Anda di halaman 1dari 21

UKURAN DALAM

EPIDEMOLOGI

NOVILLAE HARTON PUTRI (2210070140072)

PROGRAM STUDI DIII RADIOLOGI FAKULTAS VOKASI


UNIVERSITAS BAITURRAHMAH PADANG 2023
UKURAN
EPIDEMOLOGI

• Ukuran-ukuran frekuensi
penyakit
UKURAN FREKUENSI
• Ukuran-ukuran asosiasi
PENYAKIT
• Ukuran-ukuran dampak

Mengukur kejadian penyakit ataupun


kematian pada populasi merupakn dasar dari
epidemologi deskriptif. Frekuensi kejadian
yang diamati diukur dengan menggunakan
prevalens dan incidens.
UKURAN DARI AKIBAT UKURAN DARI
PEMAPARAN (UKURAN ASOSIASI) POTENSI DAMPAK

Mengukur keeratan hubungan menggambarkan kontribusi dari


statistic antara factor tertentu faktor yang diteliti terhadap
dengan kejadian penyakit yang kejadian suatu penyakit dalam
diduga merupakan akibat populasi tertentu. Ukuran ini
pemaparan tersebut. Hubungan berguna untuk meramalkan
antara pemaparan dan akibatnya efficacy atau Effectiveness suatu
diukur dengan menggunakan pengobatan dan strategi intervensi
relative risk atau odds ratio Pada populasi tertentu.
UKURAN FREKUENSI Untuk mengukur frekuensi kejadian penyakit
PENYAKIT pada suatu populasi, digunakan:
Proporsi
Ratio
Rate

UKURAN UKURAN
EPIDEMIOLOGI Proporsi:
Digunakan untuk melihat komposisi suatu
variabel dalam populasi nya. Apabila
menggunakan angka dasar atau Konstanta
adalah 100, maka disebut presentasi.
Rumus:
Contoh Proporsi:
Penduduk wanita sama dengan 30
orangPenduduk laki-laki sama dengan
50 orang
Ciri dari Proporsi:
Proporsi penduduk wanita:
Tidak mempunyai satuan
(dimensi), karena satuan dari
pembilang dan penyebut nya
sama, sehingga saling
Proporsi penduduk laki-laki sama
meniadakan.
dengan 62,5%
Rate:
Adalah perbandingan antara jumlah kejadian terhadap
jumlah penduduk yang mempunyai risiko terhadap
kejadian tersebut yang menyangkut interval waktu
tertentu.
Rate Untuk menyatakan dinamika atau kecepatan
kejadian dalam suatu populasi masyarakat tertentu.
Rumus rate=
Rate:

X = Jumlah kejadian tertentu yang


terjadi dalam ukuran waktu tertentu
Y= Jumlah penduduk yang
mempunyai risiko mengalami
kejadian tertentu dalam kurun waktu
tertentu (pop. At risk)
K= Konstanta (angka dasar)

Contoh: kasus DBD tahun 2005 di


kota A = 400
Penduduk kota A tahun 2005 = 30.000
Ciri Rate Ratio:
merupakan perbandingan antara dua
-Mempunyai satuan ukuran kejadian atau dua hal antara Numerator
dan Dinominator tidak ada sangkut-
-Besarnya tidak terbatas. Secara pautnya.
teoritis nilainya terbentang antara Misal: sex radio DKI Jakarta
0 sampai tak terhingga laki-laki =40
Perempuan=60
Laki-laki: perempuan = 1: 1,5Populasi

Proporsi sakit TBC =100


Populasi Proporsi tidak sakit TBC =1000
Relative risk =100/ 1000 =1 / 10 =0,1
JENIS RASIO

Radio yang mempunyai satuan misalnya:


-Jumlah dokter per 100.000 penduduk
-Jumlah kematian bayi selama setahun per 1000 kelahiran hidup

Radio yang tidak mempunyai satuan oleh karena pembilang dan


menyebutkannya mempunyai satuan yang sama misalnya:
-Ratio antara satu Proporsi dengan proporsi lain atau ratio antara satu
rate dengan rate yang lain contohnya relstive risk dan odds ratio
UKURAN FREKUENSI
PENYAKIT
Insidence rate atau insidence
density
-Insidens Insidense rate Dari kejadian
-Prevalens penyakit adalah jumlah kasus
baru yang terjadi di kalangan
penduduk selama periode
waktu tertentu
Macam-macam angka Insidens
Secara garis besar ada dua
yaitu:
-Insidensi rate (IR) atau
Insidens density
-Cumulatif insidens
Ciri-ciri dari insidens density
-Mempunyai satuan yaitu per
waktu. Tanpa satuan ini
Insidensi density kehilangan
maknanya
-Besarnya berkisaran antara
nol sampai tak terhingga
Contoh:Attack rate
Pada suatu sekolah SD dengan
murid 400 anak, tujuh lima anak di
antaranya tiba tiba menderita
muntaber setelah minum susu kotak
dalam acara di sekolah tersebut
PREVALENCE RATE

-yaitu itu ukuran yang


menggambarkan frekuensi
penderita lama dan baru yang
ditemukan pada suatu jangka
waktu tertentu dia sekelompok
masyarakat tertentu.

-Sebagai pembagi nya


(Denumeratornya) Adalah
jumlah penduduk
HUBUNGAN ANTARA INSIDENS DAN
PREVALENS

Gambaran tersebut memberikan arahan bahwa


pada penyakit penyakit yang massa Inkubasinya
cepat dapat memberi gambaran bahwa
peningkatan insiden penyakit belum pasti akan
diikuti oleh peningkatan angka prevalensi hal ini
disebabkan adanya kasus yang cepat ikuti juga
dengan hasil akhir dari penyakit tersebut (sembuh
/ mati ). Pada penyakit penyakit yang masa
inkubasinya lama biasanya peningkatan angka
insiden akan diikuti dengan peningkatan angka
preValensi
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai