Anda di halaman 1dari 13

Nama : Nurhafizah Ulfa

Nim : 2011401031
Kelas :3A
Prodi : D3 Fisioterapi
Mata Kuliah : Terapi Hydro Dan Aktino
Pengaplikasian Infrared Pada Kasus Low Back
Pain (LBP)
Definisi LBP
Nyeri punggung bawah (low back pain) adalah rasa nyeri pada pinggang atau tulang punggung bagian
bawah yang bisa terasa hingga ke bokong dan paha. Bahkan pada beberapa kasus, nyeri yang
dirasakan penderitanya bisa menjalar hingga ke kaki.

Punggung bagian bawah tersusun dari tulang punggung, ligamen, dan otot. Bagian tubuh ini
merupakan struktur yang kuat, dan berperan penting dalam menopang tubuh saat berdiri tegak
maupun saat bergerak ke berbagai arah.

Selain itu, pada punggung juga terdapat saraf yang berfungsi mengatur pergerakan dan menangkap
rangsang dari tubuh bagian bawah. Saraf tulang belakang ini terdapat di dalam rongga tulang
belakang, dan dilindungi oleh bantalan saraf
Gejala Nyeri Punggung Bawah
Tingkat nyeri punggung yang dirasakan setiap penderita berbeda-beda, mulai dari
ringan hingga nyeri berat yang mengganggu aktivitas. Namun secara umum, gejala
nyeri punggung bawah memiliki ciri-ciri berupa:

• Nyeri punggung yang terasa seperti ditusuk atau tersetrum listrik.


• Nyeri punggung dapat dirasakan hanya di punggung saja atau meluas ke bagian
tubuh lain, misalnya menjalar hingga ke kaki.
• Nyeri dirasakan pada posisi tertentu, seperti saat duduk atau berjalan, namun
membaik saat berdiri atau berbaring.
• Nyeri punggung kumat atau semakin berat setelah mengangkat benda berat.
• Nyeri punggung dapat disertai kedutan otot (spasme).
Penyebab Nyeri Punggung Bawah
Nyeri punggung bawah dapat dirasakan selama beberapa hari hingga beberapa minggu, namun
biasanya kurang dari 6 minggu. Nyeri ini bisa disebabkan oleh sejumlah hal, seperti cedera
karena terjatuh atau terbentur, pergerakan tubuh yang berlebihan, atau mengangkat beban
berat.
nyeri punggung bawah juga dapat disebabkan oleh:

• Kekakuan otot
• Kerusakan pada celah sendi tulang belakang
• Radang sendi (arthritis)
• Kelainan bentuk dan pengeroposan tulang belakang
• Gangguan pada saraf tulang belakang
• Batu ginjal
Nyeri Punggung Bawah Juga Lebih Berisiko Muncul
Pada Orang Yang:

• Berusia 30-50 tahun


• Memiliki berat badan berlebih atau obesitas
• Jarang berolahraga
• Mengangkat beban berlebihan
• Memiliki pekerjaan yang mengharuskan untuk banyak duduk, membungkuk, atau
mengangkat benda berat
• Sedang hamil
• Merokok
• Terlalu sering mengenakan sepatu hak tinggi
Cara Mengatasi Nyeri Punggung Bawah

Langkah awal yang bisa dilakukan di rumah untuk meringankan gejala,


sekaligus mencegah kekambuhan nyeri punggung bawah adalah:

• Rutin berolahraga,
• Menjaga postur tubuh.
• Mengurangi berat badan.
• Menghindari stres.
• Berhenti merokok.
• Memberikan kompres dingin pada punggung.
• Memperbaiki posisi tidur.
• Hindari mengangkat benda berat,
Faktor resiko

Terdapat banyak penelitian dengan hasil yang bervariasi untuk faktor risiko nyeri punggung
bawah kronis.

• Faktor risiko pekerjaan: pekerjaan fisik berat, pergerakan membungkuk (bending), gaya
berputar (twisting), mengangkat (lifting)
• Faktor risiko psikososial: ansietas, depresi, stress, tingkat edukasi rendah, dan rasa
ketidakpuasan dengan pekerjaan
• Faktor risiko gaya hidup individual (modifiable risk factors): merokok, memiliki berat
badan berlebih atau obesitas, konsumsi alkohol, kurang tidur, dan kurang aktivitas fisik .
Pola hidup santai (sedentary lifestyle) tanpa faktor risiko lainnya tidak menyebabkan nyeri
punggung bawah
• Faktor risiko riwayat penyakit: nyeri punggung bawah karena cedera lalu lintas atau nyeri
punggung bawah karena penyakit, nyeri punggung bawah dengan nyeri radikuler
Penggunaan infra red pada low back

Adapun penggunaan Infra Red dapat memberikan efek secara fisiologis dan terapeutik
yaitu:

Efek fisiologis :
● Meningkatkan metabolisme pembuluh darah
● Pengaruh pada urat syaraf sensoris
● Pengaruh terhadap jaringan otot
● Mengaktifkan kerja kelenjar keringat
Efek Terapeutik :
● Mengurangi nyeri
● Relaksasi otot
● Meningkatkan suplai darah
● Menghilangkan sisa hasil metabolisme
Prosedur Pengaplikasian
• Persiapan Alat
Antara lain meliputi kabelnya, jenis lampu, besarnya watt. ( non Luminous pemanasan
selama5 menit )

• Persiapan Pasien
Posisi pasien diatur secomfortable mungkin dan disesuaikan dengan daerah yang akan
diobati. Pasien tidur terlentang. Daerah tubuh yang akan diobati harus bebas dari pakaian.
Perlu pula diberitahukan kepada penderita mengenai derajat panas yang semestinya
dirasakan, yaitu perasaan hangat yang nyaman (comfortable) serta dapat ditahannya selama
berlangsungnya pengobatan.

• Pengaturan Dosis (jarak lampu)


Non Luminous : 45-60 cm
Luminous : 35-45 cm
Waktu terapi : 10-30 menit
Efek Samping Infrared

Secara umum terapi infrared (IR) sangat jarang menimbulkan efek samping, bila terjadi efek samping pun
bersifat reversibel atau dapat kembali sempurna setelah terapi dihentikan atau dalam waktu 2-3 hari.

Efek samping yang dapat terjadi:


• Luka bakar derajat ringan.
• Bertambahnya peradangan.
• Nyeri yang bertambah.
• Alergi kulit, terutama pada penderita yang mempunyai riwayat alergi terhadap suhu panas.
• Perdarahan yang bertambah pada luka terbuka.
• pingsan
Prosedur terapi

• Menggunakan pakaian yang longgar dan nyaman.


• Dokter atau terapis akan memeriksa kembali daerah yang akan diberikan terapi dan melakukan
wawancara
• Dokter atau terapis akan membersihkan daerah yang akan diterapi dari minyak ataupun kotoran
yang menempel di kulit termasuk dari lotion atau obat-obat gosok yang dipakai sebelumnya
menggunakan kapas alkohol atau kapas yang diberi
• Dokter atau terapis akan memposisikan bagian yang akan diterapi
• Dokter atau terapis akan melakukan pengaturan dosis waktu dan posisi alat infrared.
• Kemudian segera infrared akan diberikan, jangan menatap langsung lampu infrared.
• Bila terasa nyeri atau panas berlebihan saat terapi berlangsung segera bilang kepada terapis atau
dokter yang menerapi.
• Selesai terapi akan ditandai oleh bunyi timer dari alat infrared. Jangan langsung berdiri atau
duduk, tetap berbaring beberapa saat untuk mengembalikan aliran darah ke normal.
• Dokter atau terapis akan kembali melakukan pemeriksaan dan wawancara mengenai efek yang
dirasakan setelah selesai
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai