Anda di halaman 1dari 8

Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 2 Juni 2012

PEMANFAATAN BATANG TANAMAN BROTOWALI (Tinospora crispa) SEBAGAI LOTION ANTINYAMUK


Dwi Prihastuti 1), Meita Wulan Sari2), Bagoes Sadhewo S.H.3), Nur Fathurahman R.4) Matematika, 2)Pendidikan Biologi, 3)Kimia, 4)Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Yogyakarta
1)

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa batang brotowali dapat digunakan sebagai bahan pembuat lotion antinyamuk, cara pembuatannya, dan mengetahui lotion tersebut aman bagi kulit. Metode yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas lima tahap, yaitu 1) Persiapan ekstrak batang brotowali, 2) Tahap rearing nyamuk, 3) Pembuatan lotion antinyamuk dari batang brotowali, 4) Pengujian lotion antinyamuk dari batang brotowali terhadap aktivitas nyamuk, 5) Uji khalayak terbatas dan uji organoleptik. Hasil penelitian uji efektivitas lotion dalam mengusir nyamuk sebanyak tiga kali ulangan diperoleh rata-rata yaitu pada perlakuan kadar ekstrak brotowali 10% murni (tanpa minyak kayu putih) yaitu dari 42 nyamuk, tidak ada nyamuk yang menempel, 25 nyamuk masih berada di sekitar tangan, pada kadar 20% murni, hasilnya berupa dari 42 nyamuk,tidak ada nyamuk yang menempel, 21 nyamuk masih berada di sekitar tangan, dan pada kadar 30% murni hasilnya berupa dari 42 nyamuk, tidak ada nyamuk yang menempel, 14 nyamuk masih berada di sekitar tangan. Lotion yang paling efektif untuk mengusir nyamuk yaitu pada kadar 30 %. Hasil uji kelayakan dari 12 responden, pada aspek tekstur 85% menyatakan tekstur lotion lembut, aspek warna 67 % menyatakan warna lotion cukup menarik, dan aspek aroma (bau) 43% menyatakan baunya sedang (cukup harum). Para responden tersebut menyatakan bahwa mereka tidak megalami iritasi.

Kata kunci: Brotowali, Tinokrisposid, Lotion Antinyamuk

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Nyamuk merupakan hewan berbahaya bagi manusia. Nyamuk menimbulkan berbagai macam penyakit. Jenis nyamuk yang berbeda akan menimbulkan penyakit yang berbeda pula. Misalnya, Nyamuk Anopheles sp. penyebab penyakit malaria, nyamuk Aedes aegepty penyebab penyakit demam berdarah, dan masih banyak lagi. Nyamuk termasuk kelompok serangga berukuran kecil yang memiliki dampak luar biasa besar akibat gigitannya. Salah satu dampak yang jelas terasa adalah penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue). Baru-baru ini di Indonesia sedang marak adanya kasus DBD. Berdasarkan sumber yang ada kasus penyebaran penyakit (DBD) di Sulawesi Tenggara (Sultra) tahun 2010, menunjukkan selama hampir satu bulan terakhir sudah tercatat 117 korban kasus DBD yang dirawat di rumah sakit dan tiga di antaranya dinyatakan meninggal dunia (http://www.bogor.net). Sementara di daerah lain di Pekan Baru terhitung dari Januari hingga Mei 2010 Dinas Kesehatan mencatat terdapat sebanyak 121 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) (http://www.metroriau.com). Realita di atas sungguh sangat memprihatinkan. Karenanya butuh upaya dan solusi yang cerdas dalam menanggapi fenomena tersebut, khususnya dalam hal pencegahan terjadinya wabah DBD. Salah satu solusi dalam mengatasi pencegahan DBD adalah dengan menggunakan K-1

Dwi Prihastuti, dkk / Pemanfaatan Batang Tanaman----

obat antinyamuk yang dapat menghindarkan manusia dari gigitan nyamuk penyebab DBD. Saat ini telah tersedia berbagai kemasan dan produk obat antinyamuk, mulai dari obat antinyamuk bakar, semprot, sampai antinyamuk yang berbentuk lotion. Dari jenis-jenis produk antinyamuk tersebut, lotion antinyamuk tergolong produk yang digemari karena cara pemakaiannya yang praktis dan dapat dipakai kapan saja dan di mana saja. Namun ternyata di dalam produk lotion antinyamuk yang banyak beredar saat ini mengandung bahan-bahan berbahaya yang disamping berbahaya bagi nyamuk juga berbahaya bagi manusia. Bahan-bahan berbahaya yang banyak terkandung dalam obat antinyamuk di antaranya adalah propoxur dan transfluthrin. Propoxur adalah senyawa karbamat (senyawa antaranya; MIC pernah menewaskan ribuan orang dan menyebabkan kerusakan syaraf ratusan ribu orang lainnya dalam kasus Bhopal di India) yang telah dilarang penggunaannya di luar negeri karena diduga kuat sebagai zat karsinogenik sedangkan transfluthrin relatif aman hingga saat ini. Sedangkan zat yang sangat berbahaya yang terdapat dalam lotion antinyamuk adalah racun yang bernama Diethyltoluamide atau DEET. DEET ini sangat korosif, produk lotion antinyamuk tidak dapat disimpan dalam wadah plastik PVC atau besi karena dalam hitungan minggu akan mengikis lapisannya. Dari fenomena tersebut, maka perlu untuk dilakukan penelitian yang sekaligus menjadi salah satu solusi permasalahan dengan membuat lotion antinyamuk dengan bahan batang brotowali (Tinospora crispa) yang aman untuk kulit. Seperti kita ketahui bahwa batang brotowali (Tinospora crispa) merupakan tanaman yang banyak ditemui dan mudah ditanam di Indonesia. Batang brotowali (Tinospora crispa) dapat digunakan untuk memutus daur hidup nyamuk karena mengandung tinokrisposid. Zat inilah yang dapat dimanfaatkan untuk membuat lotion antinyamuk. Pada hasil penelitian Henry (2003) dijelaskan bahwa bahan kimia yang diduga tidak disukai oleh nyamuk adalah fersenel, sirat, sitonella, flafonoid, saponin, risin, polivenol, dan alkaloid. Batang brotowali juga mengandung glikosida dan alkaloida yang merupakan zat yang tidak disukai oleh nyamuk. 2. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah : a. Apakah batang brotowali (Tinospora crispa) dapat digunakan sebagai bahan pembuat lotion antinyamuk? b. Bagaimana cara pembuatan lotion antinyamuk dari batang brotowali (Tinospora crispa)? c. Bagaimana lotion antinyamuk dari batang brotowali (Tinospora crispa) aman bagi kulit? 3. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah : a. Mengetahui apakah batang brotowali (Tinospora crispa) dapat digunakan sebagai bahan pembuat lotion antinyamuk. b. Mengetahui cara pembuatan lotion antinyamuk dari batang brotowali (Tinospora crispa). c. Mengetahui lotion antinyamuk dari batang brotowali (Tinospora crispa) aman bagi kulit. 4. Manfaat Penelitian Adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain : a. Bagi Lingkungan 1) Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam yang ada di lingkungan sekitar. 2) Mengurangi pencemaran lingkungan. b. Bagi Peneliti 1) Dapat mengaplikasikan ilmu-ilmu yang didapat untuk dikembangkan lebih lanjut. 2) Mengetahui manfaat lain dari batang brotowali (Tinospora crispa) yaitu sebagai lotion antinyamuk. c. Bagi Masyarakat 1) Memberikan pengetahuan baru bagi masyarakat terkait pemanfaatan batang brotowali (Tinospora crispa) sebagai bahan dasar pembuatan lotion antinyamuk. 2) Memberikan solusi baru bagi masyarakat mengenai produk lotion antinyamuk yang aman bagi kulit. METODE PENELITIAN 1. Rancangan Penelitian Penelitian yang dilakukan termasuk ke dalam penelitian eksperimen dan pengembangan.
K-2

Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 2 Juni 2012

2. Subyek dan Obyek Penelitian a. Subyek Subyek dalam penelitian ini adalah lotion dari ekstrak batang brotowali (Tinospora crispa). b. Obyek Obyek penelitian ini adalah kemampuan lotion dari ekstrak batang tanaman brotowali (Tinospora crispa) untuk menurunkan aktivitas nyamuk yang menyebabkan gatal. 3. Prosedur Kerja a. Persiapan Ekstrak Batang Brotowali

Mencuci bersih batang brotowali, kemudian dipotong kecil-kecil Memasukkan potongan batang brotowali ke dalam blender dan menambahkan etanol Batang brotowali yang sudah diblender kemudian dipindahkan di tempat yang sudah disediakan dan menambahkan etanol. Mendiamkan selama 24 jam agar ekstraknya cepat keluar, kemudian menyaring hasil blenderan batang brotowali yang masih berupa campuran. Memisahkan etanol dengan menggunakan alat evaporator dan dihasilkan ekstrak batang brotowali
b. Tahap Rearing Nyamuk Mengambil koloni telur nyamuk yang berada di comberan dan membeli di pasar hewan Meletakkan koloni telur ke dalam bejana yang telah disediakan dalam kotak penguji nyamuk c. Pembuatan Lotion Antinyamuk dari Batang Brotowali

Menyiapkan ekstrak batang brotowali yang sudah dibuat Mencampurkan ekstrak batang brotowali dengan minyak kayu putih dan cleansing milk ke dalam cawan petri dengan komposisi yang telah ditentukan Mengaduk bahan-bahan yang telah di campurkan sampai homogen Memasukkan lotion antinyamuk dari ekstrak batang brotowali ke dalam botol yang sudah disterilisasi agar tidak mudah kering.
4. Pengujian Lotion Antinyamuk dari Batang Brotowali terhadap Aktivitas Nyamuk a. Mengoleskan tangan menggunakan lotion sampel A yang akan diuji. b. Memasukkan tangan ke dalam kotak uji nyamuk yang telah berisi nyamuk selama 5 menit pertama. c. Menghitung prosentase penolakan nyamuk. d. Mengulangi langkah a sampe c dengan menggunakan beberapa sampel yang lain. 5. Uji khalayak terbatas K-3

Dwi Prihastuti, dkk / Pemanfaatan Batang Tanaman----

Untuk mengetahui tanggapan masyarakat mengenai kelayakan produk lotion antinyamuk dari ekstrak batang brotowali dengan cara interview Pertanyaan : a. Bagaimana tampilan lotion antinyamuk dari ekstrak batang brotowali ? b. Bagaimana aroma lotion antinyamuk dari ekstrak daun batang brotowali ? c. Apa yang Anda rasakan ketika lotion antinyamuk dari ekstrak batang brotowali dioleskan ke kulit Anda? d. Misalkan produk ini dijual di pasaran, apakah Anda berminat untuk membelinya? 6. Instrumen Penelitian Alat yang digunakan a. Corong kaca j. Kaca arloji b. Blender k. Neraca analitik c. Botol l. Bejana d. Kertas saring m. Gayung e. Corong pisah n. Cawan petri f. Kaki tiga dan kasa o. Pengaduk kaca g. Statif dan klem p. Kertas saring whatman 42 h. Selang q. Gelas beker 200 ml i. Pisau Bahan yang digunakan a. Batang brotowali (Tinospora crispa) b. Aquades c. Minyak kayu putih

d. Cleansing milk (krim dingin) e. Etanol

7. Teknik Analisa Data Dari data yang diperoleh, akan dilakukan analisis statistik dengan menggunakan uji ANAVA untuk mengetahui konsentrasi ekstrak optimum dalam pembuatan lotion antinyamuk. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian Hasil penelitian uji efektivitas lotion dalam mengusir nyamuk yang dilakukan sebanyak tiga kali ulangan yaitu:

K-4

Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 14 Mei 2011

Grafik Efektivitas Lotion Brotowali terhadap Aktivitas Nyamuk


35 30 Jumlah Nyamuk 25 20 15 10 5 0 10% 20% 30% 10% +minyak kayu putih 20% +minyak kayu putih 30% +minyak kayu putih 0 0 0 0 0 0 17 14 28 25 21 21 15 11 8 27 34 31

Perlakuan Menempel Berada di sekitar tangan Menjauh

Gambar 1. Grafik uji efektivitas lotion brotowali terhadap aktivitas nyamuk Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa lotion antinyamuk dari batang brotowali yang masih murni teruji mampu menjauhkan nyamuk dari bagian tubuh manusia yang diolesi lotion tersebut. Penelitian ini juga menguji keefektivan lotion yang ditambah minyak kayu putih sebanyak 2 % sebagai penambah kenyamanan pengguna lotion. Berdasarkan uji anava menunjukkan bahwa tidak ada beda antara perlakuan lotion dari batang brotowali 30 % murni (sebelum ditambah minyak kayu putih) dan setelah ditambah minyak kayu putih. Artinya dengan atau tanpa minyak kayu putih lotion antinyamuk dari ekstrak batang brotowali sudah dapat menjauhkan nyamuk, sehingga nyamuk tidak menempel. Hasil uji kelayakan dari 20 responden, pada aspek tekstur 85% menyatakan tekstur lotion lembut, aspek warna 67 % menyatakan warna lotion cukup menarik, dan aspek aroma (bau) 43% menyatakan baunya sedang (cukup harum). Dari responden tersebut menyatakan bahwa tidak megalami iritasi. 2. Pembahasan Penelitian yang berjudul Pemanfaatan batang tanaman brotowali (Tinospora crispa) sebagai lotion antinyamuk bertujuan untuk mengetahui apakah batang brotowali dapat digunakan sebagai bahan pembuatan lotion antinyamuk. Tahap-tahap penelitian ini yaitu persiapan ekstrak batang brotowali, rearing nyamuk, pembuatan lotion antinyamuk, pengujian lotion antinyamuk terhadap aktivitas nyamuk, dan uji khalayak terbatas. Pembuatan lotion antinyamuk dari batang tanaman brotowali (Tinospora crispa) dilkakukan sebanyak enam (6) sampel, masing-masing tiga (3) sampel untuk lotion batang brotowali murni dan tiga (3) sampel untuk lotion batang brotowali yang telah diberi perlakuan yaitu ditambah dengan minyak kayu putih. Untuk konsentrasi ekstrak batang tanaman brotowali yaitu sebesar 10%, 20%, 30%. Pembuatan lotion dari ekstrak batang brotowali yaitu dimulai dengan menyiapkan ektrak batang brotowali, mencampurkan ekstrak batang brotowali dengan minyak kayu putih dan cleansing milk ke dalam cawan petri dengan komposisi yang telah ditentukan, mengaduk bahan-bahan yang telah di campurkan sampai homogen, memasukkan lotion antinyamuk dari ekstrak batang brotowali ke dalam botol yang sudah disterilisasi agar

Dwi Prihastuti, dkk / Pemanfaatan Tanaman Batang----

tidak mudah kering. Selanjutnya dilakukan pengujian efektivitas lotion antinyamuk brotowali terhadap aktivitas nyamuk sebanyak tiga kali ulangan. Hasil penelitian uji efektivitas lotion dalam mengusir nyamuk pada perlakuan kadar ekstrak brotowali 10% murni (tanpa minyak kayu putih) yaitu dari 42 nyamuk, tidak ada nyamuk yang menempel, 25 nyamuk masih berada di sekitar tangan, pada kadar 20% murni, hasilnya berupa dari 42 nyamuk,tidak ada nyamuk yang menempel, 21 nyamuk masih berada di sekitar tangan, dan pada kadar 30% murni hasilnya berupa dari 42 nyamuk, tidak ada nyamuk yang menempel, 14 nyamuk masih berada di sekitar tangan. Ekstrak brotowali 10% campuran (ditambah minyak kayu putih) yaitu dari 42 nyamuk, tidak ada nyamuk yang menempel, 15 nyamuk masih berada di sekitar tangan, pada kadar 20% campuran, hasilnya berupa dari 42 nyamuk,tidak ada nyamuk yang menempel, 11 nyamuk masih berada di sekitar tangan, dan pada kadar 30% campuran hasilnya berupa dari 42 nyamuk, tidak ada nyamuk yang menempel, 8 nyamuk masih berada di sekitar tangan. Data penelitian yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan anava. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa lotion antinyamuk dari batang brotowali yang masih murni teruji dapat menurunkan aktivitas nyamuk. Selain itu dilakukan penambahan minyak kayu putih pada perlakuan penelitian ini. Berdasarkan uji anava menunjukkan bahwa tidak ada beda antara perlakuan lotion dari batang brotowali 30 % murni (sebelum ditambah minyak kayu putih) dan setelah ditambah minyak kayu putih. Minyak kayu putih digunakan sebagai kenyamanan pengguna lotion. Hasil uji kelayakan dari 20 responden, pada aspek tekstur 85% menyatakan tekstur lotion lembut, aspek warna 67 % menyatakan warna lotion cukup menarik, dan aspek aroma (bau) 43% menyatakan baunya sedang (cukup harum). Dari responden tersebut menyatakan bahwa tidak megalami iritasi. Hasil dari pengujian angket pada aspek tekstur, warna, dan bau menunjukan bahwa secara tekstur lotion dari batang tanaman brotowali memiliki tekstur lembut dan sama seperti lotion pada umumnya. Aspek warna lotion dari batang brotowali cukup menarik yaitu berwarna hijau alami, tetapi beberapa responden lebih menyukai warna lotion putih seperti yang beredar saat ini. Aspek bau lotion batang brotowali sedang (cukup harum) karena masih alami, responden menyarankan untuk ditambah pewangi. PENUTUP 1. Simpulan Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa lotion antinyamuk dari batang brotowali yang masih murni teruji mampu menjauhkan nyamuk dari bagian tubuh manusia yang diolesi lotion tersebut. Penelitian ini juga menguji keefektivan lotion yang ditambah minyak kayu putih sebanyak 2 % sebagai penambah kenyamanan pengguna lotion. Berdasarkan uji anava menunjukkan bahwa tidak ada beda antara perlakuan lotion dari batang brotowali 30 % murni (sebelum ditambah minyak kayu putih) dan setelah ditambah minyak kayu putih. Artinya dengan atau tanpa minyak kayu putih lotion antinyamuk dari ekstrak batang brotowali sudah dapat menjauhkan nyamuki, sehingga nyamuk tidak menempel. 2. Saran a. Dilakukan uji lanjutan untuk mengetahui kandungan lotion brotowali secara SNI. b. Dilakukan penelitian lanjutan untuk membuat lotion menjadi tahan simpan. 3. Rekomendasi Hasil penelitian bisa digunakan sebagai acuan untuk produksi lotion antinyamuk dari ekstrak brotowali yang prospek ekonomi. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2010. Data Kasus DBD Per Bulan Di Indonesia Tahun 2010, 2009 Dan Tahun 2008. Diakses dari http://www.penyakitmenular.info/userfiles/Data%20Kasus%20DBD%209%20Februari%2 02010.pdf pada tanggal 12 April 2011 ----------. 2005. Brotowali. Diakses dari http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?mnu=2&id=28 pada tanggal 20 Oktober 2010
K-6

Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 14 Mei 2011

Padua, et al. 1999. Plant Resources of South_East Asia NO. 12 (1). Medical and Poison Plant. Netherland: Backhuys Publishers. hal 22-23 Reffendick. 2009. Cara-Membuat-Lotion-Anti-Nyamuk. Diakses dari http://reffendick.blogspot.com. Pada hari Selasa 8 Juni 2010 Wiki. 2009. Nyamuk. Diakses dari http://wikipedia.co.id/wiki. Pada hari Selasa 8 Juni 2011.

Dwi Prihastuti, dkk / Pemanfaatan Tanaman Batang----

LAMPIRAN

Gambar 1. Alat dan bahan

Gambar 2. Batang brotowali

Gambar 3. Proses evaporasi

Gambar 4. Ekstrak batang brotowali

Gambar 5.Minyak kayu putih

Gambar 6. Cleansing milk

Gambar 7. Proses pembuatan lotion Gambar 8. Memasukkan lotion dalam botol

Gambar 9. Rearing nyamuk

Gambar 10. Uji efektivitas lotion

Gambar 11. Uji kelayakan

Gambar 12. Pengisian angket

K-8

Anda mungkin juga menyukai