1. Pengertian
2. Tujuan
3. Dasar hukum
4. PSP dalam penelitian dan layanan kesehatan
5. IC dalam penelitian dan layanan kesehatan
Definisi PSP
Persetujuan yang diberikan oleh individu kompeten, yang telah menerima
Informasi yang diperlukan, telah cukup memahami, untuk membuat
keputusan tanpa mengalami paksaan, pengaruh yang tidak semestinya
atau bujukan.
Dasar hukum
• World Health Organization. Standard and Operational Guidance for Ethics Review
of Health-Related Research with Human Participants, 2011.
• Council for International Organizations of Medical Sciences & World Health
Organization. International Ethical Guidelines for Health-related Research
Involving Human, 2016
• World Health Organization. Surveying and Evaluating Ethical Review Practices,
2002.
• International Council for Harmonisation of Technical Requirements for
Pharmaceuticals for Human Use. Guideline for Good Clinical Practice (ICH GCP),
2016.
• Komisi Nasional Etika Penelitian Kesehatan. Pedoman Nasional Etik Penelitian
Kesehatan, 2017.
Dasar etik dari PSP
• Memberikan informasi yang diperoleh dengan cara yang baik, relevan dan
lengkap tentang penelitian
• Memastikan potensi subyek memiliki pemahaman yang memadai tentang
fakta material
• Menahan diri dari penipuan, informasi tidak pantas/layak/semestinya dalam
pengaruh atau pemaksaaan
• Memastikan telah diberi kesempatan memadai dan waktu untuk
mempertimbangkan apakah akan berpartispasi
• Sebagai aturan umum, subyek membubuhkan tanda tangan sebagai bukti
persetujuan
Tugas peneliti dalam PSP
• Dalam studi jangka panjang harus memastikan pada interval yang telah
ditentukan, bahwa setiap peserta bersedia untuk tetap ikut serta, dalam
desain atau tujuan penelitian.
• Peneliti tidak diperkenankan memulai penelitian yang mengikutsertakan
manusia, tanpa memperoleh persetujuan individu atau perwakilan resmi
secara hukum, kecuali peneliti telah menerima persetujuan eksplisit untuk
melakukannya dari KEPK.
PSP dapat diabaikan dengan syarat