Anda di halaman 1dari 43

BAB I

RINGKASAN EKSEKUTIF

Dokumen Rencana Bisnis Strategis ini disusun berdasarkan data dan informasi yang
diperoleh selama kurun waktu 3 (tiga) tahun ke belakang. Analisis yang digunakan dalam
memproyeksikan adalah dengan analisis deret data berkala (analisis trend) dengan asumsi
perhitungan secara statistik dengan mengabaikan variabel-variabel lain.

Kedudukan UPTD Puskesmas DTP Cigalontang saat ini berdasarkan analisa SWOT,
posisi bisnisnya berada pada kuadran Kanan Atas atau pada posisi Agresif untuk proyeksi 5
(lima) tahun kedepan, strategi dan asumsi yang harus diambil oleh pihak manajemen
meliputi :

1. Memperkuat sisi pelayanan dan efisiensi dari unit-unit penghasil yang telah
berkembang, termasuk didalamnya melakukan interusi pasar pada segmen perbatasan
menengah atas.

2. Melakukan diversivikasi pelayanan berbasis keunggulan kompetensi sumber daya


manusia secara profesional sehingga dihasilkan layanan-layanan baru yang dapat
meningkatkan penerimaan pada waktu yang akan datang.

3. Melakukan pemberdayaan dan optimalisasi atas sumber daya manusia dan sarana
pelayanan yang tersedia agar segera dapat dihasilkan penerimaan yang didukung
dengan kajian atas tarif yang akan diberlakukan kedepan mengikuti kemampuan
membayar dan kemauan membayar (ability to pay & wilingness to pay) dari segmen
masyarakat tertentu.

4. Mengupayakan advokasi dan agresifitas pemasaran pada kelompok-kelompok


perusahaan yang memiliki karyawan yang besar, baik layanan yang bersifat screening
(Medica Check Up) maupun pemeliharaan kesehatan karyawan dan keluarganya
menggunakan pola asuransi.

Semua upaya yang ditetapkan diatas merupakan kebijakan yang harus ditempuh
secara sungguh-sungguh dan konsisten oleh para pihak yang terkait internal maupun
eksternal UPTD Puskesmas DTP Cigalontang, guna mencapai tingkat kinerja yang dapat
memberikan sumbangsih penambahan penerimaan asli daerah sendiri yang berasal dari
peningkatan kinerja dan akuntabilitas pengelolaan UPTD Puskesmas DTP Cigalontang
menggunakan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD).

Rancana Strategi Bisnis UPTD Puskesmas Leuwisari Page 1


BAB II
RENCANA ORGANISASI

A. ROFIL PUSKESMAS
UPTD Puskesmas DTP Cigalontang terletak di Jln. Perkantoran No.38 Desa
Jayapura Kecamatan Cigalontang Kabupaten Tasikmalaya, berdiri sekitar tahun 1970
dengan status Poliklinik. Baru sekitar Tahun 1976 berganti status menjadi Puskesmas
Cigalontang sampai dengan Tahun 2009. Pada 1 Desember Tahun 2009 berganti status
kembali menjadi UPTD Puskesmas DTP Cigalontang sampai dengan sekarang dengan
ketetapan BUPATI Kabupaten Tasikmalaya H.T.FARHANUL HAKIM dengan Surat
Keputusan Nomor: 440/Kep.199 A –Diskes/2009.

Riwayat Berdirinya UPTD Puskesmas DTP Cigalontang telah terjadi beberapa kali
pergantian kepemimpinan sebagai berikut :

1. Pada Tahun 1970 s/d 1976, Status Bangunan Poliklinik, Kepala : Bapak Sarya.
2. Pada Tahun 1976 s/d 1982, Status Bangunan Berganti dari Poliklinik menjadi
Puskesmas, terjadi 3 kali pergantian kepemimpinan Pertama Bapak Sarja, Kedua Dr.
Ayep dan yang ketiga Dr. Herman.
3. Pada Tahun 1982 s/d 1983 di pimpin oleh : Dadang Bsc.
4. Pada Tahun 1983 s/d 1988 di pimpin oleh : H. Aam Nursalam
5. Pada Tahun 1988 s/d 1992 di pimpin oleh : dr.H Cecep Z.K
6. Pada Tahun 1992 s/d 2011 di pimpin oleh : H. Aam Nursalam.SKM
Era Kepemimpinan H. Aam Nursalam bersamaan dengan bergantinya Status
Puskesmas menjadi Puskesmas DTP pada Tahun 2009.
7. Pada Tahun 2011 s/d 2012 di pimpin oleh : PLT Tuti Suartini
8. Pada Tahun 2012 s/d 2013 di pimpin oleh : Asep Rudi Irawan,SKM
9. Pada Tahun 2013 s/d 29-11-2013 di pimpin Oleh : Asep Hermawan,SKM
10. Pada Tahun 2013 s/d Sekarang di pimpin Oleh : Iwan Setiawan.S.Kep
UPTD Puskesmas Cigalontang terletak di Blok Kaum Persil No.246 A Luas Tanah
225 meter persegi (12,5 mx 18 m) dengan status kepemilikan tanah milik Desa Jayapura,
sampai sekarang tanah tersebut di pakai gedung/bangunan medis berdasarkan prinsif
kesepakatan atas nama masyarakat Kecamatan Cigalontang tidak berkeberatan digunakan
sebagai bangunan medis dengan Surat Keterangan Nomor: 590/378/Des./X/2009, diketahui
oleh Camat Cigalontang dan Kepala Desa Jayapura pada Tanggal 27 Oktober 2009.

Rancana Strategi Bisnis UPTD Puskesmas DTP Cigalontang Page 2


Pada Tahun 2009 di Kecamatan Cigalontang terjadi Bencana Gempa yang
mengakibatkan Bangunan Puskesmas Rusak Total. Berdasarkan Kesepakan Kepemilikan
Tanah tersebut diatas bersamaan dengan Rencana dibangunnya kembali UPTD Puskesmas
DTP Cigalontang yang menjadi salah satu lokasi yang telah di pilih oleh tvOne Satu Untuk
Negeri pada saat Pasca Gempa di Kecamatan Cigalontang Tahun 2009 yang pada akhirnya
mulai dibangun kembali Tahun 2009 dan selesai tahun 2010 dilanjutkan peresmian pada
tanggal 6 Desember 2010 oleh Mentri Kesehatan Republik Indonesia yang pada saat itu
dr.Endang Rahayu Sedyaningsih,MPH,DR.PH (almarhum) dengan kepala Puskesmas
dipimpin oleh H.Aam Nursalam.SKM.

Wilayahkerja UPTD Puskesmas DTP Cigalontang membawahi 16 wilayah Desa


Binaan, 8 PUSTU, 3 Polindes, 77 Posyandu dan 17 Posbindu.

Sejak berdiri tahun 1970 s/d 2009 UPTD Puskesmas DTP Cigalontang merupakan
puskesmas non rawat inap, yang hanya memberikan pelayanan kesehatan rawat jalan. Baru
setelah Tahun 2009 berubah status menjadi UPTD Puskesmas DTP Cigalontang sampai
dengan sekarang merupakan puskesmas dengan keperawatan yang menyediakan pelayanan
kesehatan Rawat jalan dan Rawat Inap selama 24 jam tiap hari.

B. LANDASAN HUKUM
Beberapa dasar hukum terkait dengan operasionalisasi UPTD Puskesmas DTP
Cigalontang, adalah sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4355);
2. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 1258 Tahun 2005 Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 108,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);
3. UU RI Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan (Lembaran Negara nomor 144 Tahun
2009)
4. Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2004 tentang Rencana Kinerja Pemerintah
( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 74, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4405;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502);

Rancana Strategi Bisnis UPTD Puskesmas DTP Cigalontang Page 3


6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4570);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 65 tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan
Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negera Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4585);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Laporan Keuangan Dan Kinerja
Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4614);
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 th 2007 Tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 828 Tahun 2008 tentang Petunjuk Teknis Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;
12. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 128 tahun 2004 tentang Kebijakan Dasar
Puskesmas;
13. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 28 Tahun 2004 tentang
Akuntabilitas Pelayanan Publik
14. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828/Menkes/SK/IX/2008 tentang Petunjuk
Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Di Kabupaten/Kota
15. Peratuan Bupati Nomor 37 Tahun 2008. Tetang Rincian Tugas Unit dilingkungan Dinas
Pendapatan Pengelolaan keuangan dan asset daerah kabupaten Tasikmalaya

C. GAMBARAN BISNIS
Program kesehatan merupakan urusan wajib Pemerintah Daerah yang telah
dilaksanakan secara terus menerus dan berkesinambungan baik dari aspek kualitas maupun
kuantitas dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Berkaitan dengan hal
tersebut, Puskesmas yang memberikan pelayanan publik dituntun menyelenggarakan
pelayanan kesehatan yang berkualitas, meratakan disetiap wilayah, berkeadilan di setiap
strata sosial ekonomi masyarakat.

UPTD Puskesmas DTP Cigalontang yang membawahi 8 (delapan) Puskesmas


Pembantu dan 3 (tiga) Polindes ini telah memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat
dengan rasio 1:36.000 jumlah penduduk, bila dibandingkan dengan rasio pelayanan
Puskesmas menurut SK Menkes No.128/Menkes/SK/II/2004 bahwa rasio puskesmas
maksimal 1 : 30.000 jumlah penduduk dan 1 : 10.000 jumlah penduduk untuk 1 puskesmas
pembantu, maka pangsa pasar untuk puskesmas dan puskesmas pembantu di wilayah
Kecamatan Cigalontang dinilai cukup.

Rancana Strategi Bisnis UPTD Puskesmas DTP Cigalontang Page 4


Keberadaan geografi UPTD Puskesmas DTP Cigalontang terletak pada lokasi yang
kurang strategis dikarenakan wilayah kerja Desa binaan yang luas terpecah menjadi
wilayah Jauh 5 Desa dan Dekat 11 desa dari Puskesmas induk serta di dukung dengan
perbatasan wilayah dengan Kabupaten Garut dan Kecamatan Leuwisari sehingga banyak
masyarakat dari 5 wilayah Desa Binaan berkunjung ke Pasilitas wilayah tersebut
dikarenakan lebih dekat dan mudah transfortasinya, hal ini sangat merugikan untuk
meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan perorangan.

Kebutuhan pelanggan terhadap pelayanan kesehatan semakin bergeser dengan


berubahnya paradigma masyarakat sehingga pelanggan berani mengungkapkan
ketidakpuasan pelayanan yang diberikan. Pengembangan SDM melalui peningkatan
kapasitas SDM dalam memberikan pelayanan prima merupakan program pendukung yang
harus dipenuhi sehingga dapat menciptakan citra pelayanan publik yang lebih baik.

D. VISI

“Menuju UPTD Puskesmas DTP Cigalontang Sebagai pusat pelayanan kesehatan dasar
yang bermutu dan mandiri agar tercapai Masyarakat Cigalontang Sehat yang Mandiri”

E. MISI

1. Meningkatkan profesionalisme SDM dalam pelayanan kesehatan


2. Menjamin pelayanan kesehatan yang terjangkau oleh seluruh masyarakat dengan
memberikan pelayanan kesehatan 24 jam untuk perawatan..
3. Mendorong peran aktif masyarakat dalam bidang kesehatan sehingga masyarakat
dapat mandiri untuk hidup sehat dan produktif.

F. TUJUAN
1. Meningkatnya keterjangkauan pelayanan kesehatan dasar
2. Meningkatnya pelayanan kesehatan bagi ibu, bayi, balita, anak usia sekolah dasar,
dan lansia.
3. Meningkatnya status Gizi masyarakat
4. Meningkatnya kemandirian keluarga dalam melaksanakan perilaku hidup bersih dan
sehat.
5. Meningkatnya kualitas lingkungan hidup yang sehat
6. Meningkatnya akses pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular.
7. Meningkatnya penyediaan data dan informasi kesehatan yang akurat.

Rancana Strategi Bisnis UPTD Puskesmas DTP Cigalontang Page 5


BAB III
ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS

A. Analisis Lingkungan Eksternal


1. Profil Penduduk dan Pangsa Pasar
Tabel 3.1.
Estimasi Jumlah Penduduk Kecamatan Leuwisari
Tahun 2014 – 2019
Estimasi Jumlah Penduduk
No Desa
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
1 Arjasari 6360 7251 6875 7343 7601 7858 8116 8373
2 Ciawang 6207 5572 6581 6494 6681 6868 7055 7242
3 Jayamukti 5783 5516 5629 5488 5411 5334 5257 5180
4 Cigadog 3978 4045 3856 3837 3776 3715 3654 3593
5 Mandalagiri 5227 5248 4751 4599 4361 4123 3885 3647
6 Linggawangi 4048 4378 4344 4552 4700 4848 4996 5144
7 Linggamulya 4573 4702 4415 4405 4326 4247 4168 4089
JUMLAH 36176 36712 36451 36721 36858 36996 37133 37271
Sumber : Dinas Kependudukan
Jumlah penduduk Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya sampai
tahun 2019 cenderung meningkat, dengan angka pertambahan penduduk rata-rata
kurang dari 1%. Hal ini merupakan gambaran/estimasi pangsa pasar puskesmas 5
tahun ke depan.
Tabel 3.2.
Tingkat Pendidikan Penduduk Kecamatan Leuwisari
Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2014
NO PENDIDIKAN JUMLAH
1 Tidak/belum sekolah 3.892
2 Tamat SD 6.631
3 Tamat SMP 7.228
4 Tamat SMA 6.796
5 Tamat D I/ II 624
6 Tamat D III 584
7 Tamat D IV Strata 1 586
8 Tamat Strata II 197
9 Tamat Strata III 60
Sumber : Data Penduduk Kecamatan Leuwisari 2014
Berdasarkan data di atas, terdapat 16.075 orang penduduk Kecamatan
Leuwisari yang telah menyelesaikan Program Pemerintah Wajib Belajar 9 Tahun
(Tamat SMP sampai Tamat Strata III ), atau sekitar 44,10% dari jumlah penduduk
Kecamatan Leuwisari.
Tabel 3.3
Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Tasikmalaya
Tahun 2011 – 2013
TAHUN Laju Pertumbuhan Ekonomi (%)

Rancana Strategi Bisnis UPTD Puskesmas DTP Cigalontang Page 6


Kabupaten Tasikmalaya Propinsi Jawa Barat

2011 4,32 6,51

2012 4,17 6,28

2013 4,46 6,06


Sumber : BPS Kabupaten Tasikmalaya

Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Tasikmalaya masih di bawah


pencapaian Propinsi Jawa Barat, namun terdapat peningkatan dalam kurun waktu 3
tahun, dari tahun 2011 sampai 2013, walaupaun ada pelemahan di tahun 2012.
Peningkatan Laju Pertumbuhan Ekonomi ini diharapkan akan diikuti dengan
peningkatan kemampuan daya beli masyarakat, termasuk untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan.

Tabel 3.4
Mata Pencaharian Penduduk Kecamatan Leuwisari
Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2014
NO MATA PENCAHARIAN JUMLAH
1 PNS/POLRI/TNI 663
2 Karyawan 1.617
3 Buruh 7.159
4 Petani/pekebun 3.860
5 Peternak 331
6 Nelayan/perikanan -
7 Wiraswasta 3.219
8 Pelajar/mahasiswa 8.080
9 Belum/tidak bekerja 5.183
10 Lainnya 6.677
Sumber : Data Penduduk Kecamatan Leuwisari 2014

Sebagian besar penduduk Kecamatan Leuwisari bermatapencaharian sebagai


buruh, yaitu sebanyak 7.159 orang atau sekitar 19,64% dari jumlah penduduk dan
5.183 atau 14,21% dari jumlah penduduk yang belum/tidak bekerja.
Tabel 3.5
Jumlah Penduduk Miskin Peserta Jamkesmas
Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2014

Rancana Strategi Bisnis UPTD Puskesmas DTP Cigalontang Page 7


Sumber : BPS Kabupaten Tasikmalaya Hasil PPLS 2011

Bila dibandingkan data BPS Kabupaten Tasikmalaya hasil PPLS tahun 2008,
maka terdapat peningkatan jumlah penduduk miskin yang mendapatkan kartu
Jaminan Kesehatan Nasional, yaitu dari sebanyak 8.722 orang menjadi 11.860 orang
atau meningkat sebanyak 35,97% yang artinya, makin banyak masyarakat miskin
yang kebutuhan pelayanan kesehatannya dijamin oleh pemerintah.

2. Peta Persaingan.
Di wilayah Kecamatan Leuwisari terdapat fasilitas pelayanan kesehatan lain
selain puskesmas dan puskesmas pembantu, yaitu 3 (tiga) tempat praktek dokter
umum swasta, dan beberapa praktek tenaga medis lainnya. Hal ini menunujukkan
bahwa bisnis jasa pelayanan kesehatan di wilayah ini cukup kompetitif. Hal ini akan
mempengaruhi pangsa pasar puskesmas karena pandangan masyarakat terhadap
fasilitas kesehatan milik pemerintah masih kurang baik dibandingkan terhadap
fasilitas kesehatan swasta.

3. Kebijakan
a. Visi Depkes : “Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan”
b. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum.
c. Lahirnya Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara beserta peraturan pelaksanaannya membuka koridor baru dalam
pengelolaan keuangan pada puskesmas yang ditetapkan sebagai Badan
Layanan Umum.
d. Permendagri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis PPK BLUD.

Hal ini merupakan peluang bagi puskesmas khususnya dalam rangka


meningkatkan pelayanan kesehatannya melalui fleksibilitas pengelolaan keuangan
yang diberikan melalui peraturan-peraturan tersebut.

Rancana Strategi Bisnis UPTD Puskesmas DTP Cigalontang Page 8


4. Anggaran Pendapatan Pelayanan Kesehatan.
Anggaran pendapatan UPTD Yankes Pangalengan menunjukkan
kecenderungan meningkat seperti terlihat pada tabel di bawah ini. Anggaran
pendapatan yang diterima UPTD Yankes Pangalengan memberi kontribusi terhadap
total pendapatan seluruh UPTD Yankes se-KABUPATEN TASIKMALAYA sebesar
rata-rata 4,2 % . Hal tersebut dapat dilihat pada table dibawah ini :
Tabel 3.4
Perbandingan Jumlah Pendapatan UPTD Puskesmas Leuwisari
Dengan Pendapatan Dinas Kesehatan
Kabupaten Tasikmalaya
Tahun 2012 – 2014
Tahun
Anggaran
2012 2013 2014
Pendapatan
Pendapatan UPTD Rp. Rp. Rp.

Pendapatan Dinas Rp. Rp. Rp

% Pendapatan % % %

Sumber data : Laporan Keuangan Dinkes

B. Analisis Lingkungan Internal


1. Sumber Daya Manusia
Tabel 3.6
Data Kepegawaian Di UPTD Puskesmas Leuwisari Tahun 2014
Jumlah Standar JUmlah Masa
No Jenis Ketenagaan Pendidikan
Minimal Puskesmas Kerja
1 Kepala UPTD 1 1 S2 >10 th
2 KaSubBag TU 1 1 S1 >10 th
3 Dokter 1 1 S1 14 th
4 Dokter Gigi 1 1 S1 6 th
5+1
5 Perawat 5 S1Ners, D3 <5 – 24 th
Perawat gigi
6 Bidan 4 4 S1, D3 5 - >10th
7 Petugas Gizi 1 1 D3 22 thn
8 Sanitarian 1 1 SMA
Tenaga Kesehatan
9 1 1 S1 >10 th
Masyarakat
10 Ahli teknologi 1 - - -

Rancana Strategi Bisnis UPTD Puskesmas DTP Cigalontang Page 9


Laboratorium
Tenaga
11 1 - - -
kefarmasian
Tenaga
12 2 2 S1, SMA >10 th
Administrasi
13 Pekarya 1 1
Sumber : Permenkes No 75 Tahun 2014 dan Profil UPTD Puskesmas Leuwisari Tahun 2014

Data di atas merupakan Standar Minimal untuk Puskesmas Non Rawat Inap di Kawasan
Pedesaan. Data tersebut belum termasuk tenaga di Puskesmas Pembantu dan Bidan Desa.
Tabel 3.7
Data Kepegawaian Puskesmas Pembantu Cigadog
Tahun 2014
Jenis
No Pendidikan Masa Kerja Jabatan Jumlah
Ketenagaan
1 Perawat S1 >10 th Kepala Pustu 1
2 Perawat DIII Keperawatan Sukwan Staf 1
3 Administrasi DIII Sukwan Staf 1

Jumlah tenaga di UPTD Puskesmas Leuwisari dan Pustu Cigadog sebanyak 37


orang, terdiri dari 30 orang PNS dan 7 orang tenaga sukarelawan. Berdasarkan Permenkes
No.75 Tahun 2014, bisa dilihat bahwa puskesmas belum mempunyai sumber daya
manusia/tenaga yang memenuhi standar minimal, diantaranya belum mempunyai tenaga
analis, farmasi dan akutansi yang sebenarnya sangat penting dalam mendukung pelayanan
kesehatan di puskesmas, akibatnya, ada beberapa petugas yang merangkap jabatan di luar
tupoksi nya, seperti perawat yang memegang program,harus merangkap sebagai bendahara
JKN, atau perawat gigi yang merangkap sebagai bendahara obat.
Melihat dari masa kerjanya, tenaga di UPTD Puskesmas Leuwisari sebanyak 12
orang mempunyai masa kerja lebih dari 10 tahun atau 40% dari jumlah tenaga PNS. Dari
30 orang jumlah tenaga PNS, ada 9 orang atau 30% berpendidikan Sarjana.
Secara umum terjadi perubahan pola pikir sumber daya manusia, hal ini disebabkan
karena peningkatan kapasitas dan kapablilitas sumber daya manusia secara umum baik
melalui pendidikan formal maupun pendidikan non formal berupa pelatihan dari Dinas
Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Barat, hingga
Kementerian Kesehatan Pusat. Penyiapan sumber daya manusia yang handal dan
profesional dilakukan melalui kaderisasi yang terstruktur dan tersistematis.

2. Operasional
a. Infrastruktur Puskesmas
- Ketersediaan Bangunan
Tabel 3.8
Data Inventaris Tanah dan Bangunan
Di UPTD Puskesmas Leuwisari Tahun 2014

SARANA LUAS KONDISI

Rancana Strategi Bisnis UPTD Puskesmas DTP Cigalontang Page 10


TANAH (m2) BANGUNAN (m2)
Puskesmas 285 181 Baik
Rumah Dinas
110 60 Baik
Dokter
Rumah Dinas
115 44 Hancur
Paramedis
Puskesmas
135 44 Baik
Pembantu

Ditinjau dari kondisi fisik bangunan relatif masih baru dan terawat
baik. Kontur lahan dalam kondisi datar, tidak ada kemiringan, Letak bangunan
berada di pinggir jalan utama dgn 1/3 bangunan berada pada sempadan jalan.
sedangkan dari sisi luas bangunan dan lahan dinilai terlalu kecil dan sempit
karena berdasarkan standar Kementrian Kesehatan bahwa luas bangunan
minimal Puskesmas dengan program wajib adalah 250 M2.

- Ketersediaan Ruangan
Tabel 3.9
Tata Ruang UPTD Pukesmas Leuwisari Tahun 2014
NO NAMA RUANG LUAS (M2) STANDAR MINIMAL(M2)

1 Luas Bangunan Seluruhnya 110 250

2 Pendafataran / Rekam Medik 3,78 16

3 Poliklinik Umum 5,775 12

4 Poliklinik Gigi 5,94 12

5 Poliklinik KIA/KB 6,6 12

6 Laboratorium 5,76 12

7 Ruang Vaksin 0 12

8 Apotek 4,95 12

9 Gudang Obat 8,64 12

10 Konseling 4,41 12

11 Tata Usaha 5,76 20

12 IGD 4,32 16

Rancana Strategi Bisnis UPTD Puskesmas DTP Cigalontang Page 11


13 Mushola 1,92 12

14 Ruang Kepala 7,2 12

15 WC Pasen 2,25 4

16 WC Karyawan 2,25 4

17 Ruang Rapat 0 20

18 Gudang 0 3

19 Pantry 2,88 4

20 Ruang Tunggu 3,6 20

21 Parkir 30 100

22 Garasi Ambulance 0 18

23 Program Gizi 0 12

24 Program Promkes 0 12

25 Program Kesling 0 12

26 Program P2M 0 12

27 Program KIA 0 12

Bangunan dibagi menjadi dua area yaitu area pelayanan kesehatan/rawat jalan
(area public) dan area pendukung pelayanan/administrasi (area non public). Di
kedua area tersebut dibagi menjadi beberapa ruangan seperti yang terlihat dalam
table diatas, dari segi ukuran, hampir semua kondisi ruangan tidak memenuhi
Standar Minimal Pedoman Tata Ruang Bangunan Puskesmas Kementrian
Kesehatan, bahkan puskesmas tidak mempunyai ruangan untuk program-program
wajib.
Kondisi bangunan tersebut tidak memadai dalam memberikan pelayanan
kesehatan yang prima kepada masyarakat, sehingga dalam anggaran semester II
tahun 2015 akan dilaksanakan rehab pembangunan puskesmas dengan penambahan
luas bangunan menjadi 350m2.

- Ketersediaan Sarana Medis dan Sarana Umum Puskesmas


 Sarana medis
Kelengkapan dan jumlah alat-alat medis (medical equipment) relatif memadai
untuk mendukung pelayanan kesehatan dasar, namun alat-alat medis tersebut
masih belum rutin dikalibrasi dan masih kurang optimal pemeliharaannya.
 Sarana administrasi.

Rancana Strategi Bisnis UPTD Puskesmas DTP Cigalontang Page 12


Kebutuhan akan pembukuan, perangkat komputer yang dilengkapi jaringan
internet (wifi), sudah cukup memadai.
 Sarana Transportasi.
Puskesmas mempunyai 1 unit mobil ambulan dan 1 unit mobil puskesmas
keliling untuk mendukung pelayanan kepada masyarakat, serta beberapa
kendaraan roda 2.
 Sarana Sistem Informasi Kesehatan (SIK)
Implementasi Sistem Informasi Kesehatan (SIK) baik e-Puskesmas dan PCare
sudah mulai dilaksanakan oleh puskesmas. Namun pelaksanaannya masih
belum optimal, hal ini disebabkan oleh berbagai faktor antara lain dukungan
perangkat lunak, dukungan perangkat keras serta motivasi baik dari sisi operator
entri maupun petugas pelayanan yang belum semua menguasai teknologi IT.
 Sarana/sumber daya teknologi.
Pemenuhan medical equipment yang mendukung perkembangan Ilmu
Pengetahuan Kedokteran (IPTEKDOK) guna menunjang pelayanan belum
dilakukan oleh puskesmas, hal ini disebekan oleh beberapa faktor diantaranya
karena keterbasan anggaran dan kemampuan sumber daya manusianya.
 Sarana umum lain : penerangan PLN 1.300 watt, sumber air bersih berasal dari
PDAM

b. SOP
Puskesmas sudah mempunyai Standar Pelayanan Kesehatan untuk mendukung
pelayanan kesehatan prima kepada masyarakat, namun belum dilaksanakan
sepenuhnya.

3. Keuangan
Tabel 3.10
Anggaran Bantuan Pemerintah
UPTD Puskesmas Leuwisari Tahun 2012 – 2014
SUMBER TAHUN
2012 2013 2014
ANGGARAN
DAU 94.252.400 201.146.950 198.691.000
APBD - - -
BOK 62.085.000 67.120.000 68.579.000
JAMKESMAS 86.695.000 77.715.000 -
JKN - - 643.084.000
JUMLAH 243.032.000 345.981.950 910.354.000

Anggaran bantuan pemerintah untuk UPTD Puskesmas Leuwisari sejak 2012


sampai 2014 terus meningkat, terutama di tahun 2014 setelah dilaksanakannya Program
JKN, dimana puskesmas dibayar oleh BPJS dengan sistem kapitasi dan non kapitasi yang
besarnya tergantung daru jumlah peserta BPJS yang terdaftar.

Tabel 3.11
Pendapatan Fungsional

Rancana Strategi Bisnis UPTD Puskesmas DTP Cigalontang Page 13


UPTD Puskesmas Leuwisari Tahun 2012 – 2014

Tabel 3.12
Pendapatan Fungsional dan Belanja Langsung
UPTD Puskesmas Leuwisari Tahun 2012 – 2014
PENDAPATAN BELANJA CAKUPAN
TAHUN CRR
(Rp) (Rp) (%)

2012 109.595.000 98.404.320 111,37

2013 105.579.000 191.897.895 55,01

2014 668.619.000 173.981.121 384,3

Berdasarkan data historis 3 tahun terakhir menunjukkan bahwa pendapatan


fungsional puskesmas tahun 2012 sudah dapat menutupi belanja langsung
puskesmas ( belanja pegawai, belanja barang/jasa dan belanja modal ), namun di
tahun 2013, pendapatan belum mampu memenuhi kebutuhan belanja puskesmas
sehingga kekurangan belanja masih harus dibantu oleh pemerintah.
Tahun 2014, setelah dilaksanakan program JKN, pendapatan puskesmas
meningkat tajam, sehingga dapat memenuhi kebutuhan belanja langsung hingga
mencapai 384,3%.

4. Pemasaran
a. Obat-obatan
Sumber anggaran untuk obat-obatan berasal dari DAU yang
dibelanjakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya dan dari Dana
Operasional JKN. Kelengkapan jenis dan kualitas obat untuk memenuhi
kebutuhan pelayanan pengobatan dasar telah memadai, namun
ketersediaan/stok nya sering kali tidak mencukupi sehingga dapat
mengurangi kualitas pelayanan kepada masyarakat.

b. Lokasi

Rancana Strategi Bisnis UPTD Puskesmas DTP Cigalontang Page 14


Lokasi UPTD Puskesmas Leuwisari berada di jalan utama kecamatan
dan relatif dekat dengan ibukota Kabupaten Tasikmalaya, walaupun kurang
strategis namun mudah dijangkau dengan kendaraan roda dua dan roda
empat baik kendaraan pribadi maupun kendaraan umum.
Lokasi puskesmas berada di wilayah yang berbatasan dengan wilayah
kecamatan lain, sehingga cukup banyak masyarakat luar wilayah yang datang
ke puskesmas.
Letak puskesmas yang kurang strategis dikarenakan puskesmas berada
di lingkungan yang jauh dari pusat keramaian atau tempat-tempat umum
seperti pasar dan sekolah, selain itu juga, untuk beberapa wilayah
Kec.Leuwisari letak puskesmas relatif jauh dan sulit dijangkau karena harus
menggunakan 2 kali kendaraan umum, sehingga dari wilayah-wilayah
tersebut, masyarakatnya banyak yang berobat ke puskesmas lain yang lebih
mudah dijangkau/cukup dengan satu kendaraan umum dan yang letaknya
berdekatan dengan pasar.

c. Tarif.
Tarif retribusi di puskesmas berdasarkan Peraturan Bupati
Tasikmalaya Nomor 16 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Bupati Tasikmalaya Nomor 22 Tahun 2011 Tentang Tata Cara Pemungutan
Retribusi Pelayanan Kesehatan Pada Dinas Kesehatan Kabupaten
Tasikmalaya. Tarif berdasarkan peraturan Bupati tersebut masih jauh lebih
ringan dibandingkan dengan tarif sarana kesehatan lain (swasta). Tarif
tersebut relatif terjangkau oleh masyarakat, bahkan untuk masyarakat miskin
yang tidak mempunyai fasilitas Jaminan Kesehatan.

5. Kinerja Pelayanan
 Kunjungan
Tabel 3.13
Jumlah Kunjunagn Rawat Jalan UPTD Puskesmas Leuwisari
Tahun 2012 – 2014

JENIS TAHUN
KUNJUNGAN 2012 2013 2014
UMUM 3.573 5.855 5.058
ASKES 481 778 -
JAMKESMAS 11.800 8565 -
JAMKESDA - 860 620
BPJS - - 9.962
JUMLAH 15.854 16.058 15.340

Rancana Strategi Bisnis UPTD Puskesmas DTP Cigalontang Page 15


Persentase kunjungan pasien pada tahun 2013 terdapat peningkatan sebesar
1,3%, namun terdapat penurunan jumlah kunjungan sebesar kurang lebih 4,4%
di tahun 2014. Hal ini diakibatkan makin ketatnya peta persaingan dengan sarana
kesehatan lain yang jumlah nya makin bertambah banyak. Lebih dari 50% nya
adalah kunjungan pasien Jamkesmas/BPJS. Kunjungan tersebut, tidak hanya dari
wilayah Kec.Leuwisari, tetapi juga dari luar wilayah, namun belum ada data
mengenai jumlahnya.

Tabel 3.14
Estimasi Jumlah Kunjungan UPTD Puskesmas Leuwisari
Tahun 2012 – 2019

Grafik 3.1
Estimasi Perbandingan Jenis Kunjungan Berdasarkan Cara Bayar
UPTD Puskesmas Leuwisari
Tahun 2012 - 2019

Grafik 3. 2
Estimasi Jumlah Kunjungan
UPTD Puskesmas Leuwisari Tahun 2012 – 2019

Rancana Strategi Bisnis UPTD Puskesmas DTP Cigalontang Page 16


Tabel 3.15
Jumlah Kunjungan Pasen Baru
UPTD Puskesmas Leuwisari Tahun 2012 – 2014

Tabel 3.16
Jumlah Kunjungan Pasen Lama
UPTD Puskesmas Leuwisari Tahun 2012 – 2014

Grafik 3.4.
Kunjungan Pasien Baru
UPTD Puskesmas Leuwisari Tahun 2012 – 2014

Di tahun 2014, terjadi penurunan angka kunjungan pasien baru ke puskesmas


(customer acquisition), hal ini dapat menunjukkan bahwa puskesmas kurang dapat bersaing
dengan fasilitas kesehatan lain yang berada di wilayah kerja puskesmas.

Rancana Strategi Bisnis UPTD Puskesmas DTP Cigalontang Page 17


Grafik 3.5.
Kunjungan Pasien Lama
UPTD PUskesmas Leuwisari Tahun 2012 – 2014

Terdapat peningkatan kunjungan pasien lama ke puskesmas, yang artinya,


pasien cukup merasa puas dengan pelayanan yang diberikan, sehingga masih mau
datang ke puskesmas (customer loyalty)

Tabel 3.17
Estimasi Jumlah Kunjungan Berdasarkan Jenis Pelayanan
Tahun 2014 – 2019

Grafik 3.6.
Estimasi Kunjungan Berdasarkan Jenis Pelayanan
UPTD Puskesmas Leuwisari Tahun 2014 – 2019

Rancana Strategi Bisnis UPTD Puskesmas DTP Cigalontang Page 18


Lebih dari 70% kunjungan puskesmas adalah kunjungan BP Umum, hal ini sesuai dengan
Data 10 penyakit terbesar di UPTD Puskesmas Leuwisari sebagai berikut :

NO NAMA PENYAKIT JUMLAH


1 ISPA 2.233
2 Common Cold 2.190
3 Hipertensi 1.270
4 Myalgia 1.219
5 Tukak Lambung 1.064
6 Dispepsia 726
7 Diare 519
8 Demam tidak spesifik 462
9 Dermatitis 234
10 Scabies 184

 Penilaian Kinerja
Berdasarkan dokumen PKP (Penilaian Kerja Puskesmas)
Tabel 3.18
Penilaian Kerja Berdasarkan PKP
UPTD Puskesmas Leuwisari Tahun 2012 – 2014

TAHUN NILAI KINERJA

2012 77,39 (kurang)

2013 82,29 (sedang)

2014 81,55 (sedang)

Rancana Strategi Bisnis UPTD Puskesmas DTP Cigalontang Page 19


Rancana Strategi Bisnis UPTD Puskesmas DTP Cigalontang Page 20
Rancana Strategi Bisnis UPTD Puskesmas Leuwisari Page 21
Rancana Strategi Bisnis UPTD Puskesmas DTP Cigalontang Page 22
Rancana Strategi Bisnis UPTD Puskesmas DTP Cigalontang Page 23
Helpful Harmful
to achieving the objective to achieving the objective

Strengths Weaknesses
(atributes of the environment)External origin (atributes of the system)Internal origin

 Kualitas SDM  Ketersediaan jenis SDM


 Struktur organisasi puskesmas  Infrastruktur puskesmas (bangunan)
 Dukungan sarana umum  Kualitas sarana medis (pemeliharaan)
 Pengawasan internal thd pengelolaan  Pencatatan dan ketersediaan data
keuangan  Pengadaan obat yg tidak memadai
 Kemandirian dalam memenuhi kebutuhan
belanja.
 Pola tarif
 Customer Loyalty
 Peningkatan Penilaian Kinerja

Opportunities Threats
 Daya beli masyarakat  Perkembangan harga obat
 Sarana transportasi  Persentase anggaran pemerintah untuk
 Dukungan Pemda kesehatan
 Tingkat pendidikan/ kesadaran masyarakat  Perilaku dan pola pikir masyarakat
 Sarana kesehatan dibandingkan jml terhadap sarana pelayanan milik
penduduk pemerintah
 Sarana Informasi Kesehatan  Perundang-undangan dan perlindungan
Rancana Strategi Bisnis UPTD Puskesmas DTP Cigalontang Page 24 bagi sarana dan tenaga kesehatan
hukum
 Peta persaingan
C. Strategic Alternatives For Space Quadrant

Strenght

Related
Status Quo
Diversification
Market

Unrelated Development
Agresif
Diversification
( Posisi UPTD Produc

Concervative Puskesmas
Development
Harvesting Leuwisari )

Vertical

Threats Integration
Defensive Competitive Opportunity

Penetration
Divestiture
Enchacment
Produc Development
Liquidation

Retrenchment Market Status Quo

Weakness
Development

D. Isu Strategi Pengembangan

Isu strategis UPTD Puskesmas Leuwisari, berdasarkan analisis faktor internal dan
eksternal (Analisis SWOT) adalah sebagai berikut :

a. Product Development, atau Strategi Pengembangan Produk adalah strategi


pertumbuhan yang berusaha meningkatkan penjualan dengan cara mengembangkan
produk baru ke segmen pasar yang sudah ada.

Kendala utama dari strategi ini adalah bisanya membutuhkan dana atau berbiaya
tinggi.oleh karena itu, dengan mempertimbangkan variable faktor internal dan
eksternal, maka ada beberapa alternatif strategi yang berkaitan dengan
pengembangan produk ,yaitu dengan memaksimalkan kondisi puskesmas yang
mempunyai 7 jenis tenaga kesehatan dari berbagai profesi diantaranya dokter, dokter
gigi, perawat, perawat gigi, bidan, tenaga gizi dan tenaga sanitarian.

Kondisi tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan produk pelayanan


kesehatan dengan cara menambah jenis pelayanan yang menjadi isu yang banyak
dibutuhkan oleh konsumen atau pasien sebagai pengguna jasa pelayanan kesehatan
yang disediakan oleh puskesmas, diantaranya :

Rancana Strategi Bisnis UPTD Puskesmas Leuwisari Page 25


 Pemeriksaan Laboratorium Sederhana yang dapat dilakukan oleh tenaga non
analis seperti pemeriksaan Hb, golongan darah, gula darah, kolesterol, asam urat
dan pemeriksaan penunjang EKG, Pelayanan Ambulance 24 Jam dll.

 Konsultasi Gizi untuk pasien maupun masyarakat umum, seperti konsultasi pola
makan pada penderita hipertensi, diabetes, dislipidemia, bayi dan balita dan
masalah kegemukan (klinik diet).

 Konsultasi Sanitarian seperti konsultasi pembuatan septic tank, pembuatan sumur


yang sehat, pemeriksaan fisik dan laboratorium sumber air yang digunakan
masyarakat, dll.

 Klub Prolanis, bekerja sama dengan BPJS, membentuk beberapa klub prolanis
untuk masyarakat yang menderita penyakit-penyakit kronis seperti hipertensi dan
diabetes, dengan melakukan kegiatan konsultasi, pemeriksaan gula darah,
penyuluhan dan olah raga bersama. Puskesmas juga dapat mengembangkan klub
ini bukan hanya untuk peserta BPJS, juga untuk masyarakat umum.

 Klinik Lansia, klinik yang diperuntukan masyarakat usia lanjut, baik yang sakit
maupun yang sehat, dengan melakukan kegiatan konsultasi, pemeriksaan
kesehatan, penyuluhan dan olah raga lansia.

 Klinik Kesehatan Reproduksi, diantaranya dengan mengadakan Pemeriksaan IVA


dan PapSmear, bekerja sama dengan jejaring laboratorium terdekat, Konseling Pra
Nikah dan Imunisasi Catin bagi pasangan yang akan menikah, Konseling Pra
Hamil bagi pasangan yang sedang mempersiapkan kehamilan, Konseling Bumil
Resti, dll.

b. Market Developement (pengembangan pasar) : merupakan isu strategi pilihan yang


harus dilakukan oleh puskesmas melalui penjualan produk lama di pasar baru.
Strategi ini ditempuh dengan cara :
 Memperluas pasar geografis, letak puskesmas yang berbatasan dengan wilyah
kecamatan lain, memberikan kesempatan untuk puskesmas dalam meningkatkan
pangsa pasar.

Rancana Strategi Bisnis UPTD Puskesmas DTP Cigalontang Page 26


 Menggiatkan promosi puskesmas baik oleh stakeholder yang ada di puskesmas
dan di desa (bidan desa), maupun oleh lintas sektor, seperti Muspika Kecamatan,
Kepala-kepala Desa, Tim PKK, kader, tokoh masyarakat, dll.
 Memikat segmen pasar lain diantaranya adalah kepersertaan BPJS. Tingginya
Kepersertaan BPJS dapat dijadikan segmen pasar yang sangat potensial.
 Mengadakan pelayanan luar gedung, terutama ke wilayah-wilayah yang relatif
jauh dari puskesmas, sehingga masyarakat yang biasanya datang ke sarana
kesehatan lain, dapat dijangkau oleh puskesmas sebagai pangsa pasar yang cukup
potensial.

c. Vertical Integration (integrasi vertical) merupakan strategi yang dilakukan dengan


cara meningkatkan harmonisasi hubungan antara UPTD Puskesmas Leuwisari dengan
Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya dalam perolehan bantuan dari pemerintah
pusat.

E. ASUMSI-ASUMSI

a. Laju pertumbuhan penduduk Kecamatan Leuwisari mencapai 1 % , apabila diikuti


dengan kesadaran dan kemauan untuk hidup sehat secara mandiri, maka
mengingat pola tarifnya, puskesmas sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama
akan menjadi alternatif masyarakat untuk pencarian pengobatan.
b. Lokasi/letak UPTD Puskesmas Leuwisari berada di wilayah yang merupakan
daerah perbatasan dengan wilayah Kec.Sariwangi, kondisi tersebut dapat
menguntungkan puskesmas untuk meningkatkan dan mengembangkan
keanekaragaman pelayanan kesehatan karena pangsa yang beranekaragam.
c. Apabila Badan Penyantun Puskesmas(BPP) dapat berperan sebagai mitra dan
mediator Puskesmas yang Konstruktif, maka Puskesmas akan semakin diminati
untuk dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat.

BAB IV
RENCANA PEMASARAN

A. SASARAN, TARGET DAN STRATEGI


Dalam rencana manajemen pemasaran ditetapkan sasaran, identifikasi pasar dan target
volume kegiatan jangka menengah (tahun 2019) serta strategi pemasaran yang akan
dilakukan untuk memenuhi target yang telah ditetapkan. Rencana pencapaian sasaran
strategis UPTD Puskesmas Leuwisari, sesuai dengan misi puskesmas yang secara
keseluruhan dapat diringkas pada tabel berikut :

Misi 1 :

Rancana Strategi Bisnis UPTD Puskesmas DTP Cigalontang Page 27


Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas dan terjangkau.
Sasaran : Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan dasar di puskesmas.
Misi 2 : Mendorong kemandirian masyarakat dan keluarga untuk hidup sehat.
Sasaran :
1) Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan ibu dan bayi
2) Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan balita.
3) Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan anak sekolah dasar.
4) Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan lansia
5) Meningkatnya cakupan pelayanan gizi balita
6) Meningkatnya cakupan pelayanan gizi bumil
7) Meningkatnya cakupan rumah tangga sehat
Misi 3 : Mewujudkan kelembagaan desa siaga.
Sasaran : Meningkatnya pembinaan dan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.
Identifikasi pasar :
Misi 4 :
Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga, masyarakat dan
lingkungan.
Sasaran :
1) Meningkatnya pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
2) Meningkatnya akses pelayanan pencegahan penanggulangan penyakit tidak menular.
3) Tertangani nya kasus KLB.
4) Meningkatnya lingkungan rumah sehat
5) Meningkatnya lingkungan sehat pada tempat-tempat umum
6) Meningkatnya tempat pengolahan makanan yang memenuhi persyaratan.
7) Tersedianya klinik sanitasi
Tabel 4.1
Rencana Strategis UPTD Puskesmas Leuwisari
Tahun 2015 – 2019

Target Jangka
No Sasaran Indikator Kinerja Menengah
( 2019 )

Misi 1 : Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas


dan terjangkau
1. Meningkatnya Jumlah kunjungan rawat jalan umum 10.974
cakupan pelayanan Jumlah Kunjungan Rawat jalan Gigi 1.335
kesehatan dasar di Jumlah Kunjungan KIA 940
Puskesmas

Misi 2 : Mendorong kemandirian masyarakat dan keluarga untuk hidup


sehat
1. Meningkatnya Cakupan kunjungan ibu hamil K-4 95%
cakupan Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan 90%
pelayanan Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 80%
kesehatan ibu Cakupan pelayanan nifas 90%
dan bayi Asuhan Kebidanan Post Partum
Senam Nifas 96%
Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani 34,93%
Cakupan kunjungan bayi 80,85%

Rancana Strategi Bisnis UPTD Puskesmas DTP Cigalontang Page 28


Cakupan Pesrta KB Aktif 70%

2. Meningkatnya Cakupan Pelayanan Anak Balita 100%


Cakupan
Pelayanan
BALITA
3. Meningkatnya Cakupan Penjaringan Anak Sekolah 70%
Cakupan Cakupan Imunisasi Anak Sekolah 100%
Pelayanan Frekuensi Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Anak 20x/th
kesehatan Anak Sekolah
Sekolah Dasar

4. Meningkatnya Jumlah Kelompok Posbindu Dibina 7


CakupanPelayan
an Kesehatan
Lansia
5. Meningkatnya Cakupan balita ditimbang ( D/S ) 80%
cakupan Cakupan kapsul vitamin A bagi bayi (6 – 11bln) 100%
Pelayanan Gizi Cakupan kapsul vitamin A bagi anak balita (12 – 59 bln) 90%
Balita Cakupan balita Gizi buruk mendapatkan perawatan
100%

6. Meningkatnya Cakupan distribusi kapsul vitamin A bagi ibu nifas 100%


cakupan Cakupan distribusi Fe 90 tablet bagi ibu hamil 100%
pelayanan Gizi Cakupan Bumil KEK Yang ditangani 100%
bagi Ibu

7. Meningkatnya Cakupan PHBS Rumah Tangga 80%


Rumah Tangga
Sehat

8. Meningkatnya Cakupan PHBS di tatanan Institusi Kesehatan 100%


Institusi Sehat

Misi 3 : Mewujudkan kelembagaan desa siaga.


1 Meningkatnya Cakupan Desa Siaga Aktif 80%
Pembinaan dan Cakupan Posyandu Purnama dan Mandiri 80%

Rancana Strategi Bisnis UPTD Puskesmas DTP Cigalontang Page 29


Pemberdayaan Frekuensi Penyuluhan dalam Gedung 12/th
Masyarakat Di Frekuensi Penyuluhan Luar Gedung 44/th
bidang Kesehatan

2 Meningkatnya Cakupan institusi kesehatan ber PHBS 100%


Institusi Sehat Cakupan TTU ber PHBS 80%
80%
Cakupan PHBS Rumah Tangga

Misi 4 : Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga,


masyarakat dan lingkungan.
1. Meningkatnya Cakupan pengawasan Rumah sehat 70%
Lingkungan Cakupan pengawasan Air Bersih 70%
Rumah Sehat Cakupan Pengawasan Jamban Keluarga 60,5%
Cakupan Pengawasan SPAL 60,5%
Cakupan Pengawasan Air Minum 100%
2. Meningkatnya Cakupan Pengawasan Tempat – tempat Umum 70%
Lingkungan Sehat
Pada Tempat –
Tempat Umum
3. Meningkatnya Cakupan pengawasan Tempat Pengolahan Makanan 80%
Tempat
Pengolahan
Makanan yang
memenuhi syarat
4. Menigkatnya Cakupan pengawasan Kawasan Industri 80%
Lingkungan Sehat
pada kawasan
industri
5. Tersedianya Cakupan Konseling ada penderita penyakit berbasis 25%
Klinik Sanitasi lingkungan ( PBL )
1. Meningkatnya Imunisasi Dasar
Pelayanan 1) Cakupan Imunisasi BCG 98%
Pencegahan dan 2) Cakupan Imunisasi DPT 1-HB1 98%
Penanggulangan 3) Cakupan Imunisasi DPT –HB3 100%
Penyakit Menular 4) Cakupan Imunisasi Polio-4 90%
5) Cakupan Imunisasi Campak 95%
Cakupan Desa UCI 100%
Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit (P2)
1) Cakupan Penemuan pasien TB BTA +
2) Cakupan Kesembuhan penderita TB BTA + 80%
3) Cakupan balita dengan Pneumonia yang 95%
ditangani 86%
4) Cakupan penemuan penderita Diare
5) Cakupan Penemuan kasus Kusta yang selesai 75%
berobat (RFT) 100%
6) Jumlah kasus baru penderita Filariasis
7) Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 0
penduduk < 15 tahun 2
8) Cakupan penderita HIV-AIDS yang di tangani
100%
2. Tertanganinya Jumlah Kasus KLB yang tertangani kurang 24 jam 100 %
Kasus KLB

Rancana Strategi Bisnis UPTD Puskesmas DTP Cigalontang Page 30


Matrik rencana strategis bisnis untuk target jangka menengah yang dijabarkan dari tahun
2014 sampai dengan tahun 2019 terlampir.

B. STRATEGI PEMASARAN
1. Kebijakan Tarif Pelayanan
Tarif pelayanan yang diberlakukan UPTD Puskesmas Leuwisari untuk
melayani pasien umum non jaminan mengacu pada Peraturan Bupati Tasikmalaya
Nomor 16 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Tasikmalaya Nomor
22 Tahun 2011 Tentang Tata Cara Pemungutan Retribusi Pelayanan Kesehatan Pada
Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya.
Puskesmas Leuwisari bekerja sama dengan BPJS Kesehatan yang
memberlakukan sistem tarif berupa kapitasi untuk pelayanan rawat jalan berdasarkan
jumlah peserta yang menjadi tanggungjawab puskesmas. Besaran kapitasi ditentukan
berdasarkan jumlah dokter/dokter gigi yang melayani di Puskesmas dan jenis
layanan yang dapat diberikan. Selain sistem tarif, BPJS Kesehatan juga membayar
klaim pelayanan persalinan dan pemeriksaan lainnya sesuai peraturan yang berlaku.

2. Pengembangan Produk Baru


UPTD Puskesmas Leuwisari menawarkan produk jasa pelayanan baru sebagai
berikut:
a. Pemeriksaan laboratorium sederhana dan EKG.
b. Klinik Gizi
c. Klinik Sanitasi
d. Klinik Kesehatan Reproduksi
e. Klub Prolanis
f. Klinik Lansia.

BAB V

Rancana Strategi Bisnis UPTD Puskesmas DTP Cigalontang Page 31


RENCANA MANAJEMEN

A. KONDISI MANAJEMEN DAN STAF


Implementasi strategi yang berhasil sebagian besar sangat tergantung pada
struktur organisasi Unit Pelayanan Kesehatan / UPTD Puskesmas Leuwisari.
Struktur membantu mengidentifikasi kegiatan-kegiatan kunci di puskesmas dan
bagaimana cara kegiatan-kegiatan tersebut dikoordinasikan untuk mencapai tujuan
strategik. Untuk menjalankan praktek bisnis UPTD Puskesmas Leuwisari yang sehat,
transparan dan akuntabel dipandang perlu dilengkapi dengan perangkat sebagai
berikut :
1. Organisasi UPTD Puskesmas Leuwisari dibentuk atas dasar kebutuhan
penetapan sasaran (Goal setting ) yang terukur, dengan prinsip : miskin struktur
dan kaya fungsi, untuk menjaga rentang kendali yang terbaik sehingga struktur
UPTD Puskesmas Leuwisari hanya terdiri dari :
1 Kepala UPTD, 1 orang Kepala Sub Bagian TU. Untuk menunjang Fungsi
manajemen lainnya, dibawah Kasubag TU terdiri dari Pengelola Data dan
Informasi, Pengelola Perencanaan, Pengelola Umum dan Kepegawaian serta
pengelola keuangan yang meliputi Bendahara Penerimaan, bendahara
Pengeluaran, bendahara aset dan barang, bendahara Gaji, serta Akuntasi dan
Verifikasi
2. Puskesmas sesuai fungsinya dibentuk atas dasar kaidah profesionalisme dalam
rangka memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik sehingga terbentuk tim
kerja profesional yang terdiri dari 1 orang Dokter Umum, 1 orang Dokter Gigi, 14
orang Bidan, 6 Perawat Umum, 1 Perawat Gigi, 1 Sanitarian, 1Petugas Gizi, 1
orang Pekarya.
3. Badan Penyantun Puskesmas ( BPP ) yang dipilih berdasarkan Musyawarah dan
mufakat oleh masyarakat diwilayah kerja puskesmas yang diusulkan oleh Kepala
UPTD Puskesmas kepada Kepala Dinas Kesehatan untuk ditetapkan.
Keunggulan strategik melalui optimalisasi struktur organisasi UPTD Puskesmas
serta pemberdayaan manajemen dan staf ditetapkan melalui rencana :
a. Pencapaian efisiensi dan efektifitas melalui pemenuhan spesialisasi,
peningkatan kapasitas dan kapabilitas serta pertumbuhan integritas moral
b. Pengembangan keahlian fungsional baik klinisi maupun non klinisi
c. Pelimpahan kewenangan dan keputusan operasional diberikan pada jenjang
Struktural dan level tertentu.
d. Penilaian rentang kendali terpusat atas keputusan-keputusan strategik

B. PROYEKSI KEBUTUHAN SDM


Grafik 5.1.
Kondisi SDM UPTD Puskesmas Leuwisari
Tahun 2012 – 2014

Rancana Strategi Bisnis UPTD Puskesmas DTP Cigalontang Page 32


Jumlah seluruh pegawai UPTD Puskesmas Leuwisari meningkat setiap tahunnya,
terutama untuk tenaga perawat umum dan bidan. Gambaran Proyeksi Kebutuhan Dokter
Umum, Dokter Gigi, Perawat umum, Perawat gigi, Bidan dan Non Medis dapat dilihat di
Grafik dibawah ini.

Grafik 5.2.
Proyeksi kebutuhan SDM UPTD Puskesmas Leuwisari
Tahun 2015 – 2019

C. RENCANA PENGEMBANGAN MANAJEMEN

Rencana pengembangan manajemen dapat diidentifikasi berkaitan dengan


pengembangan sub sistem pada Sistem Core Business dan Sistem Support
Business Yang akan dikembangkan sampai dengan tahun 2019:
1) Sistem core business adalah :

a. Sub Sistem Diversifikasi layanan antar lain mengembangkan pelayanan


puskesmas, seperti Klinik Reproduksi, Klinik Gizi, Klinik Sanitasi, Klinik
Lansia, Klub Prolanis, yang berfokus pada riset pasar dan demand side

b. Sub Sistem layanan unggulan antara lain adalah pemeriksaan


Laboratorium Sederhana, Pemeriksaan EKG, Pelayanan Ambulance, dll.

2) Sistem Support Buisnes adalah :

Rancana Strategi Bisnis UPTD Puskesmas DTP Cigalontang Page 33


a. Sub Sistem Tata Kelola Pelayanan dengan membuat Maklumat Pelayanan,
Alur Pelayanan, SOP, Survey Kepuasan Pelanggan.

b. Sub Sistem Tata kelola Barang meliputi : Rencana Pengadaan Barang,


realisasi pengadaan barang sesuai dengan peraturan yang berlaku,
pencatatan dan pelaporan sebagai barang/ asset yang berkesinambungan.

c. Sub Sistem Informasi Keuangan (billing system) dengan Membangun


system pembayaran satu pintu agar dapat merekam dan memantau seluruh
pendapatan layanan kesehatan.

d. Sub Sistem sebagai bahan Pengambilan Keputusan (desicion Support


System), yang berkaitan dengan keluhan pasien dilaksanakan dengan
membentuk Unit Pengaduan Masyarakat.

BAB VI

RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN


TAHUN 2014-2018

Rencana pengembangan program pelayanan kesehatan bertujuan untuk


meningkatkan citra layanan publik bidang kesehatan sehingga rencana program
pelayanan kesehatan dikelompokkan berdasarkan cost center dan revenue center sebagai
berikut :

PELAYANAN JENIS PELAYANAN PENGEMBANGAN


KIA Pemeriksaan Bumil Klinik Kesehatan Reproduksi :
Pelayanan KB  Konseling Pra Nikah
MTBS  Konseling Pra Hamil
Catin  Pem. IVA-PapSmear
Pem.Protein Urin Bumil Klinik KB :

Rancana Strategi Bisnis UPTD Puskesmas DTP Cigalontang Page 34


 Melengkapi alat
kontrasepsi/variasi

Pem.Medical Check Up (kerja sama dgn


BP Umum Pengobatan Dasar
perusahaan-perusahaan)
Tindakan Pelayanan IGD
Klub Prolanis (HT dan DM) {
Pelayanan KIR Umum (konsultasi, pemeriksaan, pem. gula darah,
penyuluhan, senam)
Pemeriksaan Kesehatan
Pemeriksaan EKG
Calon Jemaah Haji
Pelayanan nebulizer

BP Gigi Tindakan cabut gigi Pelayanan scalling :


Penambalan sederhana  Manual
 Ultra Sonic Scaller
Penambalan LC

Kesling Konseling PIRT Konsultan Klinik Sanitasi :


 Pemeriksaan Sumber Air
 Pembuatan sumur
 Pembuatan jamban
 Pembuatan rumah sehat
Percontohan pembuatan sumber air
dengan pompa air sistem vakum
UKK

Promkes UKBM : Pembinaan Poskestren


 Pembinaan
posyandu
 Polindes
UKS : Pelatihan Guru UKS/UKGS
 Pelatihan Dokter
Kecil Konseling

Gizi Konseling gizi : Klinik Gizi :


Balita, Bumil  Konseling pasien :
( hipertensi, diabetes, TBC, lansia
dislipidemia )
 Konseling diet :
(program penurunan berat badan)

Kesus Skrining katarak Klinik Lansia


Skrining bibir sumbing (pemeriksaan, penyuluhan, senam lansia)

Pemeriksaan : Hb, Golongan Darah, Gula


-
Laboratorium Darah, Kolesterol, Asam Urat

Pengrekrutan :
Pengadaan SDM
Tenaga Analis dan Farmasi

Sarana Pendukung Kantin Sehat

Rancana Strategi Bisnis UPTD Puskesmas DTP Cigalontang Page 35


BAB VII

RENCANA KEUANGAN

Pendapatan UPTD Puskesmas Leuwisari bersumber dari retribusi pelayanan


kesehatan yang terdiri dari : Karcis, Jasa Tindakan, Keuring, Pemeriksaan Kesehatan
Haji, Laboratorium BTA, kapitasi BPJS, Klaim Pertolongan persalinan tanpa
komplikasi, pemeriksaan IVA bagi peserta BPJS.

Asumsi keuangan yang digunakan dalam penyusunan rencarana strategi bisnis


ini adalah dengan mempertimbangkan realisasi pendapatan pada tahun sebelumnya
dan juga potensi pendapatan lain yang bisa digali seperti Kapitasi JKN, Hibah/ CSR.

1) Proyeksi Pendapatan Fungsional UPTD Puskesmas Leuwisari


Proyeksi pendapatan fungsional UPTD Puskesmas Leuwisari digambarkan pada
tabel dibawah ini:

Tabel 7.1

Proyeksi Pendapatan tahun 2015-2019

UPTD Puskesmas Leuwisari

Pendapatan UPTD Puskesmas Leuwisari saat ini bersumber dari Retribusi Karcis,
Keuring Umum, Keuring Haji, Pemeriksaan Laboratorium BTA, Biaya Tindakan dari BBP Gigi
dan UGD, dan Kapitasi JKN.

Rancana Strategi Bisnis UPTD Puskesmas DTP Cigalontang Page 36


Untuk Kapitasi JKN UPTD Puskesmas Leuwisari mendapat alokasi Kapitasi dari Peserta
BPJS sejumlah 12.008 orang (berubah-ubah setiap bulannya) yang dikalikan Rp.5.000,00
menjadi sekitar Rp.60.040.000,00 per bulannya.
Dana Kapitasi JKN itu berdasarkan Perpres 32/ Tahun 2014 dan Permenkes 19/ Tahun
2014, dipergunakan untuk: Minimal Jasa Pelayanan 60 % dan 40 % untuk Biaya
Operasional Pelayanan Kesehatan.
Berdasarkan data pada table tersebut diatas, maka dapat digambarkan grafik
proyeksi pendapatan tahun 2015 – 2019 :

Grafik 7.1
Proyeksi Pendapatan Fungsional
UPTD Puskesmas Leuwisari Tahun 2015-2019

Proyeksi pendapatan UPTD Puskesmas Leuwisari dapat diuraikan berdasarkan sumber


pendapatan, seperti pada grafik berikut ini :

Grafik 7.2
Proyeksi Pendapatan Retribusi Karcis Umum
UPTD Puskesmas Leuwisari Tahun 2015 -2019

Rancana Strategi Bisnis UPTD Puskesmas DTP Cigalontang Page 37


Grafik 7.3
Proyeksi Pendapatan Tindakan BP Gigi
UPTD Puskesmas Leuwisari Tahun 2015 – 2019

Grafik 7.4
Proyeksi Pendapatan Tindakan IGD
UPTD Puskesmas Leuwisari Tahun 2015 – 2019

Rancana Strategi Bisnis UPTD Puskesmas DTP Cigalontang Page 38


Grafik 7.5
Proyeksi Pendapatan Pemeriksaan Laboratorium BTA
UPTD Puskesmas Leuwisari Tahun 2015 - 2019

Grafik 7.6
Proyeksi Pendapatan Keuring Umum UPTD Puskesmas Leuwisari
Tahun 2014 - 2018

Grafik 7.7
Proyeksi Pendapatan Pelayanan Ambulance

Rancana Strategi Bisnis UPTD Puskesmas DTP Cigalontang Page 39


UPTD Puskesmas Leuwisari Tahun 2014 - 2018

2) Proyeksi Belanja
Proyeksi belanja dihitung dari kebutuhan belanja untuk Kegiatan Opersional dan
Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan yang terdiri dari belanja pegawai, belanja
barang dan jasa dan belanja modal. Proyeksi belanja ini dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 7.2
Realisasi Belanja Pelayanan Kesehatan
UPTD Puskesmas Leuwisari Tahun 2012 –2014

Grafik 7.8
Proyeksi Realisasi Belanja Pelayanan Kesehatan
UPTD Puskesmas Leuwisari Tahun 2015 - 2019

Rancana Strategi Bisnis UPTD Puskesmas DTP Cigalontang Page 40


Tabel 7.3
Proyeksi Belanja Langsung
UPTD Puskesmas Leuwisari Tahun 2015 –2019

Grafik 7.9
Proyeksi Belanja Langsung
UPTD Puskesmas Leuwisari Tahun 2015 - 2019

Proyeksi Belanja di UPTD Puskesmas Leuwisari dibagi menjadi dua kegiatan yaitu untuk
Operasional Puskesmas dan Peningkatan Mutu Pelayanan.

1) Untuk Operasional Puskesmas target Kinerjanya adalah:

Terpenuhinya Operasional pelayanan Kesehatan di Puskesmas, uraian kegiatan


dibelanjakan untuk Belanja Pegawai ( honor Tenaga Kebersihan, honor supir ambulance
dan lain – lain ), Belanja KOP mencakup belanja barang dan jasa ( misalnya : Belanja

Rancana Strategi Bisnis UPTD Puskesmas DTP Cigalontang Page 41


ATK, belanja service ambulance dll ) dan belanja modal ( misalnya:belanja lemari arsip,
belanja mebeulair dll )

2) Untuk Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan target Kinerjanya adalah :

Tercapainya peningkatan Mutu Pelayanan di Puskesmas, uraian kegiatan dibelanjakan


untuk Belaja Pegawai ( Misalnya: Honor Dokter spesialis, honor tenaga akuntansi dll ),
dan Belanja KOP berupa belanja barang dan jasa ( Misalnya: Belanja BHP medis, belanja
obat dll ) dan belanja modal ( Misanya: Belanja Alkes kedokteran Umum dan Gigi dll ).

Grafik 7.10
Perbandingan antara Belanja Pegawai, Belanja KOP
UPTD Puskesmas Leuwisari Tahun 2014 – 2018

Dilihat dari grafik diatas bahwa, proyeksi Belanja KOP lebih besar daripada
Belanja Pegawai. Data di atas sesuai dengan rencana pengembangan pelayanan
puskesmas, yang akan banyak memerlukan sarana operasional berupa barang yang
harus dipenuhi, agar dapat memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.

Rancana Strategi Bisnis UPTD Puskesmas DTP Cigalontang Page 42


BAB VIII

PE N UTU P

Demikianlah uraian mengenai Rencana Strategi Bisnis UPTD Puskesmas


Leuwisari sebagai persyaratan administrasi PPK-BLUD Tahun 2015-2019. Dokumen
Rencana Strategi Bisnis UPTD Puskesmas Leuwisari dalam meraih status sebagai PPK-
BLUD ini diharapkan akan dapat dijadikan acuan untuk pelaksanaan pembangunan
kesehatan di Wilayah Kecamatan Leuwisari..

Kami menyadari bahwa Laporan Rencana Strategi Bisnis UPTD Puskesmas


Leuwisari PPK-BLUD ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang
sifatnya membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan penyusunan Rencana Strategi
Bisnis pada masa yang akan datang.

Rancana Strategi Bisnis UPTD Puskesmas DTP Cigalontang Page 43

Anda mungkin juga menyukai