MANKESTER
Oleh :
Kelas: F
Kelompok: 1
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2019
I
PENDAHULUAN
disebabkan oleh virus maupun bakteri, hal tersebut menyebabkan ternak terserang
pencegahan agar ternak tidak terserang penyakit yang di akibatkan virus maupun
wabah penyakit.
Adapun berbagai penyakit yang menyerang pada kulit hewan, salah satu
penanganan nya adalah dengan penggunaan salep. Salep merupakan salah satu
bentuk sediaan farmasi yang digunakan pada kulit sehat, sakit atau terluka
dimaksudkan untuk efek topikal. Salep digunakan untuk mengobati penyakit kulit
yang akut atau kronis, sehingga diharapkan adanya penetrasi ke dalam lapisan kulit
salah satu penanganan nya adalah dengan dilakukan nya fumigasi. Fumigasi adalah
sebuah area akan secara menyeluruh dipenuhi oleh gas atau asap, membunuh semua
hama di dalamnya. Metode ini dapat membunuh hama yang hidup di dalam struktur
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
biosecurity dan sanitasi yang baik dan benar sehingga diperoleh hasil yang lebih
optimal. Dalam proses vaksinasi dibutuhkan alat-alat vaksin, vaksin dan pelarutnya
yang mengandung atau menahan air, yang membantu pertumbuhan mikroba supaya
lebih luas daripada yang mengandung sedikit uap air, oleh karena itu merupakan
Salep adalah sediian setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan
sebagai obat luar. Bahan obat harus larut atau terdispend homogen dalam dasar
salep yang cocok. Homogenitas jika dioleskan pada sekeping kaca atau bahan
transparan lain yang cocok menunjukkan susunan yang homogen. (Anif, 2006).
2.3 Pembuatan Salep
kerabang telur maupun mikroba yang terdapat pada meisn tetas dan ruang
Fumigasi mesin tetas merupakan salah satu langkah awal yang penting pada
penetasan. Fumigasi juga salah satu faktor yang sangat mempengaruhi daya tetas
telur, oleh karena itu agar proses penetasan berjalan dengan baik perlu perlakuan
fumigasi yang tepat. Daya tetas telur yang mendapatkan perlakuan fumigasi lebih
Kematian pada embrio dapat disebabkan oleh pemberian dosis yang tinggi
dan atau jenis desinfektan, maka dari itu perlu dilakukan pencampuran desinfektan
yang sesuai kebutuhan. Bahan yang tepat dipergunakan dalam fumigasi adalah
formalin yang dicampur dengan KMnO4, dengan dosis pemakaian 40ml formalin +
Suprijatna, 2010).
2.4 Fumigasi
Pengenceran yaitu suatu cara atau metode yang diterapkan pada suatu
senyawa dengan jalan menambahkan pelarut yang bersifat netral, lazim dipakai
yaitu aquadest dalm jumlah tertentu. Penambahan pelarut dalam suatu senyawa dan
berakibat menurunnya kadar kepekatan atau tingkat konsentrasi dari senyawa yang
cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar. Jika suatu
panas ini dapat dihilangkan dengan aman, asam sulfat pekat yang harus
ditambahkan ke dalam air, tidak boleh sebaliknya. Jika iar ditambahkan ke dalam
Jika berada didekatnya, percikan asam sulfat pekat ini dapat menyebabkan
1) Alat
(a) Gawai, berfungsi untuk mencari tahu kegunaan alat yang diperkenalkan.
2) Bahan
(a) Gun winazzle
(b) Suntikan
(e) Vial
3) Prosedur kerja
Gambar Keterangan
Gun Syringe
Dual Draw of kit
1) Alat
(b) Pipet ukur, berfungsi untuk mengambil bahan cair yang digunakan.
(c) Bulb, berfungsi untuk melengkapi pipet ukur sebagai pengambil bahan.
(d) Lumping, berfungsi sebagai wadah pada saat pencampuran seluruh bahan.
1) Bahan
(d) Alkohol 1 ml
2) Prosedur kerja
menggunakan alu.
3.3 Fumigasi
1) Alat
formalin.
(d) Cawan petri, berfungsi sebagai tempat pencampuran antara formalin dan
KMnO4.
2) Bahan
3) Prosedur kerja
tetas.
3.4 Pengenceran
1) Alat
2) Bahan
(c) Aquades
3) Prosedur kerja
(b) Diambil rivanol dan CuSO4 sesuai dengan kebutuhan yang telah
(c) Dihitung kebutuhan aquades dengan cara mengurangi jumlah akhir yang
4.1.1 Pengenceran
a. Rivanol
Diketahui: N1 =100%
N2 = 20%
V2 =10mL
Ditanyakan: V1 = ...
Jawab : N1 . V1 =N2.V2
100 𝑥 20
V1 = 100
V1 = 2 mL
b. CuSO4
Diketahui: N1 = 100%
N2 = 20%
V2 = 10 g
Ditanyakan: V1 = …
Jawab : N1 . V1 = N2 . V2
100 𝑥 20
V1 = 100 =2g
4.1.2 Fumigasi
Diketahui:
Panjang = 37cm
Lebar =23 cm
Tinggi = 26,5 cm
Konsentrasi 3x KmnO4 = 60 g,
Formalin = 1200 mL
Jawaban:
Volume = p x l x t
= 37 x 23 x 26,5
= 0,0225 m2
,
Kebutuhan KMnO4 =0 0225𝑥60 = 0,48 g
2,83
,
Kebutuhan Formalin =0 0225𝑥120% = 0,95 g
2,83
4.1.3 Obat
Salep = 10 g
Asam Salisilat= 20 % x 10 = 2 g
Alkohol =1g +
= 3,8 g
= 6,2 g
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pengenalan Alat
Drenching gun atau pencekok dapat dipergunakan untuk memberi obat pada
ternak baik ternak yang sakit atau tidak sakit. Drenching gun biasanya berbentuk
jarum suntik besi untuk memindahkan obatdalam dosis tertentu dan biasanya
berupa antelmintik dengan berat 4 oz atau 120 ml dan disuntikkan ke mulut dengan
kata lain drenching gun menggunakan prinsip memasukkan obat melalui oral.
Drenching gun pada umumnya digunakan hanya sesekali atau dua kali saja, yaitu
pada saat ternak baru datang atau baru dibeli. Pemberian obat cacing dilakukan
apabila ternak yang terkena penyakit cacing, kegiatan pemberian obat cacing dalam
rangka pengobatan. Sedangkan bagi ternak yang tidak terserang penyakit cacing
injection) untuk injeksi berulang dalam vaksinasi maupun pengobatan. Alat suntik
ini merupakan alat suntik yang memungkinkan penggunaannya sebagai alat suntik
untuk ternak besar, ternak kecil, maupun ternak unggas. Keunggulan alat suntik
Socorex ini mudah digunakan, cepat dan dapat disesuaikan dosisnya. Syringe ini
ternak secara oral atau melalui suntikan. Alat ini dilengkapi dengan draw off kit
atau selang penyambung yang fungsinya adalah menyalurkan obat dari dalam
Syringe Gun merupakan jenis alat suntik untuk hewan atau ternak. Seperti
alat suntik pada umumnya, alat ini berfungsi untuk pemberian obat melalui
Jarum suntik atau syringe digunakan pada alat suntik, yaitu alat yang
digunakan untuk menyuntik ternak, baik itu pada waktu pemberian obat terhadap
ternak yang sakit atau pada saat pemberian vitamin pada ternak. Syringe dilengkapi
dengan jarum yang berfungsi untuk memasukkan obat melalui pembuluh darah
untuk diedarkan keseluruh tubuh. Pada dasarnya ada dua jenis alat suntik pada
ternak yaitu: alat suntik secara manual dan alat suntik secara otomatis.
Vial merupakan suatu benda penampung cairan, bubuk, atau tablet farmasi.
Vial ini adalah Vial ND atau wadah atau kemasan untuk menyimpan vaksin
Newcastle Disease.
4.2.2 Pembuatan Salep
obat setengah padat yang diaplikasikan di permukaan kulit. Salep harus memiliki
kualitas yang baik yaitu stabil, tidak terpengaruh oleh suhu dan kelembaban kamar,
dan semua zat yang dalam salep harus halus karena akan berpengaruh terhadap
kemudahan kulit dalam mengabsorbsi bahan tersebut. Hal ini sebanding dengan
pernyataan Van Duin (1947) dalam bukunya yang menyatakan bahwa pada saat
pembuatan salep terkadang mangalami banyak masalah salep yang harus digerus
dengan homogen, agar semua zat aktifnya dapat masuk ke pori-pori kulit dan
diserap oleh kulit. Salep yang dibuat disini adalah obat yang digunakan peternak
untuk mengobati gangguan kulit pada ternak yang disebabkan oleh jamur.
asam salisilat dan asam borat. Senyawa asam yang terdapat dalam asam salisilat
pada kulit. Asam asam borat adalah senyawa yang mempunyai efek anti kuman
untuk mengatasi infeksi karena jamur dan bakteri. Obat yang mengandung asam
borat bisa dipakai sebagai antiseptik. Jumlah bahan yang digunakan yaitu 2 gram
asam salisilat, 0,3 gram asam benzoat, 0,5 gram asam borat dan 1 gram alkohol.
Total yang didapat yaitu 3,8 gram setelah mencapurkan bahan-bahan diatas.
kami buat adalah vaselin, vaselin merupakan bahan pencampur yang termasuk
golongan hidrokarbon.
mengurangi berat salep yang ingin dibuat dengan jumlah dari asam benzoat, asam
pada mesin tetas. Dengan adanya fumigasi diharapkan mesin tetas dapat berjalan
(1975), daya tetas telur yang mendapat perlakuan fumigasi lebih tinggi daripadi
permanganat (KMnO4) hal ini menurut Paimin (2003), fumigasi pada mesin tetas
Konsentrasi bahan yang digunakan adalah 3 kali. Jika konsentrasi melebihi 3 kali,
embrio. Selain itu, konsentrasi 3 kali merupakan konsentrasi yang paling efektif
dan efisien.
4.2.4 Pengenceran
Pengenceran yaitu suatu cara atau metode yang diterapkan pada suatu
senyawa dengan jalan menambahkan pelarut yang bersifat netral, lazim dipakai
yaitu aquadest dalam jumlah tertentu. Penambahan pelarut dalam suatu senyawa
dan berakibat menurunnya kadar kepekatan atau tingkat konsentrasi dari senyawa
pencampuran yang bersifat homogen antara zat terlarut dan pelarut dalam larutan.
Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut,
sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan
2007).
mankester 2 minggu lalu adalah rivanol. Diketahui konsentrasi Rivanol yaitu 100%,
volumenya 10 ml, konsentrasi bahan yang diinginkan yaitu 20%. Maka dapat dicari
nilai volume yang harus ditambahkan pada pengenceran dengan cara perhitungan
adalah 2 ml. CuSO4 yang memiliki volume 20 ml, konsentrasi bahan yang
diinginkan 20%. Maka sesuai dengan rumus didapat bahwa volume yang harus
5.1 Kesimpulan
(1) Alat-alat yang digunakan dalam pengobatan yaitu Drenching gun, Alat
(2) Komposisi salep yang digunakan dalam pembuatan salep yaitu asam
yang ada. Bahan kimia yang digunakan yaitu formalin 40% dan kalium
permanganat (KMnO4).
5.2 Saran
Ketika sedang praktikum, diharapkan praktikan kondusif dan mengikuti
arahan dari asisten laboratorium. Waktu per tiap pos juga kurang karena untuk
beberapa pos seperti pos pengenalan alat dan pos fumigasi membutuhkan banyak
waktu tidak seperti pos yang lain yang notabene-nya lebih singkat dari yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Anif Moh, Drs.Apoteker. 2006. Ilmu Meracik Obat.. UGM Prees. Yogyakarta
Brady, J. E. 1999. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Binarupa Aksara. Jakarta