10 777 002
Pembimbing: dr. Yoma Sari Namara, Sp.PD
Pendahuluan
Periferal Arterial Disease adalah penyakit sirkulasi
pada pembuluh darah yang umum terjadi yang
disebabkan oleh manifestasi dari plak
aterosklerosis sistemik, yang menyebabkan lumen
arteri ekstremitas bawah menyempit sehingga
mengurangi aliran darah ke kaki.
Simatupang, M., Pandelaki, K., Panda, A.L., Hubungan antara penyakit arteri perifer dengan
faktor resiko kardiovaskular pada pasien DM Tipe 2. Manado : bagian Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi RSUP Dr. R.D. Kandau Manado, 2013.
Epidemiologi
Negara-negara
di asia
mendapatkan
prevalensi
PAD pada DM
yaitu sekitar
17%,
Di amerika
serikat 4,3%
individu usia
diatas 40
tahun dan
14,5% diatas
70 tahun.
Chaiago, L.S. Tesis : Penyakit Arteri Perifer pada sindrom
metabolik. Medan : Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara RSUP H Adam Malik;2007.
40 thn
Perokok/bek (15-20%)
as (80%)
PJNHK 119
pasien
Epidemiologi
Indonesia
Elfi, E.F. Peran Latihan di supervise pada pasien dengan penyakit arteri perifer ekstremitas
bawah. Padang : Bagian jantung dan pembuluh darah Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
RSUP Dr. M. Djamil Padang;2011.
Klasifikasi Penyakit Arteri Perifer
Fontaine Rutherford
Stage Clinical Gra Cate Clinical
de gory
I Asymptomatic 0 0 Asymptomatic
Feiring, A.J., Krahn, M., Nelson, L., Wesolowski, A., Eastwood, D., Szabo, A. Preventing leg Amputations
in critical limb ischemia with below-the-knee drug-eluting stents: the Paradise (Preventing Amputations
using drug eluting Stents) Trial. J Am Coll Cardiol. 2010; 55 (15): 1580-1589.
Epidemiologi
Insiden 1,7 : 10.000 per tahun
Fauci, A.S., Braunwald, E., Kasper, D.L., Hauser, S.L., Longo, D.L., Jameson, J.L., et al.
Harrisonss principles of internal medicine 17th Edition. United States of America : McGraw-
Hill;2008.
Manifestasi Klinis
Pain
Poikilothermia Pallor
Iskemik
Tungkai
Akut
Paralisis Pulsellles
Parasthesia
Meijer, W.T., Hoes, A.W., Rutgers, D., Bots, M.L., Hofman, A., Grobbee, D.E., Arteriosclerosis, Thrombosis
and Vascular Biology. American Hearth Association. 2007;18:185-92.
Diagnosis
Gejala
klinis
Pemfis
Pemeriksaan
Penunjang
Meijer, W.T., Hoes, A.W., Rutgers, D., Bots, M.L., Hofman, A., Grobbee, D.E., Arteriosclerosis,
Thrombosis and Vascular Biology. American Hearth Association. 2007;18:185-92.
Temuan Pemeriksaan Fisis
Pallor
Pain
Meijer, W.T., Hoes, A.W., Rutgers, D., Bots, M.L., Hofman, A., Grobbee, D.E., Arteriosclerosis,
Thrombosis and Vascular Biology. American Hearth Association. 2007;18:185-92.
Temuan Pemeriksaan Fisis
Pulsellles
Parasthesia
Paralisis
Poikilothermia
Meijer, W.T., Hoes, A.W., Rutgers, D., Bots, M.L., Hofman, A., Grobbee, D.E., Arteriosclerosis,
Thrombosis and Vascular Biology. American Hearth Association. 2007;18:185-92.
ABI (Ankle-brachial Index)
Lamina, C., Meisinger, C., Heid, I.M., Rantner, B., Doring, A., Lowel,H., et al. Ankle-Brachial
Index and peripheral Arterial Disease. Gesundheitswesen. 2005;67:557-61.
Segmental Limb
Systolic Pressure
Measurement (SLP)
Klasifikasi
Kelas I Kelas II Kelas III
Non- threatned Threatned extremity: Iskemia telah
extremity: berkembang
menjadi infark dan
Revaskularisasi Revaskularisasi di penyelamatan
efektif dapat indikasikan untuk ekstrem tidak
diperlukan atau melindungi jaringan memungkinkan lagi
tidak diperlukan. dari kerusakan untuk dilakukan
Ad hoc committee of the society for vascular surgery and the north american
chapter of the international society for cardiovascular surgery
Penatalaksanaan
Terapi Medikamentosa
Heparin 100-200 unit/kgBB bolus, diikuti 15-30
unit/KgBB/jam. jika perlu 300 unit/kgBB bolus
diikuti 60-70 unit/kgBB/jam infus kontinyu.
(pemantauan APTT 1,5-2,5 kontrol atau waktu
pembekuan darah).
Tehnik Endovaskular
Revaskularisasi segera dilakukan dalam 3 jam
Chemical trombolysis dengan TPA
Intervensi pembedahan
Embeletomy/
Thrombectomy
Amputasi
KASUS
Identitas
Nama : Tn. Br
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 56 Tahun
Alamat : Jln. PE. Martadinata. Lrg Kompas I.
No. 2 A
Tanggal Periksa : 08 Juni 2014
Ruangan : Rajawali Atas Pindah ke Intermediet
Anamnesis
Keluhan Utama
Tanda Vital:
TD : 110/80 mmHg Pernapasan : 28 kali/menit
Nadi: 88 kali/menit Suhu : 36,5 0C
Kepala :
Wajah : Pucat (-), Sianosis (-), Berkeringat (-)
Deformitas : Tidak ada
Bentuk : Normocephal
Rambut : Warna hitam, Rontok (-), tidak mudah
dicabut
Mata : - Konjungtiva: anemis (-/-)
- Sklera : ikterus (-/-)
- Pupil : isokor, RCL (+), RCTL (+)
Mulut : Hiperemis (-), Ulkus (-), Lidah kotor (-)
Leher :
JVP : R5 + 0 cm H2O
Inspeksi : Datar
Perkusi : Tympani
Ekstremits
( 01 JULI 2015)
WBC 14.0 x 103/mm3 4,8-10,0
irama sinus, frekuensi QRS 100 x/menit, regularitas regular, axis 600 normal, morfologi
gelombang P wave normal, interval PR normal, kompleks QRS Sempit, elevasi segmen
ST pada V1, V2, V3, dan gelombang T normal, Interpretasi Infark Miokard Septum
ABI
1,1-1,0 Normal
0,91-0,99 Ringan
0,90 Sedang
< 0,90 Berat
ABI Score sinistra : 0,28 Kesan Obstruksi berat PAD
Lamina, C., Meisinger, C., Heid, I.M., Rantner, B., Doring, A., Lowel,H., et al. Ankle-Brachial
Index and peripheral Arterial Disease. Gesundheitswesen. 2005;67:557-61.
Duplex Sonografi
2. DM Tipe 2
DD : Neuropathy Diabetic
Penatalaksanaan
Medikamentosa:
IVFD Dextrose 5% 20 tpm
Heparin 3 cc/jam spring
Meropenem 1 gr/8 jam
Omeprazole 40 mg/hari
Aspilet 1x1
Metronidazol 1 gr/8jam
CPG 75 mg 1x1
Analtram 2x1
Diagnosis Akhir
Acute limb Ischemic Class III
Kelas III
Iskemia telah
berkembang
menjadi infark dan
penyelamatan
ekstrem tidak
memungkinkan lagi
untuk dilakukan
Ad hoc committee of the society for vascular surgery and the north
american chapter of the international society for cardiovascular surgery
Pembahasan
Gejala yang ditemukan yaitu pasien merasakan nyeri
pada tungkai bawah kiri, menurut teori hal ini
disebabkan oleh adanya thrombus yang menghambat
aliran darah sehingga terjadi pengurangan aliran darah
arteri yang menyebabkan penurunan perfusi O2 sehingga
O2 yang ditransport tidak adekuat untuk memenuhi
kebutuhan jaringan yang mengakibatkan hipoksia dari
otot polos vaskular serta iskemik otot dan saraf.