Oleh :
Kelas F
Kelompok 6
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2019
KATA PENGANTAR
Segala Puji bagi Allah SWT yang maha memiliki ilmu, karena hanya berkat
diselesaikan. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Produksi
Ternak Perah. Adapun yang menjadi bahasan dalam makalah ini adalah mengenai
pihak yang telah memberikan sumbangan pemikiran, tenaga, maupun waktu yang
satupun makhluk yang sempurna, begitu juga makalah yang telah dibuat ini. Oleh
karena itu sangat diharapkan kritik dan saran yang InsyaAllah akan memperbaiki
kekurangan di masa mendatang. Akhirul kata, semoga apa yang telah diberikan oleh
semua pihak dalam penyusunan ini menjadi amal baik, dan diridhoi Allah SWT,
Amien.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
I PENDAHULUAN ...............................................................................................1
II PEMBAHASAN ................................................................................................3
iii
I
PENDAHULUAN
mereka memerlukan tempat yang nyaman dan menghabiskan waktu untuk tumbuh,
berkembang secara wajar, normal dan sehat serta untuk melindungi dari berbagai
gangguan yang datang dari luar seperti hujan, angin, terik matahari, binatang buas
dalam pengaturan alur sistematika bangunan dan fasilitas yang lain dapat berakibat
pada penambahan tenaga atau waktu kerja yang berdampak pada penambahan
beban biaya yang tidak perlu atau bahkan pemborosan sehingga akan mengurangi
keuntungan peternak.
kenyamanan. Hal ini bertujuan agar ternak tersebut dapat mencapai produksi yang
optimal. Indonesia adalah negara tropis sehingga kandang sapi perah memerlukan
atap yang bisa memberikan perlindungan dari teriknya sinar matahari dan curahan
air hujan yang lebat sehingga diperlukan atap dan dinding pelindung yang memadai
serta aman dari tiupan angin kencang. Untuk didaerah pegunungan diharapkan
dapat melindungi dari dinginnya cuaca di malam hari. Maka dari itu, dalam
makalah akan membahas mengenai sistem perkandangan yang baik untuk sapi
perah.
1
1.2 Identifikasi Masalah
2
II
PEMBAHASAN
merupakan suatu bangunan yang memberikan rasa aman dan nyaman bagi ternak.
Kandang berfungsi untuk melindungi sapi terhadap gangguan luar yang merugikan
(Sudono dkk., 2003). Lokasi kandang harus dekat dengan sumber air, tidak
usaha peternakan diusahakan bukan areal yang masuk dalam daerah perluasan kota
dan juga merupakan daerah yang nyaman dan layak untuk peternakan sapi perah
(Syarif dan harianto, 2011). Kandang yang dibuat untuk sapi perah disediakan
dengan berbagai tipe kandang yaitu kandang pedet, kandang pedet lepas sapih,
kandang sapi dara, kandang sapi dewasa atau kandang sapi masa produksi, kandang
Daerah – daerah yang cerah yang mendapatkan matahari penuh tinggi atap
kandang sebaiknya antara 3,6 – 4,2 m. Ketinggian tersebut sudah cukup untuk
membatasi difusi radiasi matahari yang diterima sapi di dalam kandang. Pembuatan
dengan penempatan kandang pada letak dataran yang tinggi sehingga ventilasi akan
mendapat hembusan angin yang akan mereduksi panas nya suhu tubuh sapi (Yani
dan Purwanto, 2006). Menurut Sutar (1981) Produktivitas sapi perah akan optimal,
apabila dipelihara pada kandang yang bersuhu berkisar antara 18 – 21°C dan
3
kelembaban udara 55%. kelembaban yang ideal untuk sapi perah adalah 60% - 70%
Bangunan kandang harus memberikan jaminan hidup yang sehat dan aman
bagi sapi dan tidak menimbulkan kesulitan dalam melakukan tata laksana (Prasetya,
2012). Oleh karena itu kandang harus memiliki, kontruksi, bentuk dan kandang
harus dilengkapi dengan atap, dinding, ventilasi, lantai, tempat pakan, tempat air
minum, selokan/parit, tempat penampungan kotoran, petak kandang, feed alley dan
Fungsi utama dari dibuatnya atap adalah untuk melindung bagian dalam
kandang dari sengatan sinar matahari langsung dan masuk nya air hujan kedalam
kandang. Kontruksi atap dibuat dari seng dan anyaman bambu karena biaya murah
dan bahan dapat tahan lama. Bahan atap bisa mengunakan, asbes, seng, genting,
daun tebu, daun kelapa, ijuk, dan alang – alang (Siregar, 1996). Sudut kemiringan
atap adalah 30˚ agar air hujan dapat mengalir sampai habis keluar dari atap
(Muljana, 1985).
Batas disekeliling kandang dapat dilengkapi dengan dinding atau tanpa dinding
(dinding terbuka), tergantung dari kondisi iklim setempat (Makin, 2011). Bahan
dinding bisa berupa tembok beton, kandang bisa dibuat dinding semi terbuka
dimana dinding hanya dibangun setinggi 1,5 meter, atau masih diatas punggung
sapi. Keuntungan dinding semi terbuka dapat memperlancar pergantian udara dan
memberi kesempatan masuk nya sinar matahari terutama masuknya sinar matahari
4
2.2.3 Ventilasi
Sirkulasi udara harus lancar agar keadaan udara didalam dapat selalu bersih,
maka ventilasi kandang yang baik untuk sapi perah di daerah tropis cukup ventilasi
alami, yang pengadaanya erat sekali dengan perlengkapan dinding terbuka atau
memperlancar pergantian udara dalam kandang yang kotor dengan udara bersih dari
luar karena itu jika ventilasi sempurna maka ruangan kandang tidak akan pengap,
Kandang untuk sapi perah sebaik diberikan petak kandang dengan ruang
sepanjang 1,75 meter dan lebar 1,2 meter yang dilengkapi dengan tempat makan
dan minum (Santosa, 1995). Kandang freestall memiliki dua tipe bentuk tempat
peristirahatan yaitu tipe menggunakan karpet karet dan mengunakan pasir halus,
kedua tipe nya sama – sama bertujuan untuk memberikan perlindungan untuk
ambing dan kulit sapi (Palmer, 2005). Cekungan dalam lantai juga dapat
Tempat pakan maupun tempat minum seharusnya terbuat dari beton semen,
tempat pakan harus selalu dibersihkan setiap akan melakukan pemberian pakan
yang baru. Sebaiknya tempat pakan memiliki permukaan yang halus agar sapi dapat
Menurut Bakri dan Saparinto (2015) Tempat minum otomatis pada ternak sapi
perah sangat efektif karena tempat minum otomatis sangat mudah digunakan oleh
ternak, dilengkapi dengan plastik sebagai bahan pembuatan sehingga tidak mudah
5
rusak dan aman, selain itu bentuknya yang seperti mangkuk dengan posisi kantup
yang tepat sebagai keluarnya air saat terkena tekanan. Pemberian air minum pada
sapi perah dibutuhkan karena susu 87% terdiri dari air dan 50% dari tubuh sapi
Gang melintang dibuat sejajar dengan sapi bertujuan agar saat sanitasi
kotoran mudah dibersihkan dan tidak mengganggu kenyamanan sapi. Jarak yang
dibuat dalam gang sebaiknya mempunyai lebar 1 meter, dan lantai gang dibuat
kasar agar tidak licin karena akan dapat membahayakan pekerjaan. Pembuatan
2.2.7 Selokan
dengan kedalaman yang lebih dalam sekitar 15 cm sehingga air dapat mengalir dari
sebagai ruang aktivitas untuk pekerja memberikan pakan untuk ternak, ukuran feed
alley untuk perekor sapi 1 m x 0.5 m. Service alley dalam perkandangan harus ada
yang bertujuan untuk jalur pekerja dalam aktivitas kandang tanpa menggangu
6
2.3 Perkandangan Sapi Perah Lakstasi
Terdapat dua macam kandang laktasi, yaitu sistem loose housing dan stall.
Pada kandang sistem stall terbagi menjadi dua bentuk, yaitu tunggal ataupun ganda.
Pada kandang sistem stall tunggal, sapi ditempatkan dalam satu baris. Kandang
ganda yang terdiri dari dua baris sapi yang saling berhadapan (Head to Head ) atau
berlawanan (Tail to Tail). Tipe kandang Head to Head dirancang dengan satu gang
bertujuan agar mempermudah saat memberi pakan dan efisien waktu, sedangkan
tipe kandang Tail to Tail bertujuan untuk mempermudah saat membersihkan feses
dalamnya, tidak mudah terganggu oleh ternak yang lain atau oleh petugas yang
dianggap lebih fleksibel dan mudah diperluas ketika jumlah hewan ternak
meningkat. Namun sistem ini membutuhkan lahan yang sangat luas supaya sapi
perah dapat bergerak bebas dan mendapat udara segar serta sinar matahari yang
cukup.
Ukuran kandang induk laktasi yaitu lebar 1,75 m dan panjang 1,25 m serta
dan 50 x 40 cm. Kandang yang baik mempunyai persyaratan, seperti lantai yang
kuat dan tidak licin, dengan kemiringan 5º dan kemiringan atap 30º serta
disesuaikan dengan suhu dan kelembaban lingkungan sehingga ternak akan merasa
nyaman berada di dalam kandang serta letak selokan dibuat pada gang tepat di
7
2.4 Perkandangan Sapi Perah Kering Kandang
Kandang sapi kering kandang Sapi yang akan beranak perlu dipersiapkan
kandang ini sapi tidak diperah susu nya selama dua bulan. Ukuran kandang bisa per
ekor panjangnya 7 m dan lebar 2 m – 2,5 m dan disiapkan matras untuk sapi beranak
(Sudono dkk., 2003). Kandang sapi dara dapat dibuat secara koloni untuk 3 – 4 ekor
tanpa diberi sekat dan dibuat bentuk lantai yang tidak licin agar sapi bunting tidak
diperhatikan pada saat pembuatan kandang antaranya adalah sinar matahari dapat
8
III
KESIMPULAN
(1) Kandang merupakan suatu bangunan yang memberikan rasa aman dan
nyaman bagi ternak. Kandang yang dibuat untuk sapi perah disediakan
dengan berbagai tipe kandang yaitu kandang pedet, kandang pedet lepas
sapih, kandang sapi dara, kandang sapi dewasa atau kandang sapi masa
lantai kandang, tempat pakan dan minum, jarak antar kandang, selokan, feed
(3) Perkandangan sapi perah laktasi terdapat dua macam, yaitu loose housing
dan stall. Loose housing dapat terbagi menjadi dua bentuk yaitu kandang
tunggal dan ganda. Stall merupakan tipe kandang yang membutuhkan lahan
yang luas.
(4) Perkandangan sapi perah kering kandang bisa dibuat dengan Panjang 7 m
9
DAFTAR PUSTAKA
Anitasari, Puji. 2008. Hubungan Antara Kondisi Sanitasi Kandang Ternak dengan
Kejadian Diare pada Peternak Sapi Perah di Desa Singosari Kecamatan
Mojosongo Kabupaten Boyolali Tahun 2008. Skripsi thesis, Universitas
Muhammadiyah Surakarta
Bakri, C. dan Saparinto, C. 2015. Sukses Bisnis dan Beternak Sapi. Yogyakarta:
Lily Publisher.
Prasetya, H. 2012. Prospek Cerah Beternak Sapi Perah. Pustaka Baru Press.
Yogyakarta.
Siregar, S. 1995. Sapi Perah, Jenis, Teknik Pemeliharaan dan Analisis Usaha.
Penebar Swadaya, Jakarta.
Sudono, A., R.R. Fina dan B. Setyawan. 2003. Beternak Sapi Perah Secara Intensif.
Agromedia Pustaka, Jakarta.
10
Syarief, E. K. dan Bagus Harianto. 2011.Buku Pintar Beternak dan Bisnis Sapi
Perah. Agromedia Pustaka. Jakarta.
Yulianto, P dan C. Saparinto. 2011. Penggemukan Sapi Potong Hari Per Hari 3
Bulan Panen. Penebar Swadaya. Jakarta.
11