Anda di halaman 1dari 32

KEKERAPAN

KEJADIAN
PENYAKIT
Untoro Heri Saputro
UKURAN EPIDEMIOLOGI
Ukuran
Ukuran
Frekuensi
Asosiasi
Penyakit

Ukuran
Dampak
Potensial
Ukuran Frekuensi Penyakit
 Berapa sering suatu penyakit atau peristiwa-
peristiwa di bidang kesehatan terjadi di dalam
suatu masyarakat
 Mengukur kejadian penyakit, cacat ataupun
kematian pada populasi
 Frekuensi kejadian yang diamati diukur dengan
menggunakan prevalens dan incidens
Ukuran Asosiasi
 Mengukur keeratan hubungan statistik antara
faktor tertentu dengan kejadian penyakit yang
diduga merupakan akibat pemaparan tersebut
 Hubungan antara pemaparan dan akibatnya diukur
dengan menggunakan Relative Risk dan Odds
Ratio
Ukuran Dampak Potensial
 Menggambarkan kontribusi dari faktor yang
diteliti terhadap kejadian suatu penyakit dalam
populiasi tertentu
 Ukuran yang digunakan adalah Attributable Risk
Percent dan Population Attributable Risk
 Ukuran ini berguna untuk meramalkan efficacy
atau effectiveness suatu pengobatan dan strategi
intervensi pada populasi tertentu
UKURAN FREKUENSI PENYAKIT

Proporsi Ratio

Rate
PROPORSI
 Bentuk pecahan yang pembilangnya merupakan
bagian dari penyebut (Ukuran yang
membandingkan kuantitas (A) sebagai numerator
dan kuantitas lainnya sebagai denomunator yang
mengandung kuantitas numerator (A+B)
 Dinyatakan dalam persen (%)
 Tidak mempunyai satuan
 Nilainya antara 0-1
Rumus Proporsi
 
Proporsi
CONTOH PROPORSI
  Proporsikematian fetus dari jumlah kelahiran
keseluruhan
 Proporsi penderita DBD pada suatu populasi

Pada populasi yang terdiri dari 600 orang, terdapat


30 orang menderita penyakit DBD. Berapa Proporsi
penderita DBD?
Proporsi DBD =
RATIO
 Pecahan yang pembilangnya bukan merupakan
bagian dari penyebutnya (Ukuran yang
membandingkan kuantitas (A) numerator dan
kuantitas (B) denominator
 Mempunyai Ukuran dan Tidak mempunyai ukuran
 Rentang dari 0-tak terhingga
Jenis Ratio
1. Ratio yang mempunyai satuan, misalnya:
 Jumlah dokter per 100.000 penduduk

2. Ratio yang tidak mempunyai satuan oleh karena


pembilng dan penyebutnya mempunyai satuan
yang sama
 Ratio antara satu proporsi dengan proporsi lain
 Ratio antara satu rate dengan rate lain,
contohnya Relative Risk dan Odds Ratio
Rumus Ratio
 
Ratio =
Contoh Ratio
 Rasio penderita dibanding bukan penderita
 Jumlah lahir mati per seribu kelahiran hidup
 Rasio jumlah tempat tidur RS per 100.000
penduduk
RATE
 Ukuran proporsi yang memasukkan unsur periode waktu
pengamatan dalam denominatornya
 Rate = Laju, yaitu ukuran yang menunjukkan kecepatan
kejadian
 Kemampuan berubah suatu kuantitas bila terjadi
perubahan pada kuantitas lain. Kuantitas lain yang
digunakan sebagai patokan ini biasanya adalah kuantitas
waktu
 Mempunyai satuan pengukuran
 Rentang antara 0 – Tak terhingga
Rumus Rate
 
Rate =
Contoh Rate
 Kecepatan mobil pada satu saat tertentu bentuknya adalah suatu
rate
 Kecepatan sebuah mobil yang sedang berjalan dapat berubah
setai saat, maka yang diukur adalah kecepatan rata-rata dari
mobil tersebut
 Kecepatan (speed) diukur dengan membagi jarak tempuh mobil
tersebut dengan waktu yang digunakan untuk mencapainya
 Misalnya : Jakarta-Bogor yang jaraknya 60 Km ditempuh
dengan waktu 1 jam,
Maka kecepatan mobilnya = 60 km per jam
Contoh Rate

𝑘𝑒𝑚𝑎𝑡𝑖𝑎𝑛𝑏𝑎𝑦𝑖 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚1𝑡𝑎h𝑢𝑛
 

×1000
𝑘𝑒𝑙𝑎h𝑖𝑟𝑎𝑛h𝑖𝑑𝑢𝑝𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚𝑡𝑎h𝑢𝑛𝑦𝑎𝑛𝑔𝑠𝑎𝑚𝑎
KOMPONEN UKURAN
FREKUENSI
 
Pembilang  Jumlah kasus yang diamati.
Kasus adalah subjek pengamatan yang mengalami kejadian
(akibat yang tidak diingini), spt : penyakit kecacatan,
kegagalan, ketidakpatuhan, kematian, dll)

Pembilang
 Jumlah populasi at-risk
 Populasi terikat : sejak awal pengamatan tidak berubah
 Populasi dinamis : sejak periode pengamatan berubah
Ukuran Frekuesi Penyakit
 Insiden (kasus baru)
 Menggambarkan jumlah kasus baru yang terjadi dlm
satu periode tertentu

 Prevalens (kasus baru dan lama)


 Menggambarkan jumlah kasus yang ada pada satu saat
tertentu
 Tidak mempermasalahkan adanya perubahan status
 Yang sudah sembuh atau mati tidak dihitung
RISET ETIOLOGI (Mencari faktor penyebab
penyakit)  Menggunakan DATA INSIDEN

RISET PROGNOSIS (Mempelajari faktor yang


mempengaruhi akibat lanjut penyakit) 
Menggunakan DATA PREVALENSI
INSIDENS

Insidens Insidens
Rate/Insidens Risk/Cumulative
Density Insidens
Insidens Rate/Insidens Density (ID)
  Perubahan atau potensi untuk berubah status suatu
penyakit atau masalah kesehatan tertentu di dalam
suatu populasi per satuan unit waktu
RUMUS
ID =
Person Time
 Jumlah orang dalam risiko dikalikan lamanya
masing-masing orang dalam risiko
 Satuan :

orang-hari (person day)


Orang-minggu (person week)
Orang jam (person hours)
Ciri Insidens Rate/Insidens Density
 Tidak mempunyai interpretasi individu
 Tidak perlu pernyataan tentang periode
pengamatan
 Mempunyai satuan dalam unit per waktu. Tanpa
satuan ini insidens density kehilangan maknanya
 Nilainya 0 – tak terhingga
Insidens Risk/Insidens Cumulative
(IC)
 Peluang seorang anggota populasi untuk mengalami suatu
penyakit atau masalah kesehatan di dalam suatu periode
tertentu
 Berkenaan dengan kejadian penyakit yang pertama kali
 Nilainya antara 0-1
 Tidak mempunyai satuan ukuran
 Ada periode pengamatan : ditentukan secara bebas,
bervariasi setiap individu
 Proporsi kasus baru selama pengamatan
 Populasi subjek yang bebas penyakit pada awal
Rumus CI

CI  =

PREVALENS

Prevalensi
Prevalensi
Titik/Point
Periodik
Prevalence
Prevalensi Titik/Point Prevalens
  Proporsi
 dari individu dalam populasi yang
terjangkit penyakit pada suatu titik waktu

P=
Prevalensi Periodik
  Probabilitas
 individu dari populasi yang terkena
penyakit pada saat dimulainya pengamatan atau
selama jangka waktu pengamatan (t0,t)

Prevalensi Periode (t0,t)


Faktor yang mempengaruhi prevalensi
Prevalensi meningkat jika :
 Durasi penyakit yang lebih lama
 Pemanjangan usia pasien tanpa pengobatan
 Peningkatan insidensi
 Kasus-kasus migrasi ke dalam populasi
 Migrasi keluar dari orang yang sehat
 Peningkatan sara diagnostik
Faktor yang mempengaruhi Prevalensi
Prevalensi menurun jika
 Durasi penyakit yang lebih pendek
 Meningkatnya fatalistas kasus
 Menurun insidensi
 Migrasi kedalam dari orang yang sehat
 Migrasi keluar dari kasus
 Peningkatan tingkat kesembuhan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai