OLEH :
MHD Gusrianda
1610070140017
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
dan bidang-bidang lainnya yang tidak berada pada bidang focus tidak dapat
terlihat dengan jelas. Sedangkan dunia ilmu pengetahuan terus berkembang
dengan pesat. Ilmu kedokteran modern membutuhkan gambaran yang mampu
menampilkan organ dengan lebih jelas tidak hanya pada organ yang diperiksa,
melainkan juga organ lain disekitarnya.
Pada tahun 1972, Godfrey N. Hounsfield dan J. Ambrose yang bekerja di
Central Research Lab of EMI, Ltd di Inggris menghasilkan Gambar klinis
pertama dengan CT-Scan (Computed Tomography Scan). Dan merupakan tanda
awal dari dimulainya era baru perkembangan diagnostic imajing
Pada tahun 1974, enam puluh unit CT terpasang. Awalnya pemeriksaan yang
dilakukan hanya terbatas pada CT kepala saja. Dan pada tahun 1975
diperkenalkan pertama kali sebuah Whole Body scanner (CT-Scan seluruh tubuh)
yang digunakan untuk penunjang klinis. Pada tahun 1979, Hounsfield dan
Cormack dianugerahi hadiah nobel.
Pada tahun 1989, W.A. Kalender dan P. Vock melakukan pemeriksaan klinis
pertama dengan menggunakan Spiral CT. Dan pada tahun 1998 mulailah
diperkenalkan alat Multi Slice CT (MSCT) dengan 4 slice. Pada tahun 2000
dikembangkan PET/CT system, kemudian di tahun 2001 telah dikembangkan CT
Scan 16 slice. Pada tahun 2004 dikembangkan teknik CT Scan 64 slice dan telah
lebih dari 40000 instalasi CT untuk aplikasi klinik.
Teknik pencitraan CT sama sekali berbeda dengan teknik pencitraan
radiologi biasa (konvensional). Computed Tomography atau CT adalah sebuah
proses radiologi untuk menghasilkan gambaran dari potongan melintang (trans-
axial) tubuh pasien. Dua buah karakteristik baru yang ada pada gambar yang
dihasilkan pada CT adalah peralatan digital yang menghasilkan gambaran digital
dan gambar irisan mempresentasikan volume / informasi 3 Dimensi.
Namun pencitraan CT Scan juga masih mengalami kendala terhadap organ –
organ yang mempunyai densitas hampir sama. Misalnya adalah kasus tumor pada
jaringan, dimana gambaran tumor sulit dibedakan dengan jaringan sekitarnya.
Demikian juga pencitraan system peredaran darah, system urinaria (saluran
kencing), dan masih banyak lagi kasus – kasus pemeriksaan CT Scan yang sulit
divisualisasikan secara baik dengan pemeriksaan CT Scan. Untuk mengatasi hal
tersebut, maka mulailah dilakukan penelitian untuk memperoleh hasil pencitraan
CT Scan yang dapat membedakan suatu organ yang diperiksa dengan organ lain
5
disekitarnya dengan menambahkan suatu zat yang dianggap mampu
memvisualisasikan organ – organ yang mempunyai densitas hampir sama. Zat
tersebut dinamakan “Contrast Media” atau Bahan Kontras.
6
pada pengambilan gambar-gambar diagnosa kepala secara scanner, sehingga
pesawat CT Scan waktu itu disebut CT Head Scanner. Ciri-ciri CT Scan
generasi pertama diantaranya :
a. X-ray tube yang digunakan masih menghasilkan pencil beam.
b. Detector yang digunakan single detector untuk mendapatkan gambaran
per-slicenya.
c. Pixel yang dihasilkan dalam bentuk pixel recon matrix memiliki ukuran
80 x 80 pixel recon matrix, 13 mm slice thickness 33 mA, 120 KV.
d. Scanning time yang bisa dilakukan pesawat adalah 4 s/d 5 menit.
e. Kerja x-ray tube secara continous radiation.
f. Proyeksi gambar scanning secara paralel untuk tiap kali rotasi.
g. Prinsip kerja pesawat menggunakan prinsip kerja teknik tomografi
h. Secara translation dan rotation yang bergantian dan berlainan arah antara
x-ray tube dengan detector.
i. Secara translation dan rotation yang bergantian dan berlainan arah antara
x-ray tube dengan detector
j. Perintis : EMI, London, 1977
k. X-ray : pencil beam
l. Gerakan : translate – rotate
m. Detektor : single detector
n. Rotasi : 180 derajat
o. Waktu : 4,5 – 5,5 menit / scan slice
p. Applikasi : head scan
berikut Gambaran pergerakan tabung dan detektor pada generasi pertama :
7
2. Generasi kedua
CT Scan generasi kedua muncul pada tahun 1975, dimana pesawat CT
Scan II merupakan evolution CT Scan generasi pertama, pada pesawat CT
Scan II mempunyai fasilitas komponen yang lebih lengkap, terutama dalam
pemakaian komponen detector. Pada CT Scan II, sistem detector yang
dipakai adalah multidetector, sehingga sensitifitas pesawat tersebut terhadap
berkas radiasi x-ray yang terpancar dari sumber sinar-x lebih tinggi jika
dibandingkan dengan pesawat CT Scan yang menggunakan single detector.
CT Scan generasi kedua juga memiliki ciri-ciri khusus diantaranya :
a. X-ray tube yang digunakan dapat menghasilkan fan beam.
b. Banyaknya detector yang dipakai biasanya lebih dari 30 detector.
c. Lama waktu Scanning ± 20 s/d 90 second.
d. Menghasilkan x-ray secara continous radiation.
e. Sudah bisa digunakan untuk Scan hampir seluruh tubuh.
f. berikut Gambaran pergerakan tabung dan detektor pada generasi kedua :
3. Generasi Ketiga
Berdasarkan hasil rekontruksi gambaran diagnosa yang dihasilkan, CT
Scan III mampu menampilkan tampilan gambaran diagnostik suatu objek
dengan kemampuan resolusi yang lebih baik daripada gambaran diagnostik
yang dihasilkan pada generasi CT Scan sebelumnya. CT Scan III muncul
sekitar tahun 1977 setelah CT Scan II muncul. Kemunculan pesawat CT Scan
III merupakan imbas dari kemajuan teknologi komputer dalam merekontruksi
gambar-gambar medik dengan resolusi citra yang baik. Hal ini ditandai
dengan semakin kompleksnya sistem pesawat pada CT Scan III. Sehingga
8
pencitraan medik pada gambaran diagnostik tampak lebih sempurna. CT
Scan III mempunyai ciri-ciri khusus sebagai berikut :
a. Sinar-x yang dihasilkan oleh x-ray tube adalah fan beam geometri.
b. Detector yang digunakan sebagai pendeteksi sinyal radiasi x-ray lebih
banyak daripada CT Scan I dan II, yakni jumlahnya sebanyak 380 s/d
768 element.
c. Dapat menghasilkan sinar-x yang bersifat pulsed radiation atau
continous radiation (tergantung dari rancangan pesawat tersebut).
d. Sistem pergerakkan kerja rotanx dan detector tidak secara linier,
melainkan secara rotasi dengan kecepatan tinggi (high speed).
e. Exposure time yang relatif cepat ± 500 ms (Somatom Plus 4, Siemens)
s/d 1,4 second (Somatom DR Siemens).
f. Dapat digunakan untuk mendiagnosa seluruh tubuh.
Berikut gambaran gerakan tabung dan detector pada alat CT Scan generasi
kedua :
4. Generasi keempat
Pesawat CT Scan generasi IV muncul pada tahun 1977 setelah munulnya
CT Scan III. Pesawat CT Scan IV merupakan suatu modifikasi dari CT Scan
III. Karena semua cara kerja yang diaplikasikan pada pesawat CT Scan IV
adalah dasar prinsip kerja pesawat CT Scan III. Meskipun berdasarkan
kedetailan penyampaian informasi secara digital, CT Scan IV sedikit lebih
akurat daripada CT Scan III. Hal ini disebabkan karena pada CT Scan IV
dimodifikasi dengan stationary detector. Pengembangan dari generasi III
yaitu :
9
a. X-ray : wide fan beam
b. Gerakan : stationary-rotate system
c. Detektor : multi detector (424-2400)
d. Slip ring detector
e. Rotasi : 360 derajat
f. Waktu : <10 detik / scan slice
g. App : whole body scanner
CT Scan generasi ini detektornya berbentuk seperti cincin yang
dinamakan ring. Sehingga hanya tabungnya saja yang berputar 360 derajat
dan detektornya statis (diam). Waktu yang diperlukan untuk satu kali
scanning selama 1 – 5s. berikut gambaran pergerakan tabung sinar-x dan
detector :
5. Generasi kelima
CT Scan V muncul tidak layaknya seperti CT Scan generasi sebelumnya.
Pada CT Scan generasi I, II, III, dan IV hadir dengan prinsip aplikasi
fungsional dan peranan x-ray sebagai media pembentuk gambaran
diagnostik. Akan tetapi, pesawat CT Scan V muncul tanpa menggunakan
peranan x-ray sebagai media untuk menampilkan tampilan diagnosa.
Pada Electron Beam Technique tidak menggunakan tabung sinar-x, tapi
menggunakan electron gun yang memproduksi pancaran electron
berkekuatan 130 KV. Pancaran electron difokuskan oleh electro-magnetic
coil menuju fokal spot pada ring tungsten. Proses penumbukkan electron
pada tungsten menghasilkan energy sinar-x. Sinar-x akan keluar melewati
kolimator yang membentuknya menjadi pancaran fan beam. Kemudian
sinar-x akan mengenai obyek dan hasil atenuasinya akan mengenai solid state
10
detector dan selanjutnya prosesnya sama dengan prinsip kerja CT Scan yang
lain. Perbedaannya hanya pada pembangkit sinar-x nya bukan menggunakan
tabung sinar-x tetapi menggunakan electron gun
11
Gambar CT Scan Generasi keenam
12
Gambar CT Scan Generasi kedelapan
13
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Dari perkembangan teknologi CT Scan dapat diperoleh indicator
perkembangannya sebagai berikut :
1. Makin compact / ringkas komponennya
2. Makin cepat scanning time nya
3. Makin halus resolusinya
4. Makin banyak slice nya
5. Makin luas dimensinya
6. Makin banyak manfatnya
7. Makin kecil bahayanya.
14
DAFTAR PUSTAKA
https://zonaradiology.blogspot.com/2013/10/perkembangan-ct-scan-generasi-i-sekarang.html
https://nadyaulfahh.blogspot.com/2013/11/sejarah-perkembangan-ct-scan.html
15