Anda di halaman 1dari 32

Kelompok 2

Dosen Pembimbing : Riky Hamdani, S. KM, M. Epid


Anggota Kelompok
KELOMPOK 2
1. Ariska 1811111120006
2. Maulida Arifa Yasmin 1811111120016
3. Lisa Shofa Nur Aini 1811111220006
4. Annisa Fitriyana 1811111120019
5. Annisa Noviany 1811111220010
6. Mirza Fitria Yusfarani 1811111220023
7. Farah Syifa 1811111220036
8. Raissa Nabilla Umary 1811111220045
9. Stella Lestari Ningtias 1811111320005
10. Tiara intan Permata Sari 1811111320016
11. Siti Rohmah 1811111120005
12. Rizkia Putri Rahmayanti 1811111220018
SKENARIO

Seorang dokter gigi, ingin mempelajari kasus Covid-19 didaerahnya, kemudian dia
mengambil data sekunder dari satgas covid-19 di daerahnya. Setelah itu dia menganalisa
secara epidemiologis, untuk mengetahui secara spesifik kasus covid-19 di daerahnya dia
menggunakan ukuran frekuensi penyakit dalam menganalisa gambaran kasus covid 19
didaerahnya.
ANALISIS MASALAH
1.  Apa yang dimaksud dengan data sekunder ?
2.  Jenis data apa yang digunakan ?
3.  Jenis data ada prevalensi dan insidensi, apa perbedaannya ?
4.  Manfaat insidensi dan prevalensi ?
5.  Apa yang memperngaruhi naik turunya prevalensi ?
6.  Tujuan pengukuran prevalensi penyakit ?
7.  Apa saja pengukuran penyakit ?
8. Apa saja klasifikasi prevalensi ?
9.  Bagaimana komponen pengukuran data, berdasarkan data yang dibagikan ?
10. Pengukuran apa saja yang ada dalam epidemiologi ?
11.  Apa parameter dalam pengukuran prevalensi penyakit ?
12.  Bagaimana cara pengukuran insidensi ?
13.  Bagaimana cara pengukuran prevalensi ?
14.  Pertimbangan dalam pengukuran prevalensi?
KLARIFIKASI ANALISIS MASALAH

1.  Data sekunder : data yang tidak diambil langsung karena sudah tersedia, Data sekunder : data yang
diambil dari sumber peneliti lain
2.  Jenis data yang digunakan yaitu prevalensi dan insidensi
3.  Insidensi : Kasus baru untuk studi etiologi penyakit, Prevalensi : Kasus baru dan kasus lama yang
diukur dengan proporsi
- Insidensi : Memerlukan waktu yang lebih panjang, Prevalensi : Hanya dilakukan dengan satu waktu
- Insidensi : Memiliki satuan ukur waktu, Prepalensi : Tidak memiliki satuan
4.  Dapat melihat gambaran suatu kasus, dapat memprediksi kecenderungan suatu penyakit
- prevalensi : Dapat melihat perkembangan suatu penyakit, Insidensi : Tidak dapat melihat
perkembangan suatu penyakit
5.  Keparahan suatu penyakit, bertambahnya penyakit baru, durasi penyakit, kondisi geografi dan
kebiasan masyarakat, keparahan penyakit semakin tinggi akan menambah prevalensi, fasilitas
kesehatan
KLARIFIKASI ANALISIS MASALAH

6.  Menggambarakan tingkat keberhasilan, menyatakan diagnosis, memberikan perencanaan pada fasilitas
kesehatan, Bahan data menyatakan suatu kasus yang didiagnosis, bahan evaluasi, Sebagai bahan pertimbangan
dalam pembuatan kebijakan dalam penanganan suatu penyakit
7.  Rate, rasio, proporsi
- proporsi insidesi, tingkat insidensi, prevalensi
- proporsi : bentuk persen, menunjukan suatu kasus dalam populasi
8.  point prevalensi : pada point tertentu, Periode prevalensi : pada periode tertentu
9.  kematian, kelahiran, kesakitan. Pada covid 19 kematian, kesembuhan, kesakitan
10. frekuensi penyakit, pengukuran asosiasi, pengukuran penyebaran
11.  rate, rasio, proporsi
- rate : insidensi rate, attack rate, secondary rate
12.  ( jumlah orang sakit / .populasi )X ukuran satuan waktu
13.  SB
14.  Populasi yang diteliti : populasi terbuka dan populasi tertutup
- waktu dari awal penyakit, pengetahuan terhadap suatu penyakit
TOPIC TREE
SASARAN BELAJAR
1. Definisi ukuran frekuensi penyakit
2. Tujuan ukuran frekuensi penyakit
3. Manfaat ukuran frekuensi penyakit
4. Jenis ukuran frekuensi penyakit
5. Definisi, jenis, rumus rasio
6. Definisi, jenis, rumus proporsi
7. Definisi, jenis, rumus rate
8. Indensi: definisi jenis rumus
9. Prevalensi : definisi jenis rumus
Definisi Ukuran Frekuensi Penyakit
●Pengukuran frekuensi masalah kesehatan untuk mengetahui keadaan kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat yang mana bermanfaat bagi
perencana dan pelaksana program kesehatan masyarakat dalam mengalokasikan sumber daya yang ada dengan tepat pada populasi tertentu,
dan diperlukan petugas kesehatan untuk menangani masalah kesehatan. 

●Pernyataan frekuensi penyakit dalam epidemiologi biasanya dalam arti perbandingan diantara populasi atau di antar sub kelompok di dalam
populasi itu. Perbandingan tersebut harus memenuhi unsur pembilang (numerator), penyakit (denominarator) dan waktu atau jarak waktu
(periode). Frekuensi penyakit dapat berupa angka absolut maupun angka relatif. Namun penggunaan angka absolut kurang tepat untuk
membandingkan antara dua kelompok yang berbeda jumlahnya sehingga diperlukan nilai pengukuran relatif seperti proporsi, rasio dan rate

(Syalfina, et al. 2017; Rokhmayanti, et al. 2020; Nangi, et al. 2019)


Tujuan Ukuran Frekuensi Penyakit
● mengukur angka kejadian penyakit
● membantu menyelidiki sebab akibat dalam penelitian epidemiologi
● sebagai perbandingan antara berbagai populasi dengan pemaparan yang berbeda
● mengukur besarnya risiko determinan tertentu
● menggambarkan tingkat keberhsilan program pemberantasan penyakit
● menyatakan banyaknya kasus yang dapat didiagnosis

Guntur, et al. 2019


Manfaat ukuran frekuensi penyakit

Untuk mengetahui keadaan kesehatan, penilaian suatu penyakit, dan beban


kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat yang mana bermanfaat bagi
perencana dan pelaksana program kesehatan masyarakat dalam
mengalokasikan sumber daya yang ada dengan tepat pada populasi tertentu,
dan diperlukan petugas kesehatan untuk menangani masalah kesehatan.

Syalfina et al, 2017; Gursman, 2013; Rokhmayanti et al, 2019.


Jenis Pengukuran Frekuensi Penyakit

1. Insidens
insidens diukur dengan mengidentifikasi suspectible atau orang yang masih bebas dari penyakit dan
mengamati secara periodis dalam interval waktu tertentu sehingga bisa mendapatkan dan
menghitung kasus baru yang terjadi selama interval waktu tersebut.
Jenis insidens terbagi menjadi 2 yaitu :
● Insidens Komulatif
Probabilitas dari seseorang yang tidak sakit untuk menjadi sakit selama periode waktu tertentu,
dengan syarat orang tersebut tidak mati oleh penyebab lain. Risiko ini biasanya digunakan untuk
mengukur serangan penyakit yang pertama pada orang sehat tersebut
● insidens density
Mempunyai satuan, yaitu per waktu. tanpa satuan ini insidens density kehilangan makna nya.
Besarnya berkisar antara 0-tak terhingga.
Jenis Pengukuran Frekuensi Penyakit

2. Prevalensi
Prevalensi adalah proporsi populasi yang sedang menderita sakit pada suatu saat
tertentu. jumlah kasus yang ada (lama dan baru) dalam populasi, pada satu periode
waktu tertentu, berbentuk proporsi, tidak mempunyai satuan, serta besarnya antara
0 dan 1.
prevalensi terbagi menjadi 2 yaitu :
● point prevalence (prevalensi titik) = proporsi semua kasus pada suatu titik
waktu
● period prevalence (prevalensi periode) = proporsi semua kasus selama satu
periode waktu.

Bustan, 2012.
Definisi Rasio
Rasio merupakan angka perbandingan atau dapat diterjemahkan sebagai
“dibanding dengan”. Jadi rasio adalah perbandingan suatu peristiwa (event)
sebagai numerator (x) dan peristiwa lainnya yang tidak berhubungan sebagai
denominator (y).

Rasio (R) adalah jumlah orang (dengan sifat kualitatif tertentu) dibandingkan
dengan sejumlah orang lain (dengan sifat kualitatif lain pula). Artinya X dan Y
Tidak saling berhubungan, dan tidak dinyatakan dalam persentase. Ukuran
yang membandingkan antara frekuensi kejadian dengan kejadian yang lain.

Rokhmayanti et al, 2020 & Nangi MG, 2019.


Jenis Rasio
● Risk Rasio Risk rasio disebut juga relative risk (RR) sebagai ukuran yang dapat menunjukkan berapa
kali risiko untuk mengalami penyakit pada populasi terpapar dibandingkan dengan populasi yang tidak
terpapar.

● Odds Rasio Adalah perbandingan odds subjek sakit dengan odds subjek tidak sakit. Odds rasio
merupakan sebuah pendekatan risiko relatif yang digunakan dalam penelitian kasus kontrol. Pada
penelitian case control, laju insidensi hampir tidak mungkin diketahui karena paparan tidak diamati dari
awal penelitian.

● Rasio Prevalensi Ukuran rasio prevalensi dapat menggunakan rumus odds rasio maupun risk rasio akan
tetapi daya yang digunakan adalah data prevalensi bukan data kumulatif insidensi. Penghitungan rasio
prevalensi dengan menggunakan pendekatan risk rasio dan odds rasio. Angka kematian adalah suatu
ukuran frekuensi terjadinya kematian dalam suatu populasi tertentu selama suatu masa jeda tertentu .

Bustan, N. 2012
Rumus Rasio

● Rasio = x . k
y
Dimana:
x = banyaknya peristiwa atau orang yang mempunyai satu atau lebih atribut
tertentu.
y = banyaknya peristiwa atau orang yang mempunyai satu atau lebih atribut
tertentu,tetapi dalam hal ini berbeda atributnya dengan anggota x.
k = konstanta (1) karena k = 1, maka rumus rasio dapat disederhanakan menjadi
Rasio = x/y

(Ryadi, 2014)
Definisi Proporsi
● Dalam studi epidemiologi proporsi digunakan untuk membandingkan
suatu peristiwa (event) dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena
peristiwa tersebut (population at risk). Nilai proporsi biasanya dinyatakan
dalam persen (%) atau permil (o/oo).
● Nilai proporsi ini digunakan untuk menyatakan besar relatif suatu
kelompok terhadap total semua kelompok.

(Amirah A, 2020 & Nangi G, 2019)


Rumus Proporsi

A = Jumlah orang dalam suatu populasi yang terkena penyakit


B = Jumlah orang dalam populasi yang tidak terkena penyakit

(Nangi, 2019)
Rate

Kemungkinan munculnya suatu kejadian tertentu pada kelompok


masyarakat, misalnya kasus atau kematian yang disebabkan oleh
suatu penyakit infeksi.

Haidah, 2019
Jenis Rate

A. Ukuran Mobiditas
B. Ukuran Mortalitas
C. Ukuran Fertilitas

Nangi, et al. 2019


A. Ukuran Mobilitas
A. Insidensi
Insidensi adalah jumlah kejadian/penyakit (kasus baru) pada kelompok penduduk
tertentu dalam suatu kurun waktu tertentu. Pada penyakit menular tertentu dengan
masa inkubasi yang pendek dapat dihitung attack rate (angka serangan), misal pada
wabah atau KLB yang biasanya berlangsung tidak terlalu lama (beberapa hari atau
minggu saja). Tujuannya :
1. mengukur angka kejadian penyakit
2. menyelidiki sebab akibat dalam penelitian epidemiologi
3. Perbandingan antara berbagai populasi dengan pemaparan yan berbeda
4. Untuk mengukur besarnya risiko determinan tertentu
5. Prevalensi
Nangi et al. 2019
A. Ukuran Mobilitas

B. Prevalensi

Angka kejadian penyakit pada suatu populasi tertentu dalam jangka waktu tertentu seperti halnya insidensi.
Namun perbedaannya terletak pada kasusnya, jika insidensi hanya mencakup kasus baru, maka prevalensi
selain mencakup kasus baru juga mencakup kasus lama pada jangka waktu tertentu. jenis prevalensi:
Point prevalence, yaitu jumlah seluruh penderita (lama+baru) yang ada pada suatu saat tertentu.
Periode prevalence, yaitu jumlah seluruh penderita (lama+baru) yang ada pada suatu periode tertentu.

Tujuan angka prevalensi:


1. Menggambarkan tingkat keberhasilan program pemberantasan penyakit
2. Penyusunan perencanaan pelayanan kesehatan, misal obat, tenaga, ruangan
3. Menyatakan banyaknya kasus yang dapat di diagnosis 

Nangi et al. 2019


Jenis Insidensi
1. Angka Insidensi
Angka insidensi berguna untuk mengetahui masalah kesehatan yang dihadapi disuatu masyarakat, mengetahui berapa besarnya resiko terjadi masalah
kesehatan. Dengan demikian, dapat diketahui beban tugas yang harus diselenggarakan oleh fasilitas pelayan kesehatan disuatu wilayah. Beberapa
pertimbangan dalam menghitung angka insidensi adalah sebagai berikut:
● Pengetahuan tentang status kesehatan populasi studi Kelompok individu dalam populasi harus ditentukan status kesehatannya dan diklasifikasikan
menjadi “sakit” atau “tidak sakit”.
● Menentukan waktu awal penyakit
● Menentukan kriteria diagnostik saat mulai timbulnya penyakit bagi kelompok penduduk yang akan dicari insidensnya merupakan hal yang sangat
penting.
● Spesifikasi penyebut

Bila penelitian epidemiologis untuk mencari insidensi penyakit dilakukan dalam jangka waktu lama, maka ada kemungkinan ada subyek studi yang drop
out.

Manfaat perhitungan insidence rate :


● Mengetahui gambaran masalah penyakit tertentu
● Mengetahui risiko untuk terkena masalah kesehatan yang dihadapi
● Memprediksi kecenderungan suatu penyakit sehingga dapat menjadi dasar upaya untuk tindakan preventif

Haidah, 2019; Arias, 2010; Nugrahaeni, 2019


Jenis Insidensi
2. Angka Serangan (Attack rate)
Angka serangan digunakan untuk mengamati kejadian penyakit dipopulasi pada waktu yang terbatas, contohnya selama
terjadinya wabah atau kejadian luar biasa (KLB). Angka serangan dapat digunakan untuk memperkirakan derajat serangan
atau angka penularan penyakit

Manfaat attack rate ini :


● memprediksi derajat penularan suatu penyakit
● menilai tingkat keberhasilan penanganan wabah atau KLB yang terjadi.
● Semakin tinggi nilai AR ini maka semakin tinggi kemampuan penularan penyakit tersebut
.

Haidah, 2019; Nugrahaeni, 2019


3. Angka serangan kedua (Secondary attack rate) 4. Crude Death Rate (CDR)

Merupakan jumlah penderita baru suatu penyakit yang CDR atau angka kematian kasar adalah jumlah kematian
terjangkit pada serangan kedua dibandingkan dengan yang dicatat selama satu tahun per 1000 penduduk di
jumlah penduduk dikurangi jumlah penduduk yang pertengahan tahun yang sama.
telah pernah terkena serangan pertama dalam persen.

Rokhmayanti, et al. 2020


Haidah, 2019
5. Angka Kematian Neonatal / Neonatal Mortality 6. Infant Mortality Rate (IMR
Rate (NMR)

Angka kematian neonatal atau bayi Infant Mortality Rate (IMR) adalah total
baru lair adalah jumlah kematian bayi jumlah kematian dalam satu tahun anak
usia kurang dari 28 hari pada periode yang berumur kurang dari 1 tahun
tertentu, biasanya dalam satu tahun per dibagi dengan jumlah bayi yang lahir
1.000 kelahiran hidup di tahun yang hidup pada tahun yang sama.
sama.

Rokhmayanti, et al. 2020


7. Angka Kematian Ibu / Maternal Mortality Rate 8. Crude Birth Rate (CBR)
(MMR)

Kematian ibu didefinisikan WHO sebagai Angka kelahiran kasar adalah jumlah
kematian perempuan yang mengandung kelahiran yang dicatat selama satu
atau meninggal dalam 42 hari setelah tahun per 1000 penduduk penduduk di
akhir kehamilannya, terlepas dari lamanya pertengahan tahun yang sama.
kehailan atau letak kehamilannya. Angka
kemtian ibu merupakan resiko meninggal
dari penyebab yang berhubungan dengan
kelahiran anak.
Rokhmayanti, et al. 2020
9. Age specific birth rate (ASBR)

Angka kelahiran pada usia tertentu adalah jumlah kelahiran hidup oleh ibu pada
golongan umur tertentu yang dicatat selama satu tahun per 1000 penduduk wanita
golongan umur tertentu pada pertengahan tahun yang sama.

Rokhmayanti, et al. 2020


B. Ukuran Mortalitas
a. Crude Death Rate (CDR) CDR atau Angka kematian kasar adalah jumlah kematian yang dicatat
selama satu tahun per 1000 penduduk di pertengahan tahun yang sama
b. Age spesific Death Rate (ASDR) : angka kematian umut tertentu
c. Cause Spesific Mortality Rate (CSMR) angka kematian karena sebab spesifik
d. Case Fatality Rate (CFR)
CFR atau angka kematian fatal adalah jumlah kematian fatal yang dicatat karena selama satu tahun
per 1000 penduduk di pertengahan tahun yang sama. CFR lebih menunjukkan keganasan penyakit
tersebut pada kondisi atau lingkungan tertentu seperti kematian saat Kejadian Luar Biasa (KLB) atau
karena penyakit tertentu

Nangi, et al. 2019


C. Ukuran Fertilitas

a. Crude Birth Rate (CBR) : angka kelahiran kasar


b.Age Spesific Birth Rate (ASBR) : angka kelahiran pada usia
tertentu

Nangi, et al. 2019


Daftar Pustaka
● Syalfina AD, Mail E, Anggreni D. Buku Ajar Kesehatan Masyarakat untuk Kebidanan. Kekata. Surakarta 2017
● Guntur M, Yanti F, Lestari SA. 2019. Dasar Epidemiologi. Yogyakarta: Deepublish Publisher.)
● Gursman. B. Burt (2013). Epidemiologi kept simpel: An introduction to tradisional and modern epidemiologi (3
Ed). Oxford: John Wiley and Sons.
● Rokhmayanti, dkk. Surveilians kesehatan masyarakat.2019:UAD: 33
● Bustan, M.N. 2012. Pengantar Epidemiologi. Jakarta: Rineka Cipta.
● Nangi MG, Fitri V, Sari AL. Buku Dasar Epidemiologi. 2019. Yogyakarta: Dee Publish.
● Amirah A, Ahmaruddin S. 2020. Konsep dan aplikasi epidemiologi. Yogyakarta : Deepublish publisher
● Ryadi, A.L. Slamet dan Wijayanti, T. 2014. Dasar-dasar Epidemiologi. Jakarta: Salemba Medika
● Rokhmayanti, Sofiana L, Nuraisyah F, Nurfita D, Asidik AH. Surveilans Kesehatan Masyarakat. 2020.
Yogyakarta.
● Bustan, M.N. 2012. Pengantar Epidemiologi. Jakarta: Rineka Cipta.
● Haidah N, Marlik. Survailans Epidemiologi. Hakli Provinsi Jawa Timur: Surabaya; 2019. p. 1-7
● Arias KM. Investigasi Dan Pengendalian Wabah Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. 2010. Jakarta: EGC.
● Nugrahaeni DK. Konsep Dasar Epidemiologi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2019.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai