Anda di halaman 1dari 16

Rontgen dan CT Scan

Sistem Informasi Kesehatan dan Dasar Komputer


Syalsyabillah Maulidya
(2011401046)
01 Sejarah dan
Perkembangan
Rontgen
03 Sejarah dan
Perkembangan
CT Scan

02 Cara Kerja
Rontgen 04 Cara Kerja
CT Scan

AGENDA
Sejarah dan
Perkembangan
Rontgen
Sejarah Wilhelm Conrad Roentgen seorang ahli fisika di Universitas
Wurzburg, Jerman, pertama kali menemukan sinar Roentgen pada

Rontgen
tahun 1895 sewaktu melakukan eksperimen dengan sinar katoda.
Saat itu dia melihat timbulnya sinar fluoresensi yang berasal dari
krostal barium platinosianida dalam tabung Crookes-Hittorf yang
dialiri listrik. Ia segera menyadari bahwa fenomena ini merupakan
suatu penemuan baru sehingga dengan gigih ia terus menerus
melanjutkan penyelidikannya dalam minggu-minggu berikutnya.
Tidak lama kemudian ditemukanlah sinar yang disebutnya sinar
baru atau sinar X . Baru di kemudian hari orang menamakan sinar
tersebut sinar Roentgen sebagai penghormatan kepada Wilhelm
Conrad Roentgen. Roentgen dalam penyelidikan selanjutnya
segera menemukan hampir semua sifat sinar Roentgen, yaitu
sifat-sifat fisika dan kimianya. Namun ada satu sifat yang tidak
sampai diketahuinya, yaitu sifat biologik yang dapat merusak sel-
sel hidup. Sifat yang ditemukan Roentgen antara lain bahwa sinar
ini bergerak dalam garis lurus, tidak dipengaruhi oleh lapangan
magnetic dan mempunyai daya tembus yang semakin kuat apabila
tegangan listrik yang digunakan semakin tinggi, sedangkan di
antara sifat-sifat lainnya adalah bahwa sinar ini menghitamkan
kertas potret. Selain foto tangan istrinya, terdapat juga foto-foto
pertama yang berhasil dibuat oleh Roentgen ialah benda-benda
logam di dalam kotak kayu, diantaranya sebuah pistol dan
kompas.
Perkembangan Rontgen
Sudah
digunakan untuk
Menghasikan memidaipatah Banyak
gambar pertama tulang dan untuk digunakan
berupa batu melacak dalam dunia
ginjal makanan di kedokteran
sistem
pencernaan
2 4

1 3 Pemindaian
5
Mulai digunakan
sinar-x yg
untuk
identik dengan
menemukan
hitam-putih
peluru yang
mulai
bersrang di
berkembang
dalam tubuh
menjadi
prajurit
berwarna
Cara Kerja Rontgen
Cara Kerja Pemeriksaan X-Ray
Sebelum skrining dilakukan, dokter atau ahli radiologi akan memberitahu dalam
mengatur posisi tubuh untuk mendapatkan gambar yang jelas. Mereka akan
meminta untuk duduk, berbaring, atau berdiri selama proses pencitraan. Ketika
pemeriksaan dilakukan, mesin akan mengirimkan gelombang radiasi
elektromagnetik secara singkat ke tubuh untuk memindai komdisi tubuh bagian
dalam. Radiasi yang diserap oleh masing-masing bagian tubuh akan berbeda-
beda. Inilah nantinya yang membuat hasil foto x-ray menampakkan perbedaan
warna dari putih, abu-abu, hingga hitam

Persiapan Sebelum Melakukan X-Ray


Dokter biasanya menyarankan kamu untuk mengenakan pakaian yang longgar
dan nyaman. Sebelum proses skrining dilakukan, dokter akan meminta kamu
untuk berganti pakaian dengan gaun rumah sakit. Kamu juga diminta untuk
melepaskan perhiasan atau benda logam lainnya dari tubuh. Jangan lupa untuk
memberi tahu dokter atau ahli radiologi apabila memiliki implan logam dari operasi
sebelumnya. Pasalnya, implan logam dapat menghalangi sinar-X untuk melewati
tubuh, sehingga berisiko membuat hasil gambar tidak begitu jelas..

Tujuan Penggunaan X-Ray

X-ray tidak boleh sembarangan digunakan. Tes pencitraan ini hanya boleh
digunakan ketika kamu mengalami ketidaknyamanan di bagian tubuh tertentu.
Seseorang yang mengidap penyakit dapat melakukan X-ray untuk memantau
penyakit dan memeriksa seberapa baik pengobatan yang dilakukan.

Cara Kerja Rontgen


Sejarah dan
Perkembangan
CT Scan
Sejarah
CT Scan

Computed Tomography (CT Scan) telah berkembang menjadi sebuah


metode pencitraan medis yang sangat diperlukan dalam pemeriksaan
radiodiagnostik sehari-hari. Perkembangan CT Scan dimulai pada awal
tahun 1970-an deimana pada tahun 1972, Sir Godfrey Newbold Hounsfield
dan Ambrose, di London, Inggris berhasil menghasilkan sebuah gambaran
klinis pertama CT Scan kepala. Sejak itula peralatan Computed
Tomography yang merupakan perpaduan peralatan pencitraan sinar X
dengan komputer pengolah data sehingga dapat menampilkan potongan
melintang (transversal/axial) bagian tubuh manusia berkembang dengan
sangat cepat dan menjadi teknologi imaging yang sangat mengagumkan.
Perkembangn CT Scan

Arah perkembangan teknologi CT Scan pada saat sedangkan pada bidang aplikasinya lebih
ini lebih diutamakan pada peningkatan kecepatan dipengaruhi oleh teknologi pengolahan citra digital
pencitraan dengan adanya multi detector, yaitu teknologi software (komputer) baik gambaran
peningkatan resolusi gambar, dan pengurangan 2 dimensi maupun gambaran 3 dimensi. Dengan
dosis radiasi yang diterima oleh pasien. Beberapa teknologi ini pemeriksaan diagnostic yang tadinya
vendor berlomba untuk membuat sebuah pesawat bersifat invasif menjadi pemeriksaan non invasif
CT Scan yang memenuhi ketiga tujuan diatas yang dapat dipertanggungjawabkan
keakuratannya
Ringkasan Sejaran Perkembangan CT Scan
1917 J.H. Radon: Transformasi Radon, gambar dari obyek yang tidak diketahui dapat
digambarkan dari proyeksinya.
1963 A.M. Cormarck: mengembangkan teknik untuk menentukan distribusi penyerapan tubuh
manusia.
1972 G.N. Hounsfield dan J. Amborse: menghasilkan gambar CT pertama kali unuk keperluan
kllinis.
1974 60 unit CT terpasang untuk pemeriksaan kepala.
1975 First whole body scanner in clinical use.
1979 Huounsfield dan Comarck dianugeraghi hadiah Nobel.
1989 W.A. Kalender dan P. Vock melakukan pemeriksaan klinis pertamakali degan menggunakan
spiral CT.
1998 Multislice CT (4 slices).
2000 PET/CT systems.
2001 16 slices
2004 64 slices, >40000 instalasi CT untuk aplikasi klinik.
2005 Dual Source CT, untuk pemeriksaan Cardiac dan Dual Energy.
2006 128 Slice CT dan 320 Slice.
Gambar CT Scan yang
Pertama
Cara Kerja CT Scan
Secara garis besar sebuah sistem CT Scan
dapat dijabarkan sbb :
1. Sistem Pemindai (scan system): terdiri dari unit
distribusi daya listrik, genrtor dan tabung sinar X,
detektor dan sistem pengukuran data selain itu terdapat
pula sistem pengendali bagian gantry yang tidak
bergerak, sistem meja/table pasien dan sistem
pendingin. Semuanya terdapat pada gantry.
2. Sistem Pengolahan Data (imaging system) ; terdiri dari
3 unit komputer yaitu Sistem Rekontruksi Gambar,
Sistem Komputer Pengendali, dan Komputer
Pengerjaan Post Processing.
3. Sistem Kontrol/Kendali ; terdiri dari beberapa sistem
pengendali ,mikro yang mengendalikan masing-masing
komponen CT Scan dan seluruh sistem unu bekerja di
bawah koordinasi sistem komputer pengendali sebagai
pengendali utama.

CARA KERJA
CT SCAN
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai