PENGERTIAN PREVALENSI
Diperoleh dari penelitian cross-sectional. Studi cross sectional (potong
lintang) adalah studi epidemiologi yang mempelajari prevalensi, distribusi,
maupun hubungan penyakit dan paparan (faktor penelitian) dengan cara
mengamati status paparan, penyakit, atau karakteristik terkait kesehatan lainnya,
secara serentak pada individu-individu dari suatu populasi pada saat itu
(Murti,2003). Dengan demikian studi cross sectional tidak mengenal adanya
dimensi waktu.
Prevalensi merupakan ukuran tentang jumlah atau proporsi dari kasus atau
masalah kesehatan pada suatu populasi tertentu. Rate prevalensi tidak dapat
digunakan untuk menentukan penyebab karena pada survey prevalensi baik
penyebab maupun akibat kejadian diamati bersamaan (misalnya pada cross
sectional
studies). Perhitungan
prevalensi
lebih
banyak
ditujukan
untuk
kasus
Evaluasi program
PREVALENCE RATE
Adalah jumlah mereka yang masih sakit pada satu waktu tertentu.
Biasanya nilai hasil pengamatan atau survei pada satu waktu tertentu.
Nilai ini sangat erat hubungannya dengan besarnya insidens dan lama
masa sakit
Pembilangnya terdiri atas semua orang yang sakit tanpa dibedakan kapan
mulai sakit
sehat.
Point prevalensi =( jumlah penderita lama dan baru/Jumlah penduduk pada saat
itu) x 100% (1/1000)
Tabel 1
Peningkatan dan Penurunan Angka Poin Prevalensi
Meningkatkan APP
1. Imigrasi penderita
Menurunkan APP
1. Imigrasi orang sehat
2.
2.
Emigrasi penderita
5.
4.
6.
5.
Meningkatnya
jumlah
penderita baru
b. Periode Prevalence Rate
Prevalence Rate yang ditentukan pada periode tertentu (misal 1 Januari 2000 s/d
31 Desember 2000) disebut Periode Prevalence Rate. Adalah jumlah penduduk
yang pernah dan masih sedang menderita pada satu jangka waktu tertentu
termasuk penderita baru dan lama pada jangka waktu tersebut.
Periode prevalensi rate = (jumlah penderita lama dan baru/Jumlah penduduk
pada periode tsb) x 100% (1/1000)
waktu tertentu, jadi termasuk penderita baru dan lama pada jangka waktu tersebut
Incidence ;
Prevalence ; jumlah individu yang pada saat tertentu memiliki ciri penyakit
Karena :
-
Karena :
-
Karena :
-
Keberhasilan pencegahan
Bustan, M.N. 2006. Pengantar Epidemiologi. Rineka Cipta. Jakarta. Hal. 84-105
Friedman, Gary D. 1986. Prinsip-prinsip Epidemiologi, Yayasan Essentia Medika
Yogyakarta. Hal. 11-32
Notoatmojo, 2003, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Prinsip Prinsip Dasar, Jakarta,
PT. Rineka Cipta