200110120186
Sri Sulastri
200110120190
200110120191
Vita Dayanti
200110120194
SyifaLaili M
200110120221
Yoga Ardiansyah
200110120223
Rizka Diannika S
200110120226
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2014
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Manajemen suatu perusahaan peternakan sapi perah penting untuk
II
TINJAUAN PUSTAKA
Kandang sapi perah adalah tempat sapi dapat beristirahat dengan tenang
memberi perlindungan bagi sapi maupun pekerjanya, terhindar dari air hujan,
angin kencang dan teriknya sinar matahari. Dengan perkataan lain, kandang harus
dapat mengeliminer segala faktor luar yang dapat menimbulkan gangguan sapi
perah yang ada di dalamnya. Di samping faktor luar tadi, hal-hal lainnya yang
menyangkut pembuatan kandang perlu pula diperhatikan (Siregar, 1995).
Kandang berfungsi sebagai tempat tinggal sapi dan pekerja peternakpeternak yang mengurus sapi setiap hari. Saran pokok yang langsung maupun
tidak langsung turut menentukan berhasil tidaknya usaha sapi perah, tempat yang
memberi kenyamanan dari alam misalnya hujan, angin dan udara dingin sehingga
merupakan tempat pengawasan kesehatan ternak sapi perah (Syarief dan
Sumoprastowo, 1984).
Penempatan kandang disesuaikan dengan arus angin, hal ini untuk
mengantisipasi terjadinya kontaminasi dan penularan penyakit, untuk itu tata letak
kandang yang ditempati ternak muda yang ditempat ternak yang telah dewasa
(bagian hilir) dan jarak antara bangunan sejenis 5-10 m, dan jarak antar bangunan
tidak sejenis 10-15 m (Siregar, 1995).
Lantai harus rata, kasar dan tidak tembus air, cepat kering dan dapat tahan
lama, untuk kemiringan lantai maka tiap panjang 1 m turun 1 cm. Letak lantai
harus miring kira-kira 10-15 derajat kearah selokan (Syarief dan Sumoprastowo,
1984) ditambahkan oleh Siregar (1995) bahwa kemiringan lantai kandang 1 cm
per 2 m2(0,50).
Saat ini telah tercipta alat-alat peternakan yang sangat membantu tugastugas peternak. Dengan alat tersebut tugas-tugas peternak menjadi terkurangi dan
dapat terselesaikan dengan waktu yang lebih cepat (Blakely dan Bade, 1985).
1. Halter
Merupakan alat untuk membantu pelaksanaan handling, dengan bentuk
seperti rantai dan ikat pinggang yang terbuat dari besi dan kulit. Alat ini
Merupakan cara untuk memberi ciri atau nomor pada sapi melalui
penusukan kulit dengan alat seperti jarum kemudian bekas luka diolesi tinta.
Ukuran tinggi huruf atau angka tatto antara 0,6-1,25 cm. Tinta berupa tinta
Cina atau khusus. Tatto dibuat di daerah yang berwarna terang dan waktu
terbaiknya saat beberapa hari setelah sapi lahir (Siregar, 1995).
9. Ear Tag Sapi
Alat identifikasi dengan dipasang di telinga sapi. Bentuk seperti anting
dari logam atau plastik (Blakely dan Bade, 1998).
10. Ear Tag Tang
Merupakan alat untuk memasang ear tag. Ear tag dipasang pada tang lalu
dijepitkan pada telinga ternak (Blakely dan Bade, 1998).
11. Ear Notch Tang
Alat untuk merobek daun telinga dengan pola tertentu untuk identifikasi
(Blakely dan Bade, 1998).
12. Bordizzo
Merupakan
alat
untuk
kastrasi.
Bentuknya
seperti
catut
untuk
menghancurkan pembuluh saluran air mani, sehingga testis akan mengecil dan
tidak menghasilkan sperma (Sarwono, 1997).
13. Mistar Ukur
Alat ini terbuat dari besi untuk mengukur panjang badan absolut, panjang
badan relatif, tinggi gumba dan sebagainya (Blakely dan Bade, 1998).
14. Pita Ukur
Merupakan alat bantu dalam penafsiran berat badan yang terbuat dari
plastik dengan skala inchi dan cm (Siregar, 1995).
15. Mastitis Detector
III
PEMBAHASAN
3.1
Pengertian Kandang
Kandang adalah bangunan sebagai tempat tinggalnya ternak yang
Luas kandang cukup. Luas kandang disesuaikan dengan jumlah sapi perah
2.
yang dipelihara.
Alas kandang padat dan tidak terlalu keras. Jika perlu kandang dilapisi alas
3.
tidur jerami.
Ventilasi kandang berfungsi dengan baik. Udara masuk dan keluar
kandang dengan lancar. Hindarkan angin bertiup langsung ke arah sapi
4.
5.
perah.
Kandang harus terang. Usahakan matahari pagi masuk ke dalam kandang.
Kandang selalu kering dan bersih. Peternak sebaiknya lebih
6.
1.
2.
3.
pembasmian parasit.
Konstruksi kandang
di
dataran
tinggi
dan
rendah
sebaiknya
Lokasi Kandang
Kandang sebaiknya terletak pada tempat yang lebih tinggi dari lahan
Jarak Kandang
Kandang-kandang sebaiknya dibangun dengan jarak 6 sampai 8 meter
yang dihitung dari masing-masing tepi atap kandang. Kandang isolasi dan
karantina dari kandang atau bangunan lainnya diberi jarak 25 m atau sekurangkurangnya 10 m dengan tinggi tembok pembatas 2 m. Kantor berjarak 25 hingga
30 m dari kandang. Tempat penimbunan kotoran terletak 100 m dari kandang.
3.2.4
segala arah. Letak rumah paling sedikit 30 m dari jalan raya. Kandang dan
bangunan lainnya terletak di samping atau belakang rumah peternak berjarak
minimal 30 m. Lahan antara rumah dan kandang disebut daerah layan. Rumah
atau kamar susu dibuat di sisi kandang pada daerah layan. Bangunan lain
dikelompokkan ke daerah ini dan jika mungkin terletak jauh dari kandang
utama. Letak bangunan diatur berdasarkan urutan kegiatan dan efisiensi kerja di
petenakan sapi perah. Kandang utama adalah kandang sapi perah.
3.2.5
Temperatur
Temperatur di sekitar kandang 25-40 derajat C (rata-rata 33 derajat C)
Menurut Ambo Ako (2012) jenis kandang sapi perah yang dikenal di Indonesia
adalah sebagai berikut:
3.3.1
Kandang pedet
Kandang pedet ada 2 macam yaitu individual dan kelompok. Untuk
kandang individual sekat kandang sebaiknya tidak terbuat dari tembok supaya
sirkulasi udara lancar, tinggi sekat + 1 m. Ukuran kandang untuk 0 4 minggu
0,75 x 1,5 m dan untuk 4 8 minggu 1 x 1,8 m. Pada kandang kelompok
adalah untuk anak sapi yang telah berumur 4 8 minggu dengan ukuran 1
m2/ekor dan pada umur 8 12 minggu 1,5 m2/ekor dengan dinding setinggi 1
m. Dalam satu kelompok sebaiknya tidak dari 4 ekor. Tiap individu harus
dilengkapi tempat makan dan tempat air minum.
3.3.3
Kandang pejantan
Sapi pejantan pada umumnya dikandangkan secara khusus. Ukuran
lebih besar dari pada kandang induk dan konstruksinya lebih kuat. Bentuk
yang paling baik untuk kandang pejantan adalah kandang yang berhalaman
atau Loose Box. Lebar dan panjang untuk kandang pejantan minimal 3 x 4 m
Kandang kawin
Tempat kawin dibuat pada pada bagian yang berhubungan dengan
Pada tempat ini sapi yang sakit dapat diobati dengan mudah dan sapi tidak
sukar ditangani. Ukuran kandang yaitu; panjang 150 cm, lebar 55 cm dan
tinggi 150 cm. Letaknya terpisah dengan kandang sapi yang sehat dengan
tujuan penyakit tidak mudah menular.
3.3.6
Kandang melahirkan
Ukurannya 6 x 6 m, perlengkapannya sama dengan kandang sapi
dewasa. Lantainya miring ke arah pintu tiap 1 m turun 1 cm dan dibuat kasar.
Sebaiknya kandang melahirkan ini tidak dekat dengan kandang pedet. Selokan
pembuangan terpisah dari selokan kandang dewasa. Sudut-sudut dinding
dibuat melengkung agar mudah dibersihkan.
tersebut bisa kedinginan sehingga produksi susu kurang maksimal. Hal tersebut
dapat terjadi karena lokasi kandang yang berada di atas pegunungan.
3.4.2 Peralatan Perkandangan
Air minum yang bersih harus tersedia setiap saat. Tempat pakan dan
minum sebaiknya dibuat di luar kandang tetapi masih di bawah atap. Tempat
pakan dibuat agak lebih tinggi agar pakan yang diberikan tidak diinjak-injak
atau tercampur dengan kotoran. Sementara tempat air minum sebaiknya dibuat
permanen berupa bak semen dan sedikit lebih tinggi daripada permukaan lantai.
Dan, yang tidak kalah pentingnya, jangan lupa sediakan pula peralatan untuk
memandikan sapi.
Seluruh bagian kandang dan peralatan yang pernah dipakai harus
disterilkan terlebih dahulu. Pensterilan dilakukan dengan menggunakan
desinfektan, seperti creolin, lysol, dan bahan-bahan lainnya. Pada pengolahan
limbah, kotoran ternak harus ditimbun atau dipindahkan di tempat lain agar
mengalami proses fermentasi (1-2 minggu) dan berubah menjadi pupuk kandang
yang sudah matang dan baik.
3.5
yang sudah ada. Misalnya bekas dapur atau bangunan lain yang sudah tidak lagi
digunakan. Hal ini tentu saja dengan kondisi seadanya sehingga baik lokasi, arah
maupun kebersihan kandang tidak memenuhi persyaratan.
III
KESIMPULAN
Kandang sapi perah adalah tempat sapi dapat beristirahat dengan tenang
memberi perlindungan bagi sapi maupun pekerjanya, terhindar dari air
hujan, angin kencang dan teriknya sinar matahari.
kering dan bersih, kandang dan sekitarnya tetap tenang dan aman.
Kandang sebaiknya terletak pada tempat yang lebih tinggi dari lahan
sekitarnya, kandang-kandang sebaiknya dibangun dengan jarak 6 sampai 8
meter yang dihitung dari masing-masing tepi atap kandang, temperatur di
sekitar kandang 25-40 derajat C (rata-rata 33 derajat C) dan kelembaban
75%.
Ada beberapa jenis kandang sapi perah di Indonesia, yaitu Kandang sapi
dewasa (sapi laktasi), Kandang pedet, Kandang pejantan, Kandang kawin,
Kandang isolasi / Kandang darurat dan Kandang melahirkan (Ambo Ako,
2012)
DAFTAR PUSTAKA
Ade, A. 2013. Pembibitan Sapi Perah. http://azisadeaja.blogspot.com/ Diakses
pada tanggal 19 Oktober 2014
Ambo Ako. 2012. Ilmu Ternak Perah Daerah Tropis. IPB Press. Bogor.
Blakely. J and Bade. 1985. Ilmu Peternakan. Gadjah Mada University Press
Yogyakarta.
Blakely. J and Bade. 1998. Ilmu Peternakan. Edisi Keempat. UGM Press
Yogyakarta.
Farhan. 2008. Beternak Sapi Perah. http://caraberternak.com/cara-beternak-sapiperah/. Diakses pada tanggal 19 Oktober 2014
http//www.Greenfieldsmilk.com diakses pada tanggal 19 Oktober 2014
Rismanismail2.wordpress.com/2012/01/15/persyaratan-pembuatan-dantataletak-kandang/ Diakses pada tanggal 19 Oktober 2014
Rohmad. 2011. Pemeliharaan Sapi Perah. http://www.rohmad.com/2011/11/
meraup-untung-dari-sapi-perah.html. Diakses pada tanggal 19 Oktober
2014
Sarwono, B. 1997. Beternak Kambing Unggul. Penebar Swadaya: Jakarta.
Siregar, S.M.S. 1995. Sapi Perah, Jenis Pemeliharaan dan Analisis Usaha.
Penebar Swadaya: Jakarta.
Syarief, M. dan Sumoprastowo C.D.A. 1984. Ternak Perah. Edisi Kedua. CV
Yasaguna: Jakarta.
Williamson, G and W.J.A. Payne. 1993. Pengantar Peternakan di Daerah Tropis.
Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Sariislamia. 2011. Jenis dan Tata Cara Pemeliharaan Sapi Perah.
http://angginasarisalmi.wordpress.com/ 2011 /01 / 25 / ppkh- jenisdan-tata-cara-pemeliharaan-sapi-perah/. Diakses pada tanggal 19
Oktober 2014