Nama
NPM
: 1643057116
I.
Tujuan Praktikum
1. Untuk membandingkan daya bunuh desinfektan dengan daya bunuh fenol baku terhadap
2.
3.
4.
5.
mikroorganisme yang menyebabkan penyakit. Semua virus bersifat patogenik, tetapi hanya
beberapa yang bersifat patogenikterhadap manusia. Bakteri tertentu juga dapat menyebabkan
penyakit pada manusia. Beberapa jeni spenyakit tersebut dapat dipindahkan lewat pangan, di
antaranya keracunan makanan, kolera dan tifus.
Mikroba/bakteri adalah organisme berukuran mikroskopis yang antara lain terdiri dari
bakteri, fungi dan virus. Bakteri merupakan mikroba prokariotik yang rata-rata selnya berukuran
0,5-1 x 2-5 m, berbentuk elips, bola, batang atau spiral. Selain berinteraksi intraspesies,
mikroba tersebut juga berinteraksi secara interspesies dengan manusia, tumbuhan, dan hewan.
Dalam interaksinya dengan manusia, mikroba tersebut ada yang bersifat menguntungkan dan
merugikan. Contohnya bakteri patogen Escherichia coli dan kelompok bakteri Coliform dapat
menyebabkan diare, kolera dan penyakit saluran pencernaan lainnya. Kapang dan khamir
menyebabkan penyakit karena menghasilkan racun (mikotoksin) dan menginfeksi permukaan
tubuh seperti kulit, kuku, dan rambut (mikosis superfisial), serta menyerang jaringan dalam
tubuh melalui peredaran darah (mikosis sistemik) (Waluyo, 2009).
Desinfektan didefinisikan sebagai bahan kimia atau pengaruh fisika yang digunakan untuk
mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran jasad renik seperti bakteri dan virus, juga untuk
membunuh atau menurunkan jumlah mikroorganisme atau kuman penyakit lainnya. Sedangkan
antiseptik didefinisikan sebagai bahan kimia yang dapat menghambat atau membunuh
pertumbuhan jasad renik seperti bakteri, jamur dan lain-lain pada jaringan hidup. Bahan
desinfektan dapat digunakan untuk proses desinfeksi tangan, lantai, ruangan, peralatan dan
pakaian.
Desinfeksi adalah membunuh mikroorganisme penyebab penyakit dengan bahan kimia
atau secara fisik, hal ini dapat mengurangi kemungkinan terjadi infeksi dengan jalam membunuh
mikroorganisme patogen. Disinfektan yang tidak berbahaya bagi permukaan tubuh dapat
digunakan dan bahan ini dinamakan antiseptik.
Antiseptik adalah zat yang dapat menghambat atau menghancurkan mikroorganisme pada
jaringan hidup, sedang desinfeksi digunakan pada benda mati. Desinfektan dapat pula digunakan
sebagai antiseptik atau sebaliknya tergantung dari toksisitasnya.
5. Fenol
Larutan jernih, tidak mengiritasi kulit dan dapat digunakan untuk membersihkan alat
yang terkontaminasi oleh karena tidak dapat dirusak oleh zat organik. Zat ini bersifat
virusidal dan sporosidal yang lemah. Namun karena sebagian besar bakteri dapat
dibunuh oleh zat ini, banyak digunakan di rumah sakit dan laboratorium.
6. Klorsilenol
Klorsilenol merupakan larutan yang tidak mengiritasi dan banyak digunakan sebagai
antiseptik, aktifitasnya rendah terhadap banyak bakteri dan penggunaannya terbatas
sebagai desinfektan (misalnya Dettol).
III.
Alat
Ukuran
Jumlah
1.
Tabung reaksi
Besar
2.
Tabung reaksi
Sedang
10
3.
Tabung reaksi
kecil
24
4.
Pipet Volume
Masing-masing 2
5.
Erlen Meyer
Standar
B. Bahan
No
Bahan
Wujud
Konsentras
Jumlah
1.
Fenol Murni
Padat
1 gram
2.
Aquadest Steril
Cair
3.
Desinfektan
Cair
IV.
4.
Suspensi Bakteri
Semi Padat
5.
Media TSB
Cair
kuantitatif (fenol koefisiean) bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah fenol
murni, aquadest steril, desinfektan, suspense bakteri dan media TSB yang dimasukan dalam
tabung reaksi, untuk alat yang digunakan adalah tabung reaksi yang berukuran besar, sedang, dan
kecil serta erlemeyer dan pipet volume berukuran 1ml, 2 ml, 5 ml, dan 10 ml. Tujuan utama dari
praktikum ini adalah Untuk membandingkan daya bunuh desinfektan dengan daya bunuh fenol
baku terhadap bakteri uji yang sama pada situasi dan kondisi yang sama dalam jangka waktu
kontak 10 menit dan tidak membunuh dalam waktu kontak 10 menit.
Cara kerja dari praktikum ini adalah yang pertama pembuatan larutan fenol yaitu, Timbang 1
gram fenol dilarutkan dalam 19,9 ml aquadest steril dalam tabung reaksi berukuran besar steril
dan campur rata dengan mengusap dan pipet berulang-ulang hingga tercampur rata, selanjutnya
adalah pembuatan larutan desinfektan pipet 1 ml desinfektan dilarutkan dalam 9 ml aquadest
steril dalam tabung reaksi besar, campur dengan mengusap dan pipet berulang-ulang hingga
tercampur rata. Setelah pembuatan fenol dan desinfektan selesai baru lah lanjut perlakuan pada
sampel.
Mula-mula siapkan 8 tabung kosong berukuran sedang, isi dengan aquadest steril sesuai
dengan pengeceran 4 tabung untuk fenol dan 4 tabung lagi untuk desinfektan, buat larutan fenol
1 gram/19,9 ml harus jernih bila tidak jernih salah penimbangan >, pipet larutan fenol dan buat
pengenceran untuk memasukan ke 4 tabung, pipet larutan desinfektan dan buat pengenceran
untuk memasukan ke 4 tabung,, setelah siap semua tepat waktu setengah menit masukan 1 ml
suspense bakteri yang maana pada praktikum ini bakteri yang kami gunakan adalah salmonella
typhii ke tabung-tabung pengenceran fenol dam desinfektan, lanjutkan dengan mengambil
dengan ose dari tiap pengenceran tadi dalam tempo setengah menit ke semua tabung TSB,
eramkan di inkubantor kemudia liat kekeruhan yang terjadi setelah itu buat table hasil
pengamatan dan hitung fenol koesifiseannya. Setelah dieramkan pada inkubator maka
didapatkan hasil :
Dari gambar di atas menunjukan adanya gelembung-gelembung atau busa pada media itu
menunjukan adanya pertumbuahahan bakteri maka dari hasil diiatas dibuat lah table hasil
pengamatan sebagai berikut :
Perlakuan Secara
Menit ke- 5
Menit ke- 10
Menit Ke- 15
Kimia (Fenol)
1:60
1:80
1:100
1:110
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
Perlakuan Secara
Menit ke- 5
Menit ke- 10
Menit Ke- 15
+
+
+
+
+
+
-
+
+
+
Kimia
(Desinfektan)
1:40
1:60
1:80
1:100
Dari tabel datas kita dapat hitung fenol koefisien dengan memilih dari table diatas
dimana dengan menggunakan jumlah fenol dan desifenktan sedikit tapi sudah mampu
membunuh bakteri dengan cepat dan pada tabel di atas ditunjukan pada pengenceran 1:100 Fenol
pada menit ke 10 dia mampu membunuh bakteri itu membuktakan bahwa dengan pengeceran 1
(fenol):100 (air) dengan jumlah air yang jauh lebih banyak dia sudah mampu membunuh bakteri
begitu juga dengan desinfektan pada pengenceran 1(desinfektan : 100 (air) pada menit ke 10 juga
mampu membunuh bakteri dimana pada pengennceran ini jumkah air lebih banyak, hal ini
menunjukan pada fenol dan desinfektan dengan jumlah zat yang sedikit dan menggunakan
pelarut banyak sudah mampu membunuh sehingga kita tidak perlu menggunakan zat yang
banyak untuk membunuh kuman dan penggunaan zat pun bisa lebih hemat. Dan perihitungan
fenol koefisienmya diatas adalah 100/100 = 1 dimana nilai itu sudah bagus karena kada
maksimal fenol koefisien yang bagus adalah < atau = 1.
V.
Kesimpulan
Kesimpulan yang diambil dari praktikum ini adalah :
1. Desinfeksi adalah membunuh mikroorganisme penyebab penyakit dengan bahan
kimia atau secara fisik, hal ini dapat mengurangi kemungkinan terjadi infeksi dengan
jalam membunuh mikroorganisme patogen. Disinfektan yang tidak berbahaya bagi
permukaan tubuh dapat digunakan dan bahan ini dinamakan antiseptik.
2. Dengan menggunakan fenol dan desinfektan dengan jumlah zat yang sedikit dan
menggunakan pelarut banyak sudah mampu membunuh sehingga kita tidak perlu
menggunakan zat yang banyak untuk membunuh kuman dan penggunaan zat pun bisa
lebih hemat. Misalnya saja dengan meggunakan pengeceran 1(zat pembunuh kuman):
100 (pelarut/air).
VI.
DAFTAR PUSTAKA
Nilai
TTD Dosen
TTD. Praktikan
Riong Seulina
Deny febriyanto
Syaldie Khairi
Ridhani