Anda di halaman 1dari 15

PENCEGAHAN

MATA KULIAH : EPIDEMIOLOGI KLINIK

Untoro Heri Saputro (2120312013)


Dosen Pengampu : Prof. Dr. dr. Masrul, M.Sc, SpGK

PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK


PROGRAM MAGISTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ANDALAS
OUTLINE
Definisi dan tujuan pencegahan
Macam-macam pencegahan
Keefektifan dari pengobatan dini
Diagnosis dini
Pencegahan dini dan riwayat alami penyakit
Keefektifan dari pengobatan dini
Bias-bias yang terjadi pada program skrining
Kriteria untuk uji penampisan
Referensi
DEFINISI DAN TUJUAN
PENCEGAHAN
Definisi Tujuan untuk mencegah
• Tindakan untuk menjauhi • Death (Kematian)
suatu kejadian • Disease (Penyakit)
• Tindakan agar tidak • Disability (Ketidak
terjadi sesuatu mampuan)
• Discomfort
(Ketidaknyamanan)
• Dissatisfaction
(Kekecewaan)
• Destitution
MACAM-MACAM
PENCEGAHAN
Pencegahan 1. Primer
Mencegah penyakit secara keseluruhan dengan
menghilangkan factor resiko, contoh : dengan
melakukan imunisasi

2. Sekunder
Mendeteksi penyakit secara dini pada saat penyakit
masih asimptomatik (belum menampakan gejala) dan
apabila pengobatan dini dapat menghentikan
berlanjutnya penyakit
3. Tersier
Perjalanan penyakit secara klinik dengan mengurangi
komplikasi
DIAGNOSIS DINI
• Mengindentifikasi penyakit yang tidak
diketahui atau kelainan dengan melakukan
tes, pemeriksaan, prosedur lain yang dapat
Penapisan dilaksanakan secara tepat
(Screening)

• Terjadi bila dokter memeriksa untuk


menentukan penyakit dengan menggunakan
uji penapisan diantara pasien-pasien yang
Penemuan kasus datang berkonsultasi untuk gejala-gejala yang
(case finding) tidak berhubungan
PENCEGAHAN DINI DAN
RIWAYAT ALAMI PENYAKIT

Terbagi
menjadi 4
Tahap
Tujuan • 1. Awal Biologik
• Mendeteksi dini (biologic onset)
dari penyakit yang • 2. Kemungkinan
belum deteksi dini
menampakan gejala • 3. Diagnosis klinik
Pengertian yang lazim/umum
• 4. Keluaran
• Suatu tata urutan
(outcome)
biologik atau
riwayat alami dari
penyakit
GAMBAR : TITIK KRITIK DALAM RIWAYAT
ALAMI PENYAKIT

Keluaran

an
a ti
Diagnosis

m
Ke
Diagnosis dini yang

n
lazim

a ta
dini yang

ac
Awal Kesembuhan

c
mungkin

Ke
biologik

1 2 3

TK TK TK
Kriteria untuk menentukan apakah kondisi
medik harus dicari sewaktu pemeriksaan
berkala
3. Seberapa baik
1. Jika kondisi prosedur penapisan
2. Seberapa besar beban
ditentukan, maka dalam:
penderitaan yang
efektifitas pengobatan disebabkan oleh kondisi -Sensitifitas
diartikan dalam: dalam arti: -Spesifisitas
-Daya guna (efikasi) -Meninggal -Kesederhanaan
-Ketaatan pasien -Cacat -Biaya
-Pengobatan dini lebih -Tidak nyaman -Keamanan
baik daripada
belakangan -Kecewa -Penerimaan
-Akibat Label
KEEFEKTIFAN DARI
PENGOBATAN DINI
1. Pengobatan itu sendiri harus berhasil (efikasi)
2. Pasien harus mau menerima pengobatan (kepatuhan)
3. Hasil dari pengobatan harus lebih baik pada awal perjalanan
penyakit, yaitu dalam keadaan asimtomatik menjadi simtomatik dan
ditentukan karena pasien mencari pengobatan
BIAS-BIAS YANG TERJADI
PADA PROGRAM SKRINING
1. Waktu yang mendahuluinya (lead time) yaitu periode waktu antara
ditemukannya sesuatu keadaan medis oleh skrining dan saat kalau hal
tersebut didiagnosa pada saat seseorang menunjukan adanya gejala
dan mencari pertolongan medis
2. Bias panjang waktu (length/time) yang terjadi karena proporsi dari
kelainan yang tumbuh lambat yang didiagnosa saat program skrining
lebih besar daripada proporsi dari yang didiagnosa pada saat
kunjungan medis biasa
3. Bias yang disebabkan kepatuhan pasien dalam menjalankan nasehat
medis
KRITERIA UNTUK UJI
PENAPISAN
 Sensitivitas dan spesifitas
 Sederhana dan murah
 Keamanan
 Dapat diterima baik oleh pasien maupun klinisi
 Efek labelin
 Resiko dari hasil positif semu
 Sensitivitas dan spesifitas
Suatu uji skrining yang baik harus mempunyai sensitivitas tinggi, agar
tidak terlupt beberapa kasus penyakit yang ada dan mempunyai
spesifisitas tinggi, untuk mengurangi jumlah orang dengan hasil positif
semu yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut

 Sederhana dan murah


Biaya finansial dari uji tidak hanya bergantung pada biaya dari
prosedur itu sendiri, tetapi juga biaya evaluasi berikutnya yang
dilakukan pada pasien dengan hasil uji yang positif. Dengan demikian
sensitivitas, spesifisitas dan nilai prediksi akan mempengaruhi biaya
 Keamanan
Walaupun secara etik cukup dibenarkan penggunaan uji diagnostic
yang beresiko pada pasien-pasien yang datang dengan keluhan
spesifik, namun hal tersebut akan berbeda bila digunakan pada sybjek
yang diperkirakan masih sehat

 Dapat diterima dengan baik oleh pasien maupun klinisi


 Efek labeling
Efek labeling menggambarkan suatu dampak dari hasil uji atau
diagnostic pada pasien-pasien. Secara teoritik efek labeling dapat
mengarah ke hal yang positif atau negative. Efek positif terjadi bila
pasien diberi tahu bahwa semua uji skrining normal. Efek negative
ketika pemberitahuan uji skrining abnormal

 Resiko dari hasil positif semu


Apabila pengukuran-pengukuran dari uji skrining diekspresikan dalam
skala interval dan apabila nilai normal diberi batasan dalam rentang
95% dari hasil sebagaimana biasanya, maka makin banyak uji yang
dilakukan makin besar resiko untuk mendapatkan hasil positif semu
REFERENSI
 Fletcher, H. Robert,et all, Sari Epidemiologi klinik.1988, Gadjah Mada
University Press.
 Soeparto, Pitono, Epidemiologi Klinis, 1998, Gramik FK Unair

Anda mungkin juga menyukai