan
18
Pencatatan
Pengobatan
Pelaporan
Pengobatan
Visualisasi data
Evaluasi kinerja
program
14
15
19
20
21
C6
b
Ada, tertulis,
sesuai standar
Ada, tertulis,
sesuai standar
2,mempunyai
sertifikat
GELS/PPGD/AT
LS/BTCLS
2, mempunyai
sertifikat PPGD
& GELS/ATCLS/
BTCLS
40-80% SOP
4-5 data
2-3 data
Ada dokumen,
Ada dokumen,
lengkap,tiap
lengkap, tiap 3
bulan
bulan
Total Skor Pencapaian Upaya Pengobatan (C6a)
Tidak ada
Hal 102
Tidak ada
Hal 102
Tidak ada
Hal 84
Hal 84
Hal 102
Hal 69
Hal 103
Input
Jam buka UGD
24 jam
Jam kerja
Puskesmas
11-14 SOP
7-10 SOP
228
tidak ada
pelayanan
UGD
0 - 6 SOP
Hal 25
Hal 30
3
4
5
Ambulans
operasional
Tempat sampah
medis
Tempat sampah
non medis
Pengelolaan
limbah UGD
Tenaga Dokter
Kompetensi
Dokter
10
11
>20m2
12-19 m2
<12 m2
Hal 70
bersih
Kurang bersih
Kotor
Hal 69
1, perlengkapan
memenuhi
standar
1, perlengkapan
memenuhi
standar
Ada,
tertulis,memenuhi
standar
Ada,
tertulis,memenuhi
standar
Ada, memenuhi
standar
>1
sertifikat GELS/
PPGD dokter
1, perlengkapan
tidak memenuhi
standar
1, perlengkapan
tidak memenuhi
standar
Ada,tidak tertulis,
tidak memenuhi
standar
Ada,tidak tertulis,
tidak memenuhi
standar
Ada, tidak
memenuhi standar
1
Hanya sebagian
mempunyai
sertifikat GELS/
PPGD dokter
Tidak ada
Hal 89
Tidak ada
Hal 89
Tidak ada
Hal 106
Tidak ada
Hal `106
Tidak ada
Hal 76
0
tidak
mempunyai
sertifikat
GELS/
PPGD
dokter
1, tidak
mempunyai
sertifikat
PPGD
perawat
<40%
memenuhi
standar
.
.
Hal 84
Hal 84
Hal 84
Hal 104
12
Tenaga Perawat
>4, mempunyai
sertifikat PPGD
perawat /BCLS
13
Peralatan medis
>80% memenuhi
standar
40-80% memenuhi
standar
14
Kondisi peralatan
>80% berfungsi
baik
40-80% berfungsi
baik
<40%
berfungsi
baik
Hal 87
15
>80% memenuhi
standar
40-80% memenuhi
standar
Hal 108
16
17
14-18 obat
pemegang
program
mengetahui
7-13 obat
Sebagian
pemegang program
mengetahui
.
.
Hal 109
Hal 37
>80% kegiatan
40-80% kegiatan
<40%
kegiatan
Hal 139
>80% kegiatan
40-80% kegiatan
<40%
kegiatan
Hal 139
20
Obat emergensi
Indikator kinerja
program kegawat
daruratan
Proses
Kegiatan dalam
gedung yang
dilaksanakan
Kegiatan luar
gedung yang
dilaksanakan
Informed consent
<40%
memenuhi
standar
1-6 obat
Tidak ada
yang
mengetahui
Hal 36
Rekam medis
Dilakukan, tidak
disimpan dengan
benar
Ada, tidak lengkap
Tidak
dilakukan
21
Dilakukan dan
disimpan dengan
benar
Ada, diisi
lengkap
Sama
sekali tidak
lengkap
Hal 35
Ada,sesuai
Tidak ada
Hal 63
18
19
22
Prosedur sterilisasi
229
23
Respon time/waktu
tanggap pelayanan
dokter di gawat
darurat
5 menit
5-9 menit
>10 menit
24
dokumen,
lengkap
dokumen, tidak
lengkap
tidak ada
25
dokumen,
lengkap
>80% pencatatan
ada
dokumen, tidak
lengkap
40-80% pencatatan
ada
tidak ada
26
Jadwal jaga
perawat
Pencatatan gadar
Hal 49
27
Pelaporan gadar
>80% pelaporan
ada
40-80% pelaporan
ada
Hal 49
28
Visualisasi data
Hal 49
29
<40%
pencatatan
ada
<40%
pelaporan
ada
<40% data
ada
Tidak ada
Evaluasi kinerja
Ada,tiap bulan
Ada,tiap 3 bulan
program
Total Skor Pencapaian Upaya Pelayanan Kegawatdaruratan (C6b)
Hal 54
C6
c
1
2
3
12 - 16 m2
9 -11 m2
0-8 m2
Hal 70
Bersih
Kurang bersih
Kotor
Hal 69
Tidak ada
Hal 86
Tidak ada
Hal 86
0-7 item
alat
berfungsi
baik
Tidak
sesuai
prosedur
Tidak ada
Hal 110
Hal 76
Hal 106
Hal 111
Hal 37
Hal 31
Perawat gigi
Alat gigi
Pengelolaan limbah
cair poli gigi
Sesuai prosedur
Sebagian tidak
sesuai prosedur
Tempat sampah
medis dan non
medis
Bahan habis pakai
gilut
Indikator kinerja
program gilut
Tersedia lengkap
dengan tulisan
Tersedia, tidak
lengkap
17-21 item
tersedia
pemegang
program
mengetahui
10 -16 item
tersedia
Sebagian
pemegang program
mengetahui
>80% SOP
40-80% SOP
0-9 item
tersedia
Tidak ada
yang
mengetahu
i
<40% SOP
Sesuai SOP
Sebagian tidak
sesuai SOP
Tidak
sesuai SOP
Hal 63
>80% kegiatan
40-80% kegiatan
<40%
kegiatan
Hal 140
8
9
10
11
12
SOP gilut
Proses :
Proses
pembersihan,
dekontaminasi dan
sterilisasi alat gigi
Kegiatan dalam
gedung yang
dilaksanakan
230
13
15
16
Kegiatan luar
gedung yang
dilaksanakan
Pengisian Rekam
medis
Rencana kegiatan
Pencatatan gilut
17
Pelaporan
18
Visualisasi data
19
Evaluasi kinerja
Ada,tiap bulan
Ada,tiap 3 bulan
program
Total skor pencapaian Upaya Pelayanan Kesehatan Gigi
dan Mulut (C6c)
14
C6
d
1
2
3
4
5
>80% kegiatan
40-80% kegiatan
<40%
kegiatan
Hal 140
Ada, lengkap
Tidak ada
Hal 35
Ada, sesuai
>80% pencatatan
ada
.
.
Hal 52
Hal 49
>80% pelaporan
ada
40-80% pelaporan
ada
Hal 49
Tidak ada
<40%
pencatatan
ada
<40%
pelaporan
ada
<40% data
ada
Ada, tiap 6
bulan
Hal 49
Hal 54
Upaya Laboratorium
Input
Luas ruang
laboratorium
Kebersihan ruang
laboratorium
Pengelolaan limbah
cair ruang
laboratorium
dengan bukti IPAL
/MOU Limbah Cair
Tempat sampah
medis dan non
medis
Tenaga laborat
>9 m2
6-8 m2
0-5 m2
Hal 70
Bersih,
Kurang bersih
Kotor
Hal 64
Ada, memenuhi
standar
Ada, tidak
memenuhi standar
Tidak ada
Hal 76
Ada, tertulis,
lengkap
Tidak ada
Hal 106
2 orang, Analis
kesehatan
Memenuhi
standar
1 orang Analis
kesehatan
Kurang memenuhi
standar
Tidak ada
Hal 86
Tidak
memenuhi
standar
Hal 153
>80% Memenuhi
standar
40 - 80%
Memenuhi standar
<40%
Memenuhi
standar
Hal 112
Memenuhi
standar
Kurang memenuhi
standar
Tidak
memenuhi
standar
Hal 114
Jenis pemeriksaan
(hematologi,
urin,faeces, BTA,
serologi, kimia
klinik)
Peralatan
laboratorium
Alat Perlindungan
Diri /jas lab lengan
panjang
Ketersediaan
reagen
Ada, lengkap
Ada ,sebagian
Tidak ada
Hal 127
10
Indikator kinerja
program
laboratorium
pemegang
program
laboratorium
mengetahui
Sebagian
pemegang program
program
laboratorium tidak
mengetahui
indikator kinerja
Tidak ada
yang
mengetahu
i ndikator
kinerja
program
laboratoriu
m
Hal 37
231
11
14
SOP laboratorium
Proses
Kegiatan dalam
gedung yang
dilaksanakan
Kegiatan luar
gedung yang
dilaksanakan
Rencana kegiatan
15
Pencatatan
16
Pelaporan
17
Visualisasi data
18
Evaluasi program
laboratorium
berkala
Ada dokumen,
lengkap,tiap
bulan
Ada dokumen,
lengkap,tidak tiap
bulan
12
13
>80% SOP
40-80% SOP
>80% SOP
Hal 32
>80% kegiatan
40-80% kegiatan
Hal 141
>80% kegiatan
40-80% kegiatan
Hal 141
Ada dokumen,
lengkap
>80% pencatatan
ada
Ada dokumen,
tidak lengkap
40-80% pencatatan
ada
>80%
kegiat
an
>80%
kegiat
an
tidak ada
Hal 52
Hal 50
>80% pelaporan
ada
40-80% pelaporan
ada
Hal 50
Hal 50
Hal 54
<40%
pencatatan
ada
<40%
pelaporan
ada
<40% data
ada
Ada
dokumen,
tidak
lengkap
1
2
3
4
5
6
7
8
Jumlah Tempat
Tidur
Luas Ruang rawat
inap
Kebersihan ruang
rawat inap
Pengelolaan limbah
rawat inap
20-25
10-19
1-9
Hal 149
Memenuhi
standar
Kurang memenuhi
standar
Hal 70
>80% bersih,
40-80% bersih
Hal 69
Dikelola dengan
baik dan benar
Tidak
memenuhi
standar
<40%
bersih
Tidak
dikelola
Hal 76
Tidak ada
SK
Tidak ada
dokter
Hal 84
Hal 84
Tidak ada
SK
Hal 85
Dokter Penanggung
jawab rawat inap
Kompetensi Dokter
Ada SK dan
uraian tugas
2, mempunyai
sertifikat
GELS/PPGD
dokter
Perawat
Penanggung jawab
rawat inap
Jumlah perawat
Ada SK dan
uraian tugas
Dikelola, tidak
dengan baik dan
benar
Ada SK dan uraian
tugas
1 dan tidak
mempunyai
sertifikat
GELS/PPGD
dokter
Ada SK dan uraian
tugas
5-6 orang
3-4 orang
1-2 orang
Hal 85
5-6 orang
mempunyai
sertifikat PPGD
perawat/BCLS
3-4 orang
mempunyai
sertifikat PPGD
Hal 85
80-100%
Memenuhi
standar
>80% ada
40 - 79%
memenuhi standar
Hal 115
40-80% ada
0- 2 orang
yang
mempunya
i sertifikat
PPGD
<40%
memenuhi
standar
<40% ada
Hal 115
>80% ada
40-80% ada
<40% ada
Hal 81
Kompetensi
perawat
10
Peralatan medis
11
12
Kecukupan jumlah
Obat
232
13
Obat emergensi
>80% ada
40-80% ada
<40% ada
Hal 109
14
Indikator kinerja
rawat inap
pemegang
program
laboratorium
mengetahui
Sebagian
pemegang program
program
laboratorium tidak
mengetahui
indikator kinerja
Hal 37
15
3 SOP
2 SOP
Hal 32
>80% kegiatan
40-80% kegiatan
<40%
kegiatan
Hal 153
>80% kegiatan
40-80% kegiatan
<40%
kegiatan
Hal 153
18
Tidak ada
yang
mengetahu
i indikator
kinerja
program
laboratoriu
m
0-1 SOP
>80% lengkap
40-80% lengkap
Hal 35
19
Terpampang,
dokumen lengkap
Ada, tidak
terpampang,
dokumen lengkap
20
Jadwal jaga
perawat
Terpampang,
dokumen lengkap
Ada, tidak
terpampang,
dokumen lengkap
21
Rencana kegiatan
Ada, sesuai
<40%
lengkap
Tidak
ada,tidak
terpampan
g,
dokumen
tidak
lengkap
Tidak
ada,tidak
terpampan
g,
dokumen
tidak
lengkap
Tidak ada
Hal 52
22
Pencatatan rawat
inap
>80% pencatatan
ada
40-80% pencatatan
ada
Hal 50
23
Pelaporan
>80% pelaporan
ada
40-80% pelaporan
ada
Hal 50
24
Evaluasi kinerja
Ada,tiap bulan
Ada,tiap 3 bulan
program
Data
penderita
Ada,tiap bulan
Ada,tiap 3 bulan
rawat inap
Total Skor Pencapaian Upaya Rawat Inap(C6e)
<40%
pencatatan
ada
<40%
pelaporan
ada
Ada, tiap 6
bulan
Ada, tiap 6
bulan
Hal 54
Hal 50
16
17
25
233
No
Uraian
Skor
Pencapaia
n (a)
Skor
tertinggi
(b)
Bobot
(c)
62
28
10
10
.............
...........
1. Manajemen operasional
2. Manajemen mutu
Sumber daya
1. Bangunan
2. Ketenagaan
3. Peralatan
4. Pelayanan Kefarmasian dan Obat
5. Keuangan
Upaya Pelayanan Kesehatan
1. Upaya Promosi Kesehatan
2. Upaya Kesehatan Lingkungan
3. Upaya KIA-KB
4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
5. Upaya Pencegahan dan
Pemberantasan Penyakit
a) Upaya Pencegahan Penyakit
b) Upaya Pemberantasan Penyakit
6. Upaya Pelayanan Medik Dasar
a) Upaya Pengobatan
b) Upaya Penanganan
Kegawatdaruratan
c) Upaya Pengobatan Gigi dan
Mulut
d) Upaya Laboratorium
e) Upaya Rawat Inap
Total Skor Penilaian Standar
.
.............
.............
.............
.............
26
26
22
40
18
6
6
6
6
6
.
.............
.............
.............
.............
.............
.............
.............
.............
62
28
46
30
8
8
8
8
.............
.............
.............
.............
.............
.............
34
20
4
3
.............
.............
.............
.............
42
58
4
2
.............
.............
38
.............
.............
..
36
50
1
2
100
.............
.............
Tim Penilai
1.............................................
3.............................................
2.............................................
4.............................................
234
235
Standar Nilai Capaian Tiap Program Untuk Penilaian Standar Puskesmas Rawat
Inap Tahun 20..
Manajemen
Nilai
tertinggi (B)
Nilai
baik bila
>80%
Nilai
cukup
bila
60%79%
Nilai
kurang
bila
<59%
Sumber Daya
Promkes
Kesling
KIA
KB
Gizi
Pencegaha
Peny
4.8 -6
4.8 -6
6.4-8
6.4-8
6.4-8
6.48
3.2-4
3.64.79
3.6-4.79
3.6-4.79
4.8-6.39
4.8-6.39
4.86.39
4.86.39
2.4-3.19
<
3.59
< 3.59
< 3.59
< 4,79
< 4,79
<
4,79
<
4,79
<2.39
M.
operasional
M.
mutu
Bangunan
Tenaga
Alat
Kefarmasian
Obat
Keuangan
10
10
8-10
8-10
4.8 -6
4.8 -6
4.8 6
6-7.99
6-7.99
3.6-4.79
3.6-4.79
<5.99
<5.99
< 3.59
< 3.59
236
Lampiran 14
Penilaian Standar Puskesmas Rawat Inap PONED
Instrumen penilaian standar Puskesmas untuk Puskesmas Rawat Inap terdiri dari unsur
manajemen dan administrasi, sumber daya, 6 (enam) Upaya Wajib Puskesmas, Upaya
Rawat Inap dan upaya Kegawatdaruratan Obstetri Neonatologi. Instrumen Penilaian ini
dapat dipergunakan oleh pihak yang terkait dengan pelayanan medik dasar seperti Dinas
Kesehatan dan organisasi profesi. Bila dari hasil penilaian tersebut ditemukan adanya
ketidaksesuaian antara apa yang dilaksanakan oleh sarana kesehatan dan faktor
penyebabnya, maka penilai dapat memberikan intervensi guna peningkatan pengelolaan
maupun pengetahuan dan ketrampilan pelaksana sehingga mutu pelayanannya dapat
ditingkatkan.
PENILAIAN STANDAR PUSKESMAS RAWAT INAP PONED TAHUN ..
KECAMATAN
.............................
NAMA PUSKESMAS
...
KABUPATEN/KOTA
.............................
SKOR 1
SKOR 0
Skor
Pencap
aian
Buku
Standar
Puskesm
as
8
Ada, sedang
diusulkan atau
sudah tidak
berlaku
Ada tertulis,
sebagian
karyawan
Puskesmas
memahami
Ada,tidak
terpampang
Ada, tidak
terpampang
40-80% petugas
mempunyai
Tidak ada
Hal 9
Tidak ada
Hal 9
Tidak ada
Hal 10
Tidak ada
Hal 11
<40%
petugas
mempunyai
Tidak ada
Hal 14
Hal 23
<40%
memenuhi
standar
Tidak ada
Hal 23
Hal 25
Tidak ada
Hal 25
Tidak ada
Hal 26
Standar Pengukuran
No
Parameter
SKOR 2
1
A.1
1
2
3
Manajemen dan Administrasi
Input
Ijin Operasional
Ada, masih
berlaku
Jenis Pelayanan
Persyaratan
pelayanan
Biaya/tarif
Ada di dinding,
sesuai Perda atau
aturan
Alur Pelayanan
Ada,terpampang,
sesuai dengan
pelaksanaan
4
5
10
Ada,
tertulis,seluruh
karyawan
Puskesmas
memahami
Ada, terpampang
Ada dan
terpampang
>80% petugas
mempunyai
Ada,terpampang
>80% Memenuhi
standar dan
terpampang
Ada, terpampang
Ada, tidak
terpampang
40-80%
memenuhi
standar
Ada, tidak
terpampang
Ada di dinding,
tidak sesuai
Perda atau
aturan
Ada,
terpampang,
tidak sesuai
dengan
237
Verif
ikasi
9
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Peta wilayah
kerja
Denah
bangunan/ruanga
n/lokasi
Kawasan bebas
rokok
Papan nama
ruangan sesuai
jenis layanannya
Hak dan
kewajiban pasien
Hak dan
kewajiban
penyedia layanan
SOP loket dan
Tata Usaha
Data dasar
Puskesmas
Proses
Surat
Pendelegasian
Pengobatan
Dasar
Penyimpanan
informed consent
21
Indikator Kinerja
Program
22
Pencatatan
manajemen
Pelaporan
manajemen
Rencana Usulan
Kegiatan (RUK)
Rencana
Pelaksanaan
Kegiatan
(RPK/POA)
Lokakarya mini
bulanan
Lokakarya mini
tribulanan (lintas
sektor)
Dokumen
undangan
Lokmin, daftar
hadir dan notulen
Lokmin
Visualisasi data
cakupan kegiatan
pokok tahun lalu
23
24
25
26
27
28
29
30
Evaluasi kinerja
Ada dan
terpampang
Ada dan
terpampang
Benar benar bebas
rokok
Ada dan sesuai
pelaksanaan
Ada, tidak
terpampang
Ada, tidak
terpampang
Masih ada
tempat untuk
merokok
Ada, tidak
sesuai
Tidak ada
Hal 26
Tidak ada
Hal 26
Tidak ada
kawasan
bebas rokok
Tidak ada
Hal 26
Hal 26
Tidak ada
Hal 27
Tidak ada
Hal 27
<40% SOP
Hal 29
Ada, sesuai
Ada, tidak
sesuai
Tidak ada
Hal 38
Ada
dokumen,tetapi
salah
Tidak ada
Hal 37
Disimpan bersama
rekam medik
pasien
Seluruh indikator
kinerja program
ada perencanaan
pencapaian
Tidak
disimpan
Hal 36
Tidak ada
perencanaa
n
pencapaian
Hal 37
3-4 pencatatan
Disimpan, tidak
bersama rekam
medik pasien
Sebagian
indikator
kinerja program
ada
perencanaan
pencapaian
1-2 pencatatan
Tidak ada
Hal 42
>80 % ada
40- 80 % ada
<40 % ada
Hal 42
Ada, RUK 1
tahun terakhir
Ada, RPK/POA
1 tahun terakhir
Tidak ada
Hal 53
Tidak ada
Hal 53
10-12 kali/tahun,
7-9 kali/tahun
Hal 55
4 kali/tahun
2-3 kali/tahun
1-6
kali/tahun
1 kali/tahun
Hal 56
Ada, lengkap
Ada, tidak
lengkap
Tidak ada
Hal 42
6 Upaya wajib
4-5 Upaya
wajib
1-3 Upaya
wajib
Hal 42
Dilakukan setiap
Tiap 3 bulan
Tidak tentu
238
Hal 54
31
A2
1
2
3
4
5
program
Laporan tahunan
bulan
Ada, selama 2
Ada, hanya
tahun terakhir
setahun terakhir
Total Skor Pencapaian Manajemen Operasional (A1)
Manajemen Mutu
SK Tim
Manajemen Mutu
Tidak ada
Hal 42
Ada, dan
dilaksanakan
Ada, tidak
dilaksanakan
Tidak ada
Hal 58
Survei Kepuasan
Masyarakat
Rata- rata Indeks
Kepuasan
Masyarakat
(IKM)
Dokumen Survei
dan Pengolahan
Data
Tindak lanjut
hasil survey IKM
Dilakukan tiap
6 bulan
80-100
Dilakukan setiap
tahun
40-79
Tidak
dlakukan
1-39
Hal 58
Hal 60
Ada, lengkap
Ada, tidak
lengkap
Tidak ada
Hal 42
Ada, lengkap
Ada, tidak
lengkap
Tidak ada
Hal 59
Sarana
pengaduan
(Kotak
pengaduan, unit
pengaduan,
telpon, email dll)
SOP PPI
Ada, lengkap
dengan SOP dan
penanggungjawa
b
Tidak ada
kotak
pengaduan
dan ATK
nya
Hal 60
>80% SOP
40-80% SOP
<40% SOP
Hal 30
Lengkap dan
ada tindak lanjut
Tidak ada
Hal 60
Dokumen
lengkap
Tidak lengkap
dan tidak ada
tindak lanjut
Dokumen tidak
lengkap
Tidak ada
dan tidak
melakukan
Hal 64
Dokumen
lengkap
Dokumen tidak
lengkap
Tidak ada
dan tidak
melakukan
Hal 65
Dokumen
lengkap
Dokumen tidak
lengkap
Tidak ada
dan tidak
melakukan
<40%
pencatatan
ada
<40%
pelaporan
ada
<40% data
ada
Hal 60
Hal 42
Hal 42
Hal 42
Proses
8
9
10
11
Dokumen
Pengelolaan
Pengaduan
Dokumen
Pemantauan/penil
aian standar
Puskesmas
DokumennPeman
tauan/penilaian
kinerja
Puskesmas
Dokumen
Pemantauan PPI
12
Pencatatan
>80%
pencatatan ada
40-80%
pencatatan ada
13
Pelaporan
>80% pelaporan
ada
40-80%
pelaporan ada
14
Visualisasi data
Sumber Daya
Bangunan Dan Ruang
Input
Luas lahan
>1000 m2,
Luas bangunan
>437 m2
239
<499 m2,
<350 m2
Hal 70
Hal 70
Air mengalir
pada ruang UGD,
tindakan,
persalinan, poli
umum, poli gigi,
poli KIA-KB
Jumlah dan
fungsi kamar
mandi/ WC
Kondisi
bangunan
Luas ruangan
Kondisi ruang
Kebersihan
ruangan
Ventilasi ruangan
9
10
11
12
13
B2
1
2
3
4
5
6
7
Sarana
Pengolahan
Limbah Padat
Sarana
Pengolahan
Limbah Cair
Proses
Pengelolaan
limbah padat
3-4 ruang
ada air mengalir
90%
ada,fungsi baik
> 89%
ada, kurang
berfungsi baik
Baik
Rusak ringan
30-38 ruang
memenuhi
standar
0-8 ruang tidak
memenuhi
standar/rusak
19-29 ruang
memenuhi standar
Hal 71
Hal 70
Hal 68
Hal 70
Hal 69
Kurang bersih
Rusak
sedang
/berat
<19 ruang
memenuhi
standar
>19 ruang
tidak
memenuhi
standar/rusa
k
Kotor
Bersih
Hal 69
>20% luas
lantai
80% ada, fungsi
baik
Tidak ada
Hal 68
70-79% ada,
fungsi baik
<70% ada,
fungsi baik
Hal 76
70-79% ada,
fungsi baik
<70% ada,
fungsi baik
Hal 76
<40%
Hal 77
<40%
Hal 79
80-100%
40 - 79%
memenuhi
memenuhi standar
standar
Pengelolaan
80-100%
40 - 79%
limbah cair
memenuhi
memenuhi standar
standar
Total Skor Pencapaian Bangunan dan Ruang (B1)
Ketenagaan
Input
Standar tenaga
Puskesmas
Jumlah tenaga
yang memenuhi
standar
Jumlah tenaga
yang memenuhi
standar
kompetensi
tambahan
(pelatihan)
SOP Ketenagaan
Data ketenagaan
File
Kepegawaian
Dokumen
rencana
1-2 ruang
ada air
mengalir
ada, tidak
berfungsi
Ada, Kepala TU
melakukan
analisa
36 - 46
Ada, Kepala TU
tidak melakukan
analisa
18-35
Tidak ada
standar
Hal 82
<18
Hal 82
13-20 memenuhi
standar
7-12 memenuhi
standar
0-6
memenuhi
standar
Hal 82
5-16 SOP
Ada, lengkap
Ada, lengkap
3-4 SOP
Ada, tdak lengkap
Ada, tdak lengkap
0-2 SOP
Tidak ada
Tidak ada
.
.
.
Hal 29
Hal 42
Hal 42
Ada, lengkap
Tidak ada
Hal 42
240
11
kerja/program
kerja
Dokumen
rencana
pengembangan
pegawai
Data STR dan
SIP tenaga medis
Data SIP/STR,
SIB/STR
paramedis
Pencatatan
13-16 pencatatan
7-12 pencatatan
12
Pelaporan
10-14 pelaporan
6-9 pelaporan
13
14
Visualisasi data
Perencanaan
9
10
15
B3
1
Ada, lengkap
Tidak ada
Hal 42
Ada, lengkap
Tidak ada
Hal 81
Ada, lengkap
Tidak ada
Hal 81
0-11
pencatatan
0-5
pelaporan
Tidak ada
Tidak ada
Hal 42
Hal 42
.
.
Hal 42
Hal 52
Hal 54
2 data
1 data
Ada, file
Ada, file tidak
lengkap
lengkap
Evaluasi
Ada,,setiap
Ada, setiap
tribulan, ada
6 bulan 1th,
bukti
ada bukti
Total Skor Pencapaian Ketenagaan (B2)
Peralatan
Daftar inventaris
alat
Data alkes
Puskesmas
Daftar inventaris
kendaraan dinas
Standar alat
Puskesmas
Penanggung
jawab alkes
Ada SK dan
uraian tugas
Ada, tidak
lengkap
Ada, tidak
lengkap
Ada, tidak
lengkap
Ada, tapi
koordinator alat
tidak mengetahui
Ada SK dan tidak
ada uraian tugas
Pemenuhan
standar alat
Fungsi alat
kesehatan
>80%
memenuhi
standar
>80% berfungsi
baik
40-80%
memenuhi
standar
40-80% berfungsi
baik
Kebersihan
peralatan
SOP peralatan
Proses
Pemantauan
alkes dan kondisi
alkes Puskesmas
Pemeliharaan
peralatan/
kalibrasi
>80% bersih
40-80% bersih
>80% SOP
40-80%SOP
2
3
4
9
10
11
B4
1
2
Ada, lengkap
Ada, lengkap
Ada, lengkap
Ada, koordinator
alat mengetahui
Dilakukan,
minimal tiap 3
bulan
terjadwal dan
dilakukan
minimal 1 kali
setahun
Total Skor Pencapaian Peralatan (B3)
Pelayanan Kefarmasian dan Obat
Input
Luas kamar obat
> 9m2
Kondisi kamar
Bersih
obat
Tidak ada/
Tidak ada
bukti
Tidak ada
Hal 87
Tidak ada
Hal 87
Tidak ada
Hal 89
Tidak ada
Hal 87
Tidak ada
SK dan
uriaan tugas
<40%
memenuhi
standar
<40% tidak
berfungsi
baik
<40%
bersih
<40% SOP
Hal 87
Hal 86
Hal 87
Hal 87
Hal 31
Dilakukan, l tiap
6 bulan
Tidak ada
Hal 88
Tidak terjadwal
dan dilakukan
minimal 1 kali
setahun
Tidak ada
Hal 88
6 - 9 m2
Cukup bersih
241
<6 m2
Kotor
.
.
Hal 70
Hal 69
Pemantauan suhu
kamar obat
dipantau,
memenuhi
standar
4
5
>12m2
Tidak lembab
memenuhi
standar, suhu
ruangan tidak
dipantau
9 -12m2
Cukup lembab
cahaya cukup
cahaya kurang
Persyaratan
tenaga
Ketersediaan
peralatan
kefarmasian
(mortar, stamfer,
timbangan)
Lemari narkotika
berkunci
Resep
1 orang
Apoteker,
>80% ada
1 orang TTK
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
B5
Ada, berkunci
40 - 80% ada
Ada , lengkap
dan benar
Ada, tidak
berkunci
Ada,, tidak
lengkap
Ada, benar, tetapi
tidak lengkap
>80% ada
Ada ,lengkap
Tidak
dipantau
Hal 122
< 9 m2
Sangat
lembab
Tidak ada
atau terlalu
banyak
cahaya
1 orang,
bukan TTK
<40% ada
.
.
Hal 70
Hal 69
Hal 72
Hal 86
Hal 92
Tidak ada
Hal 92
Tidak ada
Hal 123
40-80% ada
Tidak
ada/ada
tetapi salah
<40% ada
Hal 122
5-8SOP
2-3 SOP
3-4SOP
1 SOP
0-2 SOP
Tidak ada
.
.
Hal 32
Hal 33
>80% kegiatan
40-80% kegiatan
<40%
kegiatan
Hal 122
>80% kegiatan
40-80% kegiatan
<40%
kegiatan
Hal 122
>80% ada
Dilaksanakan
tiap bulan dan
terdokumentasi
dengan jadwal
tertentu dan ada
tindak lanjut
40-80% ada
Dilaksanakan
tidak tiap bulan
dan
terdokumentasi
dengan jadwal
tertentu dan ada
tindak lanjut
Hal 44
Hal 54
Hal 44
Hal 44
<40% ada
Dilaksanak
an tiap 6
bulan dan
terdokumen
tasi dengan
jadwal
tertentu dan
ada tindak
lanjut
Pencatatan
>80%
40-80%
<40%
pencatatan ada
pencatatan ada
pencatatan
ada
Pelaporan
>80% pelaporan
40-80%
<40%
ada
pelaporan ada
pelaporan
ada
Total skor pencapaian Pelayanan Kefarmasian dan Obat (B4)
Hal 123
KEUANGAN
Input
SOP Keuangan
Proses
4-5 SOP
1-3 SOP
242
Tidak ada
Hal 31
2
3
4
5
6
7
8
C
C1
1
2
Pencatatan
>80%
Bendahara
pencatatan ada
penerimaan
Pelaporan
>80% pelaporan
Bendahara
ada
Penerimaan
Visualisasi data
>80% data
Bendahara
Penerimaan
Pencatatan
>80%
Bendahara
pencatatan ada
pengeluaran
Pelaporan
>80% pelaporan
Bendahara
ada
pengeluaran
Visualisasi data
>80% data
Bendahara
Penerimaan
Pemantauan
Ada, setiap
keuangan oleh
bulan
Kepala
Puskesmas
Rencana
Ada, selama 2
Anggaran
tahun
tahunan, bulanan
Total skor pencapaian Keuangan
(B5)
PELAYANAN KESEHATAN
Upaya Promosi Kesehatan
Input
Uraian tugas
Ada, ada
dokumen
Ruangan
Ada ruang
Promkes
khusus,luas > 9
m2
Peralatan
Penyuluhan:
Jenis media
penyuluhan yg
tersedia di
Puskesmas
Jumlah topik
media
penyuluhan
Jumlah tenaga
penyuluh
5
6
40-80%
pencatatan ada
40-80%
pelaporan ada
40-80% data
40-80%
pencatatan ada
40-80%
pelaporan ada
40-80% data
<40%
pencatatan
ada
<40%
pelaporan
ada
<40% data
<40%
pencatatan
ada
<40%
pelaporan
ada
<40% data
Hal 43
..
Hal 43
..
Hal 43
Hal 43
..
Hal 43
..
Hal 43
ada, setiap 3
bulan
Tidak
teratur
dipantau
Hal 15
Ada, selama 1
tahun
Tidak ada
Hal 52
Tidak ada
Hal 17
Ada ruang ,
bergabung
dgn ruang
lain , luas <
9 m2
< 5 jenis
alat ada
dan
berfungsi
Hal 71
Hal 93
10 - 15 jenis alat
ada dan
berfungsi
4-5 jenis
2-3 jenis
0- 1 jenis
Hal 93
6 - 7 topik
3 5 topik
0 - 2 topik
Hal 93
> 12 orang
4 - 11 orang
< 3 orang
Hal 82
Kompetensi
tenaga
koordinator
penyuluh
( promkes)
sarjana/
DIII Kesehatan
dengan
sertifikasi
penyuluh
sarjana/DIII
Kesehatan, tidak
dengan sertifikasi
penyuluh
bukan
sarjana/DIII
Kesehatan
Hal 82
SOP Promosi
Kesehatan
2 - 4 SOP
1 atau dalam
proses
Tidak ada
Hal 32
243
10
11
12
Indikator kinerja
program promkes
Proses
Kegiatan dalam
gedung yang
dilaksanakan
Kegiatan luar
gedung yang
dilaksanakan
Pembinaan Desa/
Kelurahan Siaga
Aktif &
Poskesdesnya
Pemegang
program tahu
dan ada bukti
penyusunan
Tidak tahu
tetapi ada bukti
0-2
kegiatan
Hal 129
4 -5 kegiatan
2-3 kegiatan
0-1
kegiatan
Hal 130
> 4 x jumlah
Desa Siaga &
Poskesdesnya ,
ada bukti
2 - 3 x jumlah
Desa Siaga &
Poskesdesnya ,
ada bukti
Hal 130
Dilakukan
setahun sekali,
80% - <100 %
Desa, ada
bukti,belum
direkap/dianalisa
Dilakukan
setahun sekali pd
< 20% KK , Ada
bukti
survey,belum
dianalisa
>2 - <6 x Total
Posyandu,
ada bukti
1 x jumlah
Desa
Siaga/Posk
esdes atau
tidak ada
bukti
Tidak
dilakukan
setiap tahun
atau tidak
ada bukti
Hal 130
Hal 130
Hal 130
Hal 130
Hal 130
Hal 130
Hal 130
Hal 130
Hal 130
Hal 130
Dilakukan
setahun sekali,
100 % Desa, ada
bukti, direkap/
dianalisa
14
Pengkajian
PHBS rumah
tangga
Dilakukan
setahun sekali
pd 20 % KK,
ada bukti survey
, dianalisa
15
Intervensi dan
Penyuluhan PHBS
pada Kelompok
Rumah Tangga
>6 x Total
Posyandu, ada
bukti
16
Intervensi dan
Penyuluhan PHBS
pada Institusi
Pendidikan
Intervensi dan
Penyuluhan PHBS
pada Institusi
Kesehatan
Intervensi dan
Penyuluhan PHBS
pada Tempat
Umum
Intervensi dan
Penyuluhan PHBS
pada
Tempat Kerja
Intervensi dan
Penyuluhan PHBS
pada Pondok
Pesantren
> 2 x Total
Sekolah,
ada bukti
< 2 x Total
Sekolah,
ada bukti
> 2 x Total
Sarkes ,
ada bukti
< 2 x Total
Sarkes,
ada bukti
19
20
Hal 37
3 - 6 kegiatan
Pengukuran
Pentahapan Desa/
Kelurahan Siaga
Aktif
18
7-15 kegiatan
13
17
Tidak tahu
dan tidak
ada bukti
< 2 x Total
Tempat Umum,
ada bukti
> 2 x Total
Tempat Kerja
ada bukti,
< 2 x Total
Tempat Kerja,
ada bukti
40 % Ponpes yg
ada,
ada bukti
25 < 40 %
Ponpes yang ada,
ada bukti
21
Pembinaan
Posyandu
100 % Posyandu
, ada bukti
80 - <100%
Posyandu , ada
bukti
22
Pengukuran
Tingkat
Dilakukan
setahun sekali,
Dilakukan
setahun sekali, 80
244
Pengkajian
tidak
dilakukan
setiap tahun
atau tidak
ada bukti
<2 x Total
Posyandu
atau tidak
ada bukti
Tidak
melakukan,
atau tidak
ada bukti
Tidak
melakukan,
atau tidak
ada bukti
Tidak
melakukan,
atau tidak
ada bukti
Tidak
melakukan,
atau tidak
ada bukti
< 25 %
Ponpes
yang ada
atau tidak
ada bukti
< 80 %
Posyandu ,
atau tidak
ada bukti
Tidak
dilakukan
Perkembangan
Posyandu
23
Pengukuran
Tingkat
Perkembangan
Poskesdes
24
Pengembangan
UKBM lain
sesuai kondisi
lokal (Posyandu
Lansia ,
Poskestren, SBH,
Pos UKK,
Polindes,
Posbindu
PTM,dll)
Penyuluhan
Napza
25
26
27
Frekuensi
Penyuluhan
kelompok/radio
sentral tentang
Kesehatan di
dalam gedung
Puskesmas
Rencana/jadwal
kegiatan
28
Pencatatan
29
Pelaporan
30
Visualisasi data
31
Evaluasi program
berkala
C2
1
2
3
100 %
Posyandu, ada
bukti,
direkap/
dianalisa
Dilakukan
setahun sekali,
100 %
Poskesdes, ada
bukti,
direkap/
dianalisa
Ada 3-6 UKBM
lain yang
dikembangkan,
ada bukti
% -<100 %
Posyandu, ada
bukti,
Belum direkap/
dianalisa
Dilakukan
setahun sekali, 80
- 99 % Poskesdes
ada bukti,
Belum direkap/
dianalisa
setiap tahun
atau tidak
ada bukti
Tidak
dilakukan
setiap tahun
atau tidak
ada bukti
Hal 130
Tidak ada
UKBM lain
yang
dikembang
kan atau
tidak ada
bukti
Hal 130
17,5%-<20 %,
ada bukti
< 17,5 %,
atau tidak
ada bukti
Hal 130
5 - 11 x jml
petugas penyuluh
1 - 4 x jml
petugas
penyuluh
Hal 130
Ada,
dilaksanakan
sesuai rencana
>80%
pencatatan ada
Ada, tidak
dilaksanakan
sesuai rencana
40-80%
pencatatan ada
Hal 130
Hal 44
>80% pelaporan
ada
40-80%
pelaporan ada
Hal 44
Tidak ada
atau tidak
ada bukti
<40%
pencatatan
ada
<40%
pelaporan
ada
<40% data
ada
Tidak ada/
Tidak ada
bukti
Hal 44
Hal 54
Ada,,setiap
Ada, setiap
tribulan, ada
6 bulan 1th,
bukti
ada bukti
Total skor pencapaian Upaya Promosi Kesehatan (C1)
bersih
Ada ruang ,
bergabung dgn
ruang lain luas ,>
9 m2
Kurang bersih
15 - 29 ada dan
berfungsi baik
245
Tidak ada
ruangan/lua
s < 9 m2
kotor
0 14 ada
dan
berfungsi
Hal 70
Hal 69
.
Hal 94
Jumlah tenaga
kesling
Kompetensi
tenaga kesling
minimal DIII
Kesehatan
Lingkungan
Indikator Kinerja
Program
Seluruh
pemegang
program
mengetahui
>80% SOP
>80% kegiatan
10
SOP Kesling
Proses
Kegiatan dalam
gedung yang
dilaksanakan
Kegiatan luar
gedung yang
dilaksanakan
Rencana kegiatan
Sebagian
pemegang
program tidak
mengetahui
indikator kinerja
40-80% SOP
11
Pencatatan
12
Pelaporan
13
Visualisasi data
14
Evaluasi program
berkala
8
9
C3
1
2
3
4
5
6
7
Ada, merangkap
Tugas
baik
Tidak ada
Hal 83
tidak
mempunyai
ijazah
sarjana/
DIII
Kesling, D1 Kesling
Tidak ada
yang
mengetahui
indikator
kinerja
<40% SOP
Hal 83
Hal 37
Hal 32
40-80% kegiatan
<40%
kegiatan
Hal 131
>80% kegiatan
40-80% kegiatan
<40%
kegiatan
Hal 131
Ada dokumen,
lengkap
>80%
pencatatan ada
Ada dokumen,
tidak lengkap
40-80%
pencatatan ada
tidak ada
Hal 52
Hal 44
>80% pelaporan
ada
40-80%
pelaporan ada
Hal 44
<40%
pencatatan
ada
<40%
pelaporan
ada
<40% data
ada
tidak ada
Hal 44
Hal 54
minimal
D1 Kesehatan
Lingkungan/SPP
H
Ada dokumen,
Ada dokumen,
lengkap,tiap
tidak lengkap
bulan
,tidak tiap bulan
Total Skor Pencapaian Upaya Kesehatan Lingkungan (C2)
246
Hal 70
Hal 69
Hal 70
Hal 69
Hal 70
Hal 69
Hal 94
Hal 94
berfungsi baik
sebagian rusak
9
10
Jumlah bidan
Kompetensi
bidan
3
Semua
S1/DIV/DIII
Kebidanan
2
Sebagian
S1/DIV/DIII
Kebidanan
11
12
SOP KIA-KB
Indikator kinerja
program
>80% SOP
Pemegang
program tahu
dan ada bukti
40-80% SOP
Tidak tahu serta
ada bukti
>80% kegiatan
40-80% kegiatan
>80% kegiatan
Dilakukan dan
disimpan dengan
benar
Ada, lengkap
13
14
15
16
17
Proses
Kegiatan dalam
gedung yang
dilaksanakan
Kegiatan luar
gedung yang
dilaksanakan
Informed consent
KIA-KB
Pemetaan sasaran
KIA
Rencana kegiatan
Hal 82
Hal 85
Hal 32
Hal 37
<40%
kegiatan
Hal 133
40-80% kegiatan
<40%
kegiatan
Hal 133
Dilakukan, tidak
disimpan dengan
benar
Ada, tidak
lengkap
Ada dokumen,
tidak lengkap
40-80%
pencatatan ada
Tidak
dilakukan
Hal 36
Tidak ada
Hal 133
tidak ada
Hal 52
<40%
pencatatan
ada
<40%
pelaporan
ada
<40% data
ada
tidak ada
Hal 45
Hal 45
Hal 45
Hal 54
18
Pencatatan KIAKB
Ada dokumen,
lengkap
>80%
pencatatan ada
19
Pelaporan KIAKB
>80% pelaporan
ada
40-80%
pelaporan ada
20
Visualisasi data
KIA-KB
Evaluasi kinerja
program
21
C4
Ada dokumen,
Ada dokumen,
lengkap,tiap
tidak lengkap,
bulan
tidak tiap bulan
Total skor pencapaian Upaya KIA-KB (C3.1)
Ruang Laktasi
Ada ruang
khusus,luas ,> 9
m2,
3
4
Kebersihan
Jumlah Peralatan
Bersih
21-26 item ada
dan berfungsi
Tenaga gizi
Indikator kinerja
program gizi
1 orang,
S1/DIV/DIII
Gizi
pelaksana
program gizi
mengetahui
dan
sebagian
alat rusak
1
Bukan
S1/DIV/DII
I
Kebidanan
<40% SOP
Tidak
tahu dan
tidak ada
bukti
Ada ruang ,
bergabung dgn
ruang lain luas ,>
9 m2
Ada ruang ,
bergabung dgn
ruang lain luas ,>
9 m2
Kurang bersih
10-20 item ada
dan berfungsi
1orang, bukan
S1/DIV/DIII Gizi
Pelaksana
program gizi
tidak mengetahui
247
Tidak ada
ruangan/lua
s < 9 m2
Hal 70
Tidak ada
ruangan/lua
s < 9 m2
Hal 70
Kotor
0-9 item
ada dan
berfungsi
Tidak ada
.
.
Hal 69
Hal 101
Hal 83
Pelaksana
program
gizi tidak
Hal 37
semua indikator
kinerja gizi
sebagian
indikator kinerja
>80% SOP
40-80% SOP
>80% kegiatan
40-80% kegiatan
>80% kegiatan
12
SOP Gizi
Masyarakat
Proses
Kegiatan dalam
gedung yang
dilaksanakan
Kegiatan luar
gedung yang
dilaksanakan
Pemetaan
Kadarzi
Rencana kegiatan
Gizi
Pencatatan Gizi
13
Pelaporan Gizi
>80% pelaporan
ada
40-80%
pelaporan ada
14
Visualisasi Data
15
Evaluasi program
gizi berkala
Ada dokumen,
lengkap,tiap
bulan
8
9
10
11
C5
C5a
1
2
3
4
Hal 34
<40%
kegiatan
Hal 134
40-80% kegiatan
<40%
kegiatan
Hal 134
Ada dokumen,
lengkap
Ada dokumen,
lengkap
>80%
pencatatan ada
Ada dokumen,
tidak lengkap
Ada dokumen,
tidak lengkap
40-80%
pencatatan ada
Tidak Ada
Hal 134
Tidak Ada
dokumen,
<40%
pencatatan
ada
<40%
pelaporan
ada
<40% data
ada
Tidak ada
dokumen,
Hal 52
Hal 46
Hal 46
Hal 46
Hal 54
Ada dokumen,
tidak lengkap dan
atau tidak tiap
bulan
Total skor pencapaian Upaya Gizi Masyarakat (C4)
Tenaga
Surveillance
(termasuk PTM)
Tenaga Imunisasi
Indikator kinerja
program
pencegahan
penyakit
mengetahui
indikator
kinerja gizi
<40% SOP
1 orang, dengan
sertifikasi
pelatihan
epidemiologi
>1 orang,
dengan sertifikat
imunisasi
pemegang
program
pencegahan
penyakit
mengetahui
indikator kinerja
program
1orang, tidak
dengan sertifikasi
pelatihan
epidemiologi
1orang, tidak
dengan sertifikat
imunisasi
Sebagian
pemegang
program
pencegahan
penyakit tidak
mengetahui
indikator kinerja
248
Ada,< 9 m2
Hal 70
Kotor
0-12 jenis
alat ada dan
berfungsi
Sebagian
ada, suhu
tidak sesuai
standar
selama 1
bulan
Tidak ada
.
.
Hal 69
Hal 99
Hal 100
Hal 83
Tidak ada
Tidak ada
yang
mengetahui
ndikator
kinerja
program
Hal 37
9
10
11
SOP Surveilans,
PTM
dan
imunisasi
Proses
Kegiatan dalam
gedung yang
dilaksanakan
Kegiatan luar
gedung yang
dilaksanakan
Rencana kegiatan
8-10 SOP
4-7 SOP
0-3 SOP
Hal 34
6-8 kegiatan
4-5 kegiatan
0-3
kegiatan
Hal 135
9-12 kegiatan
5 -8 kegiatan
0-4
kegiatan
Hal 135
Ada dokumen,
lengkap
Ada, tercatat
setiap hari
dengan suhu 28C
ada bukti
Pemantauan 4-5
penyakit dan
bukti tindak
lanjut saat
terjadi KLB atau
peningkatan
kasus
Ada dokumen,
tidak lengkap
Ada, tidak setiap
hari dengan suhu
2-8C
tidak ada
Hal 52
Hal 47
ada bukti
Pemantauan 2-3
penyakit dan
bukti tindak
lanjut saat terjadi
KLB atau
peningkatan
kasus
Tidak ada
atau
Suhu di
luar 2-8C
ada bukti
Pemantaua
n 0-1
penyakit
dan bukti
tindak
lanjut saat
terjadi
KLB atau
peningkata
n kasus
<40%
pencatatan
ada
<40%
pelaporan
ada
<40% data
ada
Ada
dokumen,
tidak
lengkap
Hal 46
Hal 46
Hal 46
Hal 46
Hal 54
12
Pemantauan suhu
lemari es/cold
chain 2-8C
13
Pemantauan
dengan grafik
penyakit
potensial
wabah/KLB
secara mingguan
14
Pencatatan
>80%
pencatatan ada
40-80%
pencatatan ada
15
Pelaporan
>80% pelaporan
ada
40-80%
pelaporan ada
16
Visualisasi data
17
80-100% data
ada
Ada dokumen,
lengkap,tiap
minggu/bulan
Evaluasi program
Ada dokumen,
berkala
lengkap,tidak tiap
mingguan dan
minggu//bulan
bulanan
Total skor pencapaian Upaya Pencegahan Penyakit (C5a)
C5
b
1
3
4
> 80 %
pemegang
program
mengetahui
indikator kinerja
40 s/d 80 %
pemegang
program
mengetahui
indikator kinerja
>80% SOP
40-80% SOP
>80% kegiatan
>80% kegiatan
< 40 %
pemegang
program
mengetahui
indikator
kinerja
<40% SOP
Hal 29
40-80% kegiatan
<40%
kegiatan
Hal 137
40-80% kegiatan
<40%
kegiatan
Hal 137
249
Hal 37
Pemantauan
jentik berkala
Rencana kegiatan
Pencatatan
8
9
10
C6
a
1
2
Dilaksanakan
secara berkala
dan dokumen
lengkap
Ada dokumen,
lengkap
>80%
pencatatan ada
Dilaksanakan
secara berkala
dan dokumen,
tidak lengkap
Ada dokumen,
tidak lengkap
40-80%
pencatatan ada
Tidak
dilaksanaka
n
Hal 137
tidak ada
Hal 52
Hal 47
Hal 47
Hal 47
Hal 54
<40%
pencatatan
ada
Pelaporan
>80% pelaporan
40-80%
<40%
ada
pelaporan ada
pelaporan
ada
Visualisasi data
>80% data ada
40-80% data ada
<40% data
ada
Evaluasi program
Ada dokumen,
Ada dokumen,
Ada
pemberantasan
lengkap,tiap
lengkap, tidak
dokumen,
penyakit
bulan
tiap bulan
tidak
lengkap
Total Skor Pencapaian Upaya Pemberantasan Penyakit (C5b)
Upaya Pengobatan
Input
Luas ruangan
poli umum
Kebersihan
ruang poli umum
>12 m2
9 -12 m2
< 9 m2
Hal 70
Bersih dan
terawat
Kotor
Hal 69
Tempat sampah
medis
Ada, tertulis,
sesuai standar
Tidak ada
Hal 102
Tidak ada
Hal 102
Tidak ada
Hal 84
Hal 84
Hal 102
Hal 69
Hal 103
Tempat sampah
non medis
Ada, tertulis,
sesuai standar
Tenaga dokter
Tenaga perawat
Jumlah Peralatan
2,mempunyai
sertifikat
GELS/PPGD/A
TLS/BTCLS
2, mempunyai
sertifikat PPGD
&
GELS/ATCLS/
BTCLS
Memenuhi
standar
Kurang bersih
dan cukup
terawat
Ada, tidak
tertulis, tidak
sesuai standar
Ada, tidak
tertulis, tidak
sesuai standar
1,mempunyai
sertifikat
GELS/PPGD
ATLS/BTCLS
1,mempu
yai 1 serti
fikat PPGD
GELS/ATLS/BC
LS
Cukup memenuhi
standar
Kondisi Peralatan
>80% berfungsi
baik
40-80% berfungsi
baik
Bahan Habis
Pakai
>80% ada
40-80% ada
1, tidak
mempunyai
sertifikat
GELS/PPG
D
Kurang
memenuhi
standar
<40%
berfungsi
baik
<40% ada
10
>80% ada
40-80% ada
<40% ada
Hal 124
Tidak ada
Hal 40
Tidak ada
yang
mengetahui
Hal 37
11
12
250
13
16
SOP Pengobatan
Proses
Kegiatan dalam
gedung yang
dilaksanakan
Kegiatan luar
gedung yang
dilaksanakan
Rekam medis
17
Rencana kegiatan
18
Pencatatan
Pengobatan
Ada dokumen,
lengkap
80-100%
pencatatan ada
19
Pelaporan
Pengobatan
>80%
pelaporan ada
40-80%
pelaporan ada
20
Visualisasi data
21
Evaluasi kinerja
program
14
15
C6
b
1
2
3
4
5
>80% SOP
40-80% SOP
<40% SOP
Hal 29
>80% kegiatan
40-80% kegiatan
<40%
kegiatan
Hal 138
>80% kegiatan
40-80% kegiatan
<40%
kegiatan
Hal 138
>80% lengkap
40-80% lengkap
Hal 35
Ada dokumen,
tidak lengkap
40-80%
pencatatan ada
<40%
lengkap
tidak ada
Hal 52
<40%
pencatatan
ada
<40%
pelaporan
ada
<40% data
ada
Tidak ada
Hal 49
Hal 49
Hal 49
Hal 54
Ada dokumen,
Ada dokumen,
lengkap,tiap
lengkap, tiap 3
bulan
bulan
Total Skor Pencapaian Upaya Pengobatan (C6a)
24 jam
Jam kerja
Puskesmas
Ha 25
7-10 SOP
tidak ada
pelayanan
UGD
0 - 6 SOP
11-14 SOP
Hal 30
>20m2
12-19 m2
<12 m2
Hal 70
bersih
Kurang bersih
Kotor
Hal 69
1, perlengkapan
tidak memenuhi
standar
1, perlengkapan
tidak memenuhi
standar
Ada,tidak tertulis,
tidak memenuhi
standar
Ada,tidak tertulis,
tidak memenuhi
standar
Ada, tidak
memenuhi
standar
1
Hanya sebagian
mempunyai
sertifikat GELS/
PPGD dokter
Tidak ada
Hal 89
Tidak ada
Hal 89
Tidak ada
Hal 106
Tidak ada
Hal 106
Tidak ada
Hal 76
0
tidak
mempunyai
sertifikat
GELS/
PPGD
dokter
.
.
Hal 84
Hal 84
Ambulans
operasional
Tempat sampah
medis
Tempat sampah
non medis
Pengelolaan
limbah UGD
1, perlengkapan
memenuhi
standar
1, perlengkapan
memenuhi
standar
Ada,
tertulis,memenu
hi standar
Ada,
tertulis,memenu
hi standar
Ada, memenuhi
standar
10
11
Tenaga Dokter
Kompetensi
Dokter
>1
sertifikat GELS/
PPGD dokter
251
12
Tenaga Perawat
>4, mempunyai
sertifikat PPGD
perawat /BCLS
13
Peralatan medis
80-100%
memenuhi
standar
40 - 79%
memenuhi
standar
14
Kondisi peralatan
80-100%
berfungsi baik
15
Bahan Habis
Pakai
16
17
Obat emergensi
Indikator kinerja
program kegawat
daruratan
1, tidak
mempunyai
sertifikat
PPGD
perawat
<40%
memenuhi
standar
Hal 84
Hal 104
40 - 79%
berfungsi baik
<40%
berfungsi
baik
Hal 87
80-100%
memenuhi
standar
14-18 obat
pemegang
program
mengetahui
40 - 79%
memenuhi
standar
7-13 obat
Sebagian
pemegang
program
mengetahui
<40%
memenuhi
standar
1-6 obat
Tidak ada
yang
mengetahui
Hal 108
.
.
Hal 109
Hal 37
>80% kegiatan
40-80% kegiatan
<40%
kegiatan
Hal 139
>80% kegiatan
40-80% kegiatan
<40%
kegiatan
Hal 139
Dilakukan dan
disimpan dengan
benar
Ada, diisi
lengkap
Dilakukan, tidak
disimpan dengan
benar
Ada, tidak
lengkap
Tidak
dilakukan
Hal 36
Hal 35
Prosedur
dekontaminasi
dan sterilisasi
Respon
time/waktu
tanggap
pelayanan dokter
di gawat darurat
Ada,sesuai
Sama
sekali
tidak
lengkap
Tidak ada
Hal 63
5 menit
5-9 menit
>10 menit
24
Jadwal jaga
dokter
dokumen,
lengkap
dokumen, tidak
lengkap
tidak ada
25
dokumen,
lengkap
>80%
pencatatan ada
dokumen, tidak
lengkap
40-80%
pencatatan ada
tidak ada
26
Jadwal jaga
perawat
Pencatatan gadar
Hal 49
27
Pelaporan gadar
>80%
pelaporan ada
40-80%
pelaporan ada
Hal 49
28
Visualisasi data
..
Hal 49
29
<40%
pencatatan
ada
<40%
pelaporan
ada
<40% data
ada
Tidak ada
Evaluasi kinerja
Ada,tiap bulan
Ada,tiap 3 bulan
program
Total Skor Pencapaian Upaya Pelayanan Kegawatdaruratan (C6b)
Hal 54
20
Proses
Kegiatan dalam
gedung yang
dilaksanakan
Kegiatan luar
gedung yang
dilaksanakan
Informed consent
21
Rekam medis
18
19
22
23
C6c
252
....
Input
Luas kamar
periksa gilut
Kebersihan
kamar periksa
gilut
Tenaga Dokter
Gigi
Perawat gigi
Alat gigi
Pengelolaan
limbah cair poli
gigi
Tempat sampah
medis dan non
medis
Bahan habis
pakai gilut
Indikator kinerja
program gilut
Sesuai prosedur
1
2
3
7
8
9
10
12 - 16 m2
9 -11 m2
0-8 m2
Hal 70
Bersih
Kurang bersih
Kotor
Hal 69
1 orang, STR
ada, SIP tidak
berlaku
1 orang, STR
tidak ada
8-15 item alat
berfungsi baik
Tidak ada
Hal 86
Tidak ada
Hal 86
Hal 110
Hal 76
Hal 106
Tersedia lengkap
dengan tulisan
17-21 item
tersedia
pemegang
program
mengetahui
Sebagian tidak
sesuai
prosedur
Tersedia, tidak
lengkap
10 -16 item
tersedia
Sebagian
pemegang
program
mengetahui
40-80% SOP
0-9 item
tersedia
Tidak ada
yang
mengetahui
Hal 111
Hal 37
<40% SOP
Hal 31
Sesuai SOP
Sebagian tidak
sesuai SOP
Tidak sesuai
SOP
Hal 63
>80% kegiatan
40-80%
kegiatan
<40%
kegiatan
Hal 140
>80% kegiatan
40-80%
kegiatan
<40%
kegiatan
Hal 140
Ada, lengkap
Tidak ada
Hal 35
Tidak ada
Hal 52
>80% pencatatan
ada
Ada, tidak
lengkap
Ada, tidak
sesuai
40-80%
pencatatan ada
<40%
pencatatan
ada
<40%
pelaporan
ada
<40% data
ada
Ada, tiap 6
bulan
Hal 49
Hal 49
Hal 49
Hal 54
15
SOP gilut
Proses
Pembersihan,
dekontaminasi
dan sterilisasi
alat gigi
Kegiatan dalam
gedung yang
dilaksanakan
Kegiatan luar
gedung yang
dilaksanakan
Pengisian Rekam
medis
Rencana kegiatan
16
Pencatatan gilut
17
Pelaporan
80-100%
pelaporan ada
40-80%
pelaporan ada
18
Visualisasi data
19
Evaluasi kinerja
program
Ada,tiap bulan
40-80% data
ada
Ada,tiap 3
bulan
11
12
13
14
Tidak ada
>80% SOP
Ada, sesuai
Total skor pencapaian Upaya Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut (C6c)
253
..
C6d
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Upaya Laboratorium
Input
Luas ruang
>9 m2
laboratorium
Kebersihan ruang
Bersih,
laboratorium
Pengelolaan
Ada, memenuhi
limbah cair ruang
standar
laboratorium
dengan bukti
IPAL /MOU
Limbah Cair
Tempat sampah
Ada, tertulis,
medis dan non
lengkap
medis
Tenaga laborat
2 orang, Analis
kesehatan
Jenis
Memenuhi
pemeriksaan
standar
(hematologi,
urin,faeces,
BTA, serologi,
kimia klinik)
Peralatan
>80% Memenuhi
laboratorium
standar
Alat
Perlindungan
Diri /jas lab
lengan panjang
Ketersediaan
reagen
Indikator kinerja
program
laboratorium
6-8 m2
0-5 m2
Hal 70
Kurang bersih
Kotor
Hal 69
Ada, tidak
memenuhi
standar
Tidak ada
Hal 76
Ada, tidak
tertulis, tidak
lengkap
1 orang Analis
kesehatan
Kurang
memenuhi
standar
Tidak ada
Hal 106
Tidak ada
Hal 86
Tidak
memenuhi
standar
Hal 153
40 - 80%
Memenuhi
standar
Kurang
memenuhi
standar
<40%
Memenuhi
standar
Tidak
memenuhi
standar
Hal 112
Hal 114
Ada, lengkap
Ada ,sebagian
Tidak ada
Hal 127
pemegang
program
laboratorium
mengetahui
Sebagian
pemegang
program
program
laboratorium
tidak
mengetahui
indikator
kinerja
7-9 SOP
Tidak ada
yang
mengetahui
ndikator
kinerja
program
laboratorium
Hal 37
0-6 SOP
Hal 32
>80% kegiatan
40-79%
kegiatan
<40%
kegiatan
.
.
Hal 141
>80% kegiatan
40-79%
kegiatan
<40%
kegiatan
Hal 141
Ada dokumen,
lengkap
>80% pencatatan
ada
Ada dokumen,
tidak lengkap
40-80%
pencatatan ada
tidak ada
Hal 52
Hal 50
>80% pelaporan
ada
40-80%
pelaporan ada
Hal 50
40-80% data
ada
Ada dokumen,
<40%
pencatatan
ada
<40%
pelaporan
ada
<40% data
ada
Ada
Hal 50
Hal 54
Memenuhi
standar
14
SOP
laboratorium
Proses
Kegiatan dalam
gedung yang
dilaksanakan
Kegiatan luar
gedung yang
dilaksanakan
Rencana kegiatan
15
Pencatatan
16
Pelaporan
17
Visualisasi data
18
Evaluasi program
Ada dokumen,
12
13
10 - 13 SOP
254
laboratorium
berkala
dokumen,
tidak
lengkap
Total Skor Pencapaian Upaya Pelayanan Laboratorium (C6d)
C6e
lengkap,tiap
bulan
lengkap,tidak
tiap bulan
1
2
3
4
5
6
7
8
Jumlah Tempat
Tidur
Luas Ruang
rawat inap
Kebersihan
ruang rawat inap
Pengelolaan
limbah rawat
inap
Dokter
Penanggung
jawab rawat inap
Kompetensi
Dokter
Perawat
Penanggung
jawab rawat inap
Jumlah perawat
Kompetensi
perawat
10
Peralatan
11
Bahan Habis
Pakai
Obat emergensi
12
20-25
10-19
1-9
Hal 149
400-500 m2
200-399 m2
<199m2
Hal 70
>80% bersih
40 -80%
bersih
Dikelola, tidak
dengan baik
dan benar
Ada SK dan
uraian tugas
<40% bersih
Hal 69
Tidak
dikelola
Hal 76
Tidak ada
SK
Hal 84
Tidak ada
Hal 84
Ada SK dan
uraian tugas
1, , dan tidak
mempunyai
sertifikat
GELS/PPGD
dokter
Ada SK dan
uraian tugas
Tidak ada
SK
Hal 85
5-6 orang
3-4 orang
1-2 orang
Hal 85
>80% orang
mempunyai
sertifikat PPGD
perawat /BCLS
40-80% orang
mempunyai
sertifikat P
PGD
Hal 85
>80% jenis
tersedia dan
berfungsi
80-100% ada
40-80% jenis
tersedia dan
berfungsi
40 - 79% ada
<40% orang
yang
mempunyai
sertifikat
PPGD
<40% jenis
tersedia dan
berfungsi
<40% ada
Hal 115
Hal 115
16-20 jenis
tersedia
8-15 jenis
tersedia
0-7 jenis
tersedia
Hal 109
Sebagian
pemegang
program
program
laboratorium
tidak
mengetahui
indikator
kinerja
40-80% SOP
Tidak ada
yang
mengetahui
ndikator
kinerja
program
laboratorium
Hal 37
<40% SOP
Hal 32
>80% kegiatan
40-80%
kegiatan
<40%
kegiatan
Hal 153
>80% kegiatan
40-80%
kegiatan
<40%
kegiatan
Hal 153
Dikelola dengan
baik dan benar
Ada SK dan
uraian tugas
2, mempunyai
sertifikat
GELS/PPGD
dokter
13
Indikator kinerja
rawat inap
pemegang
program
laboratorium
mengetahui
14
>80% SOP
15
16
Proses
Kegiatan dalam
gedung yang
dilaksanakan
Kegiatan luar
gedung yang
dilaksanakan
255
17
Rekam Medis
18
Jadwal jaga
dokter
Ada dan
terpampang/doku
men lengkap
19
Jadwal jaga
perawat
Ada dan
terpampang/doku
men lengkap
20
Rencana kegiatan
Ada, sesuai
21
Pencatatan rawat
inap
>80% pencatatan
ada
22
23
24
A.1
Ada, lengkap
40-80%
ada,lengkap
Ada dan tidak
terpampang
/dokumen
tidak lengkap
Ada dan tidak
terpampang
/dokumen
tidak lengkap
Ada, tidak
sesuai
40-80%
pencatatan ada
<40% ada,
lengkap
Tidak ada
Hal 35
Tidak ada
Tidak ada
Hal 52
<40%
pencatatan
ada
Pelaporan
>80% pelaporan
40-80%
<40%
ada
pelaporan ada
pelaporan
ada
Evaluasi kinerja
Ada,tiap bulan
Ada,tiap 3
Ada, tiap 6
program
bulan
bulan
Data
penderita
Ada,tiap bulan
Ada,tiap 3
Ada, tiap 6
rawat inap
bulan
bulan
Total Skor Pencapaian Upaya Pelayanan Rawat Inap (C6e)
Hal 50
Hal 50
Hal 50
Hal 50
SK Penunjukan
sebagai
Puskesmas
PONED
SK Tim PONED
Ada, sesuai
Anggota tim
mempunyai
Jenis Pelayanan
PONED
1. Kegawatdaru
ratan medik
maternal
2. Kegawatdaru
ratan medik
neonatal
4. Rujukan dan
transportasi
Tim PONED
Terpampang dan
sesuai dengan
pelaksanaan
Ada, masih
berlaku
Dokter, bidan,
bidan/perawat
Tim PONED
yang sudah
dilatih
minimal1 Dokter,
1 bidan dan 1
bidan/perawat
Magang Tim
Poned
Dokter, bidan ,
bidan/perawat
sudah magang
Ada, sedang
diusulkan
atau sudah
tidak berlaku
Ada, tidak
sesuai
Tidak semua
anggota
mempunyai
Terpampang
tetapi tidak
sesuai dengan
pelaksanaan
Tidak utuh,
ada dokter
terlatih
PONED
1 Dokter dan
1 bidan
Tim PONED
sebagian
sudah magang
256
Tidak ada
Hal 155
Tidak ada
Hal 155
Tidak ada
yang punya
Hal 155
Tidak
dilaksanakan
dan atau
tidak
terpampang
Hal 156
Tidak ada
dokter
terlatih
PONED
1 bidan dan
atau 1
perawat
terlatih
Tim PONED
tidak ada
yang magang
Hal 155
Hal 155
Hal 155
Tempat tinggal
dokter/bidan/pera
wat
9
10
11
Tinggal di lokasi
Puskesmas
PONED
Sebagian tim
tinggal di
lokasi
Puskesmas
PONED
Peralatan
PONED
Obat emergency
PONED
Air bersih
>80% tersedia
40-80% jenis
alat berfungsi
baik
40-80%
tersedia
Ada kran, air
tidak
mengalir
Tidak ada
yang
tinggaldi
lokasi
Puskesmas
PONED
<40% jenis
alat berfungsi
baik
<40%
tersedia
Tidak ada
kran dan air
bersih
Hal 156
Hal 116
Hal 157
Hal 154
Hal 156
Hal 33
Tidak
disimpan
Hal 36
<40%
pencatatan
ada
<40%
pelaporan
ada
<40% data
ada
Tidak tentu
Hal 50
Hal 50
Hal 50
Proses
12
13
Kemampuan
penanganan
kasus
SOP PONED
>80% kasus
mampu ditangani
14
Informed consent
Disimpan
bersama rekam
medik pasien
15
Pencatatan yang
terkait PONED
>80% pencatatan
ada
16
Pelaporan terkait
PONED
>80% pelaporan
ada
17
Visualisasi data
18
Evaluasi kinerja
Dilakukan setiap
PONED
bulan
Total Skor Pencapaian Upaya Kegawatdaruratan Obstetri
Neonatologi (A1)
40-80% kasus
mampu
ditangani
Ada 6-11
SOP
Disimpan,
tidak bersama
rekam medik
pasien
40-80%
pencatatan
ada
40-80%
pelaporan ada
40-80% data
ada
Tiap 3 bulan
257
<40% kasus
mampu
ditangani
Ada 0-5 SOP
.
.
Hal 54
No
Uraian
Skor
Pencapaia
n (a)
Skor tertinggi
(b)
Bobot
(c)
62
28
10
10
.............
...........
1. Manajemen operasional
2. Manajemen mutu
Sumber daya
1. Bangunan
2. Ketenagaan
3. Peralatan
4. Pelayanan Kefarmasian dan Obat
5. Keuangan
Upaya Pelayanan Kesehatan
1. Upaya Promosi Kesehatan
2. Upaya Kesehatan Lingkungan
3. Upaya KIA-KB
4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
5. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan
Penyakit
a. Upaya Pencegahan Penyakit
b. Upaya Pemberantasan Penyakit
6. Upaya Pelayanan Medik Dasar
a. Upaya Pengobatan
b. Upaya Penanganan Kegawatdaruratan
c. Upaya Pengobatan Gigi dan Mulut
d. Upaya Laboratorium
e. Upaya Rawat Inap
f. Upaya Kegawatdaruratan Obstetri
Neonatologi
Total Skor Penilaian Standar Puskesmas Rawat
Inap PONED
.
.............
.............
.............
.............
26
30
22
40
18
6
6
6
6
6
.
.............
.............
.............
.............
.............
.............
.............
.............
62
28
42
30
8
7
7
7
.............
.............
.............
.............
.............
.............
34
20
4
3
.............
.............
.............
.............
.............
..
.............
42
58
38
36
48
36
4
3
2
1
2
2
.............
100
.............
.............
.............
.............
Tim Penilai
1.............................................
3.............................................
2.............................................
4.............................................
258
5. Subtotal B1 (Bangunan dan Ruang) adalah skor pencapaian Bangunan dan ruang
dibagi dengan skor tertinggi (26) dan dikalikan bobot 6 (enam).
6. Subtotal B2 (Ketenagaan) adalah skor pencapaian Ketenagaan dibagi dengan skor
tertinggi (32) dan dikalikan bobot 6 (enam).
7. Subtotal B3 (Peralatan) adalah skor pencapaian Peralatan dibagi dengan skor
tertinggi (22) dan dikalikan bobot 6 (enam).
8. Subtotal B4 (Pelayanan Kefarmasian dan Obat) adalah skor pencapaian Pelayanan
Kefarmasian dan Obat dan dibagi dengan skor tertinggi (40) dan dikalikan bobot 6
(enam).
9. Subtotal B5 (Keuangan) adalah skor pencapaian Keuangan dibagi dengan skor
tertinggi (18) dan dikalikan bobot 6 (enam).
10. Subtotal C1 (Upaya Promosi Kesehatan) adalah skor pencapaian Upaya Promosi
Kesehatan dibagi dengan skor tertinggi (64) dan dikalikan bobot 8 (delapan).
11. Subtotal C2 (Upaya Kesehatan Lingkungan) adalah skor pencapaian Upaya
Kesehatan Lingkungan dibagi dengan skor tertinggi (28) dan dikalikan bobot 7
(tujuh).
12. Subtotal C3 (Upaya Kesehatan KIA-KB) adalah skor pencapaian Upaya Kesehatan
KIA-KB dibagi dengan skor tertinggi (42) dan dikalikan bobot 7 (tujuh).
13. Subtotal C4 (Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat) adalah skor pencapaian Upaya
Perbaikan Gizi Masyarakat dibagi dengan skor tertinggi (20) dan dikalikan bobot 7
(tujuh).
14. Subtotal C5a (Upaya Pencegahan Penyakit) adalah skor pencapaian Upaya
Pencegahan Penyakit dibagi dengan skor tertinggi (34) dan dikalikan bobot 4
(empat).
15. Subtotal C5b (Upaya Pemberantasan Penyakit) adalah skor pencapaian Upaya
Pemberantasan Penyakit dibagi dengan skor tertinggi (20) dan dikalikan bobot 3
(tiga).
16. Subtotal C6a (Upaya Pengobatan) adalah skor pencapaian Upaya Pengobatan dibagi
dengan skor tertinggi (38) dan dikalikan bobot 4 (empat).
17. Subtotal C6b (Upaya Penanganan Kegawatdaruratan) adalah skor pencapaian Upaya
Penanganan Kegawat daruratan dibagi dengan skor tertinggi (58) dan dikalikan
bobot 3 (tiga).
18. Subtotal C6c (Upaya Pengobatan Gigi dan Mulut) adalah skor pencapaian Upaya
Pengobatan Gigi dan Mulut dibagi dengan skor tertinggi (38) dan dikalikan bobot 2
(dua).
19. Subtotal C6d (Upaya Pelayanan Laboratorium) adalah skor pencapaian Upaya
Pelayanan Laboratorium dibagi dengan skor tertinggi (36) dan dikalikan bobot 1
(satu).
20. Subtotal C6e (Upaya Rawat Inap) adalah skor pencapaian Upaya Rawat Inap dibagi
dengan skor tertinggi (48) dan dikalikan bobot 2 (dua).
21. Subtotal C6f (Upaya Kegawatdaruratan Obstetri Neonatologi) adalah skor
pencapaian Upaya Kegawatdaruratan Obstetri Neonatologi dibagi dengan skor
tertinggi (36) dan dikalikan bobot 2 (dua).
259
Tabel 2.
2013
Nilai Capaian tiap program untuk Penilaian Standar Puskesmas Rawat Inap PONED Tahun
Manajemen
Nilai
tertinggi(B)
Nilai baik
bila >80%
Nilai cukup
bila 60%79%
Nilai
kurang bila
<59%
Sumber Daya
Promkes
Kesling
KIAKB
Gizi
Pencegah
an Peny
4.8 -6
4.8 -6
6.4-8
5.6-7
5.67
5.67
3.2-4
3.64.79
3.6-4.79
3.6-4.79
4.8-6.39
4.2-5.59
4.25.59
4.25.59
2.4-3.19
<
3.59
< 3.59
< 3.59
< 4,79
< 4.19
<
4.19
<
4.19
<2.39
M.
operasional
M.
mutu
Bangunan
Tenaga
Alat
Kefarmasian
dan Obat
Keuangan
10
10
8-10
8-10
4.8 -6
4.8 -6
4.8 6
6-7.99
67.99
3.6-4.79
3.64.79
<5.99
<5.9
9
< 3.59
<3.59
260