Radiologi
Nama :
1. Ahmad Fajry
2. Annisa Rahma
3. Ajeng Zelline
4. Helena Maulida Namira
5. Noor Khalishah
6. Noor Laila Alfina
7. Naila Khairiyah
8. Firda Aristia
“PENATALAKSANAAN PEMBUATAN
RADIOGRAFI INTRA ORAL DAN EKSTRA
ORAL”
IDENTIFIKASI DATA DAN INDIKASI PASIEN
Pencitraan diagnostik diperlukan saat riwayat dan pemeriksaan klinis belum memberikan
informasi yang cukup untuk evaluasi lengkap kondisi pasien dan menentukan perencanaan
perawatan yang sesuai
(White, 2014)
Beberapa faktor diputuskannya pemeriksaan radiografi diantaranya ialah
● Kemampuan dokter yang mampu mendeteksi penyakit secara klinis dan dalam gambar
diagnostik
● pengaruh variasi asimtomatik, anatomi dan patologis terdeteksi pada pencitraan
diagnostik
● pengaruh adanya variasi anatomi untuk perencanaan perawatan gigi seperti implan gigi,
pencabutan, perawatan endodontik
● Karena penyakit yang tidak terdeteksi dan tidak diobati
(White, 2014)
Sederhananya, pencitraan diagnostik diindikasikan jika pencitraan tersebut akan
memberikan informasi yang berharga tentang penyakit yang tidak dapat ditentukan
dengan cara klinis. Sebaliknya, radiograf tidak diindikasikan jika kemungkinan besar
tidak akan menghasilkan informasi yang berkontribusi pada perawatan pasien.
(White, 2014)
(White, 2014 dan Whaites, 2021)
Proteksi Radiasi
1. Justification
2. Optimization
3. Dose limitation
(White, 2014)
Proteksi operator
● Operator harus menggunakan pelindung barrier apabila memungkinkan dan barrier
tersebut memiliki kaca yang berlapis timbal untuk dapat mengamati.
● Apabila tidak memungkinkan, operator berdiri minimal 2 meter dari tube head dan
diluar dari arah sinar
● Operator seharusnya tidak menahan film. Harus menggunakan holder film
● Apabila tidak memungkinkan bisa meminta orang tua, atau individu yang
bertanggung jawab terhadap pasien yg sudah dilengkapi apron
● Tidak boleh memegang tube head selama penyinaran
● Penggunaan lencana dosimeter
(White, 2014)
(White, 2014)
(White, 2014)
Proteksi Radiasi
(White, 2014)
Prinsip Asepsis
● Pengendalian infeksi dalam radiografi gigi perlu dilakukan.
● Resiko utama terjadinya infeksi silang berasal dari pasien satu dengan pasien lain
melalui kontaminasi saliva di area kerja dan peralatan.
● Semua pasien radiografi gigi harus diketahui riwayat medisnya dengan lengkap,
meskipun riwayat medis dan pemeriksaan tidak dapat mengidentifikasi pembawa
penyakit menular asimtomatik.
● Jadi, semua pasien harus dianggap sebagai resiko pembawa penyakit menular,
sehingga selalu terapkan standard precautions
(Whaites, 2021)
Standard precautions
● Respiratory Hygiene
● Etika batuk
● Kebersihan Tangan
● Penggunaan APD saat bersentuhan dengan darah atau cairan tubuh
● Menggunakan sarung tangan selama prosedur radiografi
● Disenfeksi seluruh area kerja, alat dan menutup alat dengan plastik
● Sterilisasi alat non disposable
Posisi gigi insisiv RA dan posisi gigi kaninus RA dengan bite blok
Posisi gigi premolar RA dan posisi gigi molar RA dengan jari
Posisi gigi premolar RA dan posisi gigi molar RA dengan bite blok
RADIOGRAFI BITEWING
(White SC,
TEKNIK RADIOGRAFI EKSTRA ORAL
a. Persiapan pasien
- Pasien harus diminta melepas anting, perhiasan, jepit rambut, kacamata, gigi palsu
atau peralatan ortodontik.
- Prosedur dan pergerakan peralatan harus dijelaskan
a. Persiapan peralatan
- Kaset yang berisi film atau pelat fosfor harus dimasukkan ke dalam rakitan kereta (jika
sesuai).
- Operator harus mengenakan sarung tangan pelindung yang sesuai (misalnya lateks
atau nitril)
- Kolimasi harus diatur ke ukuran bidang yang dibutuhkan.
- Faktor paparan yang tepat harus dipilih sesuai dengan ukuran pasien (kisaran 70–90
Whaites and Drage, 2021.
kV dan 4–12 mA)
c. Posisi pasien
- Pasien harus diposisikan di unit sehingga tulang belakang
mereka lurus dan diinstruksikan untuk memegang penyangga
atau pegangan penstabil yang disediakan
- Pasien harus diinstruksikan untuk menggigit ujung gigi seri
atas dan bawah pada patok gigitan dengan dagu bersentuhan
baik dengan penyangga dagu.
- Kepala harus diimobilisasi dengan menggunakan penyangga pelipis.
- Marka berkas cahaya harus digunakan sehingga bidang midsagital vertikal,
bidang Frankfort horizontal, dan cahaya kaninus terletak di antara gigi seri
lateral atas dan gigi kaninus.
- Pasien harus diinstruksikan untuk menutup bibir dan menekan lidah di langit-
langit mulut sehingga bersentuhan dengan langit-langit keras dan tidak
bergerak selama siklus paparan
Whaites and Drage, 2021.
2. Radiografi Postero-Anterior Tengkorak
a.
Reseptor Gambar dan Penempatan Pasien
- Reseptor gambar ditempatkan di depan pasien dan tegak lurus ke bidang midsagital.
- Kepala pasien dimiringkan ke atas sehingga garis kantomeatal membentuk sudut 37
derajat dengan gambar reseptor.
- Jika mulut pasien terbuka, sinus sphenoid akan terbuka terlihat ditumpangkan di
atas langit-langit.
a.
Posisi Sinar X Tengah
Sinar pusat tegak lurus dengan reseptor gambar dan berpusat di area sinus
maksilaris.
(White and Pharoah, 2014)
8. Radiografi Lateral
( Whites, 2021)
Whaites, 2021
Whaites, 2021
2. Tahapan pengolahan prosessing film melalui automatic hampir
sama dengan pengolahan film secara manual menggunakan tenaga
mesin, pada automatic prosesing tidak ada tahapan rinsing seperti
pada prosessing manual karena digantikan oleh roller
(Whites, 2021)
Prinsip evaluasi mutu ditentukan dalam beberapa
protokol penilaian yang terbagi menjadi beberapa faktor
Lengkap (Coverage of the Anatomic Region of Interest) dalam hal ini menunjukkan bahwa
seluruh anatomi yang dibutuhkan untuk dibaca terdapat secara utuh di dalam sebuah
radiograf, di dalamnya terdapat informasi yang lengkap dari objek yang akan dilihat.
Kontras adalah tingkat kepadatan dua area radiograf antara berbagai bagian gambar merupakan
salah satu kriteria penilaian kualitas dalam suatu gambaran, dimana semakin besar kontrasnya
maka semakin banyak fitur yang terlihat
Kontras terbagi dalam 2 jenis yaitu:
- kontras objek didefinisikan sebagai rasio intensitas radiasi yang ditransmisikan melalui area
jaringan/organ yang berbeda dari komponen yang dievaluasi
- Kontras film : kemampuan film untuk menyerap dan menolak sinar yang masuk ke dalam film
( Ramadhan, 2019)
Densitas radiografi merujuk pada derajat atau gradasi kehitaman dari
radiograf, hal tersebut bergantung pada jumlah paparan radiasi yang
mencapai daerah tertentu pada film
(Ramadhan, 2020 )
Distorsi yaitu gambar yang terdistorsi tidak memiliki ukuran dan bentuk
yang sama dari objek asli pada radiograf dikarenakan ketidaksamaan
pembesaran dari daerah yang berbeda pada objek yang sama. Hal yang
mempengaruhi distorsi adalah penempatan dan kesejajaran film atau
angulasi sinar-X yang tidak sesuai.
(Ramadhan, 2019)
Lengkap Kontras objek
Kontras film Densitas
Sharpness Detail
Distorsi Resolusi
Brightness
Interpretasi radiografi